Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Dakwah
Disusun oleh :
KPI 2C
JURUSAN DAKWAH
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada adanya suatu halangan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Moderasi Islam, kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
2. Dr. Akhmad Rizqon Khamami, Lc., M.A. selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin Adab dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung
3. Dr. Mutrofin, M.Fil.I selaku Dosen pengampu mata kuliah
Kewarganegaraan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
4. Teman-teman KPI 2C angkatan 2023 yang telah memberikan dukungan
atas terselesaikannya penyusunan makalah ini
Dalam pembahasan ini kami akan memaparkan mengenai apa itu konstitusi
dan ideologi negara. Konstitusi sebagai landasan hukum tertinggi suatu negara,
menggambarkan nilai-nilai, prinsip, dan struktur dasar pemerintahan. Sementara itu,
ideologi negara menjadi pemandu dalam membentuk kebijakan dan arah
pembangunan nasional. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan kami. Maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran agar dapat memperbaiki makalah ini
untuk kedepannya.
Kelompok 5
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. SEJARAH BERDIRINYA DINASTI UMAYYAH...........................................3
B. RUNTUHNYA DINASTI UMMAYYAH...........................................................4
C. PERKEMBANGAN DINASTI UMAYYAH DARI TIAP KHALIFAH.........5
1. Muawiyah bin Abu Sufyan.......................................................................5
2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinasti Umayyah (661-750 M) merupakan dinasti Islam pertama yang
berkuasa setelah masa Khulafaur Rasyidin. Didirikan oleh Muawiyah bin Abi
Sufyan, dinasti ini membawa Islam ke era baru dengan ekspansi wilayah yang
luas dan perkembangan peradaban yang signifikan. Dinasti Umayyah ini berdiri
pada tahun 661 M setelah Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada
Muawiyah. Berakhir pada tahun 750 M dengan Revolusi Abbasiyah. Pendiri dari
Dinasti Umayyah ini adalah Muawiyah bin Abi Sufyan, seorang sahabat Nabi
Muhammad SAW.
Kemunculan Dinasti Umayyah tidak bisa dilepaskan dari masa kepemimpinan
Khulafaur Rasyidin, para khalifah setelah Nabi Muhammad SAW. Periode ini
ditandai dengan ketidak stabilan, khususnya setelah terbunuhnya Khalifah
Utsman bin Affan. Beberapa faktor yang menjadi latar belakang berdirinya
Dinasti Umayyah:
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II PEMBAHASAN
Dinasti Bani Umayyah lahir pada tahun 41 H atau 661 M. Adapun pendiri
dari dinasti ini adalah Muawiyyah bin Abi Sufyan. Muawiyyah memiliki julukan
yang terkenal yaitu Abu Abdurrahman dan Al Quraisy Al Umawi Al Makki.
Muawiyyah sendiri merupakan anak dari Abu Sufyan dan Hindun binti
Utbah yang dulunya menentang ajaran agama Islam Rasulullah. Tempat lahirnya
di Khaif, Mina sebelum 15 tahun sebelum hijrah. Keluarga Muawiyyah ini baru
memeluk agama Islam setelah peristiwa Fathu Makkah atau pembebasan Mekkah
oleh Rasulullah pada tahun 630 M.
5
Periode Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti Umayyah dimulai pasca
berakhirnya masa pemerintahan Hisyam ibn Abdul Malik (724-743). Oleh para
pakar sejarah Arab, Hisyam dipandang sebagai negarawan ketiga dalam Dinasti
Umayyah setelah Muawiyah dan Abdul Malik.
Bahkan, beberapa khalifah sebelum Hisyam pun, yang dimulai oleh Yazid
I, lebih suka berburu, pesta minum, tenggelam dalam alunan musik dan puisi,
daripada membaca al-Quran atau mengurus persoalan negara. Berikut ini faktor-
faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti Umayyah, hingga pada akhirnya
meruntuhkan imperium tersebut.
Bahkan keluarga khalifah sudah tidak lagi berdarah Arab murni. Yazid III
(744) adalah khalifah pertama yang lahir dari seorang budak. Dua khalifah
penerusnya juga lahir dari seorang mantan budak yang dimerdekakan.
6
mengangkat hakim sebagai pembantu negara untuk mengatasi persoalan masyarakat
dan memberantas korupsi. lalu dalam bidang ekonomi yaitu membangun tatanan
moneter mengantisipası keuangan negara.
beliau adalah khalifah kedua dari dinasti Bani Umayyah, yang berkuasa pada
tahun 680 sampai 683. ia merupakan putra dari Muawiyah bin Abu Sufyan dan
ibunya Maysun binti Bahdal.
Proses turunnya Yazid bin Muawiyah tidak terlalu jelas karena ia meninggal
dunia pada tahun 683 M. Setelah kematiannya, putranya, Muawiyah bin Yazid,
dianggap tidak layak untuk menjadi khalifah dan terjadi peralihan kekuasaan ke
Marwan bin al-Hakam. Namun, kontroversi seputar peristiwa Karbala dan peran
Yazid dalamnya telah mempengaruhi pandangan sejarawan dan masyarakat
terhadapnya, sehingga ia sering dianggap sebagai figur yang kontroversial dan tidak
populer di kalangan umat Islam.
Muawiyah bin Yazid adalah khalifah ketiga dari dinasti Umayyah dan
khalifah terakhir dari cabang Sufyani, ia berkuasa dari tahun 683 hingga 684 M. Ia
menggantikan ayahnya, Yazid bin Muawiyah, sebagai khalifah Umayyah. beliau lahir
sekitar tahun 664 M dan wafat sekitar tahun 684 M. Ia dikenal sebagai sosok yang
tidak tertarik pada politik dan merasa tidak pantas menduduki jabatan khalifah yang
diwarisi dari ayahnya. Muawiyah bin Yazid lebih tertarik pada urusan keagamaan dan
menghabiskan waktunya dalam kesalehan dan ketaatan. Ia didukung oleh suku Banu
Kalb dan berusia antara 17 hingga 23 tahun ketika naik tahta. Kekhalifahan
Muawiyah bin Yazid singkat dan ia meninggal dalam usia muda.
Marwan bin al-Hakam adalah khalifah ke-4, berkuasa antara Juni 684 hingga
12 April 685. Beliau lahir sekitar 623 dan meninggal pada umur 63 tahun di
Damaskus atau Ash-Shinnabra. beliau salah satu pejuang yang memperjuangkan
iman Islam, terutama dalam Perang Jamal dan Perang Shiffin. ada banyak prestasi
yang ia capai yakni :
7
1) Mempertahankan posisi khalifah dan mengembalikan kekuatan bagi suku-
suku di wilayahnya
Abdul Malik ibn Marwan adalah seorang khalifah yang berkuasa dari tahun
685 hingga 705 M. Ia lahir di Madinah tahun 24 H dan berasal dari Dinasti Umayyah.
Abdul Malik dikenal karena berbagai kebijakan penting selama pemerintahannya,
termasuk mencetak dinar pertama dan menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi
di pemerintahannya. ia juga melakukan Islamisasi di berbagai aspek, termasuk dalam
penggunaan mata uang dan gambar-gambar keagamaan. Selain itu, Abdul Malik juga
menunjukkan kepiawaian dalam mengelola negara, mengatur perangkat-
perangkatnya, dan mengembalikan kesatuan umat Islam.
