Anda di halaman 1dari 4

Rukun Haji

Syifira Nathaniya Pertiwi

IX F

SMPN 1 PEMALI
RUKUN HAJI

Haji merupakan salah satu ibadah yang masuk ke dalam rukun islam. Banyak umat muslim yang
berharap bisa melaksanakan ibadah ini dengan berkunjung ke tanah suci. Sebelum melaksanakan
haji, hal yang harus disiapkan sejak dini adalah memahami rukun haji terdiri dari 6 hal.
Sama seperti ibadah lainnya dalam agama islam seperti solat, ibadah haji juga memiliki runtutan
tata caranya tersendiri. Runtutan atau tata cara ini sering disebut sebagai rukun dalam ibadah
haji. Dengan mengikut rukun-rukun tersebut, seseorang diharapkan nantinya bisa menjadi haji
yang mabrur.
Selain mengenai rukun-rukunnya, sebelum melaksanakan ibadah haji Anda juga harus
mempelajari tentang beberapa syarat serta hukum haji. Bagi Anda yang masih bingung tidak
perlu khawatir, berikut informasi tentang pengertian, hukum, rukun, dan berbagai hal lain yang
berkaitan dengan haji.

Rukun Haji
Setelah mengetahui berbagai hukum haji tadi, sekarang Anda tentu sudah bisa menentukan diri
sendiri masuk ke dalam golongan yang mana. Selanjutnya yang harus dipahami adalah apa saja
rukun haji yang harus dilakukan supaya ibadah menjadi sah, berikut penjelasannya.

1. Berihram
Rukun haji yang pertama adalah ihram yang maknanya adalah keadaan di mana seseorang telah
membulatkan niat untuk berhaji. Kegiatan berihram ini dilakukan di Miqat atau tempat dimana
para jamaah haji akan memulai ibadah sekaligus memulai niat ibadah haji.

Ihram atau berihram adalah keadaan seseorang yang sudah berniat menjalankan ibadah haji atau
umrah. Berikut bacaan niat berhaji:

‫َو ْيُت اْلَح َّج َو َأْح َرْم ُت ِبِه ِهلِل َتَع اَلى َلَّبْيَك الَّلُهَّم بَح ًَج ِة‬
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma hajjan.

Artinya: "Saya berniat haji dengan berihram karena Allah Ta'ala, aku sambut panggilan-Mu ya Allah
untuk melakukan haji."
Dalam istilah fiqih, ihram berarti niat untuk masuk ke wilayah yang di dalamnya diberlakukan
keharaman selama beribadah haji.

Di antaranya pada jamaah pria tidak memakai pakaian dijahit melainkan berupa kain. Begitu
juga dengan wanita tidak menggunakan sarung tangan atau menutup wajah.

Kemudian tidak diperbolehkan berhubungan suami-istri, membunuh, memotong rambut, dan


memakai wewangian.

Beberapa hal yang sunnah dan disarankan untuk dilakukan sebelum berihram di antaranya
mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan memakai wangi-wangian. Setelah melakukan
beberapa hal yang disunnahkan tersebut, Anda bisa mulai membaca niat ihram.

2. Melakukan Wukuf di Arafah


Wukuf adalah pertanda puncak dari rangkaian ibadah haji. Di Padang Arafah ini, para jemaah
diwajibkan membaca takbir dan tahmid.

Wukuf menjadi pengingat saat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi pertama kalinya dari
surga karena sudah ingkar pada perintah Allah oleh tipu daya iblis.

Kisah keduanya dipisahkan oleh Allah di dunia selama 40 tahun untuk bisa bertemu kembali.
Wukuf wajib dilakukan, jika tidak maka ibadah haji orang tersebut tidak diterima Allah SWT.
Selanjutnya yang termasuk ke dalam rukun ibadah haji adalah melakukan wukuf di padang
Arafah. Perlu diingat bahwa wukuf ini merupakan inti dari seluruh proses pelaksanaan ibadah
haji. Jadi seluruh jamaah akan berkumpul di Padang Arafah untuk beribadah sebaik mungkin.

Cara mengerjakan rukun haji ini, waktu wukuf akan dimulai pada saat tergelincirnya matahari
atau biasanya pada saat memasuki waktu sholat dzuhur. Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9
Dzulhijjah hingga terbitnya matahari di hari berikutnya atau pada tanggal 10 Dzulhijjah.

3. Melaksanakan Tawaf

Setelah melakukan ihram dan wukuf di Padang Arafah, runtutan ibadah haji berikutnya yang
wajib dilakukan adalah bertawaf. Tawaf sendiri merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah 7 kali
putaran. Perlu diketahui bahwa terdapat 4 jenis tawaf yaitu Qudum, Ifadhah, Wada, dan
Tathawwu.

Tawaf Qudum merupakan tawaf yang dilakukan saat Anda pertama kali datang di Masjidil
Haram. Yang kedua tawaf ifadhah merupakan tawaf yang dilakukan dalam rangkaian ibadah haji
dan umroh. Ketiga tawaf wada yaitu tawaf perpisahan yang dilakukan saat akhir ibadah haji.

Jadi tawaf perpisahan ini akan dilakukan sebelum jamaah meninggalkan kota Mekkah. Terakhir
tawaf tathawwu yaitu tawaf yang hukum pelaksanaannya sunnah dan bisa dilaksanakan kapan
saja dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.

4. Melaksanakan Sa’i
Selanjutnya rukun haji berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah disebut sebagai Sa’i. Ini
termasuk salah satu rukun ibadah haji yang wajib Anda laksanakan supaya ibadah sah. Secara
sederhana Sa’i berarti berjalan kaki atau berlari kecil.

Ketika melintasi kawasan Bukit Shafa dan Marwah para jamaah pria disunnahkan untuk berlari-
lari kecil. Sedangkan untuk para jamaah wanita disunnahkan untuk berjalan cepat. Tujuan dali
rukun ibadah haji ini adalah untuk mengingatkan seluruh umat muslim agar selalu berusaha.

Karena latar belakang dari pelaksanaan sa’i ini adalah Siti Hajar yang kesulitan mencari air
untuk putranya Nabi Ismail. Siti Hajar terus berusaha dengan berlalri dari Bukit Shafa ke Bukit
Marwah, hingga akhirnya muncul mata air zamzam.

5. Memotong Rambut atau Tahallul

Hal yang termasuk dalam rukun haji dan wajib dilakukan adalah memotong rambut atau
melakukan tahallul. Untuk jamaah pria diwajibkan memotong rambut setidaknya 3 helai,
sedangkan jamaah wanita bisa memotong ujung rambutnya.

Setelah melakukan tahallul, segala macam larangan yang selama masa ihram jadi boleh
dilakukan atau hukumnya menjadi halal. Setelah memotong rambut, para jamaah juga sudah
diperbolehkan untuk mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa yang digunakan sehari-
hari.

6. Melaksanakan Ibadah dengan Tertib


Terakhir rukun ibadah haji yang juga tidak kalah penting dan bersifat fundamental adalah
melaksanakan ibadah haji dengan tertib. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan seluruh
jamaah yang sedang beribadah termasuk diri Anda sendiri.

Jadi bagi siapapun yang ingin melaksanakan ibadah haji, pastikan bisa menjaga ketertiban
selama berada di tanah suci. Mulai dari awal masa ihram hingga selesai masa tahallul, jamaah
harus bersikap sopan, santun, dan menjaga kenyamanan bersama supaya suasana tetap tertib.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat rukun haji berjumlah 6 yang wajib dilakukan oleh setiap
jamaah supaya ibadahnya sah. Jika ada satu saja dari rukun dan tata cara haji diatas yang tidak
dilaksanakan, maka bisa dianggap bahwa haji yang dilakukan tidak sah.

Anda mungkin juga menyukai