JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesakan makalah ini, tak lupa pula
sholawat dan salam tercurahkan kepada junjungan besar nabi Agung Muhammad
saw yang mana telah memberikan petunjuk bagi umat manusia untuk menempuh
jalan yang sesuai dengan syariat islam yang kaffah ini.
1) Kedua orang tua yang telah memfasilitasi segala apa yang penulis
butuhkan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan akan karya ilmiah ini, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyusunan makalah ini
agar dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca sekalian.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar belakang...............................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................5
C. Tujuan penelitian...........................................................................................5
D. Metode penelitian..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah...............................................................6
1. Berdirinya Bani Umayyah.........................................................................6
2. Dinasti Umayah Dibedakan Menjadi Dua.................................................7
3. Sistem Politik Kenegaraan Bani Umayyah...............................................8
B. Peradaban Islam Pada Mana Bani Ummayyah.............................................9
1. Sejarah Kejayaan Bani Umayyah..............................................................9
2. Perkembangan Bidang Politik, Budaya dan Ilmu Pengetahuan masa Bani
Umayyah.........................................................................................................10
3. Sistem Pendidikan masa Bani Umayyah.................................................11
C. Sebab Kemunduran Dan Keruntuhan Masa Bani Umayyah.......................17
BAB III PENUTUP...............................................................................................22
A. KESIMPULAN...........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejarah merupakan salah satu ilmu yang penting dalam proses belajar
mengajar yang patut di berikan kepada anak didik, mengapa sejarh penting di
ajarkan kepada anak didik? Hal ini menjadi penting karena dengan
mempelajari sejarah maka kesalahan di masa lampu dapat di indahkan dalam
masa saat ini, bukan hanya itu dengan mempelajari sejarah maka seorang akan
mengerti kemajuan dan kemunduran suatu bangsa atau kaum di masa lampau,
yang mana hal ini berguna untuk mengevaluasi pada zaman sekarang agar
tidak mengalami kemunduran dan bisa digunakan juga untuk memahami
masalah yang terjadi di saat ini, dengan mempelajari sejarah maka dapat juga
membangun kewargaranegaraan yang lebih baik.
4
semua juga dapat meningkatkan keimanan seorang hamba kepada tuhannya
dengan mempelajari umat yang terdahulu.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Metode penelitian
5
BAB II PEMBAHASAN
Dalam peristiwa tahkim itu, khalifah Ali telah tertipu oleh siasat
Muawiyah yang pada akhirnya ia mengalami kekalahan dalam segi politis.
Sehingga Mu’awwiyah berhasil mendapat kesempatan untuk menobatkan
dirinya sebagai sebagai khalifah sekaligus raja. Muawiyah sebagai pendiri
dinasti Bani Umayyah pada awalnya dipandang negatif oleh sebagian besar
sejarawan. Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalam
perang saudara di Siffin dicapai melalui cara yang curang. Lebih dari itu,
Muawiyah juga dituduh sebagai pengkhianat prinsip-prinsip demokrasi yang
diajarkan dalam Islam, karena dialah yang memulai mengubah sistem
kepemimpinan negara menjadi monarki atau kekuasaan raja yang diwariskan
turun-temurun.
6
menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Muawiyah
bermaksud mencontoh sistem kepemimpinan monarki di Persia dan
Bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun dia
memberikan penafsiran baru dari kata tersebut untuk mengagungkan jabatan
tersebut. Dia menyebutnya "khalifah Allah" dalam pengertian "penguasa"
yang diangkat oleh Allah.
7
10) Sulaiman bin Abdul Malik (96-99H/714-717M)
8
keagamaan diserahkan kepada para ulama. Oleh karena itu diangkatlah qodhi
atau hakim. Pada umumnya para qodhi tersebut menghukum sesuai dengan
ijtihadnya yang bersandarkan kepada Al-Qur‟an dan hadis sebagai sumber
utama. Dengan sistem tersebut seorang pemimpin dapat lebih konsentrasi
terhadap pemerintahan dan politik, karena yang khusus menjalankan masalah
keagamaan secara praktis yakni para qodhi.
9
(12) Yazid III (126 H / 743 M)
10
al-Jundi, sekretaris yang bertugas menyelenggarakan segala hal
yang berkaitan dengan ketentaraan, 4. Katib asy-Syurtah,
sekretaris yang bertugas sebagai pemeliharaan keamanan dan
ketertiban umum, 5. Katib al-Qudat, sekretaris yang
menyelenggarakan tertib hukum melalui badan-badan peradilan
dan hukum setempat.
