Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu
persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan
Agama Islam “
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, dan jauh dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki,
karena kami masih tahap belajar. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah kami pasrahkan semua,karena kebenaran
hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
2.1 Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali................................................6
2.2 Periodisasi Sejarah Islam......................................................................................7
2.2 Masa Kejayaan Islam.............................................................................................8
2.3 Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam.........................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti perabadan lain, Islam juga mengalami beberapa periode dalam sejarah.
Ada satu periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan
dunia. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim
bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang telah ada
maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Lalu, di manakah kejayaan itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang,
yang telah banyak memengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Memang
merupakan sebuah realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa
kejayaan dulu, diharapkan umat Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat
kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus mengembalikan potensi
untuk hadir pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya.
Waktu bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa
sejarah. Kita sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa
yang terjadi pada masa lalu dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi
kejadian yang akan datang dengan belajar dari masa lalu.
2.2 Periodisasi Sejarah Islam
Dikalangan ahli sejarah terdapat perbedaan tentang kapan dimulainya
sejarah Islam yang telah berusia lebih dari empat belas abad ini. Di satu pihak
menyatakan bahwa sejarah Islam (muslim) dimulai sejak Nabi Muhammad SAW.
diangkat sebagai Rasul, dan berada di Makkah atau tiga belas tahun sebelum
hijrah ke Madinah. Di lain pihak menyatakan, bahwa sejarah Islam itu dimulai
sejak lahirnya negara Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Atau
tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW. Berhijrah ke Madinah yang sebelumnya
bernama Yatsrib.
1. Masa permulaan Islam, yang dimulai sejak lahirannya Islam pada tanggal 17
Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah sampai tahun 41 Hijriyah, atau 6 Agustus 610
sampai 661 M;
2. Masa Daulah Amawiyah: dari tahun 41-132 H. ( 661-750 M );
9. Masa Kebangkitan Baru: dari tahun 1213 H. (1801 M ) sampai awal abad 20.
Di lain pihak Harun Nasution juga telah membagi sejarah Islam secara
garis besar ke dalam tiga (3) periode besar, yaitu:
Periode klasik merupakan kemajuan Islam dan dibagi ke dalam dua fase, yaitu
pertama: fase ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan (650-1000 M); kedua:
fase disintegrasi,
periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase, yaitu; fase kemunduran
(1250-1500 M) dan fase ketiga kerajaan besar (1500-1800 M), yang dimulai
dengan zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman kemunduran (1700-1800 M),
Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650‒1250. Periode ini
disebut Periode Klasik. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu
Kerajaan Umayyah atau sering disebut Daulah Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah
yang sering disebut Daulah Abbasiyah.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya
wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat
dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik,
keagamaan,ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
2. Gerakan Terjemah
Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan
dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam ilmu pengetahuan
umum terutama di bidang astronomi,kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya
gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik
tersebut antara lain seperti berikut.
1. Melaksanakan ajaran al-Qur’ān secara maksimal, di mana banyak ayat dalam al-
Qur’ān yang menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir.
2. Melaksnakan isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-
menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu
agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan
manusia di dunia ini.
3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum
dengan mempelajarai ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak
bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu
kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.
4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu.
Di sini akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat.
Selanjutnya, tokoh-tokoh yang tidak dijelaskan biografinya, bisa dicari melalui
buku-buku lain yang membahasnya. Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah
menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.
2. Al-Ghazali (450‒505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara
pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam
keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap
duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita
sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat
beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani
kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah,
dan Tus. Adapun jasa- jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai
berikut.
1. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai
guru besarnya.
2. Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
3. Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah,
mengenai tasawwuf, teologi, filsafat, logika, dan fiqh.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya 'Ulum ad-Din, yakni
membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawwuf
berdasarkan al- Qur'an dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulis Tahafut
al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang
sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti
kebenaran Islam).
Al-Farabi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, lahir di
Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M.
Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan,
antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan
astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar- Royu Ahlul al-
Mad3nah wa aI-Fad3lah (pemikiran tentang penduduk negara utama).
Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana
dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab,
geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.
Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran
Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara
karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yaitu ensiklopedi tentang
ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu
yaitu: Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.
DAFTAR PUSTAKA