Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
PROBOLINGGO
2022
1
KATA PENGHANTAR
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk kami menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM. Dan tak lupa sholawat serta salam tetap
tecurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita
menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam. Makalah yang kami
susun ini bertujuan agar kita mengetahui tentang materi "PENDIDIKAN ISLAM DI ERA KEMUNDURAN ".
Terselesaikannya tugas makalah ini tidak lepas dari bimbingan dosen kami yaitu ibu "DOSEN KUSTIANA
ARISANTI M.Pd.I " serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas dari keyakinan kami atas
kesempurnaan makalah yang kami susun ini, sebagai makhluk yang sebenarnya jauh dari sempurnaan,
kami tetap menanti kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II.................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .....................................................................................................................................6
E. Peralihan Secara Drastis Pusat-pusat Pendidikan dan Kebudayaan Dunia Islam ke Eropa
PENUTUP............................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum abad ke VII M pendidikan dan kebudayaan islam mengalami masa kejayaan yang
mana kejayaan tersebut adalah sebagai akibat dari berpadunya unsur-unsur pembawaan ajaran
islam dengan unsur-unsur yang berasal dari luar sehingga berkembanglah berbagai ilmu
pengetahuan. Akan tetapi pada abad ke VIII M pendidikan dan kebudayaan islam tersebut
mengalami kemunduran. Hal ini terjadi karena bangsa-bangsa Eropa berusaha untuk
merembeskan kekayaan budaya islam ke barat, dan bersamaan waktunya dengan datangnya
bangsa timur untuk menghancurkan dan memusnahkannya. Peristiwa mundurnya kaum
muslimin dari Spanyol dan keruntuhan Baghdad dengan segala akibatnya adalah merupakan
masa semakin memudarnya
Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan dan
perkembangan, dan ini sama halnya dengan pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam ada
beberapa masa yaitu masa perintisan, masa kejayaan, masa kemunduran, dan ada pula masa
pembaharuan.
4
B. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tampilnya dinasti Abasiyah yang menggantikan dinasti Umayyah dalam peradaban Islam
membawa corak baru dalam budaya Islam dan terutama dalam bidang pendidikan Islam. Pada
periode pertama dinasti Abasiyah (132 H/750 M-232 H/847 M), dunia pendidikan Islam
mengalami masa kejayaannya (lahirnya sekolah-sekolah yang tak terhitung banyaknya yang
tersebar dari kota-kota sampai desa-desa) dan sekaligus pada periode kedua dinasti Abasiyah
(847 M-942 M) menjadi awal kemunduran intelektual Islam dan terlihat nyata pada periode
kelima (akhir dinasti abasiyah 1258 M). Hal ini sesuai dengan siklus sejarah yang bersifat faktual
yang dijelaskan oleh Ibnu Khaldun dalam Muqaddimahnya, yaitu ada generasi perintis, generasi
penerus, generasi penikmat, dan generasi penghancur.
Beberapa hal yang melatar belakangi dinasti tersebut mundur/hancur, tentunya juga
berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan Islam di dunia. Adapun beberapa hal yang
menjadi akar kehancurannya yaitu; adanya faktor internal (konflik dalam keluarga Istana,
dominasi militer, keuangan, berdirinya dinasti-dinasti kecil, luasnya wilayah, dan fanatisme
keagamaan/aliran-aliran) dan faktor ekternal (terjadinya perang salib dan serangan tentara
Mongol). Sedangkan Islam di bagian Barat telah mengalami kemajuan dan kesuksesan selama
kurang lebih delapan abad. Spanyol dengan pusat ibu kotanya di Cordova telah menjadi kiblat
ilmu pengetahuan yang menyaingi Baghdad. Perkembangan ilmu pengetahuan di Spanyol juga
mengalami kemandekan bahkan kemunduran sebagaimana kota Baghdad karena beberapa
faktor:
1. adanya konflik kekeluargaan karena tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan diantara
ahli waris.
2. lemahnya figur dan kharismatik para khalifah pengganti.
3. perselisihan di kalangan umat Islam sendiri.
4. konflik Islam dengan Kristen di dalam negeri karena kebijakan pemerintah tidak
melakukan islamisasi secara sempurna.
