Anda di halaman 1dari 23

LEMBAGA

KEUANGAN
BUKAN BANK:
Pegadaian Oleh Kelompok 3
Emmanuella Laurensia G.O 20023000023
Olivia Believer 20023000025
Iftitach Khoirotun Nisa' 20023000028
Faiz Abdul Latif Naufal 20023000029
Quirinus Pedrico Yavan 20023000031
Table of contents
01 02
Definisi Kegiatan Utama
Pegadaian Konvensional dan Syariah Pegadaian Konvensional dan Syariah

03 04
Mekanisme Transaksi Keunggulan
Pegadaian Konvensional dan Syariah Pegadaian Konvensional dan Syariah

05
Kelemahan
Pegadaian Konvensional dan Syariah
01
DEFINISI
Pegadaian Konvensional dan Syariah
Pegadaian Konvensional
• Pegadaian memiliki definisi dari berbagai ahli, antara lain: Pegadaian (Persero) adalah satu satunya
badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga
keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai.
(Budisantoso & Nuritomo, 2017, p. 278).
• Lalu menurut Dr. Andri Soemitra berpendapat bahwa pegadaian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Pasal 1150 disebutkan bahwa “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut
dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan.” (Dr. Andri Soemitra, M.A., 2018, p. 399).
• Pegadaian (pawnshop) adalah salah satu bentuk lembaga keuangan bukan bank yang diperuntukkan bagi masyarakat
luas berpenghasilan menengah ke bawah yang membutuhkan dana dalam waktu segera. (Dr. Mardani, 2017, p. 171).
Pegadaian
Konvensional
Jadi dapat disimpulkan secara umum Pegadaian Konvensional
merupakan kegiatan meminjamkan barang-barang untuk
memperoleh sejumlah uang dan dapat ditebus kembali setelah
jangka waktu tertentu, yang disebut dengan usaha gadai.
Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan
barang-barang berharganya dan jumlah uang yang diinginkan
dapat disesuaikan dengan harga barang yang dijaminkan.
Pegadaian Syariah
• Pegadaian syariah pada dasarnya merupakan produk-produk yang berbasis syariah yang memiliki karakteristik
seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan
sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi
hasil (Budisantoso & Nuritomo, 2017, p. 294).
• Istilah pegadaian dalam fikih disebut dengan ar-rahn yang maknanya adalah menjadikan harta benda sebagai
jaminan utang agar utangnya itu dilunasi (dikembalikan) atau dibayarkan harganya jika tidak dapat
mengembalikannya. Dalam pengertian lain, ar-rahn adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang
sebagai tanggungan utang. (Mardani, 2017, pp. 171-172).
• Pengertian gadai dalam Islam disebut rahn, yaitu perjanjian menahan sesuatu barang sebagai tanggungan utang.
Pegadaian syariah merupakan salah satu unit layanan syariah yang dilaksanakan oleh Perusahaan Umum (Perum)
Pegadaian, di samping unit layanan konvensional. (Jefry Tarantang, et al., 2019, p. 13).
Pegadaian
Syariah
Jadi dapat dikatakan bahwa Pegadaian syariah merupakan
suatu wadah untuk menjaminkan barang dengan dasar syariat
islam. Pada dasar realitanya tidak menerapkan bunga.
Pegadaian Syariah adalah lembaga yang menaungi kegiatan
gadai syariah (rahn) yaitu menahan salah satu harta dari si
peminjam yang diperlukan sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Dalam gadai syariah ini, barang yang ditahan
mempunyai nilai ekonomis dan pihak yang menahan akan
memperoleh jaminan untuk mengambil seluruh atau sebagian
piutangnya.
02
KEGIATAN
UTAMA
Pegadaian Konvensional dan Syariah
Pegadaian Konvensional
(Budisantoso & Nuritomo, 2017, p. 282-287).
● Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai
Kredit Cepat Aman (KCA) adalah kredit dengan sistem gadai yang diberikan
kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuan konsumtif maupun
kebutuhan produktif. Seperti diuraikan pada bagian awal di atas, pemberian
pinjaman atas dasar penyerahan barang bergerak oleh penerima pinjaman.

