Anda di halaman 1dari 156

KETERAMPILAN

DASAR MENGAJAR
GURU

Rabukit Damanik, M.Pd


Rahkmat Wahyudin Sagala, M.Hum
Tri Indah Rizki, M.Hum
Keterampilan Dasar Mengajar Guru KATA PENGANTAR
Keterampilan Dasar Mengajar Guru
Penulis:
Penulis:
Rabukit
Rabukit Damanik,
Damanik, M.Pd
M.Pd. Persiapan materi yang bersifat teoritis penting
Rahkmat
Rakhmat Wahyudin
WahyudinSagala,
Sagala,M.Hum
M.Hum. artinya dalam mempersiapkan calon guru, namun
Tri Indah Rizki, M.Hum
Tri Indah Rezeki, M.Hum.
latihan praktis tidak kalah pentingnya dari semua
Editor: teori itu. Praktek Keterampilan Dasar Mengajar
Muhammad Arifin,M.Pd [KDM] di sekolah-sekolah merupakan media terbaik
untuk melatih calon guru dalam mengajar dan
Tata Letak: melatih kemampuan mereka dalam menguasai
Rizki Yunida Br Panggabean keterampilan-keterampilan mengajar tersebut
sebelum terjun ke lapangan pendidikan yang
Cetakan Pertama ; April 2021 sesungguhnya dimana mereka sudah jauh dari
x; 259 hlm; 15 x 23 cm
bimbingan, arahan dan pantauan pembimbing.
ISBN: 978-623-6888-68-1
Berlatih mengajar di kelas dengan peserta didik 40
E-ISBN : 978-623-6888-69-8 (PDF)
Penerbit
orang dan alokasi waktu 40 menit dalam satu
pertemuan merupakan pekerjaan yang tidak mudah
bagi seorang calon guru yang sedang berlatih
[praktikan], perhatiannya sering tertuju pada peserta
Redaksi
didik yang sedang belajar sehingga terabaikan tujuan
Jalan Kapten Muktar Basri No 3 Medan, 20238
Telepon, 061-6626296,Fax. 061-6638296 utamanya bahwa dia sedang belajar mengajar.
Email; umsupress@umsu.ac.id Bahkan jika praktikan mengalami kekeliruan
Website; http://umsupress.umsu.ac.id/ mengajar akan berakibat langsung pada sekian
Anggota IKAPI Sumut, No : 38/Anggota Luar Biasa/SUT/2020
banyak peserta didik. Untuk melengkapi kekurangan
Anggota APPTI (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia)
Anggota APPTIMA (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi
tersebut, dikembangkan pengajaran mikro [micro
Muhammadiyah Aisyiyah) teaching] guna menunjang Praktek Keterampilan
Dasar Mengajar [KDM], artinya sebelum calon guru
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang dikirim ke sekolah- sekolah untuk mengikuti Praktek
Dilarang memperbanyak atu memindahkan sebagian dari
Keterampilan Dasar Mengajar [KDM] mereka terlebih
sebagian isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara
elektronik maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam dahulu dilatih melaksanakan pengajaran mikro
dan dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin [micro teaching]. Dalam pengajaran mikro, calon
ii iii
guru [praktikan] dilatih untuk menguasai sejumlah DAFTAR ISI
keterampilan, melakukan berbagai bentuk langkah
dan kegiatan, yang dilanjutkan dengan diskusi
tentang masalah-masalah yang dihadapi, dengan 
menggunakan rekaman video, dihadiri dosen KATA PENGANTAR ........................................................... iii
pembimbing, dan saling bertukar peran antara DAFTAR ISI ............................................................................ v
praktikan. Bagaimana konsep pengajaran mikro, apa
latar belakang historis dan teoritis yang BAB I
mendasarinya, keterampilan mengajar apa saja yang PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR
dilatihkan dalam pengajaran mikro, apa saja macam- MENGAJAR ............................................................................ 1
macamnya dan apa manfaatnya? 1. Pengantar ....................................................................... 1
2. Kesiapan Keterampilan Guru .................................... 4
Binjai, 21 April 2021
BAB II
Penulis
KONSEP KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR ...... 11
1. Apa itu Micro Teaching ............................................ 11
2. Fungsi Micro Teaching ............................................. 14
3. Tujuan Micro Teaching ............................................ 16
4. Aspek-Aspek dalam Micro Teaching ..................... 17
[1] Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran .................................................................. 18
[2] Keterampilan Menjelaskan ................................... 18
[3] Keterampilan Mengadakan Variasi..................... 19
[4] Keterampilan Memberikan Penguatan ............... 20
[5] Keterampilan Bertanya ......................................... 20
[6] Keterampilan Mengelola Kelas ............................ 20
[7] Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan .............................................................. 21

iv v
[8] Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok [2] Jenis Keterampilan Bertanya ................................ 69
Kecil ......................................................................... 21 2. Jenis Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom ...... 80
[9] Tahapan Micro Teaching ...................................... 22 3. Hal-Hal Iain yang perlu diperhatikan ................... 84
5. Konsep Kemampuan Dasar Mengajar ................... 24 4. Keterampilan Memberikan Penguatan ................. 86
6. Konsep Pengajaran Mikro ........................................ 30 5. Prinsip-Prinsip Penggunaan Penguatan ................ 93
BAB III
6. Jenis-Jenis Penggunaan Penguatan ........................ 96
PENERAPAN MICRO TEACHING ................................. 61
DALAM PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN .. 61 7. Keterampilan Mengadakan Variasi ..................... 101

1. Konsep Dasar PPL...................................................... 61 [1] Rasional dan Pengertian ..................................... 101

[1] Pengertian ............................................................... 61 [2] Tujuan dan Manfaat ............................................ 103

[2] Tujuan PPL.............................................................. 63 [3] Prinsip-Prinsip Penggunaan .............................. 104

[3] Tahap PPL ............................................................... 64 [4] Komponen-Komponen........................................ 105

2. Kedudukan Pengajaran Mikro dalam PPL ........... 66 8. Membuka Pelajaran................................................. 122

BAB IV 9. Menutup Pelajaran .................................................. 123


SUPERVISI KLINIS DALAM PEMBIMBINGAN 10. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok
PENGAJARAN MIKRO ................................................ 71 Kecil .................................................................................. 125
1. Konsep Dasar Supervisi Klinis ............................... 71 [1] Konsep Dasar........................................................ 125
2. Prinsip Supervisi Klinis ........................................... 76 [2] Rasional ................................................................. 127
3. Prosedur Supervisi Klinis ........................................ 79 [3] Syarat-Syarat Diskusi Kelompok ....................... 131
4. Peran Supervisor ........................................................ 82 [4] Komponen-Komponen........................................ 136
5. Dampak Terhadap Kepembimbingan ................... 60 11. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
[1] Dampak terhadap Guru Latih.............................. 60 Perorangan ....................................................................... 146

[2] Dampak terhadap Penyelia .................................. 63 [1] Pengertian dan rasional ...................................... 146

BAB V 12. Pengorganisasian ..................................................... 152


JENIS-JENIS KETERAMPILAN MENGAJAR ............. 65 13. Komponen-Komponen ........................................... 156
1. Keterampilan Bertanya ............................................. 65 14. Keterampilan Mengelola Kelas ............................. 168
[1] Pengertian dan Manfaat ........................................ 65 15. Komponen Keterampilan ....................................... 179

vi vii
16. Keterampilan Mengembalikan Kondisi Belajar Daftar Gambar
yang Optimal................................................................... 185
BAB VI
PELATIHAN KETERAMPILAN MENGAJAR ........... 205 Gambar 1. Tahap-Tahap Pengajaran Mikro ............... 22
BAB VII Gambar 2. Tahap-Tahap Pembelajaran Mikro ............ 57
PENUTUP ...................................................................... 251 Gambar 3. Pengaturan Tempat Duduk bila
digunakan ATR ............................................. 58
Gambar 4. Penggunaan Tempat Duduk bila
DAFTAR PUSTAKA .................................................... 255
digunakan VTR dengan Satu Kamera ....... 58
Gambar 5. Penggunaan Tempat Duduk bila
Digunakan VTR dengan Dua Kamera ....... 59
Gambar 6. Kedudukan Pengajaran Mikro dalam
Program Pengalaman Lapangan [PPL] ....... 67
Gambar 7. Alternatif Struktur Pengelolaan
Pengajaran Mikro Dalam Sebagai Bagian
dari Pengelolaan PPL ................................... 69
Gambar 8. Prosedur Supervise Klinis dalam
Pengajaran Mikro.......................................... 80

viii ix
BAB I
PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR

1. Pengantar
Mengajar adalah merupakan suatu aktivitas
[proses] membelajarkan peserta didik. Kegiatan ini
tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Hanya
mereka yang telah
memperoleh pengalaman
dan latihan melalui
pendidikan dan latihan
yang ditempuh dalam
waktu yang relatif lama
sampai tingkat perguruan tinggilah yang layak
diperkenankan melaksanakan pembelajaran di
lembaga pendidkan. Salah satu pihak yang diakui
layak melaksanakan kegiatan mengajar di lembaga
pendidikan formal adalah "Guru".
Jabatan guru, khususnya di Indonesia, sudah
lama dikategorikan sebagai pekerjaan profesional.
Sebagai jabatan profesional, guru dituntut memiliki
tiga kompetensi, yakni kompetensi personal, sosial.
dan profesional. Seorang guru dalam menjalankan
tugas profesionalnya dituntut kemampuannya untuk
x 1
menatap dirinya dan memahami konsep dirinya. ada hasil yang dapat diperoleh dari aktivitasnya ?",
Guru harus mampu berkaca pada dirinya sembari "apakah pelayanan saya terhadap peserta didik
memahami bahwa ada tiga pribadi yang melekat membantu mereka mencapai tujuan
pada dirinya, yakni 1] saya dengan konsep diri saya pendidikannya?".
[Self Concept], 2] saya dengan ide diri saya [Self Ideal] Kompetensi sosial menuntut guru memberikan
dan 3] saya dengan realita diri saya [Self Reality]. pelayanan tanpa pamrih kepada setiap orang
Seoranq guru, sebelum dan selama melaksanakan yang membutuhkan
kegiatan pembelajaran harus memiliki konsep diri bantuan, terutama
yang jelas dan tegas. Ia harus mampu menyatakan peserta didiknya. Misi
pada dirinya bahwa "saya ini adalah 'seorang guru yang diemban guru
yang harus memberikan pelayanan yang terbaik adalah misi kemanusiaan.
kepada peserta didik". Sebagai seorang tenaga Oleh karena itu tugas
pengajar di samping memiliki konsep diri yanq jelas, guru termasuk tugas
juga harus memiliki gagasan-gagasan atau ide-ide pelayanan manusia [gogos humaniora]. Guru
yang baik untuk memberhasilkan peserta didiknya dituntut mengabdikan dirinya kepada masyarakat
dalam mencapai tujuan kependidikan. Ia harus melalui pelayanan kemanusiaannya dengan penuh
kreatif dan inovatif pada setiap aspek tugas kesadaran dan tanggung jawab. Sedangkan
keprofesionalannya sebagai guru. Dan berdasarkan kompetensi profesional dituntut untuk memiliki
konsep diri serta ide diri tersebut, guru harus kualifikasi profesional. Guru yang memiliki
berupaya semaksimal mungkin menjadikan semua kualifikasi profesional adalah guru yang menguasai
ide-idenya dan konsep-konsep mengajar lainnya sejumlah kompetensi profesional, seperti yang telah
menjadi kenyataan. Ia harus menunjukkan dirumuskan Ditjen dikdasmen dan Ditjen Dikti pada
kemampuan, keterampilan, dan kecakapan yang tahun 1970-1980, yang pada hakaketnya sama dengan
tinggi selama melaksanakan kegiatan mengajarnya. perangkat kompetensi yang dihasilkan oleh pemikir-
Ia harus mampu menunjukkan kepada pemikir dalam P3G dikbud [diknas] dimana
pesertadidiknya bahwa ia memang merupakan kompetensi tersebut terdiri dari sepuluh
pelayan yang siap melayani pemenuhan kebutuhan kemampuan, yakni:
mereka dalam mencapai tujuan pendidikannya.
Disinilah guru itu harus mampu digugu dan ditiru.
Setelah guru menyelesaikan aktivitas keguruannya ia
harus mampu bertanya pada dirinya sendiri " apakah
2 3
GURU [4] Mengenal dan 1] Mengenal, memilih, dan
No
KETERAMPILAN KESIAPAN KETERAMPILAN menggunakan menggunakan media
[1] Menguasai 1] Menguasai bahan bidang media 2] Membuat alat-alat bantu
bahan ajar studi dan kurikulum mengajar yang sederhana
sekolah 3] Menggunakan dan
2] Menguasai bahan mengeioia laboratorium
pengayaan/pendalaman dalam rangka proses
bahan bidang studi belajar mengajar
[2] Mengelola 1] Merumuskan tujuan 4] Mengembangkan
program belajar instruksional perpustakaan
mengajar 2] Mengenal dan dan dapat 5] Menggunakan
menggunakan metode laboratorium mikro
mengajar dalam program
3] Memilih dan menyusun pengalaman lapangan
prosedur instruksional 6] Menggunakan unit
yang tepat pengajaran mikro
4] Melakukan program dalam program
belajar mengajar pengalaman lapangan.
5] Mengenal kemampuan [5] Jenis-jenis 1] Landasan religius
[entry behavior] anak landasan pendidikan
didik pendidikan 2] Landasan filosofis
6] Merencanakan dan pendidikan
melaksanakan 3] Landasan ilmiah
pengajaran remedial pendidikan
[3] Mengelola kelas 1] Mengatur tata ruang kelas 4] Landasan yuridis atau
untuk pengajaran hukum pendidikan
2] Menciptakan iklim belajar
mengajar yang serasi

4 5
2. Kesiapan Keterampilan Guru [8] Mengenal dan 1] Administrasi
menyelenggara- Kurikulum
kan administrasi 2] Administrasi
GURU
di sekolah Kesiswaan
No KESIAPAN
KETERAMPILAN 3] Adsministrasi Tenaga
KETERAMPILAN
[6] Mengelola 1] Menguasai bahan ajar Kependidikan
interaksi belajar 2] Mengelolaan 4] Administrasi
mengajar Program pembelajaran Keuangan
3] Mengelola Kelas 5] Administrasi
4] Menggunakan Prasarana dan Sarana
Media/Sumber Pendidikan
5] Menguasai landasan- 6] Administrasi
landasan Hubungan Sekolah
kependidikan dan Masyarakat
6] Mengelola Interaksi 7] Administrasi Layanan
Belajar Mengajar Khusus
7] Menilai Prestasi Siswa Memahami 1] Penelitian merupakan
untuk Kepentingan [9] prinsip-prinsip Proses yang Sistematik
Pengajaran. penelitian dan 2] Penelitian Bersifat
8] Mengenal fungsi dan menafsirkan Logis
hasil penelitian 3] Penelitian Bersifat
program bimbingan
pendidikan guna Empirik
dan penyuluhan di
keperluan 4] Penelitian Bersifat
sekolah.
pendidikan Replikatif [dapat
[7] Mengenal fungsi 1] Mengenal fungsi dan
dan program program Iayanan diulangi] dan
bimbingan dan bimbingan di sekolah Transmitable [dapat
konseling 2] Menyelenggarakan dialihkan]
program Iayanan 5] Penelitian Bersifat
bimbingan di sekolah Objetif

6 7
Kompetensi profesional ini menuntut ditampilkan pada setiap melaksanakan aktivitas
kemampuan guru untuk membelajarkan peserta mengajar.
didiknya. Guru harus mampu mengajar agar peserta Kemampuan dasar mengajar ini hanya dapat
didik dapat mengembangkan potensi potensi yang dimiliki oleh guru dan atau calon guru jika konsep-
dimilikinya semaksimal mungkin dengan konsep dasar setiap keterampilan dasar mengajar
mengerahkan segala daya dan atau usaha yang dikuasai dan selanjutnya dilatihkan melalui
dimilikinya. Pelaksanaan tugas mengajar ini akan perlatihan yang intensif dan sistematis. Untuk itu,
memberikan hasil yang maksimal bila guru mampu untuk membantu para pembaca memiliki keahlian
memahami dan menerapkan sepuluh kompetensi mengajar seperti disebutkan di atas. Penulis, dalam
yang disebutkan di atas. buku ajar ini, akan menjabarkan konsep dasar setiap
Aktivitas mengajar hanya dapat dilaksanakan keterampilan dasar mengajar dan proses
oleh orang-orang yang memang memiliki keahlian pelatihannya melalui pengajaran mikro.
untuk mengajar. Keahlian mengajar dapat dimiliki Pada bagian pertama buku ajar ini akan
bila memang sudah ada dasar [bakat] untuk itu, dan dijabarkan konsep dasar kemampuan dasar mengajar
juga merupakan aktivitas yang dapat dipelajari. yang dikaitkan dengan konsep dan proses
Sebagai aktivitas yang dapat dipelajari, keahlian pelatihannya melalui pengajaran mikro. Pada bagian
mengajar hanya dapat dimiliki jika segala aspek yang ini akan ditemukan bagaimana proses pelatihan
terkait dengan aktivitas tersebut dapat dipahami dan keterampilan dasar mengajar dalam pengajaran
dikuasai secara benar dan tepat. Salah satu aspek mikro.
yang yang dimaksud adalah kemampuan dasar Pada bagian kedua buku ajar ini akan
mengajar. ditemukan konsep dasar dari setiap keterampilan
Kemampuan dasar mengajar adalah dasar mengajar serta komponen-komponen yang
kemampuan-kemampuan yang lazim dipahami, harus dikuasai dan dilatihkan. Keterampilan dasar
dikuasai dan diterapkan seorang guru pada setiap mengajar akan akan dijabarkan dalam bagian ini
melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik. meliputi: keterampilan bertanya, keterampilan
Kemampuan yang dimaksud merupakan dasar-dasar memberikan penguatan, keterampilan mengadakan
yang bersifat sine qua non untuk diterapkan guru variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
setiap kali melakukan aktivitas mengajarnya. Dasar- membuka dan menutup pelajaran, keterampilan
dasar mengajar yang dimaksud dalam tulisan ini memimpin kelompok kecil, keterampilan mengajar
adalah keterampilan-keterampilan dasar yang harus
8 9
II
kelompok kecil dan perorangan, dan keterampilan
mengelola kelas. BAB
Pada bagian ketiga akan ditemukar, bentuk dan
proses pembimbingan pelatihan kedelapan
keterampilan dasar mengajar. Pada bagian ini akan
KONSEP KETERAMPILAN DASAR
dipaparkan konsep supervisi klinis dan prosesnya. MENGAJAR
Sedangkan pada bagian keempat akan
ditemukan transkrip-transkrip setiap keterampilan
dasar mengajar yang dapat dijadikan sebagai contoh
1. Apa itu Micro Teaching?
pelatihan kedelapan keterampilan dasar mengajar.
Dan pada akhir buku ajar ini akan dilampirkan Micro teaching atau pembelajaran mikro adalah
contoh-contoh format observasi terhadap penguasaan sebuah model atau metode pelatihan penampilan
komponen-komponen setiap keterampilan dasar dasar mengajar guru yang dilakukan secara mikro
mengajar. atau disederhanakan,
yaitu waktu, materi
dan jumlah siswa.
Micro teaching
biasanya dilakukan
oleh calon guru yang
saling bertukar peran
dalam berlatih untuk
menguasai
keterampilan dasar mengajar, praktek kegiatan
belajar dan berdiskusi mengenai masalah-masalah
yang ditemukan.
Pembelajaran micro teaching pada awalnya
dilakukan di Stanford University, USA pada tahun
1963. Micro teaching dilakukan sebagai salah satu
usaha dalam meningkatkan kualitas guru profesional.
Di Indonesia micro teaching mulai diperkenalkan

10 11
oleh beberapa lembaga pendidikan tinggi, antara lain [2] Menurut Barnawi dan Arifin [2016], micro
IKIP Yogyakarta, IKIP Bandung, IKIP Ujung teaching adalah metode yang digunakan di
Pandang. Pada Mei 1977 diadakan seminar untuk lingkungan pendidikan guru dan lingkungan
merekomendasikan pembelajaran mikro dimasukkan belajar mengajar lainnya. Dalam micro teaching
dalam silabus dan kurikulum pada lembaga sekelompok calon guru berlatih untuk
pendidikan guru. menguasai keterampilan-keterampilan dasar
Micro teaching adalah suatu metode latihan mengajar, mempraktikan kegiatan mengajar,
yang dirancang sedemikian rupa untuk memperbaiki dan berdiskusi untuk membahas tentang
keterampilan mengajar calon guru dan masalah-masalah yang ditemukan. Proses
mengembangkan pengalaman profesional guru belajar mengajar direkam dalam sebuah video
khususnya keterampilan mengajar dengan cara dengan pantauan dosen pembimbing. Calon
menyederhanakan atau memperkecil aspek guru saling bertukar peran, ada suatu saat
pembelajaran seperti jumlah murid, waktu, fokus menjadi guru dan ada pula yang suatu saat
bahan ajar dan membatasi penerapan keterampilan menjadi siswa. Cara seperti ini telah digunakan
mengajar tertentu, sehingga guru dapat diketahui di banyak lembaga pendidikan guru.
keunggulan dan kelemahan pada diri guru secara [3] Menurut Asril [2011], micro teaching adalah
akurat. sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau
[1] Berikut definisi dan pengertian micro teaching disebut juga dengan real teaching. Jumlah
dari beberapa sumber buku: pesertanya berkisar antara 5-10 orang, ruang
Menurut Sukirman [2012], micro teaching kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya
adalah sebuah pembelajaran dengan salah satu berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada
pendekatan atau cara untuk melatih penampilan keterampilan mengajar tertentu, dan pokok
mengajar yang dilakukan secara micro atau bahasannya disederhanakan.
disederhanakan. Penyederhanaan disini terkait [4] Menurut Helmiati [2013], micro teaching adalah
dengan setiap komponen pembelajaran, penguasaan ketrampilan dasar mengajar, guru
misalnya dari segi waktu, materi, jumlah siswa, perlu berlatih secara parsial artinya tiap-tiap
jenis keterampilan dasar mengajar yang komponen keterampilan dasar mengajar perlu
dilatihkan, penggunaan metode dan media dikuasai secara terpisah-pisah. Adapun yang
pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran dikecilkan dan disederhanakan adalah jumlah
lainnya. siswa 5 - 10 orang, waktu mengajar 5-10 menit,
bahan pelajaran hanya mencakup satu atau dua
12 13
hal yang sederhana dan ketrampilan mengajar mengajar dan ilmu keguruan yang telah
difokuskan beberapa ketrampilan khusus saja. dipelajari secara teoritik. Pengajaran mikro
[5] Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial [2014], berfungsi sebagai praktek keguruan, baik dalam
micro teaching adalah metode latihan pre-service maupun in-service. Dengan hal ini
penampilan dasar mengajar yang dirancang maka jelas bahwa fungsi intruksional sebagai
secara jelas mengisolasi bagian-bagian tempat untuk mengasah kompetensi dan
komponen dan proses mengajar sehingga guru keterampilan mengajar.
atau calon guru dapat menguasai satu persatu [2] Fungsi Pembinaan, sebagai tempat pembinaan
ketrampilan dasar mengajar dalam situasi yang dan pembekalan para calon guru dibina
disederhanakan. sebelum terjun ke pengajaran sebenarnya. Micro
teaching dijadikan tempat membekali calon
2. Fungsi Micro Teaching guru dengan memperbaiki komponen-
Micro teaching berfungsi untuk memberikan komponen mengajar sebelum terjun ke kelas
pengalaman baru dalam belajar mengajar, sedangkan tempat pengajaran.
bagi guru micro teaching berfungsi memberi [3] Fungsi Integralistik, sebagai program yang
penyegaran keterampilan dan sebagai sarana umpan merupakan bagian integral program
balik atas kinerja mengajarnya. Melalui micro pengalaman lapangan serta merupakan mata
teaching, baik calon guru maupun guru dapat kuliah prasyarat PPL dan berstatus sebagai mata
memperoleh informasi tentang kekurangan dan kuliah wajib nyata.
kelebihannya dalam mengajar. Apa saja kelebihan [4] Fungsi Eksperimen, sebagai bahan uji coba bagi
yang perlu dipertahankan dan apa saja kekurangan calon guru pakar di bidang pembelajaran.
yang dapat diperbaiki. Selain itu, melalui micro Contohnya seorang guru berdasarkan
teaching guru dapat mencoba metode atau model penelitiannya menemukan suatu model
pembelajaran baru sebelum digunakan pada kelas pembelajaran, maka sebelum penemuan itu
yang sebenarnya. dipraktekkan di lapangan, maka terlebih dahulu
[1] Fungsi Intruksional, sebagai penyedia fasilitas diujicobakan di dalam micro teaching ini.
praktek latihan bagi calon guru untuk berlatih Dengan hal ini hasil dapat dievaluasi di mana
dan memperbaiki dan meningkatkan letak kelemahannya untuk segera dilakukan
keterampilan pembelajaran juga latihan perbaikan-perbaikan. Dengan kata lain bahwa
penerapan pengetahuan metode dan teknik fungsi micro teaching adalah sarana dalam
latihan mempraktekkan mengajar, juga salah
14 15
satu syarat bagi mahasiswa yang akan satu penunjang pengalaman lapangan bagi calon
mengikuti praktek mengajar di lapangan. Peka guru. Micro teaching menjadi salah satu latihan
terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses terbatas mengenai keterampilan-keterampilan
pembelajaran ketika menjadi kolaborator yang tertentu., tujuan yang diharapkan dari pembelajaran
mengkritisi teman yang tampil praktik micro teaching antara lain adalah sebagai berikut:
mengajar. Lebih siap melakukan kegiatan [1] Membantu calon guru atau guru menguasai
praktik mengajar di lembaga dan sekolah. Dapat ketrampilan-ketrampilan khusus, agar dalam
menilai kekurangan yang ada dalam dirinya latihan tidak mengalami kesulitan.
yang berkaitan dengan kompetensi dasar [2] Meningkatkan taraf kompetensi mengajar bagi
mengajar melalui refleksi diri setelah praktik ke calon guru secara bertahap, dengan penguasaan
depan. Sadar bagaimana membentuk profil ketrampilan-ketrampilan yang akhirnya dapat
pendidik yang baik ditinjau dari kompetensi diintegrasikan dalam mengajar yang
penampilan, sikap dan perilaku. Melalui micro sesungguhnya.
teaching seorang calon pendidik akan memiliki [3] Dalam in service training bagi guru atau dosen,
rasa percaya diri yang tinggi, karena telah diharapkan yang bersangkutan bisa
dilatih secara baik dan dibekali kompetensi menemukan sendiri kekurangannya dalam
demi kompetensi baik secara terpisah maupun mengajar dan usaha memperbaikinya.
terpadu dalam satu kesatuan proses [4] Memberi kemungkinan dalam latihan
pembelajaran. pembelajaran mikro agar calon guru atau guru
menguasai ketrampilan [khusus] mengajar, agar
3. Tujuan Micro Teaching dalam penampilan mengajar [dalam proses
Tujuan micro teaching adalah untuk membekali belajar-mengajar] mantap, terampil, dan
dan/atau meningkatkan performance calon guru kompeten.
atau guru dalam mengadakan kegiatan belajar [5] Sebagai penunjang usaha peningkatan
mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar. ketrampilan, kemampuan serta efektivitas dan
Micro teaching digunakan untuk mempertemukan efisiensi penampilan calon guru atau guru
antara teori dan praktik pengajaran pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
calon guru. Selain itu, micro teaching digunakan
untuk menyiapkan calon guru sebelum praktik 4. Aspek-Aspek dalam Micro Teaching
mengajar di sekolah. Micro teaching merupakan salah Pembelajaran mikro atau micro teaching
memiliki beberapa aspek dalam melatih keterampilan
16 17
yang harus dimiliki oleh seorang pengajar terkait diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu
dengan sejauh mana kemampuan para guru mampu kesatuan yang berarti, sehingga mudah
di dalam menerapkan berbagai variasi metode dipahami para peserta didik. Kegiatan
mengajar. Terdapat beberapa aspek keterampilan menjelaskan memiliki tiga komponen, yaitu
dalam micro teaching, yaitu sebagai berikut: penyampaian pesan [sender], pihak yang dituju
[1] Keterampilan Membuka dan Menutup [receiver], dan pesan [message]. Tujuan
Pelajaran menjelaskan tidak untuk membuat siswa hafal,
Membuka pelajaran merupakan usaha untuk tetapi membuat siswa menjadi memahami apa
menciptakan pra kondisi agar mental maupun yang sedang dipelajari. Penjelasan itu harus
perhatian siswa terpusat pada apa yang akan berkesan dan bermakna bagi siswa. Sebelumnya
dipelajarinya. Membuka pelajaran berarti perlu dilakukan perencanaan dengan baik dan
mengarahkan siswa pada materi pelajaran memerhatikan isi materi serta kondisi siswa,
bukan hanya yang diperlukan pada awal kemudian isi materi perlu disajikan dengan
pembelajaran, melainkan juga selama proses teknik yang tepat agar mudah dipahami. Bisa
pembelajaran. Menutup pelajaran merupakan dengan pengarahan, bahasa yang sederhana,
suatu kegiatan yang bertujuan untuk ataupun ilustrasi.
menyimpulkan kegiatan inti. Saat guru [3] Keterampilan Mengadakan Variasi
mengatakan kepada siswa bahwa waktu Keterampilan menggunakan variasi stimulus
pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran harus merupakan keterampilan guru dalam
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa menggunakan bermacam kemampuan dalam
yang telah dipelajari, tingkat pencapaian siswa, mengajar untuk memberikan rangsangan
dan tingkat keberhasilan guru. Kegiatan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu
menutup pelajaran tidak hanya dilakukan menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias
dilakukan pada setiap akhir pelajaran, tetapi dalam menerima pembelajaran dan aktivitas
juga dapat dilakukan pada setiap penggal akhir belajar mengajar dapat berlangsung secara
kegiatan atau setiap kali akan ke hal atau topik efektif. Tujuan penggunaan variasi dalam
baru. proses belajar mengajar menghilangkan
[2] Keterampilan Menjelaskan kejemuan dalam mengikuti proses belajar,
Keterampilan menjelaskan adalah suatu mempertahankan kondisi optimal belajar,
keterampilan menyajikan bahan belajar yang meningkatkan perhatian dan kondisi peserta
didik, memudahkan pencapaian pembelajaran.
18 19
[4] Keterampilan Memberikan Penguatan mengembalikan kondisi apabila terjadi
Memberi penguatan merupakan tindakan gangguan dalam pembelajaran. Komponen
terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat pengelolaan kelas terbagi menjadi dua, yaitu
mendorong munculnya peningkatan kualitas komponen yang bersifat preventif dan
tingkah laku tersebut di saat yang lain untuk komponen yang bersifat kuratif. Komponen
mempertahankan dan meningkatkan perilaku yang bersifat preventif ialah komponen yang
tertentu. Keterampilan memberikan penguatan berhubungan dengan tindakan penciptaan dam
ialah keterampilan memberi respon positif pemeliharaan kondisi optimal, sedangkan
dengan tujuan mempertahankan dan komponen yang bersifat kuratif ialah komponen
meningkatkan perilaku tertentu. Penguatan juga yang berhubungan dengan tindakan untuk
dapat dikatakan sebagai respon terhadap suatu mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
tingkah laku yang sengaja diberikan agar [7] Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
tingkah laku tersebut dapat terulang kembali. Perorangan
[5] Keterampilan Bertanya Kemampuan mengajar kelompok kecil
Keterampilan bertanya merupakan merupakan kemampuan guru mengajar peserta
keterampilan yang digunakan untuk didik sebanyak 3-8 orang untuk setiap
mendapatkan jawaban atau balikan dari orang kelompoknya. Sedangkan keterampilan
lain. Setiap pengajaran, evaluasi, pengukuran, mengajar perseorangan atau individual
dan penilaian dilakukan dengan pertanyaan. merupakan kemampuan guru untuk
Pertanyaan yang baik akan menuntun jawaban menentukan waktu, bahan ajar, dan tujuan yang
yang sesungguhnya dan pertanyaan yang buruk digunakan dalam mengajar dan memperhatikan
akan menjauhkan kita dari jawaban yang perbedaan setiap individu peserta didik.
memuaskan. Tujuan keterampilan bertanya Seorang guru dituntut untuk
agar peserta didik bisa termotivasi untuk mengorganisasikan siswa sesuai dengan pokok
terlibat dalam interaksi belajar, berani bahasan, tujuan pembelajaran, kebutuhan siswa,
mengutarakan pendapat, dan mampu waktu, dan alat yang tersedia.
meningkatkan pola berfikir peserta didik. [8] Keterampilan Membimbing Diskusi
[6] Keterampilan Mengelola Kelas Kelompok Kecil
Keterampilan mengelola kelas merupakan Kemampuan membimbing diskusi kelompok
keterampilan untuk menciptakan dan merupakan keterampilan yang sangat penting
memelihara kondisi belajar yang optimal serta untuk dikuasai teacher trainee. Dalam kegiatan
20 21
mengajar ada kalanya guru membuat kegiatan 1] Tahap I [Kognitif]
kerja kelompok. Namun, dalam suatu kegiatan Tahap pertama, mahasiswa calon guru atau
diskusi sering dijumpai siswa ngobrol tentang praktekkan dibimbing untuk memahami dan
hal-hal di luar materi diskusi. Untuk itu mendalami serta memiliki gambaran secara
keterampilan guru dalam membimbing diskusi umum konsep dan makna keterampilan dasar
kelompok kecil sangat dibutuhkan untuk mengajar dalam proses belajar mengajar,
menjamin keberlangsungan diskusi secara menggunakan secara tepat, menyinergikan
efektif. keterampilan satu dan lainnya serta ketepatan
[9] Tahapan Micro Teaching kapan dan dalam kondisi yang bagaimana
Tahapan dalam pembelajaran mikro atau micro keterampilan satu dan lainnya digunakan pada
teaching adalah sebagai berikut: tahap ini idealnya para calon guru selain
diperkenalkan pada konsep-konsep secara
teoritis juga harus melihat contoh-contoh
penerapan teori tersebut secara praktis melalui
tayangan video aplikasi teori tersebut. Dengan
demikian, para mahasiswa calon guru atau
praktekkan dapat menyinergikan pengetahuan
mereka untuk digunakan pada realita
pengajaran yang dipadukan dengan
keterampilan dasar mengajar.
2] Tahap II [Pelaksanaan]
Tahap kedua ini, para mahasiswa calon guru
atau praktekkan secara nyata mempraktekkan
keterampilan dasar mengajar secara berulang,
dengan harapan jika praktekkan sudah berulang
kali melakukan praktik akan mengetahui
kekurangannya pada keterampilan yang
mereka pelajari untuk dikuasai dan terampil
untuk menggunakannya dalam proses belajar
Gambar 1. Tahap-Tahap Pengajaran Mikro mengajar. Pada tahapan ini praktekkan sudah
dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran
22 23
mulai dari RPP, media yang akan digunakan berdasarkan potensi yang dimiliki. Usaha guru
dan segala sesuatu yang dipersyaratkan bagi tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata,
guru yang profesional dimasa mendatang. salah satu diantaranya adalah mengajar. Mengajar
oleh sebagian orang diartikan sebagai proses
3] Tahap III [Balikan] penyampaian pengetahuan kepada peserta didik.
Tahap ketiga ini merupakan kilas balik Mengajar adalah menyampaikan atau menularkan
praktekkan dengan mempelajari hasil dari pengetahuan dan pandangan [Roojakers, 1990:1].
observasi teman sejawat yang akan memberikan Sementara ada juga ahli mengartikannya sebagai
informasi setelah melihat secara langsung suatu kegiatan menciptakan sistem lingkungan yang
pelaksanaan kegiatan praktik mengajar. Para memungkinkan terjadinya proses belajar [Raka Joni,
rekan sejawat dan dosen pembimbing atau 1980:8]. Dalam pembahasan buku ajar ini mengajar
dosen luar biasa akan memberikan penilaian diartikan sebagai suatu usaha membelajarkan peserta
berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan didik. Istilah membelajarkan digunakan sebagai
praktekkan yang selanjutnya akan didiskusikan usaha merencanakan, melaksanakan, dan menilai
dan sebagai bahan untuk memperbaiki kinerja segala aspek yang turut membantu terjadi proses
sebagai calon guru yang profesional. belajar pada diri peserta didik.
Sebagai usaha membelajarkan peserta didik,
5. Konsep Kemampuan Dasar Mengajar kegiatan mengajar tidak dapat dilaksanakan tanpa
Mengajar adalah kegiatan yang dilaksanakan perencanaan yang benar dan tepat. Sebelum kegiatan
oleh tenaga pengajar dalam program pengajaran di mengajar dilaksanakan, guru harus membuat
tempat dan waktu tertentu. Pengajaran sendiri sering perencanaan yang didasarkan pada keputusan-
diartikan sebagai suatu aktivitas [proses] belajar- keputusan yang sifatnya situasional. Maksudnya,
mengajar yang didalamnya terlibat dua subyek guru harus terlebih dahulu menganalisis faktor-
utama, yakni guru dan peserta didik. Peserta didik faktor yang berhubungan dengan kegiatan belajar
adalah istilah yang digunakan penulis sebagai ganti mengajar yang kan dilaksanakan nantinya dan juga
istilah anak didik, obyek didik, yang sering keberadaan peserta didik yang akan menghadapinya
disebutkan banyak kalangan sebagai murid, pelajar, nantinya dalam melaksanakan kegiatan mengajar
siswa, dan atau mahasiswa. tersebut guru harus mampu memprediksi bagaimana
Melalui program pengajaran guru berusaha tingkat kemampuan, minat, bakat, motivasi, dan
membantu peserta didik mengembangkan dirinya sebagainya yang dimiliki oleh calon-calon peserta

24 25
didiknya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru penilaian tersebutlah guru dapat merencanakan dan
kemudian merumuskan tujuan, bahan/materi, melaksanakan kegiatan-kegiatan mengajar untuk
kegiatan belajar-mengajar [termasuk didalamnya saat-saat berikutnya.
pendekatan, metode, langkah-langkah kegiatan, dan Pada saat melakukan kegiatan mengajar di
jenis kegiatan], alat dan sumber bahari, dan penilaian kelas, dari guru dituntut sejumlah kemampuan dan
yang akan dilakukan selama pengajarannya keterampilan yang dapat membantu peserta didik
berlangsung. Ini berarti mengajar tidak hanya dapat mengikuti kegiatan pembelajaranya dengan
dilakukan pada saat guru berdiri di depan kelas. baik. Kemampuan yang dimaksud disini adalah
Kegiatan mengajar sebenarnya sudah dilakukan guru kemampuan dasar yang yang harus dimiliki,
pada saat ia merencanakan kegiatan mengajar itu dikuasai, dan diterapakan guru selama ia
sendiri. Wujud kegiatan tersebut adalah tersusunnya melaksanakan proses belajar-mengajar di kelas.
kegiatan mengajar dalam bentuk Rencana Program Kemampuan tersebut merupakan dasar dari
Pembelajaran [RPP] kemampuan keguruan lainnya yang harus
Setelah RPP disusun kegiatan berikut dari ditampilkan guru dalam membelajarkan peserta
mengajar itu adalah melaksanakan kegiatan mengajar didik. Kemampuan yang dituntut dari guru adalah
di kelas. Di kelas inilah guru berusaha mewujud kemampuannya mengelola kegiatan pembelajaran.
nyatakan segala aspek yang telah tersusun dalam Kemampuan mengelola kegiatan pembelajaran,
RPP. Selama guru melaksanakan kegiatan mengajar berdasakan Alat Penilaian Kemampuan Guru
di kelas, darinya dituntut sejumlah kemampuan dan [APKG] [Dirjendikti, 1998: 21-23] meliputi:
keterampilan yang dapat membuat peserta didik
[1] Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran
merasa aman, senang, timbul rasa ingin tahu,
1] Menyiapkan ruang, alat bantu belajar, dan
bersemangat, bebas dari kebosanan, bebas dari
sumber belajar
ngantuk, dan lain sebagainya sehingga tujuan yang
2] Melaksanakan tugas harian kelas
telah dirumuskan guru di dalam RPP nya dapat
[2] Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
dicapai peserta didik dengan efektif dan efisien.
1] Memulai kegiatan pembelajaran
Selama dan setelah melaksanakan kegiatan 2] Melaksanakan jenis kegiatan yang sesuai
seperti dikemukakan di atas, barulah guru dengan tujuan, siswa, situasi, dan
melakukan penilaian. Guru melakukan penilaian lingkungan
terhadap proses hasil belajar-mengajar yang sedang 3] Menggunakan atat bantu [media]
dan telah dilaksanakannya. Berdasakan hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan,
26 27
siswa, situasi, dan lingkungan. [5] Mendemonstrasikan kemampuan khusus
4] Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu
dalam urutan yang logis [6] Melaksanakan evaluasi proses dan hasil
5] Melaksanakan kegiatan pembelajaran belajar
secara individual, kelompok, dan klasikal [7] Melaksanakan penilaian selama proses
6] Mengelola waktu pembelajaran secara pembelajaran
efisien [8] Melaksanakan penilaian pada akhir
[3] Mengelola interaksi kelas pembelajaran
1] Memberi petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi Berdasarkan kemampuan mengajar di atas dari
pembelajaran guru juga dituntut sejumlah keterampilan mengajar.
2] Menangani pertanyaan dan respon siswa Keterampilan mengajar yang dimaksud akan
3] Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, menjadi sajian utama dari buku ajar ini. Oleh karena
isyarat, dan gerakan badan itu, pembahasannya akan dikaji secara mendalam
4] Memicu dan memelihara keterlibatan siswa pada Bab IV.
5] Memantapkan penguasaan materi Penguasaan dan kemampuan menampilkan
pembelajaran keenam kemampuan yang disebutkan di atas serta
[4] Bersikap terbuka dan luwes keterampilan menampilkan jenis-jenis keterampilan
1] Menunjukkan sikap ramah, hangat, mengajar [yang akan dibahas nantinya di BAB IV]
luwes, terbuka, penuh perhatian, dan sabar itulah yang disebut dengan kemampuan dasar
kepada siswa mengajar guru.
2] Menunjukkan kegairahan mengajar Jika guru dapat menampilkan seluruh
3] Mengembangkan hubungan antar pribadi kemampuan dan keteramopilan mengajar tersebut,
yang sehat dan serasi maka usahanya membelajarkan peserta didik akan
4] Membantu siswa menyadari kelebihan dan memberikan hasil yang maksimal. Artinya, pada diri
kekurangannya peserta didik akan terjadi proses belajar yang dapat
5] Membantu siswa menumbuhkan membuat mereka mencapai tujuan-tujuan pengajaran
kepercayaan diri
yang telah ditetapkan sebelumnya.

28 29
6. Konsep Pengajaran Mikro keterampilan mengajar tersebut. Kecuali itu,
[1] Pengertian pengetahuan dan keterampilan mengajar itu sendiri
Guru adalah jabatan atau profesi yang sangat luas, beraragam, dan rumpil. Oleh karena itu
memerlukan keahlian khusus. Sebagai suatu profesi, pula mustahil kiranya bila keterampilan mengajar
pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh dipelajari sekaligus dalam waktu singkat.
sembarang orang sekalipun ia pandai berbicara, Pembentukan keterampilan mengajar yang
penampilannya menarik, dan sebagainya. Untuk rumpil, seperti diuraikan di atas, sebaiknya
menjadi guru diperlukan syarat khusus, apalagi dilakukan secara bertahap. Penahapan tersebut
sebagai guru profesional, seseorang haruslah bertolak pada asumsi bahwa "keterampilan
menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran mengajar yang rumpil dapat dipilah menjadi
yang dipelajari dan dikuasai melalui proses unsur keterampilan yang lebih kecil, yang masing-
pendidikan atau pra-jabatan tertentu. masing dapat dilatihkan secara efektif dan efisien
Pekerjaan "mengajar" adalah tugas utama dibanding dengan pendekatan latihan secara
seorang guru. Mengajar merupakan suatu perbuatan menyeluruh". Selanjutnya dikatakan bahwa
yang rumpil, yang mengajar adalah suatu kegiatan yang dapat
menuntut penguasaan dikendalikan, dapat diamati, dan terdiri dari
berbagai pengetahuan komponen keterampilan yang dapat dilatihkan
dan keterampilan, di secara terbatas [John I. Bola, 1985: 1]. Keterampilan
samping penghayatan yang dapat dilatihkan secara terpisah ini disebut
terhadap sikap, nilai, keterampilan mengajar terbatas atau "isolated
dan wawasan yang teaching skills" yang dapat dibentuk melalui
relevan dengan tugas "pengajaran mikro". Menurut Mcknight [george
itu. Oleh karena itu, Brown, 1988:14] "pengajaran mikro merupakan
"mengajar" jauh lebih pengajaran dalam skala kecil yang dirancang untuk
rumpil daripada sekadar alih informasi atau transfer mengembangkan keterampilan-keterampilan baru
ilmu, sebab itu di dalamnya terlibat berbagai dan memperbaiki keterampilan yang sudah dimiliki
kemampuan yang secara runtun, utuh, dan terpadu sebelumnya". Melalui pengajaran mikro ini seseorang
muncul ketika perbuatan mengajar dilakukan. Itulah calon guru maupun guru dapat mengembangkan
sebabnya, mengajar yang benar hanya dapat berbagai keterampilan dasar mengajar sebagai
dilakukan oleh orang yang terlatih dan menguasai pegangan dalam melaksanakan pengajaran yang

30 31
sesungguhnya. Pengajaran mikro ini memberi 3 The duration is 3 Duration of time
kesempatan kepada calon guru dan atau guru 40 to 45 minutes for teaching is 5 to 7
melakukan perlatihan pada setiap keterampilan [Durasinya 40 minutes [Lama
dasar mengajar. Selanjutnya I.G.A.K Wardhani hingga 45 menit] waktu mengajar
[1991:55] menyederhanakan pengertian pengajaran adalah 5 sampai 7
mikro sebagai "suatu pengajaran utuh yang menit]
diperkecil". Sebagai bentuk utuh yang diperkecil, 4 Immediate feed- 4 There is immediate
pengajaran mikro mempunyai ciri yang dapat back is not feed-back [Ada
mebedakannya dengan pengajaran biasa seperti pada available umpan balik
bagan di bawah ini: [Umpan balik langsung]
langsung tidak
tersedia]
COMPARISON BETWEEN
5 There is no 5 Teaching is carried
MICRO AND TRADITIONAL TECHING
control over on under
MACRO MICRO
No No situation [Tidak controlled situation
TEACHING TEACHING
ada kendali atas [Pengajaran
1 Class consists of 1 Class consists of a
situasi] dilakukan dalam
40 to 60 students small group of 6 to
situasi yang
[Kelas terdiri 10 students [Kelas
terkendali]
dari 40 hingga 60 terdiri dari
6 Teaching 6 Teaching is
siswa] kelompok kecil
becomes relatively simple
yang terdiri dari 6
complex [Mengajar relatif
sampai 10 siswa]
[Mengajar sederhana]
2 The teachers 2 The teacher tekes
menjadi
practices several up one skill at a
kompleks]
skills at a time time [Guru
7 The role of the 7 The role of the
[Para guru mengasah satu
supervisor is supervisor is
mempraktikkan keterampilan pada
beberapa satu waktu] vague [not clear] specific and well
keterampilan [Peran pengawas defined to
sekaligus] tidak jelas [tidak improveskil
jelas]] teaching [Peran
32 33
pengawas sangat Ciri lain pengajaran mikro ini adalah keharusan
spesifik dan pemberian balikan secara cepat dan obyektif kepada
terdefinisi dengan calon guru dan atau guru yang melakukan
baik untuk perlatihan. Balikan ini adalah amatan dari teman
meningkatkan [peer group] dan penyelia yang mengamati
pengajaran perlatihan praktikan. Amatan yang dimaksud
keterampilan] diperoleh dari pencatatan selama perlatihan
COMPARISON BETWEEN berlangsung, baik melalui penggunaan Lembar
MICRO AND TRADITIONAL TECHING pengamatan maupun dengan Video Tape Recorder
MACRO MICRO [VTR], atau Audio Tape Recorder [ATR].
No No
TEACHING TEACHING
Pengajaran mikro dapat dilakukan dalam
8 Pattern of 8 Pattern of
situasi yang sebenarnya, dengan memanfaatkan
classroom classroom
peserta didik SD/SLTP/SMTA sebagai murid.
interaction interaction can be
Kecuali itu, dapat pula dilakukan dalam bentuk
cannot be studied objectively
simulasi dengan memanfaatkan teman sendiri "peer
studied [Pola [Pola interaksi
teaching" sebagai murid. Walaupun demikian,
interaksi kelas kelas dapat
pengajaran mikro belum dapat disamakan dengan
tidak dapat dipelajari secara
pengajaran sesungguhnya atau "real classroom
dipelajari] objektif]
teaching". Pengajaran mikro merupakan tahap
persiapan untuk pembentukan dan pembinaan
Dari ciri pengajaran mikro pada tabel tersebut profesionalisasi calon guru dan atau guru. Khusus
diperoleh kesimpulan bahwa kedua bentuk bagi calon guru [mahasisvva Lembaga Pendidikan
pengajaran memiliki komponen yang sama, hanya Tenaga Kependidikan-LPTK] pengajaran mikro
ukurannya yang berbeda. Pengajaran mikro memiliki merupakan langkah awal yang harus dilalui sebelum
komponen pengajaran yang diperkecil. Selain itu, memasuki tahap latihan mengajar di kelas
calon guru dan atau guru dituntut memiliki sesungguhnya pada sekolah latihan, suatu
kemampuan mempumpunkan diri untuk perlatihan kegiatan perlatihan yang disebut program
satu jenis keterampilan tertentu walaupun ia harus pengalaman lapangan. Dengan demikian,
menggunakan keterampilan lainnya. keterampilan yang dilatihkan melalui pengajaran

34 35
mikro, masih harus ditindaklanjuti dengan perlatihan 4] mengenal kelemahan dan kekeliruan yang
di kelas yang sesungguhnya. kurang disadari pada saat melaksanakan
Simpulan yang dapat diperoleh dari uraian di pengajaran
atas adalah bahwa pengajaran mikro merupakan 5] memahami, menguasai, dan terlatih pada setiap
pengajaran dalam skala kecil yang dirancang untuk jenis keterampilan mengajar yang
perlatihan mengajar permulaan bagi calon guru atau dipersyaratkan bagi pemberhasilan kegiatan
peningkatan keterampilan mengajar guru dengan mengajar.
lingkup peserta didik, materi pelajaran, tujuan [3] Prosedur
pelajaran, waktu mengajar yang lebih kecil, serta Pengajaran mikro merupakan kegiatan yang
keterampilan tertentu. Pengajaran mikro dapat memerlukan penahapan tertentu. Tahapan yang
dilaksanakan di lingkungan teman atau sekelompok dimaksud meliputi; 1] pengenalan pengajaran mikro,
peserta didik yang dibimbing oleh penyelia [Dosen 2] penyajian model dan diskusi 3] perencanaan atau
pembimbing dan atau Guru pamong] dengan persiapan, 4] perlatihan, pengamatan/perekaman, 5]
menggunakan alat pengamatan tertentu. diskusi balikan, 6] perencanaan/persiapan ulang, 7]
perlatihan, pengamatan/perekaman ulang, dan [8]
[2] Tujuan
diskusi balikan.
Tujuan pengajaran mikro, secara umum,
mempersiapkan calon guru dan atau guru untuk
melaksanakan kegiatan mengajar sepenuhnya di
kelas dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang benar terhadap pekerjaan guru yang
profesional. Secara khusus, pengajaran mikro
mempunyai tujuan untuk membantu calon guru dan
atau guru agar dapat:
1] menganalisis tingkah laku mengajar teman dan
diri sendiri
2] melaksanakan kegiatan mengajar dengan
keterampilan yang benar, efektif, efisien, dan
produktif
3] menanamkan rasa percaya diri dan sikap
terbuka terhadap kritik orang lain
36 37
No Pengajaran Mikro Kegiatan itu, juga harus mengamati
1] TAHAPAN-1 Tahap pengenalan penggunaan berbagai
pengajaran mikro diawali komponen keterampilan
dengan pemahaman mengajar, misalnya
berbagai teori dan melihat penayangan
temuan yang menyeluruh rekaman video tape
tentang konsep dan recorder, atau simulasi
komponen keterampilan yang dilakukan langsung
mengajar yang hendak oleh penyelia
dilatihkan. Calon guru [dosen/guru pamong].
dan atau guru harus Konsep/teori yang
mengamati kegiatan dipelajari dan hasil
pengajaran yang pengamatan harus
berlangsung di kelas. didiskusikan dengan
Oleh karena itu, sebelum calon guru dan atau guru
calon guru/guru bersama penyelia.
diperkenalkan dengan Dengan demikian tingkat
pengajaran mikro pemahaman
berserta aspek-aspeknya, konsep/teori dan
lebih dahulu mereka komponen keterampilan
diberi kesempatan [dan mengajar akan lebih baik,
atau disuruh] Baru setelah itu kepada
mengadakan observasi mereka diperkenalkan
terhadap proses atau segala sesuatu yang
interaksi belajar-mengajar berkenaan dengan
di sekolah-sekolah pengajaran mikro, antara
latihan. Hasil lain:
observasinya dibawa ke [1] apa pengajaran mikro
kampus untuk diadakan itu [konsep dasarnya]
diskusi seperlunya. Selain [2] apa maksud dan

38 39
tujuan pengajaran mengajar yang telah
mikro diisolasikan lewat model-
[3] apa unsur-unsur atau model yang telah tersedia
keterampilan yang berupa paket-paket
perlu dilatihkan pedoman penggunaan
dalam pengajaran suatu keterampilan
mikro, dan lain-lain. tertentu di dalam
Adapun pengenalan kegiatan belajar-
tersebut dapat dilakukan mengajar. Paket tersebut
melalui kegiatan berisi teori serta contoh
perkuliahan biasa yang [dapat berupa transcript,
menerapkan berbagai rekaman video atau audio
pendekatan dan metode ataupun gabungan dari
mengajar, dan kegiatan- ketiganya]. Cara
kegiatan khusus seperti mempelajari model-
mengobservasi rekaman model berupa paket
video pengajaran mikro. tersebut dapat dilakukan
dengan azas
No Pengajaran Mikro Kegiatan “individualized learning”
2] TAHAPAN-2 Tahap penyajian model [belajar secara individu]
dan diskusi dilakukan dimana calon guru yang
dengan penyajian model bersangkutan tidak perlu
keterampilan mengajar terikat dengan batasan
tertentu melalui model waktu yang ketat, biarkan
atau rekaman yang telah mereka melangkah sesuai
disediakan sebelumnya. dengan kecepatan dan
Calon guru/guru pada waktu yang dimiiki asal
tahap ini ditugasi untuk saja tidak meninggalkan
mempelajari berbagai prinsip terpimpin,
komponen keterampilan terarah, dan terkontorl.

40 41
Dalam mempelajari mempertinggi
model-model tersebut pemahaman calon
sekaligus sambil guru/guru terhadap
"mempraktekkan" komponen keterampilan
panduan observasi atau yang ditampilkan.
lembar-lembar
observasi/penilaian
No Pengajaran Mikro Kegiatan
lainnya, yang sangat
3] TAHAPAN-3 Tahap perencanaan ini
membantu dalam arti
mengharuskan calon
mempertinggi
guru/guru menyusun
pemahaman terhadap
persiapan mengajar
komponen-komponen
dengan pengajaran mikro
keterampilan mengajar
untuk perlatihan tertentu.
yang harus dikuasai
Persiapan mengajar ini
untuk diterapkan di kelas
didalammnya tercantum
[sekolah]. Selama
tujuan latihan, disamping
penyajian, teori/model
komponen-komponen
keterampilan mengajar
disain instruksional
beserta komponen-
lainnya. Tujuan latihan
komponennya
tersebut disesuaikan
berlangsung, calon guru
dengan jenis
dan atau guru harus
keterampilan yang akan
memperhatikan,
dilatihkan melalui
mengamati, dan mencatat
pengajaran. mikro,
melalui pengisian lembar
seperti keterampilan
pengamatan yang telah
membuka dan menutup
disediakan sebelumnya.
pelajaran, keterampilan
Amatan yang
menjelaskan,
diperoleh harus
keterampilan
didiskusikan untuk
mengadakan variasi
42 43
stimulus, bertanya, dan dengan menggunakan
Iain-Iain. Persiapan ini lembar pengamatan.
dikerjakan secara Pengamat terdiri dari dua
perorangan atau orang. Seorang berperan
kelompok dengan sebagai pengamat
memperhatikan ciri tertulis, dan seorang lagi
pengajaran mikro. Tahap berperan sebagai
persiapan ini juga pengamat lisan. Tugas
dilakukan dengan pengamat adalah
menentukan peranan mengamati tampilan
setiap anggota kelompok, guru latih selama
lembar pengamatan, perlatihan berlangsung.
waktu dan tempat Calon guru dan atau guru
perlatihan. Calon guru lain yang tidak berperan
dan atau guru peserta sebagai guru latih
pengajaran mikro selama maupun pengamat harus
perlatihan berlangsung. memerankan diri sebagai
Seorang menjadi guru murid. Sedangkan dosen
latih, dua orang sebagai pengasuh mata kuliah
pengamat, dan yang Pengajaran Mikro
lainnya menjadi murid. berperan sebagai
Guru latih adalah calon penyelia. Masih dalam
guru/guru yang akan tahap ini, calon guru dan
melakukan perlatihan, atau guru yang berperan
berperan sebagai guru sebagai guru latih
pada jam/sesi latihan menyusun persiapan
tertentu. Pengamat mengajar dalam bentuk
adalah calon guru/guru Rencana Program
lain yang mengamati Pembelajaran [RPP]. RPP
perlatihan guru latih disesuaikan dengan RPP

44 45
di tempat calon guru itu, guru latih dapat
melakukan praktik memperoleh balikan
mengajar. Perlu dicatat, yang tepat terhadap
mahasiswa calon guru tampilannya.
dan atau guru yang
berperan sebagai guru
latih dapat memilih No Pengajaran Mikro Kegiatan
materi pengajaran yang 4] TAHAPAN-4 Tahap perlatihan,
paling disukai dan pengamatan/perekaman,
disenangi untuk setiap memberi kesempatan
perlatihan keterampilan kepada guru latih untuk
dasar mengajar. Selain berlatih menampilkan
persiapan di atas, pada keterampilan dasar
tahap ini tempat mengajar yang telah
perlatihan harus diatur disajikan ddidiskusikan
sedemikian rupa yang sebelumnya. Guru latih
memungkinkan melakukan perlatihan
perlatihan berlangsung untuk keterampilan
dengan efektif dan tertentu, berdasarkan RPP
efisien. Ruangan tempat yang telah disusun
perlatihan, bila sebelumnya pada tahap
memungkinkan, ke-3. perlatihan ini dapat
dilengkapi peralatan dilaksanakan pada
kamera video dan audio kelompok "peer group"
serta fasilitas lainnya atau "peer teaching'
yang dapat mernbantu ataupun peserta didik
pengamat melakukan yang sesungguhnya.
pengamatan yang Khusus untuk peer
langgas, obyektif, dan teaching, peserta
komprehensif. Kecuali pengajaran mikro dibagi
menjadi beberapa
46 47
kelompok, setiap pengamat dan penyelia
kelompok terdiri atas 7-8 mencatat/merekam
orang. Tiap-tiap tampilan guru latih
kelompok berlatih dengan menggunakan
bersama secara bergilir, VTR/ATR dan alat
melaksanakan peran pengamatan lainnya,
tertentu, yakni: sedangkan calon guru
[1] 5 orang berperan dan atau guru lainnya
sebagai murid melaksanakan tugas
[2] orang berperan sebagai peserta didik di
sebagai guru latih kelas tertentu sesuai
[3] orang berperan dengan tuntutan RPP
sebagai pengamat yang telah dipersiapkan
Kegiatan utama pada guru latih.
tahap ini adalah Rekaman/catatan hasil
melaksanakan perlatihan. observasi tersebut sangat
Guru latih mengajar penting dalam diskusi
selama 10 sampai 20 [tahap 5], karena dengan
menit mempraktekkan adanya rekaman guru
penerapan komponen latih dapat
keterampilan mengajar "mengobservasi" dirinya
tertentu pada jenis [apabila rekaman diputar
keterampilan yang ulang] serta dapat pula
sedang dilatihkan. Pada didorong untuk mampu
waktu bersamaan, menganalisis diri sendiri.
anggota kelompok Rekaman diperlukan pula
lainnya termasuk apabila antara guru latih
penyelia, melaksanakan dengan
tugas sesuai peran yang observan/pengamat
telah disepakati. Kedua terjadi perbedaan

48 49
pendapat dalam diskusi. dengan murid ini juga
Sewaktu masing-masing seperti pada peer
kelompok melakukan teaching, dengan
perlatihan, supervisor melakukan pengamatan
atau dosen pembimbing dan perekaman.
senantiasa berkeliling
dari satu kelompok ke
No Pengajaran Mikro Kegiatan
kelompok lain untuk
5] TAHAPAN-5 Segera setelah perlatihan
mengontrol apakah
selesai, dilaksanakan
semua sudah berjalan
diskusi balikan yang
pada jalur yang
dipandu oleh penyelia
semestinya dan
untuk memberikan
melakukan observasi
balikan kepada guru
untuk didiskusikan.
latin. Pengamat dan
Apabila seluruh anggota
penyelia harus
kelompok telah mendapat
menganalisis data yang
giliran untuk memainkan
diperoleh melalui
peran sebagai guru latih
pengamatan atas
dan pengamat, maka
tampilan guru latin,
perlatihan pengajaran
sebelum disampaikan
mikro dapat dilanjutkan
kepada guru latih. Pada
dengan menggunakan
saat diskusi dilakukan,
murid yang sebenarnya.
yang berlangsung selama
Apabila perlatihan ini
4-5 menit, penyelia
dapat dilakukan, maka
terlebih dahulu memberi
hal ini sangat penting
kesempatan kepada guru
kerena situasi dan kondisi
latih untuk
proses belajar-mengajar
mengemukakan
berlangsung dengan
pendapat atau
sebenarnya. Perlatihan
perasaannya [self-
50 51
evaluation] tentang pertanyaan-pertanyaan
tampilannya selama dari penyelia serta
perlatihan berlangsung. mendengar pendapat-
Setelah itu, penyelia pendapat dari teman-
mempersilahkan kedua temannya yang ikut
pengamat bertindak sebagai
memperlihatkan data pengamat. Jika
hasil analisisnya untuk seandainya terdapat
dibahas bersama. Amatan perbedaan yang
kedua pengamat, setelah menyolok, maka rekaman
ditanggapi oleh guru latih VTR/ATR perlu
dan penyelia, ditayangkan kembali
dibandingkan dengan untuk memastikan
amatan penyelia untuk tampilan yang
mengetahui kesesuaian sebenarnya. Akhir tahap
pandangan antara kedua ini dicapainya
pengamat dengan guru kesepakatan antara guru
latih. Apabila dilakukan latih dengan penyelia
perekaman [ATR atau tentang komponen
VTR], dapat dilakukan keterampilan yang
pemutaran kembali dianggap telah dikuasai
[playback] dari rekaman dan yang belum terkuasai
tersebut, sehingga guru untuk diperbaiki pada
latih dapat mengamati perlatihan berikutnya.
dirinya sendiri. Sesudah
itu ia diminta
mengemukakan
pendapatnya tentang
perlatihannya tadi, dan
kemudian menjawab

52 53
TAHAPAN [6], [7] DAN [8] guru dan/ atau guru dalam upayanya memahami
dan menguasai setiap keterampilan dasar mengajar.
Tahap ini menyerupai tahap-tahap ke [3], [4] dan
[5]. Jika kesepakatan guru latih dan penyelia pada Perlu dicatat bahwa keberhasilan calon guru dan
tahap ke- 5 menyatakan bahwa sebagian besar atau guru dalam pengajaran mikro banyak ditentukan
komponen keterampilan dasar mengajar yang oleh pemahaan dan penguasaan akan penahapan
dilatihkan belum terkuasai dengan baik, maka guru tersebut. Penahapan ini harus diikuti dengan disiplin
latih tersebut harus diberi kesempatan kedua untuk diri yang tinggi oleh semua anggota kelompok
melakukan perlatihan ulang pada keterampilan yang pengajar mikro. Untuk memudahkan pemahaman
baru dilatihkannya. Perlatihan ini tidak harus dimulai akan penahapan ini, kedelapan tahap tersebut
dari tahap ke- 1, tetapi bergantung kepada kelemahan digambarkan pada bagan 3.
yang masih dirasakan oleh guru latih, apakah Suatu catatan dalam pengajaran mikro adalah
memang harus dimulai dari tahap pengenalan, atau agar diperoleh umpan balik yang bersifat obyektif,
rnuiai dari tahap persiapan saja. Diperlukan pula alat pencatat atau perekam yang
Akan tetapi jika kesepakatan menyatakan bersifat akurat, misalnya ATR maupun VTR.
bahwa guru latih telah berhasil dalam perlatihannya, Penggunaan alat tersebut menuntut pengaturan
maka guru latih tersebut dapat melanjutkan tempat duduk yang khusus agar dalam
perlatihannya pada keterampilan dasar mengajar menggunakan peralatan tidak mengganggu murid
lainnya. dan guru latih yang sedang terlibat dalam interaksi
belajar-mengajar. Beberapa alternatif yang dapat
Hal yang perlu diperhatikan bahwa guru latih
dilakukan, adalah:
tidak perlu melakukan perlatihan pada keterampilan
yang telah terlatih itu, tetapi harus tetap 1] Pengaturan tempat duduk bila menggunakan
menguasainya dan meningkatkannya pada perlatihan ATR
selanjutnya. Keterampilan yang telah terlatih itu 2] Pengaturan tempat duduk bila digunakan VTR
harus tetap dikuasai betul karena akan mendasari dengan satu kamera,
penguasaan terhadap keterampilan dasar mengajar 3] Penggunaan tempat duduk bila digunakan VTR
lainnya. dengan dua kamera
Adapun penahapan pengajaran mikro, seperti Arah pengaturan alat-alat perekam ini harus
diuraikan di atas, dimaksudkan memudahkan calon sedemikian rupa agar dapat merekam bukan hanya

54 55
guru latih tetapi juga murid, baik suaranya maupun Pengenalan Tentang
gerak geriknya [pada YTR]. Pengajaran Mikro
Perlu ditekankan bahwa pelaksanaan pengajaran 
mikro dengan menggunakan VTR memerlukan biaya
Penyajian Model
dan tenaga teknis yang mahal, Oleh karena itu, harus
direncanakan dengan sebaik-baiknya. 
Namun hal ini bukan berarti bahwa pengajaran mikro Persiapan Mengajar
tanpa alat-alat perekam ATR/VTR akan kurang
bermanfaat, sebab umpan balik dapat dilakukan

Praktik Mengajar
melalui observasi penyelia/pengamat dengan
mengggunakan panduan observasi. Hal ini akan 
sangat mungkin dilakukan di Pusat Sumber Belajar
atau di Laboratorium Microteaching yang telah UMPAN  Observasi
dan
dilengkapi dengan ruang khusus untuk observasi itu.
BALIK Perekam


Persiapan Ulang


Praktik Mengajar
Ulang


Observasi
Diskusi atau Umpan
Balik
 dan
Perekam

Gambar 2. Tahap-Tahap Pembelajaran Mikro

56 57
Gambar 3. Pengaturan Tempat Duduk bila digunakan ATR Gambar 5. Penggunaan Tempat Duduk bila digunakan VTR dengan
Dua Kamera

Gambar 4. Penggunaan Tempat Duduk bila digunakan VTR dengan


Satu Kamera

58 59
BAB III
PENERAPAN MICRO TEACHING
DALAM PROGRAM PENGALAMAN
LAPANGAN

1. Konsep Dasar PPL


[1] Pengertian
Program pengalaman lapangan adalah satu
program dalam prajabatan guru, yang dirancang
untuk melatih para calon guru menguasai
kemampuan guru
yang utuh dan
terintegrasi, sehingga
setelah
menyelesaikan
pendidikannya
mereka siap untuk
secara mandiri mengemban tugas sebagai guru.
Sebagai pengemban tugas profesional, seorang calon
guru dituntut tidak hanya tahu dan memahami
tugasnya, namun juga lebih penting dari itu adalah
mampu melaksanakan tugas sebagai guru.
Dalam program pendidikan guru, Program
Pengalaman Lapangan merupakan kulminasi dan
sekaligus juga menjadi muara, yang memberikan
60 61
kesempatan kepada calon guru untuk berlatih secara [2] Tujuan PPL
bertahap dan sistematis dalam mengenal lapangan Program pengalaman lapangan sebagai salah
tugas secara akrab. Sebagai muara seluruh program, satu program dalam pendidikan guru bertujuan
pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan setelah untuk memberikan latihan bagi calon guru agar
calon guru dianggap sudah memiliki bekal yang mereka mampu melaksanakan tugas sebagai guru.
memadai dalam berbagai bidang dan keterampilan Dengan perkataan lain, setelah mengikuti PPL, calon
yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru, seperti guru diharapkan dapat menguasai dan mampu
pengalaman belajar dibidang landasan kependidikan, melaksanakan keseluruhan kemampuan dan
profesi kependidikan, belajar dan pembelajaran, keterampilan keguruan secara utuh dan terpadu,
perkembangan peserta didik, penguasaan bidang termasuk memiliki keakraban yang mendalam
studi [sesuai dengan disiplin ilmu yang digeluti], dengan suasana sekolah tempat bekerjanya kelak.
serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pengelolaan Secara lebih rinci dan bertahap, PPI bertujuan agar
proses belajar mengajar dan atau pendidikan. para calon guru dapat:

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka 1] Mengenal secara cermat lingkungan fisik,
PPL tersebut di golongkan sebagai mata kuliah administratif, serta akademik sosial sekolah
intakurikuler di Lembaga Pendidikan Tenaga sebagai tempat kerjanya kelak.
Kependidikan [LPTK] yang wajib dijalani oleh 2] Menguasai berbagai keterampilan dasar
peserta didik [calon guru] dengan memanfaatkan mengajar
kesempatan yang disediakan baginya untuk 3] Mampu menerapkan berbagai kemampuan
melatihkan seluruh pengalaman belajar yang keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam
diperoleh dari bangku kuliah. situasi nyata, di bawah bimbingan para
Pengalaman lapangan dan penerapan berbagai pembimbing, dan kelak secara mandiri.
kemampuan dan keterampilan yang dituntut dari 4] Mampu menarik pelajaran dari penghayatan
seorang tenaga kependidikan [guru] perlu dilakukan dan pengalamannya selama perlatihan melalui
secara bertahap dan sistematis karena pada dasarnya, refleksi yang merupakan salah satu ciri
pembentukan kemampuan profesional keguruan penting pekerjaan profesional
tidak dapat dilakukan secara serempak atau secara Karena PPL dalam program pendidikan guru
kebetulan saja. juga bertujuan untuk melatih calon guru yang
mempunyai kemampuan profesional, maka selama
melakukan perlatihan, calon guru diharapkan

62 63
mempunyai dua sisi kemampuan yang saling menguasai berbagai keterampilan sehingga tidak
menunjang, yaitu a], kemampuan untuk menjadi korban perlatihan. Tahap-tahap perlatihan
melaksanakan tugas, dan b] kemampuan mengenali yang perlu ditempuh calon guru untuk menguasai
batas-batas kemampuannya, serta kesiapan dan kemampuan dan keterampilan yang dimaksud dapat
kemampuan menemukan sumber yang dapat diklasifikasikan atas empat tahap, yakni:
membantu mengatasi keterbatasan dalam 1] Tahap pengenalan lapangan, yakni tahap
melaksanakan tugas tersebut. Selain kemampuan dimana calon guru berusaha mengenal,
melaksankan tugas, dari seorang guru yang memahami dan menghayati secara akrab
profesional dituntut untuk memahami alasan serta lingkungan fisik, administratif, dan sosial
memperkirakan dampak panjang dari setiap sekolah sebagai tempat kerjanya kelak.
keputusan dan tindakan yang diambilnya dalam Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini
rangka melaksanaan tugasnya. Jadi calon guru tidak antara lain mengadakan observasi langsung,
cukup hanya melakukan kegiatan sesuai dengan yang wawancara, dan menelaah dokumen yang
ditugaskan oleh para pembimbingnya saja, lebih dari relevan yang ada di sekolah dan berbagai
itu ia harus berpikir refleksi. tempat, partisipasi secara terbatas, serta bergaul
[3] Tahap PPL dengan kehidupan sekolah dan siswa secara
langsung. Dengan pengalaman ini diharapkan
Pembentukan berbagai unsur kemampuan dan
calon guru, secara dini memiliki rasa tertarik
keterampilan keguruan pada diri calon guru, seperti
dan atau cinta terhadap dunia keguruan.
dikemukakan sebelumnya, tidak dapat dilakukan
2] Tahap latihan keterampilan terbatas, yakni
secara serempak atau kebetulan saja. Oleh karena itu,
tahap dimana calon guru berusaha memahami,
pembentukannya dilakukan sejak calon guru
menghayati, dan sekaligus berlatih menguasai
menginjakkan kaki di lembaga keguruan [LPTK]
sejumlah keterampilan yang dituntut dari guru
hingga ia dinyatakan siap menjadi guru setelah
untuk membantu peserta didiknya mencapai
menyelesaiakan program pengalaman lapangannya
keberhasilan dalam kegiatan pembelajarannya.
di sekolah yang sesungguhnya.
3] Tahap tahap latihan terbimbing, yakni tahap
Mengingat kompleksnya kemampuan dan dimana calon guru berusaha menerapkan
keterampilan keguruan, latihan untuk seluruh kemampuan dan keterampilan
penguasaannya tidak dapat dilakukan sekaligus. yang telah dipahami, dihayati selama masih di
Sebelum calon guru berdiri di depan kelas yang LPTK [kampus] dengan memanfaat secara
sebenarnya, ia harus dilatih secara bertahap untuk
64 65
maksimal bimbingan dari para pembimbing.. ALTERNATIVE-1
4] Tahap latihan mandiri, yakni tahap dimana Observasi Melaksanakan Praktek
calon guru berusaha menampilkan model guru Kegiatan Pengajaran Mengajar di
yang akan melekat pada dirinya sendiri sebagai Proses Belajar Mikro [Peer Sekolah [Real
 
dampak pengalaman yang telah diperoleh Mengajar Group Classroom
melalui perlatihan pada tahap pengenalan Teaching] Teaching]
lapangan, latihan keterampilan terbatas, dan   
latihan terbimbing sebelumnya.
Dengan penahapan perlatihan seperti ALTERNATIVE-2
dikemukakan di atas, diharapkan calon guru secara Observasi Praktik Melaksanakan Praktik
berangsur-angsur tetapi pasti akan tumbuh dan Kegiatan Mengajar Pengajaran Mengajar
berkembang menjadi calon-calon tenaga Belajar [Real Mikro [Real
  
kependidikan [guru] yang kelak mampu Mengajar Classroom Classroom
melaksanakan tugas profesionalnya secara di Kelas Teaching] Teaching
menyeluruh dan terpadu, serta mencintai    
pekerjaannnya sebagai guru. Gambar 6. Kedudukan Pengajaran Mikro dalam Program
Pengalaman Lapangan [PPL]
2. Kedudukan Pengajaran Mikro dalam PPL
Pada bagian terdahulu telah dapat dibaca
bahwa pengajaran mikro sebenarnya merupakan Penerapan alternatif tersebut di atas di dasarkan
bagian dari PPL [tahap kedua] dan sekaligus sebagai pada latar belakang pendidikan/pengalaman dari
bagian dari program pengajaran. Pengajaran mikro calon guru. Jika calon guru berasal dari lulusan
dikembangkan untuk menimbulkan, serta membina Sekolah Menengah Atas dan atau sederajat
keterampilan-keterampilan dasar dari calon guru diharuskan mengikuti alternatif I, sedangkan lulusan
dalam menghadapi kelas. Sehubungan dengan hal LPTK [misalnya Sekolah pendidikan Guru -SPG]
tersebut, berikut ini dikemukakan beberapa alternatif dapat memilih alternatif II. Alternatif apapun yang
yang dapat menggambarkan kedudukan program dipilih harus mengikuti prinsip yang sama, yaitu
pengajaran mikro dalam ruang lingkup PPL, perlatihan keterampilan dasar mengajar yang
sebagaimana digambarkan pada bagan 4 di bawah dilakukan secara terisolasi dalam pengajaran mikro
ini. harus dilatihkan kembali secara integratif dalam real
classroom teaching.

66 67
Sebagai bagian dari PPL, pengajaran mikro
perlu ditampilkan pada kedudukan organisasi
pengelolaan PPL yang terdapat di LPTK. Agar Lembaga Pengelolaan Program Pengalaman
Lapangan
pengelolaan pengajaran mikro dapat terlaksana
dengan baik, diperlukan staff yang mempunyai
keahlian yang berbeda-beda, antara lain:
1. Pimpinan yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan kegiatan dari unit pengajaran
mikro, serta bertanggung jawab dalam
Unit Media Unit Unit Media
mengadakan hubungan ke luar demi kelancaran
Media
pelaksanaannya.
2. Staff teknis yang menangani dan bertanggung
jawab terhadap alat-alat yang diperiukan dalam
pengajaran mikro.
3. Staff peneliti yang bertanggung jawab
melakukan penelitian guna pengembangan Staff Teknis Staff Supervisor
mutu pengajaran mikro. Peneliti
4. Staff pembimbing [Supervisor] yang
bertanggung jawab membimbing calon guru
yang sedang melaksanakan pengajaran mikro. Mahasiswa

Salah satu kemungkinan pengorganisasian yang


Gambar 7. Alternatif Struktur Pengelolaan Pengajaran Mikro Dalam
dapat dikembangkan dalam pengelolaan pengajaran Sebagai Bagian dari Pengelolaan PPL
mikro, adalah seperti diilustrasikan pada bagan
berikut ini:

68 69
BAB IV
SUPERVISI KLINIS
DALAM PEMBIMBINGAN
PENGAJARAN MIKRO

1. Konsep Dasar Supervisi Klinis


Kegiatan mengajar merupakan suatu pekerjaan
yang rumpil dan kompleks sehingga dalam
pelaksanaannya dituntut tanggung jawab dan
kesadaran yang tinggi
dari guru. Jika
diperhatikan perilaku
guru pada saat
melakukan kegiatan
mengajar, sering
ditemukan adanya
guru yang melupakan
pelayanan kepada
peserta didik karena
perhatian lebih tertuju pada penyajian bahan yang
diajarkan. Sementara dalam pengajaran mikro
sering ditemukan hal yang sebatiknya. G.Brown
[dalam Sulo Lipu Lasulo, 1998 : 4] mengemukakan
bahwa perhatian utama calon guru selama
melakukan perlatihan tertuju pada pembelajaran
muridnya, dan mengabaikan tujuan pokoknya yakni
70 71
berlatih mengajar. Oleh karena itu calon guru lebih intensif membimbing guru latih, dan lebih dari
memerlukan orang lain untuk memantau dan itu di lain pihak memberi pelayanan yang manusiawi
memberikan balikan terhadap perilaku mengajarnya kepada guru latih dan atau guru sehingga merasakan
pada saat melakukan perlatihan pengajaran mikro. penyelia itu sebagai teman bukan sebagai atasan atau
Orang yang diharapkan mampu memantau dan pemeriksa.
memberikan balikan kepada calon guru pada saat Dari pengertian supervisi klinis tersebut di atas
perlatihan berlangsung adalah mereka yang sudah ternyata bimbingan yang diberikan kepada guru latih
memahami, menghayati, dan terampil dalam setiap guru adalah sesuai dengan kebutuhan guru latih
keterampilan yang dilatihkan oleh calon guru. sendiri bukan sebaliknya untuk kepentingan
Mereka ini disebut "Supervisor" atau "Penyelia". penyelia. Di dalam kata "klinis" tersirat cara kerja di
Kegiatan yang dilakukan oleh penyelia ini disebut bidang medis, di mana pihak yang membutuhkan
supervisi. bantuan bukan datang dari dokter, tetapi datang atas
Penyelia dalam pengajaran mikro sangat dari pasien karena menyadari akan sesuatu
diharapkan kesadaran dan tanggung jawab yang kekurangan [gangguan kesehatan]. Petugas
tinggi dalam membelajarkan dan sekaligus melatih kesehatan [dokter] bertugas untuk mengdiagnosis
guru latih menguasai seluk-beluk dari setiap gangguan kesehatan berdasarkan keluhan-keluhan
keterampilan mengajar yang dilatihkannya. Supaya yang dialami oleh pasien, yang pada akhirnya akan
proses bimbingan yang diberikan oleh penyelia diberikan terapi.
kepada guru latih dapat berlangsung secara terpadu Dalam supervisi klinis, bimbingan yang
dan sistematis, supervisi yang diharapkan dapat diberikan oleh penyelia adalah atas prakarsa guru
dikembangkan oleh penyelia, adalah "Supervisi latih. Penyelia, berdasarkan kebutuhan dari guru
Klinis". latih, berusaha membimbing guru latih dengan
Supervisi klinis adalah suatu bentuk bimbingan menganalisis [diagnosis] kebutuhan-kebutuhan guru
profesional yang diberikan kepada guru latih dan latih, mengobservasi perilaku/keterampilan yang
atau guru berdasarkan kebutuhannya melalui siklus dilatihkan, menganalisis hasil observasi, dan
yang sistematis dalam perencanaan, observasi yang memberi alternatif cara-cara yang tepat untuk
cermat atas kegiatan yang dilaksanakan, dan diskusdi menyempurnakan perilaku/keterampilan yang
balikan dengan segera dan obyektif tentang kegiatan dirasakan guru latih masih belum sempurna.
yang telah dilaksanaan. Supervisi Winis memberi Kegiatan ini akan berhasil dengan baik jika antara
kesempatan kepada penyelia, disatu pihak, untuk penyelia dengan guru latih terjalin dan berkembang

72 73
kesadaran akan tugas dan tanggung jawab masing- yang timbul dalam melaksanakan kegiatan belajar-
masing. Artinya guru latih sadar bahwa ia sedang mengajar. Lebih dari itu, Supervisi klinis bertujuan
berusaha menguasai keterampilan mengajar dan membimbing guru latih membentuk berbagai
sekaligus sadar bahwa dalam usahanya tersebut ada keterampilan dasar mengajar, menyempurnakan
orang siap memberikan berbagai masukkan. Dan di berbagai kekurangan, serta mengembangkan
lain pihakpun, penyelia sadar bahwa ia sedang keterampilan mengajar itu sendiri.
melayani orang lain yang sedang membutuhkan Berdasarkan pengertian dan tujuan yang
bantuannya, bukan sebagai instruktur atau evaluator dikemukakan di atas, maka dapat dikemukakan
nilai. berikut ini beberapa ciri yang esensial dari supervisi
Kata "klinis" dalam konsep supervisi klinis klinis tersebut, antara lain: [Sulo, 1998: 6]
menekankan bahwa bimbingan yang diberikan
[1] Bimbingan di dalam supervisi klinis bersifat
kepada guru latin diharapkan:
Benton, bukan perintah atau instruksi, sehingga
[1] Dilakukan dalam suatu hubungan tatap muka prakarsa dan tanggung jawab mengembangkan
yang intim dan terbuka antara penyelia dengan diri tetap di tangan guru latih dan atau guru.
guru latih. [2] Meskipun guru latih dalam perlatihan
[2] Terpusat pada kebutuhan/kerisauan guru latih mempergunakan berbagai keterampilan
[3] Observasi dilakukan secara langsung dengan mengajar secara terintegrasi, tetapi sasaran
obyektif, cermat dan akurat. supervisi tetap dibatasi hanya pada satu atau
[4] Data observasi terpusat pada tingkah laku dua keterampilan saja.
aktual guru latih sewaktu melakukan [3] Sasaran supervisi [keterampilan dan
perlatihan dan dideskripsikan secara rinci. komponen-komponennya] diajukan
[5] Analisis dan interpretasi data hasilobservasi oleh guru latih dan dikaji bersama untuk
dilakukan secara bersama, dan dijadikan kesepakatan [kontrak]
[6] Berlangsung sebagai pemberi bantuan, bukan [4] Instrumen observasi dikaji dan ditetapkan
instruksi. bersama pada saat pertemuan antara penyelia
dengan guru latih, serta pengembangannya
Walaupun dalam pembimbingan pengajaran didasarkan atas sasaran latihan.
mikro dipergunakan kata klinis, bukanlah [5] Balikan yang obyektif dan spesifik diberikan
dimaksudkan hanya terbatas pada usaha perbaikan dengan segera setelah perlatihan berlangsung.
atau remedi terhadap kekurangan atau kesalahan [6] Analisis dan interpretasi data hasil observasi
74 75
dilakukan bersama, dimana penyelia lebih atau pelaksana perintah.
banyak bertanya [bukan menilai] dari pada [2] Pertemuan dan atau diskusi anatara penyelia
mengarahkan. dengan guru latih harus didasarkan pada
[7] Supervisi berlangsung dalam suasana tatap permusyawaratan yang demokratik.
muka yang intim dan terbuka. Maksudnya kedua belah pihak bebas
[8] Supervisi berlangsung dalam suatu siklus: mengemukakan pendapat dan tidak
kesimpulan/tindak lanjut dari latihan mendominasi pembicaraan, serta memiliki
sebelumnya akan menjadi masukan untuk sifat saling keterbukaan dalam mengkaji
perencanaan latihan berikutnya. semua pendapat yang dikemukakan sehingga
keputusan yang dicapaipun atas persetujuan
2. Prinsip Supervisi Klinis bersama.
Supervisi klinis akan memberikan manfaat bagi [3] Sasaran supervisi klinis harus terpusat pada
guru latih jika dilaksanakan secara benar dan tepat. kebutuhan dan aspirasi guru latih. Maksudnya
Pelaksanaan supervisi klinis yang benar dan tepat ruang lingkup pembicaraan/kegiatan tetap
adalah supervisi yang dilaksanakan berdasarkan berada pada kawasan perilaku guru latih dalam
prinsip-prinsip tertentu. Terdapat sejumlah prinsip mengajar secara aktuai. Dengan demikian
umum yang menjadi acuan pelaksanaan supervisi penyelia berusaha mendorong guru latih
klinis, yang harus dipedomani olen penyelia dan menganalisi kebutuhan dan aspirasinya dalam
guru latih. Prinsip umum supervisi klinis tersebut, upaya mengembangkan dirinya sendiri.
antara lain: [4] Diskusi balikan harus didasarkan pada temuan
observasi yang cermat berdasarkan kontrak
[1] Hubungan antara penyelia dengan guru latih
yang telah disepakati sebelumnya. Berdasarkan
harus didasarkan pada hubungan kolegial
hasil diskusi balikan ini ditetapkan rencana
yang sederajat dan interaktif. Maksudnya
perlatihan selanjutnya.
hubungan antara penyelia, yang sebagai tenaga
[5] diskusi balikan harus dilaksanakan segera
profesional, dengan guru latih yang kurang
setelah guru latih melakukan perlatihannya,
berpengalaman dapat memungkinan terjadinya
sehingga hal-hal yang mungkin bisa terlupakan
suatu dialog yang interaktif dalam suasana
dapat dihindari.
intim dan terbuka. Penyelia tidak menganggap
[6] Selama proses supervisi berlangsung, harus
dirinya sebagai instruktur dan guru latih pun
diutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru
tidak menganggap dirinya sebagai bawahan
latih, baik pada tahap perencanaan perlatihan,
76 77
pengkajian [diskusi] baikan, bahkan sampai proses pengambilan keputusan benar-benar
pengambilan keputusan dan tindak lanjut, telah dikuasainya.
Dengan demikian guru latih secara dini
diarahkan untuk berusaha selalu mengambil 3. Prosedur Supervisi Klinis
prakarsa dan inisiatif sendiri dalam upaya Supervisi klinis akan memberikan sumbangan
pengembangan dirinya. yang berarti pada pertumbuhan dan atau
Prinsip-prinsip umum supervisi klinis yang perkembangan keterampilan mengajar pada diri
dikemukakan di atas akan membantu peningkatan guru latih jika dilaksanakan sesuai dengan prosedur
efektifitas dan efisensi perlatihan, jika guru latih dan yang tepat dan benar. Prosesdur yang dimaksud
penyelia mampu menyikapi hal-hal berikut: adalah serangkaian langkah-langkah kegiatan yang
harus ditempuh pada waktu perlatihan berlangsung.
[1] Penyelia yakin akan kemampuan guru latih
Walaupun ada berbagai variasi dari prosedur
untuk mengembangkan dirinya serta
supervisi klinis, sesuai dengan sudut pandang dari
memecahkan masalah yang dihadapinya.
ahli yang mengkajinya, namun pada prinsipnya
[2] Penyelia terbuka dan tanggap terhadap setiap
prosedur tersebut terdiri dari tiga bagian besar.
pendapat guru latih
Ketiga prosedur supervisi klinis tersebut meliputi
[3] Penyelia mau dan mampu memperlakukan
pertemuan pendahuluan, pengamatan, dan
guru latih sebagai kolega yang memerlukan
pertemuan balikan dan tindak lanjut. Ketiga
bantuannya.
prosedur tersebut dapat dilihat pada siklus di bawah
[4] Guru latih mau dan mampu merubah sikapnya
ini:
dari siswa [peserta didik] menjadi "guru" yang
mau dan mampu mengambil prakarsa untuk [1] Tahap pertemuan awal, yakni tahap dimana
menganalisis dan mengembangkan dirinya. guru latih, atas prakarsa sendiri, mengadakan
[5] Guru latih memiliki sikap terbuka dan obyektif pertemuan awal dengan penyelia untuk
dalam menganalisis dirinya. membicarakan rencana pengajaran yang teiah
[6] penyelia dan guru latih benar-benar telah disusun sebelumnya berupa satuan pengajaran
menguasai konsep dasar prosedur supervisi untuk pengajaran mikro. Kegiatan yang harus
klinis dilakukan pada tahap ini antara lain:
[7] Sebelum supervisi klinis dimulai, Penyelia 1] Penyelia berusaha menciptakan suasana
harus meyakinkan dirinya bahwa peranannya pertemuan yang bersifat intim, bebas dan
sebagai penyelia dan teknik-teknik dalam terbuka

78 79
2] Penyelia bersama guru latih mengkaji pengkajian dalam tahap ini untuk menjadi
rencana pengajaran yang telah disusun kesepakatan [Kontrak Guru Model].
oleh guru latihterutama yang [2] Tahap observasi mengajar, yakni tahap dimana
menyangkut tujuan, metode, materi penyelia mengamati proses berlangsungnya
pelajaran, metode, evaluasi hasil belajar , perlatihan yang dilaksanakan oleh guru latih.
dan aspek lain yang berkaitan dengan Penyelia mengadakan pengamatan sesuai
kegiatan belajar-mengajar yang akan dengan kontrak latihan yang telah disepakati
dilaksanakan oleh guru latih. pada tahap pertemuan awal. Teman guru latih
[maksimai dua orang] juga diharapkan turut
melakukan observasi terhadap penampilan
guru latih.
[3] Tahap pertemuan balikan, tahap dimana
penyelia dan guru latih melaksanakan
diskusi balikan terhadap hasil pengamatan
yang telah dilakukan oieh penyelia. Pertemuan
ini harus dilaksanakan segera setelah guru latih
menyelesaikan perlatihannya agar persepsi
tentang kegiatan belajar-mengajar yang baru
saja diseiesaikan oleh guru latih masih segar
dalam ingatan kedua belah pihak. Pada
Gambar 8. Prosedur Supervise Klinis dalam Pengajaran Mikro
pertemuan ini dikaji dan didiskusikan bersama
3] Penyelia bersama guru latih mengkaji data yang telah direkam dengan alat
keterampilan-keterampilan pengamatan yang telah disepakati pada
mengajar yang dilatihkan oleh guru latih, pertemuan awal. Kegiatan yang harus
terutama komponen dan indikator- dilakukan pada tahap ini, antara lain:
indikatornya 1] Penyelian memberi penguatan kepada
4] Mengkaji, mengembangkan, memilih, dan guru latih serta menanyakan
menyepakati alat pengamatan yang akan pendapat/perasaan guru latih secara
dipergunakan untuk mengamati guru umum tentang perlatihan yang baru saja
latih pada saat perlatihan berlangsung dilakukannya. Penyelia pada situasi ini
5] Penyelia menegaskan kembali kesimpulan harus mengusahakan terciptanya suasana
80 81
santai, agar guru latih tidak merasa berfungsi sebagai pihak yang membantu guru latih
diperiksa atau diadili sehingga ianya bebas untuk mencapai tujuan latihannya. Lebih dari itu,
mengkaji dirinya sendiri penyelia juga harus menilai efektivitas dan efisiensi
dari program perlatihan secara keseluruhan.
2] Bersama-sama mereviu tujuan pengajaran, Penyelian dalam pengajaran mikro harus
target kontrak latihan terlibat aktif dan proaktif pada setiap proses dan
3] Secara bersama-sama kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan. Peran
mengkaji/menganalisis data hasil ini meliputi keseluruhan
pengamatan prosedur diawali dengan
dari penyelia. Dan dengan bantuan pemilihan model
penyelia, guru latih berusaha pengajarn yang tepat
menginterpretasi dan menyimpulkan data dalam penyampaian
hasil pengamatan tersebut. materi pengajaran mikro
4] Berdasarkan hasil kajian/analisis itu sendiri, pengarahan
tersebut, penyelia mendorong guru guru latih pada saat
latih untuk mengemukakan pendapatnya menyusun rencana
tentang kegiatan belajar- pengajarannya, sampai
mengajar yang telah dilaksanakan bila memberi dorongan untuk
dibandingkan dengan hasil mau dan mampu memanfaatkan hasil diskusi
interpretasi/analisisnya tentang hasil balikan untuk perlatihan berikutnya. Salah satu
observasi penyelia, terutama diiihat dari aspek penting dalam pengajaran mikro adalah
segi tujuan pengajaran dan tujuan diskusi balikan segera setelah perlatihan guru latih
perlatihannya. selesai. Dalam tahap ini penyelian sangat diharapkan
5] Secara bersama-sama menetapkan tindak untuk menyadarkan guru latih akan kemampuan
lanjut^serta rencana latihan da'n atau kelemahan yang ada pada dirinya sehingga
berikutnya. penilaian diri sendiri dapat tumbuh dan
berkembang pada dirinya untuk mengembangkan
4. Peran Supervisor keterampilan-keterampilan mengajar yang
Penyelia memegang peranan yang sangat diyakininya sangat membantu dalam membelajarkan
penting dalam pengajaran mikro. Sebagai pengelola peserta didik. Keberhasilan penyelia membantu guru
kegaiatn belajar-mengajar, penyelia bukan hanya
82 83
latih akan banyak bergantung pada strategi yang [Listen and Tell] dengan prinsip mendorong guru
diterapkan selama proses supervisi klinis latih agar ia mau dan mampu menolong dirinya
berlangsung. Pada umumnya terdapat tiga strategi sendiri. Untuk meiancarkan tugasnya sebagai
yang dapat diterapkan dalam pembimbingan calon penyelia dalam pengajaran mikro, penyelia
guru latih, termasuk guru latih dalam pengajaran seogianya memiliki:
mikro, seperti dikemukakan oleh Maire [ Brown,
1] Keterampilan mehgamati proses belajar-
1975:140] yakni Tell, Listen, dan Listen. Ketiga
mengajar
strategi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
2] Keterampilan menganalisis proses belajar-
[1] Strategi "Tell", yaitu strategi yang agak mengajar
otoritatif, dimana penyelia lebih banyak 3] Keterampilan menggunakan alat-alat atau
memberitahu hal-hal yang menurutnya telah panduan pengamatan/evaluasi
baik atau masih kurang kepada calon guru 4] Keterampilan membantu guru latih
[2] Strategi "Listen and tell", yaitu strategi yang meningkatkan tampilannya di depan kelas
lebih bersifat direktif non-otoritatif, dimana dalam berbagai keterampilan mengajar.
penyelia lebih banyak mendorong calon guru 5] Sebagai pedoman bagi penyelia untuk
menganalisis dirinya melalui pertanyaan- melaksanakan pembimbingan kepada guru latih
pertanyaan yang menuntun ataupun menggali berikut ini dikemukakan beberapa kegiatan dan
dan memperluas serta mempertajam perilaku yang harus disikapi dan dilaksanakan
analisisnya. Setelah disepakati segi-segi yang selama berlangsungnya proses supervisi klinis
telah baik dan segi yang masih kurang baik, dengan mengacu pada tiga prosedur yang telah
maka langkah selanjutnya adalah membantu dikemukakan sebelumnya, yang dituangkan
calon guru untuk mencari dan menemukan pada lembar observasi kinerja penyelia sebagai
cara memperbaiki yang masih kurang berikut:
baik/lemah.
[3] Strategi "Listen", yaitu strategi yang bersifat
non-direktif, dimana penyelia lebih banyak
menjadi pendengar saja tanpa mencoba
mempengaruhi calon guru.
Dari tiga strategi yang dikemukakn di atas,
sebaiknya penyelia mempergunakan strategi ke-2

84 85
yang dilakukan atau
Komponen diucapkan pada 5 [lima]
Komentar
No Keterampilan menit
Pertama Kedua Ketiga
    
1 VERBAL
[KATA-KATA]
TAHAP-TAHAP SUPERVISI KLINIS [1] Baik

CONTOH-CONTOH INSTRUMEN [2] Bagus sekali

YANG DIGUNAKAN [3] Terima kasih


[4] Betul Sekali
2 VERBAL
[KALIMAT]
[1] Jawabanm
u tepat
sekali
CONTOH 1 [2] Itu suatu
pertanyaan
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI
yang baik
KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN sekali
Nama Sekolah : [3] Saya setuju
Nama Guru : dengan
Mengajar pada : pendapatmu
Kelas [4] Pikiranmu
sangat kritis
Pelaksanaan : Tanggal Bulan Tahun
3 GESTURAL
Pelaksanaan : 
 [1] Menaikkan
jempol
Waktu : Dimulai Berakhir Jumlah
Pelaksanaan Durasi [2] Anggukan
…. ……. menyetujui
Wib Wib …….. Jam- …….. Menit [3] Senyum
[4] Tepuk
tangan
4 CONTACT

86 87
[1] Tepuk
pundak Komponen Frekuensi
[2] Jabat tangan Komentar
Keterampilan Penggunaan
[3] Mengangkat No
tangan siswa
  

Jabatan : Supervisor Tanda


1 Pertanyaan menuntun
Nama : Tangan [prompting]
2 Pertanyaan melacak
CONTOH 2 [probing]
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI
3 Waktu berhenti
KETERAMPILAN BERTANYA [Pausing]
Nama Sekolah :
4 Mengalihkan giliran
Nama Guru :
menjawab siswa
Mengajar pada : [redirecting]
Kelas
Pelaksanaan : Tgl Bulan Tahun
Pelaksanaan : 
 Jabatan : Supervisor Tanda
Waktu : Dimulai Berakhir Jumlah Nama : Tangan
Pelaksanaan Durasi
…. Wib …… Wib …….. Jam- ……..
Menit

88 89
CONTOH 3 9 Menggali
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI 10 Menguraikan secara detail
KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI 11 Menganalisis Pandangan
KELOMPOK KECIL
siswa
Nama Sekolah :
Nama Guru : 12 Menandai kesetujuan dan
Mengajar : ketidak setujuan
pada Kelas 13 Meneliti alasan
Pelaksanaan : Tanggal Bulan Tahun
14 Meningkatkan urunan siswa
Pelaksanaan : 
 15 Menimbulkan pertanyaan
Waktu : Dimulai Berakhir Jumlah 16 Menggunakan contoh-
Pelaksanaan Durasi
contoh
…. Wib …… Wib …….. Jam- ……..
Menit
17 Menggunakan hal-hal yang
sedang hangat dibicarakan
Komponen Ketrampilan Ya Tidak Komentar 18 Menunggu
No 19 Memberi dukungan
   
1 Memusatkan Perhatian 20 Menyebarkan kesempatan
2 Merumuskan tujuan berpartisipasi:
3 Merumuskan dan 21 [1] Meneliti pandangan
merumuskan kembali [2] Mencegah pembicaraan
masalah yang berlebihan
4 Menandai hal-hal yang tidak [3] Menghentikan monopoli
relevan [4] Menutup diskusi
5 Membuat rangkuman [5] Merangkum
bertahap. [6] Memberi gambaran yang
6 Memperjelas masalah atau akan datang
urusan pendapat [7] Menilai
7 Mengungkapkan kembali
dengan kata-kata lain Jabatan : Supervisor Tanda
[memparaprase] Nama : Tangan
8 Merangkum
90 91
CONTOH 4 4 Urunan
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI Pikiran
MENGUKUR KEEFEKTIFAN PESERTA DISKUSI 5 Masuk akal
Nama : 6 Jelas
Sekolah
7 Relevan
Nama :
Peserta dengan
Diskusi persoalan
Mengajar : 8 Teliti
pada Kelas
9 Mendalam
Pelaksanaan : Tanggal Bulan Tahun
10 Bahasa
Pelaksanaan : 
 11 Jelas
Waktu : Dimulai Berakhir Jumlah 12 Tepat
Pelaksanaan Durasi
14 Menarik
…. Wib …….Wib …….. Jam- ……..
Menit 15 Wajar
16 Kesopanan
Tulislah angka-angka yang tepat dibelakang 17 Membantu
pertanyaan dibawah ini: kelompok
5. = Baik Sekali 2. = Kurang kearah benar
4. = Baik 1. = Kurang Sekali 18 Menunjukkan
3. = Cukup sikap terpuji
19 Menghindari
tingkah laku
yang berlebih-
5 [Lima] Menit lebihan
Kriteria
No Pertama Kedua Ketiga
    Jabatan : Supervisor Tanda
1 Sikap Nama : Tangan
2 Kerja sama
3 Semangat

92 93
CONTOH 5 [5] Menda-
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI lam
3 Bahasa
MENGUKUR KEEFEKTIFAN PESERTA DISKUSI
[1] Jelas
Nama :
[2] Tepat
Sekolah
[3] Menarik
Nama :
Kelompok [4] Wajar
Nama : 4 Kesopanan
Peserta [1] Memban-
Kriteria tu
Mengajar : kelompok
pada Kelas kearah
Pelaksanaan : Tanggal Bulan Tahun benar
Pelaksanaan :  [2] Menunjuk
Waktu : Dimulai Berakhir Jumlah kan sikap
Pelaksanaan Durasi terpuji
…. Wib …….Wib …….. Jam- …….. [3] Menghin-
Menit dari
tingkah
Waktu 5 [Lima] Menit laku yang
Indicator berlebih-
Pertama Kedua Ketiga
No lebihan
   
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 Sikap Jabatan : Supervisor Tanda
[1] Kerja Nama : Tangan
sama
[2] Semangat
2 Urunan
Pikiran
[1] Masuk
akal
[2] Jelas
[3] Relevan
dengan
persoalan
[4] Teliti
94 95
CONTOH 6 Jabatan : Supervisor Tanda
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI Nama : Tangan
KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK
KECIL
FORMAT REKAMAN PARTISIPASI SISWA CONTOH 7
Nama : LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI
Sekolah FORMAT BALIKAN UNTUK SUPERVISOR
Nama : Nama :
Kelompok Sekolah
Nama : Nama :
Peserta Kelompok
Kriteria Nama :
Mengajar : Peserta
pada Kelas Kriteria
Pelaksanaan : Tanggal Bulan Tahun
Mengajar :
pada Kelas
Pelaksanaan : 
Pelaksanaan : Tanggal Bulan Tahun
Waktu : Dimulai Berakhir Jumlah
Pelaksanaan Durasi
Pelaksanaan : 

…. Wib …… Wib …….. Jam- Waktu : Dimulai Berakhir Jumlah
…….. Menit Pelaksanaan Durasi
…. Wib …… …….. Jam- ……..
Nama Memberi Membantu Mengajukan Mengusulkan Memberikan Wib Menit
Peserta Urutan Pemimpin Pertanyaan Pemecahan Komentar
Pikiran Tetap Yang Masalah Yang Tidak
Yang Pada Arah Relevan Relevan
Relevan Diskusi

CATATAN: Format ini diisi oleh observer yang


mengamati jalannya diskusi Pengamat,

56 57
Persyaratan yang dituntut isilah dengan tanda [3] Mereviu target yang akan
check list pada kolom “Ya” atau “Tidak” dicapai guru dan perhatian
utama guru
No Tahap Pengamatan Mengajar Ya Tidak [4] Mengingat kembali
1 Mengumpulkan data sementara guru kontrak
mengajar sesuai dengan permintaan [5] Menunnjukkan/memberik
2 Langkah-langkah didalam an balikan tentang target
pertemuan pendahuluan [6] Memberikan guru waktu
[1] Menciptakan suasana yang untuk menganalisis
santai bagi guru [7] Mendiskusikan hasil
[2] Mereviu rencana analisis
pelajaran/tujuan pelajaran [8] Menanyakan perasaan
[3] Mereviu kegiatan belajar guru
mengajar [9] Meminta pada guru untuk
[4] Mereviu evaluasi yang menganalisis hasil
akan diterapkan pelajaran
[5] Mereviu target [10] Mendiskusikan hasil
ketrampilan yang akan analisis tersebut
dicapai dan perhatian [11] Menanyakan perasaan
utama guru guru mengenai hasil
[6] Menentukan instrument pelajaran
pengumpul data [12] Menyimpulkan hasil
[7] Membicarakan bersama pembicaraan tentang
dengan guru tentang pengajaran
kontrak untuk persetujuan [13] Mendorong guru untuk
bersama. membuat rencana-rencana
3 Langkah-langkah dalam mengajar dimasa yang
pertemuan balikan akan dating
[1] Menanyakan perasan guru
secara umum
[2] Mereviu tujuan pelajaran
58 59
No Tahap Pengamatan Mengajar Ya Tidak sebagai kemauan guru latih untuk berusaha
4 Menunjukkan pengertian terhadap tingkat mencari berbagai upaya pengembangan diri
perkembangan guru/calon guru secara terbuka dan obyektif dalam
[1] Apakah supervisor menganalisis diri sendiri, menempatkan diri
mendukung guru? sebagai calon guru, dan menerima pendapat
[2] Apakah supervisor bersifat orang lain [penyelia]. Dalam hal ini guru latih
terbuka? harus mau dan mampu menempatkan diri
[3] Apakah supervisor sebagai pihak membutuhkan pertolongan
menghormati/menghargai orang lain demi pengembangan diri sendiri.
guru? Perkembangan yang dimaksud menyangkut
[4] Apakah supervisor sikap dan kemampuan di bidang
berusaha tidak profesionalisasi guru, seperti yang:
menggunakan kritik-kritik?
1] Kurang luwes menjadi lebih luwes
[5] Apakah supervisor
2] Berpikiran tertutup menjadi guru latih
mendorong guru untuk
yanh berpikirafi terbuka
menilai diri sendiri?
3] Kurang mandiri menjadi mandiri
4] Kurang peka menjadi lebih peka
5. Dampak Terhadap Kepembimbingan terhadap masalah yang dihadapi
Kegiatan dan proses supervisi klinis 5] Kurang bersemangat menjadi lebih
memberikan dampak yang positif terhadap pihak- bersemangat
pihak yang terlibat dalam pengajaran mikro, 6] Kurang realistis menjadi lebih realistis
terutama bagi guru latin dan juga penyelia sendiri. 7] Kurang percaya diri menjadi lebih
percaya diri
[1] Dampak terhadap Guru Latih 8] Sulit mengemukakan pendapat menjadi
Teknik supervisi klinis lebih menekankan lebih spontan berpendapat atau lebih
kepada kemauan dan kemampuan guru latih berani menanyakan berbagai hal.
untuk mengambil prakarsa dan tanggung 9] Berpandangan picik menjadi lebih
jawab dalam menganalisis dan berpandangan jauh ke depan
mengembangkan kemampuan profesionalnya 10] Tidak sabar menjadi tabah menghadapi
dengan bantuan kolegial dari penyelia. tantangan hidup
Mengambil prakarsa sendiri dimaksudkan
60 61
11]Kurang simpatik menjadi lebih simpatik [e] Mampu menerapkan berbagai komponen
12]Bersikap egois menjadi bersikap sosial keterampilan mengajar
13]Lemah dalam penguasaan keterampilan [f] Memiliki sikap terbuka dan mau menilai diri
mengajar tertentu berubah menjadi lebih sendiri
baik [g] Mampu menganalisis penampilannya dalam
14] Bersikap pesimis menjadi lebih optimis mengajar
15] Kurang jeli melihat [h] Memiliki sikap terbuka terhadap analisis
kelebihan/kelemahan diri menjadi lebih dan penilaian orang tentang dirinya
jeli dan hati-hati memperhatikan [i] Memiliki sikap obyektivitas dan dapat
kelebihan/kelemahan diri membuat kesimpulan tentang
16] Kurang termotivasi menjadi leblh penampilannya dalam mengajar
termotivasi yang kurang obyektif [j] Mampu menganalisis proses belajar-mengajar
menjadi lebih obyektif [k] Mampu menggunakan balikan dalam
17] Kurang percaya diri menjadi lebih perbaikan proses belajar-mengajar
percaya diri [l] Memiliki rasa percaya diri dan hasrat untuk
18] Kurang berhasrat ingin maju menjadi ingin maju
terdorong untuk ingin maju
Dengan adanya perkembangan seperti [2] Dampak terhadap Penyelia
dimaksud di atas, diharapkan pada diri guru latih Mengingat pentingnya peranan penyelia
akan tumbuh dan berkembang sikap dan dalam kegiatan dan proses supervisi klinis, maka
kemampuan sebagai berikut: darinya diharapkan memiliki kualifikasi atau
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
[a] Memiliki sikap demokratis dan percaya diri
[b] Mampu menguasai rencana pelajaran yang 1] Mau dan mampu meyakini
telah dibuat keberadaan guru latih, terutama
[c] Mampu menganalisis kebutuhannya, dan kemampuan [guru latih] untuk
menguasai kriteria keterampilan mengajar memecahkan masalah yang dihadapi dan
teretentu mengembangkan dirinya sendiri serta
[d] Mampu menguasai indikator keterampilan mengaktualisasikan kemampuannya
mengajar, membuat alat pengamatannya dan tersebut dalam suatu sistem
cara penggunaan dan penginterpretasinya lingkungan belajar yang tepat dengan
bantuan penyelia.
62 63
V
2] Mau dan mampu meyakini kebebasan
dan kekmapuan guru latih untuk BAB
memilih dan melaksanakan tindakan
yang dapat menunjang pencapai tujuan
JENIS-JENIS KETERAMPILAN
yang diharapkan.
MENGAJAR
3] Mau dan mampu memiliki sikap
terbuka dan tanggap terhadap pendapat
guru latih dan mampu
mempertanyakan landasan-landasan
Pengajaran mikro baru dapat dilakukan jika
yang diyakininya .
calon guru [guru latih] telah memiliki pemahaman
4] Mau dan mampu bersikap seperti teman
yang benar dan tepat tentang keterampilan-
sejawat dengan guru latih yang sedang
keterampilan
dibimbingnnya
mengajar yang akan
5] Mampu memperoleh manfaat dari proses
dilatihkannya.
pembimbingannya untuk meningkatkan
Penguasaan tersebut
kemampuan dan sikap keteladanan dan
meliputi penguasaan
profesionalnya sebagai supervisor
terhadap konsep
6] Memiliki dan mengembangkan sikap
dasar, komponen, alat
akrab dan hangat dengan guru latih yang
pengamatan, dan penerapannya dalam setiap
dibimbingnnya.
perlatihan di kelas. Jika hal tersebut belum dapat
7] Mampu menguasai pengetahuan dan
dicapai oleh guru latih disarankan untuk tidak
keterampilan pembimbingan calon guru
melakukan perlatihan karena tidak akan
melalui teknik supervisi klinis
memberikan manfaat bagi guru latih itu sendiri.
8] Mampu menguasai keterampilan -
keterampilan dasar mengajar beserta 1. Keterampilan Bertanya
komponen dan indikator-indikatornya [1] Pengertian dan Manfaat
9] Mampu menguasai dan terampil Kata "bertanya" sudah merupakan bagian dari
menggunakan alat-alat pengamatan kalimat yang tidak asing lagi bagi setiap orang yang
keterampilan mengajar. ingin mengetahui sesuatu tentang sesuatu hal yang
dilihat, didengar, dirasakan, diperhatikan, diamati,
dan lain sebagainya dari suatu obyek tertentu.

64 65
Setiap muncul kata yang sifatnya bertanya, seperti bertanya kepada muridnya, seperti "jelaskan apa
apa, mengapa, dimana, bagaimana, berapa, dan yang dimaksud dengan globalisasi Guru
kemana, orang yang mendengarnya dengan sengaja mengajukan pertanyaan tersebut bukan karena
ataupun tidak sengaja akan memikirkan jawaban guru tidak tahu pengertian globalisasi, tetapi untuk
dari pertanyaan yang dilontarkan itu. Dan membuat muridnya berpikir tentang pengertian
berdasarfcan jawaban tersebut orang yang globalisasi yang telah atau akan disajikannya dalam
mengajukan pertanyaan akan tahu akan sesuatu kegiatan belajar-mengajar. Berdasarkan jawaban
yang dipertanyakan tadi. dari muridnya ituiah nantinya, guru tersebut
Dari alur pemikiran yang dikemukakan di memberikan bantuan atau nilai tertentu untuk
atas, dapat disimak bahwa melalui pengajuan kepentingan murid itu sendiri. Ini berarti bertanya
pertanyaan, orang yang bertanya dapat mengetahui dalam situasi belajar-mengajar tidak lain adalah
sesuatu yang mungkin belum diketahuinya, dan merupakan upaya guru untuk menciptakan ilmu
orang lain dapat memikirkan sesuatu yang dapat pada diri seseorang [peserta didik]. Setiap
diberikan untuk membantu orang yang bertanya. pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan ilmu
Atas dasar inilah pertanyaan itu, dibedakan pada diri siswa merupakan pengertian dari
penggunaan pertanyaan dalam kehidupan sehari- bertanya [Brown, 1975:103]. Guru bertanya untuk
hari, dan dalam dunia belajar-mengajar. membantu peserta didik berpikir tentang sesuatu
yang menurut guru bermanfaat bagi perkembangan
Bertanya dalam kehidupan sehari-hari
diri peserta didiknya. Tepat apa yang dikemukakan
memberi tekanan bahwa pertanyaan yang diajukan
oleh John Dewey bahwa "bertanya adalah berpikir"
cenderung untuk kepentingan orang yang
Dengan kata lain, bertanya dalam situasi belajar-
mengajukan pertanyaan. Orang yang mengajukan
mengajar diartikan sebagai upaya guru untuk
pertanyaan, seperti mdimana jalan Sisingamangaraja
membelajarkan peserta didik. Pada umumnya
Nomor 100?" cenderung untuk kepentingan orang
pertanyaan yang diajukan guru dalam kegiatan
yang bertanya tersebut, karena mungkin ia belum
oembelajaran memiliki maksud dan manfaat
tahu persis dimana jalan tersebut. Ia bertanya
tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dan
karena ia belum tahu di mana jalan tersebut.
dikemukakan secara tepat, akan memberikan
Sedangkan bertanya di kelas [situasi belajar-
manfaat seperti berikut:
mengajar] cenderung untuk kepentingan orang
yang ditanya, yaitu peserta didik [Hasibuan, 1] Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
Ibrahim, dan Teonlioe, 1988: 18]. Jika seorang guru kegiatan belajar-mengajar
2] Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
66 67
peserta didik terhadap masalah yang sedang [2] Jenis Keterampilan Bertanya
dibicarkan Keterampilan bertanya dapat dibedakan atas
3] Mengembangkan pola berpikir dan cara dua keterampilan, yakni keterampilan bertanya
belajar aktif pada diri peserta didik tingkat dasar, dan keterampilan bertanya tingkat
4] Menuntun proses berpikir peserta didik, lanjut. Keterampilan tingkat dasar mempunyai
sebab perjanyaan yang baik akan beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam
membantunya menemukan jawaban atas mengajukan segala jenis pertanyaan. Sedangkan
pertanyaan yang diajukan pertanyaan tingkat lanjut merupakan lanjutan dari
5] Memusatkan perhatian peserta didik keterampilan tingkat dasar, yang berfungsi untuk
terhadap masalah yang sedang dibicarakan mengembangkan kemampuan berpikir,
6] Pertanyaan yang diajukan guru pada saat memperbesar partisipasi, dan mendorong peserta
kegiatan belajar-mengajar berlangsung didik untuk dapat mengambil inisiatif sendiri dalam
mempunyai beberapa tujuan, antara lain: pelajaran.
7] Membangkitkan rasa ingin tahu dan minat 1] Keterampilan Bertanya Tingkat Dasar
peserta didik terhadap suatu pokok Keterampilan bertanya tingkat dasar memiliki
bahasan/bahan kajian komponen-komponen yang harus disikapi dan
8] Memusatkan perhatian peserta didik pada ditampilkan guru dalam setiap mengajukan
satu pokok bahasan atau konsep pertanyaan kepada peserta didik selama
9] Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang proses belajar-mengajar berlangsung.
menghambat peserta didik untuk belajar Komponen-komponen yang dimaksud terdiri
10] Mengembangkan cara belajar siswa aktif atas:
dalam kegiatan pembelajaran
[a] JELAS DAN SINGKAT, maksudnya
11] Memberikan kesempatan kepada peserta didik
setiap pertanyaan yang diajukan guru
untuk mengasimilasikan berbagai informasi
harus diungkapkan secara jelas dan
12] Mendorong peserta didik mengemukakan
singkat. Dalam hal ini perlu digunakan
pandangan-pandangannya dalam diskusi
kata-kata yang mudah dipahami oleh
13] Menguji dan mengukur hasil/prestasi belajar
peserta didik, sesuai dengan
peserta didik
tingkat/taraf perkembangannya, serta
tidak diselingi dengan kata-kata
sisipan yang dapat mengganggu
perhatian peserta didik.
68 69
CONTOH:
CONTOH: ACUAN : "Nah anak-anak, bagaimana
GURU : "Nah anak-anak, bagaimana menurut pendapatmu,
menurut pendapatmu, manakah yang lebih baik
manakah yang lebih baik mengerjakan sendiri tugas
mengerjakan sendiri tugas yang Ibu berikan atau
yang Ibu berikan atau meminta bantuan dari orang
meminta bantuan dari orang lain yang lebih pandas?"
lain yang lebih pandas?" Pertanyaan tersebut akan
Pertanyaan tersebut akan tidak jelas dan singkat jika
tidak jelas dan singkat jika diungkapkan sebagai berikut:
diungkapkan sebagai PERTANYAAN : " Nah anak-anak Eh ... adik-
berikut: adik, maksud Ibu kalian
GURU : " Nah anak-anak Eh ... adik- semua, apakah dapat
adik, maksud Ibu kalian menjelaskan, bukan...
semua, apakah dapat memberi komentar sendiri,
menjelaskan, bukan... eee...anu... manakah yang
memberi komentar sendiri, lebih baik mengerjakan
eee...anu... manakah yang sendiri tugas yang
lebih baik mengerjakan diberikan Ibu atau
sendiri tugas yang menyalin hasil teman?"
diberikan Ibu atau
menyalin hasil teman?" [c] KECEPATAN dan SELANG
WAKTU, maksudnya pertanyaan
[b] PEMBERIAN ACUAN, yakni memberi yang diajukan diupayakan agar
informasi yang sesuai dengan jawaban pengungkapannya tidak tergesa-gesa.
yang diharapkan dari peserta didik, Kemudian kepada peserta didik perlu
sebelum pertanyaan diajukan guru. diberi waktu beberapa saat [maksimal 30
detik] untuk berpikir, sebelum
menunjuk salah seorang di antara
mereka untuk menjawab pertanyaan
tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
70 71
menghindari rasa kebingungan dan diharapkan tidak langsung mengajukan
ketidak mengertian peserta didik akan pertanyaan tersebut kepada peserta didik
tujuan pertanyaan. lain, Dengan demikian, kuantitas dan
[d] PENYEBARAN dan PINDAH GILIR, kualitas jawaban peserta didik dapat
maksudnya pertanyaan yang diajukan ditingkatkan. Pemberian tuntunan
pada mulanya harus ditujukan terlebih dalam bertanya kepada peserta didik
dahulu kepada seluruh peserta didik dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni:
[kelas] baru kemudian dihunjuk salah
seorang dari antara mereka agar a] MENGUNGKAPKAN sekali lagi pertanyaan
seluruh anggota kelas [pesertadidik] yang diajukan dengan cara yang lebih
termotivasi untuk menemukan jawaban sederhana, yang lebih mudah dipahami.
atas pertanyaan yang diajukan. Di
samping itu, guru juga berusaha agar CONTOH:
semua peserta didik mendapat giliran GURU : Jika segitiga siku-siku
secara merata, baik yang duduk di depan, mempunyai sudut lancip atas
di tengah, maupun di belakang. Dengan sebesar 35 derajat, berapa
pilih gilir, dimaksudkan bahwa beberapa derajat besar sudut lancip
peserta didik secara bergiliran, diminta bawah?.... Sri
menjawab pertanyaan yang sama. SISWA : [diam dan bingung sambil
Sementara penyebaran dimaksudkan geleng kepala]
beberapa pertanyaan yang diajukan, GURU : [sambil menggambar segitiga
disebarkan menjawabnya kepada siku-siku di papan tulis] "Besar
peserta didik-peserta didik yang berbeda sudut siku-siku ini adalah 90
pula. derajat, sedangkan luas
[e] PEMBERIAN TUNTUNAN, maksudnya seluruhnya adalah 180 derajat,
bila pertanyaan yang diajukan tidak Berapa besar sudut lancip
mendapat jawaban yang sempurna, bawah?"
maka guru perlu menuntun peserta SISWA : [sambil angguk-anggukkan
didik sehingga dapat kepala, pertanda mengerti dan
menyempurnakannya atau menemukan berpikir] menjawab"lima puluh..
sendiri jawaban yang benar. Guru bu”.

72 73
GURU : [sambil menggambar segitiga
b] MENGAJUKAN PERTANYAAN lain yang siku-siku di papan tulis] "Besar
lebih sederhana, yang jawabannya dapat sudut siku-siku ini adalah 90
dipakai untuk menuntun peserta didik derajat, sedangkan luas
menemukan jawaban pertanyaan semula. seluruhnya adalah 180 derajat,
Berapa besar sudut lancip
CONTOH: bawah?"
GURU : Bagaimana keadaan ekonomi GURU : "Jelaskan bagaimana permukaan
bangsa yang dijajah?" Ani tanah yang mudah terkena
ANI : diam dibarengi rasa gelisah, erosil", Amir
Guru ; "Apakah penjajah suka AMIR : diam tanpa menjawab [bingung]
menolong bangsa yang dijajah? - GURU : Pada pertemuan sebelumnya
Apakah penjajah suka kita pelajari bagaimana
membangun ekonomi bangsa terjadinya erosi, baik yang
yang dijajah? - bila tidak, disebabkan oleh air maupun
bagiamana keadaan ekonomi angin"
bangsa yang dijajah?" AMIR : Diam sambil berpikir
GURU : "silahkan ingat kembali
c] MENGULANGI PENJELASAN- mengapa erosi itu terjadi. Nah...
PENJELASAN sebelumnya, yang bagaimana permukaan tanah
berhubungan dengan pertanyaan semula. yang mudah terkena erosi?

CONTOH: 2] Keterampilan Bertanya Tingkat Lanjut


GURU : Jika segitiga siku-siku Keterampilan bertanya tingkat Ianjut dapat
mempunyai sudut lancip atas dikembangkan guru dan atau guru latih
sebesar 35 derajat, berapa dalam kegiatan pembelajaran jika
derajat besar sudut lancip keterampilan bertanya tingkat dasar telah
bawah?.... Sri dikuasai secara benar dan tepat. Pada setiap
SISWA : [diam dan bingung sambil mengajukan pertanyaan tingkat Ianjut,
geleng kepala] seluruh komponen keterampilan pertanyaan
tingkat dasar harus diterapkan dengan tegas

74 75
dan benar. Yang menjadi perhatian guru c] PERTANYAAN
dalam keterampilan ini adalah jenis-jenis MENGARAHKAN/MENUNTUN,
pertanyaan tingkat Ianjut yang akan diajukan yakni pertanyaan yang bermaksud
kepada peserta didik. Pertanyaan tingkat memberi arah atau menuntun peserta
Ianjut dapat dikelompokkan atas 2 bagian didik sehingga dapat menemukan sendiri
besar,yakni; jawaban atas pertanyaan yang diajukan
kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan
[a] Jenis Pertanyaan Menurut Maksudnya
jika guru ingin agar peserta didiknya
a] PERTANYAAN PERMINTAAN, yakni
memperhatikan dengan seksama bagian-
pertanyaan yang mengharapkan peserta
bagian tertentu atau pokok inti dari
didik mematuhi perintah yang
bahan yang disajikannya,
diucapkan dalam bentuk pernyataan

CATATAN:
CONTOH:
BACA KEMBALI KOMPONEN BERTANYA
GURU : Ance, dapatkah kamu TINGKAT DASAR]
menghapuskan papan tulis di
depan kelas? d] PERTANYAAN MENGGALI, yakni
pertanyaan ianjutan yang dapat
b] PERTANYAAN RETORTS, yakni mendorong peserta didik untuk lebih
pertanyaan yang tidak menghendaki mendalami jawaban atas pertanyaan
jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh yang diajukan sebelumnya. Jenis
guru, dengan maksud hanya pertanyaan ini dimaksudkan untuk
menyampaikan informasi kepada peserta mendorong peserta didik meningkatkan
didiknya. kuantitas dan kualitas jawaban yang
diberikan.
CONTOH: 3] Jenis Pertanyaan Menurut Luas Sempitnya
GURU : Mengapa pengamatan diperlukan [a] PERTANYAAN SEMPIT, yakni pertanyaan
sehelum melaksanakan praktek di yang membutuhkan jawaban yang tertutup,
kelas? Sebab pengdmatan itu dan biasanya kunci jawabannya sudah
merupakan dst, tersedia, Jenis pertanyaan ini terdiri dari:
a] Pertanyaan sempit informasi, yakni
pertanyaan yang menuntut peserta didik
76 77
mengingat atau menghafal pertanyaan yang memberi kesempatan
b] Pertanyaan. Tentang sejumlah informasi, kepada peserta didik untuk mencari
yang senantiasa digunakan di dalam jawaban menurut cara dan gaya
masyarakat secara hafalan di !uar masing- masing
kepala.
CONTOH:
CONTOH:  Bila guru tiba-tiba masuk ke dalam kelas,
 "Kapan lahirnya Pancasila?" sementara sebagian peserta didiknya sedang
 Sebutkan nama Ibu Kota Negara ribut, lalu guru "Jelaskan pendapat Anda apa
Republik Indonesia!" kemungkinan-kemungkinan yang baka!
c] Pertanyaan sempit memusat, yakni terjadi apabila keadaan ini dibiarkan terus"
pertanyaan yang menuntut peserta  " Bagaimana cara menanggulangi bahaya
didik mengembangkan ide atau narkoba yang sedang melanda kaum remaja
jawabannya dengan cara menuntunnya saat ini?"
melalui petunjuk tertentu. b] PERTANYAAN IUAS MENILAI,
yakni pertanyaan yang meminta
CONTOH: peserta didik mengadakan peniiaian
 "Bagaimana dapat dibuktikan bahwa erosi terhadap aspek kognitif maupun afektif,
mampu merusak lingkungan alam?, jelaskan!" Pertanyaan ini akan iebih efektif, jika
 "dengan cara bagaimana agar konsep erosi yang dikehendaki adalah penilaian
dapat dengan mudah dimengerti oleh murid?, tentang kemampuan peserta didik
jelaskan!" merumuskan pendapat, menentukan
sikap, atau tukar-menukar
[b] PERTANYAAN LUAS, yakni pendapat/pengalaman/perasaan
pertanyaan yang menghendaki jawaban terhadap suatu issu yang dikemukakan.
yang lebih satu kali, karena belum
mempunyai jawaban yang khusus,
sehingga diharapkan jawaban yang
sifatnya terbuka. Jenis pertanyaan terdiri
dari:
a] Pertanyaan luas terbuka, yakni

78 79
CONTOH: CONTOH:
 "Bagaimana pendapatmu tentang perkelahian  "Sebutkan nama Presiden Negara Republik
antar pelajar yang sering terjadi akhir-akhir Indonesia yang pertama"
ini?"  "Siapa penulis drama "Sengsara Membawa
 "Mengapa kamu katakan lebih baik Nikmat?"
menabung daripada jajan?"  "Sebutkan ciri-ciri pengajaran mikrol".

2. Jenis Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom [2] PERTANYAAN PEMAHAMAN, yakni


Menurut Bloom, pertanyaan dapat pertanyaan yang menuntut peserta didik
diklasifikasikan atas enam tingkat. Setiap tingkat menjawabnya dengan mengorganisasikan
pertanyaan menuntut kemampuan menanggapi informasi yang pernah dipelajarinya dengan
secara khusus [spesifik]. Melalui penggunaan jenis- kata-kata sendiri, membuat perbandingan atau
jenis pertanyaaan tersebut diharapkan guru dapat menerjemahkan bahan informasi dari
menciptakan kondisi belajar yang menunjang komunikasi verbal ke bentuk lain [misalnya
proses berpikir peserta didik. Keenam tingkat dalam bentuk grafis, skema, dan Iain-Iain]
pertanyaan yang dimaksud, adalah:
[1] PERTANYAAN PENGETAHUAN yakni CONTOH:
pertanyaan yang menuntut peserta didik  "Jelaskan dengan kata-kata sendiri faktor
mengingat kembali dan menyebutkan yang menyebabkan terjadinya kebakaran
informasi yang telah dipelajari sebeiumnya. hutan"
Dalam hal ini peserta didik tidak dituntut  "Bandihgkan perbedaan antara penelitian
memanipulasi atau menilai informal, tetapi deskriptif dengan penelitian korelasionall"
hanya mengingat kembali apa yang telah
dipelajarinya. Oleh karena itu, peserta didik [3] PERTANYAAN PENERAPAN, yakni
harus mengingat kembali fakta, definisi, hasil pertanyaan yang menuntut peserta didik
pengamatan, dalil, rumus, dan lain menerapkan informasi yang telah
sebagainya yang telah dipelajari sebelumnya, dipelajari sebelumnya, berupa aturan,
hukum, rumus, kriteria, atau prinsip-prinsip
tertentu dalam situasi konkrit. Dengan
pertanyaan tersebut peserta didik
diharapkan dapat memberikan jawaban

80 81
tunggal dengan menerapkan informasi- CONTOH:
informasi yang dimaksud. 1] Mengidentifikasi Motif
"Faktor-faktor apakah yang berpengaruh
CONTOH: terhadap pelestarian lingkungan. hidup?
 "Jika X sama dengan dua dan Y sama Jelaskan secara terperincil"
dengan lima. Berapakah harga X2
2] Mempertimbangkan Informasi
 "Berdasarkan prinsip yang telah diutarakan
"Setelah. kamu membaca dan melihat
sebelumnya, manakah pihak yang lebih tepat
buku Siti Nurbaya, jelaskan pendapat
dipiiih untuk menjadi ketua kelompok kita?"
kamu tentang sikap orang tua dahulu
 "Tuliskan dua buah contoh sikap yang
kala terhadap anak gadisnya?"
mencerminkan pengamalan sila ketiga dari
lima sila Pancasila” 3] Menganalisis Kesimpulan
"Buku karangan siapa yang dapat kamu
[4] PERTANYAAN ANALISIS,. yakni tunjukkan untuk membenarkan
pertanyaan yang menuntut peserta didik pertanyaan yang dikernukakan oleh Ibu
untuk berpikir lebih kritis dan mendalam. Guru tadi?"
Dengan pertanyaan analisis ini, peserta
didik diharapkan dapat menemukan [5] PERTANYAAN SINTESIS, yakni pertanyaan
jawaban dengan cara: yang menuntut peserta didik menyusun suatu
1] Mengidentifikasi motif, aiasan, atau pemikiran yang sifatnya mandiri dan kreatif,
penyebab kejadian yang spesifik. Tingkat pertanyaan ini menuntut kemampuan
2] Mempertimbangkan dan peserta didik untuk:
menganatisis informasi yang
diperlukan agar dapat ditarik suatu 1] Menghasilkan bahan komunikasi yang
kesimpulan, atau generalisasi asli [orisinil]
CONTOH:
berdasarkan informasi yang telah
 "Judul apakah yang paling tepat untuk
dipelajari sebelumnya,
gambar ini?"

2] Membuat suatu prediksi/ramalan


CONTOH:
 "Kemungkinn apakah yang akan terjadi jika
82 83
temanmu ini disiram dengan larutan air menunjukkan sikap, gaya [termasuk
cuka?" suara, ekspresi wajah, gerakan badan,
dan posisis badan] yang dapat
3] Memecahkan suatu masalah meyakinkan peserta didik bahwa
CONTOH: gurunya sungguh-sungguh mau
 "Bagaimana caranya mengukur tinggi menara membelajarkannya, bukan asal-asalan
di taman itu tanpa mendekatinya?" atau main-main. Kehangatan dan
antusiasan ini dapat meningkatkan
[6] PERTANYAAN EVALUASI, yakni minat dan partisipasi peserta didik
pertanyaan yang menuntut peserta didik dalam proses belajar-mengajar dengan
membuat keputusan tentang baik tidaknya mau menanggapi pertanyaan yang
suatu ide/gagasan, pemecahan masalah, atau diajukan guru secara sukarela.
karya seni. Di samping itu, pertanyaan ini juga [2] Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang
meminta peserta didik untuk mengemukakan kurang baik pada waktu
pendapatnya tentang suatu issue yang mengajukan pertanyaan, seperti:
ditampilkan. [a] Mengulang-ulang pertanyaannya bila
CONTOH: peserta didik tidak mau dan atau mampu
 "Menurut pendapat kamu, mana yang lebih menjawab pertanyan tersebut
baik hasil tugas rumah yang dikerjakan [b] Mengulang-uiang jawaban dan atau
sendiri atau yang dikerjakan oleh orang pertanyaan yang diajukan peserta
lain?"
didik, sehingga yang iain tidak
 "Bagaimana penilaian kamu terhadap
memperhatikan pertanyaan/jawaban
kenakalan remaja yang akhir-akhir ini telah
temannya, karena cukup menunggu
meresahkan masyarakat?".
ulangan/ komentar dari guru
[c] Menjawab pertanyaan sendiri
3. Hal-Hal Iain yang perlu diperhatikan
sebelum peserta didik menjawabnya.
Dua hal yang perlu diperhatikan
Hal ini dapat membuat peserta didik
guru/guru latih pada waktu mengajukan
menjadi kecewa, bahkan frustrasi dan
pertanyaan kepada peserta didik, yakni:
acuh ternadap proses belajar-mengajar
[1] Mengembangkan kehangatan dan [d] Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
keantusiasan, yakni berusaha yang memancing jawaban serentak. Hal

84 85
ini dapat membuat guru sulit diminta/disuruh untuk meiakukan sesatu.
menentukan siapa peserta didik yang Seorang pedagang yang barang dagangannya
jawabannya benar dan siapa yang dibeli oleh pelanggannya akan mengucapkan terima
jawabannya salah. kasih agar orang yang membeli dagangannya
[e] Menghunjuk peserta didik sebelum dimasa yang akan datang dibeli lagi oleh
pertanyaan diajukan oleh guru. Hal ini langgannya. Dan sebaliknya, pelanggapun juga
dapat membuat peserta didik yang tidak mengucapkan terima kasih kepada pedagang agar
dihunjuk oleh guru tidak memikirkan pedagang tersebut memperhatikannya dimasa yang
jawaban atas pertanyaan guru. akan datang jika ia kembali belanja di tempat
[f] Mengajukan pertanyaan ganda, seperti pedagang tersebut.
"apakah yang menyebabkan terjadinya Perilaku orang tua dan pedagang seperti
erosi, dan bagaimana akibatnya bila erosi dikemukakan di atas, sebenarnya dapat
tersebut terjadi ?”. dikategorikan sebagai upaya untuk mendorong
orang lain melakukan sesuatu yang sama [ yang
4. Keterampilan Memberikan Penguatan dinilai baik] dimasa-masa berikutnya. Jika orang tua
[1] Pengertian dan Tujuan mengucapkan terima kasih, ia mengharapkan
Penguatan adalah satu istilah yang tidak asing anaknya mengulangi perbuatan baiknya dimasa
lagi dalam kehidupan manusia setiap hari. Setiap yang akan datang, hal itu demi kepentingan anak itu
orang [individu] yang berhasil melakukan sesuatu sendiri [agar menjadi manusia dewasa yang
selalu ingin memperoleh penghargaan dari pihak bertanggung jawab]. Sebaliknya, ucapan terima
yang menikmati keberhasilannya itu. Seorang anak kasih yang diucapkan pedagang kepada
yang telah melakukan permintaan orang tuanya pelanggannya belum tentu demi kepentingan
untuk mengerjakan sesuatu, selalu mengharapkan pelanggannya, bisa lebih condong untuk
pujian atas keberhasilannya agar di masa yang akan kepentingannya sendiri agar barangnya lebih
datang ia terdorong lagi melaksanakan apa yang banyak dibeli oleh pelanggannya sehingga ia
diminta/disuruh oleh orang tuanya. Demikian juga memperoleh banyak keuntungan.
orang tua yang melihat hasil kerja anaknya Dari ilustrasi yang dikemukakan di atas, dapat
memuaskan, akan merasa terdorong untuk diperhatikan bahwa orang tua yang menginginkan
mengucapkan terima kasih kepada anak tersebut anaknya berkembang baik berupaya memberikan
dengan harapan di masa yang akan datang anak dorongan dengan mengucapkan terima kasih.
tersebut mau meiakukan apa yang akan Ucapan terima kasih yang diucapkannya itu pada

86 87
dasarnya termasuk dalam istilah penguatan. Ucapan Ibu Guru di atas, dapat membuat hati
Penguatan dalam arti bentuk respon, apakah itu si Untung gembira dan senang, dan itu akan
bersifat verbal atau non-verbal, terhadap sesuatu mempengaruhinya untuk selalu berusaha
tingkah laku yang dapat meningkatkan mengulangi perbuatannya agar ia tetap
kemungkinan terulangnya kembali tingkah laku memperoleh penghargaan dari gurunya. Untung
yang baik tersebut dimasa yang akan datang demi melakukan semua hal tersebut bukan untuk
kepentingan anak itu sendiri. Ucapan terima kasih kepentingan gurunya tetapi demi kepentingan
adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada perkembangan dirinya sendiri. Pemberian
orang yang telah meiakukan sesuatu dengan baik. penghargaan, secara bijak dan sistematis
Dalam kegiatan belajar-mengajar, berdasarkan cara dan prinsip yang tepat akan
penghargaan mempunyai arti penting bagi membantu peserta didik untuk:
perkembangan peserta didik. Penghargaan
1] Meningkatkan perhatian terhadap kegiatan
terhadap tingkah laku dan atau penampilan perserta
pembelajarannya
didik, seperti dalam bentuk senyum, atau kata-kata
2] Memperoleh kemudahan untuk mengikuti
pujian, akan dapat menguatkan tingkah
penyajian guru
laku/penampilan peserta didik untuk tetap
3] Memelihara dan meningkatkan motivasi
mengulanginya pada situasi-situasi lain.
belajar yang tinggi pada diri peserta diidik
4] Mengubah dan mengendalikan tingkah laku
CONTOH
ke arah yang lebih produktif
GURU : [sambil menunjuk urutan rumput -
5] Mengembangkan dan membantu peserta
kijang -harimau-jasad renik, yang
didik mengatur diri sendiri dalam kegiatan
telah dipersiapkan sebelumnya],
belajarnya, dan
berkata " sebutkan nama urutan
6] Mengarahkan cara berpikir ke tingkat yang
seperti ini l Untungl".
tinggi
STEVEN : "urutan semacam itu disebut rantai
makanan, buuu..."
[a] Cara Penggunaan
GURU : "Bagus, itu jawaban yang paling
Memberi penguatan dalam kegiatan belajar-
tepat, Ibu tidak kecewa
mengajar kelihatannya sederhana saja, yaitu guru
mempunyai murid seperti kamu"
memberi tanda persetujuan terhadap tingkah laku
peserta didik dalam berbagai bentuk dan cara.

88 89
Namun jika tidak didasarkan pada cara dan prinsip b] PENGUATAN TIDAK PENUH, yakni
penggunaannya, akan membuat guru menghadapi pemberian penguatan bagi seseorang
kesulitan tertentu. peserta didik yang telah memberikan
Penguatan yang disampaikan guru, akan jawaban yang benar sebagian atas
meningkatkan motivasi belajar peserta didik jika pertanyaan/tugas yang diajukan oleh
dalam penerapannya dilakukan secara bijaksana guru
dan sistematis berdasarkan cara dan prinsip yang
tepat. Ada beberapa cara pemberian penguatan, CONTOH:
yang dapat diterapkan guru dalam proses GURU : "Ya.. bagus, jawabanmu sudah baik,
pembelajaran, antara lain: namun masih perlu disempurnakan
sedikit lagi”
a] PEMBERIAN PENGUATAN
DENGAN SEGERA, yakni pemberian
Dalam situasi seperti contoh di atas, guru perlu
penguatan setelah tingkah laku atau
melakukan tindakan selanjutnya, yakni meminta
respon peserta didik yang diharapkan
murid lain untuk menyempurnakan jawaban
muncuL Guru tidak perlu menunggu
temannya. Ataupun guru perlu menerapkan
waktu yang lama, setelah tingkah
keterampilan mengajar lainnya, khususnya
laku/respon tersebut muncul, tetapi
keterampilan bertanya dengan mengajukan
diberikan sesegera mungkin.
pertanyaan yang sifatnya menuntun [baca kembali
komponen keterampilan bertanya tingkat dasar]
CONTOH:
GURU : "Oh ya, Ibu sangat berterima kasih c] PENGUATAN KEPADA PRIBADI
sekali atas hasil karya kalian TERTENTU, yakni pemberian
ini..." penguatan yang ditujukan kepada
peserta didik tertentu dengan
Ungkapan tersebut dikemukakan Ibu menyebutkan namanya sambii
guru setelah peserta didiknya memandang ke arah yang bersangkutan
mengumpulkan hasil kerja yang secara langsung.
ditugaskannya pada hari/minggu
sebelumnya, walaupun belum
memeriksa/menilainya.

90 91
CONTOH: peserta didik. Jika setiap kali guru
GURU : "Bagus Conny .... Jawabanmu tepat memberikan penguatan dengan satu
sekali" [sambii memandang ke arah variasi saja, misalnya dengan kata
Conny secara Iangsung, bukan sambii "bagus" atau hanya wmengacungkan ibu
melihat ke luar kelas yang kebetulan jari saja', maka lama kelamaan kata bagus
Kepala Sekolah lewat] atau acungan ibu jari tersebut tidak akan
diperhatikan peserta didik lagi, malah
d] PENGUATAN KEPADA KELOMPOK, bisa saja menjadi bahan olok-olokkan dari
yakni penguatan yang diberikan kepada mereka untuk gurunya, misalnya "Ibu itu
sekelompok peserta didik, setelah mereka ibu Bagus, atau ibu Jempol" Kalau hal
menyelesaikan/mengerjakan suatu tugas ini sudah terjadi, maka penguatan tidak
dengan baik. akan bermakna lagi bagi peserta didik
sehingga peningkatan kualitas dan
CONTOH: kuantitas perilaku yang baik dari mereka
GURU : "Bapak bangga dengan kelompok ini, tidak akan dapat dikembangkan.
mudah-mudahan dapat ditampilkan
pada hari-hari dan tugas-tugas 5. Prinsip-Prinsip Penggunaan Penguatan
berikutnya. Man kita beri tepuk Penguatan yang diterapkan guru akan lebih
tangan kepada mereka" bermakna bagi upaya peningkatan tingkah laku
peserta didik jika didasarkan pada prinsip-prinsip
tertentu. Penggunaan penguatan secara efektif harus
e] PENGUATAN YANG BERVARIASI didasarkan pada tiga prinsip dasar, yakni:
ATAU VARIASI PENGUATAN, yakni
pemberian penguatan yang sifatnya [1] KEHANGATAN dan KEANTUSIASAN,
beragam atau tidak monoton sehingga yakni guru harus berusaha untuk
peserta didik tetap bersemangat menghilangkan timbulnya kesan tidak ikhlas,
menerimanya. Apabila penguatan yang terpaksa, dalam menyampaikan/memberikan
digunakan guru dalam kegiatan penghargaan kepada peserta didik.
pembelajaran kurang banyak, apalagi Kehangatan dan keantusias ini dapat
tidak bervariasi, akan membuat diterapkan guru mefalui sikap dan gaya
penguatan itu tidak bermakna bagi mengajarnya, baik melalui suara, mimik, atau

92 93
gerak badan. Jika suara guru lembut dibarengi diharapkan mencoba membantunya dengan
dengan senyum dan gerak badan yang tepat, menuntunnya menemukan dan menampilkan
murid akan senang dan bersemangat perilaku seperti yang dituntut padanya. Jika
untuk mendengar, menyimak, dan guru menghardik, mencandai dengan maksud
mengerjakan apa yang disajikan/dimintakan menghina, atau mengejek dengan kata-kata
oleh guru. kasar, harga diri dan kehormatan peserta didik
[2] KEBERMAKNAAN, maksudnya penguatan bisa saja tersinggung sehingga dapat
yang diberikan oleh guru harus disesuaikan mengganggu keterlibatannya dalam kegiatan
dengan tingkah laku dan penampilan peserta pembelajaran. Lebih fatal lagi jika peserta didik
didik. Peserta didik harus diyakini bahwa justru melakukan tindakan agresif yang dapat
penghargaan yang diberikan guru kepadanya membuat guru repot dalam mengelola
memang pantas untuk diterimanya. kelas/kegiatan pembelajarannya.

CONTOH: CONTOH:
GURU : " Karanganmu... Didi, sangat baik, GURU : "Togap....l, mengapa jawabanmu
karena engkau yang berusaha begitu jeiek? Pantas saja kamu
sendiri" tinggal kelas, ayo.., maju ke depanl
Jawab pertanyaan itu sekali lagi
Penguatan yang diberikan guru itu tidak akan dengan menuliskannya di papan
bermakna bagi Didi, jika guru berkata " tulis sebanyak sepuluh kali....l"
Karanganmu Didi sangat baik, walaupun Ibu ini
bukan karyamu sendiri". Dari contoh tersebut, dapat dibayangkan
bagaimana mental, sikap Togap mendengar dan
3] MENGHINDARI TANGGAPAN YANG
menanggapi pernyataan guru itu. Dikhawatirkan
NEGATIF, maksudnya apabila peserta didik
Togap bukan makin bersemangat belajar, mungkin
tidak dapat menapilkar] perilaku seperti yang
besoknya atau saat itu juga ia tidak mau belajar lagi.
diharapkan, guru tidak harus
menyalahkannya secara langsung dengan
menghardik, atau bercanda dengan
maksud menghina, ataupun mengejek
dengan ungkapan-ungkapan kasar. Guru

94 95
6. Jenis-Jenis Penggunaan Penguatan 1] BERUPA MIMIK DAN GERAKAN
Beberapa jenis penguatan yang dapat BADAN, maksudnya penguatan
dikembangkan dan dipergunakan guru dalam diberikan guru dengan mimik dan
meningkatkan keaktifan atau semangat belajar gerakan-gerakan badan, seperti
peserta didik, antara lain: senyuman, anggukan kepala, acungan
ibu jari, tepuk tangan, menaikan kening
[1] PENGUATAN VERBAL, yakni penguatan
atau alis mata, dan lain sebagainya. Jenis
berupa komentar guru yang disampaikan
penguatan ini kadang [tidak selalu]
dengan kata-kata pujian, dukungan,
disampaikan bersamaan dengan
pengakuan, atau dorongan yang
penguatan verbal. Misalnya ketika guru
dimaksudkan untuk menguatkan perilaku dan
mengatakan kepada muridnya "Sabarl
penampilan peserta didik. Komentar
Jawabanmu bagus" sambil
tersebut biasanya merupakan balikan atau
mengacungkan jempolnya ke arah Sabar.
informasi kepada peserta didik mengenai
2] DENGAN CARA MENDEKATI,
tingkah laku atau penampilannya. Penguatan
maksudnya penguatan yang diberikan
verbal dapat dinyatakan dalam dua bentuk,
guru bukan dengan mimik atau gerakan
yakni:
badan, tetapi guru mendekati peserta
didiknya untuk menyatakan perhatian
1] DENGAN KATA-KATA, seperti
dan kesenangannya terhadap
Bagus, Ya, Tepat, Benar, Bagus sekali,
penampilan, pekerjaan, tingkah laku
Tepat sekali, dan sebagainya.
dari peserta didik tersebut. Jenis
2] DENGAN KALIMAT, seperti,
penguatan ini dapat dilakukan dengan
jawabanmu tepat sekali, hasil karyamu
cara berdiri di samping peserta didik,
bagus sekali! Bapak bangga denganmu,
berjalan menuju ke arah peserta didik,
Pekerjaamu makin lama makin baik, dan
duduk dekat seorang atau sekelompok
sebagainya.
peserta didik, atau berjalan di sisi peserta
[2] PENGUATAN NON-VERBAL, yakni
didik. Penguatan ini sering dimaksudkan
penguatan berupa tanggapan dan atau reaksi
untuk memperkuat penguatan verbal .
yang disampajkan guru dengan tidak
menggunakan kata-kata ataupun kalimat.
Penguatan tersebut disampaikan dengan
beberapa cara, seperti berikut ini:
96 97
CONTOH: setempat. Penguatan dengan mengelus-elus rambut
Guru yang sedang duduk atau berdiri di sisi suatu misalnya, mungkin bagi anak Sekolah Dasar dan
kelompok peserta didik, sambil duduk atau berdiri Taman Kanak-Kanak dapat menguatkan perilaku
ia juga memberikan penguatan-penguatan verbal peserta didik, tetapi belum tentu tepat diterapkan
yang dianggap perlu untuk meningkatkan kepada peserta didik di jenjang pendidikan/sekolah
aktivitas/semangat kelompok tersebut dalam yang lebih tinggi. Ataupun penguatan yang sama,
mengerjakan tugasnya. dapat diterapkan di daerah tertentu, tetapi di daerah
lain mungkin hal itu sangat dilarang.
3] DENGAN SENTUHAN, maksudnya
penguatan yang disampaikan guru 4] DENGAN KEGIATAN YANG
diberikan dengan menepuk-nepuk MENYENANGKAN, yakni penguatan
bahu, atau pundak, menjabat tangan, yang diberikan melalui tugas-tugas atau
atau mengangkat tangan peserta didik kegiatan-kegiatan yang disenangi oleh
untuk menyatakan persetujuan dan atau peserta didik, seperti penunjukkan
penghargaan terhadap usaha atau seorang siswa, yang berhasil
kegiatan yang sedang atau telah memperlihatkan keterampilan dalam
dilaksanakannya. pelajaran olah raga, menjadi pemimpin
kegiatan baris-berbaris pada perayaan
CONTOH: hari-hari besar. Atau penunjukkan
Seorang siswa telah berhasil membentuk satu seorang siswa, yang menunjukkan
buah kubus dari potongan-potongn kertas yang kemajuan dalam pelajaran seni musik,
dipersiapkan guru sebelumnya. Guru dapat menjadi pemimpin paduan suara
menyampaikan persetujuan atau penghargaan sekolah. Ataupun siswa yang cepat
kepada siswa tersebut dengan "menepuk bahu" menyelesaikan tugasnya, dimintakan
sambil memberikan penguatan lainnya, seperti untuk membantu teman lainnya yang
"bagus sekali...hasil kerjamu, Ibu bangga punya kurang mampu menyelesaikannya.
siswa seperti kamu" dengan dibarengi Pemberian penguatan ini harus didasari
senyuman yang dapat membuat siswa tersebut pada prinsip "kemauan dan kesenangan
bangga dan gembira. Penggunaan jenis penguatan peserta didik", maksudnya peserta didik
ini harus dengan pertimbangan yang seksama, mau dan mampu melaksanakan kegiatan
apalagi dikaitkan dengan latar belakang sosial tersebut tanpa terbeban.
peserta didik dan juga latar belakang kebudayaan
98 99
5] BERUPA SIMBOL ATAU BENDA, 7. Keterampilan Mengadakan Variasi
yakni penguatan yang diberikan dalam [1] Rasional dan Pengertian
bentuk simbol dan benda yang dapat Manusia dalam kehidupannya sehari-hari
menguaitkan tingkah laku atau selalu ingin sesuatu yang baru. Jika sesuatu yang
penampilan peserta didik. Penguatan baru ini tidak dapat dimiliki atau diperoleh, maka
berupa simbol dapat diberikan dalam yang akan berkembang adalah rasa kebosanan.
berbagai bentuk, seperti, catatan guru Kebosanan merupakan masalah yang selalu terjadi
pada buku-buku tugas peserta didik, di mana-mana, dan di satu sisi dapat dirasakan
tanda "jempol " sebagai tanda bagus, "V bahwa setiap orang juga selalu berusaha untuk
sebagai tanda kemenangan, komentar menghindari, mengurangi, bahkan
tertulis pada Lembar Kerja Siswa menghilangkannya. Kebosanan manusia terhadap
[LKS], dan sebagainya. Sedangkan sesuatu hal, umumnya timbul akibat pengalaman
penguatan berupa benda dapat diberikan [melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami
dalam bentuk kartu bergambar, bintang peristiwa] yang sama terjadi berulang terus-
plastik, lencana, atau benda-benda lain menerus [rutin]. Hal tersebut dapat diketahui
yang dianggap memiliki arti simbolis melalui ungkapan-ungkapan tertentu, seperti ah...
yang paedagogis yang memang dapat itu-itu saja" , itu-itu juga nya, matilah aku ...., masa
dibuat atau diadakan oleh guru tanpa itu lagi, bosan ah...., yang lain Ian, dan sebagainya.
membani guru dilihat dari sisi Kebosanan juga menjadi masalah yang sering terjadi
ekonomisnya. Penggunaan penguatan ini dalam kegiatan pembelajaran. Ungkapan-ungkapan
dirasankan untuk tidak sering seperti di atas, juga sering dilontarkan peserta didik
menerapkannya, karena dikhawatirkan pada saat mengikuti sajian dari gurunya. Tidak
akan mengubah kebiasaan peserta didik jarang ditemukan adanya peserta didik yang terlihat
[terutama di tingkat pendidikan dasar] duduk dengan tenang, tertib mendengarkan
untuk menjadikannya sebagai tujuan penjelasan gurunya, sambil terkantuk-kantuk, atau
bukan sebagai alat. gelisah tidak menentu, sambil ngoceh kepada teman
di sebelahnya dan membisikkan ungkapan seperti,
berapa menit lagi keluar, lama sekali belnya
dibunyikan, itu-itu saja dari tadi, hanya guru itu saja
yang ngoceh, dan sebagainya. Dari ungkapan-
ungkapan di atas jelas bahwa umumnya manusia,

100 101
termasuk peserta didik, menghendaki rasa pengajaran yang dapat membuat peserta didik tetap
kebosanan itu tumbuh dan berkembang pada dalam kondisi optimal untuk mengikuti kegiatan
dirinya. Mereka selalu ingin menikmati sesuatu hal belajar-mengajar yang dirancang, dikembangkan
yang baru, yang berbeda dan lebih baik/nikmat dari dan dilaksanakan oleh guru.
yang telah dialami, dilihat, atau dirasakan [2] Tujuan dan Manfaat
sebelumnya. Perolehan sesuatu yang baru ini dapat Kemauan dan kemampuan guru mengadakan
dicapai jka dalam kehidupan manusia dan atau variasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
kehidupan pembelajaran dapat ciptakan dan dapat membantu guru untuk:
ditumbuh kembangkan variasi dalam berbagai hal.
1] Menimbulkan dan meningkatkan
Khusus dalam kegiatan pembelajaran peserta
partisipasi peserta didik terhadap
didik, sangat diharapkan temampuan dan kemauan
aspek-aspek belajar mengajar yang
guru untuk selalu berusaha membuat peserta nya
relevan
bebas dari rasa kebosanan dengan mengadakan
2] Memberi kesempatan kepada peserta
variasi-variasi pada setiap aspek kegiatan-kegiatan
didik untuk mengembangkan bakat,
pembelajaran yang dilaksanakannya. Guru ,yang
motivasi, dan rasa ingin tahunya tentang
selalu menggunakan metode yang sama pada
hal-hal yang baru
penyajian bahan yang berbeda dapat membuat
3] Membentuk dan mengembangkan sikap
peserta didik terkurung dalam suasana bosan yang
positif peserja didik terhadap guru dan
tidak tertahankan. Rasa kebosanan tersebut dapat
sekolah melalui berbagai cara mengajar
membuat peserta didik merasa kecewa sehingga
yang lebih hidup dan lingkungan belajar
perhatian, motivasi, minat terhadap bahan yang
yang lebih kondusif
disajikan guru tidak dapat ditumbuh kembangkan
4] Memberikan kesempatan yang luas bagi
secara efektif. Oleh karena itu, setiap guru
peserta didik untuk memperoleh cara-
diharapkan bahkan diharuskan untuk selalu
cara menerima dan memahami bahan
merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi
pelajaran yang disenanginya. Artinya
variasi-variasi yang dapat membuat peserta
peserta didik dapat memilih cara-cara
didiknya bebas dari kurungan kebosanan. Disinilah
yang lebih tepat dan mudah untuk
pentingnya guru memahami konsep dasar, prinsip,
kegiatan belajarnya.
jenis dan cara pengembangan variasi tersebut.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai proses perubahan dalam
102 103
[3] Prinsip-Prinsip Penggunaan [sp/rpp]. Dan juga dapat diterapkan
Variasi yang diterapkan guru dalam kegiatan secara spontas dan luwes [fleksibel]
pembelajaran akan memberi manfaat yang berarti sesuai dengan balikan yang diterima dari
bagi pertumbuhan dan perkembangan kualitas peserta didik selama pembelajaran
belajar peserta didik jika didasarkan pada prinsip- berlangsung.
prinsip yang mendasarinya. Prinsip-prinsip [4] Komponen-Komponen
mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran Variasi dalam kegiatan pembelajaran peserta
dapat diabagi atas tiga bagian, yakni: didik pada dasarnya banyak variasi-variasi tersebut
yang dapat dikelompokkan atas tiga kelompok
1] Berorientasi tujuan, maksudnya variasi
yakni:
yang digunakan guru dalam
pembelajaran harus memiliki tujuan dan 1] Variasi Gaya Mengajar
atau maksud tertentu yang relevan Gaya mengajar guru dalam membelajarkan
dengan tujuan pembelajaran yang peserta didiknya sangat
telah dirumuskan sebelumnya, cocok bervariasi. Gaya-gaya tersebut akan muncul
dengan kemampuan peserta didik, jika guru dalam bentuk seperti di bawah ini:
dan sesuai dengan hakekat pendidikan.
[a] VARIASI SUARA, yakni perubahan nada
2] Lancar dan berkesinambungan,
suara dari yang rendah menjadi tinggi, dari
maksudnya variasi yang digunakan
yang lambat berubah menjadi cepat, atau dari
hendaknya berlangsung secara wajar,
yang iemah menjadi kuat. Guru dalam
tidak sampai merusak perhatian peserta
menyajikan materi pembelajaran
didik atau merusak/mengganggu
diharapkan menampilkan variasi suara-suara
pelajaran. Perlu dihindari pepatah yang
tersebut agar peserta didik tidak merasa bosan
mengatakan "besar pasak dari tiangnnya"
mendengar suara gurunya. Suara guru yang
atau banyak bumbu dari lauknya"
tidak bervariasi [monoton] dapat membuat
3] Didasarkan pada perencanaan yang
peserta didik mengalami kelelahan fisik
matang, maksudnya variasi yang
[pendengaran] yang bisa membuat ia
digunakan guru tidak dikarang-karang
mengantuk.
atau dibuat-dibuat sesuai dengan selera
[b] PEMUSATAN PERHATIAN, yakni
guru. Secara eksplisit variasi harus
perubahan berbagai kata atau kalimat dan
dicantumkan pada rencana pelajaran
ungkapan yang dapat membuat peserta

104 105
didik memusatkan perhatian pada sajian- wajah seperti, tersenyum, mengerutkan dahi,
sajian yang disampaikan oleh guru. Beberapa cemberut, menaikkan alis mata]. Gerakan
variasi pemusatan perhatian yang dapat badan dapat divariasikan dengan berbagai
ditampilkan guru, antara lain "perhatikan baik- macam cara, seperti mengangguk,
baik", "nah, ini penting sekali", "dengarkankan menggeleng, mengangkat atau
baik- baik", "bagian ini agak sukar dimengerti". merendahkan kepala, mengangkat bahu,
Variasi pemusatan perhatian ini biasanya berdiri diam kaku atau santai di samping
ditampilkan bersamaan dengan variasi gaya peserta didik, berjalan mendekati atau
mengajar lainnya, seperti menghunjuk apa menjauhi persetta didik, atau menggerakan
yang harus diperhatikan oleh peserta didik, jari.
misalnya " nah, ini... [suatu segitiga yang [e] KESENYAPAN, yakni perubahan stimulus
digambar di papan tulis]... harus diperhatikan dari adanya suara menjadi keadaan
baik-baik". tenang/diam, atau dari keadaan adanya
[c] MENGADAKAN KONTAK PANDANG, kesibukan menjadi hening yang dapat menarik
yakni perubahan pandangan guru pada saat perhatian peserta didik dan menimbulkan rasa
menyampikan informasi kepada peserta didik ingin tahu tentang apa yang sedang terjadi.
atau pada saat guru ingin mengetahui Kesenyapan ini dapat ditampilkan pada saat
perhatian dan atau pemahaman peserta didik guru ingin membantu peserta didik
pada sajiannya. Pandangan yang diharapkan memusatkan perhatian pada hal-hal
dapat ditampilkan guru adalah pandangan tertentu ataupun memberi kesempatan
yang dapat menjeiajahi seluruh kelas. Guru kepada mereka untuk berpikir, terutama
harus mampu melihat setiap kejadian dan atau untuk memikirkan jawaban atas pertanyaan
keadaan yang terjadi/berkembang setiap saat yang memerlukan pemikiran yang mendalam
di kelasnya. Pandanganya harus mengarah ke [baca kembali komponen keterampilan
mata peserta didik yang dapat memberi kesan bertanya tingkat dasar].
adanya hubungan erat dan intim dengan [f] PERGANTIAN POSISI GURU, yakni
mereka. perubahan posisi guru selama kegiatan
[d] GERAKAN BADAN DAN MIMIK, yakni pembelajaran berlangsung di kelas yang dapat
perubahan gerakan-gerakan bagian badan mempertahankan perhatian peserta didik pada
[seperti gerakan kepala, tangan, alis mata, kegiatan yang sedang dan terus berlangsung.
dahi, dan sebagainya] dan mimik [ekspresi Variasi posisi guru di kelas ini dapat

106 107
ditampilkan dalam berbagai cara, seperti d] Usahakan agar PANDANGAN selalu
pergantian posisi dari arah depan ke arah menjelajahi keseluruhan kelas. Hindari
belakang, ke arah bagian kiri atau kanan, ke pandangan ke arah langit-langit, atau ke
tengah-tengah, atau kadang-kadang duduk. arah lantai, ataupun ke luar kelas.
Penerapan variasi ini perlu perhatian e] Usahakan untuk MENJAUHI peserta
khusus dari guru agar peserta didik tidak didik yang bertanya atau menjawab
merasa takut, malu, bingung, dan sebagainya. pertanyaan, agar peserta didik
Guru diharapkan mengadakan perubahan berusaha keras menguatkan/
posisi dengan wajar dan tidak berlebihan memperbesar suaranya sehingga
serta punya maksud tertentu, yakni peserta didik yang lain dapat
membantu peserta didik untuk semangat atau mendengar atau mengikuti
termotivasi belajar. pertanyaan/pernyataannnya.
Keterampilan mengadakan variasi ini f] Usahakan agar selalu bergerak secara
sangat membantu guru, terutama guru latih, PERLAHAN-LAHAN dari arah belakang
untuk menghilangkan gerakan-gerakan yang ke arah depan kelas agar tingkah laku
sifatmya negatif seperti rasa kaku/kikuk. peserta didik dapat diketahui dengan
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam seksama.
penerapan keterampilan ini antara lain:
a] BIASAKAN BERGERAK BEBAS DI 2] Variasi Penggunaan Media dan Alat
KELAS, dengan maksud untuk Pengajaran
menanamkan "rasa dekat" kepada Media dan alat pengajaran merupakan salah
peserta didik sekaligus mengontrol satu komponen pembelajaran yang turut membantu
tingkah laku mereka upaya peningkatan motivasi belajar peserta didik.
b] Hendaknya DIHINDARI kebiasaan Karenanya guru perlu mengunakan secara bepar
menerrangkan sambil menulis dan tepat dengan variasi-variasi tertentu.
menghadap papan tulis, agar keterangan Variasi penggunaan media dan alat
yang diberikan dapat didengar dan pengajaran dari satu jenis ke jenis yang lain atau dari
diperhatikan peserta didik bermacam-macam ke dalam satu macam [misalnya
c] HINDARI kebiasaan menerangkan dari gambar ke tulisan di papan tulis] dapat
materi sambil berjalan mondar-mandir mengharuskan peserta didik menyesuaikan alat
ataupun sambil duduk saja indranya sehingga dapat meningkatkan perhatian
108 109
mereka pada sajian guru. Seperti diketahui bahwa [c] Media dan alat yang dapat diraba dan
latar belakang kemampuan dan kemauan peserta dimanipulasi, yakni media dan alat yang
didik satu dengan yang lain saling berbeda. dapat secara langsung dapat dipegang, diraba,
Perbedaan kemampuan dan kemauan tersebut diotak-atik, peserta didik maupun guru, yang
dapat dilayani dengan penggunaaan bermacam- dapat membantu peserta didik memahami
macam media dan alat pengajaran sehingga sajian pengajaran. alat dan bahan seperti
kebutuhan peserta didik dapat dipenuhi. spesimen [contoh], model, patung, alat
Media dan alat pengajaran yang biasanya dapat mainan, bintang hidup yang kecil, dan
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, ditinjau sebagainya termasuk jenis media dan alat ini
dari segi indra yang digunakan, dapat digolonglan atas yang dapat diraba atau dimanipulasikan oleh
tiga macam, yakni: peserta didik.
Jenis-jenis media dan alat pengajaran yang
[a] Media dan alat yang dapat dilihat, yaitu
disebutkan di atas, diharapkan dapat digunakan
media dan alat yang secara langsung dapat
guru variasi tertentu. Variasi penggunaan tersebut
dilihat dengan menggunakan alat
dimaksudkan untuk menambah rasa ingin tahu
penglihatan, seperti benda [obyek] sederhana,
peserta didik terhadap bahan yang disajikan guru.
grafik, poster, peta, gambar di kertas karton
Hal yang penting diperhatikan dalam penggunaan
manila, papan buletin, film, sumber-sumber di media dan alat ini, adalah media dan alat yang
perpustakaan dan atau taboratorium, ukiran, digunakan dapat merangsang pikiran dan hasil
dan sebagainya. belajar peserta didik yang bermakna dan lebih tahan
[b] Media dan alat yang dapat didengar, media lama.
dan alat yang dapat secara langsung didengar
dengan menggunakan alat pendengaran, 3] Variasi Pola Interaksi di dalam Kelas
seperti suara guru [baca kembali variasi Pola interaksi belajar-mengajar yang terjadi di
suara], suara rekaman suara, atau suara radio, kelas juga dapat divariasikan guru untuk maksud
suara musik, deklamasi yang dibacakan mempertinggi motivasi dan perhatian peserta didik
peserta didik, drama, diskusi, dan sebagainya agar terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang
yang dapat memberi manfaat bagi sedang berlangsung di kelas.
peningkatan perhatian peserta didik pada Pola umum interaksi antara guru dengan
materi dan atau kegiatan pembelajaran yang peserta didik di kelas pada dasarnya berada pada
sedang atau terus belangsung. suatu garis kontinium yang di satu ujung di awali

110 111
dengan kegiatan yang sepenuhnya didominasi oleh Menjelaskan, dalam proses pembelajaran,
guru dan di satu ujung lagi diakhiri dengan kegiatan dapat diartikan sebagai usaha penyajian informasi,
yang memungkinkan peserta didik bekerja sendiri- secara lisan, yang diorganisir secara sistematis
sendiri secara bebas. Di antara kedua kutub [ujung] untuk menunjukkan hakekat suatu konsep dan
tersebut banyak pola yang dapat divariasikan guru. hubungannya dengan konsep-konsep lain, seperti
Misalnya guru memberikan kesempatan kepada hubungan sebab-akibat, hubungan antara konsep
peserta didik untuk bekerja di kelompok kecil, tukar yang sudah diketahui dengan yang belum
pendapat melalui diskusi, atau melakukan diketahui, atau antara definisi dengan bukti atau
demontrasi dengan atau tanpa campur tangan guru. contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam memvariasikan pola tersebut Dari pola pikir di atas dapat disimpulkan
diharapkan kemampuan guru memberi kesempatan bahwa keterampilan menjelaskan adalah usaha
yang lebih banyak kepada peserta didik untuk yang dilakukan guru untuk membuat suatu
melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran yang gambaran tentang keadaan atau konsep dan
sedang berlangsung. Guru tidak perlu berkecil hati hubungannya dengan konsep-konsep lain atau
jika aktivitas belajar peserta didik lebih banyak sebab-sebab terjadinya keadaan tersebut. Melalui
intesitasnya dibanding dengan dirinya. atau keterampilan menjelaskan ini, peserta didik akan
sebaliknya guru sangat bahagia dan senang jika terbantu dalam usahanya menggali sendiri
selama proses kegiatan pembelajaran bajunya basuh pengetahuan dari berbagai sumber. Hal tersebut
kuyup sementara peserta didiknya dingin-dingin akan terasa sekali jika penjelasan yang disampaikan
saja. guru benar-benar jelas. Jelas maksudnya jelas bagi
peserta didik bukan jelas bagi guru.
4] Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam
[a] Konsep dasar dan tujuan
kegiatan/proses pembelajaran mempunyai
Keterampilan menjelaskan merupakan
beberapa tujuan, antara lain:
keterampilan yang bersifat sine qua non untuk
dikuasai oleh setiap tenaga pendidik, termasuk a] MEMBIMBING PESERTA DIDIK
guru. Keterampilan menjelaskan dapat dikatakan mendapatkan pemahaman yang jelas
merupakan salah satu kunci utama dalam upaya tentang hukum-hukum, dalil-dalil, fakta-
membantu peserta didik mengerti dan memahami fakta, definisi, dan prinsip-prinsip secara
bahan yang disajikan. obyektif dan bernalar.

112 113
b] MELIBATKAN PESERTA DIDIK b] Penjelasan harus sesuai dengan tujuan
untuk berpikir memecahkan masalah pengajaran
atau memikirkan jawaban atas c] Penjelasan dapat diberikan apabila
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan timbul pertanyaan dari peserta didik atau
Membimbing peserta didik memahami yang telah direncanakan sebelumnya
dengan jelas jawaban atas pertanyaan- oleh guru
pertanyaan yang diajukan oleh guru dan d] Materi penjelasan harus mempunyai
atau peserta didik, terutama pertanyaan- makna/manfaat bagi peserta didik
pertanyaan tingkat lanjutan, seperti e] Penjelasan harus sesuai dengan
pertanyaan tingkat evaluasi yang diawali kemampuan dan latar belakang peserta
dengan kata "mengapa", "bagaimana". didik
Menolong peserta didik menghayati dan [c] Komponen Keterampilan Menjelaskan
memperoleh proses penalaran, dalam Keterampilan menjelaskan dalam proses
menggunakan suatu bukti, untuk pembelajaran, secara garis besarnya, dapat
menyelesaikan sesuatu yang meragukan diklasifikasikan atas tiga bagian, yakni:
[belum pasti]
a] MERENCANAKAN DAN
c] MENOLONG GURU untuk
MENGANALISIS, yakni kemampuan
mendapatkan balikan tentang tingkat
merencanakan secara sistematis pesan-
pemahaman peserta didik terhadap
pesan yangh akan disampaikan kepada
sesuatu masalah serta mengatasi
peserta didik. Isi pesan yang ingin
kesalahan yang mungkin terjadi.
disampaikan direncanakan dan
dianalisis sedemikian rupa secara
[b] Prinsip-Prinsip Menjelaskan
keseluruhan sehingga tampak dengan
Penjelasan dalam proses pembelajaran akan
jelas hubungan antara konsep-konsep
memberikan manfaat bagi peserta didik dan
yang ada didalamnya. Isi pesan yang
guru jika didasarkan pada prinsip-prinsip
hendak disampaikan meliputi analisis
tertentu. Prinsip-prinsip yang dimaksud,
masalah secara keseluruhan, penentuan
antara lain:
jenis hubungan yang ada antara unsur-
a] Penjelasan dapat diberikan pada awal, di unsur yang dikaitkan, dan penggunaan
tengah, ataupun di akhir jam pelajaran hukum, dalil, rumus, atau generalisasi

114 115
yang sesuai dengan hubungan yang telah ucapan yang mengganggu
ditentukan. Sedangkan penerima pesan konsentasi, seperti kata" kira-kira",
menyangkut pemahaman guru "umumnya", "biasanya",
terhadap keberadaan peserta didik, "seringkali", "eee...bukan"
terutama kesiapan mereka, dan juga "aaa...itulah", dan sebagainya.
kemantapan kondisi lingkungan belajar.  PENGGUNAAN CONTOH DAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan guru ILUSTRASI, maksudnya pesan
dalam merencanakan dan menganalisisi yang disampaikan guru perlu
penjelasan yang akan disampaikan kepada dibarengi dengan pemberian contoh
peserta didik, antara lain: atau ilustrasi yang ada
 penjelasan hendaknya cukup hubungannya dengan pengetahuan
relevan dengan pertanyaan yang dan situasi yang telah dan atau
diajukan dapat ditemui dalam kehidupan
 penjelasan hendaknya mudah sehari-hari. Penggunaan contoh dan
diserap oleh pesertadidik melalui ilustrasi ini dapat dilakukan dengan
apa yang telah diketahuinya cara mengembangkan dua pola
 penjelasan hendaknya cocok pikir, yakni:
dengan khazanah pengetahuan dan  POLA INDUKTIF, yakni
pengalaman peserta didik pada saat penjelasan yang diawali dengan
itu pemberian contoh dan diakhiri
b] MENYAJIKAN, maksudnya penjelasan dengan penarikan kesimpulan
yang disampaikan oleh guru perlu  POLA DEDUKTIF, yakni contoh
disajikan dengan baik sesuai dengan diberikan setelah penyampian
perencanaan sebelumnya. Penyajian pesan atau memerinci secara
guru sangat ditentukan oleh komponen- mendalam suatu generalisasi yang
komponen berikut: telah diberikan sebelumnya.

 KEJELASAN, artinya bahasa c] PEMBERIAN TEKANAN, maksudnya


yang dipergunakan guru pemusatan perhatian peserta didik pada
mudah dimengerti oleh peserta pokok masalah, cara pemecahan, dan
didik serta menghindari ucapan- pengurangan informasi yang tidak begitu

116 117
penting. Pada saat memberi penjelasan, 5] Keterampilan Membuka dan Menutup
guru diharapkan mampu Pelajaran
menampilkan upaya untuk [a] Konsep Dasar dan Tujuan
memusatkan perhatian peserta didik Kegiatan membuka dan menutup pelajaran
pada hal-hal yang sangat mendasar serta merupakan kegiatan yang tidak boleh dilupakan
berusaha mengurangi pembicaraan guru, mengingat kegiatan ini sangat menentukan
yang kurang penting, dengan berbagai kesiapan mental peserta didik dalam mengikuti
cara, seperti mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran. Di samping itu dengan
gaya mengajar, atau dengan membuat kegiatan ini peserta didik dapat memperoleh
struktur sajian sehingga nantinya gambaran tentang apa yang dapat diperolehnya
memberi informasi yang menunjukkan selama mengikuti proses belajar-mengajar.
arah atau tujuan ataupun memberi Membuka pelajaran dapat diartikan sebagai
isyarat lisan seperti kata "yang terpenting kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan
adalah....", "perhatikan baik-baik konsep suasana belajar-mengajar yang dapat membuat
ini". mental peserta didik siap mengikuti proses
[d] Memperoleh Balikan, yakni keterampilan pembelajaran dan dapat memusatkan perhatian
memberikan kesempatan kepada peserta didik pada setiap kegiatan dan atau bahan yang akan
untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, disajikan guru selama pembelajaran berlangsung.
atau ketidak mengertian atas penjelasan yang Membuka pelajaran sering disalah artikan oleh
disampaikan oleh guru. Dalam komponen ini sebagian orang. Mereka identikan membuka
guru perlu mengajukan pertanyaan- pelajaran itu sebagai kegiatan memberi salam
pertanyaan seperti, "apakah kamu mengerti kepada peserta didik atau mengecek kehadiran
dengan pertanyaan tadi", apakah penjelasan peserta didik di kelas. Lebih dari itu, membuka
tadi bermakna bagi kamu?". Jawaban atau pelajaran meliputi kegiatan yang dapat
tanggapan peserta didik terhadap pertanyaan- menimbulkan motivasi dan perhatian peserta didik
pertanyaan tersebut merupakan balikan, yang untuk belajar, menimbulkan rasa ingin tahu pada
dapat dimanfaatkan guru untuk melakukan hal-hal yang masih kabur bagi dirinya. Oleh karena
penyesuaian dalam sajiannya, misalnya dalam itu, anggapan orang yang mengatakan kegiatan
mengatur kecepatan penyajiannya, ataupun membuka pelajaran hanya dilakukan pada awal
dalam memberikan contoh-contoh tambahan. setiap jam pelajaran adaiah merupakan anggapan
yang keliru.
118 119
Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam
dilakukan pada awal setiap jam pelajaran, tetapi membuka pelajaran, antara lain:
juga pada awal setiap penggal kegiatan inti a] mengingatkan peserta didik tentang
pelajaran yang diberikan selama proses materi/bahan pelajaran yang telah
pembelajaran berlangsung, seperti pada saat guru disajikan sebelumnya [appersepsi]
memulai tanya jawab dengan peserta didik, b] memberitahukan peserta didik tentang
menjelaskan konsep baru. Sebelum guru apa yang akan diperoleh/dicapai
menyajikan sesuatu konsep, ia harus membuka nantinya selama dan setelah kegiatan
pelajaran dengan mengingatkan peserta didik pembelajaran berlangsung [acuan].
tentang materi pelajaran yang telah diketahui
Sementara kegiatan menutup pelajaran dapat
sebelumnya yang ada kaitannya dengan konsep
diartikan sebagai upaya yang dilakukan guru untuk
yang akan disajikan tersebut. Dan setelah konsep
memberikan gambaran umum secara menyeluruh
baru tersebut disajikan, dengan berbagai
tentang apa yang telah disajikan selama proses
pendekatan, metode, dan keterampilan-
pembelajaran berlangsung. Di samping itu kegiatan
keterampilan dasar mengajar tertentu, maka
menutup pelajaran dimaksudkan juga sebagai
kegiatannya selanjutnya adaiah menutup penggal
upaya guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan
kegiatan penyajian konsep baru tadi. Setelah itu
peserta didik, termasuk guru itu sendiri, dalam
dilakukan lagi kegiatan membuka pelajaran untuk
proses pembelajaran yang dilaksanakan. Kegiatan
konsep berikutnya. Begitu seterusnya sampai tujuan
yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan
pembelajaran khusus yang telah dirumuskan
menutup pelajaran ini, antara lain:
sebelumnya di RPP tersajikan.
a] Merangkum kembali bahan pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran baik pada awal
yang sudah disajikan
setiap jam pelajaran maupun pada awal setiap
b] Mengkonsolidasikan semua kegiatan
penggal kegiatan mempunyai tujuan, yakni:
maupun pembicaraan yang telah
a] Membantu peserta didik menyiapkan dipelajari sehingga merupakan suatu
mentalnya untuk memasuki kegiatan kebulatan yang berarti dalam
pembelajaran memahami materi yang baru disajikan
b] Membantu peserta didik memusatkan c] Mengadakan penilaian tentang bahan
perhatian dan minat terhadap materi/bahan yang baru diberikan
pelajaran yang akan disajikan oleh guru d] Menyuruh peserta didik membuat

120 121
ringkasan bahan pelajaran yang sudah akan dikuasai, ataupun dengan
diberikan menjelaskan konsep terlebih dahulu
e] Memberikan tindak lanjut berupa saran- sebelum bahan/konsep tersebut diperinci.
saran serta ajakan agar materi yang baru [3] MENIMBULKAN MOTIVASI, yakni usaha
dipelajari tetap diingat dan dipelajari guru membantu peserta didik agar timbul rasa
kembali di rumah ingin tahu tentang hai-hal yang akan disajikan
f] Komponen keterampilan membuka dan atau ditunjukkan selama kegiatan
menutup pelajaran pembelajaran berlangsung. Komponen ini
dapat ditampilkan dengan berbagai cara, di
8. Membuka Pelajaran antaranya menunjukkan kehangatan dan
Komponen membuka pelajaran meliputi keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu,
banyak hal, di antaranya adalah sebagai berikut: mengemukakan ide-ide yang bertentangan,
atau menyesuaikan topik sajian dengan minat
[1] MENARIK PERHATIAN, yakni usaha guru
dan latar belakang peserta didik
untuk membantu peserta didik agar mau dan
[4] MEMBERI ACUAN, yakni usaha guru
mampu memusatkan perhatian pada
memberitahukan tujuan pelajaran yang
bahan/materi dan atau kegiatan yang akan
diharapkan dicapai peserta didik selama dan
dilaksanakan. Komponen dapat ditampilkan
setelah proses belajar-mengajar berlangsung.
melalui berbagai cara, seperti memvariasikan
Komponen ini dapat ditampilkan melalui
gaya mengajar, menggunakan media dan alat
penginformasian tujuan [TPK] dan batas-batas
pelajaran yang bervariasi, menerapkan pola
tugas yang akan dicapai/dikerjakan oleh
interaksi dan kegiatan yang bervariasi.
peserta didik, menyarankan langkah-langkah
[2] MEMBUAT KAITAN [HUBUNGAN] antara
yang perlu dilakukan, mengingatkan masalah
pengetahuan atau pengalaman dan materi
pokok yang akan dibahas, ataupun
pelajaran yang telah dipelajari/dikuasai oleh
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
peserta didik dengan materi pelajaran yang
akan dipelajari. Komponen ini dapat
9. Menutup Pelajaran
ditampilkan melalui pengulangan materi yang
Komponen menutup pelajaran juga
telah disajikan [appersepsi],
meiputi banyak hal, diantaranya adalah sebagai
mempertentangkan pengetahuan yang telah
berikut:
dikuasai sebelumnya dengan pengetahuan

122 123
[1] MENINJAU KEMBALI, yakni usaha guru 10. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok
memberikan gambaran umum yang Kecil
menyeluruh tentang bahan yang sudah [1] Konsep Dasar
disajikan, sehingga konsep/informasi yang Salah satu kegiatan yang tidak asing
diterima peserta didik tidak terpilah-pilah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, adalah
satu dengan yang lainnya. Komponen ini kegiatan diskusi. Diskusi yang dimaksud sering
dapat ditampilkan melalui kegiatan dijumpai dalam berbagai bidang kehidupan
merangkum kegiatan/materi inti manusia, seperti di dunia politik, sosial,
pelajaran, membuat ringkasan materi yang kebudayaan, agama, perdagangan, dan sebagainya.
baru disajikan. Kegiatan ini dapat dilakukan Melalui kegiatan tersebut, dapat dilihat adanya
guru ataupun peserta didik baik sendiri- sejumlah individu yang saling mengemukakan
sendiri maupun secara bersama-sama. pendapat tentang suatu topik bahasan dengan
[2] MENGEVALUASI, maksudnya guru tujuan memecahkan suatu persoalan tertentu.
melakukan penilaian, baik proses maupun Kata diskusi mengandung arti adanya
hasil, yang dapat memberikan gambaran sejumlah individu yang jumlahnya lebih dari satu
tentang tingkat keberhasilan peserta didik atau dua orang. Ini berarti bahwa diskusi
dalam mencapai tujuan yang telah berlangsung dalam suatu kelompok, baik kelompok
direncanakan sebelumnya, dan ataupun kecil maupun kelompok besar. Orang-orang dalam
tingkat keberhasilan guru membetajarkan kelompok tersebut saling berbagi informasi
peserta didiknya seperti yang telah dan/atau pendapat/pandangan tentang sesuatu
direncanakan sebelumnya. Komponen ini hal. Dan percakapan tersebut dilakukan untuk
dapat dimunculkan melalui pelaksanaan membahas suatu persoalan ataupun membahas
penilaian dalam berbagai bentuk, seperti atau mencari solusi untuk penyelesaian masalah
dengan mendemonstrasikan keterampilan, tertentu.
mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, Walaupun dalam kata diskusi ada konsep
mengekspresikan pendapat peserta didik “percakapan" antara dua atau lebih individu
sendiri, ataupun membuat/mengajukan soal- [kelompok], namun perlu dipahami bahwa tidak
soal secara tertulis. semua percakapan antara dua atau lebih individu
dapat digolongkan sebagai diskusi. Percakapan
dalam kelompok yang dapat digolongkan sebagai
diskusi, adalah percakapan yang memenuhi

124 125
persyaratan berikut: didiknya. Diskusi tersebut biasanya berlangsung
1] Melibatkan kelompok, yang besarnya lebih dalam suasana terbuka, dimana peserta didik
kurang dari 3 sampai 9 orang secara bebas dapat saling berbagi informasi dengan
2] Berlangsung dalam suatu interaksi tatap muka mengemukakan ide-ide tanpa merasa tertekan atau
yang informal. Artinya segan terhadap temannya. Suasana tersebut dapat
semua anggota kelompok mempunyai tercipta jika seluruny anggota diskusi kelompok
kesempatan yang sama untuk melihat, tahu dan menaati aturan-aturan diskusi yang telah
mendengar, serta berkomuniksasi secara bebas disepakati bersama. Dan tidak jarang ditemukan
dan langsung. pula kurang efektifnya diskusi di kalangan peserta
2] Mempunyai tujuan tertentu yang hanya dapat didik dikala anggota dan atau pemimpinnya
dicapai berkat kerjasama antar anggota kurang mengetahui apalagi mentaati aturan
kelompok permainan yang telah ditetapkan.
3] Berlangsung menurut proses yng teratur dan [2] Rasional
sistematis menuju suatu Salah satu ciri khas kehidupan masyarakat
kesimpulan. Indonesia sejak dahulu hingga saat sekarang ini
adalah musyawarah dan mufakat. Ciri khas ini
Berdasarkan syarat-syarat yang dikemukakan tercermin dalam falsafah hidup bangsa yang secara
di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud tegas dinyatakan dalam sila keempat dari Pancasila
dengan diskusi kelompok adalah suatu proses yang [sebagai dasar dan falsafah negara] yang berbunyi
teratur dan sistematis yang melibatkan sekelompok "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
orang tertentu dalam interaksi tatap muka yang kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
informal dengan tujuan tertentu. Tujuan yang perwakilan". Sila ini mengingatkan setiap warga
dimaksud, dapat berupa; berbagi pengalaman atau negaranya untuk selalu mengambil suatu keputusan
informasi, memecahkan suatu masalah, ataupun berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat. Hal
mengambil keputusan. ini juga mengingatkan setiap warga negara
Diskusi kelompok dalam proses belajar- Indonesia untuk berupaya memiliki keterampilan
mengajar tidak jauh berbeda dengan konsep bermusyawarah [berdiskusi] sehingga dapat turut
diskusi yang dikemukakan di atas. Diskusi serta pada setiap kegiatan yang sifatnya mengambil
kelompok dapat dikatakan kegiatan yang sering keputusan tentang sesuaty hal, baik di tengah-
diterapkan guru dalam membelajarkan peserta

126 127
tengah keluarga, masyarakat, kelompok-kelompok Dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan peserta
tertentu, maupun dilingkup bangsa dan negaranya. didik dalam kegiatan pembelajaran maka in banyak
Diskusi kelompok atau musyawarah di dunia pula kesempatan bagi mereka untuk memiliki
pendidikan [pembelajaran] umumnya akan pengalaman-pengalaman belajar yang dapat
memberikan hasil yang maksimal jika pemimpin membantu mereka mencapai tujuan
diskusi mampu menjalankan tugas pendidikannya.
kepemimpinanya dengan baik dan didukung oleh Memang ada guru yang mengatakan bahwa ia
ketaatan dari seluruh anggota diskusi. Oleh karena sudah memberikan banyak kesempatan kepada
itu wajarlah jika keterampilan memimpin diskusi ini peserta didiknya untuk beraktivitas selama proses
dijadikan sebagai salah satu kemampuan dasar yang pembelajaran berlangsung, misalnya dengan
harus dikuasai oleh guru. menyuruh mereka mengerjakan soal, menyalin
Keterampilan memimpin musyawarah materi pelajaran, memberikan tugas-tugas rumah,
bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir tetapi membaca buku teks, dan sebagainya. Malah ada
merupakan hasil belajar. Oleh karena itu perlu yang mengatakan bahwa peserta didik sudah
dilatihkan bagi setiap orang yang ingin dikelompokkan dan diberi topik yang harus mereka
memilikinya. Guru adalah salah seorang warga diskusikan. Namun guru tidak sadar bahwa selama
pendidikan yang dituntut untuk memiliki peserta didiknya berdiskusi ia sendiri asyik
keterampilan memimpin diskusi kelompok. mengerjakan tugas yang berbeda dengan yang
Keterampilan memimpin diskusi kelompok dapat dilakukan oleh peserta didik, malah ada yang
dimiliki guru jika ia sendiri memahami betul sampai meninggalkan kelas, dengan alasan ada
peranan diskusi kelompok dalam membantu peserta sesuatu urusan, sehinga membiarkan peserta
didik menguasai materi pelajaran yang disajikan didiknya belajar sendiri tanpa dampingan guru. Dan
dan sadar bahwa keterampilan itu hanya dapat bagi guru seperti ini, dengan membiarkan peserta
dimiliki melalui pelatihan yang intensif. didiknya belajar dalam kelompoknya walaupun
tidak didampingi oleh guru, kegiatan tersebut sudah
Tidak dapat dipungkiri bahwa selama ini
termasuk kegiatan diskusi kelompok dan sering
banyak guru yang memiliki tebiasaan
disamakan dengan pendekatan Cara Belajar saswa
mendominasi kegiatan belajar-mengajar di kelas.
Aktif [CBSA]. Dalam tulisan ini secara tegas hal itu
Guru-guru tersebut kurang menyadari bahwa
dikategorikan sebagai "sikap dan atau tindakan
yang harus banyak melaksanakan kegiatan
yang salah". Siswa aktif maksudnya peserta didik
belajar-mengajar adalah peserta didik sendiri.
aktif belajar dan gurupun turut aktif membelajarkan
128 129
peserta didiknya pada waktu dan tempat yang pembelajaran yang harus dikembangkan guru. Dan
bersamaan, bukan membiarkan mereka belajar untuk mengembangkan diskusi kelompok tersebut,
sendiri. guru memiliki keterampilan memimpinnya.
Pada saat pesertadidik belajar melalui metode Keterampilan memimpin diskusi kelompok hanya
diskusi kelompok, bisa saja guru tidak berperan dapat diperoleh jika guru mampu mengikuti
sebagai pemimpin, karena peserta didik sendiri perlatihannya dengan benar dan tepat.
yang menjadi pemimpin kelompok diskusinya. [3] Syarat-Syarat Diskusi Kelompok
Namun ini bukan berarti guru tidak mempunyai Diskusi kelompok yang efektif selalu menjadi
peranan. Guru harus tetap membina mereka, dan dambaan setiap pihak yang menerapkannya dalam
bila peserta didik tidak mampu memimpin kegiatan pembelajaran peserta didik. Suatu diskusi
kelompoknya, guru harus siap mejadi pemimpin kelompok dapat dikategorikan sebagai disksui yang
dalam kelompok tersebut. efektif jika dapat memenuhi syarat berikut:
Sebelum peserta didik diberi kesempatan
untuk memimpin dskusi kelompoknya, guru harus [a] BERLANGSUNG DALAM IKLIM /
mampu memperlihatkan kepada mereka bagaimana SUASANA "terbuka, akrab, dan bebas",
memimpin diskusi kelompok itu sendiri. maksudnya percakapan dan interaksi yang
terlaksana dalam kelompok itu berlangsung
Memimpin diskusi kelompok merupakan
dengan suasana saling terbuka, penuh
keharusan bagi setiap guru. Oleh karena itu
keakraban, dan bebas tanpa ada perasaan
wajarlah kalau guru apalagi calon guru diberi
tertekan, malu, segan atau takut. Masing-
kesempatan untuk berlatih tentang keterampilan
masing anggota kelompok dapat
memimpin diskusi kelompok. Jika guru sudah
menunjukkan kehangatan antar pribadi,
mampu menampilkan keterampilan memimpin
kesediaan menerima dan mengenal dengan
diskusi kelompok di kelasnya, maka kesempatan
baik topik diskusi, keantusiasan berpartisipasi,
belajar bagi peserta didik akan terbuka lebar. Peserta
kesediaan menerima dan menghargai
didik akan mampu berbagi pengalaman, informasi
pendapat orang lain, keinginan mencapai
dengan teman-temannya dalam mempelajari materi
tujuan diskusi.
ajaran, atau memecahkan suatu masalah ataupun
[b] DIDAHULUI DAN DIDASARKAN pada
mengambil keputusan tentang sesuatu hal.
perencaan dan persiapan yang matang,
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa maksudnya diskusi dilakukan berdasarkan
diskusi kelompok merupakan kegiatan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya,
130 131
bukan asal-asalan. Diskusi kelompok menyaksikan film, ataupun guru
dilakukan di kelas bukan karena kehabisan menceritakan sesuatu hal kepada
bahan, atau gurunya malas, ataupun dengan pesertadidik, dan sebagainya.
alasan lain. Diskusi kelompok dilaksanakan c] MENYIAPKAN DIRI SEBAIK-
dengan memperhatikan hal-hal berikut: BAIKNYA SEBAGAI PEMIMPIN
a] MEMILIH TOPIK ATAU MASALAH DISKUSI. Maksudnya guru.harus
yang akan didiskusikan. Maksudnya, benar-benar menyiapkan dirinya sebagai
sebelum diskusi kelompok dilaksanakan nara sumber, informan, motivator,
guru, atau peserta didik, ataupun guru sehingga mampu memberikan
bersama-sama dengan peserta didik penjelasan, mengajukan pertanyaan,
terlebih dahulu menentukan topik atau mengatur lalu lintas percakapan, dan
masalah yang akan dibahas nantinya. sebagainya.
Topik atau masalah ini diharapkan d] MENENTUKAN BESAR KELOMPOK.
disesuaikan dengan tujuan pengajaran Penentuan besar kelompok ini harus
yang telah dirumuskan dalam RPP, didasarkan pada pengalaman,
minat dan kemampuan peserta didik. kematangan, dan keterampilan, tingkat
Topik yang dibahas dalam diskusi kekompakkan [kohesif], intensitas minat
kelompok harus diusahakan mempunyai dan latar belakang pengetahuan peserta
makna bagi peningkatan kemampuan didik, serta keterampilan guru sebagai
berpikir peserta didik. pemimpin diskusi. Besar kelompok yang
b] MERENCANAKAN DAN efektif berkisar antara 5-9 orang.
MENYIAPKAN INFORMASI AWAL e] MENGATUR TEMPAT DUDUK DAN
yang berhubungan dengan topik atau FASILITAS YANG DIPERLUKAN.
masalah yang kan dibahas dalam Tempat duduk peserta diskusi harus
diskusi. Kegiatan ini berupa kegiatan ditata sedemikian rupa sehingga seluruh
pendahuluan yang menghantar peserta pesertanya dapat berinteraksi satu
didik masuk ke dalam diskusi kelompok. dengan yang lain secara bebas, nyaman,
Kegiatan yang dapat direncanakan dan dan tentram. Tempat duduk guru juga
disiapkan tersebut, dapat berupa ditata dengan tepat sehingga dapat
membaca artikel, mengadakan memungkinkannya berhadapan muka
wawancara, melakukan pengamatan, dengan semua anggota kelompok

132 133
diskusi dan terkesan sebagai pemimpin bebas mengemukakan
diskusi yang mampu menjadikan pendapat/pikirannya dalam
dirinya sebagai bagian dari kelompok kelompoknya.
tersebut. Dengan posisi guru tersebut  Anggota kelompok lebih merasa
peserta didik akan merasa dekat dengan terikat dalam melaksanakan
gurunya sehingga rasa persahabatan dan keputusan kelompok mengingat
kekompakkan di antara anggota keterlibatannya di dalam proses
kelompok dapat dibina dengan baik. pengambilan keputusan, dan
f] MEMAKSIMALKAN KEKUATAN,  Pemahaman anggota kelompok
maksudnya guru harus mampu terhadap diri sendiri dan diri orang
memanfaatkan secara maksimal lain dapat ditingkatkan sehingga
kekuatan/keuntungan diskusi. Guru kemampuan berinteraksi dengan
dalam hal ini harus mampu orang lainpun dapat tertingkatkan.
menunjukkan kelebihan tertentu g] MENGHINDARI KELEMAHAN,
dibanding dengan kegiatan-kegiatan maksudnya guru berusaha semaksimal
lain di luar diskusi kelompok. mungkin untuk menghindari timbulnya
Keuntungan/kelebihan dari diskusi kelompok kelemahan-kelemhan yang kadang
ini, antara lain: timbul selama disksusi kelompok
 Hasil keputusan yang diambil berlangsung sehingga tidak sampai
kelompok lebih kaya dibanding terjadi kegagalan [tidak tercapainya
dengan hasil pemikiran dari seorang tujuan yang diharapkan sebelumnya].
individu. Hal ini disebabkan Kelemahan-kelemahan yang dimaksud,
kelompok memiliki sumber di antaranya:
informasi maupun buah pikiran yang  Penggunaan waktu yang kurang
lebih banyak dan kaya dibanding efisien, terutama jika terjadi
dengan masing-masing individu. pengarahan yang kurang tepat, atau
 Anggota kelompok lebih termotivasi pembicaraan yang berlarut- larut,
belajar karena kehadiran orang penyimpangan yang tidak ditegur,
lain/anggota kelompok lainnya. dan sebagainya.
 Anggota kelompok yang memiliki  Pemberian kesempatan berbicara,
perasaan malu, akan terdorong dan yang lebih banyak, kepada orang-

134 135
orang tertentu sehingga percakapan 1] MEMUSATKAN PERHATIAN,
lebih didomirjasi oleh mereka. maksudnya guru harus mampu
 Sikap anggota kelompok yang mengarahkan dan memusatkan
kurang agresif [pendiam, pemalu] perhatian peserta didik pada topik, atau
tidak mau dan tidak berani masalah dan tujuan diskusi. Guru harus
mengemukakan pendapat kerena berusaha agar tidak terjadi
malu ataupun karena acuh saja. penyimpangan-penyimpangan yang
 Sikap pemimpin diskusi yang tidak dapat menyebabkan diskusi tidak terarah
memperhatikan atau memotivasi atau tujuan tidak tercapai. Pemusatan
anggota yang kurang agresif perhatian ini dapat dilakukan dengan
sehingga mereka tidak diberi cara-cara sebagai berikut:
kesempatan mengemukakan
pendapatnya yang akhirnya pada [a] Merumuskan dan Menginformasikan
diri mereka terjadi konflik batin yang Tujuan yang akan dicapai selama atau
memungkin mereka frustrasi atau setelah diskusi pada awal kegiatan
menarik diri dari kegiatan kelompok. diskusi. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengenalkan topik/masalah yang akan
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah bahwa dibahas nantinya baik dalam bentuk
keberhasilan diskusi kelompok ditentukan oleh banyak pertanyaan maupun pernyataan yang
faktor yang satu dengan yang lain saling menentukan. dapat menggugah rasa ingin tahu peserta
didik. Pertanyaan dan atau pernyataan
[4] Komponen-Komponen
yang diajukan diupayakan sejelas
Jika segala perencanaan dan persiapan
mungkin sehingga dapat menghindari
pelaksanaan diskusi kelompok telah rampung
penafsiran yang berbeda-beda.
secara matang, maka langkah selanjutnya adalah
[b] Mengemukakan Masalah-Masaiah
melaksanakan diskusi kelompok itu secara efektif
Khusus dan menyatakannya kembali bila
dan efisien. Selama pelaksanaan diskusi kelompok,
terjadi penyimpangan-penyimpangan.
guru sebagai pemipin, harus memiliki dan
[c] Mencatat Dengan Cermat Perubahan-
menampilkan minimal enam keterampilan, yakni:
Perubahan Atau Penyimpangan
Percakapan dari topik/masalah yang
sedang dibahas bersama. Dan

136 137
berdasarkan catatan tersebut guru harus pembahasan masalah berikutnya. Rangkuman
segera memperbaikinya dengan ini dimaksudkan sebagai upaya memotivasi
mengajukan pertanyaan-pertanyaan peserta didik untuk lebih giat belajar. Dengan
yang didahului dengan komentar yang adanya rangkuman tersebut, peserta didik
dapat mengarahkan peserta didik sadar akan sadar bahwa percakapan mereka tidak
akan penyimpangan yang dibuatnya sia-sia, atau mungkin akan memacu mereka
untuk kemudian mempertimbangkannya untuk mencapai target yang telah
kembali hingga diskusi kembali ke arah ditentukan. Dalam membuat rangkuman
semula. Dalam memperbaiki tersebut diupayakan agar:
penyimpangan tersebut diharapkan agar a] Gagasan peserta didik diakui dengan
guru hati-hati sehingga tidak sampai cara mengulang bagian penting dari
menyinggung perasaan peserta didik. yang telah dikemukakannya
b] Memodifikasi gagasan peserta didik
CONTOH: dengan cara menguraikannnya kembali
Kelompok diskusi sedang asyik membicarakan c] Menggunakan gagasan peserta didik
"bagaimana usaha kelompok mengumpulkan jenis dalam membuat kesimpulan atau
batu-batuan". Ditengah pembicaraan, seorang melanjutkan pembicaraan.
peserta didik berkata " mengumpulkan batu tidak d] Membandingkan gagasan peserta didik
banyak manfaatnya hanya memboroskan waktu dengan gagasan yang telah
saja, cukup dengan mengamati gambarnya saja. diucapkannya sebelumnya, dan
Menghadapi penyimpangan ini, guru perlu hati- e] Merangkum hal-hal yang telah
hati dengan mengungkapkan pernyataan seperti diuraikan secara perorangan ataupun
berikut " itu satu pendapat yang baik untuk kelompok
penghematan tenaga dan biaya", namun sekarang e] Memperjelas Masalah atau Urunan
ini mari kita bahas dulu cara-cara yang efektif untuk Pendapat, maksudnya guru harus mampu
pengumpulan jenis batu-batuan ini. Menurut mengatasi kesalahpahaman yang mungkin
pendapatmu, masih adakah cara lain yang perlu timbul selama diskusi kempok berlangsung,
dipertimbangkan untuk pengumpulan jenis batu- sehingga suasana diskusi tetap hangat dan
batuan ini? penuh keantusiasan serta keakraban. Hal ini
dapat dilakukan guru dengan memperjelas
[d] Merangkum Hasil Pembicaraan pada tahap-
penyampaian ide-ide yang dikemukakan oleh
tahap tertentu, sebelum melanjutkan
138 139
peserta didik. Memperjelas ide-ide yang Keterampilan ini sangat berperan
dimaksud dapat dilakukan dengan cara: dalam diskusi-diskusi kelompok
 Menguraikan kembali atau merangkum yang membahas masalah tata nilai
urunan pendapatyang dikemukakan atau jika diskusi bertujuan
peserta didik hingga menjadi jelas bagi mencari/mencapai suatu kesimpulan
peserta didik lainnya atau konsensus tentang sesuatu hal.
 Meminta komentar dari peserta didik g] Meningkatkan Urunan Peserta Didik,
dengan mengajukan pertanyaan- maksudnya guru harus mampu
pertanyaan yang membantu mereka mendorong peserta didik untuk terus
memperjelas atau mengembangkan ide- mengembangkan kemampuan
ide tersebut berpikirnya kearah penyelesaian masalah
yang sedang dibahas dalam diskusi.
 Menguraikan gagasan/informasi yang Kegiatan yang dapat dilakukan guru
dikemukakan peserta didik dengan dalam meningkatkan urunan pendapat
memberikan informasi tambahan atau peserta didik ini, antara lain:
contoh-contoh yang sesuai, sehingga  Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
anggota kelompok lainnya dapat yang menantang peserta didik untuk
memperoleh pengertian yang lebih jelas berpikir, misalnya "bagaimana jika
f] Menganalisis Pandangan Peserta anda sendiri mengalami kecelakaan
Didik, maksudnya guru harus mampu tersebut ?" atau dengan contoh lain
menganalisis alasan-alasan terjadinya seperti berikut: dalam suatu diskusi
perbedaan pendapat atau pandangan yang membahas tentang "rasa
yang mungkin timbul selama diskusi toleransi" guru mengajukan
berlangsung. Analisis alasan terjadi pertanyan berikut kepada anggota
perbedaan tersebut dapat dilakukan kelompok:
dengan cara:  Misalnya di tengah jalan terjadi
 Meneliti apakah alasan tersebut kecelakaan, dan anda tahu yang
memang mempunyai dasar yang kena tabrak adalah teman yang
kuat, dan sudah lama anda hindari karena
 Memperjelas hal-hal yang disepakati berbeda keyakinan, apa yang
dan yang tidak disepakati. Anda harus lakukan?

140 141
 Bagaimana bila Anda sendiri sebagai pemimpin diskusi. Dalam hal ini
adalah korban dari kecelakaan guru harus mampu menampilkan
tersebut? keterampilan untuk memberikan
h] Memberikan Contoh-Contoh yang hesempatan yang sama bagi semua
sesuai, baik secara verbal maupun non- peserta diskusi untuk berpartisipasi
verbal, pada saat yang tepat, misalnya ilengan cara-cara sebagai berikut:
satu cerita, atau gambar, ataupun  Memancing atau Mendorong
diagram. Peserta Didik yang enggan atau
i] Menghangatkan Suasana Diskusi malu-malu mengeluarkan gagasan
dengan mengajukan pertanyaan - atau pendapat [berpartisipasi]
pertanyaan yang dapat mengundang dengan mengarahkan kepadanya
terjadinya perbedaan pendapat pertanyaan-pertanyaan secara
dikalangan anggota kelompok diskusi. langsung dan penuh dengan
j] Memberi Waktu yang Cukup Untuk kebijaksanaan. Misalnya, "bapak
Berpikir kepada peserta didik tanpa yakin, Hendry dapat memberikan
diganggu dengan komentar-komentar contoh tentang gagasan yang baru
dari guru. saja dikemukakan oleh Rindu
k] Memberi Dukungan Terhadap Urunan tadi.ayo Jatonas!
Peserta Didik dengan cara  Mencegah Terjadinya Pembicaraan
mendengarkan dengan penuh perhatian, yang Serentak dari Peserta Didik,
memberikan komentar yang positif atau dengan memberi giliran pada
mimik yang memberikan dorongan, serta peserta didik yang pendiam terlebih
sikap yang penuh dengan persahabatan. dahulu [ingat kembali komponen
keterampilan bertanya tingkat
l] Menyebarkan Kesempatan dasar]. Dengan demikian
Berpartisipasi kepada seluruh anggota pembicaraan dapat didengar oleh
peserta diskusi, maksudnya guru harus semua anggota kelompok
mampu menghindari terjadinya m] Menutup Diskusi, maksudnya guru
dominasi atau monopoli pembicaraan harus mampu mengakhiri suatu diskusi
selama diskusi berlangsung baik oleh kelompok dengan memberi gambaran
peserta didik mauun oleh guru sendiri umum tentang topik atau masalah yang

142 143
baru saja didiskusikan serta gambaran akan dapat dikuasai dan ditampilkan jika guru
umum tentang hasil yang dapat dicapai. mampu menghindari hal-hal sebagai berikut:
Kegiatan yang harus dilakukan untuk
 Menyelenggarakan diskusi dengan topik
menutup diskusi kelompok, adalah
yang tidak sesuai dengan minat dan latar
sebagai beikut:
belakang pengetahuan siswa.
 Membuat Rangkuman Hasil
 Mendominasi pembicaraan/kegiatan diskusi
Diskusi bersama-sama peserta
dengan pertanyaan pertanyaan yang terlalu
didik. Rangkuman ini sebenarnya
banyak dan menyediakan jawaban yang
dapat dibuat sendiri oleh guru,
banyak pula
namun rangkuman yang dibuat
 Membiarkan peserta didik tertentu
secara bersama-sama akan lebih
memonopoli percakapan dalam kelompoknya.
efektif.
 Membiarkan terjadinya penyimpangan-
 Memberi Bayangan Tentang
penyimpangan di kelompok dengan
Tindak Lanjut Hasil Diskusi,
pembicaraan yang tidak relevan.
ataupun tentang topik diskusi
 Tergesa-gesa meminta tanggapan dari peserta
berikutnya yang akan dibahas untuk
didik atas pertanyaan dari guru atau teman-
masa-masa yang akan datang
temannya, ataupun tergesa-gesa mengisi
 Mengajak Peserta Didik Menilai
waktu dengan berbicara terus-menerus
Proses maupun hasil yang telah
sehingga peserta didik tidak sempat berpikir.
dicapai dengan cara observasi,
 Membiarkan peserta didik yang enggan
wawancara, dan sebagainya. Hasil
untuk berpartisipasi terlena dengan
penilaian ini akan bermanfaat bagi
keadaannya.
peserta didik dalam menilai dan
 Kurang mampu memperjelas atau
menghayati peranan atau
mendukung urunan pendapat dari peserta
penampilannya selama mengikuti
didiknya
diskusi untuk digunakan pada
 Mengalami kegagalan dalam mengakhiri
pelaksanaan diskusi-diskusi
diskusi sehingga peserta didik tidak
berikutnya.
memperoleh gambaran umum tentang apa
Keenam komponen keterampilan memimpin
yang telah atau belum dicapainya selama
diskusi kelompok, seperti dikemukakan di atas,
diskusi berlangsung.

144 145
11. Keterampilan Mengajar Kelompok masing pada saat guru mengadakan kegiatan
Kecil dan Perorangan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
[1] Pengertian dan rasional
Bentuk pengajaran yang dilaksanakan guru
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
dengan menampilkan keterampilan mengajar
perorangan adalah berbeda dengan keterampilan
kelompok kecil dan perorangan, menghadapkan
memimpin diskusi kelompok kecil. Jika dalam
guru pada sejumlah kelompok [dan perorangan]
keterampilan memimpin kelompok kecil, guru
peserta didik. Artinya guru menghadapi banyak
menghadapi atau bersama-sama dengan peserta
kelompok dan banyak peserta didik, yang
didik dalam satu kelompok, maka dalam
masing-masing mempunyai kesempatan untuk
keterampilan mengajar kelompok kecil dan
bertatap muka secara kelompok dan perorangan.
perorangan guru menghadapi dan atau mengajar
peserta didik yang terdiri dari beberapa kelompok Hubungan tatap muka antara guru dengan
dan perorangan. peserta didik yang tergabung dalam kelompoknya
masing-masing dan juga dengan perorangan
Dalam keterampilan memimpin dikusi
diwarnai oleh hakekat dari pengajaran kelompok
kelompok kecil, guru memimpin sekelompok kecil
kecil dan perorangan, yakni:
peserta didik [5-9 orang dari 40 orang] untuk
membicarakan satu topik atau masalah. Dalam 1] Terjadinya hubungan interpersonal yang
kelompok kecil ini guru mengarahkan peserta sehat dan akrab antara guru dengan
didik belajar dengan membahas topik atau masalah peserta didik, antara peserta didik
yang telah ditetapkan oleh guru atau peserta dengan peserta didik lainnya. Ini berarti
didik, ataupun ditetapkan sra bersama-sama. Jika bentuk pengajaran pengajaran
kegiatan itu dilaksanakan di kelas, dimana jumlah memungkinkan terjadinya interaksi
peserta didiknya tergolong banyak [ 40 orang ], antara guru dengan peserta didik dan
maka peserta didik yang menjadi anggota antara peserta didik dengan peserta didik
kelompok diskusi [31-35 orang] memperhatikan yang lainnya, seperti nampak pada
bagaimana guru memimpin diskusi kelompok gambar halaman berikut:
kecil. Pengalaman dan atau pengamatan yang
diperoleh peserta didik dari penampilan guru
memimpin diskusi kelompok kecil tersebut, akan
mereka terapkan nantinya kelompoknya masing- Gambar 9 Gambar 10
Pola Interaksi Dua Arah

146 147
Pola Interaksi Multi 2] SUMBER INFORMASI, maksudnya
Arah guru mampu menyediakan informasi-
informasi yang dibutuhkan peserta didik
2] Peserta didik belajar sesuai dengan selama mereka mengikuti kegiatan
kecepatan, cara, kemampuan, dan pembelajaran.
minatnya sendiri 3] MOTIVATOR, artinya guru harus
3] Peserta didik mendapat bantuan dari mampu menjadi pendorong bagi peserta
guru sesuai dengan kebutuhannya didik untuk giat dan lebih giat belajar.
4] Peserta didik dilibatkan dalam 4] FASILITATOR, maksudnya guru harus
penentuan cara-cara belajar yang akan mampu menjadikan dirinya sebagai
ditempuh, materi dan alat yang akan sumber informasi bagi peserta didik,
digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin menyediakan materi dan kesempatan
dicapai belajar bagi peserta didik.
Bertitik tolak dari hakekat pengajaran 5] KONSELOR, maksudnya guru harus
kelompok kecil dan perorangan di atas, dapat mampu membantu dan membimbing
disimak bahwa tidak selamanya setiap peserta peserta didik dalam kegiatan belajarnya
didik yang belajar sendiri ataupun yang duduk dengan mengdiagnosis kesulitan belajar
bersama dalam suatu kelompok kecil dapat peserta didik, dan berusaha
dikatakan berada dalam suasana pengajaran mennganalisis faktor-faktor
kelompok kecil dan perorangan. Hanya yang dapat penyebabnya, untuk kemudian berusaha
memenuhi persyaratan yang disebutkan di atas mencari alternatif pemecahannya sesuai
yang masuk ke dalam kategori ini. Jika keempat dengan kebutuhan peserta didik.
hakekat pengajaran di atas dapat dipenuhi, maka 6] PARTISIPAN, maksudnya guru
guru yang mengelola pengajaran ini akan lebih
mempunyai hak dan kewajiban untuk
banyak berperan sebagai:
menjadi peserta kegiatan diskusi
1] ORGANISATOR kegiatan belajar- kelompok kecil dan perorangan, jika
mengajar, maksudnya guru diharapkan dipandang perlu, untuk ikut serta
mampu mengorganisasikan segala menyumbangkan pendapatnya dalam
faktor yang berkaitan dengan memecahkan suatu masalah atau
pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk mencari suatu kesepakatan sebagaimana
kelompok kecil dan perorangan. peserta didik lainnya melakukan hal

148 149
yang sama. Peran ini hanya berlaku mudah belajar jika tidak berada dalam kelompok
untuk pengajaran kelompok kecil. tertentu, dan juga sebaliknya ada peserta didik yang
Dari penjelasan yang dikemukakan di atas, lebih mudah belajar dari temannya sendiri, dan juga
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengajaran ditemukan ada peserta didik yang justru belajar
kelompok kecil dan perorangan adalah suatu lebih banyak karena harus mengajar temannya.
bentuk pengajaran yang memungkinkan guru Perbedaan perbedaan tersebut dapat diatasi
menghadapi sejumlah kelompok kecil peserta didik dengan penerapan bentuk pengajaran kelompok
[satu kelompok teridiri dari 3-8 orang] dan banyak kecil dan perorangan ini. Di satu pihak pun dapat
orang perorangan], tanpa mengesampingkan memungkinkan guru memberikan perhatian
seorang ataupun sekelompok peserta sidik dari terhadap setiap peserta didiknya sehingga dapat
perhatiannya. Bentuk pengajaran ini memberi terjadi dan terjalin hubungan yang lebih akrab
kesempatan kepada peserta didik untuk aktif belajar antara guru dengan peserta didik atau antara
dalam kelompoknya masing-masing. peserta didik dengan peserta didik lainnya.

Kegiatan belajar yang dilakukan oleh Melalui pengajaran kelompok kecil peserta
kelompok-kelompok atau oleh peserta didik didik dapat belajar secara aktif karena masing-
sebagai perorangan dapat sama ataupunberbeda masing peserta didik sebagai anggota kelompok
sesuai perencanaan yang telah dibuat oleh guru dan mempunyai tanggung jawab tersendiri, baik
atau peserta didik sebelumnya. Perbedaan dan sebagai pemimpin [ketua], sekretaris, dan anggota.
persamaan kegiatan belajar ini dapat membantu Dengan demikian pada diri peserta didik akan
pesertadidik belajar sesuai dengan kebutuhannya. tertanam rasa tanggung jawab yang besar,
berkembang daya kreatif dan sikap kepemimpinan
Sebagaimana diketahui bahwa di kalangan
yang efektif. Sementara pengajaran perorangan di
peserta didik terdapat perbedaan individual dari
samping dapat mengembangkan rasa percaya diri
berbagai aspek kehidupan, baik menyangkut bakat,
yang tinggi juga membantu peserta didik belajar
minat, kecepatan, cara belajar , dan sebagainya.
sesuai dengan kecepatan dan minatnya sendiri
Dengan bentuk pengajaran seperti ini, perbedaan
sehingga hak kebebasan dalam belajar dapat
individual tersebut dapat dilayani dengan baik.
ditumbuh kembangkan di kalangan peserta didik.
Dengan bentuk pengajaran kelompok kecil dan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan
perorangan ini peserta didik diberi kesempatan
memungkinkan terjadinya peningkatan kadar
untuk belajar sesuai dengan kemampuan yang
CBSA dalam kegiatan belajar-mengajar. Semua
dimilikinya, Kadang ada peserta didik yang lebih
kemungkinan dan atau harapan yang dikemukakan
150 151
di atas akan terwujud dengan baik, jika bentuk diterapkan dengan terlebih dahulu mengajar
pengajaran ini dapat memenuhi hal-hal berikut ini: kelompok besar [klasikal] untuk memberi
informasi awal/dasar, penjelasan tentang tujuan
[a] Mempunyai iklim yang hangat, artinya dalam
yang akan dicapai, tugas yang akan dikerjakan,
kelompok kecil tumbuh dan berkembang
serta hal-hal yang lain yang dianggap perlu. Baru
hubungan yang sehat, akrab dan harmonis di
kemudian, guru membagi peserta didik atas
antara sesame anggota kelompok
beberapa kelompok dan perorangan, dengan
[b] Kekohesifan, artinya dapat terjadi dan terjalin
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
hubungan yang erat dan kompak di antara
memilih apakah:
sesama anggota kelompok
[c] Terdapat dan berkembang rasa tanggung
1] Bekerja dalam kelompok, atau
jawab yang tinggi pada diri setiap anggota
2] Bekerja secara perorangan
kelompok
[d] Terdapat dan berkembang rasa kepemilikan
KELOMPOK atau KELAS BESAR
atau keanggotaan yang kuat pada diri setiap
anggota kelompok.

       
12. Pengorganisasian KELOMPOK KECIL PERORANGAN
Bentuk pengajararan kelompok kecil dan
perorangan dapat diorganisasikan di kelas dalam KELOMPOK BESAR
berbagai variasi sesui dengan perencanaan yang
telah dibuat oleh guru, keberadaan peserta didik, Setelah kelompok dan perorangan
kondisi dan situasi kelas, dan kemampuan guru menyelesaikan tugasnya masing-masing, pelajaran
sendiri. dilanjutkan dengan membentuk kelompok/kelas
Di bawah ini ditawarkan berbagai variasi besar lagi untuk membahas hasil kerja masing-
pengorganisasian yang dapat memberi kesempatan masing kelompok dan perorangan. Dalam
belajar dalam kelompok kecil dan perorangan. kelompok besar ini guru mengarahkan peserta
didik untuk melaporkan hasil kerja masing-masing
[1] Variasi A dalam rangka berbagi informasi antara satu
Bentuk variasi A ini dapat dilihat pada kelompok dengan kelompok dan perorangan
gambar halaman 87. Dengan variasi A tersebut, lainnya sehingga hasil-hasil kerja kelompok dan
bentuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan
152 153
perorangan tersebut menjadi milik semua peserta perseorangan-perseorangan tadi bergabung
didik rti kelas besar. membentuk kelompok-kelompok kecil untuk
membahas hasil kerja perseorangan sebelumnya.
[2] Variasi B
Seperti model B, variasi ini tidak diakhiri dengan
pertemuan kelompok besar/klasikal, tetapi cukup
KELOMPOK atau KELAS BESAR masing-masing kelompok kecil menutup kegiatan
belajarnya di kelompoknya sendiri dan hasil kerja
kelompoknya diserahkan kepada guru. Perhatikan
      
bagan berikut:
KELOMPOK KECIL
KELOMPOK atau KELAS BESAR
Bentuk pengajaran klasikal dan perorangan
seperti ini, diawali dengan oengajaran klasikal
untuk membuka pelajaran [melakukan appersepss, PERORANGAN

memberi acuan, dan informasi-informasi awal         
lainnya] sehingga peserta didik tahu tujuan yang
akan dicapai, kegiatan yang harus dikerjakan, cara 
 
kerja yang harus diterapkan, dan lain sebagainya.
Setelah itu, guru membagi kelas atas beberapa
kelompok kecil dan langsung menyuruh
pesertadidik bekerja dalam kelompoknya masing-
masing sampai waktu yang telah ditetapkan. Variasi KELOMPOK KECIL 
ini tidak diakhiri dengan kembalinya membentuk
kelompok/kelas besar, tetapi langsung kelompok-
[4] Variasi D
kelompok kecil mengakhiri kegiatan belajarnya di
Bentuk pengajaran kelompok kecil dan
kelompoknya, sementara hasil kerja kelompoknya
perorangan seperti digambarkan di atas,
diserahkan kepada guru untuk diperiksa/dinilai.
pengajaran diawali dengan pertemuan di
[3] Variasi C kelompok/kelas besar secara klasikal, setelah itu
Dalam bentuk variasi ini, pengajaran diawali guru langsung memberikan tugas kepada setiap
dengan pengajaran klasikal, kemudian peserta didik peserta didiknya untuk dikerjakan secara
bekerja secara perseorangan. Setelah itu, perseorangan. Berbeda dengan variasi C, dalam
154 155
variasi D ini masing-masing perseorangan tidak lagi teknik-teknik komunikasi yang sifatnya
membentuk kelompok-kelompok kecil tetapi personal dan interpersonal sehingga ia
langsung mengakhiri kegiatannya dan hasil dapat menciptakan suasana belajar di
kerjanya diserahkan kepada guru untuk diperiksa kelompok besar dan atau kecil dan
atau diberi nilai. perorangan secara bebas, terbuka. Suasana
seperti ini dapat membuat peserta didik
KELOMPOK atau KELAS BESAR bebas dan ietuasa belajar tanpa dibayang-
banyangi rasa takut, cemas, malu, dan
sebagainya. Peserta didik akan merasa
ditemani dan dibimbing oleh gurunya
       sehingga perasaan yakin dan senang
PERORANGAN dan seterusnya terhadap gurupun akan tumbuh dengan
sendirinya. Keterampilan mengadakan
13. Komponen-Komponen pendekatan pribadi ini dapat ditampilkan
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan guru dengan cara:
perorangan dengan baik jika guru memiliki dan 1] Menunjukkan kehangatan dan
mampu menguasai komponen-komponen dari kepekaan terhadap kebutuhan peserta
ketrampilan itu sendiri. Komponen keterampilan didik, baik dalam kelompok kecii
yang dimaksud dapat dikategorikan atas empat maupun perorangan
butir, masing-masing seperti dikemukakan di 2] Mendengarkan secara simpatik ide-ide,
bawah ini. pendapat, pandangan yang
dikemukakan peserta didik
[1] Keterampilan mengadakan pendekatan 3] Memberikan respon positif terhadap
pribadi. Keterampilan ini menuntut guru ide, pendapat, pandangan atau buah
agar mau dan mampu menciptakan dan pikiran peserta didik
mengembangkan hubungan yang akrab, 4] Membangun hubungan yang dapat
sehat dan harmonis antara dirinya dengan menciptakan suasana saling
pesertadidik, antara pesertadidik dengan mempercayai antara guru dengan
peserta didik lainnya. Komponen ini peserta didik baik secara verbal
menginginkan guru memiliki kemampuan [berbicara langsung] maupun non-
dan keterampilann mengembangkan verbal [seperti menaikkan alis mata,

156 157
menepuk bahu, senyum, dan iain materi, tugas, topik atau masalah, cara
sebagainya] kerja, dan hasil yang diharapkan dari
5] Menunjukkan kepada peserta didik mereka selama dan sesudah diskusi
bahwa ia siap membantu mereka kelompok kecil dan perorangan
tanpa ada kecenderungan untuk berlangsung. Pemberian informasi ini
mengambil alih tugas atau dapat dilakukan sendiri atau bekerjar
mendominasi percakapan sama antara guru dengan pesertadidik.
6] Menunjukkan sikap mau dan mampu 2] MENGADAKAN VARIASI
menerima perasaan peserta didik KEGIATAN. Maksudnya guru perlu
dengan penuh perhatian dan melakukan kegiatan-kegiatan yang
keterbukaan bervariasi yang dapat menghindari
7] Berusaha mengendalikan situasi peserta didik lepas dari perasaan bosan
belajar yang dapat memunginkan dengan menyediakan/menetapkan
peserta didik belajar dengan aman, ruang/tempat kelompok atau
tenaga, penuh pemahaman, merasa perorangan bekerja, peralatan yang
dibantu, serta merasa terbantu diperlukan, cara kerja, atau aturan-
menemukan alternatif pemecahan aturan yang perlu diperhatikan dan
masalah yang sedang dibahas. dipatuhi, serta alokasi waktu untuk
[2] Keterampilan mengorganisasikan kegiatan belajar tersebut.
kegiatan belajar-mengajar. 3] MEMBENTUK KELOMPOK
Komponen ini menuntut guru agar mau, KELOMPOK KECIL DAN
mampu dan terampil mengatur dan PERORANGAN yang tepat dalam
memantau kegiatan masing-masing jumlah dan tingkat kemampuan yang
kelompok diskusi dan perorangan dari awal tepat pula
kegiatan sampai akhir pelajaran. Kegitan 4] MENGKOORDINASIKAN
yang harus dilakukan guru dalam SELURUH KEGIATAN KELOMPOK-
menampilkan komponen ini, adalah: KELOMPOK DISKUSI DAN
PERORANGAN dengan cara
1] MEMBERIKAN ORIETASI UMUM. memperhatikan memantau kemajuan
Maksudnya guru memberikan berbagai belajar masing-masing kelompok. Dari
informasi awal kepada peserta didik hasil pemantauan tersebut guru dapat
terutama yang menyangkut tujuan,
158 159
merencanakan dan memberikan belajarnya sehingga peserta didik dapat
bantuan kepada kelompok-kelompok menyelesaikan tugas belajarnya tanpa
yang membutuhkannya dihalangi oleh berbagai kesulitan. Kegiatan
yang dapat dilakukan guru dalam
5] MEMBAGI-BAGI PERHATIAN komponen ini, adalah:
KEPADA SETIAP KELOMPOK DAN
1] MEMBERIKAN PENGUATAN yang
PERORANGAN pada berbagai tugas
tepat terhadap perilaku atau tindakan
dan kebutuhan peserta didik. Guru
belajar peserta didik dalam bentuk,
dalah hal ini harus mau dan mampu
kuantitas, dan kualitas tertentu yang
membantu kelompok dan atau siapa
dapat membuat peserta didik
saja yang membutuhkannya
terdoorng untuk terus mengerjakan
6] MENGAKHIRI KEGIATAN
PEMBELAJARAN DENGAN SUATU tugasnya sampai selesai
KULMINASI yang dapat berupa 2] MELAKUKAN SUPERVISI AWAL,
penyampaian laporan hasil yang dapat maksudnya guru mampu menunjukkan
dicapai oleh masing-masing kelompok kesediaannya membantu peserta didik
dan perorangan yang disertai untuk memahami apa dan bagaimana
dengan penarikan kesimpulan tentang mereka bekerja dalam kelompoknya.
hasil kerja/belajar yang dapat dicapai Guru dalam hal ini mengunjungi setiap
bersama oleh peserta didik. Dalam kelompok untuk melihat apakah peserta
kegiatan ini peserta didik didik sudah mulai bekerja dengan
memperoleh kesempatan untuk arah yang benar dan memberikan
saling betajar dari hasil kerja benton jika diperlukan oleh kelompok
temannya. yang dikunjunginya. Dengan
[3] Keterampilan Membimbing dan kunjungan ini guru dapat
Memudahkan Belajar. memastikan kelancaran pelaksanaan
Selama diskusi kelompok kecil dan kegiatan belajar oleh seluruh kelompok.
perorang berlangsung, guru harus mau dan Mengembangkan supervisi proses
mampu membimbing dan mencari tanjut, yaitu kemauan dan
alternatif-alternatif tertentu untuk kemamuan guru memberikan
memudahkan peserta didik dalam kegiatan bantuan secara selektif setelah

160 161
kegiatan belajar berlangsung beberapa didik atau belajar melalui
lama. Kegiatan ini dapat dilakukan pengajuan pertanyaan, komentar,
dengan mendatangi satu persatu atau saran-saran tertentu kepada
kelompok kecil dan perorangan dan peserta didik.
mengadakan interaksi denga mereka [4] Mengadakan Supervisi Pamaduan, yakni
serta memainkan peran-peran tertentu usaha guru untuk memusatkan perhatian
seperti menjadi: peserta didik pada penilaian pencapaian
[a] TUTORING, maksudnya guru tujuan dari berbagai kegiatan yang telah
memberikan pelajaran atau dilakukan sehingga dapat sampai pada
bimbingan tambahan [baik berupa suatu kesimpulan/rangkuman. Kegiatan
penjelasan suatu konsep atau guru dalam hal ini adalah mendatangi satu
keterampilan khusus] kepada persatu kelompok diskusi dan perorangan
peserta didik tertentu baik secara untuk menilai memantau dan menilai
perorangan maupun kelompok kemajuan belajar mereka, serta
[b] PARTISIPAN, maksudnya guru menyiagakan mereka untuk mengikuti
melibatkan diri secara langsung kegiatan akhir. Pada kegiatan ini, guru
sebagai anggota kelompok yang mengingatkan peserta didik di setiap
aktif untuk memberikan motivasi kelompok dan perorangan untuk
bagi peserta didik hingga mereka menggunakan waktu yang masih tersisa
menyadari potensi yang mereka mempersiapkan laporan hasil kerja
miliki kelompok atau perorangannya dan siap-
[c] PEMIMPIN, maksudnya guru siap untuk menyajikan laporan tersebut
dengan penuh kebijaksanaan dalam kelompok/kelas besar. Ungkapan
menjadi pemimpin kelompok yang dapat dilontarkan guru, misalnya “
[bila diperlukan] untuk
mengarahkan peserta didik lebih Waktu tinggal 10 menit lagi, siapkan laporan
efektif dalam kegiatan belajar di dan siap-siap menyajikannya" atau " tepat pukul
kelompoknya 11.00 semua kelompok sudah kembali ke tempat
[d] KATALISATOR, maksudnya duduk semula, dan setiap kelompok sudah siap
guru berusaha meningkatkan dengan laporannya". Ketiga jenis supervisi yang
kemampuan berpikir peserta dikemukakan di atas dapat digambarkan seperti

162 163
terlihat pada bagan 5 di bawah ini: belajar-mengajar yang tepat bagi setiap
kelompok dan perorangan, yang dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien
diserta dengan tanggung jawab yang
tertinggi dari peserta didik ketrampilan
merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar mencakup
beberapa hal, antara lain:
[a] Membantu peserta didik
menetapkan tujuan pelajaran yang
dapat dilakukan dengan diskusi
kelompok kecil dan perorangan,
menyediakan bahan-bahan yang
menarik yang mampu
1] Keterampilan Merencanakan dan
menstimulasi pesertadidik
Melaksanakan Kegiatan Belajar
mencapai tujuan tertentu.
Mengajar. Maksudnya guru sebagai
[b] Merencanakan kegiatan belajar
"pengembang kurikulum" mempunyai
bersama peserta didik, terutama
tugas utama membantu peserta didik
yang menyangkut kriteria
meiakukan kegiatan belajar baik secara
keberhasilan, langkah-langkah
perorangan maupun kelompok. Untuk
kerja, waktu, dan kondisi belajar
dapat melaksanakan tugas tersebut
yang harus dipertahankan selama
guru harus mampu membuat
diskusi berlangsung.
perencanaan yang tepat dengan
[c] Membantu pesertadidik dengan
melaksanakan diagnosis tentang
memainkan peran sebagai
kemampuan akademik peserta didik,
penasehat diperlukan.
kemampuan memahami, gaya belajar,
[d] Membantu peserta didik menilai
kecendrungan minat, serta tingkat
pencapaian dan kemajuan
kedisplinan belajar peserta didik.
belajarnya sendiri artinya guru
Keterampilan ini menuntut guru
memberi kesempatan kepada
melakukan berbagai hal dengan
peserta didik untuk memperbaiki
membuat perencanaan kegiatan
164 165
dirinya sendiri, dan sekaligus hal a] Bagi guru yang sudah biasa dengan
tersebut dapat merupakan pengajaran klasikal, sebaiknya perlatihan
percerminan kerjasama antara guru dimulai dari pengajaran kelompok kecil,
dengan peserta didik dalam situasi kemudian secara bertahap dilanjutkan pada
pendidikan yang manusiawi. pengajaran perorangan. Sedangkan bagi guru
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan latih, sebaiknya dimulai dari pengajaran
perorangan ini merupakan Keterampilan pasar perorangan, dan kemudian secara bertahap
mengajar yang sifatnya kompleks, karena dalam dilanjutkan dengan pengajaran kelompok
penerapannya, karena guru juga harus kecil.
menampilkan keterampilan-keterampilan dasar b] Tidak semua topik atau masalah/bahan dapat
mengajar lainnya [yang telah dikuasai sebelumnya], dipelajari secara efektif dalam bentuk
seperti keterampilan bertanya, memberi penguatan, pengajaran kelompok kecil maupun
mengadakan variasi, menjelaskan membuka dan perorangan. Hanya topik dan atau masalah
menutup pelajaran, dan memimpin diskusi yang dapat merangsang peserta didik berpikir
kelompok kecil. kritis. Artinya topik atau masalah tersebut
dapat menantang peserta didik untuk berpikir
Antara pengajaran kelompok kecil dengan
mencari alternatif-alternatif pemecahannya.
perorangan, guru diharapkan agar benar-benar
Jika topik atau masalah tersebut bersifat
menguasai dan menampilkan keempat komponen
pengarahan atau pemberian informasi dan
seperti dikemukakan atas. Apabila dalam
hal-hal lain yang bersifat umum tidak dapat
pengajaran kelompok kecil kegiatan lebih
dipelajari melalui bentuk pengajaran ini.
ditekannkan pada keterampilan
c] Langkah pertama yang harus dilaksanakan
mengorganisasikan seerta membimbing dan
guru dalam pengajaran kelompok kecil
memudahkan pesertadidik belajar.
adalah mengorganisasikan peserta didik,
Maka pada pengajaran perorangan lebih sumber belajar, materi pelajaran, ruangan, dan
ditekankan pada keterampilan mengadakan waktu yang diperlukan untuk diskusi.
pendekatan secara pribadi dan keterampilan d] Pengajaran kelompok kecil akan memberikan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar hasil yang baik jika diakhiri dengan kulminasi
mengajar. Di samping itu, guru dan atau guru latih yang dapat berupa perumusan rangkuman
yang menerapkan kerterampilan tersebut perlu hasil percakapan, pemantapan hasil
memperhatikan hal-hal berikut: rangkuman, pembuatan dan penyampaian

166 167
hasil kerja kelompok dalam laporan tertulis. sejumlah individu untuk mengembangkan diri
e] Pengajaran perorangan menuntut guru sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing.
mengenal peserta didik secara pribadi Di dalam kelas ini ada seorang individu yang
sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan berusaha membantu individu lainnya dalam
tepat. mengembangkan dirinya dengan melakukan
f] Kegiatan yang dapat direncanakan dalam berbagai kegiatan. Orang inilah yang disebut
pengajaran perorangan dapat berupa kerja dengan guru, sementara individu lainnya disebut
bebas dengan bahan yang teiah disiapkan oleh peserta didik.
guru, atau dengan belajar sendiri sesuai Sementara dilihat dari sistem, kelas tidak
dengan jadwal yang teiah disepakati hanya sekedar sebuah ruangan yang
bersama atau ditetapkan sendiri oleh peserta memungkinkan sejumlah orang berkumpul di
didik. dalamnya untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di Lebih dari itu, kelas adalah suatu unit kerja yang
atas diharapkan guru dalam memilih dan berdiri sendiri dan berkedudukan sebagai sub
menerapkan bentuk pengajarannya tidak sistem dari sebuah sistem yang lebih besar lagi yakni
mengalami kesulitan, artinya guru dapat sekolah. Kelas adalah bagian dari sekolah, sebagai
menempatkan penampilan keterampilan mengajar total sistem, yang sangat menentukan keberadaan
kelompok kecil dan perorangan tersebut pada sekolah itu sendiri. Artinya pengembangan suatu
tempat dan waktu yang tepat pula. sekolah sangat ditentukan oleh upaya-upaya
14. Keterampilan Mengelola Kelas penyelenggaraan atau pengelolaan kelas, baik di
[1] Rasional dan pengertian lingkungan kelas masing-masing sebagai unit kerja
Tugas utama guru, seperti dikemukakan pada yang berdiri sendri maupun dalam hubungan kerja
bagian pendahuluan buku ajar ini adalah mengajar. antara kelas yang satu dengan kelas yang lain
Di samping tugas utamanya itu, sebenarnya guru [Nawawi, 1985: 115].
mempunyai tugas-tugas lain yang tidak kalah
Sebagai suatu sub sistem dari sebuah sistem
pentingnya dengan tugas mengajar itu sendiri. Salah
[sekolah], kelas juga dapat merupakan satu sistem
satu tugas yang tidak boleh tidak harus dikerjakan
yang berdiri sendiri. Sebagai suatu sistem kelas
guru, adalah mengelola kelas.
memiliki sejumlah komponen yang saling berkaitan
Kelas dilihat dari sisi fisiknya dapat diartikan
satu dengan yang lain, yakni peserta didik, guru,
sebagai sebuah ruangan yang dibatasi oleh empat fasilitas dan media pembelajaran, lingkungan, dan
dinding yang tinggi yang di dalamnya berkumpul
168 169
sebagainya. Semua komponen tersebut memiliki 1] Menciptakan situasi dan kondisi kelas
potensi tersendiri yang harus dikembangkan yang kondusif baik sebagai lingkungan
sedemikian rupa sehingga dapat memungkinkan belajar maupun sebagai kelompok
proses belajar-mengajar berlangsung secara efektif belajar yang memungkinkan peserta didik
dan efisien. mengembangkan potensi yang dimilikinya
Komponen yang sangat diharapkan dapat secara optimal.
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh 2] Menghilangkan berbagai hambatan yang
kelas, adalah guru. Guru sebagai tenaga pendidikan dapat menghalangi terwujudnya interaksi
di kelas, dituntut kemampuannya memberdayakan belajar mengajar
seluruh potensi yang ada di kelas sehingga peserta 3] Menyediakan dan mengatur fasilitas
didik [sebagai salah satu komponen dari sistem pembelajaran yang dapat mendukung dan
kelas] dapat belajar secara efektif dan efisien. memungkinkan peserta didik belajar sesuai
Kemampuan guru menggunakan dan dengan lingkungan sosial, emosional, dan
memberdayakan seluruh potensi kelas secara efektif intelektualnya di kelas
dan efisien yang dimaksud, pada hakekatnya sudah 4] Membina dan membimbing peserta didik
termasuk kemampuan guru mengelola kelas. sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya, serta sifat-sifat individunya [dirjen
Berdasarkan alur pemikiran di atas, dapat
puod dan dirjen dikdasmen dalam maman
disimak bahwa guru sebagai tenaga pendidikan di
surachman, 1997: 21]
kelas, pada hakekatnya juga sekaligus termasuk
Konsep pengelolaan kelas yang dikemukakan
tenaga pengelola atau manajer kelas. Sebagai tenaga
di atas menempatkan guru pada posisi dan peranan
managerial, guru dituntut kemampuannya
yang sangat menentukan, karena memikul
menggunakan dan mendayagunakan segala fasilitas
tanggung jawab dalam menciptakan, memelihara,
yang tersedia dan yang mungkin disediakan secara
membina, dan mengembangkan suasana kelas
efektif dan efisien guna menciptakan dan
sedemikian rupa sehingga peserta didik dan guru
memelihara suasana kelas yang dapat
sendiri dapat menjalakan kegiatan belajar-mengajar
memungkinkan seluruh personalia yang ada di
secara efektif dan efisien dengan tugas dan
dalamnya dapat melaksanakan tugas dan tanggung
tanggung jawab masing-masing. Kegiatan yang
jawabnya masing-masing secara maksimal. Sebagai
harus dilaksanakan di kelas harus benar-benar
manajer kelas, guru dituntut memiliki
direncanakan dan diorganisasikan dengan matang
kemampuan untuk membantu peserta didik
dan dilaksanakan dengan koordinasi dan tanggung
belajar secara efektif dan efisien dengan:
170 171
jawab yang tinggi dari guru sehingga dapat terjadi mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai
dan terjalin kerjasama yang baik antara guru secara optimal. Untuk menghadapi hal ini, guru
dengan peserta didik. Jika memang demikian diharapkan memiliki keterampilan mengelola kelas.
halnya, maka sadar atau tidak sadar, mau atau tidak Keterampilan ini akan memberi kemampuan
mau guru harus memiliki kemampuan mengelola kepada guru untuk merencanakan dan
kelas karena hanya pemilikan kemampuan dan melaksanakan tindakan-tindakan yang dapat
keterampilan tersebut kegiatan belajar-mengajar membuat pola tingkah laku yang tidak diharapkan
dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Iniiah tadi tidak bertembang sehingga kondisis kelas tetap
salah satu dasar perlunya guru dan atau guru latih dapat dipertahankan sebagaimana diharapkan.
menguasai kemampuan mengelola kelas. Keterampilan mengelola kelas, seperti
Kelas sebagai tempat pembelajaran peserta dikemukakan di atas, dapat diartikan sebagai
didik harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat keterampilan guru menciptakan, memelihara,
tercipta kondisi belajar yang optimal, yaitu kondisi memperbaiki, dan mengembalikan kondisis belajar
yang memungkinakan kegiatan belajar berlangsung yang memungkinkan kegiatan pembelajaran
dengan aman, tenang, bebas dari rasa takut, malu, berlangsung secara efektif dan efisien.
cemas, bingung, dan lain sebagamya. Penataan Keterampilan menciptakan kondisi belajar,
yang dimaksud meliputi pengaturan manusia dan maksudnya guru diharapkan mampu
sarana serta lingkungan belajar yang ada di kelas mempersiapkan segala unsur yang terkait dengan
tersebut. Jika penataan ini dapat diakukan dengan kelas sebagai suatu sistem berada dalam keadaan
baik, maka hambatan-hambatan yang akan siap berfungsi. Siap berfungsi maksudnya, masing-
mengganggu jalannya proses belajar dan mengajar masing unsur [terutama peserta didik dan guru]
secara dini dapat dicegah. siap melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan di penuh tanggung jawab. Tidak ada lagi peserta didik
kelas kadang diwarnai dengan berbagai macam dan atau guru yang tidak tahu tentang apa yang
pola tingkah laku yang beraneka ragam dan peserta harus dikerjakannya atau diperhatikannya.
didik. Walaupun guru telah berusaha secara Keterampilan memelihara kondisi belajar,
maksimal menata seluruh unsur yang terkait dalam maksudnya kondisi yang sudah tercipta dengan
sistem kelas, namun tidak jarang ditemukan adanya baik tadi harus diusahakan untuk dipelihara
kendala-kendala tertentu yang menghambat dengan mengarahkan semua unsur agar tetap
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa diliputi
rasa takut, malu, bingung, ataupun cemas.
172 173
Sementara keterampilan memperbaiki dan suatu bimbingan/bantuan dan bukan
mengembalikan kondisi belajar, maksudnya, jika kemarahan, dan
usaha guru dalam menciptakan dan memelihara c] Dapat menimbulkan rasa berkewajiban
kondisi belajar tadi tidak efektif [terjadi gangguan- pada diri peserta didik untuk tetap
hambatan], maka kepada guru dituntut melibatkan diri dalam setiap kegiatan
keterampilannya untuk segera mengatasi ketidak dan juga rasa tanggung jawab untuk
efektifan tersebut dengan berbagai cara sehingga memiliki tingkah laku yang sesui
kondisi belajar kembali ke situasi belajar yang dengan aktivitas - aktivitas kelas.
optimal dan peserta didikpun dapat kembali belajar [b] Manfaat bagi guru adalah mempunyai
dengan efektif dan efisien. kesempatan melatihkan diri dalam:
Keterampilan menciptakan dan memeliharan a] Mengembangkan pengertian dan
kondisi kelas yang memungkinkan kegiatan keterampilan untuk memelihara
pembelajaran berlangsung secara optimal disebut kelancaran penyajian langkah-langkah
sebagai keterampilan yang bersifat pencegahan kegiatan pembelajaran secara tepat dan
atau preventif, sedangkan keterampilan baik
mengembalikan kondisi yang terganggu ke kondisi b] Memiliki kesadaran terhadap
belajar yang optimal disebut dengan keterampilan kebutuhan peserta didik dan
yang bersifat reprensif. Keterampilan mengelola mengembangkan kompotensinya di
kelas memberikan banyak manfaat bagi peserta dalam memberikan pengarahanyang
didik dan guru sendiri seperti berikut ini: jelas kepada peserta didik
c] Memberi respon secara efektif terhadap
[a] Manfaat bagi peserta didik, meliputi: tingkah laku peserta didik yang
a] Dapat mendorong peserta didik menimbulkan gangguan-gangguan kecil
mengembangkan rasa tanggung jawab atau ringan serta dapat menentukan
individu dalam tingkah lakunya dan strategi yang dapat digunakan dalam
tumbuh kesadarannya untuk mengatasi masalah tingkah laku peserta
mengendalikan dirinya sendiri didik yang berlebihan atau terus-
b] Dapat membantu peserta didik mengerti menerus berlawanan dengan tata
arah tingkah laku yang sesuai dengan tertib/norma kehidupan kelas.
tata tertib kelas, dan merasakan
setiap teguran guru kepadanya sebagai

174 175
[c] Prinsip Penggunaan atau bergairah untuk belajar sehingga
Kondisi belajar yang optimal dengan kegiatan- tida mempunyai kesempatan lagi
kegiatan yang harus dilakukan oleh guru untuk memikirkan hal-hal yang bisa
yang dapat memungkinan proses belajar-mengajar menimbulkan tingkah laku yang
berlangsung secara efektif dan efisien akan tercipta, menyimpang dari tata tertib/norma
terpelihara, dan terbina dengan baik jika pembelajaran.
keterampilan mengelola kelas yang dimaksud c] MENGADAKAN VARIASI.
didasarkan pada prinsip-prinsip yang Maksudnya guru harus mengupayakan
mendasarinya. Prinsip-prinsip yang mendasari menerapkan dan atau menggunakan
keterampilan mengelola kelas, yang harus variasi-variasi tertentu selama proses
disikapi dan ditampiikan guru pada pembelajaran berlangsung sehingga
setiap kali melakukan kegiatan pembelajaran peserta didik bebas dari rasa kebosanan
meliputi: atau kekakuan dan kejenuhan [baca
kembali keterampilan mengadakan
a] GURU HARUS HANGAT DAN
variasi]. Pengadaan variasi dalam gaya
ANTUSIAS MENGAJAR. Maksudnya
mengajar, media dan pola interaksi
guru harus mampu menunjukkan
adalah kunci utama pengelolaan kelas.
kepada peserta didik kesungguhan
d] LUWES DALAM BERTINDAK.
membelajarkan mereka, mampu
Maksudnya guru harus memiliki
menunjukkan keantusiasannya
kemampuan mengamati secara cermat
terhadap tugas, kegiatan-kegiatan dan
jalannya proses pembelajaran termasuk
juga terhadap peserta didik. Dengan
kemungkinan terjadinya gangguna
prinsip ini pada diri peserta didik tidak
peserta didik. Hasil pengamatan tersebut
akan timbul kesan gurunya maias, main-
diharapkan dapat dijadikan masukan
main, tidak bertanggung jawab, dan lain
yang sangat berharga dalam meneruskan,
sebagainya.
mengubah, ataupun meningkatkan jenis
b] MENGHADAPKAN PESERTA DIDIK
dan intesitas strategi mengajar dengan
PADA TANTANGAN. Maksudnya guru
memanipulasi fjnsur-unsur pembelajaran
harus berusaha menggunakan kata-kata,
tertentu.
bahan-bahan, atau tindakan-tindakan
yang dapat membuat peserta didik
tertantang untuk berpikir secara kritis
176 177
e] PENEKANAN KEPADA HAL-HAL atau contoh dalam mengembangkan
YANG POSITIF. Maksudnya guru pola. Tingkah laku yang sesuai
selama kegiatan pembelajaran dengan norma-norma kehidupan
berlangsung harus berusaha sosial, budaya yang dijunjung tinggi
menekakankan hal-hal yang positif serta oleh lapisan masyarakatnya. Guru
menghindari pemusatan perhatian harus mendorong peserta' didik
peserta didik pada hal-hal yang sifatnya untuk melaksanakan disiplin diri
negatif. Hal ini dapat dilakukan dengan sendiri dengan menunjukkan kepada
cara: mereka kemampuannya
 Memberi penghargaan terhadap mendisiplinkan dirinya sendiri.
tingkah laku peserta didik yang Sangat disayangkan jika guru hanya
sifatnya positif dan berusaha tahu dan mampu mengatakan tetapi
menghindari, malah melupakan tidak mau dan mampu melakukan.
sama sekali, sikap yang dapat Ungkapan yang mengatakan
menimbulkan perasaan tidak puas lakukanlah apa yang saya katakan,
atau kesal pada diri peserta didik, tetapi jangan lakukan apa yang saya
seperti ocehan, ejekan atau celaan, perbuat hendaknya tidak sedikitpun
apalagi yang termasuk sindiran atau terlintas dalam benak setiap guru.
hinaan. 15. Komponen Keterampilan
 Mengadakan penilaian atau koreksi Keterampilan mengelola kelas menghadapkan
diri sendiri tentang kemungkinan guru memiliki kemauan dan kemampuan untuk
terjadinya gangguan karena memberdayakan seluruh unsur yang terdapat
kesalahan atau kekeliruan yang dalam kelas sebagai suatu sistem agar dapat
dibuatnya sendiri sehingga membuat berfungsi sesuai dengan keberadaannya masing-
kelancaran dan kecepatan belajar masing. Ada dua bagian besar keterampilan harus
peserta didik menjadi terganggu. ditampilkan guru dalam mengelola kelas, yakni:
 Penanaman disiplin diri.
[1] Keterampilan Menciptakan dan Memelihara
Maksudnya guru harus mau dan
Kondisi Belajar yang Optimal dan sikap yang
mampu menunjukkan kepada
harus ditampilkan guru
peserta didik bahwa dirinya memang
1] Menunjukkan Sikap Tanggap,
pantas dijadikan sebagai teladan dan
maksudnya guru harus mampu
178 179
memperlihatkan dan meyakinkan [c] Memberikan Pernyataan, artinya
peserta didik bahwa setiap saat ia ada guru dapat meyakinkan dan atau
dan hadir serta siap menemani mereka memberi aba-aba kepada peserta
bila diperlukan. Sikap tanggap ini dapat didik bahwa ia telah siap memulai
ditampilkan guru dengan cara: kegiatan pembelajaran, siap
[a] Memandang Secara Seksama, membantu mereka yang
artinya guru harus mengadakan membutuhkannyafj atau siap
kontak pandang dengan peserta menerima saran atau tanggapan
didik pada saat menyajikan yang disampaikan oleh peserta didik.
bahan/informasi, bercakap-cakap, Dalam memberikan pernyataan ini
bekerjasama dengan penuh hendaknya dihindari hal-hal yang
persahabatan. Dengan cara ini pada dapat membuat peserta didik justru
diri peserta didik akan timbul kesan tidak memperhatikan guru, seperti
bahwa diri dan tingkah lakunya ungkapan " semuanya tenang saya
tidak terlepas dari perhatian guru tidak atom melanjutkan pelajaran ini
[b] Gerak Mendekati, artinya guru pada sebelum kalian semua diam.
saat-saat tertentu melakukan gerakan [d] Memberi Reaksi Terhadap
mendekati peserta didik baik kepada Gangguan dan Ketidakacuhan
individu maupun kepada kelompok Peserta Didik, artinya guru harus
tertentu untuk meyakinkan peserta menanggapi sebap gangguan atau
didik bahwa guru memberikan sikap ketidakacuhan peserta didik
perhatian terhadap kegiatan belajar terhadap tata tertib kelas dalam
yang sedang dilakukannya. Hanya berbagai cara, seperti memberikan
perlu diperhatikan agar gerakan ini teguran baik secara verbal mapun
dilakukan pada saat guru non-verbal. Cara menanggapi
memotivasi peserta didiknya untuk tingkah laku peserta didik tersebut
belajar, artinya bukan bertujuan harus tepat pada sasaran dan tepat
menakut-nakuti, mengancam, atau pula pada saatnya.
memberi hukuman kepada peserta
didik.

180 181
[2] Membagi Perhatian, [3] Memusatkan Perhatian Kelompok,
Maksudnya guru harus menampilkan Maksudnya guru harus memelihara
keterampilannya menangani lebih dari satu keterlibatan peserta didik dalam kegiatan
kegiatan dalam satu waktu. Artinya guru belajarnya dengan cara:
harus mampu memperhatikan seluruh [a] Menyiagakan, artinya guru membantu
kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik peserta didik untuk mengarahkan
yang jumlahnya lebih dari satu orang dan siap perhatiannya atau menyiagakan dirinya
membagi perhatiannya pada seluruh kegiatan pada kegiatan atau tugas yang akan
peserta didik tanpa timbul perasaan "anak dikerjakannya sehingga perhatian dan
tiri” atau "anak mas “ di kalangan peserta didik atau pemikiran peserta didik tidak
sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: mengarah pada hal-hal di luar yang
[a] Visual, artinya guru memperhatikan dikehendaki guru. Misalnya dengan
seluruh kegiatan yang dilakukan peserta ungkapan " anak-anak.... Perhatikan
didik dengan mengadakan kontak gambar peta di depan ini dengan teliti...
pandang baik kepada pribadi atau Nanti salah seorang di antara kamu akan
kelompok peserta didik. Tidak ibu minta untuk menunjukkan lokasi
berlebihan jika dalam tulisan ini habitat komodo".
disebutkan bahwa guru yang mengajar di [b] Menuntut Tanggung Jawab, artinya
kelas harus memiliki dan menggunakan guru harus teguh dengan kesepakan
"mata keranjang" dalam membelajarkan yang telah ditetapkan sebelumnya
peserta didiknya. tentang apa yang harus menjadi
[b] Verbal, artinya guru dapat memberikan tanggung jawab peserta didik untuk
komentar-komentar singkat terhadap setiap kegiatan belajar yang dilakukan di
aktivitas belajar yang diakukan peserta kelas. Jika memang sudah disepakati
didik yang dapat memberi kesan kepada bahwa peserta didik harus melaporkan
peserta didiknya bahwa ia menaruh hasil kerja kelompoknya di depan kelas,
perhatian pada kegiatan atau hasil belajar jangan lagi diubah kesepakatan itu
yang dicapainya. dengan kebijaksanaan guru sendiri,
umpamanya hasil kerja setiap tinggal
dikumpulkan saja tanpa melaporkannya
di depan kelas.
182 183
[4] Memberikan Petunjuk yang Jelas, a] Menangkap Peserta Didik yang
Maksudnya guru harus berusaha membantu melakukan/menampilkan tingkah
peserta didik mengerti betul maksud dari laku tertentu saat yang tepat dengan
setiap informasi, perintah, teguran, atau tujuan agar tingkah lakunya yang
kegiatan yang disampaikan kepada mereka wajar tetap ditingkatkannya dan
dengan memberikan petunjuk yang jelas. sebaliknya tingkah lakunya yang
Petunjuk yang kurang jelas akan dapat mengganggu kegiatan
menimbulkan penafsiran yang berbeda- pembelajaran tidak diulanginya lagi.
beda, dan perbedaan penafsiran ini dapat b] Memberikan Berbagai Macam
menjadi bibit timbulnya gangguan di dalam Penguatan kepada peserta didik
kelas. yang menampilkan tingkah laku
[5] Menegur, yang baik dalam kegiatan belajarnya
Maksudnya guru harus mampu mengatasi sehingga dapat menjadi bahan
tingkah laku- tingkah laku yang memang pendorong bagi peserta didik lainnya
tidak dapat lagi dicegah pemunculannya. untuk melakukan tingkah laku yang
Teguran yang diberikan guru kepada peserta sama dalam kegiatan belajarnya.
didik harus diupayakan agar: 16. Keterampilan Mengembalikan Kondisi
Belajar yang Optimal
[a] Jelas dan tegas tertuju pada tingkah laku Tidak selamanya keterampilan menciptakan
peserta didik yang menimbulkan dan memelihara kondisi belajar yang optimal yang
gangguan. ditampilkan guru pada saat melaksanakan kegiatan
[b] Menghindari peringatan yang sifatnya pembelajaran memberikan hasil yang optimal pula.
kasar atau mengandung nada Karena berbagai faktor, kondisi belajar yang
penghinaan diciptakan dan dipelihara guru bisa saja secara tiba-
[c] Menghindari ocehan atau ejekan yang tiba, apakah karena disengaja atau tidak disengaja,
berlebih-lebihan yang berkepanjangan berubah menjadi kondisi yang tidak atau kurang
[d] Memberi penguatan, maksudnya guru optimal sehingga kegiatan pembelajaran menjadi
harus mampu menyadarkan peserta terganggu. Tidak jarang ditemukan kenyataan di
didik terhadap perilaku yang sedang lapangan bahwa ketika guru sedang asyik
dilakukannya selama kegiatan menyajikan materi pelajarannya dengan suasana
pembelajaran dengan cara: yang kondusif, tiba-tiba suasana kelas berubah

184 185
menjadi ribut, karena ada peserta didik yang tiba- hal inilah guru diharapkan kepekaan dan
tiba menangis atau mengerang kesakitan sambil kejeliaannya memperhatikan dan mencoba
menangis. Menghadapi situasi seperti itu, guru mengatasi setiap gangguan yang timbui selama
tidak mungkin lagi meneruskan kegiatannya, ia kegiatan pembeljar berlangsung.
harus segera menangani gangguan tersebut sampai Tidak dapat dipungkiri bahwa guru memiliki
suasana menjadi tenang kembali sehingga kegiatan keterbatasan dalam menangani semua gangguan
pembelajaran dapat dilanjutkan sebagaimana yang terjadi selama proses pembelajaran
diharapkan. beriangsung. Dan karena keterbatasan tersebut,
Setiap kali guru melaksanakan kegiatan wajar jika guru tidak mampu menangani semua
pembelajaran di kelas, ia selalu berhadapan dengan permasalahan yang timbul di kelasnya. Jika guru
sejumlah peserta didik yang memiliki latar tidak mampu menangani suatu permasalahan atau
belakang kehidupan yang berbeda satu dengan gangguan yang timbul dalam kegiatan
yang lainnya. Dampak dari keaneka ragam latar pembelajarannya, ia tidak perlu malu pada dirinya
belakang tersebut adalah timbulnya berbagai ataupun profesinya. Hal tersebut bukanlah
kebutuhan dari kalangan peserta didik yang juga kesalahan profesional guru, sejauh guru tersebut
satu dengan yang lain saling berbeda yang kadang teiah mencoba menanganinya secara maksimal
kebutuhan tersebut kurang atau tidak dapat dengan menggunakan strategi-strategi tertentu
terpenuhi dalam kelas yang sifatnya klasikal. Yang yang sesuai dengan gangguan yang dimaksud. jika
namanya manusia, peserta didik juga selalu ada tingkah laku peserta didik yang
berusaha memenuhi setiap kebutuhannya dengan menggangguan kegiatan pembelajaran secara
berbagai macam cara. Dalam pemenuhan berulang-ulang, dan guru sudah kewalahan
kebutuhan tersebut, kadang terjadi hal-hal yang menanganinya, maka guru tersebut dengan penuh
sebenarnya menurut peserta didik yang kebijaksanaan dapat meminta tolong atau
bersangkutan Sudah benar, tetapi dari sisi bekerjasama dengan pimpinan sekolah, guru
kacamata norma-norma kehidupan dunia bimbingan [konselor], dan atau orang tua. Dalam
pendidikan dan pengajaran justru cara tersebut hal ini guru tidak perlu malu, malah sebaliknya
sudah menyimpang sehingga dapat mengganggu harus berusaha semaksimal mungkin untuk
proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan mencari berbagai aiternatif cara melepaskan peserta
oleh guru. Gangguan yang timbul tersebut tentu didik lepas dari permasalahannya melalui
tidak boleh dibiarkan berlanjut terus, karena btsa kerjasama dengan pembimbing atau pendidik
membuat tujuan pengajaran tidak tercapai. Dalam lainnya. Guru wajar bahkan harus malu pada
186 187
dirinya dan profesinya jika ia membiarkan peserta 2] Memilih suatu norma atau tolok ukur yang
didiknya bergelut dengan masalahnya sendiri. realistik untuk tingkah laku yang akan
Walaupun telah disebutkan di atas. bahwa menjadi tujuan dalam program remedial
guru memiliki keterbatasan dalam menangani [perbaikan] yang akan dilaksanakan.
gangguan yang ditimbulkan oleh perilaku peserta 3] Bekerjasama dengan pembimbing lainnya,
didik yang menyimpang,. namun perlu diingat mengoraianisir suatu pengamatan dan
bahwa guru, pada tingkat tertentu harus mampu sistem penyimpanan data/catatan tentang
menangani setiap gangguan yang timbul. tingkah laku yang dimaksud untuk
Penanangan gangguan uyang dimaksud akan mengukur perubahan dari tingkah laku
berhasil jika digunakan pendekatan yang tepat tersebut, dan juga untuk melaporkan
dengan keterampilan yang tepat pula. Ada kemajuan atau perkembangannya kepada
beberapa pendekatan yang dapat digunakan guru peserta didik dan atau orang tua.
untuk menangani gangguan yang timbul di kelas. 4] Memilih dengan teliti tingkah laku yang
Namun dalam buku ajar ini tiga di antaranya akan akan diperbaiki setelah dipertimbangkan
dibahas. Ketiga pendekatan yang dimaksud adalah: tingkah laku yang mudah untuk diubah,
tingkah laku yang paling mengganggu dan
[1] Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku, menjengkelkan yang sering muncul.
Pendekatan yang mengharuskan guru Sementara guru juga harus memberikan
menganalisis tingkah iaku peserta didik yang penguatan-penguatan yang positif
dianggap mengalami masalah atau kesulitan terhadap tingkah laku yang dianggap
dan berusaha memodifikasinya dengan sudah berubah/baik.
mengaplikasikan pemberian penguatan secara 5] Dengan menggunakan berbagai cara yang
sistematis. Ada lima langkah kegiatan yang luas dan pola penguatan yang matang,
dapat diorganisasikan guru dengan guru harus siap memberi penguatan yang
pendekatan ini, yaitu: dapat meningkatkan tingkah laku yang
1] Memerinci secara tepat tingkahlaku yang diinginkan, mengajar tingkah laku yang
menimbulkan gangguan dan kemudian baru, atau mengurangi dan
mencatat kekerapan dari tingkah laku menghilangkan tingkah laku yang tidak
tersebut. diinginkan dengan cara:
[a] Melaksanakan seperangkat
pemberian penguatan dalam suatu

188 189
usaha yang tenang dan berhati-hati [c] Jika upaya pengembangan tingkah
untuk meningkatkan berulangnya laku yang baik telah dilakukan tetapi
tingkah laku yang diinginkan peserta didik masih tetap
[Keenam komponen keterampilan menampikan tingkah lakunya yang
memberi penguatan dapat menyimpang, maka guru perlu
digunakan dalam cara ini]. rnempertimbangkan untuk
[b] Jika peserta,didik tidak menggunakan prosedur yang
menampilkan tingkah laku yang memungkinkan tingkah laku peserta
diinginkan atau diharapkan untuk didik tersebut berkurang atau hilang
dilakukan, guru dapat melakukan: sama sekali. Ada empat teknik yang
a] Pengembangan tingkah laku dapat digunakan guru dalam cara ini,
yang baru dengan teknik yaitu:
menuntun atau membimbing a] Penghapusan Penguatan.
pencapaian tingkah laku yang Dalam teknik guru menahan
diinginkan [shaping]. atau tidak memberi penguatan
b] Memberi contoh [modeling] kepada peserta didik.
baik oleh guru sendiri atau dan Artinya guru melakukan
bersama-sama dengan peserta pergeseran perhatian
didik lainnya. Seperti memberi dengan maksud mau
penguatan tertentu kepada mengubah dan setiap kali bayi
peserta didik lain yang itu menangis, dengan hati-hati
menampilkan tingkah laku dan perlahan-lahan berusaha
seperti yang yang menghentikan kebiasaan
diinginkan. Dengan menggendong tersebut sampai
memperhatikan penguatan bayi [jika menangis] tidak lagi
terhadap temannya tersebut, mengharapkan gendongan
diharapkan peserta didik yang ibunya. Jika guru secara
bersangkutan dapat konstan mengatakan kepada
terpengaruh dan berusaha peserta didiknya agar tidak
untuk mendapatkannya. menggaruk kepala ketika
mengajukan atau menjawab

190 191
pertanyaan, ia harus yang menertma hukum
mempertahankannya, jangan  Terdapat suatu tingkah laku
sampai pada peserta didik yang yang patut
lain justru larangan itu dapat dipertimbangkan untuk
diterima dan malah memberi diberi penguatan, dan
penguatan yang positif pula.  Hukuman tersebut
b] Memberi hukuman. Apabila dilaksanakan secara pribadi
cara yang pertama kurang atau dan menyendiri tidak di
tidak memberikan hasil yang muka umum atau didengar
memuaskan, guru dapat oleh peserta didik yang lain.
menggunakan cara berikutnya, c] Membatalkan kesempatan.
yaitu memberikan hukuman. Maksudnya kesempatan-
Hukuman yang diberikan kesempatan yang
adalah hukuman memungkinkan peserta didik
mempunyai pengaruh makin terbuka peluangnya
dalam mengurangi atau untuk melakukan tindakan
menghilangkan tingkah laku yang dapat menimbulkan
yang tidak diinginkan, di gangguan harus dikurangi
mana penerapannya adalah atau dihilangkan sama
sebagai berikut: sekali, misalnya
 Diberikan segera sesudah memindahkan peserta didik ke
tingkah laku tersebut tempat lain yang mudah di
muncul awasi oleh guru, ataupun bila
 Disertai dengan beberapa memungkinkan
alasan dari pemberi memindahkannya ke tempat
hukuman yang dapat membuat ia lebih
 Sebelum hukuman terkendali seperti di kantor Wali
diberikan harus terjalin Kelas, Konselor Sekolah, Kepala
hubungan yang Sekolah, dan sebagainya.
baik/positif antara guru d] Mengurangi hak, maksudnya
dengan peserta didik hampir sama dengan cara yang

192 193
ketiga di atas, di mana peserta dihadapinya akan dilakukan dengan perasaan
didik perlu disadarkan bahwa aman, tenteram tanpa dibayang-bayangi oleh
jika ia melakukan suatu perasaan takut atau atau dikejar-kejar oleh
tindakan yang dapat kekuasaan dan atau penekanan tertentu.
mengganggu suasana belajar- Melalui pendekatan ini peserta didik akan
mengajar dengan terus- merasakan bahwa gurunya penuh dengan
menerus/berulang-ulang, dedikasi dalam membina kegiatan belajarnya.
maka beberapa hal yang Apabila peserta didik menampilkan tingkah
menjadi haknya terpaksa harus laku yang menimbulkan gangguan, maka
dikurangi, seperti peserta didik yang lain akan percaya bahwa
mengurangi angka/nilai guru mereka mampu menyelesaikannya
laporan hasil belajar, dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan,
membatalkan ganjaran yang karena mereka tahu guru mereka dapat
telah dijanjikan sebelumnya, memisahkan kesalahan dari orang yang
misalnya tidak berbuat salah dari yang tidak bersalah. Dan
memberikan/membatalkan lagi pula mereka percaya bahwa guru dalam
hadiah yang sebenarnya mengatasi gangguan, yang ditangani adalah
menjadi haknya karena ia bisa tingkah laku yang menyimpang bukan
menduduki ranking 1 atau 2 di orangnya. Dengan demikian, jika guru
kelompoknya. terpaksa memberi hukuman kepada peserta
[2] Pendekatan Sosio-Emosional, didik, peserta didik tersebut merasakan
Pendekatan yang mengharuskan guru sendiri bahwa yang dihukum adalah
menjalin hubungan interpersonal [antar perbuatannya bukan diri pribadinya
pribadi] yang dilandasi oleh rasa "cinta dan [menghukum tanpa menimbulkan rasa sakit
harga diri" baik antara guru dengan peserta hati bagi pribadi yang dihukum]. Kondisi
didik maupun antara peserta didik dengan belajar yang demikian akan berkembang jika
peserta didik lainnya. Kelas yang diliputi guru terampil menampilkan hal-hal berikut:
hubungan interpersonal yang baik akan 1] Sikap Keterbukaan dan Tidak Berpura-
membantu peserta didik untuk menjadikan Pura pada saat memberikan kegiatan dan
kelas itu sebagai rumah yang kedua baginya, atau tindakan tertentu untuk membuat
sehingga setiap kegiatan pembelajaran yang peserta didik melakukan kegiatan belajar
194 195
secara baik. peserta didik bahwa akibat yang
2] Sikap Menerima dan Percaya Kepada ditanggung oleh peserta didik yang
Peserta Didik dan sebaliknya yang bersangkutan bukan dibuat-buat tetapi
membuat guru danpesertadidik dapat memang demikian yang lazimnya
saling kerjasama dalam memberhasilkan berlaku sehingga peserta didik
kegiatan pembelajaran. menerimanya dengan senang hati.
3] Rasa Simpati Terfiadap Peserta
Didik dalam memberi dan atau [3] Pendekatan Pengeloaan Kelompok, yakni
menerima sesuatu yang bermanfaat pendekatan yang mengharuskan guru untuk
bagi perkembangan peserta didik. melaksanakan kegiatan pembelajarannya
4] Mampu Menampilkan Kesediaan berdasarkan prinsip-prinsip sosial. Melalui
Mendengar Pendapat, Saran, pendekatan ini guru berusaha mengikut
Gagasan, dan Iain-Iain dari Peserta sertakan seluruh personil kelas pada setiap
Didik kegiatan pembejaran. Artinya kegiatan yang
5] Sikap Tegas dan Atau Tidak Plin dilakukan di kelas harus diarahkan kepada
Plan dalam menerapkan suatu hal-hal yang dapat dilakukan secara bersama-
peraturan yang telah disepakati sama, hanya sedikit yang bersifat
bersama. Misalnya jika seorang peserta perseorangan. Pendekatan ini mengharus
didik, karena kekurang hati-hatian guru menampilkan minimal dua
bekerja di laboratorium, tangannya keterampilan, yakni:
terbakar, kompor meledak. Maka guru
perlu tegas dalam menyadarkan peserta [a] Keterampilan Memperlancar Tugas-Tugas,
didik tersebut. Peserta diidk perlu dimana guru dengan berbagai teknik dan atau
disadarkan bahwa akibat kekurang cara berusaha membuat seluruh peserta didik
hati-hatiannya ia terpaksa di kelas menjadi satu kesatuan yang utuh
menanggung derita pada tangannya dengan melakukan tugas-tugas secara
yang luka [akibat alamiah], dan di satu bersama-sama dalam hubungan yang akrab
sisi peserta didik itu juga harus dan harmonis. Dengan keterampilan ini,
menanggung resiko/akibat logisnya, guru diharapkan dapat menampilkan empat
yaitu mengganti aiat yang dirusakkan. pola tingkah laku berikut:
Dalam hal ini guru harus meyakinkan

196 197
a] Mengusahakan terjadinya kerjasama diusahakan untuk dihindarkan. Hal-hal yang harus
dan kesatuan yang utuh dalam tugas- dihindari tersebut, antara lain:
tugas yang dikerjakan bersama oleh  Campur Tangan yang Berlebihan, maksudnya
peserta didik. guru memberi kesan kepada peserta didik
b] Menetapkan standar-standar dan bahwa ia tidak memperhatikan keterlibatan
mengkoordinasikan prosedur kerja yang dan kebutuhan mereka [hanya
harus dipedomani selama peserta didik memperhatikan dan ingin memuaskan
melaksanakan kegiatannya. kepentingan sendiri]. Hal ini terlihat pada saat
c] Memperbaiki kondisi didalam sistem guru menyela [interupsi] kegiatan peserta
dengan menggunakan pemecahan didik yang sedang asyik berlangsung
masaiah melalui diskusi, analisis, dengan komentar- komentar, pertanyaan,
sertasaran-saran dari peserta didik atau petunjuk yang mendadak dari guru.
mengenai masaiah kelas, dan Dengan adanya selaan tersebut konsentrasi
d] Memodifikasi kondisi di dalam kelas ke peserta didik terganggu dan mungkin bisa saja
arah yang lebih menyenangkan dalam hati mereka timbul ungkapan-
[b] Memelihara kegiatan kelompok pesertadidik ungkapan yang suatu saat terwujud dalam
yang sedang melakukan kerjasama, dengan tingkah lau yang menyimpang sehingga
menampilkan tiga jenis pola tingkah laku menggangu kegiatan pembelajaran.
sebagai berikut:  Kelenyapan, maksudnya tanpa sengaja
a] Memelihara dan memulihkan semangat dan memang sudah menjadikebiasaan guru
belajar peserta didik membuat kelanjutan suatu kegiatan yang
b] Menangani konflik-konflik yang timbul sedang berlangsung berhenti secara tiba-tiba
c] Meminimalkan masalah-masalah sehingga pikiran peserta didik seperti
pengelolaan berada di awang-awang atau tergantung-
Di samping ketiga pendekatan keterampilan gantung. Hal ini sering terjadi pada saat guru
yang berhubungan dengan pengembalian kondisi gagal melengkapi suatu instruksi, penjelasan,
belajar yang optimal, seperti disebutkan di atas, petunjuk, atau komentar dan kemudiah
kepada guru diharapkan agar hal-hal yang dapat menghentikan penjelasan tersebut tanpa
membuat peserta didik menampilkan tingkah laku alasan yang jelas. Kelenyapan yang dimaksud
yang dapat mengganggu kegiatan pembelajaran di sini tidak sama dengan kesenyapan
dalam keterampilan mengadakan variasi.
198 199
Dalam kelenyapan ini, guru seakan-akan menghabiskan waktu saja, terlalu boros
membiarkan peserta didiknya bingung sendiri, menggunakan waktu, dan lain sebagainya. Hal
atau menunggu-nunggu, seperti ketika guru ini sering terjadi pada saat guru sangat asyik
diam dalam waktu yang terlalu lama, menjelaskan atau memberi contoh suatu
kehilangan akal [kamus], atau melupakan konsep sehingga jatah waktu untuk
langkah-langkah dalam pelajaran. Kelenyapan konsep/bahan yang tein menjadi berkurang.
ini biasanya timbul jika guru memiliki Kepada guru yang bersangkutan sering
persiapan yang sangat kurang, penguasaan dilontarkan ungkapan-ungkapan yang
bahan yang kurang memadai, dan atau diliputi menyatakan "lebih banyak bumbu dari pada
rasa grogi. lauknya".
 Ketidak Tepatan Memulai dan Mengakhiri  Bertele-tele, maksudnya guru kurang terampil
Kegiatan, maksudnya guru melakukan suatu menyampikan penjelasan, petunjuk, nasihat,
kegiatan pembelajaran yang tidak menentu secara singkat dan jelas sehingga membuat
baik pada saat memulainya maupun pada peserta didik merasa jengkel atau bosan.
saat mengakhiri kegiatan tersebut. Dengan Akibat dari kesalahan ini pada diri peserta
kata lain kegiatan pembelajararan yang didik terjadi reaksi yang dapat mengarah ke
dikembangkan guru tidak sistematis sehingga tingkah laku yang kurang baik sehingga dapat
membuat peserta didik sulit mengikuti mengganggu kegiatan pembelajaran. Sikap
kegiatan tersebut. Keadaan ini biasanya atau pola tingkah laku guru sering bersifat:
timbul jika guru tidak menguasai  Mengulang-ulangi hal-hal tertentu
keterampilan membuka dan menutup  Memperpanjang pelajaran atau
pelajaran. Akibat ketidak mampuan guru keterangan
tesebut, peserta didik seakan-akan diberi  Mengubah suatu teguran yang sederhana
peluang untuk menampilkan pola tingkah laku menjadi ocehan atau suatu kupasan yang
yang dapat mengganggu proses pembelajaran. panjang lebar tentang tingkah laku
 Penyimpangan, Maksudnya Guru, Tanpa peserta didik yang kurang patut.
Sadar, membuat suatu kekeliruan dengan  Pengulangan Penjelasan yang Tidak Perlu,
membawa alam pikiran peserta didiknya maksudnya guru secara tidak sadar memberi
menyimpang dari pokok materi yang penjelasasn, petunjuk yang sebenarnya sudah
dijelaskan, sehingga pada din peserta didik dipahami dan dapat dilaksanakan dengan
timbul kesan gurunya hanya mau baik oleh peserta didik. Ataupun kebiasaan

200 201
guru memberi suatu penjelasan atau keterampilan dasar mengajar tersebut tidaklah
petunjuk yang sebenarnya dapat dilakukan seperti yang dibayangkan. Penguasaan konsep
secara klasikal, tetapi diberikannya secara dasar setiap keterampilan saja barangkali
kelompok atau individual. Hal-hal tersebut membutuhkan perhatian dan/ atau konsentrasi
bisa membuat peserta didik mengoceh yang sangat besar, apalagi dalam perlatihannya.
dengan ungkapan-ungkapan seperti, Masing-masing jenis keterampilan dasar mengajar
"itu....nya... Saya pikir yang lain", "ah... Itu tersebut memiliki karakteristik tersendiri yang
juganya yang dikatakannya", "seperti tidak sifatnya sangat kompleks sehingga memerlukan
percaya saja.... Ibu ini pada kami", dan lain perlatihan yang intensif dan komprehensif. Dengan
sebagainya. Ungkapan-ungkapan seperti itu memilih-milah perlatihan keterampilan dasar
dapat menimbulkan tingkah laku-tingkah laku mengajar tersebut, maka pembentukannya dapat
yang dapat mengganggu kegiatan dilakukan secara sistematis mulai dari pemahaman,
pembelajaran. pengamatan peragaan, untuk kemudian diteruskan
KEDELAPAN JENIS KETERAMPILAN DASAR dengan latihan yang berjenjang, yaitu latihan
MENGAJAR YANG TELAH DIBAHAS DI ATAS, terbatas, latihan dengan bantuan teman sejawat,
BILA DIKAJI SATU PERSATU AKAN SAMPAI dan latihan lapangan. Dan latihan lapangan pun
PADA SATU KESIMPULAN YANG juga berjenjang mulai dari latihan dengan
MENYATAKAN BAHWA SATU KETERAMPILAN bimbingan penuh dari penyelia sampai latihan
TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI dengan mengajar secara mandiri
KETERAMPILAN YANG LAIN.
Pada saat guru dan atau guru latih mau
berlatih keterampilan bertanya, ia juga akan
menampiikan keterampilan memberi penguatan,
mengadakan variasi, menjelaskan, dan lain
sebagainya. Mengapa harus dipisah-pisah?
Bukankah hanya membingungkan guru apalagi
guru latih?.
Benar adanya kebenaran pernyataan dan
pertanyaan yang dikemukakan di atas, namun
perlu diingat bahwa penguasaan kedelapan

202 203
BAB VI
PELATIHAN KETERAMPILAN
MENGAJAR

Setelah jenis-jenis keterampilan dasar


mengajar dibahas dengan seksama dan diharapkan
para Pembaca
dapat memahami
dan menguasainya
dengan sempurna,
maka pada langkah
selanjutnya
diharapkan adanya
kemauan dan
kemampuan untuk melatihkan setiap keterampilan
mengajar tersebut. Oleh karena itu dalam bab ini
akan dicoba disajikan langkah-langkah kegiatan
yang harus ditempuh untuk melakukan perlatihan
dari setiap keterampilan. Dan untuk menolong para
pembaca pada bagian akhir nanti akan Di coba
disajikan contoh skrip dari beberapa keterampilan
untuk dijadikan sebagai bandingan dalam
pelaksanaan dan atau pengembangan pelatihan
disekolah atau lembaga masing-masing.
Penguasaan atau pemilikan dan penerapan
suatu konsep keterampilan mengajar tidaklah

204 205
cukup dengan membaca dan mendiskusikan pemahaman yang
ataupun mengamati konsep tersebut, tetapi lebih benar dan tepat
dari harus sampai pada perlatihannya baik secara sehingga tidak
menimbulkan
mikro maupun makro, mulai dari lingkungan
penafsiran yang
teman sejawat sampai pada lapangan
berbeda-beda
sesungguhnya dengan opeserta didik yang [3] Jika langkah kedua
seungguhnya. sudah memberikan
Dari Perlatihan kedelapan keterampilan hasil yang
sempurna, maka
mengajar yang telah dikemukakan pada BAB IV
sebagai langkah
akan memberikan hasil yang maksimal jika diikuti selanjutnya adalah
dan dilaksanakan secara konsekuen tahap-tahap membaca kembali
pengajaran mikro seperti yang telah dikemukakan komponen-
pada BAB II. Operasionalisasi dari tahap-tahap komponen dari
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut: keterampilan yang
ingin dilatihkan.
No Tahapan Operasionalisasi Hasil bacaan
[1] Membaca dengan tersebut harus
seksama didiskusikan juga
penjelasan konsep dengan teman
dasar, tujuan, sejawat atau
rasional, prinsip- penyelia sampai
prinsip,dan benar-benar
komponen- dikuasai
komponen dari [4] Jika langkah kedua
1 PERSIAPAN keterampilan diyakini sudah
mengajar yang memberikan hasil
ingin dilatihkan. yang maksimal,
[2] Hasil bacaan yang terapkanlah
dilakukan pada pemahaman/pengu
tahap pertama perlu asaan tersebut
didiskusikan dengan cara
dengan teman mengamati
untuk mendapatkan penampilan
keterampilan yang
206 207
mau dilatihkan yang belum
tersebut pada layar sempurna,
monitor vtr [bila komentar dan
tersedia dan diskusi tersebut
memungkinkan]
sambil catat hal-hal
yang menurut
pemahaman dan No Tahapan Operasionalisasi
penguasaan anda [6] Setelah dilakukan
sudah baik atau diskusi dan
belum sempurna. disampaikan
Dan yang lebih
komentar-komentar,
diharapkan lagi
hendaknya dilakukan
adalah mengamati
sambil mengisi pengamatan sekali
format pengamatan lagi dengan memutar
dari keterampilan kembali vtr yang berisi
tersebut. Format ini keterampilan yang
tentu juga sudah ingin dilatihkan tadi.
dibahas dan dikuasi
[7] Bila memungkinkan
dengan benar
[5] Catatan-catatan lakukanlah
1 PERSIAPAN
dan hasil pengamatan terhadap
pengisian format kegiatan pengajaran
yang telah yang dilaksanakan
dilakukan oleh guru di
hendaknya dibahas kelasnya [kelas
dan didiskusikan
seungguhnya] dan
dengan teman
sejawat dan atau catatlah hal-hal yang
penyelia dengan dapat
memberi berbagai mendukung/menolon
komentar/tanggapa g anda untuk
n baik tentang memahami aspek dan
yang sudah
komponen
sempurna maupun
208 209
keterampilan yang mengajar. Ingat
akan di latihkan. Hasil kembali bahwa
pengamatan tersebut mata pelajaran dan
diharapkan dipelajari pokok bahasan
dan digunakan untuk yang akan disajikan
membandingkan apa nantinya adalah
yang ditampilkan guru yang paling
tadi dengan konsep 2] Menyusun RPP
yang telah dibaca. sesuai dengan
[8] Bila anda sudah yakin model yang telah
bahwa keterampilan disepakati.
yang ingin dilatihkan Penekanan utama
sudah siap dilatihkan RPP ini adalah
barulah dibuat tujuan latihan,
persiapan dengan jenis keterampilan
mempersiapkan segala yang mau
sesuatu yang berkaitan dilatihkan.
dengan perlatihan.
Persiapan yang
dilakukan adalah

1] Bekerjasama dengan
penyelia memilih
dan menentukan
mata pelajaran,
pokok bahasan,
waktu pengajaran
yang ingin disajikan
nantinya dalam
perlatihan
keterampilan

210 211
PESIAPAN KOMPONEN KETERAMPILAN Jane : Saya bu ……. empat persegi
YANG INGIN DILATIHKAN SEPERTI panjang bu….
CONTOH BERIKUT: Guru : Ya tepat sekali. Ibu bangga
Menyusun transkrip keterampilan yang mau mempunyai muris-murid seperti
dilatihkan sesuai dengan materi, metode, alat, kalian di kelas ini. Nah., anak-anak,
dan waktu yang telah dikembangkan dalam RPP. sekarang kita akan mempelajari
TRANSKRIP KETERAMPILAN MEMBERI satu lagi bangun datar tersebut,
PENGUATAN yaitu segitiga.
Guru dan siswa [yang berjumlah 10 orang] Cruise : Apa itu segitiga buuu, [sambil
duduk dalam posisi setengah lingkaran, mengacungkan tangannya ke atas
kemudian melaksanakan kegiatan pembelajaran dan dengan muka yang agak
sesuai dengan RPP yang telah disusun pucat], dan siswa lainpun sibuk
sebelumnya. Kemudian:
berbisik-bisik sambil menatap
Guru : Guru: selamat pagi anak-anak
Cruise.
Merry dapatkah kamu
Guru : Baik..! tolong tenang semua ya
meluruskan tempat dudukmu
[sambil menatap beberapa siswa
sejajar dengan bangku Maya dan
yang masih berbisik dengan
Mira? [Merry meluruskan tempat
sorotan mata yang sejuk dan
duduknya seperti yang diharapkan
bersahabat]. Perhatikan di depan...
guru]. Terima kasih Merry Anak-
sambil menuju ke papan tulis dan
anak, mash ingatkah kamu apa
kemudian membuat tiga buah titik
pokok bahasan yang terakhir kita
yang tidak segaris masing-masing
peiajari?
titik A, titik B dan titik C.
Guru : Terima kasih, tolong sebutkan..
kemudian berkata "Nah... tolong
kamu Bondan [sambil menunjuk
hubungkan ketiga titik tersebut
Bondan diserta senyum manis]
dengan ruas garis....[semua siswa
Steven : Bangun datar buu... mengangkat tangannya tinggi-
Guru : Bagus sekali, itu jawaban yang tinggi]... kamu Jhon
paling tepat. Dapatkah anak-anak Jhon : Maju menuju papan tulis,
menyebutkan salah satu bangun kemudian menarik garis lurus dari
datar itu? titik A ke titik B, dan titik B ke titik
212 213
C. Kemudian berkata "Sudah buu" dimaksud dengan alis mata yang
lalu bergegas ingin kembali ke agak dinaikkan.
tempat duduknya semula Frans : Segitiga itu buu... adalah suatu
Cruise : Tunggu dulu Cruise... Perhatikan bangun datar yang dibentuk oleh
dulu garis yang telah kamu buat ruas-ruas garis melalui tiga titik
itu... Nampaknya ruas garis yang yang tidak segaris buu.
satu itu masih kabur... Tolong Guru : Bagus Frans... jawabanmu tadi
diperjelas [sambil mendekati Corry telah menyempurnakan jawaban
secara perlahan-iahan tanpa Kambes dan memang itulah
disadari oleh Jane dan sambil jawaban yang paling tepat [sambil
memperhatikan hasil kerja Jane. memandang ke arah Loges secara
Setelah siswa mengerjakannya Iaiu langsung diserta senyum yang
berkata" wah... Bagus sekali manis]. Kemudian guru
[sambil menepuk-nepuk bahu menjelaskan kembali pengertian
Cruise] dan mempersilahkannya segitiga tersebut dengan memberi
kembali ke tempat duduknya contoh-contoh lain dilengkapi
semula. Kemudian berkata kepada dengan gambar-gambar segitiga
seluruh siswa " Nah anak- yang telah dipersiapkan
anak...inilah yang dimaksud sebelumnya.
dengan segitiga. Dan kalau Guru : Nah anak-anak dari penjelasan
memang demikian, dapatkah kamu Ibu tadi dapatlah kita ambil
menjelaskan pengertian dari kesimpulan bahwa segitiga adalah
segititiga itu? suatu bangun datar yang dibentuk
Robert : Saya buu, segitiga adalah bangun oleh ruas garis melalui tiga titik
datar yang dibentuk oleh ruas-ruas yang tidak segaris. Membaca
garis. dengan teliti, sambil
Frans : Saya buu.. membayangkan, transkrip yang
Guru : Yaa... Jawaban kambes sudah telah disusun. Bila memungkinkan,
baik, namun masih perlu praktekkan transkrip itu di tempat
disempurnakan lagi, silahkan loges Anda sendiri, sambil rasakan
sambil menghunjuk siswa yang apakah komponen-komponen

214 215
keterampilan yang telah ditetapkan pengamatan yang akan
dalam RPP bisa ditampilkan atau digunakan Penyelia
belum. Memang akan terasa seperti dalam mengamati
orang gila, namun jika dilakukan jalannya perlatihan.
dengan baik dan dihayati akan [2] Sesuai dengan kontrak
memberikan manfaat yang berarti telah disepakati,dan sesuai
[terutama bagi guru latih]. dengan jam perlatihan,
guru atau guru latih
melakukan perlatihan
No Tahapan Operasionalisasi dengan sungguh-sungguh
2 PELAKSA [1] Setelah persiapan sudah dan penuh tanggung
NAAN mantap, maka jawab. Disinilah
PERLATI selanjutnya mengadakan diharapkan guru atau guru
HAN pertemuan dengan latih memanfaatkan
Penyelia untuk kesempatan yang
membaicarakan persiapan diberikan secara maksimal
yang telah dibuat. Pada untuk mempraktekkan
tahap ini Penyelia /melatihkan segala aspek
melakukan supervisi klinis dan komponen yang telah
bagi anda untuk dipersiapkan sebelumnya.
membuat suatu kontrak Sementara Penyelia dan
tentang perlatihan akan dua orang teman sejawat
dilaksanakan. Pada guru atau guru latih
pertemuan awal dengan melakukan pengamatan
Penyelia ini diusahakan dengan menggunakan alat
agar kedua belah pihak pengamatan khusus
mencapai kesepahaman keterampilan yang
akan apa yang harus dilatihkan. Dan akan lebih
ditampilkan praktikan baik lagi jika pengamatan
nantinya dan ini menggunakan alat
bagaimana dan apa aiat perekam [video/VTR].

216 217
Lembar pengamatan yang Penyelia dan dua
harus digunakan oleh pengamat lainnya
penyelia dan dua mempersiapkan
pengamat dan teman hasil
sejawat [seperti dalam pengamatannya
keterampilan Memberi untuk
Penguatan], adalah disampaikan dan
sebagai berikut: didiskusikan
1] Untuk membantu dan dengan guru atau
atau melengkapi hasil guru latih yang
pengamatan yang baru saja
dilakukan oleh menyelesaikan
Penyelia dan perlatihannya
pengamat lainnya dari dan teman-teman
teman sejawat guru sejawat lainnya.
latih, tidak salah jika Dalam
dari kalangan peserta kesempatan ini
didik dan atau dilakukan
berperan sebagai pemeriksaan atau
peserta didik peninjauan
dimintakan pula satu terhadap
atau dua orang di penampilan yang
antara mereka mengisi baru saja berlalu.
format/lembar Balikan Akan lebih baik
Siswa" tentang jika hasil rekaman
perasaan/tanggapann video diputar dan
ya terhadap disaksikan
penampilan guru, bersama. Dari
seperti berikut: pertemuan
[a] Setelah selesai balikan ini akan
mengajar, maka diperoleh

218 219
kesepakatan dapat ditampilkan
bersama tentang secara sempurna,
aspek-aspek dan maka guru atau
atau komponen- guru latih
komponen diharapkan agar
keterampilan yang tidak melupakan
sudah dikuasai penguasaan dan
dan ditampilkan kerterampilannya
secara sempurna, terhadap
kurang sempurna, keterampilan
atau sama sekali yang baru
tidak sempurna. dilatihkan dan
Penyelia diupayakan agar
melaksanakan pada perlatihan
diskusi balikan ini keterampilan
dengan mengajar lain
menggunakan keterampilan tadi
Lembar Supervisi tetap ditampilkan
Klinis [lihat dengan lebih baik
lembar observasi lagi.
Balikan Untuk [c] Tetapi jika hasil
penyelia]. diskusi pada
[b] Bila hasil diskusi pertemuan
pada pertemuan balikan
balikan menunjukkan
menunjukkan bahwa guru atau
bahwa seluruh guru latih kurang
aspek dan atau atau belum
komponen sepenuhnya
perlatihan telah menampilkan
dikuasai dan aspek dan

220 221
komponen- 3. Format Keterampilan Dasar Mengajar
komponen
keterampilan yang
FORMAT-1/2. KETERAMPILAN DASAR
telah dilatihkan,
MENGAJAR
maka ia harus
Membuka dan Menutup Pelajaran
diberi kesempatan
untuk kembali
Nama
berlatih dimulai :
Sekolah
dari tahap-tahap
Nama
yang diyakini :
Praktikan
sebagai awal dari
Materi : PELAKSANAAN
ketidak
Tanggal Bulan Tahun
kemampuan
Kompetens :
menampilkannya.
i Dasar KELAS JURUSAN
[d] Lembar Observasi
untuk
keterampilan
mengajar lain Komponen- Muncul
yang dapat No Komponen Tidak Komentar
digunakan dalam Ya

Keterampilan 
setiap perlatihan A MEMBUKA
adalah sebagai PELAJARAN
berikut : 1. Menarik
Perhatian Siswa
[1] Gaya
mengajar Guru
1] Memilih
posisi [di
depan, di
tengah, di
belakang]
222 223
2] Memilih [1] Mengemukak
kegiatan an tujuan dan
[membaca, batas-batas
bercerita, tugas
demonstrasi] [2] Menyarankan
2. Penggunaan alat- langkah-
alat bantu langkah yang
mengajar akan
[1] Gambar dilakukan
[2] Model [3] Mengingatkan
[3] Skema masalah
3. Pola Interaksi pokok yang
yang Bervariasi akan dibahas
[1] Guru-Siswa [4] Mengajukan
[2] Siswa-Guru pertanyaan-
[3] Siswa-Siswa pertanyaan
4. Menimbulkan Komponen- Muncul
Motivasi No Komponen Ya Tidak Komentar
[1] Kehangatan Keterampilan  
dan A 6. Membuat Kaitan
Keantusiasan [1] Membuat
[2] Menimbulkan kaitan antar
rasa ingin tahu aspek yang
[3] Mengemuka- relevan
kan ide yang [2] Membandingk
bertentangan an,
[4] Memperhati- mempertentan
kan minat gkan
siswa pengetahuan
5. Memberi Acuan baru dengan
[Structuring ] pengetahuan
224 225
yang pengajaran
diketahui perbaikan
[3] Menjelaskan
konsep/penge
CATATAN:
rtian sebelum
bahan
diperinci
B MENUTUP
PELAJARAN
1. Meninjau Diisi
Kembali Pengamat
No Kepala
[1] Merangkum Jika Guru Mahasiswa
Sekolah
inti pelajaran 1 Nama
[2] Membuat 2 NUPTK
ringkasan 3 NUKS
2. Mengevaluasi 4 NPM
[1] Memdemomst 5 Program
rasikan Studi
[2] Mengaplikasik FORMAT-2/2. KETERAMPILAN
an ide baru DASAR MENGAJAR
pada situasi Menjelaskan
lain
[3] Mengekspresi
kan pendapat Nama
:
Sekolah
siswa sendiri
Nama
[4] Soal-soal :
Praktikan
tertulis Materi : PELAKSANAAN
3. Tindak Lanjut Tanggal Bulan Tahun
[1] Memberi PR Kompete :
[2] Merencanakan nsi Dasar KELAS JURUSAN
/memberi
226 227
pertanyaan untuk
mengetahui
Muncul
Komponen-Komponen pemahaman siswa,
No Ya Tidak Komentar
Keterampilan minat siswa, atau
 
sikap siswa tentang
C 1. Butir-butir penting
relevan atau
dalam penjelasan
kegunaan dari
diberi tekanan
penjelasan tersebut.
dengan cara
2. Guru
mengulanginya,
menggunakan
mengatakan dalam
balikan itu untuk
kalimat lain, atau
menyesuaikan
menyebutkan satu
kecepatan atau
demi satu seperti
menggubah
satu,……dua,….dst
maksud penjelasan
2. Penekanan yang
itu.
berbeda diberikan
pula dengan mimic,
isyarat, ataupun CATATAN:
gerakan selama
pelajaran
berlangsung.
3. Pemberian tekanan
juga diberikan
dengan
menggunakan Diisi
Pengamat
gambar-gambar, No Kepala
Jika Guru Mahasiswa
demonstrasi, atau Sekolah
benda sebenarnya. 1 Nama
D BALIKAN 2 NUPTK
1. Guru mengajarkan 3 NUKS
4 NPM
228 229
5 Program 5 Penyebaran
Studi
[1]Pertanyaan ke
seluruh kelas
FORMAT-3/1. KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR [2]Menyebarkan
Bertanya Dasar respon siswa
6 Pemberian waktu
berfikir
Nama
: 7 Pemberian
Sekolah
tuntunan
Nama
:
Praktikan [1] Pengungkapa
Materi : PELAKSANAAN n pertanyaan
Tanggal Bulan Tahun dengan cara
Kompetensi : lain
Dasar KELAS JURUSAN [2] Menanyakan
Pertanyaan
yang lebih
Muncul sederhana
Komponen-
[3] Mengulangi
No Komponen Ya Tidak Komentar
penjelasan-
Keterampilan
  penjelasan
sebelumnya
1 Pengungkapan
pertanyaan secar
CATATAN:
jelas dan singkat

2 Pemberian acuan

3 Pemusatan

4 Pemindahan giliran

230 231
Diisi Komponen- Muncul
Pengamat No Komponen Komentar
No Kepala Ya Tidak
Jika Guru Mahasiswa Keterampilan  
Sekolah
1 Nama 1 PENGUBAHAN
TUNTUTAN
2 NUPTK
KOGNITIF
3 NUKS
DALAM
4 NPM MENJAWAB
5 Program PERTANYAAN
Studi [1] Ingatan
FORMAT-4/2. [2] Pemahaman
KETERAMPILAN DASAR [3] Penerapan
MENGAJAR [4] Analisis
Bertanya Lanjut [5] Sintesis
[6] Evaluasi
2 URUTAN
Nama PERTANYAAN
: PERTANYAAN
Sekolah
Nama PELACAK
: [1] Klarifikasi
Praktikan
[2] Pemberian
Materi : PELAKSANAAN
Alasan
Tanggal Bulan Tahun
[3] Kesepakatan
Kompeten : Pandangan
si Dasar KELAS JURUSAN [4] Ketepatan
[5] Relevan
[6] Contoh
[7] Jawaban
Komplek
3 MENDORONG
TERJADINYA
INTERAKSI
ANTAR SISWA

232 233
CATATAN: Komponen- Muncul
No Komponen Ya Tidak Komentar
Keterampilan  
1 KOMPONEN
[1] Penguatan
verbal
Diisi
Pengamat [2] Penguatan
No Kepala
Jika Guru Mahasiswa berupa
Sekolah
1 Nama mimik dan
2 NUPTK gerakan
3 NUKS badan
4 NPM [3] Penguatan
dengan cara
5 Program Studi
mendekati
FORMAT-5/2.
KETERAMPILAN DASAR [4] Penguatan
MENGAJAR dengan
Memberi Penguatan kegiatan
yang
menyenangk
Nama an
:
Sekolah [5] Penguatan
Nama berupa
:
Praktikan simbol
Materi : PELAKSANAAN 2 CARA
Tanggal Bulan Tahun PENGGUNAAN
Kompeten : [1] Penggunaan
si Dasar KELAS JURUSAN kepada
sekelompok
siswa
[2] Penguatan
kepada
234 235
pribadi Diisi
Pengamat
tertentu No Kepala
Jika Guru Mahasiswa
[3] Pemberian Sekolah
penguatan 1 Nama
dengan 2 NUPTK
segera 3 NUKS
[4] Penguatan 4 NPM
tak penuh 5 Program
[5] Variasi dalam Studi
penggunaan FORMAT-6/2.
penguatan KETERAMPILAN DASAR
3 PRINSIP MENGAJAR
PENGGUNAAN Mengadakan Variasi
[1] Kehangatan
dan
Nama
Keantusiasan :
Sekolah
[2] Kebermakna
Nama
an :
Praktikan
[3] Menghindari
Materi : PELAKSANAAN
penggunaan
Tanggal Bulan Tahun
respon yang
Kompeten :
negatif
si Dasar KELAS JURUSAN

CATATAN:

236 237
Komponen- Muncul Guru
No Komponen Ya Tidak Komentar dengan
Keterampilan   sengaja
A VARIASI memberi-
DALAM kan waktu
MENGEJAR senyap atau
GURU hening
1. Suara Guru dalam
member pembicaraa
variasi nya
dalam nada 4. Kontak
suara, Pandang
volume Guru
suara, melayang-
kecepatan kan pandang
bicara. dan
2. Mimik dan melakukan
gerak Guru kontak
mengada- pandang
kan dengan
perubahan siswanya.
mimic dan 5. Perubahan
gerak posisi Guru
[tangan dan bergerak
badan] dalam kelas
untuk untuk
memperje- maksud
las yang
penyajian- berbeda-
nya. beda
3. Kesenyapan 6. Pemusatan

238 239
Guru Komponen- Muncul
memberi- No Komponen Tidak Komentar
Ya 
kan tekanan Keterampilan 
pada butir- B VARIASI
butir yang PENGGUNAA
penting dari N MEDIA DAN
penyajian- ALAT BANTU
nya dengan PENGAJARAN
menggunak 1. VARIASI
an bahasa VISUAL
lisan [1] Guru
[seperti mengguna-
“dengar kan alat
baik-baik”, bantu yang
“perhatikan dapat
ini” , dan dilihat
lain-lain] [menulis di
dan isyarat papan tulis,
yang cocok menunju-
[seperti kan gambar
mengangkat atau benda,
tangan atau dan
menunjuk sebagainya]
dengan jari]. 2. VARIASI
ORAL
[1] Guru
mengguna-
kan
berbagai
suara
langsung

240 241
atau Guru
rekaman memperkenalka
dalam n perubahan
pengajaran dalam pola
nya. interaksi antara
3. VARIASI dia dan siswa,
ALAT siswa dan siswa,
BANTU dan juga
DAPAT menganekaraga
DIPEGANG mkan kegiatan
DAN belajar siswa
DIMANIPU yang terlibat.
LASI
[1] Guru
memberi- CATATAN:
kan
kesempa-
tan kepada
siswa
memega-ng
atau
Diisi
memanipul Pengamat
No Kepala
asi benda- Jika Guru Mahasiswa
Sekolah
benda atau
1 Nama
alat bantu
2 NUPTK
pengajaran.
3 NUKS
C 4. VARIASI
4 NPM
INTERAKSI
5 Program
Variasi pola
Studi
interaksi dan
kegiatan siswa

242 243
FORMAT-7/1. KETERAMPILAN yang jelas
DASAR MENGAJAR 5. Memberi
Mengelola Kelas dan Disiplin teguran
6. Member
penguatan
Nama
: B KOREKTIF
Sekolah
1. Memodifikas
Nama
: i tingkah
Praktikan
laku
Materi : PELAKSANAAN
2. Pengelolaan
Tanggal Bulan Tahun
kelompok
Kompetensi :
3. Menemukan
Dasar KELAS JURUSAN
dan
memecahkan
tingkah laku
Komponen- Muncul yang
No Komponen Ya Tidak Komentar menimbulkan
Keterampilan   masalah
A PREVENTIF
1. Menunjukan
CATATAN:
sikap
tanggap
2. Membagi
perhatian
3. Memusatkan
perhatian
kelompok
4. Memberi
petunjuk-
petunjuk

244 245
Diisi Komponen- Muncul
Pengamat
No Kepala No Komponen Ya Tidak Komentar
Jika Guru Mahasiswa
Sekolah Keterampilan  
1 Nama A MEMUSATKAN
2 NUPTK PERHATIAN
3 NUKS 1. Merumuskan
4 NPM tujuan
5 Program 2. Merumuskan
Studi dan
merumuskan
FORMAT-8/2. kembali
KETERAMPILAN DASAR masalah
MENGAJAR 3. Menandai hal-
Membimbing Diskusi hal yang tidak
Kelompok Kecil relevan
4. Membuat
rangkuman
Nama
: bertahap
Sekolah
B MEMPERJELAS
Nama
: MASALAH
Praktikan
ATAU URUNAN
Materi : PELAKSANAAN
PENDAPAT
Tanggal Bulan Tahun
1. Memparaphras
Kompetensi : ekan
Dasar KELAS JURUSAN 2. Merangkum
3. Menggali
4. Menguraikan
secara detail
C MENGANALISIS
PANDANGAN
SISWA

246 247
1. Menandai Komponen- Muncul
persetujuan dan No Komponen Ya Tidak Komentar
ketidaksetujuan Keterampilan  
2. Meneliti F MENUTUP
alasannya DISKUSI
D MENINGKATKA 1. Merangkum
N URUNAN 2. Memberi
SISWA gambaran yang
1. Menimbulkan akan datang
pertanyaan 3. Menilai
2. Menggunakan
contoh
CATATAN:
3. Menggunakan
hal-hal yang
sedang hangat
dibicarakan
4. Menunggu
5. Memberi
dukungan Diisi
E MENYEBARKAN Pengamat
No Kepala
KESEMPATAN Jika Guru Mahasiswa
Sekolah
BERPASTISIPAS 1 Nama
I 2 NUPTK
1. Meneliti 3 NUKS
pandangan
4 NPM
2. Mencegah
5 Program
pembicaraan Studi
yang berlebihan
3. Menghentikan
[melarang]
monopoli

248 249
BAB VII
PENUTUP

Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari


tahun ke tahun terus mengalami suatu peningkatan.
Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-
faktor penunjang misalnya kurikulum pendidikan
yang ideal, sarana prasarana yang memadai di
setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor
pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan
seseorang yang penting dalam berlangsungnya
suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses
pembelajaran dapat juga mempengaruhi
perkembangan pendidikan.
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh
faktor kemampuan, motivasi, dan keaktifan peserta
didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau
lingkungan belajar, juga akan tergantung pada
kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai
keterampilan mengajar. Keterampilan dasar
mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus
dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap
keterampilan ini memungkinkan guru mampu
mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih
efektif. Keterampilan dasar mengajar ini perlu
dikuasi oleh semua guru.

250 251
Oleh karena itu, pada kesempatan ini 8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
pemakalah akan membahas mengenai keterampilan Perseorangan
dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani Tujuan mempelajari keterampilan dasar
dan memiliki kemampuan untuk menerapkan mengajar yaitu untuk memberikan pengetahuan
keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh yang lebih kepada pendidik mengenai keterampilan
dan terintegrasi dalam meningkatkan kualitas mengajar. Selain itu keterampilan dasar mengajar
proses pembelajarannya. juga berperan penting dalam proses pembelajaran,
Keterampilan dasar mengajar merupakan semakin guru itu memahami dan mengaplikasikan
suatu keterampilan yang harus dikuasai oleh semua keterampilan tersebut, semakin berpengaruh positif
guru, baik guru SD, SMP, SMA maupun dosen di juga terhadap proses pembelajaran.
PT. Jadi guru haruslah menguasai semua
ketrampilan dasar mengajar bukan hanya
ketrampilan membuka dan menutup pelajaran.
karena semua ketrampilan itu saling berhubungan.
Jika seorang guru hanya terampil dalam satu atau
dua saja ketrampilan dasar mengajar hasil dari
kegiatan belajar mengajar tidak akan maksimal.
Selain itu dengan terampil dalam mengajar akan
berdampak baik pada semuanya bukan hanya siswa
saja tetapi juga akan berdamapak baik kepada guru
itu sendiri. Macam- macam keterampilan dasar
mengajar ada 8 [delapan] yaitu:
1. Keterampilan Bertanya
2. Ketrampilan Memberikan Penguatan
3. Ketrampilan Mengadakan Variasi
4. Ketrampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Kecil
7. Ketrampilan Mengelola Kelas

252 253
DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar


Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Alma, B. 2010. Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsini,1989. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :Bina
Aksara.
Asril, Zainal. 2011. Micro Teaching. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Asrohah, H & Mustofa, A. 2013. Perencanaan
Pembelajaran. Surabaya: Kopertis IV Press.
Barnawo & Arifin, M. 2012. Etika & Profesi
Kependidikan. Yogyakarta:
Barnawi dan Arifin, M. 2016. Micro Teaching: Teori
dan Pengajaran yang Efektif dan Kreatif.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Bolla. John I. 1985. Keterampilan Mengelola Kelas.
Editor: T.Raka Joni, I.G.A.K. Wardani.
Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK
Depdikbud.

Borg and Gall. 1989. Educational Research, New


York :Pinancing. Washington: The Word
Bank.
Brown, George. 1978. Microteaching; a Program of
Teaching Skills. Bristol; Printed in Great
Britain by J.W. Arrowsmith Ltd.

254 255
Darmadi, H. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Halimah, Leli. 2017. Keterampilan Mengajar sebagai
Bandung: Alfabeta. Inspiransi untuk Menjadi Guru yang
Depdikbud, 1985. Keterampilan Bertanya Dasar dan Excellent di Abad Ke-21. Bandung: Rafika
Lanjut; Panduan Pengajaran Mikro Nomor: Aditama.
l Dirjen Dikti: Proyek Pengembangan LPTK Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar
Depdikbud. Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Harjanto. 1996. Perencanaan pengajaran. Jakarta:
Depdikbud, 1985. Keterampilan memimpin Diskusi
Rineka Cipta.
kelompok Kecil. Panduan Pengajaran Mikro
Nomor: 6 Dirjen Dikti: Proyek Hasibuan, Ibrahim dan Toemial. 2014. Praktek
Pengembangan LPTK Depdikbud. Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Depdikbud. 1985. Keterampilan Mengajar
Helmiati. 2013. Micro Teaching Melatih
Kelompok Kecil dan Perorangan. Panduan
Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta:
Pengajaran Mikro No.8 Dirjen Dikti : Proyek
Aswaja Pressindo.
Pengembangan LPTK Depdikbud.
Khafidoh, Uci Hidayatul. 2013. “Interaksi Belajar
Djamarah, S,B & Aswan, Z. 2013. Strategi Belajar Mengajar”.
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Kosasi, Raflis, 1985. Keterampilan Mengadakan
S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Variasi. Editor: T.Raka Joni,
Rineka Cipta. I.G.A.K.Wardani. Jakarta: Proyek
Pengambangan LPTK Dikti Depdikbud.
Dunne, Richard and Wrage, Ted. 1996.
Pembelajaran Efektif. Dieterjemahkan oleh La Sulo, Sulo Lipu, Effendi, H.AR., Godjali
Anwar Jasin. Jakarta: Gramedia Widiasara dadang,1998. Supervisi Klinis. Jakarta:
Indonesia. Proyek Pengembangan Guru Sekolah
Menengah Dirjen Dikti Depdikbud.
Gall, Meredith D., Gall, Joyce P. & Borg, Walter R.
2003. Educational Research An Introduction. M, Ngalim Purwanto, MP. 2009. Administrasi dan
7th Ed. Boston: Pearson Education, Inc. supervisi pendidikan.Bandung: Remaja
Halimah, D. Deni Koswara 2008. Seluk Beluk Profesi Rosdakarya
Guru. Bandung: PT. Pribumi Mekar. Moh.Uzer usman.2005.menjadi guru
profesional.Bandung:remaja rosdakarya.

256 257
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Meningkatkan Efektifitas Mengajar.
Kualitatif, Bandung : PT Remaja Malang: Pustaka
Rosdakarya.
Soetjipto& Raflis kosasi.2003.Profesi
Mulyasa, E., [Enco], 2007. Standar kompetensi dan
Keguruan.Jakarta:Rineka cipta
sertifikasi guru. Bandung: Remaja
Sukirman, Dadang. 2012. Pembelajaran Micro
Rosdakarya.
Teaching. Jakarta: Direktorat Jendral
Pah, D.N., 1985. Keterampilan Memberi Penguatan.
Pendidikan Islam Kementrian Agama.
Editor: T.Raka Joni, I.G.A.K.Wardani.
Suyanto dan Asep Jihad [2013]. Menjadi Guru
Jakarta: Proyek Pengambangan LPTK Dikti
Profesional: Strategi Meningkatkan
Depdikbud.
Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global.
Pangaribuan, P., 1998. Pengajaran Mikro. Diktat. Penerbit Erlangga.
Medan: Unit Program Pengalaman Turner, C. Et.al., 1973. Micro Teaching; Theory and
Lapangan IKIP Medan practice. Sydney Univer Press.

Parera, Jos Daniel. 1986. Keterampilan Bertanya dan Utomo, Tjipto dan Ruijter, Kees., 1990. Peningkatan
Menjelaskan. Jakarta: Erlangga. dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta:
Gramedia
Rofa"ah 2016. Pentingnya Kompetensi Guru dalam
Kegiatan Pembelajaran dalam Perspektif
Islam..
Rohani HM, Ahmad dan Ahmadi, H.Abu, 1995.
Pengeloaan Penaaia Jakarta: Rineka Cipta.

Rooijakkers, ad. 1990. Mengajar Dengan


Sukses; Petunjuk untuk Merencanakan
dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta:
YKPTK Gramedia.

Sahertian, Piet A., 1994. Profit Pendidik Profesional.


Yogyakarta: Andi Of Yogyakarta,

Samana, A., 1994. Profesionalisme Guru.


Yogyakarta: Kanisius. Soekartawi, 1995.
258 259

Anda mungkin juga menyukai