5. munculnya kerajaan-kerajaan kecil yang saling berebut kekuasaan. Dalam posisi yang
lemah tersebut kemudian dimanfaatkan oleh orang Kristen Spanyol untuk menyerang
dan menghancurkan Islam. Hancurnya kekuasaan Islam di Baghdad dan Cordova adalah
sebagai faktor utama yang melatar belakangi kemunduran pendidikan Islam.
6
Dan pada kemajuan yang kedua ini sangat identik dengan militeristik. Namun kegiatan.
intelektualisme semakin menurun, hampir di seluruh pelosok negeri. Kerajaan secara umum
diatur untuk menghadapi peperangan ketimbang memakmurkan rakyatnya, dan membangun
kawasan yang tak terjangkau oleh tangan pemerintah. Namun pada tahun 1525, adalah masa
kemunduran dunia Islam. Terutama dibidang politik, bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan
keagamaan.
1. Kejatuhan Bagdad
Salah abassiyah berdiri sejak tahun 132 H/750 M dengan khalifah pertamanya Abu Abbas as-
saffah. Daulah ini berlangsung sampai tahun 656 H/1258 M. Masa yang panjang dilaluinya
dengan pola pemerintahan yang berubah-rubah sesuai dengan perubahan politik, budaya,
sosial dan penguasa. Meskipun Abu Abbas adalah pendiri daulah ini, namun pembina
sebenarnya adalah Abu Ja'far al- Mansur. Ia menghadapi lawan-lawannya dari Bani Ummayah
dengan keras, Khawatir dan juga dan syiah yang merasa mulai dikucilkan dan kekuasaan.
Faktor internal
a. Adanya persaingan yang tidak sehat antara negara-negara yang terhimpun dalam
Daulah Abbasiyah terutama Arab, Persia, danTurki.
b. Adanya konflik aliran pemikiran dalam islam yang sering menimbulkan konflik
berdarah.
c. Munculnya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri dari Daulah Abbasiyah.
Faktor Eksternal
a. Perang salib yang terjadi dalam beberapa gelombang, dan
b. Serangan tentara mongol ke Bagdad
c. Kebebasan dakwah satu persatu surut dan sirna.
Kehadiran islam di Spayol telah menjadikan Spanyol mempunyai kebudayaan yang tinggi
pada saat itu. Sehingga Spanyol berubah menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan islam
di belahan Barat dalam waktu yang singkat. Setelah mencapai kemajuan dan kesuksesan kurang
lebih selama delapan abad menjadi qiblat ilmu pengetahuan, Spanyol mengalami masa
kemunduran dan masa kehancuran yang di sebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
7
a. Munculnya konflik perebutan kekuasaan di antara ahli waris yang disebabkan karna tidak
jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
b. Lemahnya figur dan karismatik yang dimiliki khalifah khususnya setelah kekhalifah Al-Hakam
II.
c. Perselisihan di kalangan umat itu sendiri yang di sebabkan perbedaan kepentingan, suku dan
kelompok.
d. Konflik islam dengan kristen karena kebijakan penguasa yang tidak melakukan islamisasi
secara sempurna.
Dalam kondisi yang lemah karena faktor-faktor tersebut, muncul serangan dari kristen yang
sudah menyatu. Kondisi ini diperburuk dengan keterpencilan islam di Spayol dari dunia islam
yang lain. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membedung kekuatan
Kristen Spanyol.
Islam, sebagai suatu agama besar sudah memberikan kontribusnya dalam membangun
sebuah peradaban yang di akui oleh sejarah umat manusia selama ini. Peradaban yang
dibangun atas dasar keimanan, keilmuan dan moralitas. Peradaban itu telah memberikan
pengaruh luas dalam rentang waktu berabad-abad dan pada kawasan yang sangat luas,
menyentuh semua benua yang ada di dunia ini. Sebagaimana diketahui bahwa mulai abad ke-
11 sampai ke-13 (khususnya tahun 1050-1300 M), ummat islam mencapai masa keemasan
dengan kebangkitan dinamika intelektualitas dalam segala bidang ilmu pengetahuan secara
integral dan harmonis. Di sisi lain, Pada waktu yang bersamaan dunia mengalami stagnasi ilmu
pengetahuan. Dogma gereja melarang mempelajari dan menganggap filsafat yunani berbahaya
bagi agama Kristen. Hal ini merupakan faktor utama terjadinya masa kegelapan di dunia Eropa
dan banyak lembaga pendidikan filsafat yang ditutup.
Kondisi ini menyebabkan banyak para ilmuwan Eropa yang haus akan ilmu, keluar dari
negaranya. Perkenalan mereka dengan dunia islam, menyebabkan mereka kagum dengan
kebijakan pemerintah dan semangat umat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka
berupaya mengadopsi ilmu pengetahuan yang dikembangkan dunia islam, hal ini dilakukan
dengan cara mengirim mahasiswa mereka untuk belajar ke dunia islam, salah satunya adalah
Spayol islam. Selanjutnya sistem dan ilmu pengetahuan tersebut dikembangkan di sekolah-
sekolah dan universitas Eropa seperti Universitas Salermo (Spesialisasi kedokteran), Bologna
( Spesialisasi hukum ) di italia dan Universitas Paris dan Montpelleir di Prancis dan juga
8
Universitas Cambridge
Berangkat dari sini, kemudian melahirkan pembaharuan yang mewarnai pemikiran para
ilmuwan Eropa dan konsekwensi ini membuahkan renainssance. Tingginya peradapan yang
terbangun pada Muslim Spanyol, secara langsung memberikan andil besar terhadap kemajuan
Eropa. Hal ini dikarenakan Muslim Spayol meruapak tempat paling utama bagi Eropa dan
menyerap peradapan islam, baik dalam bidang politik, sosial maupun perekonomian serta
peradaban antar negara. Transpormasi peradaban islam ke peradaban Barat Khususnya dalam
ilmu pengetahuan setidaknya terbangun melalui dua saluran utama. Pertama, melalui para
mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan
Universitas-Universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya muslim dari sumber-sumber
berbahasa arab.
Berangkat dari sini pula gerakangerakan penting lahir di Eropa, seperti Gerakan Renaisance
sekitar abad ke-14 M yang diawali di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M dan
rasionalisme pada abad ke-17 M serta zaman pencerahan (Aufklaerung) pada abad ke-18 M.
Kebangkitan Barat dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan ditandai dengan zaman
Renaissance (lahir kembali), setelah mereka mengalami zaman pertengahan yang telah
dikungkung oleh dominasi dogma-dogna Gereja. Keadaan seperti itu mengakibatkan
perkembangan pendidikan menjadi mandek dan mengalami kegelapan. Oleh sebab itu di
dalam kegelapan itu mereka merenung mencari alternatif, sehingga teringat satu zaman yang
berpendikan maju, pemikiran tidak di kungkung yaitu zaman yunani kuno.
Kebangkitan kembali Barat dalam segala sektor, khususnya ilmu pengetahuan tidak lepas dari
pengaruh pemerintahan Islam. Islam yang pada masa kejayaan telah menganut pola pemikiran
yang rasional, mementingkan akal pemikiran, yang dapat menimbulkan pola pendidikan empiris
9
rasional, serta memperhatikan pendidikan intelektual dan penguasaan material sedikit demi
sedikit telah berpindah ke Barat.
Perpindahan ilmu pengetahuan ini melalui daerah-daerah yang terjadi kontak langsung antara
Islam dan Barat yaitu melalui Andalusia, pulau Silsilia (Italia), dan perang Salib. Di Andalusia saat
Spanyol jatuh ke tangan kekuasaan raja Alfonso VII pada tahun 1236 M, orang Spanyol Kristen,
sebagai kata Hitti telah terpesona pada peradaban Islam yang gemilang, serta sadar atas
kerendahan mereka dalam seni, sastra, filsafat, dan ilmu pengetahuan serta mereka segera
mencontoh Arab dalam cara hidup. Di pulau Silsilia saat penguasaan bani Aghlab berakhir,
Constatin African mendirikan sekolah tinggi kedokteran yang menjadi sekolah tinggi kedokteran
pertama di Eropa sebagai pengembang llmu kedokteran Islam. Banyak buku-buku kedokteran
yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin, seperti karangan Hunain bin Ishaq, Ali Abbas, dan
ar-Razi.
