Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah
Peradaban Islam yang bertemakan “Sejarah Peradaban Islam” ini dengan lancar dan tanpa
halangan suatu apapun. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pada stusi pendidikan pancasila selain itu,makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Sejarah Peradaban Islam bagi pembaca dan bagi penulis.
Kami ucapkan terimaksih kepada Bapak Dr. Untung Khoiruddin, M.Pd.I. selaku
dosen pendidikan Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dalam
penyusunan makalah ini, Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini, masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, saran, masukan, dan kritikan yang membangun selalu kami
harapkan demi menyempurnakan makalah ini.
Dan tidak lupa kami haturkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang
terbaik. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Perjalanan hidup umat Islam sejak lahirnya sejalan dengan perputaran roda kehidupan.
Ada kalanya di atas, ada kalanya di tengah-tengah, dan ada kalanya juga di bawah. Ketika awal
kelahirannya Islam keadaanya masih tertatih-tatih untuk mampu tampil sebagai penegak
kebenaran. Setelah mulai mapan, umat Islam terus berkembang menjelajah ke segala penjuru
dunia. Ketika mencapai puncak ketinggian, sungguh sesuatu hal yang sangat membanggakan.
Dimana saat itu peradaban tertinggi di muka bumi dipegang oleh Islam. Namun seiring
perputaran roda kehidupan, Islam perlahan-lahan disintegrasi yang membawa Islam kepada
kemunduran. Banyak faktor penyebab kemunduran ini, yang dapat diklasifikasikan menjadi
dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1
Sabarudin Ahmad “Sejarah Peradaban Islam Invasi Mongol Dan Pengaruhnya Bagi Dunia Islam” Kalteng :
2012 . hlm 2
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam. Juga bertujuan memberikan wawasan intelektual para pembaca
sekalian akan pentingnya mempelajari sejarah Islam .
BAB 2
PEMBAHASAN
2) Pemahaman
Pengetahuan, pemahaman terhadap sejarah Islam menuntut kita untuk
membangun dan menghidupkan kembali peradaban yang telah lama terlelap tidur,
yang akan mengubah pandangan dunia terhadap Islam. Jika kita tengok sekilas
lahirnya peradaban besar ini, kita akan memahami bahwa terdapat dimensi utama
yang menjadi dasar lahirnya peradaban Islam.
Hijrah
Setiap tahun kita memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw
bahkan tahun kalender hijrah pun dinisbahkan pada saat hijrahnya nabi Muhammad
dari Makkah ke Madinah. Hijrah merupakan perisitwa penting dalam sejarah.
2
Rhaflizh,“Sejarah Peradaban Islam Sebagai Illmu Pengetahuan Dan Dasar - Dasar Peradaban Islam”
Diakses Dari (Https://Armawanpena.Wordpress.Com/2013/10/25/Sejarah-Peradaban-Islam-Sebagai-Ilmu-
Pengetahuan-Dan-Dasar-Dasar-Peradaban-Islam/), Pada Tanggal 7 September 2022 : 17.57
Disebutkan bahwa sebenarnya Nabi melakukan hijrah bukan hanya sekali, tetapi
beberapa kali sebelum akhirnya mengajak para sahabatnya untuk hijrah ke kota suci
Madinah.
Pada zaman Rasulallah Saw., ketika Islam datang dan mengajarkan bahwa tidak
ada Tuhan kecuali Allah (Ketauhidan). Kalau arti kaliamt tersebut hanya sebatas itu,
maka orang-orang kafir Quraisy tidak akan marah pada waktu itu. Jika Nabi hanya
mengajarkan bahwa Allah itu Pencipta langit dan bumi, mereka tidak akan
menentangnya. Al-Qur’an sendiri menjelaskan, “ kalau Engkau kepada mereka siapa
yang menciptakan langit dan bumi, mereka akan menjawab Allah”. Ini menunjukkan
bahwa orang-orang Quraisy waktu itu percaya bahwa Allah pencipta langit dan bumi.
Tetapi, yang membuat mereka marah adalah implikasi dari kalimat itu, atau arti lebih
lanjut yakni “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Memberi perluasan arti bahwa manusia
tidak boleh diperbudak oleh selain Dia atau orang lain maka, hal inilah yang membuat
orang kafir marah. Dalam peristiwa lain kami kutip, kekuasaan yang dimiliki Abu
Lahab menjadi sarana baginya menutupi kebenaran yang dibawa Rasulallah Saw. Maka
turunlah surat yang mengkritik penguasa yang berlaku sewenang-wenang itu.
Hijrah secara harfiyah berarti mengungsi, dan orang yang mengungsi disebut
Muhajirin. Karena itu, penduduk Makkah yang pindah ke Madinah dinamakan
Muhajirin dan penduduk Madinah yang ikut ajaran Islam disebut sebagai Anshar, yang
berarti kaum pendukung. Ali Syari’ati mengatakan bahwa hijrah yang dilakukan Nabi
Saw sebetulnya merupakan strategi yang sangat mendasar dalam upaya menciptakan
suatu bangsa dan ummat yang besar, -terlepas dari ideology dan agama- semisal Negara
Amerika yang sekarang dianggap memiliki ‘’ peradaban’’ maju, terlebih dahulu diawali
dengan peristiwa hijrah yang dilakukan Colombus, seorang Shalahuddin Ayyubi adalah
seorang yang berasal dari Kurdi yang kemudian memimpin sebuah kerajaan besar di
Cairo. Ali Syari’ati mengatakan ketika Al-Qur’an berbicara tentang hijrah sebetulnya
Al-Qur’an berbicara tentang sebuah konsep sosiologi dan peradaban yang mendasari
tegaknya suatu ummat yang besar. Karena itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad
melakukan hijrah.
Kepemimpinan
Pertama, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah islam dimulai sejak Nabi
saw. Diangkat menjadi rasul. Menurut pendapat ini, selama 13 tahun Nabi Muhammad
saw tinggal di Mekkah telah lahir masyarakat muslim meskipun belum berdaulat. Kedua,
sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat islam dimulai sejak nabi Muhammad
saw hijrah ke Madinah karena masyarakat muslim baru berdaulat ketika nabi Muhammad
saw tinggal di Madinah. Karena Muhammad saw yang tinggal di Madinah, tidak hanya
sebagai rasul, tetapi juga merangkap sebagai pemimpin atau kepala Negara berdasarkan
konstitusi yang disebut Piagam Madinah. Disamping banyaknya perbedaan mengenai
sejarah umat Islam ini maka para sejarawan juga berbeda dalam menentukan fase dalam
periodisasi Islam ini salah satu contoh Menurut Prof. Dr. Harun Nasution11 periodisasi
sejarah Islam terbagi pada 3 periode :
Pada periode ini, disebut juga sebagai masa keemasan di dalam sejarah
islam. Sebagai masa keemasan, masa ini sering dijadikan tolak ukur dan rujukan
keteladanan. Masa Nabi saw yang hanya berlangsung kurang lebih 23 tahun.
Pada periode klasik, arab sangat menonjol karena memang Islam hadir di sana.
Pada masa klasik telah terwujud kesatuan budaya islam di bawah naungan Islam
dengan bahasa arab. Pada masa ini Islam meliputi dua masa kemajuan yaitu:
masa Rasululah saw, khulafaurrasyidin, bani umaiyah dan masa-masa
permulaan daulah Abbasiyah. Masa itu merupakan masa perluasan wilayah
yang dimulai oleh khulafaurrasyidin dilanjutkan Bani Umaiyah dan mencapai
keemasan pada masa bani Abbasiyah yang membuat islam menjadi Negara
besar. Di masa ini peradaban Islam tumbuh menjadi peradaban baru. Dari sisi
perkembangan ilmu telah berkembang kajian-kajian teologi pada masa kini.
Pada awal islam pengaruh helenisme dan juga filsafat Yunani terhadap tradisi
keilmuan, Islam sudah sangat kental, sehingga pada saat selanjutnya pengaruh
itupun terus mewarnai perkembangan ilmu pada masa-masa berikutnya.
2. Periode Pertengahan (1250 – 1800 M)
Pada masa ini telah terbentuk sistem masyarakat muslim yang bersifat
global. Masing-masing dibangun berdasarkan interaksi antara institusi Negara
Islam, keagamaan dan institusi Komunal Timur Tengah dengan institusi sosial
dan cultural setempat, dan setiap interaksi melahirkan tipe kemasyarakatn Islam
yang berbeda-beda. Meskipun setiap masyarakat bersifat khas (unique), namun
diantara mereka terdapat kemiripan bentuk dan antar mereka dipertalikan oleh
beberapa hubungan politik dan keagamaan dan oleh persamaan nilasi-nilai
cultural. Dengan demikian mereka membentuk Islam yang bersifat global
(mendunia).
Dilain pihak, Hasjimy menyatakan bahwa para ahli sejarah kebudayaan telah
membagi sejarah kebudayaan Islam kepada sembilan (9) periode, sesuai dengan
perubahan-perubahan politik, ekonomi, dan social dalam masyarakat Islam
selama masa-masa itu. Kesembilan periode itu adalah, sebagai berikut:
Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa periode sejarah kebudayaan Islam
dimulai sejak Nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi Rasul, pada tahun 12/13 tahun
sebelum hijrah. Hal ini berarti mendukung pendapat pihak pertama sebagaimana uraian
terdahulu.Pendapat senada juga dikemukakan oleh Nourouzzaman as-Shiddiqi yang
menyatakan bahwa waktu sekarang ini para sejarawan cenderung mengambil
masyarakat sebagai unit sejarah. Jika unit sejarah itu tertumpu pada Negara, maka hal
itu mengandung kelemahan. Artinya, batas Negara tidak selalu tetap. Dia telah
membagi perjalanan sejarah Islam ke dalam tiga bagian besar beserta ciri-ciri sebagai
berikut :
4. Periode klasik
5. Periode pertengahan
Yang dimulai sejak runtuhnya Dinasti Abbasiyah sampai abad ke-11 H/17 M. Ciri-
cirinya ialah kekuasaan politik terpecah-pecah dan saling bermusuhan. Osmanli Turki,
Mamluk Mesir, Umaiyah Barat di Andalusia, Mamluk India, dan berdirinya kerajaan-
kerajaan Muslim yang berdaulat sendiri-sendiri.
Periode modern, yaitu sejak abad ke-12 H/18 M sampai sekarang. Dalam
periode ini umat Islam sudah tidak memiliki kekuatan politik yang disegani.
Dinasti Turki Osmanli yang pernah menggedor pintu Wina sudah mendapat
julukan The Sick Man of Europa. Bukan saja Turki sudah tidak mampu
memperluas wilayah dibagi-bagi antara Inggris, Perancis dan Rusia.
Wilayah Turki Barat seperti sepotong kue yang menjadi rebutan antara
kekuasaan-kekuasaan besar Barat. Bekas jajahan setiap Negara Barat inilah
yang kemudian melahirkan Negara-negara baru setelah Perang Dunia I.
Dengan melihat dua pandangan diatas, maka dengan tidak mengurangi arti pendapat
pendapat sebelumnya dan juga pendapat dari Harun Nasution tersebut, maka ada
baiknya periodisasi sejarah Islam secara garis besarnya dibagi ke dalam 4 (empat)
periode besar, yaitu:
A. Periode praklasik (610-650 M), yang meliputi 3 (tiga) fase, yaitu: fase
pembentukan agama (610-622 M), fase pembentukan Negara (622-632 M),
dan fase praekspansi (632-650 M).
B. Periode klasik (650-1230 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase
ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M), dan fase
disintegrasi (1000-1250 M).
C. Periode pertengahan (1250-1800 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase
kemunduran (1250-1500 M), dan fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M),
dan
D. Periode modern (1800-dan seterusnya), yang merupakan zaman
kebangkitan Islam.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah Peradaban Islam sebagai ilmu pengetahuan
merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, atau peristiwa unik dan
berlaku hanya sekali dan tidak berulang untuk kedua kalinya. Bagi seorang Muslim,
sejarah adalah rangkaian suatu peristiwa-peristiwa yang sedikitpun tidak
mempengaruhi dasar-dasar Islam yang non-temporal. Ia lebih berkeinginan mengetahui
“menyadari “ dasar-dasar ini daripada memperhatikan originalitas dan perubahan
sebagai kebijakan intrinsic.
sejarah Islam dilihat dari beberapa aspek yakni :
o Refleksi
Agar ummat Islam saat ini dan generasi yang akan datang mampu
memahami nilai-nilai penting islam yang sebenarnya. Ummat Islam harus
menyadari secara mendalam bahwa kita (Ummat islam) memiliki peradaban
besar yang melahirkan banyak ilmu-ilmu pengetahuan. Yang menjadi
keprihatinan saat ini, bahwa umat Islam hanya memfokuskan diri pada
aspek ritual, dan melupakan aspek social serta intelektual. Oleh karena itu,
tugas daripada kita semua yang telah mengetahui bergeraklah mengajak dan
menghimpun kembali umat untuk meneruskan peradaban besar yang sudah
lama rapuh dan semakin melemah.
o Pemahaman
Pengetahuan, pemahaman terhadap sejarah Islam menuntut kita
untuk membangun dan menghidupkan kembali peradaban yang telah lama
terlelap tidur, yang akan mengubah pandangan dunia terhadap Islam. Jika
kita tengok sekilas lahirnya peradaban besar ini, kita akan memahami bahwa
terdapat dimensi utama yang menjadi dasar lahirnya peradaban Islam.
o Hijrah
Setiap tahun kita memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw
bahkan tahun kalender hijrah pun dinisbahkan pada saat hijrahnya nabi Muhammad
dari Makkah ke Madinah. Hijrah merupakan perisitwa penting dalam sejarah.
o Latar belakang Hijrah
Pada zaman Rasulallah Saw., ketika Islam datang dan mengajarkan bahwa
tidak ada Tuhan kecuali Allah (Ketauhidan). Kalau arti kaliamt tersebut hanya
sebatas itu, maka orang-orang kafir Quraisy tidak akan marah pada waktu itu.
Jika Nabi hanya mengajarkan bahwa Allah itu Pencipta langit dan bumi, mereka
tidak akan menentangnya. Al-Qur’an sendiri menjelaskan, “ kalau Engkau kepada
mereka siapa yang menciptakan langit dan bumi, mereka akan menjawab Allah”.
Ini menunjukkan bahwa orang-orang Quraisy waktu itu percaya bahwa Allah
pencipta langit dan bumi.
o Kepemimpinan
Faktor terpenting lainnya yakni landasan kepemimpinan dimana seseorang
mampu mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut bertingkah laku sesuai
yang dikehendaki oleh pemimpin (leadership). Bagian yang melekat dengan
kepemimpinan adalah kekuasan dan pengaruh.
3.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar pembaca dapat lebih
memahami tentang Sejarah Peradaban Islam. Semoga makalah ini berguna, Saran dan kritiknya
saya harapkan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sabarudin Palangka, SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI, And Prodi Al
Ahwal Al Syakhshiyah. "Sejarah Peradaban Islam."
Raflizh. 2013 “sejarah Peradaban islam Sebagai Ilmu pengetahuan dan dasar - dasar
peradaban islam” https://armawanpena.wordpress.com/2013/10/25/sejarah-peradaban-
islam-sebagai-ilmu-pengetahuan-dan-dasar-dasar-peradaban-islam/ diakses pada 7
September 2022 pukul 17.57