beliau adalah khalifah umayyah yang berkuasa pada tahun 705-715 Masehi. Ia
lahir tahun 668 dan merupakan anak dari Abdul Malik bin Marwan. Al-Walid bin
Abdul Malik berhasil mencapai puncak keemasannya karena didukung oleh situasi
yang baik serta dua orang gubernur yang cukup disegani pada masa itu. Dua gubernur
itu ialah Umar bin Abdul Aziz (gubernur Makkah dan Madinah), dan Hajjaj bin
Yusuf (gubernur Irak). beberapa prestasi beliau adalah :
8
8) Berbagai kemajuan di bidang politik, militer, administrasi pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan seni dan arsitektur
Khalifah umar bin abdul aziz memerintah hanya dua tahun enam bulan ,akan
tetapi ia bisa melakukan revolusi pada seluruh bidang kekuasaan,bidang tersebut
antara lain bidang politik,ekonomi dan sosial.Rakyat yang berada dibawah naungan
beliau hidup aman.Suatu ketika pengutus surat membawa surat dengan keadaan
menangis,isi dari surat tersebut berita kematian khalifah umar bin abdul aziz .Hasil
kepemimpinan umar bin abdul aziz sebagai berikut :
9
tersesat jalan, barang dagangannya dirompak dan musibah lain turut diberi
pertolongan sebaiknya. Semua kerugian dan jaminan tersebut ditanggung
oleh Baitumal negara. sebarang pemberian untuk para pedagang adalah
dilarang. Larangan tersebut supaya para pedagang memberi fokus kepada
perniagaan yang telah mereka jalankan berbanding memberi tumpuan
kepada pemberian-pemberian tersebut.
10
Yazid bin abdul malik dikenal dengan Yazid II, adalah khalifah yang berkuasa
antara 720 sampai kematiannya pada 724. Yazid merupakan satu-satunya khalifah
yang berasal dari Bani Umayyah dari pihak ayah dan ibu. Dari garis ayah, dia
termasuk anggota cabang Marwani. Yazid adalah khalifah yang merupakan anggota
Bani Umayyah dari jalur ayah dan ibu. Ayahnya adalah Khalifah 'Abdul Malik,
sedangkan ibunya adalah 'Atikah binti Yazid. Nama Yazid diambil dari nama
kakeknya dari pihak ibu, Khalifah Yazid bin Mu'awiyah.Sebelum menjadi khalifah,
Yazid ditunjuk ayahnya sebagai gubernur Amman di Jund Dimasyq. Dalam
pengambilan kebijakan, Yazid cenderung mengambil jalan berbeda dengan yang
diambil sepupu sekaligus pendahulunya, 'Umar bin 'Abdul 'Aziz, seperti kembali
mengedepankan pendekatan militer untuk menekan perlawanan di dalam negeri dan
perluasan wilayah kekhalifahan, mengembalikan hak istimewa Bani Umayyah, dan
mengganti gubernur-gubernur lama. Dalam beberapa hal, kebijakan yang diambil
Yazid membuahkan hasil, seperti kemenangan pihak Umayyah dalam beberapa
pertempuran, baik dengan pihak luar maupun pemberontak. Namun capaian tersebut
tidak berbanding lurus dengan penerimaan masyarakat atas pemerintahahan
Umayyah, dan justru menyemai bibit-bibit perlawanan yang tumbuh di masa
selanjutnya. kebijakan Yazid terbilang sangat aktif dalam masalah militer, baik di
dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah peperangan untuk menekan
pemberontakan Khawarij. Pada masa 'Umar bin 'Abdul 'Aziz, pihak Khawarij dan
khalifah melakukan gencatan senjata dan direncanakan akan diadakan dialog tentang
agama dan pandangan politik pihak Khawarij. Namun gencatan senjata ini berakhir
setelah 'Umar mangkat dan terjadi peperangan di antara kedua belah pihak. pada
tahun 721, gubernur As-Samh bin Malik Al-Khaulani memimpin pengepungan
Toulouse, ibukota Kadipaten Aquitaine yang secara hukum merupakan negara
bawahan Kerajaan Franka. Setelah adipatinya, Eudes (Odo), meninggalkan kota,
pasukan Umayyah menjadi terlalu percaya diri sehingga tidak melakukan penguatan
pertahanan di sisi luar barak mereka atau tetap melakukan pengintaian. Hal ini
menjadikan saat Eudes kembali membawa bala bantuan tiga bulan kemudian,
tepatnya 9 Juni 721, pasukan Umayyah tidak dapat mempertahankan diri dan
menderita kekalahan. Setelah menjadi khalifah, Yazid mengangkat beberapa
gubernur baru dan menggantikan gubernur lama yang ditunjuk khalifah sebelumnya.
Untuk kedudukan Gubernur Ifriqiyah, Khalifah Yazid menunjuk Yazid bin Abi
Muslim pada 720, menggantikan Ismail bin 'Abdullah bin Abi al-Muhajir yang
ditunjuk 'Umar bin 'Abdul 'Aziz. Untuk Madinah, Khalifah Yazid menunjuk
'Abdurrahman bin Dahhak bin Qais Al-Fihri sebagai gubernur pada 720,
menggantikan Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm. Yazid bin Abi Muslim
kurang menghormati Muslim non-Arab dan melaksanakan kebijakan keras atas
Muslim Berber, seperti membebankan berbagai jenis pajak pada mereka. Hal ini
sangat berkebalikan dengan Ismail bin 'Abdullah yang berusaha menyatukan Muslim
non-Arab sebagai satu kesatuan dalam kekhalifahan, dan bukan dianggap sebagai
rakyat taklukan. Masa kegubernuran 'Abdurrahman bin Dahhak berakhir mendadak
pada 723 lantaran dia mengancam cicit Nabi Muhammad, Fatimah binti Husain, agar
mau menikahinya.
Hisyam bin Abdul malik adalah khalifah yang berkuasa sejak tahun 724
sampai 743. Dia berasal dari Bani Umayyah cabang Marwani. Hisyam juga
merupakan putra terakhir 'Abdul Malik yang menjadi khalifah.Hisyam lahir pada
tahun 691,Sebelum menjabat sebagai khalifah, Hisyam tinggal di istana Damaskus
tanpa memegang jabatan penting di pemerintahan.Raja' bin Haiwah mengumumkan
11
keputusan khalifah bahwa 'Umar bin 'Abdul 'Aziz akan menjadi khalifah setelahnya,
kemudian diikuti Yazid bin 'Abdul Malik. Hisyam menentang keputusan tersebut,
tetapi kemudian mematuhinya setelah Raja' mengancam akan menggunakan
kekerasan pada pihak yang menentang keputusan tersebut.Hisyam merupakan yang
terakhir naik takhta dan paling lama berkuasa. Seperti saudaranya Al-Walid I,
Hisyam merupakan pelindung seni yang besar, dan ia kembali mendorong
berkembangnya seni di negaranya.Pada tahun 723 di masa akhir kekuasaan Khalifah
Yazid, Sa'id bin 'Amr al-Harasy digantikan kedudukannya oleh Muslim bin Sa'id bin
Aslam Al-Kilabi sebagai gubernur Khurasan. Pada tahun selanjutnya, Muslim Al-
Kilabi berencana untuk menaklukkan Lembah Fergana di kawasan Asia Tengah.
Muslim Al-Kilabi memimpin pasukannya di sepanjang lembah Yaxartes ke Ferghana,
mengepungnya, dan menghancurkan pedesaan di sekelilingya. Pada titik ini, pasukan
Umayyah mengetahui bahwa Suluk, Khan Agung Türgesy, bergerak menuju mereka
dengan kekuatan pasukan yang jauh lebih besar. Pasukan Arab kembali mundur
selama delapan hari dan kerap menjadi bulan-bulanan pasukan berkuda Türgesy.
Pada hari kesembilan, pihak Umayyah tiba di Yaxartes dan jalan pulang mereka
dihadang oleh pasukan dari Syasy, Fergana, dan sisa dari pemberontakan Sogdian
yang ditekan Sa'id bin 'Amr al-Harasy pada masa Khalifah Yazid bin 'Abdul Malik.
