Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI”


Disusun Untuk memenuhi tugas Mata pelajaran Agama
Yang dibina oleh: Ibu SUMA’ATUN, S.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:


 Khafifah Hidayati
 Lufi Warliana
 Lini Andriani
 Moh. Sufyan Saputra

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


SMA NEGERI 1 ARJASA
JALAN RAYA BUJUTAN
2018
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena


dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta
salamnya semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita semua selaku umatnya
yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.

            Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu
persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan
Agama Islam “
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, dan jauh dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki,
karena kami masih tahap belajar. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah kami pasrahkan semua,karena kebenaran
hanyalah milik-Nya.

      Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
2.1 Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali................................................6
2.2 Periodisasi Sejarah Islam......................................................................................7
2.2 Masa Kejayaan Islam.............................................................................................8
2.3 Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam.........................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti perabadan lain, Islam juga mengalami beberapa periode dalam sejarah.
Ada satu periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan
dunia. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim
bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang telah ada
maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.

Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman


kegelapan (dark ages), dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap
kebenaran (ilmu pengetahuan) harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada
yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan gereja, maka akan
mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan
terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM,
peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan
Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang
Romawi mengembangkan birokrat.

Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam


justru mengalami kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi
kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga
dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota Mekah
merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri
juga berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu
menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang oleh para
pedagang muslim dalam jalur perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat
besar dan penting. Hal tersebut membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang
dan meluas dengan berdasarkan perekonomian dagangnya.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan Masalahnya meliputi :
a.       Bagaimana peruses masa kejayaan islam?
b.      Bagaimana cara Islam berkembang?
c.       Siapa saja tokoh – tokoh pada masa kejayaan islam ?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam dimana yang Insya
Allah akan dipresentasikan untuk bahan diskusi menjelang semester ganjil
2014/2015. Ada pun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu : Untuk mengingat
kembali tentang bagaimana masa kejayaan Islam, untuk mengetahui bagaimana
masa kejayaan islam. Dan mengetahui sederetan tokoh-tokoh masa kejayaan islam
dsb.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali


Selama 500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu
pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister).
Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak
dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam
yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt).
Peradaban berhutang besar pada Islam (Barack Obama). Masa Kejayaan Islam
yang Dinantikan Kembali Tajmahal Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa
siapa pun sesungguhnya tak akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan
peradaban Islam pada masa lalu dan sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia
Barat, yang denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi,
pengaruh peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata. 

Lalu, di manakah kejayaan itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang,
yang telah banyak memengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Memang
merupakan sebuah realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa
kejayaan dulu, diharapkan umat Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat
kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus mengembalikan potensi
untuk hadir pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya.

Karena itu, selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu,


diharapkan ada upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali
masa depan perabadan Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekuler
saat ini. Peradaban sekuler itu sekarang sesungguhnya mulai tampak
kerapuhannya dan makin kelihatan tanda-tanda kemundurannya. 

Waktu bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa
sejarah. Kita sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa
yang terjadi pada masa lalu dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi
kejadian yang akan datang dengan belajar dari masa lalu. 
2.2 Periodisasi Sejarah Islam
Dikalangan ahli sejarah terdapat perbedaan tentang kapan dimulainya
sejarah Islam yang telah berusia lebih dari empat belas abad ini. Di satu pihak
menyatakan bahwa sejarah Islam (muslim) dimulai sejak Nabi Muhammad SAW.
diangkat sebagai Rasul, dan berada di Makkah atau tiga belas tahun sebelum
hijrah ke Madinah. Di lain pihak menyatakan, bahwa sejarah Islam itu dimulai
sejak lahirnya negara Madinah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Atau
tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW. Berhijrah ke Madinah yang sebelumnya
bernama Yatsrib.

Timbulnya perbedaan dari kedua belah pihak tersebut disebabkan karena


perbedaan tinjauan tentang unit sejarah. Pihak pertama melihat bahwa unit sejarah
adalah masyarakat. Masyarakat Muslim telah ada sejak Nabi Muhammad SAW.
Menyampaikan seruannya. Malah jumlah mereka sedikit atau banyak tidak
menjadi soal. Disamping itu, meskipun mereka belum berdaulat, tetapi sudah
terikat dalam satu organisasi yang memiliki corak tersendiri. Sedangkan pihak
kedua melihat bahwa niat sejarah itu adalah Negara, sehingga sejarah Islam mulai
dihitung sejak lahirnya Negara Madinah.

Perbedaan pendapat tersebut akan tercermin pada pembagian periodisasi


sejarah (kebudayaan) Islam yang dikemukakan oleh para ahli, terutama dalam hal
tahun permulaan sejarah Islam pada periode pertama atau biasa disebut periode
klasik, dan bahkan ada yang menyebutkan sebagai periode praklasik guna mengisi
babakan sejarah Islam yang belum disebutkan secara tegas dalam periode klasik
tersebut.

Hasjimy menyatakan bahwa para ahli sejarah kebudayaan telah membagi


sejarah kebudayaan Islam kepada sembilan (9) periode, sesuai dengan perubahan-
perubahan politik, ekonomi, dan social dalam masyarakat Islam selama masa-
masa itu. Kesembilan periode itu adalah, sebagai berikut:

1. Masa permulaan Islam, yang dimulai sejak lahirannya Islam pada tanggal 17
Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah sampai tahun 41 Hijriyah, atau 6 Agustus 610
sampai 661 M;
2. Masa Daulah Amawiyah: dari tahun 41-132 H. ( 661-750 M );

3. Masa Daulah Abbasiyah Islam: dari tahun 132-232 H. ( 750-847 M );

4. Masa Daulah Abbasiyah II: dari tahun 232-334 H. ( 847-946 M );

5. Masa Daulah Abbasiyah III: dari tahun 334-467 H. ( 946-1075 M );

6. Masa Daulah Abbasiyah IV: dari tahun 467-656 H. ( 1075-1261 M );

7. Masa Daulah Mungoliyah: dari tahun 656-925 H. ( 1261-1520 M );

8. Masa Daulah Utsmaniyah: dari tahun 925-1213 H. ( 1520-1801 M );

9. Masa Kebangkitan Baru: dari tahun 1213 H. (1801 M ) sampai awal abad 20.

Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa periode sejarah kebudayaan


Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi Rasul, pada tahun
12/13 tahun sebelum hijrah. Hal ini berarti mendukung pendapat pihak pertama
sebagaimana uraian terdahulu.

Di lain pihak Harun Nasution juga telah membagi sejarah Islam secara
garis besar ke dalam tiga (3) periode besar, yaitu:

a. Periode klasik (650-1250 M);

Periode klasik merupakan kemajuan Islam dan dibagi ke dalam dua fase, yaitu
pertama: fase ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan (650-1000 M); kedua:
fase disintegrasi,

b. periode pertengahan (1250-1800 M);

periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase, yaitu; fase kemunduran
(1250-1500 M) dan fase ketiga kerajaan besar (1500-1800 M), yang dimulai
dengan zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman kemunduran (1700-1800 M),

c. periode modern (1800-dan seterusnya).

Sedang periode modern merupakan zaman kebangkitan umat Islam.

2.2 Masa Kejayaan Islam 

Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650‒1250. Periode ini
disebut Periode Klasik. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu
Kerajaan Umayyah atau sering disebut Daulah Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah
yang sering disebut Daulah Abbasiyah.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya
wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat
dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik,
keagamaan,ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Sementara perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai


dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini
meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial,
dan bidang militer.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani
Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu
disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal antara lain:


1. konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
2. ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
3. Islam sebagai rahmat seluruh alam,
4. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai
kehidupan duniawi dan ukhrawi.

Faktor eksternal antara lain seperti berikut.


1.      Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih
dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia
pada saat itu sangat penting di bidang pemerintahan. Selain itu, mereka banyak
berjasa dalam perkembangan ilmu filsafat dan sastra. Adapun pengaruh Yunani
masuk melalui berbagai macam terjemah dalam banyak bidang ilmu, terutama
filsafat.

2. Gerakan Terjemah
Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan
dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam ilmu pengetahuan
umum terutama di bidang astronomi,kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.

Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya
gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik
tersebut antara lain seperti berikut.
1.      Melaksanakan ajaran al-Qur’ān secara maksimal, di mana banyak ayat dalam al-
Qur’ān yang menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir.

2.      Melaksnakan isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-
menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu
agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan
manusia di dunia ini.
3.      Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum
dengan mempelajarai ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak
bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu
kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.
4.      Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.

2.3 Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam

Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu.
Di sini akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat.
Selanjutnya, tokoh-tokoh yang tidak dijelaskan biografinya, bisa dicari melalui
buku-buku lain yang membahasnya. Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah
menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.

1. Ibnu Rusyd (520‒595 H) 


Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol)
pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau
menguasai ilmu fiqh, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi,
kedokteran, dan filsafat. Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat Al-
Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqh), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang
kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa),
Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat
antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan
para penduduknya untuk mempelajari ilmu Filsafat.

2. Al-Ghazali (450‒505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara
pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam
keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap
duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita
sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat
beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani
kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah,
dan Tus. Adapun jasa- jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai
berikut. 
1.                  Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai
guru besarnya.
2.                  Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
3.                  Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah,
mengenai tasawwuf, teologi, filsafat, logika, dan fiqh.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya 'Ulum ad-Din, yakni
membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawwuf
berdasarkan al- Qur'an dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulis Tahafut
al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang
sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti
kebenaran Islam).

3. AI-Kindi (805‒873 M) 


Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan
wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang
produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran,
ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat
tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang
kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab. Ia disebut
Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).

4. AI-Farabi (872‒950 M) 

Al-Farabi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, lahir di
Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M.
Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan,
antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan
astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar- Royu Ahlul al-
Mad3nah wa aI-Fad3lah (pemikiran tentang penduduk negara utama).

5. Ibnu Sina (980‒1037 M) 

Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama
lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana
dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab,
geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.
Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran
Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan di antara
karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yaitu ensiklopedi tentang
ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan. 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Selama 500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu


pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi. Periode tersebut terjadi pada saat
para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi
terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik
dengan menjaga tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-
penemuannya sendiri.

Sekitar 750 M - sek. 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan,


dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap
perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah
ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri. Banyak
dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan geografi.
Bahkan sebelum kehadiran Islam, kota Mekahmerupakan pusat perdagangan
di Jazirah Arab dan Muhammad sendiri merupakan seorang pedagang.

Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu
yaitu: Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.
DAFTAR PUSTAKA

Buku BSE Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI


SMA/MA/SMK/MAK
http://id.wikipedia.org/
http://www.google.com/
http://khoiruroji.blogspot.com/
http://pandidikan.blogspot.com/2010/12/periodesasi-sejarah-islam.html

Anda mungkin juga menyukai