Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

KONTRIBUSI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN PERADABAN DUNIA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3


NAMA ANGGOTA :
1. ALRIDHO (2012111003)
2. MISYATI (2012111017)
3. NASYWA S.A (2012111018)
4. RESTI NABILA (2012111020)
5. SITI FATONAH (2012111023)
6. WENI (2012111024)
7. YULIANA (2012111026)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN, DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
BALUNIJUK (2021)
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan limpahan karunia, rahmat, serta ridho-
Nya, Kami dapat menyelesaikan Makalah dengan Judul “KONTRIBUSI ISLAM DALAM

PENGEMBANGAN PERADABAN DUNIA” dengan baik dan selesai tepat pada


waktunya. Makalah ini berisi mengenai informasi tentang kontribusi Islam dalam pengembangan
peradaban dunia, faktor penyebab kemajuan dan kemunduran peradaban Islam, Sumber (historis,
sosiologis, filosofis, dan teologis) kontribusi Islam bagi peradaban dunia, serta Cara membangun
argumen dan mendeskripsikan/mengkomunikasikan kontribusi Islam bagi Peradaban Dunia.

Dalam kesempatan ini, Kami ingin sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendorong serta membantu dalam menyelesaikan Makalah ini dari awal hingga akhir, baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Kami menyadari bahwa Makalah yang dibuat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun kami selaku penulis.

Balunijuk, 16 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….......i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…………..…..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………....1


1.2 Rumusan Masalah……………...…….…………………………...........................................1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………..........................2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...3

2.1 Menelusuri Pertumbuhan dan Perkembangan agama


Islam………………………………….…….............…………………………..………………...3
2.2 Faktor Penyebab Kemajuan dan Kemunduran Peradaban
Islam………………….…...………………………………………………………………………4
2.3 Menggali sumber Historis, Sosiologi, Filosofis, dan Teologis Kontribusi Islam bagi
Peradaban Dunia………………………………….…………………….…...………..................6
2.4 Membangun Argumen tentang kontribusi Islam bagi peradaban dunia
………………………………………………………………………………...…………………..7
2.5 Mendeskripsikan atau mengkomunikasikan Islam bagi
Peradaban……………………………………….…………………………………...…………..7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….……………….11

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….…........................11
3.2 Saran……………………………………………………………………...…........................12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern menjadi fakta
sejarah yang tak terbantahkan. Bahkan bermula dari dunia Islamlah ilmu pengetahuan
mengalami transmisi (penyebaran dan penularan), dimensi dan poliferasi (pengembangan) ke
dunia Barat yang sebelumnya diliputi oleh masa gelap (Dark Ages) yang mendorong
munculnya zaman renaissance atau enlightenment (pencerahan) di Eropa. Melalui dunia Islam
lah mereka mendapat akses untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern.
Menurut Gore barton, ketika dunia Barat sudah cukup masak untuk merasakan perlunya ilmu
pengetahuan yang lebih dalam, perhatiannya pertama-tama tidak ditujukan kepada sumber-
sumber Yunani, melainkan kepada sumber-sumber Arab (Islam). Islam juga hadir di tengah
kerasnya peradaban jahiliyah. Akan tetapi, untuk selanjutnya Islam mampu bermetamorfosa
menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Dalam perkembangan peradaban dunia memang
Islam tidak bisa dilepaskan dari perkembangannya sejak dari zaman Rasulullah SAW. sampai
sekarang pun, islam banyak memberi kontribusi terhadap dunia. Dari zaman Rasulullah SAW,
Islam merubah peradaban yang ada di Jazirah Arab dan sampai sekarang kita masih dapat
merasakan nikmat dari perubahan peradaban yang dibawa Islam. Ajaran Islam yang telah
tersebar ke berbagai penjuru dunia selama berabad-abad tentunya meninggalkan tinta emas
dan torehan positif berupa khasanah keilmuan bagi peradaban dunia, meskipun tidak ada lagi
kekuasaan Islam secara mutlak. Secara historis, Islam telah memainkan peran yang signifikan
dalam perkembangan beberapa aspek pada peradaban dunia. Begitupun setelah selesai masa
kenabian yang ditutup dengan wafatnya Rasulullah SAW, perkembangan dan pemikiran
peradaban Islam dalam sejarahnya telah menunjukkan berbagai varian. Varian itu berupa
metode, visi, dan kerangka berpikir yang berbeda dari pemikiran yang satu dengan yang
lainnya. Islam dalam ekspansinya, tidak hanya mengambil keuntungan materi dari daerah yang
dapat dikuasai, melainkan ikut membangun dan memajukan peradaban yang ada dan tetap
toleran terhadap budaya lokal yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia?
2. Apasaja faktor penyebab kemajuan dan kemunduran peradaban Islam?
3. Bagaimana sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis kontribusi Islam bagi
peradaban dunia?
4. Bagaimana membangun argumen dan mendeskripsikan/mengkomunikasikan
kontribusi Islam bagi Peradaban Dunia.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia.
2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kemajuan dan kemunduran peradaban
Islam.
3. Untuk mengetahui bagaimana sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis
kontribusi Islam bagi peradaban dunia.
4. Untuk membangun argumen dan mengetahui kontribusi Islam bagi Peradaban Dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menelusuri Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam
Perkembangan agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban
dunia. Bahkan pesatnya perkembangan Islam ke Barat dan Timur membuat peradaban
islam dianggap sebagai peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Berbagai bukti
kemajuan peradaban Islam kala itu dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain:
1. Keberadaan perpustakaan islam dan lembaga-lembaga keilmuan
2. Peninggalan karya intelektual muslim
3. Penemuan-penemuan intelektual yang dapat mengubah budaya dan tradisi umat manusia
4. Pengarusutamaan nilai-nilai kebudayaan asasi sebagai manifestasi dari konsep Islam,
iman, ihsan, dan taqwa.
Harun Nasution membagi sejarah Islam menjadi tiga periode, yaitu periode klasik
(650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800 M-
Sekarang). Pada masing-masing periode terdapat perbedaan dimensi yang khas yang
tampil dalam setiap perkembangannya.
a. Periode klasik
Terbagi menjadi dua, yaitu masa kemajuan Islam I (650-1000 M) dan masa disintegrasi
(1000-1250 M). Masa ini bisa disebut sebagai awal dari masa keemasan Islam. Masa
kemajuan Islam I (bagian dari periode klasik) ini ditandai oleh adanya sejarah empat
sahabat Nabi Muhammad yang dalam kajian Islam akrab disebut sebagai Khulafā`ur
Rāsyidīn, yaitu Abu Bakar (menjabat sebagai amīr al-mu‟minīn tahun 632-634 M),
Umar bin Khattab (634-644 M), Utsman bin Affan (644-656 M), dan Ali bin Abi Thalib
(656-661 M). Pada masa ini Islam mulai tersebar di luar wilayah Semenanjung
Arab.pada periode ini pula ilmu-ilmu keagamaan dalam Islam mulai disusun. Dalam
bidang penyusunan hadis terkenal nama Imam Bukhari dan Muslim. Dalam bidang
fikih, terkenal nama Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi‟i, dan
Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ath-Thabari terkenal dalam bidang tafsir dan Ibnu
Hisyam terkenal dalam bidang sejarah. Perumusan konsep teologi dihadirkan oleh
Washil bin Atha‟, Ibnu Huzail Al-Allaf dan lainlain dari golongan Muktazilah. Dalam
perkembangan selanjutnya Islam mengalami disintegrasi politik dan perpecahan di
kalangan umat yang menyebabkan Islam mundur dari pentas atau panggung peradaban
dunia. Ditambah dengan upaya diterjemahkannya buku-buku ilmu pengetahuan dan
filsafat karangan para ahli dan filsuf Islam ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12 M,
menandai berakhirnya fase kemajuan Islam I (650-1000 M). Periode ini disebut dengan
masa disintegarsi (1000-1250 M). Masa ini ditandai dengan adanya kerajaan-kerajaan
independen yang ingin memisahkan diri dari kepemimpinan seorang khalifah.
Disintegrasi politik tersebut yang menyebabkan perpecahan di kalangan umat Islam.
b. Periode pertengahan (1250-1800 M)
Pada zaman ini hanya sedikit terjadi perkembangan. Perkembangan itu pun hanya
bersifat memperluas kekuasaan Islam ke dalam beberapa wilayah, seperti di Mesir,
India, Persia, Turki, dan lain-lain. Rekaman sejarah yang paling terlihat dan dikenal
masyarakat pada umumnya pada zaman ini adalah penaklukan Konstantinopel dari
Kerajaan Bizantium pada tahun 1453 M oleh Sultan Muhammad Al-Fatih (1451-1481
M).
c. Priode Modern (1800 M-Sekarang)
Pada saat Islam sibuk dengan merespon konstelasi perpolitikan yang rumit itu, di Barat
mulai tumbuh kesadaran untuk menaruh perhatian lebih terhadap ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, umat Islam tidak hanya berdiam diri melihat kegemilangan dunia
Barat, tetapi membuat pola perubahan kiblat pengetahuan dari yang sebelumnya
berkiblat kepada peradaban Yunani, menjadi berkiblat kepada peradaban Barat. Masa
ini disebut dengan periode modern (1800 M - Sekarang). Pada masa ini bisa disebut
juga sebagai masa kebangkitan dunia Islam. Sejumlah tokoh Islam melakukan
pembaruan pemikiran Islam atau modernisasi dalam Islam untuk mengembalikan
kejayaan Islam.

2.2 Menanyakan Faktor Penyebab Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam


Dinamika peradaban Islam dipengaruhi oleh konteks sosial, politik, budaya, dan
agama yang melekat di dalamnya. Peradaban Islam pada masa awal / klasik, pertengahan,
sampai modern memiliki nuansa atau dimensi peradaban yang berbeda satu sama lain.
Kepemimpinan Islam digantikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan (661-679 M). Ia
merupakan pendiri Dinasti Bani Umayyah. Banyak pihak mengatakan bahwa keberhasilan
Muawiyah mendirikan sebuah kerajaan Islam. Bani Umayyah merupakan sebuah kerajaan
Islam yang memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi peradaban Islam.Selain
perluasan wilayah Islam ke dalam beberapa wilayah, Bani Umayyah memberikan
kontribusi bagi peradaban Islam, seperti pengembangan bahasa Arab, seni, dan ilmu-ilmu
agama pada umumnya yang berupa fikih, tafsir, hadis, dan lain-lain. Pada masa ini tercatat
nama Abul Aswad Ad-Duali (w. 681 M) yang menyusun gramatika Arab dengan
memberikan titik pada huruf-huruf hijaiah yang semula tidak bertitik. Bani Umayyah telah
membuka terjadinya kontak antarbangsa Muslim (Arab) dengan beberapa negara taklukan
yang terkenal mempunyai tradisi luhur seperti Mesir, Persia, Eropa (Bizantium), dan
sebagainya. Tidak kalah pentingnya kontribusi Bani Umayyah dalam peradaban Islam,
Bani Abbasiyah sebagai dinasti yang secara resmi menggantikan kekhalifahan Bani
Umayyah tersebut juga banyak memberikan kontribusi bagi peradaban Islam. Era ini
bahkan sering disebut-sebut sebagai masa kemajuan Islam. Masa kejayaan Bani Abbasiyah
terjadi pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dan anaknya Al-Ma‟mun. Pada masanya ilmu
pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum berkembang pesat. Perkembangan ilmu
agama meliputi, pembukuan sejumlah bidang agama, yaitu fikih, tafsir, hadis, kalam, dan
tasawuf.
Adapun bidang ilmu pengetahuan umum meliputi filsafat, ilmu kedokteran, ilmu
astronomi, farmasi, geografi, sejarah, dan bahasa. Kemajuan ini disebabkan pada orientasi
peradaban yang diarahkan pada kemajuan ilmu pengetahuan, dan bukan pada ekspansi
perluasan wilayah. Kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah ini ditentukan
setidaknya oleh dua faktor, yaitu terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-
bangsa lain yang telah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan, dan adanya gerakan
penerjamahan buku-buku kebudayaan Yunani ke dalam bahasa Arab.
Masa kejayaan Islam itu selanjutnya mulai memudar seiring runtuhnya kerajaan Bani
Abbasiyah. Akhir kekuasaan Dinasti Abbasiyah (1000-1800 M) merupakan periode
pertengahan, saat menyurutnya kontribusi Islam bagi kemajuan peradaban. Hal ini
dikarenakan pada masa ini umat Islam hanya sibuk dengan urusan perang untuk
mempertahankan sekaligus merebut kekuasaan.
Dinasti Umayyah di Spanyol yang dapat memberikan hasil nyata bagi peradaban
Islam. Dinasti Umayyah di Spanyol didirikan oleh Abdurrahman Ad-Dakhil yang ketika
itu melarikan diri ke Spanyol dari serbuan Bani Abbasiyah. Ad-Dakhil selanjutnya berhasil
mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol. Pada periode ini, umat Islam di Spanyol mulai
memperoleh kemajuan dalam bidang intelektual, politik, kebudayaan, agama dan bidang-
bidang lainnya. Beberapa intelektual terkenal muncul pada periode ini seperti Ibnu Rusyd,
Ibnu Khaldun, Ibnu Batuthah, dan lain-lain.Masa peradaban Islam di Spanyol sekaligus
merupakan masa transisi dari kemajuan peradaban di Eropa, sampai kemudian mundurnya
Islam di Spanyol. Kehancuran peradaban Islam di Spanyol menandai berhentinya
kemajuan peradaban Islam. Samsul Munir Amin, sebagaimana dikutip Badri Yatim,
menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kehancuran Islam di Spanyol,
yaitu adanya konflik penguasa Islam dengan penguasa Kristen, tidak adanya ideologi
pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, dan letaknya
yang terpencil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain.

2.3 Menggali sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis kontribusi Islam bagi
peradaban dunia

1. Menggali sumber historis

Peradaban dunia saat ini tidaklah harus dipertentangkan antara dunia islam (timur) dan
dunia non islam (barat).pandangan steretipikal, tentang dunia timur yang dilihat oleh
orang-orang barat dan dunia barat dilihat oleh orang-orang timur, memang selalu ada dan
tidak dapat seluruhnya terhindarkan.akan tetapi, jika kita kembalikan bahwa timur dan
barat adalah milik Tuhan dan bahwa manusia barat dan manusia timur adalah manusia yang
sama dan tunggal,maka seharusnya hal itu tidak terjadi. Pada tahun 1998 Huntington
menulis buku The Clash of Civilization and the Remaking of world Order (Benturan
antarperadaban dan masa depan politik dunia).Isinya memperkirakan terjadinya
pembenturan antarbudaya ,seperti yang kemudian terjadi setelah peristiwa 11 september
(pengeboman menara WTC di new york).berdasarkan buku ini,banyak orang menilai
penumpasan terorisme diberbagai belahan dunia merupakan dari pembenturan kebudayaan
barat dan timur.

2. Menggali sumber sosiologis


Jika peradaban bangsa lain seperti mesir, cina, india, persia, yunani, dan romawi tumbuh
dan berkembang secara mandiri tanpa pengaruh dari peradaban lain, maka peradaban islam
tumbuh dan berkembang sebagai pewaris berbagai peradaban lain didunia. Howard
R.Tumer dalam sains islam yang mengagumkan menyatakan bahwa umat islam menerima
warisan berharga dari budaya bangsa-bangsa terdahulu itu diterima sesuai dengan Aslinyab
Dan sebagian lain diubah.bila ditelusuri secara sosiologis, islam memiliki keterbukaan
islam itu menghasilkan khazanah keilmuan dan kebudayaan yang melimpah.

3. Menelusuri sumber filosofis dan teologis

Ada orang yang berkembang dengan potensi akalnya.ia sangat suka menggunakan akalnya
itu untuk memecahkan suatu masalah.oramg ini lebih senang melakukan olah rasio
daripada olah rasa dalam pencarian kebenaran sejati dan sangat berbakat dalam menjadi
pemikir atau filsuf. Disampaing itu, ada orang yang berkembang dengan potensi hati atau
kalbunya. Ia sangat suka mengeksplorasi perasaannya untuk memecahkan suatu masalah
.orang ini amat suka melakukan olah rasa daripada olah rasio untuk menemukan kebenaran
sejati dan sangat berbakat menjadi seniman atau ahli tasawuf.