● Penaksiran nilai barang


Memberikan pinjaman atas dasar hukum gadai, PT Pegadaian (Pesero) juag
memberikan jasa penaksiran nilai suatu barang.

● Penitipan barang
Penitipan barang ditujukan untuk nasabah yang ingin menitipkan barang berharga
yang dimilikinya seperti perhiasan emas, berlian, surat berharga, ataupun
kendaraan bermotor.
● Jasa lain
 Penjualan Koin Emas ONH  Kucica (Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan
 Krasida (Kredit Anggaran dengan Sistem Aman)
Gadai)  G-Lab (Unit Laboratorium Gemologi)
 Kreasi (Kredit Angsuran)  Galeri 24. yaitu Toko Emas
 Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)  Multipembayaran Online
 Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)  Persewaan Gedung
 Kagum (Kredit Multiguna untuk Umum)
 Investa (Investasi Harta Berharga Milik
Anda)
 KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
Pegadaian Syariah
(Mardani, 2017, p. 189).
● Melayani jasa taksiran, bagi masyarakat yang ● Memberikan kredit, terutama bagi karyawan
ingin menaksir berapa nilai riil barang-barang yang mempunyai penghasilan tetap.
berharga milikinya. Hal ini berguna bagi Pembayaran pinjaman dilakukan dengan
masyarakat yang ingin menjual barang pemotongan gaji peminjam.
tersebut atau sekedar ingin mengetahui ● Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama
jumlahnya. dengan pihak ketiga, misalnya dalam
● Melayani jasa titipan barang, bagi masyarakat pembangunan perkantoran atau pembangunan
yang ingin menitipkan barang-barang lainnya dengan sistem build, operate, and
berharganya. Jasa penitipan ini diberikan transfer (BOT).
untuk memberikan rasa aman kepada
pemiliknya dari kehilangan, kebakaran, atau
kecurian.
03
MEKANISM
E
TRANSAKS
Pegadaian Konvensional dan Syariah

I
Prosedur pemberian pinjaman pada
pegadaian konvensional
(Budisantoso & Nuritomo,2017)

Petugas
Nasabah
H
1. Permohonan dan penaksir
penyerahan barang jaminan

2. Informasi penetapan
jumlah pinjaman

3. Pencarian uang pinjaman


Kasir
Prosedur pelunasan
pada pegadaian konvensional
(Budisantoso & Nuritomo,2017)

Nasabah
H
Kasir
1. Pelunasan

2. Informasi pelunasan
pinjaman

3. Pengambilan barang yang


digadaikan Petugas penyimpanan
barang jamninan
Prosedur pemberian kredit
pada pegadaian syariah
(Tarantang, Astuti, Awwaliyah, & Munawaroh, 2019)

Nasabah Nasabah Petugas menaksir


menyerahkan mengisi FPP (marhun) barang
FPP dengan (Formulir yang diserahkan
fotocopy KTP dan Permintaan
barang jaminan Pinjaman)

Apabila telah Besarnya


disepakati maka pinjaman
nasabah (marhun bih)
menandatangani sebesar 90-
akad dan menerima 95% dari
uang pinjaman taksiran.
Prosedur pelunasan
pada pegadaian syariah
(Tarantang, Astuti, Awwaliyah, & Munawaroh, 2019)

01
Nasabah Kasir
1. Nasabah menyerahkan SBR asli, fotocopy KTP
serta uang pokok pinjaman kepada kasir
2. Kasir memberikan surat SBR dan fotocopy KTP
ke bagian administrasi serta menerimah uang
pokok pinjaman.
3. Menerima SBR asli dan mencocokan kedalam 02
Gudang. Menyerahkan barang jaminan kepada
nasabah.
4. Nasabh menrima barang dan struk pelunasan

Bagian
03 Administras
i
04
KEUNGGU
LAN
Pegadaian Konvensional dan Syariah
Pegadaian Konvensional
(Tarantang, Astuti, Awwaliyah, dan Munawaroh)
● Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu ● Uang yang dipinjamkan dapat dalam jumlah yang
pada hari itu juga, hal ini disebabkan prosedurnya yang realtif kecil.
tidak rumit. ● Tidak ada biaya administrasi. Di pegadaian
● Persyratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konvensional, biaya administrasi atau biaya lainnya
konsumen untuk memenuhinya. Ketika tidak akan pernah dibebankan kepada debitur
nasabah, melakukan pengajuan kredit ke bank. Mereka (nasabah) yang mengajukan kredit (pinjaman) di
lebih dulu mensyaratkan calon debitur supaya memiliki pegadaian. Besarnya angsuran disesuaikan dengan
rekening di bank.dan proses pencairan dana di Bank kemampuan
membutuhkan waktu yang relative lama. Sebaliknya, jika ● Besarnya angsuran disesuaikan dengan kemampuan.
nasabah mengajukan kredit di pegadaian selain begitu Jumlah angsuran di Pegadaian Konvensional
singkat prosesnya, persyaratan yang harus dilengkapi juga cenderung tidak tetap. Jadi pembayaran angsuran
tidak begitu banyak. yang dilakukan oleh pihak debitur (nasabah) setiap
● Pihak Pegadaian tidak mempermasalahkan tujuan bulannya disesuaikan dengan kemampuan.  
penggunaan uang tersebut, jadi uang tersebut dapat
digunakan sesuai dengan kehendak nasabah
Pegadaian Syariah
Pegadaian syariah (Tarantang, Astuti, Awwaliyah, dan Munawaroh, 29) dalam
perspektif perum pegadaian hadir untuk menjawab kebutuhan transaksi gadai
sesuai syariah, Oleh karena itu, hanya dalam waktu 15 menit kebutuhan
masyarakat yang memerlukan dana akan terpenuhi, tanpa perlu membuka
rekening ataupun prosedur lain yang memberatkan, dengan jangka waktu
hingga 120 hari dan dapat dilunasi sawaktu-waktu. Jika masa jatuh tempo tiba
dan nasabah masih memerlukan dana tersebut dapat diperpanjang hanya dengan
membayar sewa simpan dan pemeliharaan serta biaya administrasi.
05
KELEMAH
AN
Pegadaian Konvensional dan Syariah
Pegadaian Konvensional
Dibalik keuntungan tersebut tentu pegadaian memiliki kelemahan tersendiri
dimana (BPHN, 2016):
● Sewa modal Pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga
perbankan;
● Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai;
● Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke Pegadaian, sehingga
barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan; dan Jumlah
kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas.
Pegadaian Syariah
(Tarantang, Astuti, Awwaliyah, dan Munawaroh)
● Berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan ● Lebih banyak memerlukan tenaga-tenaga
berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam profesional karena menggunakan konsep bagi
perjanjian bagi hasil adalah jujur, yang tentunya hasil yang adil, yang sangat jauh berbeda dengan
hal tersebut akan menjadi boomerang bagi cara konvensional yang hasil pendapatannya
lembaga gadai syariah. sudah tetap dari bunga. Sebab bukan hanya
● Memerlukan metode penghitungan yang rumit mengertikan operasional gadai syariah namun
terutama dalam menghitung biaya yang juga, mengerti tentang aturan Islam itu sendiri.
dibolehkan dan bagian laba nasabah yang kecil, Namun hal ini masih minim dimiliki oleh
karena biaya-biaya tersebut bukan dari jumlah pegadaian syariah.
pinjaman. ● Memerlukan adanya seperangkat peraturan dalam
pelaksanannya untuk pembinaan dan
pengawasannya.
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai