Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

CLASSICAL CONDITIONING IVAN PAVLOV


Dosen Pengampu : Irfani Rizal, S.Psi., M.Psi

KELOMPOK 1
• DWI PURNOMO SALIM
• DEBORA MANULLANG
• FEBY TIFANY PUTRI
• FRISKA SIMAMORA
• REVINA SHAVA NABILA
• VIVI DAMAYANTI
• YORRI ANA
Biografi Singkat Ivan Pavlov

 Ivan petrovitch Pavlov (1849-1936) lahir di Rusia


pada 14 september 1849. Ia merupakan anak dari
seorang pendeta. Orang tuanya menginginkan
supaya anaknya kelak mengiuti jejaknya menjadi
pendeta. Karena itu didalam pendidikan Pavlov
memang disiapkan untuk itu. Tetapi Pavlov menolak
usulan orangtuanya, dan ia lebih memilih belajar
ilmu kedokteran dan mengambil spesialisasi dalam
bidang fisiologi. Pada 1904, Pavlov mendapat
penghargaan nobel dalam lapangan fisiologi.

 Sejak tahun 1902, ia telah mengadakan penelitian


secara intensif mengenai kelenjar ludah. Penelitian-
penelitiannya dengan mempergunakan anjing
sebagai subjek cukup terkenal dimana-mana
Adapun penelitiannya yang khas adalah sebagai yang dikemukakan berikut:
Anjing dioperasi kelenjar ludahnya sedemikian rupa sehingga memungkinkan si
peneliti untuk mengukur dengan teliti air liur yang keluar sebagai respon
(reaksi) apabila ada perangsang makanan ke mulutnya.

Hasilnya:
Setelah percobaan diulang berkali-kali, maka ternyata air liur telah keluar
sebelum makanan sampai ke mulutnya, yaitu:

a) Pada waktu melihat piring makanannya


b) Pada waktu melihat orang yang biasa memberikan makanan, dan bahkan
c) Pada waktu mendengarkan langkah orang yang biasa memberikan makanan itu
Jadi, makanan-makanan disini merupakan perangsang yang sewajarnya
(perangsang alami) bagi reflek keluarnya air liur. Sedangkan piring, orang,
suara langkah, itu semua merupakan perangsang yang bukan sewajarnya.
Sebab seharusnya, dalam keadaan normal, anjing tidak akan mengeluarkan air
liur kalau melihat orang atau mendengar langkah orang. Pengamatan terhadap
piring, orang, langkah orang, merupakan pertanda (isyarat, signal) terhadap
datangnya makanan.
Terhadap hasil percobaan ini Pavlov mengambil kesimpulan demikian:

Pertanda (sinyal) dapat memainkan peranan yang sangat penting dalam


adaptasi hewan terhadap sekitarnya. Reaksi mengeluarkan air liur karena
mengamati pertanda tersebut mula-mula disebutnya “sekresi psikis” (psyhic
secretion), tetapi kemudian sebagai seorang ahli fisiologi merasa kurang
pada tempatnya mempergunakan istilah tersebut, maka lalu digantinya
dengan istilah reflex bersyarat (conditional reflex = biasanya disingkat CR).
Pertanda atau signal itu disebutnya perangsang bersyarat (conditioned
stimulus = biasanya disingkat CS). Makanan disebut perangsang tak
bersyarat (unconditioned stimulus, disingkat US), sedangkan keluarnya air
liur karena makanan disebut reflex tak bersyarat (unconditioned reflex,
disingkat UR)
Sebenarnya secara psikologis, reflex bersyarat itu adalah merupakan reaksi
sebagai hasil belajar; tetapi Pavlov tidak tertarik pada masalah ini, melainkan
lebih tertarik pada masalah fungsi otak. Karena dengan mendapatkan refleks
bersyarat ini Pavlov berkeyakinan telah mendapatkan sesuatu yang baru dalam
bidang fisiologi, yaitu penyelidikan mengenai fungsi otak secara tidak langsung
Masalah yang ingin dipecahkan oleh Pavlov dengan eksperimen itu ialah:
bagaimanakah refleks bersyarat itu terbentuk.
Eksperimen diatas diulang-ulang dengan berbagai variasi. Ringkasnya eksperimen
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Anjing dibiarkan lapar, setelah itu metronome dibunyikan. Anjing mendengarkan


benar-benar terhadap bunyi metronome itu. Setelah metronome berbunyi selama 30
detik, makan diberikan dan terjadilah refleks pengeluaran air liur
2. Percobaan tersebut diulang-ulang dengan jarak waktu 15 menit
3. Setelah diulang sebanyak 32 kali, ternyata bunyi metronome saja (+- 30 detik) telah
dapat menyebabkan keluarnya air liur dan ini bertambah deras kalau makanan
diberikan

Masalah selanjutnya yang ingin diteliti oleh Pavlov adalah apakah refleks
bersyarat yang telah terbentuk itu dapat dihilangkan. Eksperimen-
eksperimen yang dilakukan oleh Pavlov memberikan kesimpulan, bahwa
refleks bersyarat yang telah terbentuk itu dapat hilang/dihilangkan.
Masalah lain yang diusahakan pemecahannya oleh Pavlov ialah sejauh
manakah anjing dapat melakukan perbedaan antara bermacam-macam
perangsang. Jadi disini yang akan diselidiki ialah daya diskriminasi anjing
itu. Untuk itu dilakukan eksperimen-ekperimen, dimana dipergunakan lebih
dari satu perangsang bersyarat. Adapun hasil-hasilnya adalah sebagai
berikut:

1. Ketika dipergunakan dua perangsang bersyarat, anjing masih mampu


membedakan mana perangsang yang akan diikuti oleh makanan dan mana yang
tidak
2. Demikian pula ketika dipergunakan tiga macam perancang bersarat, anjing
mampu membedakan mana salah satu perangsang itu yang diikuti oleh makanan
dan mana dua perangsang yang tidak diikuti makanan
Pengaruh Pavlov
 Pengaruh Pavlov kepada para ahli fisiologi malah tidak begitu
besar; pada dewasa ini psikologi di uni soviet boleh dikata
adalah seluruhnya pavlovian. Pendapat-pendapat Pavlov
dijadikan landasan bagi psikologi di uni soviet, karena hal
tersebut serasi dengan filsafat serta doktrin historis-
materialisme

 Salah seorang ahli yang berjasa dalam menyebarkan


pengaruh Pavlov itu dalam lapangan psikologi adalah von
bechterev. Kecuali di uni soviet sendiri, di amerika serikat pun
pengaruh aliran psikologi ini besar sekali. Ketika J.B. Watson
membaca karya Pavlov itu, dia merasa mendapatkan model
yang cocok dengan pendiriannya, untuk menjelaskan masalah
tingkah laku manusia. Jadi pavlovianisme ini sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan behaviourisme di
amerika serikat.
5 Minutes About Classical
Conditioning Ivan Pavlov

 D:\SEMESTER 1\Psikologi Pendidikan


\1080_24_4.54_Dec152020.mp4

Anda mungkin juga menyukai