JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN, DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
BALUNIJUK (2021)
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan limpahan karunia, rahmat, serta ridho-
Nya, Kami dapat menyelesaikan Makalah dengan Judul “KONTRIBUSI ISLAM DALAM
Dalam kesempatan ini, Kami ingin sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendorong serta membantu dalam menyelesaikan Makalah ini dari awal hingga akhir, baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Kami menyadari bahwa Makalah yang dibuat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun kami selaku penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….......i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…………..…..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...3
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….…........................11
3.2 Saran……………………………………………………………………...…........................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern menjadi fakta
sejarah yang tak terbantahkan. Bahkan bermula dari dunia Islamlah ilmu pengetahuan
mengalami transmisi (penyebaran dan penularan), dimensi dan poliferasi (pengembangan) ke
dunia Barat yang sebelumnya diliputi oleh masa gelap (Dark Ages) yang mendorong
munculnya zaman renaissance atau enlightenment (pencerahan) di Eropa. Melalui dunia Islam
lah mereka mendapat akses untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern.
Menurut Gore barton, ketika dunia Barat sudah cukup masak untuk merasakan perlunya ilmu
pengetahuan yang lebih dalam, perhatiannya pertama-tama tidak ditujukan kepada sumber-
sumber Yunani, melainkan kepada sumber-sumber Arab (Islam). Islam juga hadir di tengah
kerasnya peradaban jahiliyah. Akan tetapi, untuk selanjutnya Islam mampu bermetamorfosa
menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Dalam perkembangan peradaban dunia memang
Islam tidak bisa dilepaskan dari perkembangannya sejak dari zaman Rasulullah SAW. sampai
sekarang pun, islam banyak memberi kontribusi terhadap dunia. Dari zaman Rasulullah SAW,
Islam merubah peradaban yang ada di Jazirah Arab dan sampai sekarang kita masih dapat
merasakan nikmat dari perubahan peradaban yang dibawa Islam. Ajaran Islam yang telah
tersebar ke berbagai penjuru dunia selama berabad-abad tentunya meninggalkan tinta emas
dan torehan positif berupa khasanah keilmuan bagi peradaban dunia, meskipun tidak ada lagi
kekuasaan Islam secara mutlak. Secara historis, Islam telah memainkan peran yang signifikan
dalam perkembangan beberapa aspek pada peradaban dunia. Begitupun setelah selesai masa
kenabian yang ditutup dengan wafatnya Rasulullah SAW, perkembangan dan pemikiran
peradaban Islam dalam sejarahnya telah menunjukkan berbagai varian. Varian itu berupa
metode, visi, dan kerangka berpikir yang berbeda dari pemikiran yang satu dengan yang
lainnya. Islam dalam ekspansinya, tidak hanya mengambil keuntungan materi dari daerah yang
dapat dikuasai, melainkan ikut membangun dan memajukan peradaban yang ada dan tetap
toleran terhadap budaya lokal yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia?
2. Apasaja faktor penyebab kemajuan dan kemunduran peradaban Islam?
3. Bagaimana sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis kontribusi Islam bagi
peradaban dunia?
4. Bagaimana membangun argumen dan mendeskripsikan/mengkomunikasikan
kontribusi Islam bagi Peradaban Dunia.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia.
2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kemajuan dan kemunduran peradaban
Islam.
3. Untuk mengetahui bagaimana sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis
kontribusi Islam bagi peradaban dunia.
4. Untuk membangun argumen dan mengetahui kontribusi Islam bagi Peradaban Dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menelusuri Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam
Perkembangan agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban
dunia. Bahkan pesatnya perkembangan Islam ke Barat dan Timur membuat peradaban
islam dianggap sebagai peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Berbagai bukti
kemajuan peradaban Islam kala itu dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain:
1. Keberadaan perpustakaan islam dan lembaga-lembaga keilmuan
2. Peninggalan karya intelektual muslim
3. Penemuan-penemuan intelektual yang dapat mengubah budaya dan tradisi umat manusia
4. Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan asasi sebagai manifestasi dari konsep Islam,
iman, ihsan, dan taqwa.
Harun Nasution membagi sejarah Islam menjadi tiga periode, yaitu periode klasik
(650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800 M-
Sekarang). Pada masing-masing periode terdapat perbedaan dimensi yang khas yang
tampil dalam setiap perkembangannya.
a. Periode klasik
Terbagi menjadi dua, yaitu masa kemajuan Islam I (650-1000 M) dan masa disintegrasi
(1000-1250 M). Masa ini bisa disebut sebagai awal dari masa keemasan Islam. Masa
kemajuan Islam I (bagian dari periode klasik) ini ditandai oleh adanya sejarah empat
sahabat Nabi Muhammad yang dalam kajian Islam akrab disebut sebagai Khulafā`ur
Rāsyidīn, yaitu Abu Bakar (menjabat sebagai amīr al-mu‟minīn tahun 632-634 M),
Umar bin Khattab (634-644 M), Utsman bin Affan (644-656 M), dan Ali bin Abi Thalib
(656-661 M). Pada masa ini Islam mulai tersebar di luar wilayah Semenanjung
Arab.pada periode ini pula ilmu-ilmu keagamaan dalam Islam mulai disusun. Dalam
bidang penyusunan hadis terkenal nama Imam Bukhari dan Muslim. Dalam bidang
fikih, terkenal nama Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi‟i, dan
Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ath-Thabari terkenal dalam bidang tafsir dan Ibnu
Hisyam terkenal dalam bidang sejarah. Perumusan konsep teologi dihadirkan oleh
Washil bin Atha‟, Ibnu Huzail Al-Allaf dan lainlain dari golongan Muktazilah. Dalam
perkembangan selanjutnya Islam mengalami disintegrasi politik dan perpecahan di
kalangan umat yang menyebabkan Islam mundur dari pentas atau panggung peradaban
dunia. Ditambah dengan upaya diterjemahkannya buku-buku ilmu pengetahuan dan
filsafat karangan para ahli dan filsuf Islam ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12 M,
menandai berakhirnya fase kemajuan Islam I (650-1000 M). Periode ini disebut dengan
masa disintegarsi (1000-1250 M). Masa ini ditandai dengan adanya kerajaan-kerajaan
independen yang ingin memisahkan diri dari kepemimpinan seorang khalifah.
Disintegrasi politik tersebut yang menyebabkan perpecahan di kalangan umat Islam.
b. Periode pertengahan (1250-1800 M)
Pada zaman ini hanya sedikit terjadi perkembangan. Perkembangan itu pun hanya
bersifat memperluas kekuasaan Islam ke dalam beberapa wilayah, seperti di Mesir,
India, Persia, Turki, dan lain-lain. Rekaman sejarah yang paling terlihat dan dikenal
masyarakat pada umumnya pada zaman ini adalah penaklukan Konstantinopel dari
Kerajaan Bizantium pada tahun 1453 M oleh Sultan Muhammad Al-Fatih (1451-1481
M).
c. Priode Modern (1800 M-Sekarang)
Pada saat Islam sibuk dengan merespon konstelasi perpolitikan yang rumit itu, di Barat
mulai tumbuh kesadaran untuk menaruh perhatian lebih terhadap ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, umat Islam tidak hanya berdiam diri melihat kegemilangan dunia
Barat, tetapi membuat pola perubahan kiblat pengetahuan dari yang sebelumnya
berkiblat kepada peradaban Yunani, menjadi berkiblat kepada peradaban Barat. Masa
ini disebut dengan periode modern (1800 M - Sekarang). Pada masa ini bisa disebut
juga sebagai masa kebangkitan dunia Islam. Sejumlah tokoh Islam melakukan
pembaruan pemikiran Islam atau modernisasi dalam Islam untuk mengembalikan
kejayaan Islam.
2.3 Menggali sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis kontribusi Islam bagi
peradaban dunia
Peradaban dunia saat ini tidaklah harus dipertentangkan antara dunia islam (timur) dan
dunia non islam (barat).pandangan steretipikal, tentang dunia timur yang dilihat oleh
orang-orang barat dan dunia barat dilihat oleh orang-orang timur, memang selalu ada dan
tidak dapat seluruhnya terhindarkan.akan tetapi, jika kita kembalikan bahwa timur dan
barat adalah milik Tuhan dan bahwa manusia barat dan manusia timur adalah manusia yang
sama dan tunggal,maka seharusnya hal itu tidak terjadi. Pada tahun 1998 Huntington
menulis buku The Clash of Civilization and the Remaking of world Order (Benturan
antarperadaban dan masa depan politik dunia).Isinya memperkirakan terjadinya
pembenturan antarbudaya ,seperti yang kemudian terjadi setelah peristiwa 11 september
(pengeboman menara WTC di new york).berdasarkan buku ini,banyak orang menilai
penumpasan terorisme diberbagai belahan dunia merupakan dari pembenturan kebudayaan
barat dan timur.
Ada orang yang berkembang dengan potensi akalnya.ia sangat suka menggunakan akalnya
itu untuk memecahkan suatu masalah.oramg ini lebih senang melakukan olah rasio
daripada olah rasa dalam pencarian kebenaran sejati dan sangat berbakat dalam menjadi
pemikir atau filsuf. Disampaing itu, ada orang yang berkembang dengan potensi hati atau
kalbunya. Ia sangat suka mengeksplorasi perasaannya untuk memecahkan suatu masalah
.orang ini amat suka melakukan olah rasa daripada olah rasio untuk menemukan kebenaran
sejati dan sangat berbakat menjadi seniman atau ahli tasawuf.
