Anda di halaman 1dari 15

TEORI

IVAN PAVLOV
KELOMPOK 8
Anggota Kelompok

LARISA YOVITA S DHIDYA DEWI K CHOLISA CITRA A ANISA NUR W


23010430001 23010430007 23010430033 23010430071
DEVINISI
KEBEHAVIORISME
Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi
yang meyakini bahwa untuk mengkaji perilaku
individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas
individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa
hipotetis yang terjadi dalam diri individu.
DEVINISI
TEORI PAVLOV
Teori pavlov adalah pengondisian klasis yang
menggambarkan proses pembelajaran melalui
asosiatif stimulus dari lingkungan dan bersifat
alamiah.
SIAPA SIH
IVAN PAVLOV??
Ivan Petrovich Pavlov adalah seorang ilmuwan Rusia yang
lahir pada tanggal 14 September 1849 di desa Ryazan, Rusia.
Ayahnya, Peter Dmitrievich Pavlov, adalah seorang pendeta.
Ivan Pavlov dididik di sekolah gereja dan melanjutkan ke
Seminari Teologi. Lulus sebagai sarjana kedokteran dengan
bidang dasar fisiologi pada tahun 1884. Meskipun bukan
seorang psikolog, Pavlov memiliki pengaruh penting pada
perkembangan aliran psikologi behaviorisme. Pavlov
merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan ilmu fisiologi dan psikologi, terutama dalam
pengembangan psikologi behavioristik di Amerika Serikat.
Meskipun dia bukan seorang ahli psikologi, konsepnya
tentang refleks dan kondisi memainkan peran penting dalam
pemahaman kita tentang bagaimana manusia dan hewan
belajar dan beradaptasi.
Prinsip-Prinsip
Perkondisian Klasik
Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara
menghubungkan atau mempertautkan antara perangsang
(stimulus) yang lebih kurang dengan perangsang yang lebih
lemah.
Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme
dengan lingkungan.
Belajar adalah membuat perubahan-perubahan pada organisme
atau individu.
Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak.
Semua aktivitas susunan saraf pusat diatur oleh eksitasi dan
inhibitasi.
Eksperimen
Teori Pavlov
Pengkondisian Klasik Pertama
(Kondisi Awal)
Dalam situasi awal, anjing mengeluarkan saliva (saliva sebagai unconditioned response - UR) secara alami
saat diberikan makanan (saliva sebagai unconditioned stimulus - US).
Ini adalah respons alami yang tidak dipelajari atau dikondisikan oleh anjing, karena terjadi secara
otomatis

Kemudian, Pavlov melakukan proses pengkondisian klasik sebagai berikut:


Pavlov memperkenalkan stimulus baru, yaitu suara bel (bel sebagai conditioned stimulus - CS).
Bel tersebut dibunyikan saat makanan disajikan kepada anjing.
Setelah beberapa percobaan, anjing mulai mengeluarkan saliva (saliva sebagai conditioned response - CR)
saat mendengar suara bel tersebut, bahkan tanpa adanya makanan.
Ini menunjukkan bahwa pengkondisian telah terjadi, dan suara bel (CS) telah menjadi stimulus yang
terkondisikan yang memicu respons anjing (CR) yang sebelumnya hanya muncul saat makanan diberikan.
Pengkondisian Klasik Kedua
(Penarikan Kembali Pengkondisian)

Dalam situasi ini, anjing dikurung dengan kekang dan dipasang elektroda di kakinya.
Elektroda memberikan kejutan (US) ke kaki anjing, yang menyebabkan anjing menunjukkan
respons penarikan kaki (UR).

Kemudian, Pavlov melakukan pengkondisian klasik kembali:


Suara bel (CS) dibunyikan setelah pemberian kejutan (US) pada kaki anjing.
Lama kelamaan, anjing mulai menunjukkan respons penarikan kaki (CR) saat mendengar suara
bel (CS) tanpa adanya kejutan pada kaki anjing.
Ini menunjukkan bahwa anjing telah belajar untuk menghindari sesuatu (penarikan kaki) yang
sebelumnya adalah netral (suara bel) karena pengkondisian klasik.
Kelebihan
dan
Kekurangan
Teori Pavlov
kelebihan

Teori ini cocok untuk pemerolehan kemampuan yang


membutuhkan praktek, pembiasaan, dan unsur-unsur seperti
kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, daya tahan, dan
sebagainya. Ini juga sesuai untuk melatih anak-anak di tingkat
pendidikan dasar (TK, SD, dan SMP) yang masih membutuhkan
bimbingan dan dukungan dari orang dewasa, cenderung suka
mengulangi aktivitas, harus membiasakan diri, senang meniru,
dan merespons positif terhadap bentuk-bentuk penghargaan
langsung seperti pujian atau pemberian permen.
kekurangan
Proses pembelajaran sangat tidak menyenangkan bagi siswa
karena guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi
berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang
harus dipelajari murid. Murid dipandang pasif, Perlu motivasi dari
luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru.
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan
menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai belajar
yang efektif. Guru tidak memperhatikan individual differences.
Ada Pertanyaan?
T e r i ma
K a s i h

Anda mungkin juga menyukai