Disusun oleh
Kelompok I
Azmiatun : 170410046
Raihan Cahaya : 170410092
Rika Munanda : 170410129
Samsul Rizal Lubis : 170410192
Yasser Arafat Sitepu : 170410016
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSSALEH
LHOKSEUMAWE
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Sejarah Agama Islam Abad I, II, dan III ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Sejarah Agama Islam pada abad I, II,
dan III.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang
dapat membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 28
3.2 Saran ............................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata sejarah secara etimologi jika diungkapkan dalam Bahasa Arab disebut
Tarikh, yang bermakna ketentuan masa atau waktu, sedangkan ilmu Tarikh berate
ilmu yang mengandung atau yang membahas penyebutan peristiwa dan sebab-
sebab terjadinya peristiwa tersebut. Literatut Inggris menyebut sejarah dengan
istilah history, yang berarti pengalaman di masa lampau dari umat manusia (the past
experience of mankind).
Adapun secara terminologi, sejarah berarti keterangan yang telah terjadi di
kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada. Kata
Tarikh juga dipakai dalam arti perhitungan tahun, sepeti keterangan mengenai tahun
sebelum atau sesudah masehi dipakai sebutan sebelum atau sesuudah Tarikh
masehi.
Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimana perkembangan Islam
pada masa lampau. Namun, kadang kita sebagai umat Islam malas untuk melihat
sejarah. Sehingga kita cenderung berjalan tanpa tujuan dan mungkin mengulangi
kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disnilah sejarah berfungsi sebagai
cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari
untuk merancang serta merencanakan matang-matang untuk masa depan yang lebih
cemerlang tanpa tergoyahkan dengan kekuatan apa pun. Perkembangan Islam pada
zaman Nabi Muhammad Saw dan para sahabat adalah merupakan Agam Islam pada
zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri
dengan adanya pelaku dan faktor utamanya yaitu Rasulullah Saw. Kemudian pada
zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman Khalifah empat
atau yang lebih terkenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin, Islam berkembang
dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang kita huni ini hampir dipegang dan
dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang
sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan Islam sebagai
agama Tauhid yang diridhoi. Perkembangan Islam pada zaman inilah merupakan
1
2
titik tolak perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para
sejarawan mencatat bahwa Islam pada zaman Nabi Muhammad dan Khulafaur
Rasyidin merupakan Islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun yang terkadang
menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita
melupakannya. Sekaitan dengan itu perlu kiranya kita melihat kembali dan
mengkaji kembali bagaimana sejarah Islam yang sebenarnya.
1.3 Tujuan
Sebelum kedatangan ajaran Islam, bangsa arab biasaa disebut Arab Jahilliah,
yang berarti belum berperadaban. Bodoh, dan tidak mengenal aksara. Namun bukan
berarti tidak seorangpun dari penduduk di sana yang tidak mampu mmbaca dan
menuli, kareng beberapaorang sahabat nabi diketahui sudah mampu membaca dan
menulis sebelum mereka masuk Islam. Akan tetapi waktu itu baca tulis memang
belum menjadi tradisi, tidak dinilai sebagai sesuatu yang penting, tidak pula
menjadi ukuran kepandaian dan kecerdasan seseorang.
Islam bermula pada tahun 611 M ketika wahyu pertama diturunkan kepada
beliau ketika menjelang usia 40 tahun. Beliau terbiasa pada setiap tahun
menyisihkan sebagian waktunya untuk melakikan tahannus di Gua Hira. Pada
tanggal 17 Ramadhan 611 M, muncul malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu
yang pertama dari Allah SWT.
(QS. Al-‘Alaqۡ[96]:ۡ1-5).
Hadirnya Nabi Muhammad Saw. sedikit demi sedikit mampu mengubah
budaya-budaya tidak bermoral yang tidak pantas dilakukan oleh manusia berakal
dan memiliki akhlak budi pekerti mulia yang ditunjukkan oleh beliau pada akhirnya
menghasilkan peradaban yang luar biasa pada zamannya. Ajaran Islam yang dbawa
oleh beliau berperan penting dalam menciptakan peradaban yang luar biasa. Nabi
Muhammad Saw. merupakan actor uama dalam terciptanya peradaban tersebut.
Beliau tidak hanya sebagai nabi, melainkan juga memerankan sebagai pengajar,
pendidik, pemimpin, pemimpin militer, politikus, reformis, dan lain sebagainya.
Dalam perjalanan dakwah selanjutnya, Nabi Muhammad Saw. Berhasil
memenangkan kepercayaan yang dianut oleh bangsa arab. Dalam waktu yang relatif
singkat, beliau mampu memodifikasi jalan hidup orang Arab.
Ada beberapa nama berhala yang disembah oleh orang arab jahilliah,
diantanya ialah:
a. Hubal ; berhala yang dianggap sebagai Dewa Bulan ini dibawa oleh Amr
binۡLuhayۡdariۡMa’ribۡ(Moab)ۡsuatuۡdaerahۡdiۡBalqa’
b. Latta ; berhala ini berupa batu yang dipahat dan dibangun sebuah rumah
diatasnya. Pada zaman dahulu, Latta adalah seorang yang shalih yang
c. Uzz ; Berhala ini adalah pohon dari Sallam yang terletak di lembah
Nakhlahۡ antaraۡ Makkahۡ danۡ Tha’if.ۡ Berhalaۡ iniۡ milikۡ sukuۡ Quaraisyۡ
Sulaim, Ghatafan, dan Jusyam.
d. Manat : berhala ini berupa batu besar yang terletak tak jauh di gunung
Qudayd di antara Makkah dan Madinah. Berhala ini milik suku
Khuza’ah,ۡ Aus,ۡ danۡ Kharaj.ۡ Jikaۡ sedangۡ berhaji,ۡ merekaۡ berihramۡ
disisinya sekaligus menyembahnya
Karen masih kuatnya keyakinan dan tradisi yang dianut oleh penduduk
Makkah saat itu maka akan sulit bagi nabi Muhammad Saw. menyampaikan
risalah Islam dan agar mereka meniggalkan menyembah berhala. Ajaran beliau
tidak dapat dengan mudah diterima, bahkan ditolak habis-habisan oleh kaum kafir
Quraisy. Banyak alas an bagi mereka juntuk menolak keyakinan yang dibawa oleh
beliau tersebut, salah satunya adalah apa yang mereka yakini adalah sesuatu yang
telah lama mengakar dan menjadi keyakinan mereka serta nenek moyang mereka.
Beliau menyampaikan ajaran Islam kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Mula-mula beliau mengajarkan kepada istrinya, Siti Khadijah untuk beriman
kepada Allah, kemudian diikuti oleh Ali bin abi Thalib yang saat itu baru berusia
10 tahun, dan Zaid bin Haritsah (pembantu rumah tanggnaya yang kemudian
diangkat menjadi anak angkatnya). Kemudian beliau mengajak sahabat karibnya
untuk beriman kepada Allah Swt, yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq.
Dengan dakwah secara diam diam ini belasan orang telah menyatakan diri
memluk agama Islam. Setelah beberapa lama dakwah tersebut dilaksanakan secara
individual, turunlah perintah Allah Swt. Agar Nabi Muhammad Saw melakukan
dakwah secara terang-terangan.
para kerabat karibnya, dari Bani Abdul Muthalib, tapi mereka semua menolak
kecuali Ali. Langkah berikutnya adalah mengajak masyarakat umum.
Pada saat ujian berat tersebut, Nabi Muhammad Saw mendapatkan perintah
dari allah swt untuk melakukan perjalanan dari Masjid al-Haram di Makkah ke
Baitul Maqdis di Palestina kemudian ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan yang
kemudianۡ dikenalۡ dnhanۡ Isra’ۡ Mi’rajۡ iniۡ beliauۡ menerimaۡ syariatۡ untukۡ
mengerjakan shalat lima waktu. Peristiwa ii terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 11
sesudah beliau diangkat menjadi nabi dan rasul.
Hijrahnya Nabi Muhammad Saw. dari Makkah ke Madinah pada tahun 622
M sekaligus menandai lahirnya tahun Islam. Di kota ini, umat Islam mengalami
perubahan yang besar. Jika dimekkah mereka adalah umat yang lemah dantertindas,
di Madinah mereka mempunyai kedudukan yang baik dan menjadi umat yang
terkuat serta dapat mandiri. Inilah tonggak sejarah peradaban Islam, dam Islam pun
lebih mudah disebarkan sehingga akhirnya dapat menguasai daerah-daerah yang
dimulai dari Spanyol di sebelah barat sampe ke Filipina di sebelah timur dan Afrika
Tengah di sebelah selatan sampau danau Aral disebelah utara
a. Pembangunan Masjid
Selain untuk tempat ibadah (shalat), masjid juga sebagai sarana penting untuk
memperrsatukan kaun muslimin sekaligus mempererat tali jiwa mereka. Selain itu
masjid sebagai tempat bermusyawarah merundingkan masalah-maslaah yang
dihadapi. Bahkan masjid pada masa nabi befungsi sebagai pusat pemerintahan.
Adapun masjid yang dibangun pada saat itu ialah:
meletakkan batu pertamanya, lalu batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima, masing-
masing diletakkan oleh sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.
Area yang hendak dibangun Masjid Nabawi saat itu terdapat bangunan yang
dimiliki oleh Bani Najjar. Namun, Bani Najjar dengan suka rela mewakafkan
bangunan dan tanah mereka untuk pembangunann Masjid Nabawi, dan mereka
hanya berharap pahala dari sisi Allah Swt. atas amalam mereka tersebut.
b. Perang Uhud
Perang uhud terjadi pada 15 Syawal 3 H atau hari Ahad 31 Maret 625 M yang
berlangsung di kaki Bukit Uhud yang terletak di sebelah utara kota Madinah.
Kekalahan pasukan kafir Quraisy dalam perang bada menimbulkan dendam
9
terhadap kaum muslimin. Mereka membentuk pasukan besar berjumlah 3000 orang
yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Untuk menghadapi serangan pasukan kafir Makkah, nabi muhammd saw.
berhasil menghimpun 1000 pasukan, mereka diberangkatkan menuju leher Bukit
Uhud. Namun baru saja berangkat, Abdullah bin Ubay, seorang munafik Madinah
mencoba menghasut sebagian pasukan Islam sehingga sekitar 300 orang berbelot
dan menolak ikut perang. Pasukan muslim akhirnya hanya tersisaa 700 orang.
Peperangan ini pun dimenangkan oleh pasukan kafir Quraisy. Lebih dari 70
orang dari kaum muslimin gugur sebagai syuhada dan puluhan lainnya mengalami
luka berat dan ringan. Sedangkan kaum kafir hanya 23 orang yang tewas dan
mereka segera kembali meuju kampung halaman mereka di Makkah.
c. Perang Khandaq
Perang ini terjadi pada tahun ke-5 Hijrah ke Madinah (627 M). Perang
Khandaq adalah perang antara kaum muslimin melawan pasukan gabunaan dari
kaum Quraisy, Yahudi dan Gathafan. Perang ini disebut juga perang Ahzab, yang
artinya Perang Gabungan. Dinamakan Perang Khandaq (parit) karena kaum
muslimin menggali parit sekeliling kota Madinah agar kaum kafir tidak bisa
menerobos kota Madinah.
Perang yang terjadi pada Syawal ini dikarenakan ketidakpuasan beberapa
orangۡYahudiۡdariۡBaniۡNadirۡdanۡBaniۡWa’ilۡterhadapۡkeputusanۡRasulullahۡSaw.ۡ
yang menempatkan mereka diluar Madinah. Mereka diusir dari Madinah lantaran
pengkhianatan mereka atas perjanjian yang dibuat serta sikap yang membelot dari
pasukan Madinah saat perang uhud. Selain itu perang ini dilatarbelakangi oleh
kaetakutan kafir Makkah karena semakin kuatnya kaum muslimin di Madinah.
