Oleh:
Kelompok 3:
1. Ferliana Richa Novita Sari 2211080044
2. Heni Setya Wati 2211080050
3. Tiwi Nurlina 2211080113
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Pendidikan Islam Pada MasaDinasti Bani Ummayah“ Shalawat serta
salam semoga terlimpah kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad
saw yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Kesimpulan.....................................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Sejarah Pendidikan Pada Dinasti Bani Ummayah?
2. Apa Saja Pola dan Sistem Pendidikan Pada Masa Dinasti Bani
Ummayah?
3. Apa Penyebab Kemunduran dan Runtuhnya Dinasti Bani
Ummayah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pendidikan Pada Dinasti Bani Ummayah
1
2. Mengetahui Pola dan Sistem Pendidikan Pada Masa Dinasti Bani
Ummayah
3. Mengetahui Kemunduran dan Runtuhnya Dinasti Bani
Ummayah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
periode dinasti Bani Umayyah kedua didirikan Abd Rahman al-Dakhil pada
tahun 755- 1031 M berpusat di Andalusia. Kekuasaan ini mencapai
puncaknya dalam kepemimpinan khalifah Abd Rahman al-Ausath ditandai
kemajuan umat mm Andalusia dalam bidang pendidikan Islam dikarenakan
sang khalifah adalah pemimpin yang sangat mencintai Ilmu. Kecintaan
ilmu ini terbukti ketika la mengajak para cendekiawan dari dunia Islam
lainnya ke negeri Andalusia/Spanyol. Maka di situlah tampak aktivitas
keilmuan disana kian semarak dan maju.1
1
Abd Haris, Sejarah Sosial Pendidikam Islam, Guepedia, Hlm.54
4
kepada khalifah sejarah bangsa Arab melalui syair-syair Arab, cerita-cerita
Persia dan sistem penmerintahan dan administrasi Kerajaan Persia. Usaha
ini mendorong berkembangnya sya’ir-sya’ir Arab dan munculnya buku
Akhbar alMadin (buku tentang rajaraja dan sejarah orang-orang kuno). Pada
masa ini sudah mulai ada perhatian terhadap pembidangan ilmu tafsir,
hadist, fikih dan ilmu kalam. Di bidang hadist muncul seorang ahli hadis,
seperti Hasan Basri. Dalam bidang fiqih muncul seorang ahli fiqih Ibn
Sihab al-Zuhri. Di bidang ilmu kalam muncul nama Wasil bin Atha sebagai
pendiri aliran Mu’tazilah yang muncul sebagai reaksi dari aliran Khawarij
dan Murji’ah yang telah berkembang pada masa itu. Di samping itu
berkembang juga bahasa Arab. Kecendrungan untuk memahami al-Qur’an
dan ajaran Islam lainnya, membuat orangorang yang ditaklukkan umat
Islam membutuhkan bahasa Arab. Dan banyaknya orang - orang non Arab
yang menimbulkan dialek-dialek yang bisa merusak bahasa Arab,
mendorong umat Islam untuk mengembangkan bahasa Arab. Faktor-faktor
ini menyebabkan besarnya tuntutan mempelajari bahasa Arab sehingga
lahirlah ilmu bahasa Arab. Tokoh-tokohnya yang terkenal antara lain Abu
al-Aswad al-Duali dan Sibawaih 2Adapun Corak Pendidikan Pada Dinasti
Umayyah Yang Dikutif Dari Hasan Langgulung yaitu;
Islam yang Baru Muncul Hal ini berawal dari pandangan mereka
bahawa Islam adalah agama, negara, sekaligus sebagai budaya, maka wajar
2
Choirun Niswah, Pendidikan Islam pada Masa Khulafa Al-Rasyidin dan Bani Umayyah,
journal Tadrib , Vol. 1,
No. 2, 2015, Hlm.183-184
5
dalam periode ini banyak melakukan penaklukan wilayah-wilayah dalam
rangka menyiarkan dan memperkokoh ajaran Islam.
Tokoh-Tokoh Pendidikan
3
Ahmad M Yusnadi, Pendidikan Islam Pada Masa Daulah Bani Umayyah, Jurnal Ilmiah
Prodi Pendidikan Agama Islam
6
b. Ulama-ulama Hadist. Kitab bacaan satu-satunya ialah al-Qur’an.
Sedangkan hadishadis belumlah dibukukan. Sahabat-sahabat yang banyak
meriwayatkanhadis-hadis ialah: Abu Hurairah (5374 hadist), ‘Aisyah (2210
hadist), Abdullah bin Umar (± 2210 hadist), Abdullah bin Abbas (± 1500
hadist), Jabir bin Abdullah (±1500 hadist), Anas bin Malik (±2210 hadist)
menjadi pegangan dalam soal berbahasa arab. Sejalan dengan itu, perhatian
pada syair Arab jahiliahpun muncul kembali sehingga bidang sastra arab
mengalami kemajuan. Di zamanini muncul penyair-penyair seperti Umar
bin Abu Rabiah, Jamil al-uzri, Qys bin Mulawwah yang dikenal dengan
nama Laila Majnun, Al-Farazdaq.4
4
Yusnadi, Pendidikan Islam Pada Masa Daulah Bani Umayyah, Jurnal Ilmiah Prodi
Pendidikan Agama Islam
Vol. 12, No. 02, Desember 2020:168-171.
7
ilmu Naqliyah yaitu filsafat dan ilmu agama yang sudah berkembang
sebelumnya.Selain kemajuan seperti di atas ilmu pengetahuanyang
berkembang pada masa ini adalah:
masa Khalifah Umar ibn Abdul Aziz sejaksaat itulah hadis mengalami
perkembangan pesat. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang
membahas tentangperjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah
Al Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.
• Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari
bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan lmu
yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran Faktor yang
menyebabkan kurang pesatnya perkembangan ilmu-ilmu pada zaman ini
salah satunya adalah faktor pemerintahan bani Umayyah yang lebih suka
pada membangun kekuatan pemerintahan/politik yang cenderung otoriter.5
5
Muhammad Zainal Abidin, Rz. Ricky Satria Wiranata, Perbandingan Sistem Pendidikan
Pada Masadinasti
Umayah Dan Sistem Pendidikan Pada Masadinasti Abasiyyah, Journal Tarbiyah Islamiyah
Vol. 6, 2021, Hlm. 30-31
8
Quran dipakai sebagai bahasa bacaan untuk belajar membaca, kemudian
dipilih ayat-ayat yang akan ditulis untuk dipelajari. Disamping belajar
menulis dan membaca murid-murid juga mempelajari tatabahasa Arab,
cerita-cerita Nabi, hadist dan pokok agam (Zuhairini, 1992). Kalau dilihat
di dalam sejarah pendidikan Islam pada awalnya dikenal dua bentuk
Kuttab, yaitu:
Peserta didik dalam Khutab adalah anak-anak, tidak dibatasi baik miskin
ataupun kaya. Para guru tidak membedakan murid-murid mereka, bahkan
ada sebagian anak miskin yang belajar di Khuttab memperoleh pakaian dan
makanan secara cuma-cuma. Anak-anak perempuan pun memperoleh hak
yang sama dengan anak-anak laki-laki dalam belajar (Al Abrasi, 1993).
Namun tidak tertutup kemungkinan bagi orang yang mampu mendidik
anakanak mereka di tempat khusus yang mereka inginkan dengan guru-guru
yang khusus pula seperti: Hajjad ibn Yusuf yang pernah menjadi guru bagi
putra Sulaiman Nasuh seorang Menteri dari khalifah Abdul Malik ibn
Marwan (Fahmi, 1990 ).
b. Mesjid
9
(Al Abrasi, 1993). Diantara jasa besar pada periode Dinasti Umayyah dalam
perkembangan ilmu pengetahuan adalah menjadikan Mesjid sebagai pusat
aktifitas ilmiah termasuk sya’ir. Sejarah bangsa terdahulu diskusi dan
akidah. Pada periode ini juga didirikan Mesjid ke seluruh pelosok daerah
Islam. Mesjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Makkah selalu
menjadi tumpuan penuntut ilmu diseluruh dunia Islam dan tampak juga
pada pemerinath Walid ibn Abdul Malik 707-714 M yang merupakan
Universitas terbesar dan juga didirikan Mesjid Zaitunnah di Tunisia yang
dianggap Universitas tertua sampai sekarang (Langgulung, 1980). Pada
Dinasti Umayyah ini, mesjid sebagai tempat pendidikan terdiri dari dua
tingkat yaitu: tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pada tingkat menengah
guru belumlah ulama besar sedangkan pada tingkat tinggi gurunya adalah
ulama yang dalam ilmunya dan masyhur kealiman dan keahliannya.
Umumnya pelajaran yang diberikan guru kepada murid-murid seorang
demi seorang, baik di Khuttab atau di Mesjid tingkat menengah. Sedangkan
pada tingkat pelajaran yang diberikan oleh guru adalah dalam satu Halaqah
yang dihadiri oleh pelajar bersama-sama.
c. Majelis Sastra
6
Langgulung, Hasan. (1980) Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21, Jakarta: Pustaka al-
Husna
Nizar, Samsul. (2005).
7
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam,(Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2009) hal. 26.
11
moralitas mereka, disamping mengganggu keuangan Negara.
Contohnya, Khalifah Abdul Malik bin Marwan dikenal sebagai
seorang khalifah.
3. yang suka berfoya-foya dan memboroskan uang Negara.
Sifatsifat inilah yang tidak disukai masyarakat, sehingga lambat
laun mereka melakukan gerakan pemberontakan untuk
menggulingkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah.
4. Tidak adanya ketentuan yang tegas mengenai sistem
pengangkatan khalifah. Hal ini berujung pada perebutan
kekuasaan diantara para calon khalifah.
5. Banyaknya gerakan pemberontakan selama masa-masa
pertengahan hingga akhir pemerintahan Bani Umayyah. Usaha
penumpasan para pemberontak menghabiskan daya dan dana
yang tidak sedikit, sehingga kekuatan Bani Umayyah
mengendur.
6. Pertentangan antara Arab Utara (Arab Mudhariyah) dan Arab
Selatan (Arab Himariyah) semakin meruncing, sehingga para
penguasa Bani Umayah mengalami kesulitan untuk
mempertahankan kesatuan dan persatuan serta keutuhan Negara.
Banyaknya tokoh agama yang kecewa dengan kebijaksanaan
para penguasa Bani Umayah, karena tidak didasari dengan
syari’at Islam8.
8
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam.hal. 27-28.
12
Bahwa situasi sosial politik pada masa Ali ibn Abi Thalib dan Muawiyyah
tidak jauh berbeda.9
9
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. hal.48.
10
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002) hal.78.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam merupakan suatu hal yang paling utama bagi warga
suatu negara, karena maju dan keterbelakangan suatu negara akan
ditentukan oleh tinggi dan rendahnya tingkat pendidikan warga negaranya.
Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu kota negara
dipindahkan Muawiyyah dari Madinah ke Damaskus, tempat ia berkuasa
sebagai gubernur sebelumnya. Muawwiyah Ibn Abi Sofyan adalah pendiri
Dinasti Umayyah yang berasal dari suku Quraisy keturunan Bani Umayyah
yang merupakan khalifah pertama dari tahun 661-750 M, nama lengkapnya
ialah Muawwiyah bin Abi Harb bin Umayyah bin Abdi Syam bin Manaf.
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam pada masa ini berjalan
seperti di zaman permulaan Islam, hanya ada sedikit peningkatan sesuai
dengan perkembangan Daulah Islamiyah sendiri.Pola pendidikan pada masa
Bani Umayyah melanjutkan pendidikan semasa Khulafa ar Rasyiddin,
walaupun ada sisi perbedaan dan perkembangan tersendiri. Perkembangan
tempattempat perkembangan pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah
ada tiga macam yaitu: 1) Kuttub, 2) Mesjid, 3) Masjelis Sastra.
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15