Orang yang berkembang potensi akalnya sangat senang menguunakan akalnya itu
untuk memecahkan sesuatu.Abdus salam melanjutkan, “ menurut saya,ini terjadi karena
adanya pengucilan(takfir).meraka telah dikucilkan ,termasuk orang-orang ternama seperti
imam ali yang dikucilkan oleh orang khawarij:imam abu hanifah dan imam malik bin
anas,pendiri gua dari empat mazhab yang diakui dalam teologi islam , dengan demikian
,tidak adanya lembaga kependataan dalam islam suni tidak banyak menolong ,karena
ulama cenderung menggunakan senjata pengucilan (pengafiran-penyesatan-pembidahan)
dan memaksa para pemimpin dan masyarakat umum untuk mengikuti mereka.
Perkembangan Islam dalam kacamata sejarah, terbagi menjadi tiga periode yaitu
pertama disebut periode klasik, pada masa ini Islam mengalami kemajuan bahkan disebut
sebagai masa keemasan Islam namun sekitar tahun 650-1250 Masehi Islam mengalami
gelombang disintegasi (pemecahan). Kedua, disebut periode pertengahan tepatnya pada
tahun 1250-1800, pada periode abad pertengahan ini Islam juga mangalami kemunduran
cukup signifikan. Ketiga, disebut periode modern yang dimulai dari tahun 1800 hingga
sampai sekarang ini. Setiap perkembangan periode ini, terdapat perbedaan dimensi yang
khas antara satu periode dengan periode lainnya, dinamika ini dipengaruhi oleh sosial,
politik, budaya, dan agama sehingga peradaban Islam pada masa klasik, pertengahan,
sampai modern memiliki nuansa yang berbeda satu sama lain.
Dikenal sebagai pintunya ilmu (hadis Nabi: Ana Madinah al-ilmi wa Ali babuha: Aku
adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya).
Ali bin Abi Thalib ra
Adalah sahabat Rasulullah SAW yang terkenal cerdas, jujur dan berwawasan luas. Banyak
riwayat yang mengkisahkan kemahiran beliau dalam ilmu matematika. Temuan Ali bin
Abi Thalib r.a yang telah dijelaskan di atas tentang kelaziman bilangan kelipatan yang
sekarang terkenal dengan istilah KPK (kelipatan Persekutuan Terkecil), berguna dalam
operasi-operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, dengan cara menyamakan
penyebutnya. Dalam hukum waris (faraidh) ini digunakan.
Al Khawarizmi Al-Khawarizmi
Merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat konsen dalam pengembangan matematika.
Ia banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang aljabar. Nama lengkap
ilmuwan Muslim ini adalah Abu Jafar Muhammad bin Musa alKhawarizmi. Ia merupakan
matematikawan pertama yang mengajarkan aljabar dengan.elementer.
Abu al-Wafa
Abu al-Wafa mempunyai nama lengkap Muhamad bin Yahya bin Ismail bin AlAbbas Abu
al-Wafa al-Buzjani. Abu al-Wafa memperkenalkan konsep tangen, cotangen, secon
cosecan dalam ilmu yang sangat terkenal untuk ilmu matematika yakni trigonometri. Ia
menemukan formula penjumlahan dalam trigonometri yang terkenal yakni; Sin (A+B) =
Sin A. Cos B + Sin B. Cos A Cos (A+B) = Coa A.Cos B + Sin A. Sin B Tangen (A+B) =
(Tan A + Tan B)/ (1-Tan A.Tan B).
Al-Faruqi, Ismail R., & Lois Lamya Al-Faruqi. 1986. The Cultural Atlas of Islam. New York:
Macmillan Publishing Company.
Bobrick, Benson. 2013. Kejayaan Sang Khalifah Harun Ar-Rasyid Kemajuan Peradaban
Dunia pada Zaman Keemasan Islam. Jakarta: Alvabet.
Kartanegara, Mulyadhi. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Jakarta: Baitul Ihsan.
Lothrop Stoddard. 1966. Dunia Baru Islam (The New World of Islam). Jakarta: Panitia
Penerbit.
Maman. 2012. Pola Berpikir Sains Membangkitkan kembali Tradisi Keilmuan Islam. Bogor:
QMM Publishin.
Purnama, Tata Septayuda. 2011. Khazanah Peradaban Islam. Solo: Tinta Medina.
Romy Apriansyah, Sania Okta Narega. 2021. “Makalah Agama Kontribusi Islam dalam
Pengembangan Peradaban Dunia. PRODI TEKNIK KIMIA ENERGI JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2018/2019
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=149345
(Diakses pada 16 Oktober 2021)