E. Peralihan Secara Drastis Pusat-pusat Pendidikan dan Kebudayaan dari Dunia Islam ke Eropa
Sehingga saat itu Andalus di bawah kekuasaan Islam telah menjadi pusat peradaban dunia
dan dari sinilah nantinya banyak orang Eropa belajar ilmu pengetahuan. Sampai akhirnya Islam
runtuh, dan kebudayaan Islam di bawa ke Barat (Eropa) oleh orang-orang Barat yang belajar ke
sana. Dengan lenyapnya negara Islam di Andalus lenyap pula filsafat. Sesudah itu filsafat tidak
bangun lagi di seluruh alam Islami dan berpindah ke negri Barat dari Andalus.18 Setelah
10
warisan filsafat dan ilmu pengetahuan lslam diterima oleh bangsa Eropa dan umat Islam sudah
tidak memperhatikannya lagi, maka secara berangsur-ansur telah membangkitkan kekuatan
Eropa dan menimbulkan kelemahan kelemahan di kalangan umat Islam. Secara berangsur-
angsur tetapi pasti, kekuasaan umat Islam ditundukkan oleh kekuasaan bangsa Eropa, dan
terjadilah penjajahan di mana-mana di seluruh wilayah yang pernah dikuasai Islam. Eksploitasi
kekayaan-kekayaan dunia Islam oleh bangsa-bangsa Eropa semakin memperlemah kedudukan
kaum muslimin dalam segala segi kehidupannya.
Demikianlah akhirnya dunia Islam menjadi dunia ketiga dan orang-orang terjajah.
Kemunduran Ilmu pengetahuan, runtuhnya mental umat Islam dan ditambah dengan
hancurnya peradaban umat Islam yang berpindah ke Eropa (Barat) telah mengakibatkan umat
Islam semakin jauh ketinggalan. Meskipun setelah perpindahan kebudayaan Islam ke Eropa
masih ada pusat-pusat kebudayaan Islam tetapi itu tidak mampu membangkitkan kembali jiwa
keilmuan. Karena keilmuan itu sendiri sudah berada di bawah kekuasaan atau mazhab dan
demi kepentingannya. Ajaran yang berkembang lebih berorientasikan kepada sufisme sehingga
yang lebih. Banyak berkembang adalah ilmu-ilmu tarikat. Sedangkan ilmu pengetahuan
intelektual tidak mendapatkan tempat terutama dalam kurikulum pelajaran.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemunduran pendidikan Islam secara meyeluruh baik di dunia Islam bagian Timur yang
berpusat di Baghdad dan dunia Islam bagian Barat yang berpusat di Cordova adalah disebabkan
oleh hancurnya kekuasaan pemerintah Islam yang meliputi sosial, politik, dan
keagamaan.Kemerosotan intelektual ini ditandai dengan bergesernya tradisi Islam yang dulunya
bersifatmementingkan akal pemikiran yang dapat menimbulkan pola pendidikan empiris
rasional, serta memperhatikan pendidikan intelektual dan penguasaan material ke tradisi
tradisional yang bersifat fatalistik dan bertaklid buta.
Tradisi Islam yang maju dan bernilai tinggi ini lambat laun telah berpindah ke Barat,
sehingga mendorong gerakan kebangkitan kembali (renaissance) dengan menterjemah karya-
karya Arab ke bahasa latin. Kemajuan Eropa dalam berbagai sektor kemudian memicu
kesadaran umat Islam akan ketertinggalan dan kegelapanya dalam ilmu pengetahuan. Dengan
berbagai upaya umat Islam berusaha untuk bangkit kembali dari tidur lelap dan mengejar
ketertinggalan dari Barat.
12
Daftar Pustaka
Musrifah Sunanto, 2003, Sejarah Islam Klasik, Jakarta Timur; Prenata Media, hal: 223-228
Samsul Nizar. editor. 2009. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cet: Ke-3. Hlm 183.
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. IX, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
13