Anda di halaman 1dari 4

RUKUN HAJI

1. Niat
Niat ataupun ihram, dalam rukun haji yaitu meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa
pada saat tersebut, dipertemukan antara tubuh ini dengan rumah sang pencipta. Sehingga
haruslah menerapkan hal tersebut sesuai dengan hal yang ingin dilakukan. Seperti halnya
ketika sholat untuk niat, diucapkan dengan bibir. Sehingga akan sesuai dengan hal yang
sedang dilakukan.

a. Ihram ,Yaitu berniat untuk haji. Sebagaimana dalam shalat niat itu diwajibkan, begitupun
niat dalam haji maupun umrah. Apabila tidak melaksanakan ihram, maka ibadah hajinya
tidak sah. 
b. Rosullullah SAW bersabda yang artinya : “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada
niat dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari no. 1 dan
Muslimno.1907).
Niat merupakan salah satu kunci penting dan sebagai penentu diterimanya suatu amalan
atau ibadah yang hendak kita lakukan.

2. Wukuf di Arafah
Pelaksaan ibadah haji setelah niat dan mengenakan pakaian ihram yaitu, melakukan
penerapan ketenangan diri. Jamaah yang melaksanakan Wukuf dipadang Arafah ini
melakukan banyak hal dan salah satu nya ialah menyebut asma Allah dan menganggungkan
segala bentuk doa dan permohonan ampun atas kesalahan yang telah dilakukan, ketika
dalam bertindah dan bertutur kata.

Wukuf artinya berdoa di Arafah, dengan daerah yang luas jamaah haji dapat
berdzikir memuja dan meminta ampun kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. waktu
terbaik untuk melakukan salah satu dari 5 rukun haji ini, yaitu saat zawal (matahari
tergelincir) pada 9 Zulhijjah hingga terbitnya fajar pada tanggal 10 Zulhijjah. Begitu waktu
Zhuhur tiba, disunnahkan untuk melakukan shalat Zhuhur dan Ashar dengan jama’ dan
qashar, masing-masing dua rakaat diawal waktu shalat Zhuhur, dengan satu adzan dan dua
iqamah. Hikmahnya adalah agar setelah itu kita bisa memiliki waktu yang luas untuk
berdo’a dan berdzikir, karena saat itu adalah waktu terbaik untuk berdo’a.

Syarat untuk melakukan Wukuf di Arafah yaitu jamaah yang memenuhi persyaratan
sah ibadah, seperti tidak gila, dan sadar. Dalam hadist disebutkan bahwa haji itu adalah
Arafah yang artinya bahwa wukuf di Arafah menjadi ritual penting. Waktunya mulai dari
waktu zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu
siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh.

1
3. Tawaf

Tawaf dalam bahasa artinya berputar, sementara secara istilah artinya berputar mengelilingi
ka’bah. Tawaf terdapat lima macam tawaf, yakni :

1.Tawaf ifadlah, ialah bagian dari rukun haji yang jika ditinggalkan maka hajinya tidak sah, dan tidak
dapat diganti menggunakan dam (denda).
2.Tawaf umrah, ini juga tergolong dalam rukun ibadah umrah yang jika ditinggalkan maka
konsekuensinya sama seperti tawaf ifadlah.
3.Tawaf qudum, tawaf ini hukumnya adalah sunnah, yang dilaksanakan ketika seseorang masuk kota
mekkah. Jika ditinggalkan tidak merusak haji, dan tidak juga ada konsekuensi membayar denda.
4.Tawaf wada’, yakni termasuk kewajiban dari haji, yang apabila ditinggalkan akan berdosa dan wajib
untuk menggantinya menggunakan dam (denda), tetapi tak sampai mengakibatkan rusaknya haji.
5.Tawaf sunnan, ialah ibadah yang dianjurkan untuk setiap orang yang memasuki masjidil haram,
menjadi bentuk dari penghormatan pada masjidil haram.

Syarat – Syarat Tawaf

Dalam melaksanakan tawaf,maka seseorang harus memenuhi beberapa syarat diantaranya sebagai
berikut:

1.Seseorang harus suci dari najis serta hadats


2.Menutup aurat
3.Tawaf dimulai dari hajar aswad
4.Menyejajarkan pundak kirinya sama dengan hajar aswad pada awal serta putaran akhirnya
5.Menjadikan ka’bah di bagian kiri
6.Seluruh anggota badan serta pakaian ada di luar bangunan ka’bah, syadzarwan & isma’il
7.Tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali
8.Tidak mempunyai tujuan kecuali tawaf ketika berputar
9.Ada di dalam masjidil haram

4. Sa’i
Sa’i adalah berjalan dari buki Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya, yang dilakukan
sebanyak tujuh kali yang berakhir di bukit Marwah. Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah
dihitung satu kali dan juga dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali.

Sa’i merupakan perjalanan sejarah dari apa yang dilakukan Hajar (ibu ismail) untuk
mencarikan air bagi putranya Ismail yang kehausan. Hikmah yang dapat diambil dari
pelaksanaan sa’i ini diantaranya, bolak-baliknya jamaah haji antara bukit Shafa dan Marwah di
halaman Ka’bah, menyerupai perbuatan seorang hamba yang berjalan pulang pergi secara
berulang-ulang di halaman rumah sang Raja. Hal itu dilakukannya demi menunjukkan
kesetiaannya dalam berkhidmat, seraya mengharap agar dirinya memperoleh perhatian yang
disertai kasih sayang.

2
Syarat-Syarat Sa'i adalah sebagai berikut 

1. Wudhu (sebagian tidak melihatnya keharusan)


2. Tujuh keliling
3. Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwa
4. Arah yang benar

5. Tahallul

Tahallul secara harfiah artinya dihalalkan, dalam haji dan umrah maksudnya adalah
diperbolehkannya jamaah haji dari larangan/ pantangan ihram. Kegiatan mencukur rambut
setelah kegiatan ibadah haji
Hadits, dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, mengatakan;

‘’Rasulullah berihram bersama para sahabat pada tahun Hudaibiyah (masa perjanjian
Hudaibiyah), kecuali ‘Utsman dan Abu Qatadah, Ia men-doakan kepada orang yang bercukur
gundul (saat tahallul) tiga kali dan mendoakan hanya sekali bagi orang yang hanya
memendekkan rambutnya.( h r a h m a d b i n h a n b a l d i d a l a m k i t a b m u s n a d 3 / h . 2 0 ’ ’

Do’a Saat Mencukur Rambut

Allahummaj’al likulli sya’ratin nuuran yaumal qiyamah


Artinya:“Ya Allah jadikanlah untuk setiap helai rambut (yang aku gunting) cahaya pada hari
kiamat.

6. Tertib Haji
Yaitu menertibkan urutan pelaksanaan rukun, yang dahulu didahulukan, yang kemudian
dikemudiankan, seperti melakukan thawaf lebih didahulukan daripada melakukan sa’i dan seterusnya.

3
4

Anda mungkin juga menyukai