Anda di halaman 1dari 7

Pengertian ibadah haji

Sebelum melaksanakan haji, mengetahui pengertian ibadah haji itu sendiri merupakan hal
yang penting. Secara etimologi kata haji berasal dari bahasa Arab yaitu al hajj yang artinya
menyengaja. Namun secara umum kata al hajj ini juga diartikan sebagai menuju atau
mengunjungi.

Di Indonesia sendiri kata haji juga sering diartikan sebagai ziarah islam yang dilakukan
setahun sekali. Menurut seorang ulama terkenal Sayyid Sabiq, haji merupakan kegiatan
mengunjungi Mekkah untuk melakukan ibadah thawaf, sa’i dan wuquf di Arafah.

Sedangkan berdasarkan akar semiotika, kata haji memiliki arti berkeliling atau mengelilingi.
Jadi dalam agama Islam, seseorang yang melaksanakan ibadah haji akan berjalan
mengelilingi Ka’bah pada waktu yang sudah ditentukan.

Jadi pengertian haji adalah kegiatan ibadah yang dilakukan dengan cara mengunjungi Ka’bah
atau Baitullah secara sengaja. Selama berada di Baitullah, umat muslim melaksanakan
serangkaian ibadah seperti thawaf, sa’i, dan wuquf sesuai dengan ketentuan.

Rukun haji adalah suatu perkara yang wajib dilakukan oleh jemaah selama menjalankan
ibadah di Baitullah.

Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib bagi
umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang
Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat
mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka
1. Ihram

Rukun haji yang pertama adalah ihram yang maknanya adalah keadaan di mana seseorang
telah membulatkan niat untuk berhaji. Kegiatan berihram ini dilakukan di Miqat atau tempat
dimana para jamaah haji akan memulai ibadah sekaligus memulai niat ibadah haji.

Beberapa hal yang sunnah dan disarankan untuk dilakukan sebelum berihram di antaranya
mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram, dan memakai wangi-wangian. Setelah
melakukan beberapa hal yang disunnahkan tersebut, Anda bisa mulai membaca niat ihram.

2. Melakukan Wukuf

Selanjutnya yang termasuk ke dalam rukun ibadah haji adalah melakukan wukuf di padang
Arafah. Perlu diingat bahwa wukuf ini merupakan inti dari seluruh proses pelaksanaan
ibadah haji. Jadi seluruh jamaah akan berkumpul di Padang Arafah untuk beribadah sebaik
mungkin.

Cara mengerjakan rukun haji ini, waktu wukuf akan dimulai pada saat tergelincirnya
matahari atau biasanya pada saat memasuki waktu sholat dzuhur. Wukuf dilaksanakan pada
tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbitnya matahari di hari berikutnya atau pada tanggal 10
Dzulhijjah.

3. Melaksanakan Tawaf

Setelah melakukan ihram dan wukuf di Padang Arafah, runtutan ibadah haji berikutnya yang
wajib dilakukan adalah bertawaf. Tawaf sendiri merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah 7
kali putaran. Perlu diketahui bahwa terdapat 4 jenis tawaf yaitu Qudum, Ifadhah, Wada, dan
Tathawwu.

Tawaf Qudum merupakan tawaf yang dilakukan saat Anda pertama kali datang di Masjidil
Haram. Yang kedua tawaf ifadhah merupakan tawaf yang dilakukan dalam rangkaian ibadah
haji dan umroh. Ketiga tawaf wada yaitu tawaf perpisahan yang dilakukan saat akhir ibadah
haji.
4. Melaksanakan Sa’i

Selanjutnya rukun haji berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah disebut sebagai Sa’i.
Ini termasuk salah satu rukun ibadah haji yang wajib Anda laksanakan supaya ibadah sah.
Secara sederhana Sa’i berarti berjalan kaki atau berlari kecil.

Ketika melintasi kawasan Bukit Shafa dan Marwah para jamaah pria disunnahkan untuk
berlari-lari kecil. Sedangkan untuk para jamaah wanita disunnahkan untuk berjalan cepat.
Tujuan dali rukun ibadah haji ini adalah untuk mengingatkan seluruh umat muslim agar
selalu berusaha.

Karena latar belakang dari pelaksanaan sa’i ini adalah Siti Hajar yang kesulitan mencari air
untuk putranya Nabi Ismail. Siti Hajar terus berusaha dengan berlalri dari Bukit Shafa ke
Bukit Marwah, hingga akhirnya muncul mata air zamzam.

5. Memotong Rambut atau Tahallul

Hal yang termasuk dalam rukun haji dan wajib dilakukan adalah memotong rambut atau
melakukan tahallul. Untuk jamaah pria diwajibkan memotong rambut setidaknya 3 helai,
sedangkan jamaah wanita bisa memotong ujung rambutnya.

Setelah melakukan tahallul, segala macam larangan yang selama masa ihram jadi boleh
dilakukan atau hukumnya menjadi halal. Setelah memotong rambut, para jamaah juga
sudah diperbolehkan untuk mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa yang digunakan
sehari-hari.
6. Melaksanakan Ibadah dengan Tertib

Terakhir rukun ibadah haji yang juga tidak kalah penting dan bersifat fundamental adalah
melaksanakan ibadah haji dengan tertib. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan
seluruh jamaah yang sedang beribadah termasuk diri Anda sendiri.

Jadi bagi siapapun yang ingin melaksanakan ibadah haji, pastikan bisa menjaga ketertiban
selama berada di tanah suci. Mulai dari awal masa ihram hingga selesai masa tahallul,
jamaah harus bersikap sopan, santun, dan menjaga kenyamanan bersama supaya suasana
tetap tertib.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat rukun haji berjumlah 6 yang wajib dilakukan oleh
setiap jamaah supaya ibadahnya sah. Jika ada satu saja dari rukun dan tata cara haji diatas
yang tidak dilaksanakan, maka bisa dianggap bahwa haji yang dilakukan tidak sah.
Rukun haji adalah serangkaian tindakan atau amalan yang harus dilakukan oleh setiap
jamaah haji. Rukun haji terdiri dari enam poin penting yang harus dipenuhi agar haji
dianggap sah dan diterima oleh Allah.

Haji merupakan rukun islam yang kelima dan diwajibkan bagi yang mampu. Sebagai rukun
Islam yang kelima, ibadah haji wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu secara fisik,
mental dan finansial.

Ibadah haji hanya dapat dilakukan pada bulan haji, yakni Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
Dimana puncaknya pada tanggal 8-13 Dzulhijjah.

Dalam pelaksanaannya, terdapat enam rukun haji yang wajib ditunaikan oleh para jemaah.

Enam rukun ini merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan secara berurutan dan
tidak dapat digantikan

Anda mungkin juga menyukai