11
a. Kuttab sebagai lembaga pendidikan anak
12
2) Pokok-pokok agama Islam, seperti cara berwudhu, salat, puasa dan
sebagainya.
3) Menulis.
6) Berhitung.
13
Pada periode ini pendidikan didominasi oleh orang-orang Arab, karena
pada masa Bani Umayyah unsur-unsur Arab yang memberi arah
pemerintahan baik secara politik, agama maupun budaya.
Pada masa Bani Umayyah tugas menulis berkembang dengan pesat, seperti
menulis bidang kepemerintahan (penulisan surat, harta, dan bidang
pemerintahan lainnya), pada masa ini juga terjadi kegiatan penerjemah oleh
kalangan intelektual dibuktikan dengan membuka bidang pengajaran
bahasa asing.
14
berpusat di Madinah namun juga berpusat di daerah ekspansi terirosial
wilayah taklukkan Bani Umayyah. Dalam masa Bani Umayyah terdapat dua
jenis pendidikan, di antranya:
15
c. Ilmu pengetahuan yang berkembang masa Bani Umayyah
Terdapat juga beberapa ilmu lain yang berkembang pesat di masa Bani
Umayyah ini beberapa di antaranya adalah: (Taufik Rachman,2018)
1) Penggunaan bahasa arab sebagai bahasa resmi dalam tata usaha negara
dan pemerintahan sehingga adminsitrasi, surat menyurat menggunakan
bahasa arab.
16
Baghdad. Salah satu jasa dari Al- Du’ail adalah menyusun gramatika
Arab dengan memberikan titik pada huruf-huruf hijaiyah yang semula
tidak ada.
17
Mawali atau pun Non Muslim, mereka harus bayar pajak bumi yang sama
(50%). Walaupun kebijakan Nasar itu baik, namun waktunya sudah tidak
memungkinkan lagi, bak nasi sudah menjadi bubur. Akhirnya, gerakan
Abbasiyah bersama-sama kelompok aliran-aliran yang lain bahu-membahu
melawan tentara Umayah di tepi sungai Dzab pada 749 M. Khalifah
Marwan II kalah perang dan lari Syam terus ke palestina akhirnya ia
ditangkap di mesir dan di bunuh (750 M). (M.Abdul Karim,2009 : 139-
141)
18
mengalami masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik dan
kekuasaan karena banyak persoalan yang dihadapi para penguasa dinasti ini.
Diantaranya adalah masalah politik, ekonomi, dan sebagainya.
19
Umayyah mengalami kesulitan untuk mempertahankan kesatuan dan
persatuan serta keutuhan Negara.
20
untuk mendirikan pemerintahan Bani Abbasyiah semakin kuat. Pada
tahun 446 M mereka memproklamasikan berdirinya pemerintah
Abbasyiah, namun Marwan menangkap pemimpinnya yang bernama
Ibrahim lalu dibunuh. Setelah dibunuh, pemimpin gerakan diambil alih
oleh seorang saudaranya bernama Abul Abbas as-Saffah yang
berangkat bersama-sama dengan keluarganya menuju Kuffah.
21
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bani Umayah yang didirikan oleh Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang
berpusat di kota Damaskus, Syiria. Fase ini berlangsung sekitar hampir 1
abad, yaitu sekitar 90 tahun, dan mengubah sistem pemerintahan dari khilafah
menjadi monarki atau kerajaan. b. Bani Umayah di Andalusia (Spanyol) yang
pada awalnya merupakan wilayah taklukan Umayyah yang dipimpin oleh
Gubernur pada zaman Walid bin Abdul Malik, kemudian diubah menjadi
kerajaan yang terpisah dari kekuasaan Dinasti Bani Abbas setelah berhasil
menaklukan BaniUmayah di Damaskus.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_AlAhqaf/publication
/347914761_PEMIKIRAN_DAN_PERADABAN_ISLAM_PADA_MASA_B
ANI_UMAYYAH_M_Infithar_Al_Ahqaf/links/5fe74c0892851c13fec1271f/P
EMIKIRAN-DAN-PERADABAN-ISLAM-PADA-MASA-BANI
UMAYYAH-M-Infithar-Al-Ahqaf.
Rachman, Taufik. 2018. Bani Umayyah Dilihat dari Tiga Fase (Fase
Terbentuk, Kejayaan dan Kemundur. Jurnal Sejarah Peradaban Islam. Vol, 2
No, 1.. ISSN 2580-8311.
23