Ada 3 figur utama yang menjadi factor penting dalam perang ini selain Nabi
Muhammad Saw. yaitu Ali bin Abi Thalib, Salman Al-Farisi,ۡ setaۡ Nu’aimۡ binۡ
Mas’udۡ yangۡ setiaۡ danۡ loyalۡ menjalankanۡ tugasۡ danۡ perannyaۡ masing-masing.
Berkat pertolongan Allah Swt. ali berhasil memenangkan pertarungan. Amr bin
Abdi Wudd tewas ditangan Ali. Inila yang membuat pasukan musuh mundur dari
lokasi perang meskipun jumlah mereka tak kurang dari 10.000 tentara. Selain itu,
10
mundurnya kaum kafi dikarenakn kondisi Madinah saat itu sangatn dingin,
sedangkan mereka masih tertahan di tenda-tenda karena tidak bisa memaska kota
Madinah. Banyak diantara mereka yang mati keinginan dan terserang penyakit
malaria.
d. Perang Khaibar
Khaibar merupakan Kawasan yang ditempati oleh kaum Yahudi setelah
mereka diusir Nabi Muhammad Saw. dari Madinah. Disana mereka menyusun
makar untuk melampiaskan dendam yang telah menumpuk terhadap nabi, Islam,
dan kaum muslimin.
Pada bulan muharram tahun ke-7 Hijriah, Rasulullah Bersama 1.400 sahabat
berangkat menuju khaibar. Perang ini terjadi tidak lama selepas Shulh (Perjanjian)
Hudaibiyah. Beliau sendiri yang memimpin ekspedisi menuju khaibar daerah
sejauh 3 hari perjalanan dari Madinah.
Khaibar adalah daerah subur yang menjadi benteng utama Yahudi di jazirah
Arab. Benteng khaibar merupakan benteng pertahanan terkuat Yahudi dimasa itu.
Benteng tersebut terletak di oasis Khaibar, sejauh 150 Km dari kota Madinah
dibagian timur laut Semenanjung Arab.
Perang ini berakhir dngan kemenangan kaum muslimin, dan Nabi
Muhammad Saw. berhasil memperoleh harta, senjata, dan dukungan kabilah
setempat.
e. Perang Mut’ah
PerangۡMut’ahۡmerupakanۡperangۡberdarahۡpertamaۡantaraۡkaumۡmuslimۡdanۡ
Romawi yang menganut agama Kristen. Perang ini adalah paling heroic dan
dahsyat yang dialami umat Islam pada era awal perkembangan Islam. Pada saat itu,,
kaum muslim hanya berkekuatan 3.000 pasukan melawan pasukan terkuat dimuka
bumi saat itu, pasukan romasi dengan kaisarnya Heraclius yang membawa pasukan
sebanyak 200.000 orang. Pasukan itu merupakan pasukan alians antara kaum
Nashaha Romawi dan Nashara Arab sekitaran dataran Syam, jajahan Romawi.
Perang ini berlangsung pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 H/629 M.
11
Dalamۡ perangۡ iniۡ Zaid,ۡ Ja’farۡ danۡ Abdullahۡ gugur.ۡ Akhirnya Nabi
Muhammad Saw. memerintahkan Khalid bin Wallid untuk menyerang pasukan
Romawi yang di pimpin oleh Surahbil.
Khalid bin walid membuat strategi perang yang tidak terlupakan dalam
sejarah. Selain mengumulkan dan menyatukan kekuatan muslim yang sudah
berantakan, ia membuat insiden0insiden kecil. Is sengaja membuat insiden-insiden
kecil untuk mengulur waktu sampai petang hari karena kesepakatan dunia ketika
itu adalah pertempuran tidak boleh dilaksanakan pada malam hari. Kesempurnaan
itu itulah yang digunakannya sebagai strategi. Efek dari strategi yang diterapkan
oleh Khalid bin Walid itu, pihak Romawi menjauhkan diri dari serngan Khalid.
Mereka senang kalah Khalid tidak sampai menherang mereka. Padahal sebenarnya
Khalid juga lebih senang lagi jika pasukan Romawi tidak menyerang. Akhirnya, ia
dapat menarik mundur pasukannya dan kembali ke Madinah , setelah mengalami
suatu pertempuran yang tidak membawa kemenangn untuk pasukan muslimm
maupun lawan mereka.
f. Pembebasan Makkah
Pembebasan Makkah (Fathu Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada
tahun 630 M atau pada tanggal 10 Ramadhan 8 H. Saat itu, Nabi Muhammad Saw.
beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah ke Makkah.
Sebagaimana tercatat dalam sejara, pada tahun ke-6 H ketika ibadah haji
sudah diisyaratkan. Nabi Muhammad Saw. memimpin sekita 1.000 kaum muslimin
berangkat ke Makkah untuk mengerjakan umrah namun penduduk Makkah tidak
mengizinkan mereka masuk kota. Akhirnya diadakan perjanjian yang dikenal
dengan nama Perjanjian Hudaibiyah. Setelah perjanjian tersebut, situasi jauh lebih
tenang dibandingkan dengan sebelumnya, maka Nabi Muhammad Saw.
mengirimkan surat kepada para penguasa di luar Jazirah Arab untuk memeluk
agama Islam. Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw diutus bukan untuk
penduduk Jazirah Arab saja, melainkan untuk seluruh manusia di bumi ini.
Karena pengingkaran terhadapt perjanjian tersebut dan penyerangan
terharadapۡBaniۡKhuza’ahۡyangۡmerupakanۡsekutuۡumatۡmuslim,ۡNabi Muhammad
12
Saw. segera memerintahkan umati slam untuk menghukum kaum Quraisy. Kaum
muslimin berhasil menguasai Makkah tanpa pertumpahan darah sedikitpun. Setelah
thawafۡ mengelilingiۡ Ka’bah,ۡ Nabi Muhammad Saw. dan kaum muslimin mulai
menghancurkanۡberhalaۡdanۡmembersihkanۡKa’ibah.ۡMakaۡselesailahۡpembebasanۡ
kota Makkah.
g. Perang Hunain
Perang Hunain terjadi pada tahun ke-8 H. tidak lama setelah pembesan oleh
kaum muslin. Posisi Makkah belum dikatakan maan secara geografis karena
beberapa kabilah yang memusuhi Nabi Muhammad Saw masih bercokol di
kawansan selatan Makkah.
Perang pun berlangsung antara kaum muslim melawan kaum Quraisy yang
terdiri dari Bani Hawazin, Bani Saqif, Bani Nasi, dan Bani Jusyam. Perang ini
terjadi di Lembah Hunain, perang ini juga sebagai bentuk balas dendam mereka
karena peristiwa Fathu Makkah. Pada awalnya mereka berhasil mengacaukan
pasukan Islam sehingga banyak pasukan Islam yang gugur. Nabi Muhammad Saw.
kemudian menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan.
Pasukan muslim akhirnya dapat memenangkan pertempuran tersebut.
h. Perang Tabuk
Perang Tabuk terjadi pada 9 H, dan berlangsung di kota Tbauk, perbatasan
natara Semenanjung Arabia dan Syam. Peristiwa penaklukan kota Makkah
membuat seluruh Semenanjung Arabia berada dibawah kepemimpinan Nabi
Muhammad Saw. melihat kondisi tersebut, Heraclius penguasa Romawi Timur,
merasa terancam dan menyusun pasukan besar untuk menyerang kaum muslim.
Pasukan muslim kemudian menyiapkan diri dengan menghimpun kkuatan
yang besar karena pada masa itu banyak pahlawan Islam yang menyediakan diri
untuk berperang Bersama Nabi Muhammad Saw. pasukan romawi mundur menarik
diri setelah melihat besarnya jumlah pasukan Islam. Nabi Muhammad Saw. tidak
melakukan pengejaran tetapi berkemah di Tabuk. Disini Nabi Muhammad Saw.
13
Nabi Muhammad Saw wafat pada usia 63 tahun, tepatnya pada hari Senin
bulanۡ Rabi’ulۡ Awalۡ tahunۡ 12ۡ Hijriahۡ atauۡ bertepatanۡ denganۡ tanggalۡ 6ۡ Juniۡ 632ۡ
Masehi.ۡMenurutۡversiۡlain,ۡbeliauۡwafatۡpadaۡhariۡSeninۡ13ۡRabi’ulۡAwalۡtahunۡ11ۡ
Hijriah atau 8 Juni 632 Masehi. Penutupan kepemimpinan beliah ialah
berangkatnyaۡ beliauۡ untukۡ melakukanۡ hajiۡ Wada’ۡ padaۡ tahunۡ ke-10 H Jenazah
beliau kemudian disemayamkan di dalam Masjid Nabawi Madinah.
Para khalifah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sejarah uat
Islam, mereka bertugas sebagai:
a. pemimpin umat Islam
b. penerus perjuangan Nabi Muhammad Saw. dengan bersandarkan pada al-Quran
dan sunnah nabi
c. kepala negara dan kepala pemerintah, serta
d. mengembangkan dan memperluas wilayah Islam
Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf.
Ia adalah salah seorang tokoh penting di tengah Quraisy pada masa jahiliyah. Ia dan
pamannya Hasyim bin Abdu Manaf selalu bertarung dalam memperebutkan
kekuasaan dan kedudukan.[1]Muawiyah bin Abu Shofyan adalah seorang politisi
handal di mana pengalaman politiknya sebagai Gubernur Syam pada zaman
Khalifah Ustman bin Affan cukup mengantarkan dirinya mampu mengambil alih
kekusaan dari genggaman keluarga Ali Bin Abi Thalib. Tepatnya setelah Hasan bin
Ali menyerahkan kursi kekhalifahan secara resmi kepada Muawiyah bin Abu
Sofyan dalam peristiwa Ammul Jama’ah.
Oleh karena itu Muawiyah bin Abu Sofyan dinyatakan sebagai pendiri Dinasti
Bani Umayyah. Dilihat dari sejarahnya Bani Umayyah memang begitu kental
dengan kekuasaannya, terutama pada masa zaman jahiliyah.Dalam setiap
persaingan, ternyata Bani Umayyah selalu lebih unggul dibandingkan keluarga
Bani Hasyim. Hal ini disebabkan Bani Umayyah memiliki unsur-unsur sebagai
berikut:
Jarrahyang berhasil merebut wilayah Palestina, Suriah, dan Mesir dari tangan
Imperium Romawi yang telah menguasai ketiga daerah itusejak tahun 63 SM.
Muawiyah bin Abi Sufyan adalah bapak pendiri dinasti Umayyah. Namanya
disejajarkan dalam deretan Khulafaur Rasyidin. Bahkah kesalahannyayang
mengkhianati prinsip pemilihan kepala negara oleh rakyat, dapat dilupakan orang
karena jasa-jasa dan kebijaksanaan politiknya yang mengagumkan. Muawiyah
mendapat kursi kekhalifahan setelah Hasan bin Ali bin Abi Thalib berdamai
dengannya pada tahun 41 H. Umat Islam sebagiannya membaiat Hasan setelah
ayahnya wafat. Namun Hasan menyadari kelemahannya sehingga ia berdamai dan
menyerahkan kepemimpinan umat Islam kepada Muawiyah sehingga tahun itu
dinamakan‘amul jama’ah’, tahun persatuan. Muawiyah menerima kekhalifahan di
Kufah dengan syarat-syarat yang diajuka oleh Hasan, yakni:
a. Agar Muawiyah tidak menaruh dendam pada seorang pun penduduk Irak;
c. Agar pajak tanah negeri Ahwaz diperuntukan kepadanya dan diberikan tiap tahun
e. Pemberian kepada Bani Hasyim haruslah lebih banyak dari pemberian kepada
Bani Abdis Syam.
4. Bidang filsafat
19
b. Penindasan yang terus menerus terhadap pengikut Ali ra. Pada khususnya dan
kepada Bani Hasyim pada umumnya.
c. Pertentangan etnis antara Bani Qays dan Bani kalb yang sudah ada sejak zaman
sebelum Islam, makin meruncing, sehingga sulit untuk menggalang persatuan dan
kesatuan, serta memandang rendah kaum muslim yang bukan arab (Mawali),
sehingga mereka tidak diberi kesempatan dalam pemerintahan.
d. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah yang disebabkan oleh sikap hidup
mewah di antara para khalifahnya.
e. Adanya kekuatan baru yang dipelopori oleh turunan al-Abbas, yang mendapat
dukungan dari baniۡhasyimۡdanۡgolonganۡSyi’ah,ۡsertaۡkaum Mawali yang merasa
dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.
Kota Merf dan seluruh kota Khurasan dikuasai oleh Abu Muslim al-
khurasani, sedangkan penduduk setempat mengangkat sumpah setia, baiat terhadap
Abdullah Ibn Muhammad yang dikenal dengan Abu Abbas as-saffah, pengganti
Ibrahim al-Imam,yang wafat dalam penjara Bani Umayyah. Semula, Ali dan
Ustman, dua orang putra al-khurasani membaiat juga, namun karena terbukti kedua
tokoh itu melakukan komplotan rahasia, maka dijatuhi hukuman mati akhir tahun
131 H / 749 M.
Berita pembaiatan itu mengejutkan khalifah Marwan II. Ketika itu Marwan
II.Ketika itu Marwan II baru saja selesai mengamankan pemberontakan di wilayah
Armenia dan Georgia dan beliau sedang berada di benteng Harran.Beliau kemudian
mengutus 120.000 prajurit menuju ke Selatan lembah Irak. Bala tentara tersebut
mendapat perlawanan dari tentara Bani Abbasiyah atas inisiatif Abu Oun, kemudian
dibantu oleh pasukan besar yang dipimpin oleh Abdullah Ibn Ali Ibn Abdillah Ibn
Abbas, paman as-saffah. Pertempuran tersebut terjadi sangat sengit berhadap-
hadapan, hanya dihadang sungai Efrat.Khalifah Marwan membuat jembatan, guna
dapat melkukan penyerangan, pasukannya dapat dihancurkan. Walaupun jumlah
bala tentara Marwan lebih besar, tetapi tidak menundukkan semangat dari pasukan
Abdullah Ali.Akhirnya tentara khalifah Marwan terus mengalami kekalahan
sehingga beliau mundur menuju Mosul, lalu menuju benteng Harran, namun
pasukan Abbasiyah selalu mengejarnya.
Abdullah Ibn Ali memerintahkan saudaranya, Shaleh Ibn Ali untuk melakukan
pengejaran terhadap Marwan II di Mesir.Pasukan Abbasiyah tidak mendapat
perlawanan yang berarti dan penduduk setempat menyatakan kesetiaannya, baiat
terhadao as-saffah, khalifah pertama Bani Abbas. Akhirnya Marwan II bersama
pengiringnya ditemukan disebuah biara di kota pelabuhan Abusir. Marwan
ditangkap dan dibunuh, kepalanya dikirim kepada as-saffah.Dengan demikian,
maka berakhirlah dinasti Bani Umayyah di Damaskus dan kekuasaan sepenuhnya
ditangan as-saffah.
21
Salah satu kemajuan ilmu pengetahuan social budaya yang ada pada masa
kekhalifahan Dinasti Abbasiyah adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk
bangunan istana, masjid, bangunan kota, dan lain sebagainya. Seni arsitektur yang
dipakai dalam pembangunan kota Baghdad, Samarra, dan lain-lainnya.
2. Jaringan Jalan
Beberapa jaringan jalan yang dibangun pada Dinasti Abbasiyah yang bertujuan
untuk menunjang gerak kehidupan dengan berbagai komoditas yang dihasilkan seperti
jaringan jalan kelima, yaitu berupa jalur transportasi air melintasi sungai tigris menuju
Basrah dan Teluk Arab. Ada juga yang dinamakan Jalan Raya Khurasan yang
membentang dari Baghdad menuju wilayah timur laut dan utara hingga ke Kawasan
perbatasan dengan Cina. Dan masih ada lagi yang lainnya.
3. Ilmu Pengetahuan
Pada masa keemasan dinasi Abbasiyah ilmu pengetahuan berkembang pesat. Ilmu
tafsir, ilmu hadits, ilmu fiqh, ilmu tasawuh, ilmu sastra, filsafat, ilmu falak, ilmu
kedokteran, ilmu kimia, ilmu astronomi dan ilmu sejarah menjadi ilmu yang sangat
berkembang pada masa ini.
Pemerintahan Ibnu Tulun mendapatkan luar biasa dari rakyat Mesir karena
selama ini mereka membayar pajak yang sangat berat, padahal tidak ada yang
tersisa untuk mereka, semuanya dikirim ke Baghdad. Ketika Ibnu Tulun
memerintah Mesir, hasil-hasil kekayaan negeri itu digunakan untuk kepentingan
Mesir. Segala aset yang dimili Mesir, sepenuhnya digunakan untuk
menyejahterakan rakyat.
Ibnu Tulun berhasil memperbaiki sistem ekonomi dengan menurunkn harga bahan
pokok, menumpas para rentenir yang menengsarakan rakyat, menghapus praktik
penipuan dalam perdagangan, melindungi para petani kecil, dan memperbaiki
manajemen irigasi.
Untuk mendukung sistem pemerintahannya, Ibnu Tulun membentuk
beberapa dewan negara, yaitu :
d. Membangun angkatan perang dari berbagai unsur etnis, seperti Turki, Sudan, dan
negara Arab lainnya untuk menghilangkan kesenjangan sosial. Armada perang
dihimpun sebanyak 100.000 personil dengan kelengkapan senjata perang. Untuk
daerah tepi laut, ia membentuk pangkallan kapal pangkalan kapal angkatan laut
untuk menghadapi tentara Bizantium dari pantai dan menjaga hubungan jarak
antara Syam dan Mesir.
Ketika Dinasti Tulun diperintah oleh pemimpin yang ketiga, Abu al-Asakir
bin Khumarawih, ia dilawan oleh sebagian pasukannya dan dapat disingkirkan.
Pada saat itu adiknya yang baru berusia 14 tahun, Harun bin Khumarawih, diangkat
sebagai amir yang keempat. Akan tetapi, kondisi pemerintahan yang sudah sangat
lemah, membuat wilayah tidak dapat dipertahankan dan direbut oleh pasukan
Qaramitah. Pemimpin yang kelima, yaitu Syaiban bin Ahmad bin Tulun, hanya 12
hari memerintah karena ia menyerah ke tangan pasukan Abbasiyah yang
menyerang Mesir pada 292 H, lalu menahan keluarga Tulun yang masih hidup dan
dibawa ke Baghdad. Pada tahun 296 H kekuasaan Dinasti Tulun berakhir.
28
29
Baghdad pada bulan Ramadhan 220 H/September 835 M. Ketika Dinasti Abbasiyah
diperintah oleh Khalifah al-Mu’tamad,ۡ Ibnuۡ Tulunۡ ditunjukۡ sebagaiۡ gubernurۡ
Mesir. Setelah menjadi penguasa Mesir, ia segera membangun pasukan dibawah
kekuasaan sendiri. Selain mwmiliki tentara sendiri, ia juga berhasil menguasai
keungan wilayah Mesir.
3.2 Saran
Adapun saran dari kelompok kami adalah:
Kita selaku ummat Islam sebaiknya lebih memperdalam lagi tentang sejarah agama
Islam untuk memperbaiki diri dimasa mendatang.
30