Pihak Arab berkemah pada malam hari dan kemudian membakar barang bawaan
mereka, dikatakan berharga senilai satu juta dirham, sebagai persiapan untuk
berperang. Pada hari berikutnya, meskipun menderita kehausan dan dikurung di
antara Türgesy di belakang dan pasukan Transoxian di depan, pasukan Arab yang
putus asa berhasil menerobos garis musuh dan melintasi Yaxartes.Peristiwa ini kerap
disebut sejarawan Arab sebagai Hari Dahaga (Arab: ﻳﻮﻢ ﺍلعطش, Yaumul 'athasy).
Hisyam bin Abdul-Malik meninggal karena difteri pada tahun 743. Ia digantikan
keponakannya Al-Walid II.
Yazid bin al-Walid bin Abdul Malik berhasil membunuh sepupunya Khalifah
al-Walid II. Bani Umayyah guncang. Mereka telah sukses berkuasa lebih dari 80
tahun. Peperangan demi peperangan telah mereka menangkan. Pemberontakan
berdarah telah mereka padamkan. Telah banyak sahabat Nabi, ulama, dan orang saleh
yang mereka bunuh dengan kejam. Bahkan tidak segan-segan mereka meracuni
Khalifah Umar bin Abdul Azis yang hendak menegakkan keadilan, tapi suksesi tetap
berjalan tanpa keributan. Inilah yang dikenal sebagai fitnah ketiga dalam sejarah
Islam. Dipenggalnya kepala Khalifah Al-Walid II, Fir’aunnya Umat Islam, telah
menimbulkan luka teramat dalam di dalam keluarga Bani Umayyah sendiri. Khalifah
Yazid III juga mengurangi gaji tentara yang semula dinaikkan al-Walid III untuk
membeli loyalitas tentara padanya. Akibat mengurangi gaji tentara inilah Yazid III
diberi gelar an-Naqish (yang mengurangi). Imam Suyuthi dan Imam Thabari
mengabarkan bahwa Khalifah Yazid III ini mendukung aliran Qadariyah (free will).
Tokoh utama Qadariyah, yaitu Ghaylan ad-Dimasqi, mendapat posisi penting di masa
Yazid III. Informasi yang kabarnya berasal dari Imam Syafi’i ini perlu ditelusuri
ulang mengingat Imam Thabari mengabarkan bahwa Ghaylan dihukum potong
tangan dan kaki sebelumnya oleh Khalifah Hisyam (dua periode sebelum Yazid III).
Ada tiga fitnah besar dalam sejarah Islam. Fitnah di sini maksudnya adalah ujian
berupa perang saudara. Fitnah pertama tercatat pada saat pemberontakan yang
mengakibatkan terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan, berlanjut dengan perang
saudara antara Sayyidina Ali dengan Siti Aisyah (Perang Jamal) dan dengan
Mu’awiyah (Perang Shiffin). Periode fitnah pertama berakhir dengan perdamaian
antara Sayyidina Hasan dan Mu’awiyah. Fitnah kedua berada pada periode
12
pembantaian Sayyidina Husain di Karbala dan berlanjut dengan perlawanan Abdullah
bin Zubair. Yazid III digantikan oleh saudaranya, Ibrahim bin al-Walid. Imam
Suyuthi menceritakan bagaimana Yazid III menolak memberi wasiat untuk
mengangkat Ibrahim sebagai penggantinya. Imam Thabari meriwayatkan bahwa
kekhilafahan Ibrahim tidak diakui secara bulat, sehingga banyak yang mencoretnya
dalam daftar khalifah dinasti Umayyah.
Khalifah Ibrahim tak bisa berbuat banyak. Ia tak memiliki pasukan cadangan.
Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk menyerahkan diri kepada Marwan bin
Muhammad. Dengan diiringi keluarganya, ia menemui Gubernur Marwan dan
menyerahkan jabatan khalifahnya. Marwan bin Muhammad memberikan
perlindungan kepada Ibrahim bin Walid yang sempat hidup hingga 132 Hijriyah.