2.4 Membangun argumen tentang kontribusi Islam bagi peradaban dunia

Orang yang berkembang potensi akalnya sangat senang menguunakan akalnya itu
untuk memecahkan sesuatu.Abdus salam melanjutkan, “ menurut saya,ini terjadi karena
adanya pengucilan(takfir).meraka telah dikucilkan ,termasuk orang-orang ternama seperti
imam ali yang dikucilkan oleh orang khawarij:imam abu hanifah dan imam malik bin
anas,pendiri gua dari empat mazhab yang diakui dalam teologi islam , dengan demikian
,tidak adanya lembaga kependataan dalam islam suni tidak banyak menolong ,karena
ulama cenderung menggunakan senjata pengucilan (pengafiran-penyesatan-pembidahan)
dan memaksa para pemimpin dan masyarakat umum untuk mengikuti mereka.

2.5 Mendeskripsikan atau mengkomunikasikan Islam bagi peradaban

Perkembangan Islam dalam kacamata sejarah, terbagi menjadi tiga periode yaitu
pertama disebut periode klasik, pada masa ini Islam mengalami kemajuan bahkan disebut
sebagai masa keemasan Islam namun sekitar tahun 650-1250 Masehi Islam mengalami
gelombang disintegasi (pemecahan). Kedua, disebut periode pertengahan tepatnya pada
tahun 1250-1800, pada periode abad pertengahan ini Islam juga mangalami kemunduran
cukup signifikan. Ketiga, disebut periode modern yang dimulai dari tahun 1800 hingga
sampai sekarang ini. Setiap perkembangan periode ini, terdapat perbedaan dimensi yang
khas antara satu periode dengan periode lainnya, dinamika ini dipengaruhi oleh sosial,
politik, budaya, dan agama sehingga peradaban Islam pada masa klasik, pertengahan,
sampai modern memiliki nuansa yang berbeda satu sama lain.

Sejarah telah membuktikan, bahwa kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern


menjadi fakta sejarah yang tidak terbantahkan, bahkan banyak yang berpendapat bahwa
ilmu pengetahuan bermula dari dunia Islam yang kemudian mengalami transmisi
(penyebaran) dan poliferasi (pengembangan) ke dunia Barat yang sebelumnya dunia Barat
dilanda dark ages (masa kegelapan) sehingga muncul zaman enlightenment (yang cerah)
di Eropa. Melalui dunia Islam mereka mendapat akses untuk mendalami dan
mengembangkan ilmu pengetahuan modern sebagaimana diungkapkan Gore Barton bahwa
orang-orang Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tidak merujuk sepenuhnya
kepada sumber-sumber Yunani melainkan kepada sumber-sumber Arab.

Wafatnya Rasulullah SAW perkembangan dan pemikiran peradaban Islam pun


terus mengalami berbagai varian berupa metode, dan kerangka berpikir yang berbeda.
Bahkan dalam catatan sejarah, bahwa misi ekspansi umat Islam semata-mata tidak hanya
untuk mengambil keuntungan materi sebanyak-banyaknya dari daerah-daerah yang telah
dikuasai, melainkan mewujudkan keadilan3 serta ikut membangun dan memajukan
peradaban yang ada, maka pemerintahan kerajaan Islam sangat terkesan toleran terhadap
budaya-budaya lokal yang ada. Tidaknya hanya di bidang filsafat dan sains, tetapi dibidang
ilmu matimatika para ilmuwan Muslim juga telah menemukan tentang sistem notasi dan
desimal, Rizqon Halal Syah Aji6 menguraikan sumbangan matematikawan Muslim, yang
antara lain yaitu :

Sayyidina Ali Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah

Dikenal sebagai pintunya ilmu (hadis Nabi: Ana Madinah al-ilmi wa Ali babuha: Aku
adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya).
Ali bin Abi Thalib ra

Adalah sahabat Rasulullah SAW yang terkenal cerdas, jujur dan berwawasan luas. Banyak
riwayat yang mengkisahkan kemahiran beliau dalam ilmu matematika. Temuan Ali bin
Abi Thalib r.a yang telah dijelaskan di atas tentang kelaziman bilangan kelipatan yang
sekarang terkenal dengan istilah KPK (kelipatan Persekutuan Terkecil), berguna dalam
operasi-operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, dengan cara menyamakan
penyebutnya. Dalam hukum waris (faraidh) ini digunakan.

Al Khawarizmi Al-Khawarizmi

Merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat konsen dalam pengembangan matematika.
Ia banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang aljabar. Nama lengkap
ilmuwan Muslim ini adalah Abu Jafar Muhammad bin Musa alKhawarizmi. Ia merupakan
matematikawan pertama yang mengajarkan aljabar dengan.elementer.

Abu al-Wafa

Abu al-Wafa mempunyai nama lengkap Muhamad bin Yahya bin Ismail bin AlAbbas Abu
al-Wafa al-Buzjani. Abu al-Wafa memperkenalkan konsep tangen, cotangen, secon
cosecan dalam ilmu yang sangat terkenal untuk ilmu matematika yakni trigonometri. Ia
menemukan formula penjumlahan dalam trigonometri yang terkenal yakni; Sin (A+B) =
Sin A. Cos B + Sin B. Cos A Cos (A+B) = Coa A.Cos B + Sin A. Sin B Tangen (A+B) =
(Tan A + Tan B)/ (1-Tan A.Tan B).

Fakta-fakta yang mendukung tentang kemajuan-kemajuan ilmu yang dilakukan ilmuwan


Muslim yang antara lain sebagai berikut:

- Ilmuwan Muslimin telah berhasil memberikan sumbangan ekperimental mengenai


metode-metode dan teori-teori sains ke dunia Barat atau ilmuwan-ilmuwan Barat.
Ilmuwan Muslim telah berhasil memberikan sumbangan tentang sistem notasi dan
desimal bangsa Arab yang dalam waktu yang sama telah dikenalkan dikalangan
ilmuwan Barat.
- Karya-karya ilmuwan Muslim pakar bidang kedokteran telah banyak
diterjemahkan, khususnya karya Ibnu Shina atau Avicenna bahkan digunakan
sebagai referensi utama di lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
- Lewat berbagai karya ilmuwan-ilmuwan Muslim, sesungguhnya telah merangsang
kebangkitan bangsa Eropa, memperkaya kebudayaan Romawi kuno, serta literatur
klasik yang melahirkan renaisance.
- Ratusan lembaga-lembaga pendidikan Islam, dalam bentuk madrasah yang telah
didirikan jauh sebelum bangsa Eropa memasuki masa kebangkitan adalah
merupakan cikalbakal atau pendahulu universitas-universitas yang ada di Eropa.
- Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga telah berhasil melestarikan pemikiran-pemikiran
dan tradisi-tradisi ilmiah bangsa Romawi-Persi atau Greco Helenistic sewaktu
Eropa dalam masa kegelapan. Sudah banyak sarjana-sarjana Eropa yang belajar ke
berbagai lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam yang kemudian mentransfer
ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan ke dunia Barat.
- Ilmuwan-ilmuwan Muslim juga telah menyumbangkan ilmu pengetahuan tentang
Rumah Sakit (RU), sanitasi, dan tentang tata boga atau tentang resep makanan
kepada kalangan Eropa.
- Al-Qur‟an adalah merupakan salah satu seni yang tidak terkalahkan, maka
dibidang sastra sesunguhnya al-Qur‟an lah yang patut dijadikan dalam
pengembangan sastra di penjuru dunia.
- Sekalipun kekuasaan Islam secara mutlak tidak lagi menjadi nomber one
(penguasa) di dunia, namun ajaran-ajaran Islam yang telah tersebar ke berbagai
penjuru dunia merupakan mutiara bagi peradaban dunia. Maka patut dicatat, bahwa
sekalipun ilmuan-iluan Barat yang menjadi kiblat ilmu pengetahuan dan peradaban
yang sebenarnya dimotori oleh keilmuan Islam zaman dahulu.
- Terutama dibidang hukum, hukum Islam sangat banyak memberikan kontribusi
terhadap perkembangan tatanan hukum di dunia, sebab hukum Islam sangat elastis
dapat bercampur padu dengan hukum-hukum lainnya. Termasuk di Indonesia,
maka begitu banyak hukum-hukum posistif yang bersatupadu dengan hukum Islam
termasuk Kompilasi Hukum islam (KHI).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peradaban Islam adalah bagian-bagian dari kebudayaan Islam yang meliputi berbagai
aspek seperti moral, kesenian, dan ilmu pengetahuan, serta meliputi juga kebudayaan yang
