XI SMA
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada
kita semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu persyaratan untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan Agama Islam “ di SMA NEGERI
58 Jakarta.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan jauh
dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki, karena kami masih tahap
belajar. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah kami pasrahkan
semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca
sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
Penyusun Makalah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
………………………………………………………………………………….1
Daftar Isi
………………………………………………………………………………………...2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………….
….3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….
….3
1.3 Tujuan
Penulisan………………………………………………………………………………3
Bab II Pembahasan
2.1 Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan
Kembali……………………………………………...4
2.2 Periodisasi Sejarah Islam
……………………………………………………………………..4
2.2 Masa Kejayaan Islam …………………………………………………………………..
……..6
2.3 Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
……………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti perabadan lain, Islam juga mengalami beberapa periode dalam sejarah. Ada satu
periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan dunia. Periode tersebut
terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim bisa memberikan banyak
konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik
dengan menjaga tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya
sendiri.
Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark
ages), dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan)
harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang
bertentangan dengan gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal
tersebut menyebabkan terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun
300 SM, peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi.
Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang Romawi mengembangkan
birokrat.
Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru
mengalami kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka
mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam
bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis.
Sebelum Islam datang, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi
Muhammad SAW sendiri juga berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah
membuat kota itu menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang
oleh para pedagang muslim dalam jalur perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat
besar dan penting. Hal tersebut membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas
dengan berdasarkan perekonomian dagangnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Lalu, di manakah kejayaan itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang, yang telah
banyak memengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Memang merupakan sebuah
realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa kejayaan dulu, diharapkan umat
Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa
lalu sekaligus mengembalikan potensi untuk hadir pada masa kini dan masa yang akan datang
untuk yang kedua kalinya.
Karena itu, selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, diharapkan
ada upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa depan perabadan
Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekuler saat ini. Peradaban sekuler itu
sekarang sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan tanda-tanda
kemundurannya.
Waktu bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa sejarah. Kita
sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa yang terjadi pada masa lalu
dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi kejadian yang akan datang dengan
belajar dari masa lalu.
Sementara perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu
pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah
terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor
internal dan faktor eksternal.
2. Gerakan Terjemah
Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat
sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam ilmu pengetahuan umum terutama di
bidang astronomi,kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah
atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut antara lain seperti
berikut.
1. Melaksanakan ajaran al-Qur’ān secara maksimal, di mana banyak ayat dalam al-Qur’ān yang
menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir.
2. Melaksnakan isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus
menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi
ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum dengan
mempelajarai ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh,
tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia,
fisika, geografi), dan lain-lain.
4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
2. Al-Ghazali (450‒505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat
pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup
sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni.
Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai
dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani
kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus.
Adapun jasa- jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.
1. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2. Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
3. Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai
tasawwuf, teologi, filsafat, logika, dan fiqh.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya 'Ulum ad-Din, yakni membahas masalah-
masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawwuf berdasarkan al- Qur'an dan hadis. Dalam
bidang filsafat, beliau menulis Tahafut al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-
Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar
Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).
3. AI-Kindi (805‒873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya
Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun
873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-
bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika.
Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama
membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari
Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).
Al-Farabi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya
Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada
tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi
menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran,
metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal
berjudul Ar- Royu Ahlul al-Mad3nah wa aI-Fad3lah (pemikiran tentang penduduk negara
utama).
Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya
Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan
dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum
Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil
untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku
dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yaitu ensiklopedi
tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selama 500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan
peradabannya yang tinggi. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan
insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang telah ada maupun
dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu yaitu: Ibnu
Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.
DAFTAR PUSTAKA
Buku BSE Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
http://id.wikipedia.org/
http://www.google.com/
http://khoiruroji.blogspot.com/
http://pandidikan.blogspot.com/2010/12/periodesasi-sejarah-islam.html