Disusun Oleh :
Sindi Ambarwati (30)
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita
semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu persyaratan untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan Agama Islam “ di SMA NEGERI
Ngoro.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan jauh
dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki, karena kami masih tahap belajar.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah kami pasrahkan
semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca
sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
Penyusun Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti perabadan lain, Islam juga mengalami beberapa periode dalam sejarah. Ada satu
periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan dunia. Periode tersebut
terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi
terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga
tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages),
dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus
sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan
gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan
terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM, peradaban Eropa
sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani
mengembangkan filsafat, sementara orang Romawi mengembangkan birokrat.
Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami
kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu
yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu,
perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota
Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga
berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat
pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim dalam jalur
perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal tersebut membuat
peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan berdasarkan perekonomian
dagangnya.
B.Rumusan Masalah
Perumusan Masalahnya meliputi :
a. Bagaimana peruses masa kejayaan islam?
b. Bagaimana cara Islam berkembang?
c. Siapa saja tokoh – tokoh pada masa kejayaan islam ?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam dimana yang Insya Allah akan
dipresentasikan untuk bahan diskusi menjelang semester ganjil 2019/2020. Ada pun tujuan dari
pembahasan makalah ini yaitu : Untuk mengingat kembali tentang bagaimana masa kejayaan
Islam, untuk mengetahui bagaimana masa kejayaan islam. Dan mengetahui sederetan tokoh-
tokoh masa kejayaan islam dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
Selama 500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan
peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister).
Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh
proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya,
Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt). Peradaban berhutang besar pada Islam (Barack
Obama). Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali Tajmahal Pernyataan tersebut
menggambarkan bahwa siapa pun sesungguhnya tak akan bisa mengelak untuk mengakui
keagungan peradaban Islam pada masa lalu dan sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia
Barat, yang denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh
peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.
Lalu, di manakah kejayaan itu saat ini? Islam masa lalu yang gemilang, yang telah
banyak memengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Memang merupakan sebuah realitas
sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa kejayaan dulu, diharapkan umat Islam secara
sadar dan jujur akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus
mengembalikan potensi untuk hadir pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang
kedua kalinya.
Karena itu, selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, diharapkan ada
upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa depan perabadan Islam di
tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekuler saat ini. Peradaban sekuler itu sekarang
sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan tanda-tanda kemundurannya.
Waktu bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa sejarah. Kita
sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa yang terjadi pada masa lalu dan
bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi kejadian yang akan datang dengan belajar dari
masa lalu.
Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650‒1250. Periode ini disebut Periode
Klasik. Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah atau sering
disebut Daulah Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan
Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada
masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan,ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan
bidang militer.
Sementara perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu
pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi
tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan
faktor eksternal.
2. Gerakan Terjemah
Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali.
Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam ilmu pengetahuan umum terutama di bidang
astronomi,kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah
atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut antara lain seperti
berikut.
1. Melaksanakan ajaran al-Qur’ān secara maksimal, di mana banyak ayat dalam al-Qur’ān yang
menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir.
2. Melaksnakan isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut
ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain
yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum dengan mempelajarai
ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir,
hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-
lain.
4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu. Di sini akan
dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat. Selanjutnya, tokoh-tokoh yang tidak
dijelaskan biografinya, bisa dicari melalui buku-buku lain yang membahasnya. Berikut ini tokoh-
tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat manusia.
Adapun jasa- jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.
1. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2. Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
3. Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawwuf,
teologi, filsafat, logika, dan fiqh.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya 'Ulum ad-Din, yakni membahas masalah-
masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawwuf berdasarkan al- Qur'an dan hadis. Dalam
bidang filsafat, beliau menulis Tahafut al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali
merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul
Islam (bukti kebenaran Islam).
3. AI-Kindi (805‒873 M)
A.Kesimpulan
Selama 500 tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan
peradabannya yang tinggi. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur
muslim bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan.
Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan
penemuan-penemuannya sendiri.
Sekitar 750 M - sek. 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur di Dunia
Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik
dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi
mereka sendiri. Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan
geografi. Bahkan sebelum kehadiran Islam, kota Mekahmerupakan pusat perdagangan di Jazirah
Arab dan Muhammad sendiri merupakan seorang pedagang.
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu yaitu: Ibnu
Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.