Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan
yang sangat penting dalam mengembangkan pola berfikir dan bersikap
terutama dalam era teknologi yang serba canggih sekarang ini.
Dalam perkembangannya, matematika tidak terlepas kaitannya dengan
pendidikan, maka oleh sebab itu matematika perlu dipahami oleh semua
lapisan masyarakat, terutama siswa sekolah formal.
Dalam mempelajari matematika sering terdengar keluhan-keluhan
baik dari guru maupun dari siswa yaitu mengenai sulitnya memahami
matematika. Siswa menganggap bahwa mempelajari matematika sangatlah
sukar, membosankan bahkan tidak dapat memahami kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Guru sebagai guru juga mengalami kesulitan dalam memberikan
materi karena sulit melakukan penalaran yang mampu memotivasi siswanya
untuk tertarik mempelajari matematika. Dari kesulitan-kesulitan tersebut
mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika.
Salah satu kesulitan yang dihadapi siswa dalam pelajaran matematika,
yaitu memecahkan masalah dalam perbandingan. Sangat diharapkan para siswa
dapat menentukan nilai perbandingan dari suatu bilangan atau kuantitas
tertentu, melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk
perbandingan dan menggunakan perbandingan yang berkaitan dengan alat ukur
suhu.
Namun bila dilihat dari kenyataan di kelas, banyak siswa yang
mendapatkan kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita yang mengandung
perbandingan. Sebagai indikatornya dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas VI,
yaitu 5,3 dan 50% dari jumlah murid mendapatkan nilai dibawah 6. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya guru dalam mempersiapkan materi pelajaran, guru

1
tidak membuat RPP, kurangnya alat peraga, dan guru menggunakan
pendekatan yang kurang tepat, juga kurangnya minat siswa dalam membaca
soal cerita.
Dari uraian diatas terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan prestasi siswa. Keberhasilan prestasi belajar tidak hanya
ditentukan oleh siswa sendiri tetapi di tentukan pula oleh kualitas pelajaran,
guru, dan lingkungan.
Pendekatan yang lebih sesuai baik dengan metode mengajar maupun
dengan pendekatan-pendekatan matematika lainnya adalah pendekatan “SAVI”
(Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual). Pendekatan ini juga lebih
menekankan pada aktifitas siswa dalam menemukan jawaban dari suatu
permaslahan, selain itu pendekatan ini mencakup semua pendekatan-
pendekatan yang lainnya.
Berdasarkan uraian diatas, timbul suatu permasalahan bagaimana
upaya guru mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada
konsep perbandingan? Mengapa guru kesulitan dalam meningkatkan
kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita pada konsep perbandingan? Atas
dasaar permasalahan inilah penulis terdorong untuk melakukan penelitian
mengenai upaya guru mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita dengan menggunakan pendekatan SAVI (Soatis, Auditori, Visual dan
Intelektual) pada konsep perbandingan di kelas VI.

B. Identifikasi Masalah
Dari hasil refleksi terhadap proses pembelajaran penulis akan
mengidentifikasi permasalahan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika dalam menyelesaikan soal cerita pada konsep
perbandingan hasilnya rendah.
2. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan yang kurang tepat
3. Guru kesulitan dalam meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal
cerita pada konsep perbandingan

2
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, timbul berbagai permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya guru mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita pada konsep perbandingan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menyelesaikan soal cerita pada konsep
perbandingan melalui pendekatan SAVI?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Ingin mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kemampuan siswa
menyelesaikan soal cerita pada konsep perbandingan,
2. Ingin mengetahui hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada
konsep perbandingan dengan menggunakan pendekatan SAVI.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Murid
Bagi siswa kelas VI, penelitian ini memberikan manfaat yaitu
berupa pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan. Karena
dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan
Intelektual) siswa belajar berdasar aktivitas intelektual yang dipadukan
dengan gerakan fisik, dan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana yang
menyenangkan. Sehingga siswa termotivasi, dan dapat menerima sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Guru
Penelitian ini memberikanmanfaat yang sangat baik bagi guru yaitu
lebih termotivasi untuk memilih metode dan pendekatan yang tepat dalam
mengajarkan konsep perbandingan sehingga tujuan pengajaran dapat
tercapai. Guru mengetahui seberapa besar pencapaian target kurikulum dan
dapat meningkatkan kemampuan anak serta kemampuan dirinya.

3
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini memberikan manfaat yang sangat baik
yaitu peneliti menjadi tahu upaya-upaya yang dilakukan guru dalam
mengatasi kesulitan yang dialami siswa, khususnya dalam soal cerita pada
konsep perbandingan. Dan mengetahui pengaruh dari pendekatan SAVI
terhadap hasil belajar siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan.
4. Bagi Sekolah
Bagi sekolah, penelitian ini memberikan manfaat karena dengan
meningkatnya hasil belajar anak dapat mengangkat nama sekolah menjadi
lebih baik dimata masyarakat dan dapat menarik orang tua untuk
memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.

F. Definisi Operasional
1. Upaya
Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan masalah, mencari jalan keluar, dsb ). (KBBI, 1989: 995 )
2. Mengatasi
Dalam kamus besar bahasa indonesia, yang dimaksud dengan
mengatasi adalah “menguasai keadaan” (KBBI, 1989: 55).
3. Kesulitan siswa
Kesulitan siswa adalah kesusahan (sesuatu yang sulit) yang dialami
oleh siswa. (KBBI, 1989: 866)
4. Perbandingan
Perbandingan adalah pembagian antara dua bilangan atau lebih dalam
bentuk paling sederhana. (Khamim,Supodo, 2004: 51)
5. Soal cerita
Soal cerita yaitu soal yang berisi tuturan yang membentangkan bagaimana
terjadinya suatu hal. (KBBI, 1989: 165)
6. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual)

4
Pendekatan Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual (SAVI) merupakan
suatu pendekatan baru untuk belajar yang berdasarkan aktivitas atau dikenal
dengan Belajar Berdasar Aktivitas (BBA). Sebagaimana dikemukakan oleh
Meier (2002: 29) :
Pendekatan baru itu adalah pendekatan yang menggabungkan gerakan fisik
dengan aktifitas intelektual dan penggunaan semua indera dapat
berpengaruh besar pada pembelajaran. Pendekatan baru itu dinamakan
pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual).

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Guru
Profesi guru sampai saat ini masih dianggap eksis, sebab sampai
kapan pun posisi/peran guru tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan
mesin canggih. Karena tugas guru menyangkut pembinaan sifat mental
manusia yang menyangkut aspek-aspek yang beersifat manusiawi yang
unik dalam arti berbeda satu dengan yang lainnya. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Mulyasa (2005: 37). “Guru adalah pendidik, yang
menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik dan
lingkungannya.
2. Profesionalisme guru
Dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, guru terutama
berperan dalam mengembangkan materi standar dan membentuk
kompetensi peserta didik. Sehubungan dengan itu, guru harus kreatif,
profesional, dan menyenangkan. Guru harus kreatif dalam memilah dan
memilih, serta mengembangkan materi standar sebagai bahan untuk
membentuk kompetensi peserta didik.
3. Hakikat pembelajaran matematika
Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem
pendidikan di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan
matematika sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala
bidang (terutama sains dan teknologi), dibanding dengan negara lainnya
yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat
penting.
4. Soal cerita pada konsep perbandingan
Menurut Khamim, Supodo (2004: 51), “Perbandingan adalah
pembagian antara dua bilangan atau lebih dalam bentuk paling sederhana”.

6
Perbandingan sangat bermanfaat dalam memecahkan masalah sehari-hari
yang melibatkan perbandingan sangatlah banyak.
5. Pendekatan Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual dalam
pembelajaran matematika
Meier (2002: 91) mengatakan, “Pendekatan baru itu adalah
pendekatan yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktifitas
intelektual dan penggunaan semua indera dapat berpengaruh besar pada
pembelajaran. Pendekatan baru itu dinamakan pendekatan SAVI (Somatis,
Auditori, Visual dam Intelektual).”

B. Kajian hasil penelitian


Hasil penelitian dalam skripsi Febby Pribadi yang berjudul Pengaruh
Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) terhadap prestasi
belajar dalam pembelajaran matematika di SLTP Negeri 2 Cikande yang
dilakukan mulai tanggal 20 Agustus sampai 20 September 2003 adalah sebagai
berikut :
1. Prestasi belajar akan dicapai apabila adanya proses belajar mengajar,
artinya dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi interaksi antara guru
dengan murid.
2. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan prestasi antara kelompok
kontrol (kelompok murid yang belajar tidak menggunakan pendekatan
SAVI) dan kelompok eksperimen (kelompok murid yang menggunakan
pendekatan SAVI). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil siswa.
Pada kelompok eksperimen adalah 65,15 sedangkan pada kelompok
kontrol adalah 55,87.
3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah
diuraikan diatas, ternyata rata-rata hasil tes akhir antara kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen menunjukkan adanya perbedaan prestasi yang
signifikan pada taraf signifikasi 0,01.
4. Karena nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok
kontrol, maka hipotesis diterima dan disimpulkan bahwa siswa yang

7
diberikan pendekatan SAVI lebih baik daripada siswa yang tidak diberikan
dan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar siswa SLTP Negeri 2 Cikande.

C. Kerangka berfikir pendekatan SAVI


Agar penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran matematika
efektif dan mendapatkan hasil yang optimal, maka harus menempuh langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Menciptakan suasana yang responsif.
2. Mengemukakan suatu permasalahan.
3. Guru membantu pembelajar dengan melihat inti permasalahan.
4. Guru memberikan pertanyaan atau soal-soal matematika kepada siswa untuk
dipecahkan.
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Mengelompokkan siswa dalam kelompok yang beranggotakan empat orang.
2. Ketika menjelaskan guru menggunakan alat peraga.
3. Mintalah siswa memperagakan konsep yang dipelajari sambil mengucapkan
secara terperinci langkah-langkahnya (Somatis dan Auditori).
4. Setiap kelompok diberikan soal-soal yang telah disiapkan oleh guru.
5. Setiap siswa diminta mendiskusikan tentang soal-soal yang diberikan
perkelompok (Auditori, Visual dan Intelektual)
6. Selama diskusi berlangsung, guru mengamati kerja setiap kelompok secara
bergantian dan mengarahkan atau membantu siswa yang mengalami
kesulitan.
7. Pada akhir kerja kelompok, setiap kelompok diminta perwakilannya untuk
mengerjakan soal-soal yang telah diberikan di depan kelas, sedangkan siswa
yang lain menanggapinya (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual).

8
D. Hipotesis
Anggapan dasar yang dipakai untuk melandasi hipotesis dalam penulisan
ini adalah :
1. Pendekatan merupakan cara yang digunakan oleh guru atau siswa dalam
suatu pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Pemilihan metode yang tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar bagi
siswa.
3. Kemampuan siswa dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar siswa.
4. Salah satu faktor dari luar tersebut adalah pendekatan pembelajaran yang
digunakan guru terhadap siswanya.
Berdasarkan latar belakang dan anggapan dasar di atas, hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1. Jika guru menggunakan pendekatan SAVI pada konsep perbandingan
maka kemampuan guru akan meningkat.
2. Jika guru menggunakan pendekatan SAVI pada konsep perbandingan
maka siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Seting lokasi, tempat, waktu, mata pelajaran


Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat : Sekolah Dasar Negeri Sumurhejo Kecamatan
Cikande Kabupaten Serang
Kelas/semester : VI/II
Waktu pelaksanaan : 17 April, 19 April 2018
Mata pelajaran : Matematika
Karakteristik siswa : Jumlah siswa 20 orang

B. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, dalam hal ini bisa manusia,
benda, dan peristiwa. Dalam hal penelitian ini yang menjadi populasi adalah
siswa kelas VI SD Negeri Sumurhejo Kecamatan Cikande Kabupaten Serang,
sebanyak 20 orang.

C. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel yang digunakan yaitu 20 orang siswa kelas VI SD
Negeri Sumurhejo Kecamatan Cikande.

D. Prosedur Pelaksanaan
Rencana perbaikan pembelajaran dibuat dalam 2 siklus :
1. Siklus pertama (1)
2. Siklus kedua (2)

10
1. Siklus pertama (1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama sekolah : SDN Sumurhejo


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : VI/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. Standar kompetensi
Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi dasar


Melakukan operasi hitung bilangan yang melibatkan pecahan dalam
pemecahan masalah.

III. Indikator
 Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan.
 Memecahkan masalah sederhana yang melibatkan perbandingan dan
skala.

IV. Tujuan pembelajaran


Melalui demonstrasi, ceramah, dan pemberian tugas di harapkan siswa dapat
:
1. Menjelaskan arti perbandingan.
2. Menggunakan konsep perbandingan

V. Materi ajar
Operasi hitung pecahan sebagai perbandingan.

11
VI. Metode pembelajaran
Demonstrasi, ceramah bervariasi, dan pemberian tugas

VII. Langkah-langkah pembelajaran


A. Kegiatan awal ( 10 menit )
- Siswa berdo’a sebelum pelajaran dimulai
- Mengabsen
- Guru mengkondisikan kelas untuk siap belajar
- Guru memberi motivasi melalui penjajakan kesiapan belajar siswa
dengan memberi pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
B. Kegiatan Inti ( 50 Menit )
- Guru menunjukkan benda-benda konkrit yang digunakan sebagai
alat peraga (buku, pulpen, bola kecil).
- Guru membandingkan jumlah buku bersampul coklat dan buku
bersampul putih, pulpen hitam dan pulpen biru, bola kasti dan bola
pingpong.
- Guru menyuruh beberapa siswa untuk memegang alat peraga dan
membandingkannya
- Guru menunjuk siswa untuk menuliskan perbandingan di papan tulis,
sambil membimbingnya
- Guru menjelaskan konsep perbandingan dengan benda-benda konkrit
tersebut
- Guru memberikan cntoh soal dan menjelaskan pembahasan
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
- Guru mengadakan evaluasi
C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
- Melakukan pengayaan dengan memberikan tugas PR

12
VIII. Alat dan sumber belajar
- Alat/media : buku bersampul coklat dan putih, pulpen hitam dan
biru, bola kasti dan bola pingpong
- Sumber : buku pelajaran matematika untuk SD kelas VI, penerbit
Erlangga, hal.

IX. Penilaian
- Teknis : tertulis
- Bentuk tes : uraian tertulis
Contoh Instrumen :
Kerjakanlah soal cerita ini !
1. Umur ayah : umur Andi adalah 7 : 2. Jumlah umur keduanya 54 tahun.
Berapa tahun umur masing-masing?
2. Perbandingan luas tanah dan luas bangunan adalah 7 : 4. Jika luas
bangunan tersebut 210 m, berapa m luas tanahnya?
3. Umur Ibu : umur Putri adalah 7 : 1. Jika umur ibu 28 tahun, berapa tahun
umur Putri?
4. Perbandingan umur kakak dan umur adik 5 : 3. Selisih umur mereka 8
tahun. Berapa tahun umur masing-masing?
5. Agus membuat bendera berbentuk persegi panjang yang panjangnya 45
cm. Perbandingan panjang dan lebar bendera itu 5 : 4, berapa lebar
bendera itu?
Nilai akhir = (skor perolehan : skor maksimal) x 100
Keterangan : setiap soal diberi skor 2, maka jumlah skor maksimal = 10

Mengetahui, Cikande, 17 April 2018


Kepala SDN Sumurhejo Guru Kelas VI

NASIHIN, S.Pd ROBI’ATUS SA’ADIYAH, S.Pd

13
NIP. 19620607 198204 1 008 NIP. 19800209 200801 2 009

Hasil nilai siswa pada siklus 1

No. Nama Siswa Nilai


1. Silvia Febriany 50
2. Firdaus Saputra 50
3. Renaldy Nazar Rizqi 50
4. Farni 60
5. Muhammad Solahudin 40
6. Mochammad Lutfi Maolana 60
7. Nurul Mustika 50
8. Heryanti 50
9. Sujana 60
10. Jainawati Afrida 60
11. Abdul Mugni 60
12. Haerul Fatah 60
13. Reza Gustiawan 40
14. Iqbal Agung Maulana 60
15. Ikbal Asianta 60
16. Siti Sunaiyah 70
17. Sri Wahyuningsih 60
18. Wiwin Windiarti 70
19. Utami Hanura Dewi 60
20. Muhamad Syafrizal 60

14
PEMETAAN DAN INSTRUMEN

Lembaran pemantauan dan instrument akhir

No Jawaban
Pernyataan
. Ya Tidak

1. Rencana pembelajaran disusun secara sistematis √

2. Proses pembelajaran menggunakan alat peraga √

3. Metode pembelajaran yang digunakan bervariasi √

4. Terjadi interaksi yang baik antara siswa dan



guru, siswa dengan siswa

5. Murid diberi kesempatan untuk bertanya √

6. Siswa mencatat hasil pembelajaran √

7. Guru memberi penguatan pada siswa √

8. Dilaksanakan tes √

Refleksi :

- Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi


mutu, jumlah dan waktu dari tiap macam tindakan
- Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi
- Memperbaiki pelaksanaan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada
siklus 2
- Evaluasi tindakan 1

15
2. Siklus kedua (2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama sekolah : SDN Sumurhejo


Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : VI/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

I. Standar kompetensi
Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi dasar


Melakukan operasi hitung bilangan yang melibatkan pecahan dalam
pemecahan masalah.

III. Indikator
 Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan.
 Memecahkan masalah sederhana yang melibatkan perbandingan dan
skala.

IV. Tujuan pembelajaran


Melalui demonstrasi, ceramah, dan pemberian tugas di harapkan siswa dapat
:
1. Memahami soal cerita.
2. Menggunakan konsep perbandingan untuk menyelesaikan soal cerita

V. Materi ajar
Operasi hitung pecahan sebagai perbandingan.

16
VI. Metode pembelajaran
Demonstrasi, ceramah bervariasi, tanya jawab dan pemberian tugas

VII. Langkah-langkah pembelajaran


A. Kegiatan awal ( 10 menit )
- Siswa berdo’a sebelum pelajaran dimulai
- Mengabsen
- Guru mengkondisikan kelas untuk siap belajar
- Guru memberi motivasi melalui penjajakan kesiapan belajar siswa
dengan memberi pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.
B. Kegiatan Inti ( 50 Menit )
- Guru membimbing siswa dalam memahami isi soal cerita yang
disetai dengan gambar.
- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa, agar siswa termotivasi
unutk memahami isi cerita.
- Guru menjelaskan isi cerita yang didemonstrasikan oleh siswa
- Guru menjelaskan isi soal cerita yang didemonstrasikan oleh siswa
- Guru memberikan contoh soal dan menjelaskan pembahasan.
- Guru memberikan cntoh soal dan menjelaskan pembahasan
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
- Guru mengadakan evaluasi
C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )
- Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
- Melakukan pengayaan dengan memberikan tugas PR

VIII. Alat dan sumber belajar


- Alat/media : buku bersampul coklat dan putih, pulpen hitam dan
biru, bola kasti dan bola pingpong

17
- Sumber : buku pelajaran matematika untuk SD kelas VI, penerbit
Erlangga, hal.

IX. Penilaian
- Teknis : tertulis
- Bentuk tes : uraian tertulis
Contoh Instrumen :

Kerjakanlah soal cerita ini !


1. Umur ayah : umur Andi adalah 7 : 2. Jumlah umur keduanya 54 tahun.
Berapa tahun umur masing-masing?
2. Perbandingan luas tanah dan luas bangunan adalah 7 : 4. Jika luas
bangunan tersebut 210 m, berapa m luas tanahnya?
3. Umur Ibu : umur Putri adalah 7 : 1. Jika umur ibu 28 tahun, berapa tahun
umur Putri?
4. Perbandingan umur kakak dan umur adik 5 : 3. Selisih umur mereka 8
tahun. Berapa tahun umur masing-masing?
5. Agus membuat bendera berbentuk persegi panjang yang panjangnya 45
cm. Perbandingan panjang dan lebar bendera itu 5 : 4, berapa lebar
bendera itu?

Nilai akhir = (skor perolehan : skor maksimal) x 100


Keterangan : setiap soal diberi skor 2, maka jumlah skor maksimal = 10

Mengetahui, Cikande, 19 April 2018


Kepala SDN Sumurhejo Guru Kelas VI

18
NASIHIN, S.Pd ROBI’ATUS SA’ADIYAH, S.Pd
NIP. 19620607 198204 1 008 NIP. 19800209 200801 2 009

Hasil nilai siswa pada siklus 2

No. Nama Siswa Nilai


1. Silvia Febriany 80
2. Firdaus Saputra 60
3. Renaldy Nazar Rizqi 80
4. Farni 90
5. Muhammad Solahudin 60
6. Mochammad Lutfi Maolana 70
7. Nurul Mustika 60
8. Heryanti 70
9. Sujana 70
10. Jainawati Afrida 70
11. Abdul Mugni 60
12. Haerul Fatah 70
13. Reza Gustiawan 60
14. Iqbal Agung Maulana 80
15. Ikbal Asianta 60
16. Siti Sunaiyah 70
17. Sri Wahyuningsih 70
18. Wiwin Windiarti 80
19. Utami Hanura Dewi 60
20. Muhamad Syafrizal 90

19
PEMETAAN DAN INSTRUMEN

Lembaran pemantauan dan instrument akhir

No Jawaban
Pernyataan
. Ya Tidak

1. Rencana pembelajaran disusun secara sistematis √

2. Proses pembelajaran menggunakan alat peraga √

3. Metode pembelajaran yang digunakan bervariasi √

4. Terjadi interaksi yang baik antara siswa dan



guru, siswa dengan siswa

5. Murid diberi kesempatan untuk bertanya √

6. Siswa mencatat hasil pembelajaran √

7. Guru memberi penguatan pada siswa √

8. Dilaksanakan tes akhir √

Refleksi :

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus kedua (2) alat peraga yang digunakan lebih
sempurna, interaksi guru dan siswa lebih hidup, metode pembelajaran lebih
efektif, guru memberi penguatan dan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi

20
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil nilai siswa pada pra siklus s.d siklus 2


No. Nama Siswa Pra Siklus 1 Siklus 2
siklus
1. Silvia Febriany 40 50 80
2. Firdaus Saputra 40 50 60
3. Renaldy Nazar Rizqi 40 50 80
4. Farni 50 60 90
5. Muhammad Solahudin 40 40 60
6. Mochammad Lutfi Maolana 50 60 70
7. Nurul Mustika 30 50 60
8. Heryanti 50 50 70
9. Sujana 60 60 70
10. Jainawati Afrida 50 60 70
11. Abdul Mugni 50 60 60
12. Haerul Fatah 50 60 70
13. Reza Gustiawan 40 40 60
14. Iqbal Agung Maulana 60 60 80
15. Ikbal Asianta 50 60 60
16. Siti Sunaiyah 60 70 70
17. Sri Wahyuningsih 50 60 70
18. Wiwin Windiarti 60 70 80
19. Utami Hanura Dewi 50 60 60
20. Muhamad Syafrizal 50 60 90

21
Jumlah 970 1130 1410
Rata-rata 48,5 56,5 70,5

NILAI TERTINGGI SIKLUS I : 70


NILAI TERENDAH SIKLUS I : 40
NILAI TERTINGGI SIKLUS II : 90
NILAI TERENDAH SIKLUS II : 60

A. Deskripsi persiklus
Pada penelitian ini standar nilai normative yang penulis tetapkan adalah
60. Dari hasil analisis nilai dalam tabel pada pembelajaran matematika kelas
VI diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada siklus pertama penulis belum melihat peningkatan nilai yang
diharapkan.
2. Pada siklus ke dua baru terlihat adanya peningkatan yang signifikan pada
sebagian besar siswa dalam memperoleh nilai.
Bila dilihat dari hasil penelitian pada siklus pertama (1) ke siklus ke dua (2)
telah terjadi peningkatan hasil yang lebih baik.

B. Pembahasan
1. Siklus pertama (1) proses pembelajaran yang dilakukan guru masih banyak
kekurangan baik dari segi metode pembelajaran, alat peraga, interaksi
siswa dan kurangnya diberi penguatan oleh guru.
2. Siklus kedua (2) proses pembelajaran yang diberikan sudah ada perbaikan,
ini disebabkan adanya perubahan pada metode, penggunaan alat peraga,
interaksi, dan penguatan pada siswa yang diberikan oleh guru

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta hasil pengujian
hipotesis, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Upaya guru mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
pada konsep perbandingan dengan menggunakan pendekatan SAVI,
meningkat sangat signifikan. Karena pendekatan SAVI adalah suatu
pendekatan baru untuk belajar yang berdasarkan aktivitas dan memberikan
pengaruh besar pada pembelajaran.
2. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan
terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara pembelajaran
yang diberikan menggunakan pendekatan SAVI dan pembelajaran tanpa
menggunakan pendekatan SAVI.

B. Saran
Akhirnya dari kegiatan yang penulis uraikan diatas, kiranya dapat
memberikan saran yang membangun bagi kita, pendidik khususnya dalam
kegiatan peningkatan mutu pendidikan :

1. Hendaknya setiap kali kita melaksanakan kegiatan belajar mengajar di


lakukan perencanaan yang matang.
2. Memilih metodologi pembelajaran, model pembelajaran yang tepat
disesuaikan dengan materi yang akan di sampaikan.

23
3. Metodologi pembelajaran yang kurang tepat akan memberikan proses
pembelajaran yang membosankan siswa.

24

Anda mungkin juga menyukai