Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Sejarah Peradaban Islam”

Dosen Pengampu :

Dr. Untung Khoiruddin, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

Hani Zahrotul Farida (21205095)


Kholif Adiningrum (21205112)
M. Zaenal Arifin (21205109)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah
Peradaban Islam yang bertemakan “Sejarah Peradaban Islam” ini dengan lancar dan tanpa
halangan suatu apapun. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pada stusi pendidikan pancasila selain itu,makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Sejarah Peradaban Islam bagi pembaca dan bagi penulis.

Kami ucapkan terimaksih kepada Bapak Dr. Untung Khoiruddin, M.Pd.I. selaku
dosen pendidikan Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dalam
penyusunan makalah ini, Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini, masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, saran, masukan, dan kritikan yang membangun selalu kami
harapkan demi menyempurnakan makalah ini.

Dan tidak lupa kami haturkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang
terbaik. Amin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Kediri, 08 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….....


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………...
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………….
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………………………
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………..
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan ………………………………..
2.2 Dasar - Dasar Sejarah Peradaban Islam ……………………………………………...
2.3 Periodesasi Perkembangan Peradaban Islam ………………………………………...
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………..
3.2 Saran …………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Pada pembahasan sejarah peradaban Islam ruang lingkupnya sangat luas, yaitu dari
mulai zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang. Sejarah peradaban itu akan lebih mudah
dipelajari jika dijadikan periodisasi sejarah. Periodisasi sejarah dapat dibagi dalam beberapa
pembabakan. Pembagian babakan ini dibagi dalam sepuluh babakan yaitu:

1) Periode Nabi Muhammad SAW dan kebangkitan Islam (571-632 M)


2) Kekhalifahan Ortodok (632-661 M)
3) Zaman Bani Umayah (661-749 M)
4) Zaman Abbasiyah I (750-847 M)
5) Zaman Abbasiyah II (847-1055 M)
6) Zaman Abbasiyah terakhir (1055-1258 M)
7) Timur Tengah setelah Baghdad jatuh (1258-1520 M)
8) Timur Tengah sampai abad ke-18 (1520-1800 M)
9) Timur Tengah pada abad ke-19 dan ke-20 sampai Perang Dunia I
10) Dunia Islam sejak Perang Dunia I (1914-1968 M)1

Perjalanan hidup umat Islam sejak lahirnya sejalan dengan perputaran roda kehidupan.
Ada kalanya di atas, ada kalanya di tengah-tengah, dan ada kalanya juga di bawah. Ketika awal
kelahirannya Islam keadaanya masih tertatih-tatih untuk mampu tampil sebagai penegak
kebenaran. Setelah mulai mapan, umat Islam terus berkembang menjelajah ke segala penjuru
dunia. Ketika mencapai puncak ketinggian, sungguh sesuatu hal yang sangat membanggakan.
Dimana saat itu peradaban tertinggi di muka bumi dipegang oleh Islam. Namun seiring
perputaran roda kehidupan, Islam perlahan-lahan disintegrasi yang membawa Islam kepada
kemunduran. Banyak faktor penyebab kemunduran ini, yang dapat diklasifikasikan menjadi
dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1) Apa saja faktor - faktor yang menyebabkan kemunduran perdaban islam?
2) Ada berapa babagan pada masa sejarah peradapan islam?

1
Sabarudin Ahmad “Sejarah Peradaban Islam Invasi Mongol Dan Pengaruhnya Bagi Dunia Islam” Kalteng :
2012 . hlm 2
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam. Juga bertujuan memberikan wawasan intelektual para pembaca
sekalian akan pentingnya mempelajari sejarah Islam .
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Peradaban Islam sebagai ilmu pengetahuan