Ibrahim bin Walid hanya memerintah kurang dari setahun. Menurut Imam As-
Suyuthi, ia hanya memerintah selama 70 hari. Selanjutnya, khilafah Bani Umayyah
dipimpin oleh Marwan bin Muhammad, khalifah terkahir Bani Umayyah.
Penyerahan jabatan khalifah dari Ibrahim bin Walid kepada Marwan bin
Muhammad terjadi pada pengujung tahun 126 H (745 M). Khalifah Marwan bin
Muhammad menjabat khalifah pada usia 56 tahun. Ia adalah khalifah terakhir Bani
Umayyah. Seperti ditulis Imam As-Suyuthi dalam Tarikh Al-Khulafa', hal pertama
yang ia lakukan ketika menjabat khalifah adalah membongkar kuburan Yazid dan
menyalibnya. Hal ini ia lakukan karena Yazid telah membunuh Walid. Sebelum
menjabat khalifah, Marwan bin Muhammad adalah seorang panglima perang yang
terkenal gigih. Namun ketika menjabat khalifah, keadaan pemerintahan Bani
Umayyah tak menentu. Oleh sebab itu, masa pemerintahannya yang hampir enam
tahun, banyak diwarnai peperangan. Kendati Marwan bin Muhammad mempunyai
kemampuan tangguh, tetapi karena keadaan tak mengizinkan, keruntuhan Bani
Umayyah tak terelakkan. Di antara gejolak yang harus dipadamkan Marwan bin
Muhammad adalah gejolak dari daerah Himsh. Khalifah Marwan segera berangkat ke
daerah itu dengan pasukannya. Ia berhasil mengamankan daerah itu kembali. Para
pemberontak dihukum dan tubuh mereka disalib di tembok-tembok kota Himsh. Pada
saat mengamankan lembah Irak itu, mendadak muncul lagi gejolak di Kufah. Kali ini
digerakkan oleh Abdullah bin Muawiyah bin Abdullah bin Ja'far bin Abu Thalib dari
13
keluarga Hasyim. Khalifah Marwan terpaksa kembali ke Kufah dan memadamkan
kerusuhan tersebut. Pemuka pasukan itu melarikan diri ke Khurasan. Namun di sana
ia ditangkap oleh Abu Muslim Al-Khurasani dan dijatuhi hukuman mati. Keadaan
pemerintahan Umayyah yang tidak menentu dimanfaatkan oleh gerakan Abbasiyah.
Gerakan yang sudah dibina bertahun-tahun di bawah tanah itu segera menampakkan
diri. Khalifah Marwan bin Muhammad wafat pada tahun 132 H dalam usia 62 tahun.
Masa pemerintahannya hanya lima tahun 10 bulan. Ada kisah unik yang dipaparkan
Imam As-Suyuthi. Ketika Marwan terbunuh, kepalanya dipotong dan dibawa ke
hadapan Abdullah bin Ali. Orang-orang tak sempat memerhatikan penggalan kepala
itu. Tiba-tiba datang seekor kucing dan menggigit lidah Marwan bin Muhammad lalu
menelannya.
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdiri dan runtuhnya dinasti Umayyah berlangsung selama kurang
lebih 90 tahun, dari 661 hingga 750 Masehi. Dinasti Umayyah berdiri selepas
kejadian tahkim dalam Perang Siffin yang melibatkan Ali bin Abi Thalib.
Mu'awiyah bin Abu Sufyan sebagai pendiri sekaligus khalifah pertama Bani
Umayyah menjalin kesepakatan damai dengan sang khulafaur rasyidin. Sejak
itu, dinasti Umayyah menjalin kesepakatan damai dengan sang khulafaur
rasyidin dan berhasil menaklukkan seluruh Kerajaan Persia.
