Disusun oleh :
Sebagai suatu sistem yang menyeluruh, Islam mendorong pemeluknya untuk beragama secara menyeluruh pula.
Karena itu, hanya konsep yang mampu memberi penjelasan tentang kemenyuluruhan yang mampu memahami
keberagaman umat Islam. Untuk memahami Islam dan umat Islam, konsep yang tepat adalah konsep yang mampu
memahami adanya beragam dimensi dalam berislam dan rumusan Glock & Stark yang membagi keberagamaan
menjadi lima dimensi dalam tingkat tertentu mempunyai kesesuaian dengan Islam.
Teori Kebutuhan
Berprestasi
Teori kebutuhan berprestasi yang dikemukakan oleh para ahli dari negeri Barat dengan membandingkannya dengan
teori kebutuhan untuk berprestasi yang dasar dasarnya ditulis dalam Al-Qur'an. Teori kebutuhan berprestasi versi Al-
Qur'an adalah suatu teori yang dapat mengatasi dampak negatif yang terjadi karena kelemahan dari teori yang
dikemukakan para ahli dari negeri Barat.
Sebelum perang dunia kedua literatur dalam bidang agama dan psikoterapi boleh dikatakan belum
muncul. Pada tahun-tahun berikutnya mulai berkembang keinginan untuk memadukan agama dan
psikoterapi. Namun demikian pemaduan tersebut belum berhasil dikarenakan perbedaan pendapat tentang
fungsi psiko terapis dan fungsi agamawan di dalam usaha penanggulangan ganguan jiwa.
Ketertarikan pada masalah agama telah pula mewarnai beberapa teori Psikologi yang muncul relatif lebih
belakangan. Aliran Psikologi Humanistik adalah aliran yang banyak memasukkan unsur agama ke dalam
teorinya. Tokoh-tokoh yang kiranya besar peranannya adalah Abraham Maslow. Selain itu, Victor Frankl
yang terkenal dengan teknik Logotherapy, adalah tokoh aliran Psikologi Humanistik yang sangat besar
perhatiannya pada agama.
Dalam agama Islam keterpisahan antara ilmu pengetahuan dan masalah agama tidaklah terjadi. Agama
dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berjalan seiring dan tidak terpisahkan. Oleh karena itu bagi
seorang Muslim untuk membuat pemisahan antara pendekatan Psikologi (yang bebas agama) sebagai ilmu
pengetahuan dan agama sebagai teknik terapi adalah tidak mungkin.
Salah satu ayat Al-Qur'an yang berisikan aspek penyembuhan gangguan jiwa adalah Surah Yunus ayat
57, Ayat tersebut menunjukkan bahwa agama itu sendiri berisikan aspek terapi bagi gangguan jiwa.
Banyak sekali ayat-ayat di dalam Al-Qur'an yang isinya sejalan dengan ayat di atas. Misalnya Surat Al-Isra
ayat 82: "Dan kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi yang beriman
dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali kerugian". Surat lainnya
adalah bagian dari surat Fushilat ayat 44: "... Al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang
beriman...“
Ayat-ayat di atas memberi petunjuk bahwa agama mempunyai sifat terapeutik bagi gangguan kejiwaan.
Namun bagaimana kah pelaksanaan dari proses terapeutik tersebut haruslah dilihat dari ajaran-ajaran
agama Islam itu sendiri.
Terimakas
iH