Secara umum, sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, atau peristiwa
unik dan berlaku hanya sekali dan tidak berulang untuk kedua kalinya. Bagi seorang Muslim,
sejarah adalah rangkaian suatu peristiwa-peristiwa yang sedikitpun tidak mempengaruhi dasar-
dasar Islam yang non-temporal. Ia lebih berkeinginan mengetahui “menyadari “ dasar-dasar ini
daripada memperhatikan originalitas dan perubahan sebagai kebijakan intrinsic. Lambang
peradaban Islam bukanlah sebuah sungai yang mengalir melainan Ka’bah, yang stabilitasnya
melambangkan watak Islam yang permanen dan tak berubah. 2
Dalam pembahasan ini, sejarah Islam dilihat dari aspek seberapa besar sejarah peradaban islam
dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan merupakan tujuan dan hakikat yang sangat urgensi
yakni :
1) Refleksi
Agar ummat Islam saat ini dan generasi yang akan datang mampu
memahami nilai-nilai penting islam yang sebenarnya. Ummat Islam harus
menyadari secara mendalam bahwa kita (Ummat islam) memiliki peradaban besar
yang melahirkan banyak ilmu-ilmu pengetahuan. Yang menjadi keprihatinan saat
ini, bahwa umat Islam hanya memfokuskan diri pada aspek ritual, dan melupakan
aspek social serta intelektual. Oleh karena itu, tugas daripada kita semua yang telah
mengetahui bergeraklah mengajak dan menghimpun kembali umat untuk
meneruskan peradaban besar yang sudah lama rapuh dan semakin melemah.

2) Pemahaman
Pengetahuan, pemahaman terhadap sejarah Islam menuntut kita untuk
membangun dan menghidupkan kembali peradaban yang telah lama terlelap tidur,
yang akan mengubah pandangan dunia terhadap Islam. Jika kita tengok sekilas
lahirnya peradaban besar ini, kita akan memahami bahwa terdapat dimensi utama
yang menjadi dasar lahirnya peradaban Islam.

2.2 Dasar-dasar Peradaban Dalam Islam

 Hijrah
Setiap tahun kita memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw
bahkan tahun kalender hijrah pun dinisbahkan pada saat hijrahnya nabi Muhammad
dari Makkah ke Madinah. Hijrah merupakan perisitwa penting dalam sejarah.

2
Rhaflizh,“Sejarah Peradaban Islam Sebagai Illmu Pengetahuan Dan Dasar - Dasar Peradaban Islam”
Diakses Dari (Https://Armawanpena.Wordpress.Com/2013/10/25/Sejarah-Peradaban-Islam-Sebagai-Ilmu-
Pengetahuan-Dan-Dasar-Dasar-Peradaban-Islam/), Pada Tanggal 7 September 2022 : 17.57
Disebutkan bahwa sebenarnya Nabi melakukan hijrah bukan hanya sekali, tetapi
beberapa kali sebelum akhirnya mengajak para sahabatnya untuk hijrah ke kota suci
Madinah.

 Latar Belakang Hijrah

Pada zaman Rasulallah Saw., ketika Islam datang dan mengajarkan bahwa tidak
ada Tuhan kecuali Allah (Ketauhidan). Kalau arti kaliamt tersebut hanya sebatas itu,
maka orang-orang kafir Quraisy tidak akan marah pada waktu itu. Jika Nabi hanya
mengajarkan bahwa Allah itu Pencipta langit dan bumi, mereka tidak akan
menentangnya. Al-Qur’an sendiri menjelaskan, “ kalau Engkau kepada mereka siapa
yang menciptakan langit dan bumi, mereka akan menjawab Allah”. Ini menunjukkan
bahwa orang-orang Quraisy waktu itu percaya bahwa Allah pencipta langit dan bumi.
Tetapi, yang membuat mereka marah adalah implikasi dari kalimat itu, atau arti lebih
lanjut yakni “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Memberi perluasan arti bahwa manusia
tidak boleh diperbudak oleh selain Dia atau orang lain maka, hal inilah yang membuat
orang kafir marah. Dalam peristiwa lain kami kutip, kekuasaan yang dimiliki Abu
Lahab menjadi sarana baginya menutupi kebenaran yang dibawa Rasulallah Saw. Maka
turunlah surat yang mengkritik penguasa yang berlaku sewenang-wenang itu.

Hijrah secara harfiyah berarti mengungsi, dan orang yang mengungsi disebut
Muhajirin. Karena itu, penduduk Makkah yang pindah ke Madinah dinamakan
Muhajirin dan penduduk Madinah yang ikut ajaran Islam disebut sebagai Anshar, yang
berarti kaum pendukung. Ali Syari’ati mengatakan bahwa hijrah yang dilakukan Nabi
Saw sebetulnya merupakan strategi yang sangat mendasar dalam upaya menciptakan
suatu bangsa dan ummat yang besar, -terlepas dari ideology dan agama- semisal Negara
Amerika yang sekarang dianggap memiliki ‘’ peradaban’’ maju, terlebih dahulu diawali
dengan peristiwa hijrah yang dilakukan Colombus, seorang Shalahuddin Ayyubi adalah
seorang yang berasal dari Kurdi yang kemudian memimpin sebuah kerajaan besar di
Cairo. Ali Syari’ati mengatakan ketika Al-Qur’an berbicara tentang hijrah sebetulnya
Al-Qur’an berbicara tentang sebuah konsep sosiologi dan peradaban yang mendasari
tegaknya suatu ummat yang besar. Karena itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad
melakukan hijrah.

 Kepemimpinan

Faktor terpenting lainnya yakni landasan kepemimpinan dimana seseorang


mampu mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut bertingkah laku sesuai yang
dikehendaki oleh pemimpin (leadership). Bagian yang melekat dengan kepemimpinan
adalah kekuasan dan pengaruh.
2.3 Periodisasi Perkembangan Peradaban Islam

Peradaban Islam adalah landasan historis yang mengkaji tentang keseluruhan


kebudayaan dalam suatu periodisasi sejarah. Periodisasi sejarah sangat berhubungan
dengan konteks ruang dan waktu yang sangat berpengaruh pada hasil karya, ide dan
gagasan di masa yang lalu. Oleh karena itu dikalangan sejarawan terdapat perbedaan
tentang saat dimulainya sejarah islam. Secara umum, perbedaan pendapat tersebut dapat
dibedakan menjadi dua.

Pertama, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah islam dimulai sejak Nabi
saw. Diangkat menjadi rasul. Menurut pendapat ini, selama 13 tahun Nabi Muhammad
saw tinggal di Mekkah telah lahir masyarakat muslim meskipun belum berdaulat. Kedua,
sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat islam dimulai sejak nabi Muhammad
saw hijrah ke Madinah karena masyarakat muslim baru berdaulat ketika nabi Muhammad
saw tinggal di Madinah. Karena Muhammad saw yang tinggal di Madinah, tidak hanya
sebagai rasul, tetapi juga merangkap sebagai pemimpin atau kepala Negara berdasarkan
konstitusi yang disebut Piagam Madinah. Disamping banyaknya perbedaan mengenai
sejarah umat Islam ini maka para sejarawan juga berbeda dalam menentukan fase dalam
periodisasi Islam ini salah satu contoh Menurut Prof. Dr. Harun Nasution11 periodisasi
sejarah Islam terbagi pada 3 periode :