Masa keemasan dinasti Umayyah terjadi pada abad ke-7 hingga abad
ke-8, di mana kekuasaan Bani Umayyah mencapai puncaknya. Selama masa
keemasan ini, Bani Umayyah mampu memperluas wilayah kekuasaannya
hingga mencakup sebagian besar wilayah Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika
Utara, dan Spanyol. Dinasti Umayyah juga terkenal dengan kebijakan-
kebijakan yang inovatif dan kemajuan dalam bidang seni, sastra, dan
arsitektur.
B. Saran
Penulis merupakan seseorang yang tidak luput dari kesalahan sehingga
menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena
itu kami meminta kritik ataupun saran dari Dosen atau teman teman agar
penulisan selanjutnya lebih baik dari yang sebelumnya.
semoga dengan adanya makalah ini dapat membawa keberkahan, kebaikan,
dan menambah wawasan bagi pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
Cantika, Y. (2023, Juni 26). Mengenal Sejarah, Masa Kejayaan, dan Pendiri Dinasti
umayyah/
Fak. Adab & Humaniora UIN Alauddin. (2019). Kepemimpinan Muawiyah Bin Abu Sufyan
pada masa Dinasti Umayyah | Perpustakaan FAH UIN Alauddin. Perpustakaan FAH
p=show_detail&id=8930&keywords=
Maharani, B. I. (2023, Mei 30). Sejarah Nama Bani Umayyah yang Berasal dari Nenek
nama-bani-umayyah-yang-berasal-dari-nenek-moyang
Sitoresmi, A. R. (2023, Februari 10). Kisah Yazid bin Muawiyah, khalifah kedua Dinasti
yazid-bin-muawiyah-khalifah-kedua-dinasti-bani-umayyah?page=3
Admin. (2023, Februari 2). Sejarah Singkat Daulah Umayyah - Fakultas Agama Islam
https://fai.uma.ac.id/2023/02/02/sejarah-singkat-daulah-umayyah/
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Muawiyah_bin_Yazid
Indonesia).
https://repository.um-surabaya.ac.id/4980/1/SEJARAH_PERADABAN_ISLAM.pdf
Pasha, F.(2013). PERAN DAN KIPRAH MARWAN BIN HAKAM DALAM KEPEMIMPINAN
marwan-bin-hakam-dalam.html?m=1
Munandar, I. (2023, Maret 13). Prestasi-Prestasi Khalifah Walid bin Abdul Malik. Warta
Nusantara. https://www.wartanusantara.id/2022/09/prestasi-prestasi-khalifah-walid-
bin.html?m=1
16
Nor, R. M. (2013). PENGURUSAN BAITUMAL ERA PEMERINTAHAN KHALIFAH
UMAR BIN ABDUL AZIZ (Management of Treasury During Era the Reign of
Munandar, I. (2022, November 15). Prestasi-Prestasi Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik.
sulaiman-bin.html?m=1
Hosen, N. (2018, Februari 27). Khalifah Al-Walid bin Yazid: Fir’aunnya Umat Islam |
yazid-firaunnya-umat-islam/
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Yazid_bin_Abdul_Malik
Hisyam bin Abdul Malik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2024, January
9). https://id.wikipedia.org/wiki/Hisyam_bin_Abdul_Malik
Hosen, N. (2018b, Februari 27). Khalifah Yazid Bin al-Walid: Fitnah Ketiga dalam Sejarah
bin-al-walid-fitnah-ketiga-dalam-sejarah-islam/
Cr. (2011, April 24). Daulah Umayyah: Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (744 M)
https://khazanah.republika.co.id/berita/lk5d3j/daulah-umayyah-ibrahim-bin-walid-
bin-abdul-malik-744-m-khalifah-70-hari
Cr. (2011, April 24). Daulah Umayyah: Marwan bin Muhammad (745-750 M) Khalifah
umayyah-marwan-bin-muhammad-745750-m-khalifah-terakhir
17