memilliki sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, dan ilmu
pengetahuan yang luas. Dengan kata lain peradaban Islam bagian dari kebudayaan yang
bertujuan memudahkan dan mensejahterakan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan periode
penyebaran Islam dan peradabannya yang dimulai sejak masa Rasulullah saw pada abad ke-6
M hingga saat ini, terdapat masa-masa kejayaan peradaban Islam yang kemudian diwarisi oleh
peradaban dunia. Harun Nasution membagi sejarah islam menjadi tiga periode, yaitu periode
klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800 M-
sekarang). Pada masing-masing periode terdapat perbedaan dimensi yang khas yang tampil
dalam setiap perkembangannya. Periode klasik merupakan masa ekspansi, integrasi dan
keemasan Islam. Kemajuan keilmuan dan teknologi Islam mengalami masa kejayaan di masa
ini. Munculnya para ilmuwan, filosof dan cendekiawan Muslim telah mewarnai penorehan
tinta sejarah dunia. Islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat yang mereka
pelajari dari buku-buku Yunani, akan tetapi menambahkan ke dalam hasil penyelidikan yang
mereka lakukan sendiri dalam lapangan sains dan filsafat. Periode pertengahan, pada periode
ini, terdapat periode kemunduran Islam pada sekitar 1250-1500 M. Yang mana satu demi satu
kerajaan Islam jatuh ke tangan Mongol, dan kerajaan Islam Spanyol pun mampu ditaklukkan
oleh raja-raja Kristen yang bersatu, hingga orang-orang Islam Spanyol berpindah ke kota-kota
di pantai utara Afrika. Periode modern, periode ini dikatakan sebagai periode kebangkitan
Islam, yang mana dengan berakhirnya ekspedisi Napoleon di Mesir, telah membuka mata umat
Islam akan kemunduran dan kelemahannya di samping kemajuan dan kekuasaan Barat. Raja
dan pemuka-pemuka Islam mulai berpikir mencari jalan keluar untuk mengembalikan
keseimbangan kekuatan, yang telah pincang dan membahayakan umat Islam. Sebab Islam yang
pernah berjaya pada masa klasik, kini berbalik menjadi gelap. Bangsa Barat menjadi lebih
maju dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan peradabannya.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini diharapkan agar Mahasiswa mengetahui serta dapat
memanfaatkannya sebagai sumber pembelajaran yang memuat aspek mengenai Bagaimana
kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia untuk memudahkan dalam
pengerjaan Tugas serta sebagai acuan dalam membuat karya baru yang berhubungan dengan
sejarah atau kebudayaan Islam dari dulu hingga sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Faruqi, Ismail R., & Lois Lamya Al-Faruqi. 1986. The Cultural Atlas of Islam. New York:
Macmillan Publishing Company.

Bobrick, Benson. 2013. Kejayaan Sang Khalifah Harun Ar-Rasyid Kemajuan Peradaban
Dunia pada Zaman Keemasan Islam. Jakarta: Alvabet.

Kartanegara, Mulyadhi. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Jakarta: Baitul Ihsan.

Lothrop Stoddard. 1966. Dunia Baru Islam (The New World of Islam). Jakarta: Panitia
Penerbit.

Madjid, Nurcholish. 2008. Islam Agama Peradaban. Jakarta: Paramadina.

Maman. 2012. Pola Berpikir Sains Membangkitkan kembali Tradisi Keilmuan Islam. Bogor:
QMM Publishin.

Purnama, Tata Septayuda. 2011. Khazanah Peradaban Islam. Solo: Tinta Medina.

Syarif, Amru. 2013. Rihlah „Aql. Kairo: Maktabah Al-Syuruq al-Jadidah.

Romy Apriansyah, Sania Okta Narega. 2021. “Makalah Agama Kontribusi Islam dalam
Pengembangan Peradaban Dunia. PRODI TEKNIK KIMIA ENERGI JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2018/2019
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=149345
(Diakses pada 16 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai