Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Pro Terhadap Teori Ivan Petrovich Pavlov

(Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Kepribadian)

Dosen : Abu Bakar Fahmi, S.Psi., M.Si.

Disusun Oleh:

Andi Putra Pamungkas (1708015060)

Muhammad Rifqi Rahmadiansyah (1708015178)

Fortuna Jamil Adham (1708015222)

Khinasih Noerwoto (1708015124)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

JAKARTA

2018
Pro Ivan Petrovich Pavlov

Profile Tokoh

Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936).

Pavlov memiliki latar belakang dalam ilmu kedokteran dari Universitas St. Petersburg. Pada
tahun 1884-1886, ia belajar di Leipzig dan Breslau dimana ia bersama para ilmuan banyak
mempelajari mengenai sekresi pankreas. Tahun 1891, ia menjadi profesor farmakologi di
Akademi Medis Kemileteran St. Petersburg, dan lima tahun kemudian ia diangkat menjadi
profesor fisiologi. Pavlov juga membantu mendirikan institute Kedokteran Exsperimental
Kekaisaran dan menjabat sebagai direktur sekaligus kepala departemen fisiologis. Ia juga
mengembangkan Institute Fisiologi Pavlovian di Akademi Iimu Pengetahuan Rusia sebagai
pusat penelitian fisiologis tentang refleksiologis. Pavlov menerima nobel pada tahun1904 atas
karyanya mengenai basis syaraf dan kelenjar dalam pencernaan. Dalam eksperimen yang
menggunakan anjing, Pavlov memberikan sumbangan mengenai prinsip-prinsip penting
dalam pengkondisian asosiatif yang menjadi dasar perkembangan pemahaman perilaku
manusia.

Maka sebenarnya ia bukan seorang sarjana psikologi dan ia pun tidak mau disebut sebagai
ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal, Pavlov lulus sebagai sarjana
kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Berpikirnya adalah sepenuhnya cara berpikir ahli
ilmu faal, bahkan ia sangat anti terhadap psikologi karena dianggapnya kurang ilmiah. Ivan
Petrovich Pavlov adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif
stimulus respons. Kendati demikian, peranan Pavlov dalam psikologi sangat penting karena
studinya mengenai refleks-refleks merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi
behaviorisme.
Exsperimen Pavlov : UCS, CS, UCR, dan CR seperti eksperimen yang telah dilakukan oleh
Pavlov terhadap seekor anjing. Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan
binatang (anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia.
Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan
binatang.

Berikut tahapan eksperimen dan penjelasan gambar diatas:

Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara
otonom anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).

Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau
mengeluarkan air liur.

Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS)
setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur
(UCR) akibat pemberian makanan.

Gambar keempat. Setelah perlakuan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika
anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan
memberikan respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).

Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku sebenarnya tidak lain
daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses
kondisioning (conditioning process) di mana refleks-refleks yang tadinya dihubungkan
dengan rangsang-rangsang tak terkondisi lama-kelamaan dihubungkan dengan rangsang
berkondisi. Dengan kata lain, gerakan-gerakan refleks itu dapat dipelajari, dapat berubah
karena mendapat latihan. Sehingga dengan demikian dapat dibedakan dua macam refleks,
yaitu refleks wajar (unconditioned refleks)-keluar air liur ketika melihat makanan yang lezat
dan refleks bersayarat atau refleks yang dipelajari (conditioned refleks)-keluar air liur karena
menerima atau bereaksi terhadap suara bunyi tertentu.
Aplikasi Teori Pavlov

Penganut teori ini mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil
daripada conditioning. Yaitu hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan mereaksi
terhadap syarat-syarat atau perangsang-perangsang tertentu yang dialaminya dalam
kehidupannya.

Metode Pavlov juga sangat cocok untuk perolehan kemampuan yang membutuhkan praktek
dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan,
reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari,
menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan
untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka
mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk
penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

Demikianlah maka menurut teori conditioning belajar itu adalah suatu proses perubahan
yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi
(response). Untuk menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat
tertentu. Yang terpenting dalam belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-
latihan yang continue (terus-menerus). Yang diutamakan dalam teori ini adalah hal belajar
yang terjadi secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai