Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP FIKIH IBADAH


DOSEN PENGAMPU :
HERAWATI M.Pd.I

Oleh kelompok 8:

Saiful

Zakia maulia afnany

Rohmatil maula

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
2021
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang sempurna karena segala persoalan yang ada di dunia ini
termasuk semua bentuk perbuatan manusia telah di atur di dalamnya. Agama islam diturunkan
oleh allah SWT. Untuk dijadikan pedoman hidup bagi manusia baik yang berkaitan hubngan
manusia dengan Allah (hablum minalah) maupun hubungan manusia dengan manusia. (hablum
minannas). Hal ini karena tugas manusia di dunia ini tidak lain adalah hanya ibadah kepada allah
SWT. Meskipun itu merupakan tugas manusia, tetapi pelaksanaan ibadah sejatinya bukanlah
untuk Allah, karena Allah SWT. Tidak memerlukan apapun dari manusia. Allah maha kaya dan
maha segala-galanya. Ibadah pada dasarnya adalah untuk kebutuhan dan keutamaan manusia itu
sendiri.
Dalam bab ini kami akan membahas tentang persoalan ibadah dalam islam, yaitu
peraturan-peraturan yang di peruntukkan kepada manusia sekaligus bagaimana tata cara
pelaksanaannya. Ada persoalan yang patut di jawab mengapa kita terkadang menjumpai orang
mengerjakan sholat tata caranya beraneka ragam misalnya cara mengangkat tangan ketika
takbiratul ihram, posisi tangan ketika ketika melipat di dada maupun perut, posisi telunjuk
tangan ketika melipat di dada maupun di perut, posisi telunjuk tangan ketika takhiyat dan lain-
lain. Padahal bukanlah sumber sumber hukum pemerintah sholat adalah sama yaitu al-qur`an.
A.FIQIH IBADAH
Fiqih berasal dari Bahasa arab yaitu al-fiqh yang berarti ilmu. Ibadah berasal dari Bahasa
arab yaitu abad-abad, ya`budu, `aabidun, dan abid yang berarti budak. Budak adalah bentuk
penghambatan terhadap tuannya. Menurut ulama tauhid, ibadah adalah mengesakan allah,
menta`dzimkannya dengan sepenuh-penuh ta`dzim serta menghinakan diri kita dan
menundukkan jiwa kepadanya. Beberapa ayat yang menerangkan kewajiban untuk beribadah
yaitu (Q.S. ad-dzariyat 56) dan (Q.S. al-a`raf ayat 172).
Fiqh ibadah terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Ibadah mahdoh (murni/dibatasi). Seperti sholat, zakat.
2. Ghairu mahdoh ( tidak murni/tidak dibatasi). Seperti tahmid, tasbih, takbir.
Prinsip-prinsip ibadah mahdoh dan ghairu mahdoh :
1. Prinsip ibadah mahdoh berdasarkan dalil dan perintah. Tata caranya harus berpola pada
contoh Rasulullah SAW. Bersifat rasional (di luar jangkauan akal ). Azasnya adalah taat.
2. Prinsip ghairu mahdoh keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang.
Tata laksananya tidak perlu berpola pada contohnya rasulullah SAW. Bersifat rasional
Azasnya adalah manfaat.
B. THAHAROH
THAHAROH menurut Bahasa yaitu bersih. Sedangkan menurut istilah, thaharah ialah
usaha menghilangkan hadas atau najis atau apa saja yang sama dengan hadas atau najis, atau
suatu pekerjaan yang sama dengan usaha-usaha menghilanhkan hadas atau najis, seperti
basuhan-basuhan yang ketiga atau yang kedua, mandi-mandi yang disunnatkan, memperbarui
wudhuk, tayammum dan alin sebagainya. Air yang boleh di gunakan untuk bersesuci ada 7
macam yaitu:
1. Air hujan
2. Air laut
3. Air sungai
4. Air sumur
5. Air sumber
6. Air es
7. Air barad (air embun )
1. AIR THAHIR MUTHAHIR GHAIRU MAKRUH, yaitu air yang suci serta mensucikan
kepada yang lain dan tidak makhruh apabila digunakan. Air yang boleh menghilangkan
hadas dan najis yaitu air mutlak. Imam syafi`i mendefinisikan air mutlak itu ialah air
yang sepi dari ikatan-ikatan dan sepi dari penambahan kata yang perlu (tidak perlu lepas).
2. AIR THAHIR MUTAHHIR MAKRUH yaitu air suci yang boleh mensucikan terhadap
lainnya dan makruh umpama digunakan yaitu air yang di jemur di tempat yang panas. Air
musyammas ini suci jika tidal bertemu dengan najis, dan boleh mensucikan, artinya boleh
menghilangakan hadas dan menghilangkan najis, sebab masih tetap di sebut air mutlak.
Air musyammas itu mengakibatkan penyakit belang. Menurut imam rafi`I ini
kemakruhan menggunakan air musyammas tersebut mempunyai dua syara` :
syarat pertama, yaitu terjemurnya harus di dalam bejana yang tahan pukul seperti wadah
tembaga, besi dan timah.
Syarat kedua,yaitu menjemurnya harus di daerah yang sangat panas.
Makruh bersuci dengan air yang sangat panas dan air yang sangat dingin.
3. AIR THAHIR GHAIRU MUTHAHHIR yaitu air yang suci tapi tidak mensucikan kepada
yang lain, yaitu mustakmal. Ada mazhab yang kuat berpendapat bahwa air mustakmal itu
tidak boleh mensucikan.
4. NAJIS yaitu air yang kemasukan benda najis dan air itu kurang dari dua kollah atau ada
dua kolah tapi berubah warna, bau, dan rasanya. Air yang sedikit tidak menjadi najis jika
tidak berubah dan air yang mengalir juga tidak najis jika tidak berubah. Adapun air yang
banyak yaitu air yang lebih dari dua kolah itu tidak najis jika tidak berubah dengan sebab
adanya najis. sebab masalah berubahnya air karena ada suatu benda yang najis
mencampuri air yang suci.
TAYAMMUM

Perkara yang membatalkan tayammum ada tiga yaitu perkara perkara yang dapat
membatalkan wudhuk, melihat air pada selain waktu mengerjakan shalat. Jika tayammum
sudah di anggap sah karena telah memenuhi syarat-syaratnya lalu orangnya berhadas maka
batal tayammumnya. Tayammum bukan hanya dilakukan dengan sebab tidak adanya air, tapi
tayammum juga bisa di lakukan oleh orang yang sakit, jadi andaikata orang yang
bertayammum sebab tidak adanya air lalu dia melihat air sebelumnya dan masuk waktu
sholat maka tayammumnya batal.
D.SHOLAT
Menurut istilah sholat itu berupa uacapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan yang di mulai
dengan takbir dan di akhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Sholat-sholat yang di
fardukan ada lima :
A. Sholat dzuhur permulaan waktunya dari tergelincirnya matahari hingga
baying-bayang suatu benda telah sepadan dengan benda itu.
B. Sholat asar permulaan waktunya dari hilangnya abayang-bayang sampai
terbenamnya matahari. Sholat asar itu mempunyai empat waktu :
Waktu pertama,waktu fadhilah atau waktu afdhal atau utama yaitu ketika
baying-bayang menyamai bendanya.
Waktu kedua, waktu jawaz bila karahah ( harus tidak makruh ) yaitu sejak
baying-bayang dua kali lipat dari bendanya hingga matahari tampak
kekuning-kuningan.
Waktu ketiga, waktu jawaz makruh ( harus yang makruh ) yakni makruh
mengakhiri sholat sampai waktu jawaz karahah ini. Yaitu sejak matahari
tampak kekuning-kuningan hingga sesaat sebelum matahari terbenam
Waktu keempat, waktu tahrim ( haram ) yaitu mengakhirkan sholat hingga
tidak cukup waktu untuk menyelesaikan sholat .
C. Sholat magrib dari terbenamnya matahari sampai hilangnya mega-mega
merah
D. Sholat isya` dari hilangnya mega-mega merah sampai munculnya fajar.
E. Sholat subuh dari terbitnya fajar sampai munculnya matahari
Syarat-syarat wajibnya sholat yaitu :
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
Sholat-sholat yang di sunnatkan ada lima yaitu sholat dua hari raya, sholat dua gerhana
dan sholat istisqak.
Syarat-syarat yang harus di lakukan sebelum mengerjakan sholat yaitu :
1) Anggota harus suci dari hadas dan najis
2) Menutup aurat dengan pakaian yang suci
3) Tempat yang suci
4) Masuknya waktu sholat
5) Menghadap kiblat
Orang yang sholat boleh meninggalkan syrat mengahadap kiblat dalam dua keadaan yaitu
dalam keadaan sangat takut dan dalam sholat sunnat di atas kendaraan pada waktu bepergian.
Rukun-rukun sholat yaitu :
1. Niat
2. Berdiri bagi orang yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca al-fatihah
5. Rukuk dan tuma`ninah
6. I`tidal dengan tuma`ninah
7. Sujud dua kali dengan tuma`ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma`ninah
9. Duduk untuk tasyahud pertama
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca sholawat atas nabi
12. Mengucap salam yang pertama
13. Tertib
Batal – batalnya sholat yaitu :
1. Berhadas kecil maupun besar
2. Terkena najis yang tidak bias dimaafkan
3. Berbicara dengan sengaja selain bacaan sholat
4. Sengaja meninggalkan suatu rukun atau syarat sholat tanpa udzur
5. Tertawa terbahak-bahak
6. Bergerak tiga kali berturut-turut
7. Mendahului imam sampai dua rukun
8. Murtad
E.PUASA
Puasa menurut Bahasa artinya menahan. Sedangkan menurut istilah adalah menahan dari
segala sesuatu yang membatalkan puasa.
Hal – hal yang disunnahkan dalam puasa Ramadhan :
1. Sholat tarawih dan witir
2. Tadarus al-qur`an
3. Makan sahur
4. Do`a menjelang makan sahur
Rukun puasa ada dua yaitu niat dam menahan diri.
Perkara yang dapat membatalkan pusa :
1. Makan dan minum dengan sengaja
2. Hubungan suami istri.
3. Keluar dari agama islam
4. Haid atau nifas
5. Muntah dengan di sengaja
6. Keluarnya mani dengan cara di sengaja
F.ZAKAT
Zakat menurut Bahasa berarti tumbuh dan berkah serta banyaknya kebajikan.
Zakat menurut istilah ialah nama dari sejumlah harta yang tertentu yang di berikan kepada
golongan tertentu dengan syarat-syarat tertentu. Orang islam wajib membayar zakat dengan lima
hal yaitu binatang ternak, emas atau perak, hasil tanaman, buah-buahan dan barang dagangan.
Zakat merupakan salah satu dari rukun islam dan barang siapa yang tidak membayar zakat atau
mengingkarinya adalah kafir, kecuali apabila baru memeluk islam maka hendaknya di beri tahu.
Zakat ada dua macam : pertama : zakat yang bertalian badan dengan orang islam yaitu zakat
fitrah. Kedua : zakat yang bertalian dengan harta .
Binatang ternak yang wajib di zakati ada tiga jenis diantaranya adalah kambing, sapi dan unta. h
Syarat-syarat wajibnya zakat itu ada enam yaitu islam, merdeka, milik yang sempurna, nishab,
haul dan pengembalaan.
Baragsiapa yang memiliki emas atau perak dalam aktu cukup setahun ittu wajib dizakati apabila
telaah menetapi syarat-syrat tersebut nisab perak adlah 200 dirham. Dan adapun nisabnya emas
yaitu 20 mitsqol.
Buah – buahan yang wajib di zakati ada dua yaitu anggur dan kurma. Orang yang mempunyai
buah anggur dan kurma wajib di zakati dan telah ada pada dirinya sifat-sifat syarat itu.
Dan ada 8 golongan yang berhak menerima zakat yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, garim,
fi sabilillah, ibnu sabil.
G.HAJI DAN UMROH
Haji menurut Bahasa “al-qashdu” atau menyengaja . sedangkan arti haji di lihat dari segi
istilah berarti bersengaja mendatangi baitullah (ka`bah) untuk melakukan beberapa ibadah
dengan tata cara tertentu dan di laksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang
di temukan oleh syara` semata-mata mencari ridho allah. Adapun umroh menurut Bahasa
“ziarah” sedangkan menurut syara` umrah ialah menziaraihi ka`bah, melakukan tawaf
disekelilingnya, bersa`I antara safa dan marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan
cara tertentu dan dapat dilaksanakan setiap waktu.
Syarat-syarat melaksankan haji :
1. Islam
2. Balig
3. Berakal
4. Merdeka
5. Mampu
Wajibnya haji ada bebrapa syarat diantara syarat – syarat adalah islam .oleh karna itu haji
merupakan ibadah jadi di syaratkan hrus islam seperti halnya shalat.
Diantara syaratnya lagi yaitu balig jadi anak kecil tidak wajib melakukan haji. Diantara syaratya
lagi yaitu brakal. Jadi orang gila tidak wajib haji. Diantara syaratnya lagi yaitu merdeka. Jadi
para budak tidak diwajibkan haji. Dan karena para budak tidak berkewajiban melaksanakan
shalat jum’at meskipun tempat pelaksanaannya berjarak dekat karna untuk melindungi hak
tuannya.
Haji hanya diwajibkan bagi orang yang mampu saja.
Hukum ibaah haji dan umroh :
1. Ikhrom
2. Wukuf di arofah
3. Towaf
4. Sa’i
5. Bercukur
6. Tertib
Ikhram iyalah permulaan masuk nusuk, manakala nusuk itu adalah ibadah. Tiap- tia ibadah
yang terdapat pad ikhrom dan tahllul, tentu ikhrom menjadi rukun di dalamnya. Misalnya
ibadah shalat. Ikhram itu ada tiga macam yaitu ikhram ifrad,ikhram tamattuk,dan ikhram
qiran.
Syarat sahnya wukuf orang yang wukuf itu ahli ibadah. Dan dimana saja dimana ia wukuf
dibagian tanah arafah adalah boleh, sebab semuanya disebut arafah. Dianar dalam tawaf ada
beberapa kewajian yang harus di jaga. Diantaranya harus suci dari hadas dan najis yang ada
pada badan, pakaian paupun tempat. Andaikata ditengah-tengahnya orang itu berhadas wajib
dia berwudhuk dan meneruskan tawafnya ialah tertib.

Anda mungkin juga menyukai