1. Periode klasik (650 – 1250 M)

Pada periode ini, disebut juga sebagai masa keemasan di dalam sejarah
islam. Sebagai masa keemasan, masa ini sering dijadikan tolak ukur dan rujukan
keteladanan. Masa Nabi saw yang hanya berlangsung kurang lebih 23 tahun.
Pada periode klasik, arab sangat menonjol karena memang Islam hadir di sana.
Pada masa klasik telah terwujud kesatuan budaya islam di bawah naungan Islam
dengan bahasa arab. Pada masa ini Islam meliputi dua masa kemajuan yaitu:
masa Rasululah saw, khulafaurrasyidin, bani umaiyah dan masa-masa
permulaan daulah Abbasiyah. Masa itu merupakan masa perluasan wilayah
yang dimulai oleh khulafaurrasyidin dilanjutkan Bani Umaiyah dan mencapai
keemasan pada masa bani Abbasiyah yang membuat islam menjadi Negara
besar. Di masa ini peradaban Islam tumbuh menjadi peradaban baru. Dari sisi
perkembangan ilmu telah berkembang kajian-kajian teologi pada masa kini.
Pada awal islam pengaruh helenisme dan juga filsafat Yunani terhadap tradisi
keilmuan, Islam sudah sangat kental, sehingga pada saat selanjutnya pengaruh
itupun terus mewarnai perkembangan ilmu pada masa-masa berikutnya.
2. Periode Pertengahan (1250 – 1800 M)

Pada periode pertengahan muncul tiga kerajaan besar Islam yang


mewakili tiga kawasan budaya, yaitu kerajaan usmani di Turki, kerajaan Safawi
di Persia, dan kerajaan mughal di India. Kerajaan-kerajaan islam yang lain,
meski juga ada yang cukup besar, tetapi jauh lebih lemah dibandingkan dengan
tiga kerajaan ini, bahkan berada dalam pengaruh salah satu diantaranya.
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang berdiri seperempat abad setelah
berdirinya Kerajaan Safawi, jadi diantar ketiga kerajaan besar tersebut kerajaan
mughal inilah yang termuda, walaupun kerajaan ini bukanlah kerajaan Islam
yang pertama di anak benua India,Pada periode pertengahan, pembahasan yang
paling banyak mendapat tempat adalah percaturan politik di pusat Islam dan
peradaban yang dibina oleh dinasti-dinasti yang kebetulan berhasil memegang
hegemoni politik, serta tiga kerajaan besar Islam (Usmani, Safawi, dan Mughal)
dan peradaban yang dibinanya. Pada periode ini terjadi dua masa kemunduran
dan masa Tiga Kerajaan Besar. Turki Utsmani, daulah Shafawiyah, dan Daulah
Mongoliyah di India. Fase tiga kerajaan besar mengalami kemajuan pada tahun
1500 – 1700 M, dan mengalami kemunduran kembali pada 1700 – 1800 M

3. Periode Modern (1800 – sampai sekarang)

Pada masa ini telah terbentuk sistem masyarakat muslim yang bersifat
global. Masing-masing dibangun berdasarkan interaksi antara institusi Negara
Islam, keagamaan dan institusi Komunal Timur Tengah dengan institusi sosial
dan cultural setempat, dan setiap interaksi melahirkan tipe kemasyarakatn Islam
yang berbeda-beda. Meskipun setiap masyarakat bersifat khas (unique), namun
diantara mereka terdapat kemiripan bentuk dan antar mereka dipertalikan oleh
beberapa hubungan politik dan keagamaan dan oleh persamaan nilasi-nilai
cultural. Dengan demikian mereka membentuk Islam yang bersifat global
(mendunia).

Dilain pihak, Hasjimy menyatakan bahwa para ahli sejarah kebudayaan telah
membagi sejarah kebudayaan Islam kepada sembilan (9) periode, sesuai dengan
perubahan-perubahan politik, ekonomi, dan social dalam masyarakat Islam
selama masa-masa itu. Kesembilan periode itu adalah, sebagai berikut:

1) Masa permulaan Islam, yang dimulai sejak lahirannya Islam pada


tanggal 17 Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah sampai tahun 41
Hijriyah, atau 6 Agustus 610 sampai 661 M;
2) Masa Daulah Amawiyah: dari tahun 41-132 H. ( 661-750 M );
3) Masa Daulah Abbsiyah Islam: dari tahun 132-232 H. ( 750-847
M );
4) Masa Daulah Abbasiyah II: dari tahun 232-334 H. ( 847-946 M
);
5) Masa Daulah Abbasiyah III: dari tahun 334-467 H. ( 946-1075
M );
6) Masa Daulah Abbasiyah IV: dari tahun 467-656 H. ( 1075-1261
M );
7) Masa Daulah Mungoliyah: dari tahun 656-925 H. ( 1261-1520 M
);
8) Masa Daulah Usmaniyah: dari tahun 925-1213 H. ( 1520-1801
M );
9) Masa Kebangkitan Baru: dari tahun 1213 H. (1801 M ) sampai
awal abad 20.

Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa periode sejarah kebudayaan Islam
dimulai sejak Nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi Rasul, pada tahun 12/13 tahun
sebelum hijrah. Hal ini berarti mendukung pendapat pihak pertama sebagaimana uraian
terdahulu.Pendapat senada juga dikemukakan oleh Nourouzzaman as-Shiddiqi yang
menyatakan bahwa waktu sekarang ini para sejarawan cenderung mengambil
masyarakat sebagai unit sejarah. Jika unit sejarah itu tertumpu pada Negara, maka hal
itu mengandung kelemahan. Artinya, batas Negara tidak selalu tetap. Dia telah
membagi perjalanan sejarah Islam ke dalam tiga bagian besar beserta ciri-ciri sebagai
berikut :

4. Periode klasik

Yang dimulai sejak Rasulullah SAW. Menyampaikan seruannya sampai masa


runtuhnya Dinasti Abbasiyah pada tahun 656 H/1258 M. Cirinya ialah tanpa menutup
mata terhadap adanya dinasti-dinasti kecil, Dinasti Umaiyah Barat yang berkedudukan
diAndalusia dan interengum (masa peralihan pemerintahan) Dinasti Fatimah di Mesir,
masih ada satu kekuasaan politik yang kuat dan disegani. Dalam periode klasik inilah
umat Islam mencapai prestasi-prestasi puncak di bidang kebudayaan.

5. Periode pertengahan

Yang dimulai sejak runtuhnya Dinasti Abbasiyah sampai abad ke-11 H/17 M. Ciri-
cirinya ialah kekuasaan politik terpecah-pecah dan saling bermusuhan. Osmanli Turki,
Mamluk Mesir, Umaiyah Barat di Andalusia, Mamluk India, dan berdirinya kerajaan-
kerajaan Muslim yang berdaulat sendiri-sendiri.

 Periode modern, yaitu sejak abad ke-12 H/18 M sampai sekarang. Dalam
periode ini umat Islam sudah tidak memiliki kekuatan politik yang disegani.
Dinasti Turki Osmanli yang pernah menggedor pintu Wina sudah mendapat
julukan The Sick Man of Europa. Bukan saja Turki sudah tidak mampu
memperluas wilayah dibagi-bagi antara Inggris, Perancis dan Rusia.
Wilayah Turki Barat seperti sepotong kue yang menjadi rebutan antara
kekuasaan-kekuasaan besar Barat. Bekas jajahan setiap Negara Barat inilah
yang kemudian melahirkan Negara-negara baru setelah Perang Dunia I.

Dengan melihat dua pandangan diatas, maka dengan tidak mengurangi arti pendapat
pendapat sebelumnya dan juga pendapat dari Harun Nasution tersebut, maka ada
baiknya periodisasi sejarah Islam secara garis besarnya dibagi ke dalam 4 (empat)
periode besar, yaitu:

A. Periode praklasik (610-650 M), yang meliputi 3 (tiga) fase, yaitu: fase
pembentukan agama (610-622 M), fase pembentukan Negara (622-632 M),
dan fase praekspansi (632-650 M).
B. Periode klasik (650-1230 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase
ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M), dan fase
disintegrasi (1000-1250 M).
C. Periode pertengahan (1250-1800 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase
kemunduran (1250-1500 M), dan fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M),
dan
D. Periode modern (1800-dan seterusnya), yang merupakan zaman
kebangkitan Islam.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Sejarah Peradaban Islam sebagai ilmu pengetahuan
merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, atau peristiwa unik dan
berlaku hanya sekali dan tidak berulang untuk kedua kalinya. Bagi seorang Muslim,
sejarah adalah rangkaian suatu peristiwa-peristiwa yang sedikitpun tidak
mempengaruhi dasar-dasar Islam yang non-temporal. Ia lebih berkeinginan mengetahui
“menyadari “ dasar-dasar ini daripada memperhatikan originalitas dan perubahan
sebagai kebijakan intrinsic.
sejarah Islam dilihat dari beberapa aspek yakni :
o Refleksi
Agar ummat Islam saat ini dan generasi yang akan datang mampu
memahami nilai-nilai penting islam yang sebenarnya. Ummat Islam harus
menyadari secara mendalam bahwa kita (Ummat islam) memiliki peradaban
besar yang melahirkan banyak ilmu-ilmu pengetahuan. Yang menjadi
keprihatinan saat ini, bahwa umat Islam hanya memfokuskan diri pada
aspek ritual, dan melupakan aspek social serta intelektual. Oleh karena itu,
tugas daripada kita semua yang telah mengetahui bergeraklah mengajak dan
menghimpun kembali umat untuk meneruskan peradaban besar yang sudah
lama rapuh dan semakin melemah.

o Pemahaman
Pengetahuan, pemahaman terhadap sejarah Islam menuntut kita
untuk membangun dan menghidupkan kembali peradaban yang telah lama
terlelap tidur, yang akan mengubah pandangan dunia terhadap Islam. Jika
kita tengok sekilas lahirnya peradaban besar ini, kita akan memahami bahwa
terdapat dimensi utama yang menjadi dasar lahirnya peradaban Islam.

 Dasar-dasar Peradaban Dalam Islam

o Hijrah
Setiap tahun kita memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw
bahkan tahun kalender hijrah pun dinisbahkan pada saat hijrahnya nabi Muhammad
dari Makkah ke Madinah. Hijrah merupakan perisitwa penting dalam sejarah.
o Latar belakang Hijrah
Pada zaman Rasulallah Saw., ketika Islam datang dan mengajarkan bahwa
tidak ada Tuhan kecuali Allah (Ketauhidan). Kalau arti kaliamt tersebut hanya
sebatas itu, maka orang-orang kafir Quraisy tidak akan marah pada waktu itu.
Jika Nabi hanya mengajarkan bahwa Allah itu Pencipta langit dan bumi, mereka
tidak akan menentangnya. Al-Qur’an sendiri menjelaskan, “ kalau Engkau kepada
mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, mereka akan menjawab Allah”.
Ini menunjukkan bahwa orang-orang Quraisy waktu itu percaya bahwa Allah
pencipta langit dan bumi.
o Kepemimpinan
Faktor terpenting lainnya yakni landasan kepemimpinan dimana seseorang
mampu mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut bertingkah laku sesuai
yang dikehendaki oleh pemimpin (leadership). Bagian yang melekat dengan
kepemimpinan adalah kekuasan dan pengaruh.

 Periodisasi Perkembangan Peradaban Islam

Peradaban Islam adalah landasan historis yang mengkaji tentang keseluruhan


kebudayaan dalam suatu periodisasi sejarah. Periodisasi sejarah sangat berhubungan
dengan konteks ruang dan waktu yang sangat berpengaruh pada hasil karya, ide dan
gagasan di masa yang lalu.

3.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar pembaca dapat lebih
memahami tentang Sejarah Peradaban Islam. Semoga makalah ini berguna, Saran dan kritiknya
saya harapkan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabarudin Palangka, SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI, And Prodi Al
Ahwal Al Syakhshiyah. "Sejarah Peradaban Islam."
Raflizh. 2013 “sejarah Peradaban islam Sebagai Ilmu pengetahuan dan dasar - dasar
peradaban islam” https://armawanpena.wordpress.com/2013/10/25/sejarah-peradaban-
islam-sebagai-ilmu-pengetahuan-dan-dasar-dasar-peradaban-islam/ diakses pada 7
September 2022 pukul 17.57

Anda mungkin juga menyukai