Anda di halaman 1dari 11

Kelas C1

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KERUNTUHAN


BANI UMAYYAH DAN BERDIRINYA DAULA BANI
ABBASIYAH

MAKALAH

Dipresentasikan pada diskusi kelas


mata kuliah Sejarah Pendidikan islam
Semester III Prodi Pendidikan Agama Islam
Tahun Akademik 2023/2024

Oleh Kelompok 2 Kelas C1 PAI:

Wahyuda - 10120220138
Agnes Vadillah - 10120220122
Hafid Fauzan – 10120220145
Nur Hanifah - 10120220143

Dosen Pemandu:
DR. RATIKA NENGSI, S.PD.I.,M.PD.I

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan
Islam yang dibimbing oleh DR. RATIKA NENGSI, S.PD.I.,M.PD.I Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak


kekurangan dan keterbatasan yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
di masa yang akan datang. Kami juga memohon maaf apabila ada kesalahan atau
kekeliruan dalam penulisan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
BAB I.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................
C. TUJUAN................................................................................................................................
BAB II....................................................................................................................4
A. KERUNTUHAN POLITIK DAN SOSIAL PADA MASA KERUNTUHAN
BANI UMAYYAH.................................................................................................................
B. PERKEMBANGAN ILMU DAN PENGETAHUAN..........................................................
C. DAMPAK DAN PERUBAHAN DALAM PENDIDIKAN PENDIDIKAN
ISLAM SAAT BERDIRINYA DAULAH DAULAH BANI ABBASIYYAH
6
D. PENGARUH TOKOH TOKOH DAN INSTITUSI PENDIDIKAN PADA
MASA ITU.............................................................................................................................
E. PENTINGYA PENYEBARAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM PADA
MASA ITU.............................................................................................................................
F. Kesimpulan dan Pesan Penting yang Dapat Dipetik dari Era Tersebut.................................
BAB III................................................................................................................10
SARAN................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

BAB I

A. Latar Belakang

Pada masa keruntuhan Bani Umayyah, pendidikan Islam mencapai puncaknya


dalam bentuk informal, dengan fokus utama pada tradisi keagamaan dan peran
ulama sebagai penjaga pengetahuan agama. Periode ini menciptakan dasar yang
kokoh bagi perkembangan pendidikan di dunia Islam.
Kemudian, kita menyusuri masa keemasan pembelajaran pada era Dinasti
Abbasiyah. Berdirinya madrasah sebagai institusi resmi membawa perubahan
mendalam, menawarkan struktur pendidikan yang lebih terorganisir dan
menyeluruh. Abbasiyah juga menjadi pelopor dalam pemeliharaan, terjemahan,
dan pengembangan ilmu pengetahuan, membuka pintu bagi kemajuan besar dalam
berbagai disiplin ilmu.

Melalui tulisan ini, kita akan menyelami perjalanan pendidikan Islam yang
mencerminkan semangat intelektualitas, semangat penelitian, dan perubahan
mendasar dalam cara umat Islam mendekati ilmu pengetahuan dan agama. Setiap
langkah di masa lalu membentuk landasan penting bagi identitas intelektual dan
keilmuan dunia Islam.

Semoga penjelasan ini memberikan wawasan yang mendalam dan memperkaya


pemahaman Anda tentang peranan pendidikan Islam pada dua periode bersejarah
yang membangun landasan bagi kemajuan intelektual dan budaya di dunia Islam.
Selamat menikmati perjalanan ini dalam melacak jejak peradaban pendidikan
Islam yang tak terlupakan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keadaan politik dan social pada masa keruntuhan bani umayyah?
2. Bagaimana perkembangan ilmu dan pengetahuan
3. Bagaimana dampak dan perubahan dalam Pendidikan islam saat berdirinya
Daulah abbasiyah
4. Apa pengaruh toko-toko dan institusi Pendidikan pada masa itu
5. Apa pentingnya penyebaran ilmu dan Pendidikan Pendidikan islam pada masa
itu

C. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana keadaan politik dan social pada masa keruntuhan bani
umayyah
2. Mengetahui perkembangan ilmu dan pengetahuan
3. Memahami dampak dan perubahan dalam Pendidikan islam pada masa Daulah
abbasiyah
4.memahami pengaruh tokoh dan institusi Pendidikan pada masa itu
5. Memahami pentingnya penyebaran ilmu dan Pendidikan islam pada masa itu

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

BAB II

A. KERUNTUHAN POLITIK DAN SOSIAL PADA MASA


KERUNTUHAN BANI UMAYYAH

Masa keruntuhan Bani Umayyah pada abad ke-8 Masehi melibatkan


perubahan politik dan sosial yang signifikan di dunia Islam. Pergolakan ini
membawa berakhirnya kekuasaan dinasti Umayyah dan kemunculan dinasti baru,
yaitu Abbasiyah. Beberapa faktor yang mempengaruhi keruntuhan Bani Umayyah
melibatkan ketidakpuasan sosial, ketidakstabilan politik, dan perubahan dinamika
kekuasaan.
Ketidakpuasan Sosial: Salah satu faktor utama adalah ketidakpuasan sosial di
kalangan masyarakat Muslim. Ada ketidakpuasan terhadap pemerintahan otoriter
dan ketidaksetaraan di antara orang-orang Arab dan non-Arab.
Ketidakstabilan Politik: Masa pemerintahan terakhir Bani Umayyah, terutama di
bawah pimpinan Khalifah Marwan II, ditandai oleh ketidakstabilan politik dan
perang saudara. Konflik internal melemahkan kekuatan militer dan pemerintahan,
membuka peluang bagi pemberontakan.
Perubahan Dinamika Kekuasaan: Pemimpin Abbasiyah, Abu Abbas as-Saffah,
memanfaatkan ketidakpuasan sosial untuk memobilisasi dukungan melawan Bani
Umayyah. Pemberontakan Abbasiyah berhasil, dan pada Pertempuran Zab tahun
750 M, pasukan Abbasiyah mengalahkan pasukan Umayyah. Marwan II
melarikan diri, mengakhiri dinasti Umayyah.
Setelah keruntuhan Bani Umayyah, Abbasiyah mendirikan kekhalifahan baru
dengan ibu kota di Baghdad. Ini menyebabkan pergeseran pusat kekuasaan dan
memicu perubahan signifikan dalam dinamika politik dan sosial di dunia Islam.

B. PERKEMBANGAN ILMU DAN PENGETAHUAN

Perkembangan ilmu dan pengetahuan selalu menjadi bagian yang menarik


untuk dieksplorasi. Seiring berjalannya waktu, manusia terus mengembangkan
pemahaman mereka tentang dunia dan mencapai prestasi luar biasa dalam
berbagai bidang. Berikut adalah beberapa titik penting dalam perkembangan ilmu
dan pengetahuan:
Zaman Keemasan Islam: Antara abad ke-8 dan ke-14 Masehi, dunia Islam
menjadi pusat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmuwan Muslim
seperti Ibn Sina (Avicenna), Al-Razi (Rhazes), dan Ibn Khaldun membuat
kontribusi signifikan di bidang kedokteran, kimia, matematika, dan ilmu sosial.
Renaissance: Abad ke-14 hingga ke-17 melihat munculnya Renaissance di Eropa.
Ini adalah periode penting di mana terjadi kebangkitan minat terhadap ilmu
pengetahuan, seni, dan kemanusiaan. Orang-orang seperti Leonardo da Vinci dan
Galileo Galilei memainkan peran kunci dalam perkembangan ilmu pengetahuan
pada masa ini.
Revolusi Ilmiah: Abad ke-17 dan ke-18 menyaksikan Revolusi Ilmiah yang
mengubah paradigma ilmu pengetahuan. Ilmuwan seperti Isaac Newton dan
Johannes Kepler membangun fondasi fisika modern, sementara ilmuwan lainnya

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

seperti Robert Boyle dan Antoine Lavoisier membuat kemajuan besar dalam
kimia.
Revolusi Industri: Pada abad ke-18 dan ke-19, Revolusi Industri mengubah
sepenuhnya cara produksi dan kehidupan manusia. Pengembangan mesin uap,
teknologi produksi, dan perkembangan transportasi berdampak besar terhadap
masyarakat dan ekonomi.
Abad ke-20: Abad ke-20 menyaksikan kemajuan luar biasa di berbagai bidang.
Perkembangan teknologi komunikasi, revolusi komputer, dan penemuan dalam
ilmu kedokteran (seperti antibiotik) membawa perubahan dramatis dalam
kehidupan manusia.
Revolusi Digital: Abad ke-21 menyaksikan terus berkembangnya Revolusi
Digital. Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita bekerja,
belajar, dan berinteraksi satu sama lain. Internet, kecerdasan buatan, dan teknologi
terkini terus membentuk wajah ilmu pengetahuan modern.
Perkembangan ilmu dan pengetahuan adalah cermin dari ketekunan dan rasa ingin
tahu manusia. Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, perjalanan ini terus
berlanjut, membuka peluang baru dan tantangan untuk ditempuh.

C. DAMPAK DAN PERUBAHAN DALAM PENDIDIKAN PENDIDIKAN


ISLAM SAAT BERDIRINYA DAULAH DAULAH BANI ABBASIYYAH

Berdirinya Daulah Bani Abbasiyah pada abad ke-8 Masehi membawa


perubahan signifikan dalam pendidikan Islam. Berikut adalah beberapa dampak
dan perubahan yang terjadi:
Pergeseran Pusat Kekuasaan: Pindahnya ibu kota dari Damaskus ke Baghdad
oleh Daulah Bani Abbasiyah menciptakan pergeseran pusat kekuasaan politik dan
intelektual. Ini memicu perkembangan pusat-pusat pendidikan di Baghdad dan
sekitarnya.
Pembentukan Madrasah: Salah satu dampak paling mencolok adalah
pembentukan madrasah (sekolah Islam). Pada masa Abbasiyah, madrasah menjadi
lembaga pendidikan utama yang menyediakan pendidikan formal di berbagai
disiplin ilmu seperti teologi, hukum Islam, bahasa Arab, dan matematika.
Penerjemahan Karya-karya Klasik: Abbasiyah mendorong proyek besar
penerjemahan karya-karya klasik Yunani dan Romawi ke dalam bahasa Arab. Hal
ini membuka akses ke warisan intelektual kuno bagi para sarjana Muslim,
memajukan pemahaman mereka tentang ilmu pengetahuan, filsafat, dan
kedokteran.
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Filsafat: Pada masa Abbasiyah, terjadi
perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat. Tokoh seperti Al-Farabi, Ibn Sina
(Avicenna), dan Ibn Rushd (Averroes) membuat kontribusi signifikan dalam
bidang filsafat dan kedokteran.
Pendidikan Inklusif: Madrasah di Abbasiyah tidak hanya terbuka untuk
kalangan elit, tetapi juga memberikan akses pendidikan kepada masyarakat
umum. Hal ini membantu menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan tingkat
literasi di kalangan umat Muslim.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

Pengembangan Sistem Pendidikan Tinggi: Pada masa Abbasiyah, terdapat


perkembangan universitas dan institusi pendidikan tinggi seperti Bait al-Hikmah
(Rumah Kebijaksanaan) di Baghdad. Institusi-institusi ini memainkan peran
penting dalam mengembangkan pemikiran ilmiah dan kemanusiaan.
Pengembangan Karya Ilmiah dan Kitab-kitab Pendidikan: Para cendekiawan
Abbasiyah menulis banyak karya ilmiah dan kitab-kitab pendidikan yang
memperkaya literatur Islam. Karya-karya ini mencakup bidang seperti ilmu
pengetahuan, matematika, astronomi, dan sastra.
Dengan adanya perubahan ini, Daulah Bani Abbasiyah memberikan kontribusi
besar terhadap perkembangan pendidikan Islam dan pemajuan intelektual umat
Muslim pada masa itu. Pusat-pusat pendidikan dan kebijaksanaan yang dibangun
pada masa Abbasiyah memberikan dasar kuat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di masa mendatang.

D. PENGARUH TOKOH TOKOH DAN INSTITUSI PENDIDIKAN PADA


MASA ITU

Pada masa Daulah Bani Abbasiyah, beberapa tokoh dan institusi


pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan pendidikan Islam. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Imam Al-Bukhari (810-870): Al-Bukhari dikenal sebagai seorang
cendekiawan dan kompilator Hadis yang terkenal dengan koleksinya yang dikenal
sebagai Sahih Al-Bukhari. Karyanya menjadi referensi utama dalam studi Hadis
dan memberikan kontribusi besar pada bidang ilmu hadis.
2. Imam Ahmad bin Hanbal (780-855): Sebagai pendiri mazhab Hanbali, Imam
Ahmad memiliki pengaruh besar dalam bidang fiqh (hukum Islam). Dia juga
terlibat aktif dalam menentang pengaruh teologi Mu'tazilah pada masa itu.
3. Al-Farabi (872-950): Al-Farabi adalah seorang filsuf dan ilmuwan Muslim
yang mengembangkan pemikiran politik dan sosial. Karyanya mencakup filsafat,
politik, etika, dan musik, memberikan kontribusi penting pada warisan intelektual
Islam.
4. Ibn Sina (Avicenna, 980-1037): Dikenal sebagai "Raja Ilmu Pengetahuan,"
Ibn Sina adalah seorang polymath yang membuat kontribusi besar dalam bidang
kedokteran, matematika, kimia, dan filsafat. Karyanya "Kitab Al-Qanun fi At-
Tibb" menjadi referensi standar dalam kedokteran selama berabad-abad.
5. Al-Khwarizmi (780-850): Matematikawan dan ahli astronomi asal Persia ini
memainkan peran kunci dalam pengenalan aljabar dan sistem angka Hindu-Arab
ke dunia Islam, yang kemudian memengaruhi perkembangan matematika di
Eropa.
6. Bait al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan): Bait al-Hikmah di Baghdad adalah
sebuah institusi pendidikan dan penelitian yang menjadi pusat pengembangan
ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah. Institusi ini terlibat dalam penerjemahan
karya-karya klasik dan menyelenggarakan diskusi ilmiah.
7. Madrasah Abbasiyah: Madrasah-madrasah di Baghdad dan sekitarnya
menjadi pusat pendidikan utama pada masa itu. Madrasah menyediakan
pendidikan formal dalam berbagai bidang ilmu seperti teologi, hukum Islam,

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

sastra, matematika, dan kedokteran.


Melalui kontribusi para tokoh dan institusi ini, masa Daulah Bani Abbasiyah
menjadi periode penting dalam sejarah pendidikan Islam, di mana ilmu
pengetahuan berkembang pesat dan warisan intelektual Islam terus diteruskan dan
diperkaya.

E. PENTINGYA PENYEBARAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM PADA


MASA ITU

Penyebaran ilmu dan pendidikan Islam pada masa Daulah Bani Abbasiyah
memiliki dampak besar dan penting dalam beberapa aspek, termasuk:
1. Pelestarian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Upaya penyebaran ilmu
dan pendidikan Islam membantu dalam pelestarian dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Proyek penerjemahan karya-karya klasik Yunani dan Romawi ke
dalam bahasa Arab memungkinkan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan
kuno dan memajukan pemahaman dalam berbagai disiplin ilmu.
2. Peningkatan Tingkat Literasi: Dengan adanya madrasah yang terbuka untuk
masyarakat umum, tingkat literasi di kalangan umat Muslim meningkat. Ini tidak
hanya mencakup literasi bahasa Arab tetapi juga literasi dalam ilmu pengetahuan,
matematika, dan sastra.
3. Pemajuan Kedokteran dan Ilmu Kesehatan: Kontribusi besar dari ilmuwan
seperti Ibn Sina dalam bidang kedokteran membantu memajukan ilmu kesehatan.
Karyanya, "Kitab Al-Qanun fi At-Tibb," menjadi referensi standar dalam
kedokteran dan mempengaruhi pengembangan ilmu kedokteran di dunia Islam
dan Eropa.
4. Pemajuan Filsafat dan Pemikiran Intelektual: Tokoh-tokoh seperti Al-
Farabi dan Ibn Sina memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan
pemikiran filsafat dan intelektual. Pemikiran-pemikiran mereka membuka pintu
bagi perdebatan intelektual yang mendalam dalam masyarakat Muslim.
5. Pembentukan Identitas Islam: Penyebaran ilmu dan pendidikan Islam
membantu membangun dan memperkuat identitas Islam. Pendidikan agama dan
pengajaran nilai-nilai Islam menjadi bagian integral dari kurikulum, membentuk
karakter dan moral masyarakat.
6. Pengaruh Terhadap Pendidikan di Masa Depan: Pusat-pusat pendidikan
seperti Bait al-Hikmah dan madrasah-madrasah membentuk dasar bagi
pengembangan institusi pendidikan Islam di masa mendatang. Model pendidikan
dan metodologi yang diperkenalkan pada masa itu memiliki dampak jangka
panjang dalam pembentukan sistem pendidikan di dunia Islam.
7. Penyebaran Ilmu Kepada Dunia Luar: Melalui proyek penerjemahan, ilmu
pengetahuan Islam tersebar ke dunia luar, termasuk Eropa. Karya-karya yang
diterjemahkan menjadi jembatan penting antara warisan intelektual Yunani-
Romawi dan Renaissance di Eropa.
Dengan demikian, penyebaran ilmu dan pendidikan Islam pada masa Daulah Bani
Abbasiyah bukan hanya menciptakan kebangkitan intelektual di dunia Islam,
tetapi juga membuka pintu bagi perkembangan dan pertukaran ilmu pengetahuan
yang akan berpengaruh dalam sejarah global.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

F. Kesimpulan dan Pesan Penting yang Dapat Dipetik dari Era Tersebut

Dari era Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah, kita dapat menarik beberapa
kesimpulan dan pesan penting yang membentuk sejarah dan peradaban Islam:
1. Kebangkitan dan Pelestarian Ilmu Pengetahuan: Kedua dinasti ini
menyaksikan kebangkitan intelektual Islam. Penerjemahan karya-karya klasik, pendirian
madrasah, dan pembentukan pusat-pusat keilmuan membantu dalam pelestarian,
pengembangan, dan penyebaran ilmu pengetahuan.
2. Peran Penting Pendidikan: Pendidikan Islam memainkan peran kunci dalam
membentuk karakter dan membuka akses terhadap pengetahuan. Madrasah dan institusi
pendidikan lainnya membuka pintu bagi masyarakat umum untuk mendapatkan
pendidikan formal.
3. Pergeseran Pusat Kekuasaan: Perpindahan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad
oleh Bani Abbasiyah menciptakan pergeseran pusat kekuasaan dan pengaruh. Ini
memberikan dampak besar pada perkembangan politik, budaya, dan intelektual di dunia
Islam.
4. Warisan Penerjemahan Klasik: Proyek penerjemahan karya-karya klasik Yunani
dan Romawi menjadi jembatan penting antara peradaban klasik dan peradaban Islam.
Warisan ini memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran di seluruh
dunia.
5. Keterbukaan dan Pluralisme: Meskipun terdapat konflik politik dan perang
saudara, era ini menciptakan lingkungan keterbukaan dan pluralisme. Pusat-pusat
keilmuan di Baghdad menjadi tempat bagi sarjana dari berbagai latar belakang etnis dan
agama untuk berkolaborasi.
6. Pengaruh Terhadap Dunia Luar: Penerjemahan karya-karya ilmiah ke dalam
bahasa Arab membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di
Eropa selama Renaissance. Ini menandai awal pertukaran intelektual antara dunia Islam
dan Eropa.
7. Dinamika Kekuasaan dan Pergolakan Sosial: Era Bani Umayyah dan Bani
Abbasiyah juga dicirikan oleh dinamika kekuasaan yang kompleks dan pergolakan sosial.
Pemberontakan dan perubahan politik menciptakan pergeseran dalam struktur sosial dan
politik di dunia Islam.
8. Kontinuitas dan Inovasi: Meskipun terdapat pergantian dinasti, perkembangan
ilmu pengetahuan dan pendidikan terus berlanjut. Ini menunjukkan adanya kontinuitas
dalam warisan intelektual Islam dan kemampuan untuk berinovasi di berbagai bidang.
Dari kesimpulan ini, kita dapat melihat betapa pentingnya pendidikan, pelestarian ilmu
pengetahuan, dan peran dinamika kekuasaan dalam membentuk peradaban Islam. Era
Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah memberikan landasan kuat bagi perkembangan
intelektual dan sosial di dunia Islam serta memberikan kontribusi signifikan terhadap
peradaban global.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

BAB III

SARAN

1. Pengembangan Madrasah: Masyarakat sebaiknya mendukung pendirian


dan pengembangan madrasah sebagai pusat pendidikan formal dalam ilmu
agama dan ilmu dunia.
2. Inklusivitas Pendidikan: Memastikan bahwa pendidikan terbuka untuk
semua lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial atau etnis,
mendorong inklusivitas dan kesetaraan.
3. Penerjemahan Karya Ilmiah: Melibatkan proyek penerjemahan karya-
karya ilmiah klasik ke dalam bahasa Arab, memungkinkan akses lebih luas
terhadap warisan intelektual dunia.
4. Pendidikan Karakter: Menyertakan pendidikan karakter yang mencakup
nilai-nilai Islam, etika, dan moralitas dalam kurikulum untuk membentuk
generasi yang bertanggung jawab dan beretika.
5. Pendidikan Wanita: Memberikan perhatian khusus pada pendidikan
wanita, memastikan kesetaraan akses terhadap ilmu pengetahuan dan
membangun generasi perempuan yang terdidik.
6. Pendidikan Formal dan Informal: Mendorong keseimbangan antara
pendidikan formal di madrasah dan institusi resmi dengan pendidikan
informal melalui tradisi diskusi dan belajar bersama.
7. Fokus pada Ilmu Pengetahuan dan Filsafat: Memberikan penekanan
pada pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat, menciptakan
lingkungan yang merangsang pemikiran kritis dan inovasi.
8. Pengembangan Pusat Kebijaksanaan (Bait al-Hikmah): Mendorong
pembentukan pusat-pusat kebijaksanaan seperti Bait al-Hikmah untuk
memfasilitasi penerjemahan, riset, dan pertukaran ilmiah.
9. Partisipasi Aktif Masyarakat: Melibatkan masyarakat secara aktif dalam
upaya pendidikan, termasuk dukungan finansial dan partisipasi dalam
pengelolaan lembaga pendidikan.
10. Penekanan pada Literasi dan Keterampilan Praktis: Memastikan
bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek teoritis tetapi juga
memberikan penekanan pada literasi, keterampilan praktis, dan persiapan
untuk kehidupan sehari-hari.
11. Saran-saran ini diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan
pendidikan yang holistik dan progresif, membangun dasar bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan masyarakat di masa
itu.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Kelas C1

DAFTAR PUSTAKA

Langulung, H. (2010). Pola Pendidikan Islam pada Masa Dinasti Umayyah.


Retizen. Diakses dari https://retizen.republika.co.id/posts/19681/pola-
pendidikan-islam-pada-masa-dinasti-umayyah
Widya Lestari Ningsih. (2022). Perkembangan Pendidikan pada Masa Bani
Umayyah. Kompas.com. Diakses dari
https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/07/160000479/perkembangan-
pendidikan-pada-masa-bani-umayyah
Anwar, A. M. (2017). Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam pada
Masa Bani Ummayah. Jurnal Tarbiya, 4(1), 1-16. Diakses dari
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jurnal-tarbiya/article/view/137
Syahputra, R. (2019). Perkembangan Pendidikan Masa Dinasti Umayyah (41-132
H / 661-750 M). Tsaqafah Wathoniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam,
5(2), 1-14. Diakses dari
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/twt/article/download/
2863/2586

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai