Anda di halaman 1dari 3

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto
dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.

SBPU sama halnya dengan SBI merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka
ekspansi moneter oleh BI dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.

Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibedakan sbb:

a. Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:

 Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan kredit dari
bank untuk membiayai kegiatan tertentu.
 Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antar bank.
b. Surat wesel, dapat berupa:

 Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain dalam rangka
transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah nasabah bank.
 Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank dalam rangka
pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.
Mekanisme perdagangan SBPU adalah dunia usaha atau masyarakat yang merupakan nasabah
berbentuk badan usaha maupun perorangan meneluarkan surat aksep atau wesel (sebagai surat
utang) untuk mendapatkan dana dari Bank atau LKBB (Lembaga Keuangan bukan
Bank). Kemudian SBPU dijualbelikan oleh Bank dan LKBB melalui security house (perantara)
maupun melalui pasar sekunder, yaitu diperjualbelikan antara lembaga-lembaga keuangan itu
sendiri serta dunia usaha atau masyarakat. SBPU ini melalui security house juga bisa
dijualbelikan ke Bank Sentral Indonesia.

Karakteristik Yuridis Surat Berharga Pasar Uang


1. Merupakan instrumen jangka pendek
2. Tingkat likuidasinya tinggi
3. Tidak mempunyai pasar secara fisik
4. Berfungsi sebagai sarana mobilitas dana
5. Berfungsi juga sebagai sarana pengendalian moneter dan rujukan penetapan tingkat suku
bunga
6. Ditujukan hanya untuk surat berharga tertentu.

Berikut ini adalah contoh transaksi yang terjadi di pasar uang menggunakan SBPU:
Bila suatu bank memerlukan uang tunai segera yang akan digunakan untuk membayar
karyawan atau untuk keperluan lain maka bank tersebut dapat meminjamnya dari bank lain
dengan cara mengeluarkan promes atau aksep yang telah disahkan oleh bank yang
bersangkutan. Selanjutnya promes atau aksep ini dapat dijual kepada Ficorinvest, kemudian
Ficorinvest akan menukarnya dengan SBPU. Ini berarti dengan menjual promes atau aksep
kepada Ficorinvest, bank tersebut akan memperoleh sejumlah uang yang dibutuhkannya.
Selanjutnya SBPU ini dapat diperjualbelikan dengan mendapat keuntungan berupa bunga
atau diskonto. Ficorinvest seperti yang disebut di atas adalah lembaga keuangan yang
berfungsi sebagai perantara antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang
sedang membutuhkan dana. Tugas Ficorinvest adalah menyimpan surat-surat berharga yang
diperjualbelikan dalam pasar uang. Lewat Ficorinvest, pihak yang memiliki kelebihan dana
akan membeli suratsurat berharga, sedang pihak yang membutuhkan dana akan menjual
suratsurat berharga. Hal yang perlu diingat, tidak semua surat berharga harus dijual/dibeli
lewat Ficorinvest, contohnya call money (pinjaman sewaktu-waktu). Call money dapat
diperjualbelikan langsung melalui telepon tanpa menggunakanjasa Ficorinvest.
SURAT BERHARGA PASAR UANG

1. YASSER ARAFAT SITEPU (170410016)


2. AJI KESUMA KAHFI (170410007)
3. YUSRI WARDANI (170410026)

Anda mungkin juga menyukai