KELOMPOK 6 :
KHAIRUNNISA HIDAYAT (208110130)
RIVAN DWI ARIANTO (208110166)
ROBI’ATUL’ADAWIYAH (208110055)
YORRI ANA (208110183)
DEFINISI HAJI DAN UMRAH
1. Pengertian Haji
• Secara bahasa (etimologi), haji ini juga berarti niat (al qasdu), sedangkan
menurut syariat berarti niat menuju baitul haram dengan amal-amal yang
khusus.
• Secara istilah (terminologi) adalah pergi beribadah ke tanah suci (mekah),
melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf di padang arafah serta melaksanakan semua
ketentuan-ketentuan haji di bulan zulhijah.
2. Pengertian Umrah
Pengertian umrah menurut bahasa (etimologi) yaitu diambil dari kata “i’tamara”
yang artinya berkunjung. Di dalam syariat, umrah artinya adalah berkunjung ke
baitullah (masjidil haram) dengan tujuan mendekatkan diri kepada allah dengan
memenuhi syarat tertentu yang waktunya tidak ditentukan seperti halnya haji.
Umrah merupakan berkunjung ke ka’bah untuk bisa melakukan serangkaian
ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Umroh ini disunahkan bagi
muslim yang bila mampu. Umroh dapat dilakukan pada kapan saja, kecuali pada hari
arafah yakni tgl 10 zulhijah dan juga hari-hari tasyrik yaitu tgl 11,12,13 zulhijah .
DASAR HUKUMNYA
Berdasarkan al-qur’an dan hadist, ulama fikih sepakat bahwa hukum
menunaikan ibadah haji adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim/muslimah yang
telah memenuhi syarat wajibnya.
Sebagian ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya mutahabah artinya
baik untuk dilakukan dan tidak diwajibkan. Hadis nabi muhammad saw.
Menyatakan sebagai berikut. Haji adalah fardu sedangkan umrah adalah
“tatawwu.”
Tatawwu maksudnya ialah tidak diwajibkan, tetapi baik dilakukan untuk
mendekatkan diri kepada allah dan melakukannya lebih utama dari pada
meninggalkannya karena tatawwu mempunyai ganjaran pahala.
HIKMAH DAN KEUTAMAAN HAJI
Sesungguhnya orang yang menelusuri dalamnya ibadah ini, dia akan
menemukan makna yang sangat berarti, hikmah yang besar dan rahasia yang
indah yang menawan hati antara lain :
1. Haji merupakan salah satu pantulan tauhid
Ka’bah dibangun berdasarkan prinsip tauhid yang bertujuan untuk ibadah
kepada allah dan mengikhlaskan perbuatan kepada-nya. Oleh karena itu,
sesungguhnya dalam haji kita memperdalam keyakinan tauhid kita di dalam hati.
2. Sikap penghambaan yang sempurna kepada allah untuk memenuhi panggilan
allah dan taat kepada allah
Sikap penghambaan tampak sekali di dalam haji, karena manusia melakukan
prosesi haji yang beberapa tanpa mengetahui makna dan arti kalimatnya. Mereka
tidak ragu dan tidak mempertanyakan sebab itu semua, dan hanya melakukannya
karena taat kepada allah.
3. Mengingatkan umat akan masa lalunya (sejarahnya)
Seorang mukmin akan mengingat sejarahnya yang panjang dan mengingat
pendahulu mereka yang melewati jalan ini, perjalanan dakwah yang abadi, dan
orang-orang yang mengangkat panji tauhid.
4. Haji mempertegas semangat persamaan, persatuan, dan perdamaian
Semua orang melepas pakaiannya dan memakai pakaian yang sama, baik yang
miskin, yang kaya, tua maupun muda, dll. Adanya persatuan tujuan, perbuatan,
ucapan, tidak ada perbedaan suku, kewarganegaraan, dan kelas.
Perdamaian adalah prinsip yang sejak awal sudah dikumandangkan oleh islam,
dan haji adalah jalan terbaik untuk melatih seorang muslim dalam perdamaian dan
menanamkan semangat perdamaian.
5. Membersihkan hawa nafsu dan menahannya dari segala sesuatu selain allah
Yang demikian sudah tampak sejak awal pelaksanaan haji, yaitu berihram,
komitmen dengan adab ihram dan menjauhi segala larangan ihram.
6. Membiasakan diri dengan akhlak mulia dan perilaku baik
Dalam haji manusia berlatih untuk sabar, menahan diri, menjaga ucapan dan
mengekang nafsu amarah.
7. Haji membiasakan orang untuk menahan kesulitan
Dalam haji seseorang meninggalkan keluarganya, orang yang dicintainya, dan
mengorbankan waktu istirahatnya serta hartanya demi mencari ridha allah.
8. Haji mengingatkan hari akhir
Sejak melepaskan pakaian dan memakai ihram yang putih, diingatkan akan
hari dimana dia melepaskan semuanya sesudah kematian dan dibungkus dengan
sepotong kain kafan yang putih.
9. Membiasakan hidup dalam menjaga waktu dan tahu akan nilai waktu
setiap amalan haji yang dilakukan oleh orang yang haji harus dilakukan secara
teratur. Waktu begitu penting dalam pelaksanaan haji. Orang yang berhaji tidak
boleh meninggalkan arafah sebelum matahari terbenam, walau hanya kurang lima
menit dan masih banyak lagi.
RUKUN, SYARAT, DAN SUNAH HAJI
Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dilakukan dalam berhaji dan
tidak dapat diganti dengan membayar dam. Rukun haji yaitu:
1. Ihram : berniat menunaikan haji dan meninggalkan segala larangannya dengan
memakai pakaian ihram.
2. Wukuf : hadir di padang arafah mulai tergelincir matahari pada tanggal 9
zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 zulhijah.
3. Thawaf : mengelilingi ka’bah 7 kali putaran dari hajar aswad dengan posisi
baitullah di sebelah kiri. Dalam rukun haji, tawaf yang digunakan adalah tawaf
ifadah.
4. Sa’i : lari-lari kecil antara bukit safa dan bukit marwa sebanyak 7 kali.
5. Tahalul : mengakhiri ihram dengan mengunting rambut sekurang-kurangnya 3
helai.
6. Tertib : berurutan dalam menunaikan rukun haji.
Syarat haji adalah sesuatu yang apabila terpenuhi, maka menjadikan orang
tersebut wajib melaksanakan ibadah haji. Hal-hal yang termasuk syarat haji adalah
islam, baligh, berakal, merdeka dan mampu, atau sebagai berikut :