PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikhlas berasal dari bahasa arab yaitu : (ً ِخالَصا- ً ص – ُخلُوصا
َ َ ) َخلyang berarti bersih,
tiada bercampur, tulus, membersihkan sesuatu hingga menjadi bersih. Ikhlas adalah
suatu perilaku yang dianggap sebagai suatu ketulusan, termasuk tulus ketika
beribadah kepada Allah SWT. Sebagai orang muslim sudah sepatutnya kita harus
mengaplikasikan perilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hari dan saat beribadah
kepada Allah SWT. Bila ikhlas bisa diaplikasikan dalam semua dimensi kehidupan,
maka pribadi setiap hamba tentu dapat terbentuk dengan baik (Lismijar, 2015).
Perilaku ikhlas merupakan tindakan tulus yang bisa memberikan ketenangan,
kedamaian bagi diri pribadi dan orang disekitar. Selain itu, perilaku ikhlas akan
mampu memberikan pencerahan-pencerahan terhadap dimensi-dimensi seperti,
terbentuknya sikap taat dalam beribadah, memiliki rasa tanggung jawab,
membentuk pribadi yang disiplin, dan lain-lain. Oleh sebab itu, Allah SWT
memberikan keistimewaan bagi orang-orang yang memiliki keikhlasan (Lismijar,
2015).
Pada awalnya, masing-masing anggota kelompok memilih konsep nilai islam
yang berbeda-beda. Kemudian dari hasil kesepakatan anggota kelompok kami, kami
sepakat untuk memilih konsep ikhlas, karena konsep ini dirasa mudah untuk
mendapatkan sumber yang banyak dibanding konsep yang lainnya.
Dalam proses analisa metode tafsir, kami menggunakan metode analisa tafsir
maudhui. Dimana metode tafsir maudhui merupakan metode tafsir yang berusaha
mencari jawaban Al-Qur’an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
mempunyai tujuan yang satu, yang bersama-sama membahas topik atau tema
tertentu (Yamani, 2015). Dan tafsir yang kami gunakan adalah tafsir Al-Azhar karya
Buya Hamka.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari laporan ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian ikhlas secara bahasa dan istilah?
2. Surah dan ayat apa yang membahas ikhlas?
3. Tafsir apa yang digunakan dalam mencari makna kata ikhlas?
4. Bagaimana proses pencarian data kajian tafsir mengenai ikhlas?
5. Bagaimana konsep ikhlas yang didapatkan dari proses analisa tafsir?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari laporan ini, adalah
sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui pengertian ikhlas secara Bahasa dan istilah.
2. Ingin mengetahui surah dan ayat apa yang membahas ikhlas
3. Ingin mengetahui tafsir apa yang digunakan dalam mencari makna kata ikhlas
4. Ingin mengetahui bagaimana proses pencarian data kajian tafsir mengenai ikhlas
5. Ingin mengetahui bagaimana konsep ikhlas yang didapatkan dari proses analisa
tafsir?
2
BAB II
PROSES DAN METODE ANALISA TAFSIR
A. Penentuan Tema
Kata Ikhlas berasal dari bahasa arab yaitu : (ً ِخالَصا- ً ص – ُخلُوصا
َ َ )خَ لyang berarti
bersih, tiada bercampur, tulus, membersihkan sesuatu hingga menjadi bersih.
Sedangkan secara istilah, ikhlas memiliki bermacam-macam arti:
1. Imam al-Qusyairi dalam kitab Risalatul Qusyairiyah-nya menyebutkan perihal
makna ikhlas. Ikhlas berarti bermaksut menjadikan Allah SWT, sebagai satu-
satunya sesembahan.
2. Hamka dalam bukunya Tasawuf Modern menyebutkan: ikhlas artinya bersih,
tidak ada campuran, ibarat emas; emas tulen, tidak ada campuran perak berapa
persenpun. Pekerjaan yang bersih terhadap sesuatu itu dinamakan ikhlas.
3. Ikhlas adalah apabila semua perbuatan yang dilakukan semata-mata karena
Allah, dan taqarrub kepada-Nya.
4. Syekh ibn „Atha‟illah menjelaskan tentang ikhlas, yakni melakukan amal semata
ditujukan kepada Allah sebagai zat yang meiliki sang hamba, dan memang dalam
hal ini dikenal dengan (terdapat) berbagai tingkatan, sesuai dengan taufiq yang
diberikan Allah ta‟ala kepada seorang hamba.
5. Menurut Ali Mahmud, meninggalkan amal karena manusia adalah riya‟, beramal
karena manusia adalah syirik, apabila Allah menyelamatkan kamu dari keduanya
ialah ikhlas”.
6. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin bahwa Ikhlas itu membersihkan
amal-amal dari campuran-campuran tersebut seluruhnya, sedikitnya dan banyaknya.
Sehingga menjadi semata-mata padanya dengan maksut at-taqarrub.
3
B. Pencarian Pradata (Ayat yang membahas tentang Ikhlas) 35 ayat
Index Al-
Tanzil.Net Muslim Qur’an
Qur’an Al-
No. Ayat Al-Qur’an َ َ)خَ ل
(ص Pro Best
Hadi
30 ayat 14 ayat 14 ayat
6 ayat
1. Q.S. Al - Baqarah : 94
2. Q.S. Al – Baqarah :139
3. Q.S. An – Nisa : 125
4. Q.S. An – Nisa : 146
5. Q. S. Al – An’am : 139
6. Q. S. Al – A’raf : 29
7. Q. S. Al – A’raf : 32
8. Q. S. At – Taubah : 91
9. Q. S Yunus : 22
4
22. Q.S. Ash – Saffat : 40
23. Q.S. Ash – Saffat : 74
24. Q.S. Ash – Saffat : 128
25. Q.S. Ash – Saffat : 160
16. Q.S. Ash – Saffat : 169
27. Q.S. Sad : 46
28. Q.S. Sad : 83
29. Q.S. Az – Zumar : 2
Q.S. Al – Mu’min : 65
34.
Q.S. Al – Bayyinnah : 5
35.
5
ijtihad dalam membandingkan dan menganalisis pemikiran madzhab. Tafsir ini
merupakan pencapaian dan sumbungan terbesar Hamka dalam membangun
pemikiran dan mengangkat tradisi ilmu yang melahirkan sejarah penting dalam
penulisan tafsir di nusantara. Adapun tujuan terpenting dalam penulisan tafsir Al-
Azhar adalah untuk memperkuat dan memperkukuh hujjah para muballig dan
mendukung gerakan dakwah (Umar, 2015).
6
Kemudian mempelajari ayat-ayat tersebut secara cermat dengan memperhatikan
nisbat (kolerasi satu dengan yang lainnya dalam peranannya untuk menunjuk pada
permasalahan yang dibicarakan). Akhirnya, secara induktif suatu kesimpulan dapta
dimajukan yang ditopang oleh ayat-ayat itu (Syafi’i, 2006 dalam Alviyah, 2016).
هّٰللا
َ َِت لَ ُك ُم ال َّدا ُر ااْل ٰ ِخ َرةُ ِع ْن َد ِ خَ ال
صةً ِّم ْن ْ قُلْ اِ ْن َكان
٩٤ - َص ِدقِ ْينٰ اس فَتَ َمنَّ ُوا ْال َموْ تَ اِ ْن ُك ْنتُ ْم
ِ َُّدوْ ِن الن
7
١٣٩ - ۙ ََولَ ُك ْم اَ ْع َمالُ ُك ۚ ْم َونَحْ نُ لَهٗ ُم ْخلِصُوْ ن ١٣٩ - ۙ ََولَ ُك ْم اَ ْع َمالُ ُك ۚ ْم َونَحْ نُ لَهٗ ُم ْخلِصُوْ ن
َو َم ْن اَحْ َسنُ ِد ْينًا ِّم َّم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهٗ هّٰلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َو َم ْن اَحْ َسنُ ِد ْينًا ِّم َّم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهٗ هّٰلِل ِ َوه َُو ُمحْ ِس ٌن
- وَّاتَّبَ َع ِملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا ۗ َواتَّ َخ َذ هّٰللا ُ اِب ْٰر ِه ْي َم َخلِ ْياًل - وَّاتَّبَ َع ِملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا ۗ َواتَّ َخ َذ هّٰللا ُ اِب ْٰر ِه ْي َم خَ لِ ْياًل
١٢٥ ١٢٥
Dan siapakah yang lebih baik Dan siapakah yang lebih baik
3. agamanya daripada orang yang dengan agamanya daripada orang yang dengan
ikhlas berserah diri kepada Allah, ikhlas berserah diri kepada Allah,
sedang dia mengerjakan kebaikan, dan sedang dia mengerjakan kebaikan, dan
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? mengikuti agama Ibrahim yang lurus?
Dan Allah telah memilih Ibrahim Dan Allah telah memilih Ibrahim
menjadi kesayangan(-Nya). menjadi kesayangan(-Nya).
8
tulus ikhlas (menjalankan) agama tulus ikhlas (menjalankan) agama
mereka karena Allah. Maka mereka itu mereka karena Allah. Maka mereka itu
bersama-sama orang-orang yang bersama-sama orang-orang yang
beriman dan kelak Allah akan beriman dan kelak Allah akan
memberikan pahala yang besar kepada memberikan pahala yang besar kepada
orang-orang yang beriman. orang-orang yang beriman.
Q. S. Al – An’am : 139
6. Q. S. Al – A’raf : 29 Q. S. Al – A’raf : 29
قُلْ اَ َم َر َرب ِّْي بِ ْالقِ ْس ِۗط َواَقِ ْي ُموْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل قُلْ اَ َم َر َرب ِّْي بِ ْالقِ ْس ِۗط َواَقِ ْي ُموْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل
ِ َِم ْس ِج ٍد وَّا ْد ُعوْ هُ ُم ْخل
ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۗ َك َما بَ َداَ ُك ْم ِ َِمس ِْج ٍد وَّا ْد ُعوْ هُ ُم ْخل
ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۗ َك َما بَ َداَ ُك ْم
٢٩ - َتَعُوْ ُدوْ ۗن ٢٩ - َتَعُوْ ُدوْ ۗن
9
sembahlah Dia dengan mengikhlaskan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan
ibadah semata-mata hanya kepada- ibadah semata-mata hanya kepada-
Nya. Kamu akan dikembalikan Nya. Kamu akan dikembalikan
kepada-Nya sebagaimana kamu kepada-Nya sebagaimana kamu
diciptakan semula. diciptakan semula.
Q. S. Al – A’raf : 32
هّٰللا
ِ قُلْ َم ْن َح َّر َم ِز ْينَةَ ِ الَّتِ ْٓي اَ ْخ َر َج لِ ِعبَا ِد ٖه َوالطَّيِّ ٰب
ت
ق قُلْ ِه َي لِلَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا ِ ۗ ِمنَ ال ِّر ْز
َت لِقَوْ ٍم يَّ ْعلَ ُموْ ن َ ِصةً يَّوْ َم ْالقِ ٰي َم ۗ ِة َك ٰذل
ِ ك نُفَصِّ ُل ااْل ٰ ٰي َ ِخَ ال
٣٢ -
8. Q. S. At – Taubah : 91 Q. S. At – Taubah : 91
ضى َواَل َعلَى ٰ ْْس َعلَى الضُّ َعفَ ۤا ِء َواَل َعلَى ْال َمر َ لَي ضى َواَل َعلَى ٰ ْْس َعلَى الضُّ َعفَ ۤا ِء َواَل َعلَى ْال َمر َ لَي
هّٰلِل هّٰلِل
ِ َصحُوْ ا َ الَّ ِذ ْينَ اَل يَ ِج ُدوْ نَ َما يُ ْنفِقُوْ نَ َح َر ٌج اِ َذا ن ِ صحُوْ ا َ َالَّ ِذ ْينَ اَل يَ ِج ُدوْ نَ َما يُ ْنفِقُوْ نَ َح َر ٌج اِ َذا ن
َو َرسُوْ لِ ٖ ۗه َما َعلَى ْال ُمحْ ِسنِ ْينَ ِم ْن َسبِي ٍْل ۗ َوهّٰللا ُ َغفُوْ ٌر َو َرسُوْ لِ ٖ ۗه َما َعلَى ْال ُمحْ ِسنِ ْينَ ِم ْن َسبِ ْي ٍل َۗوهّٰللا ُ َغفُوْ ٌر
٩١ – َّر ِح ْي ۙ ٌم ٩١ - َّر ِح ْي ۙ ٌم
10
Tidak ada dosa (karena tidak pergi berperang) atas orang yang lemah,
berperang) atas orang yang lemah, orang yang sakit dan orang yang tidak
orang yang sakit dan orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka
memperoleh apa yang akan mereka infakkan, apabila mereka berlaku
infakkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya.
ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada alasan apa pun untuk
Tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan orang-orang yang
menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha
berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang,
Pengampun, Maha Penyayang,
9. Q. S Yunus : 22 Q. S Yunus : 22
ٓ ٓ
هُ َو الَّ ِذيْ يُ َسيِّ ُر ُك ْم فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ۗ ِر َح ٰتّى اِ َذا ُك ْنتُ ْم فِ ْى ه َُو الَّ ِذيْ يُ َسيِّ ُر ُك ْم فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ۗ ِر َح ٰتّى اِ َذا ُك ْنتُ ْم فِ ْى
ْح طَيِّبَ ٍة َّوفَ ِرحُوْ ا بِهَا َج ۤا َء ْتهَا ٍ ك َو َج َر ْينَ بِ ِه ْم بِ ِري ِ ۚ ْالفُ ْل ْح طَيِّبَ ٍة َّوفَ ِرحُوْ ا بِهَا َج ۤا َء ْتهَا ٍ ك َو َج َر ْينَ بِ ِه ْم بِ ِري ِ ۚ ْالفُ ْل
ف َّو َج ۤا َءهُ ُم ْال َموْ ُج ِم ْن ُك ِّل َم َكا ٍن َّوظَنُّ ْٓوا ٌ صِ ِر ْي ٌح عَا ف َّو َج ۤا َءهُ ُم ْال َموْ ُج ِم ْن ُك ِّل َم َكا ٍن َّوظَنُّ ْٓوا ٌ صِ ِر ْي ٌح عَا
هّٰللا هّٰللا
ِ ِاَنَّهُ ْم اُ ِح ْيطَ بِ ِه ۙ ْم َد َع ُوا َ ُم ْخل
ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۚ لَ ِٕى ْن ِ ِاَنَّهُ ْم اُ ِح ْيطَ بِ ِه ۙ ْم َد َع ُوا َ ُم ْخل
ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۚ لَ ِٕى ْن
٢٢ - َاَ ْن َج ْيتَنَا ِم ْن ٰه ِذ ٖه لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ال ٰ ّش ِك ِر ْين ٢٢ - َاَ ْن َج ْيتَنَا ِم ْن ٰه ِذ ٖه لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ال ٰ ّش ِك ِر ْين
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu Dialah Tuhan yang menjadikan kamu
dapat berjalan di daratan, (dan dapat berjalan di daratan, (dan
berlayar) di lautan. Sehingga ketika berlayar) di lautan. Sehingga ketika
kamu berada di dalam kapal, dan kamu berada di dalam kapal, dan
meluncurlah (kapal) itu membawa meluncurlah (kapal) itu membawa
mereka (orang-orang yang ada di mereka (orang-orang yang ada di
dalamnya) dengan tiupan angin yang dalamnya) dengan tiupan angin yang
baik, dan mereka bergembira baik, dan mereka bergembira
karenanya; tiba-tiba datanglah badai karenanya; tiba-tiba datanglah badai
dan gelombang menimpanya dari dan gelombang menimpanya dari
segenap penjuru, dan mereka mengira segenap penjuru, dan mereka mengira
telah terkepung (bahaya), maka telah terkepung (bahaya), maka
11
mereka berdoa dengan tulus ikhlas mereka berdoa dengan tulus ikhlas
kepada Allah semata. (Seraya kepada Allah semata. (Seraya
berkata), “Sekiranya Engkau berkata), “Sekiranya Engkau
menyelamatkan kami dari (bahaya) menyelamatkan kami dari (bahaya)
ini, pasti kami termasuk orang-orang ini, pasti kami termasuk orang-orang
yang bersyukur.” yang bersyukur.”
Q.S. Yusuf : 24
ت بِ ٖ ۙه َوهَ َّم بِهَا ۚ لَوْ ٓاَل اَ ْن ر َّٰاى بُرْ هَانَ َرب ٖ ِّۗه
ْ َولَقَ ْد هَ َّم
ك ِلنَصْ ِرفَ َع ْنهُ الس ُّۤوْ َء َو ْالفَحْ َش ۤا ۗ َء اِنَّهٗ ِم ْن ِعبَا ِدنَا َ َِك ٰذل
ِ َْال ُم ْخل
٢٤ - َص ْين
12
Q.S. Yusuf : 54
13
negeri ini (Mesir), sampai ayahku
mengizinkan (untuk kembali), atau
Allah memberi keputusan terhadapku.
Dan Dia adalah hakim yang terbaik.”
Q.S Al -Hijr : 40
Q.S. An – Nahl : 66
َواِ َّن لَ ُك ْم فِى ااْل َ ْن َع ِام لَ ِع ْب َرةً ۚ نُ ْسقِ ْي ُك ْم ِّم َّما فِ ْي بُطُوْ نِ ٖه
٦٦ - َث َّود ٍَم لَّبَنًا خَالِصًا َس ۤا ِٕى ًغا ِّلل ٰ ّش ِربِ ْين ٍ ِْم ۢ ْن بَ ْي ِن فَر
Q.S. Maryam : 51
14
Q. S. Al – Hajj : 31 Q. S. Al – Hajj : 31
ُحنَفَ ۤا َء هّٰلِل ِ َغ ْي َر ُم ْش ِر ِك ْينَ بِ ٖ ۗه َو َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ فَ َكاَنَّ َما حُ نَفَ ۤا َء هّٰلِل ِ َغي َْر ُم ْش ِر ِك ْينَ بِ ٖ ۗه َو َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ فَ َكاَنَّ َما
خَ َّر ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء فَت َْخطَفُهُ الطَّ ْي ُر اَوْ تَه ِْويْ بِ ِه الرِّ ْي ُح خَ َّر ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء فَت َْخطَفُهُ الطَّ ْي ُر اَوْ تَه ِْويْ بِ ِه ال ِّر ْي ُح
ٍ فِ ْي َم َكا ٍن َس ِح ْي
٣١ - ق ٍ فِ ْي َم َكا ٍن َس ِح ْي
٣١ - ق
هّٰللا هّٰللا
ِ ِك َد َع ُوا َ ُم ْخل
ۚص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ە ِ فَا ِ َذا َر ِكبُوْ ا فِى ْالفُ ْل ُص ْينَ لَه ِ ِك َد َع ُوا َ ُم ْخل ِ فَا ِ َذا َر ِكبُوْ ا فِى ْالفُ ْل
٦٥ – َفَلَ َّما نَ ٰ ّجىهُ ْم ِالَى ْالبَ ِّر اِ َذا هُ ْم يُ ْش ِر ُكوْ ۙن ٦٥ – َال ِّد ْينَ ەۚ فَلَ َّما نَ ٰ ّجىهُ ْم اِلَى ْالبَ ِّر اِ َذا هُ ْم يُ ْش ِر ُكوْ ۙن
Maka apabila mereka naik kapal, Maka apabila mereka naik kapal,
18. mereka berdoa kepada Allah dengan mereka berdoa kepada Allah dengan
penuh rasa pengabdian (ikhlas) penuh rasa pengabdian (ikhlas)
kepada-Nya, tetapi ketika Allah kepada-Nya, tetapi ketika Allah
menyelamatkan mereka sampai ke menyelamatkan mereka sampai ke
darat, malah mereka (kembali) darat, malah mereka (kembali)
mempersekutukan (Allah), mempersekutukan (Allah),
هّٰللا ُّ َواِ َذا َغ ِشيَهُ ْم َّموْ ٌج َك هّٰللا ُّ َواِ َذا غ َِشيَهُ ْم َّموْ ٌج َك
ِ ِالظلَ ِل َد َع ُوا َ ُم ْخل
ُص ْينَ لَه ِ ِالظلَ ِل َد َع ُوا َ ُم ْخل
ُص ْينَ لَه
َص ۗ ٌد َو َما يَجْ َح ُد
ِ ال ِّد ْينَ ەۚ فَلَ َّما نَ ٰ ّجىهُ ْم اِلَى ْالبَ ِّر فَ ِم ْنهُ ْم ُّم ْقت ص ۗ ٌد َو َما يَجْ َح ُد
ِ َال ِّد ْينَ ەۚ فَلَ َّما نَ ٰ ّجىهُ ْم اِلَى ْالبَ ِّر فَ ِم ْنهُ ْم ُّم ْقت
٣٢ - ار َكفُوْ ٍر ٍ َّبِ ٰا ٰيتِنَٓا اِاَّل ُكلُّ َخت ٣٢ - ار َكفُوْ ٍر ٍ َّبِ ٰا ٰيتِنَٓا اِاَّل ُكلُّ َخت
15
Dan apabila mereka digulung ombak Dan apabila mereka digulung ombak
yang besar seperti gunung, mereka yang besar seperti gunung, mereka
menyeru Allah dengan tulus ikhlas menyeru Allah dengan tulus ikhlas
beragama kepada-Nya. Tetapi ketika beragama kepada-Nya. Tetapi ketika
Allah menyelamatkan mereka sampai Allah menyelamatkan mereka sampai
di daratan, lalu sebagian mereka tetap di daratan, lalu sebagian mereka tetap
menempuh jalan yang lurus. Adapun menempuh jalan yang lurus. Adapun
yang mengingkari ayat-ayat Kami yang mengingkari ayat-ayat Kami
hanyalah pengkhianat yang tidak hanyalah pengkhianat yang tidak
berterima kasih. berterima kasih.
16
bapakmu, anak-anak perempuan dari
saudara perempuan bapakmu, anak-
anak perempuan dari saudara laki-laki
ibumu dan anak-anak perempuan dari
saudara perempuan ibumu yang turut
hijrah bersamamu, dan perempuan
mukmin yang menyerahkan dirinya
kepada Nabi kalau Nabi ingin
menikahinya, sebagai kekhususan
bagimu, bukan untuk semua orang
mukmin. Kami telah mengetahui apa
yang Kami wajibkan kepada mereka
tentang istri-istri mereka dan hamba
sahaya yang mereka miliki agar tidak
menjadi kesempitan bagimu. Dan
Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.
قُلْ اِنَّ َمٓا اَ ِعظُ ُك ْم بِ َوا ِح َد ۚ ٍة اَ ْن تَقُوْ ُموْ ا هّٰلِل ِ َم ْث ٰنى َوفُ َر ٰادى قُلْ اِنَّ َمٓا اَ ِعظُ ُك ْم بِ َوا ِح َد ۚ ٍة اَ ْن تَقُوْ ُموْ ا هّٰلِل ِ َم ْث ٰنى َوفُ َر ٰادى
َ ِثُ َّم تَتَفَ َّكرُوْ ۗا َما ب
صا ِحبِ ُك ْم ِّم ْن ِجنَّ ۗ ٍة اِ ْن ه َُو اِاَّل نَ ِذ ْي ٌر لَّ ُك ْم َ ِثُ َّم تَتَفَ َّكرُوْ ۗا َما ب
صا ِحبِ ُك ْم ِّم ْن ِجنَّ ۗ ٍة اِ ْن هُ َو اِاَّل نَ ِذ ْي ٌر لَّ ُك ْم
ٍ بَ ْينَ يَ َديْ َع َذا
٤٦ - ب َش ِد ْي ٍد ٍ بَ ْينَ يَ َديْ َع َذا
٤٦ – ب َش ِد ْي ٍد
17
Dia tidak lain hanyalah seorang Dia tidak lain hanyalah seorang
pemberi peringatan bagi kamu pemberi peringatan bagi kamu
sebelum (menghadapi) azab yang sebelum (menghadapi) azab yang
keras.” keras.”
هّٰللا هّٰللا
ِ َاِاَّل ِعبَا َد ِ ْال ُم ْخل
٤٠ - َص ْين ِ َاِاَّل ِعبَا َد ِ ْال ُم ْخل
٤٠ - َص ْين
22.
Tetapi hamba-hamba Allah yang Tetapi hamba-hamba Allah yang
dibersihkan (dari dosa), dibersihkan (dari dosa),
هّٰللا
ِ َاِاَّل ِعبَا َد ِ ْال ُم ْخل
َص ْين Dalam terjemah ayat tersebut, tidak
23.
Kecuali hamba-hamba Allah yang ada kata “ikhlas/tulus/bersih/murni”
هّٰللا
ِ َاِاَّل ِعبَا َد ِ ْال ُم ْخل
١٢٨ - َص ْين Dalam terjemah ayat tersebut, tidak
24.
Kecuali hamba-hamba Allah yang ada kata “ikhlas/tulus/bersih/murni”
هّٰللا
ِ َاِاَّل ِعبَا َد ِ ْال ُم ْخل
١٦٠ - َص ْين Dalam terjemah ayat tersebut, tidak
25.
Kecuali hamba-hamba Allah yang ada kata “ikhlas/tulus/bersih/murni”
26. Q.S. Ash – Saffat : 169 Dalam terjemah ayat tersebut, tidak
18
Tentu kami akan menjadi hamba Allah
yang disucikan (dari dosa).”
Q.S. Sad : 46
Q.S. Sad : 83
اَاَل هّٰلِل ِ ال ِّديْنُ ْالخَالِصُ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ اتَّ َخ ُذوْ ا ِم ْن ُدوْ نِ ٖ ٓه اَوْ لِيَ ۤا ۘ َء اَاَل هّٰلِل ِ ال ِّديْنُ ْالخَالِصُ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ اتَّ َخ ُذوْ ا ِم ْن ُدوْ نِ ٖ ٓه اَوْ لِيَ ۤا ۘ َء
19
َما نَ ْعبُ ُدهُ ْم اِاَّل لِيُقَرِّ بُوْ نَٓا اِلَى هّٰللا ِ ُز ْل ٰفىۗ اِ َّن هّٰللا َ يَحْ ُك ُم َما نَ ْعبُ ُدهُ ْم اِاَّل لِيُقَرِّ بُوْ نَٓا اِلَى هّٰللا ِ ُز ْل ٰفىۗ اِ َّن هّٰللا َ يَحْ ُك ُم
بَ ْينَهُ ْم فِ ْي َما هُ ْم فِ ْي ِه يَ ْختَلِفُوْ نَ ۗە اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِديْ َم ْن بَ ْينَهُ ْم فِ ْي َما هُ ْم فِ ْي ِه يَ ْختَلِفُوْ نَ ۗە اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ْه ِديْ َم ْن
٣ - هُ َو ٰك ِذبٌ َكفَّا ٌر ٣ - ه َُو ٰك ِذبٌ َكفَّا ٌر
Ingatlah! Hanya milik Allah agama Ingatlah! Hanya milik Allah agama
yang murni (dari syirik). Dan orang- yang murni (dari syirik). Dan orang-
orang yang mengambil pelindung orang yang mengambil pelindung
selain Dia (berkata), “Kami tidak selain Dia (berkata), “Kami tidak
menyembah mereka melainkan menyembah mereka melainkan
(berharap) agar mereka mendekatkan (berharap) agar mereka mendekatkan
kami kepada Allah dengan sedekat- kami kepada Allah dengan sedekat-
dekatnya.” Sungguh, Allah akan dekatnya.” Sungguh, Allah akan
memberi putusan di antara mereka memberi putusan di antara mereka
tentang apa yang mereka tentang apa yang mereka
perselisihkan. Sungguh, Allah tidak perselisihkan. Sungguh, Allah tidak
memberi petunjuk kepada pendusta memberi petunjuk kepada pendusta
dan orang yang sangat ingkar. dan orang yang sangat ingkar.
Q.S. Az – Zumar : 11
20
kepada-Nya dalam (menjalankan)
agamaku.”
- َص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ ْال ٰكفِرُوْ ن هّٰللا هّٰللا
ِ ِفَا ْدعُوا َ ُم ْخل ِ ِفَا ْدعُوا َ ُم ْخل
َص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِره
١٤
١٤ - َْال ٰكفِرُوْ ن
33. Maka sembahlah Allah dengan tulus
Maka sembahlah Allah dengan tulus
ikhlas beragama kepada-Nya,
ikhlas beragama kepada-Nya,
meskipun orang-orang kafir tidak
meskipun orang-orang kafir tidak
menyukai(nya).
menyukai(nya).
Q.S. Al – Mu’min : 65 Q.S. Al – Mu’min : 65
ِ ِهُ َو ْال َح ُّي ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ه َُو فَا ْد ُعوْ هُ ُم ْخل
ۗ َص ْينَ لَهُ ال ِّد ْين ِ ِه َُو ْال َح ُّي ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ه َُو فَا ْد ُعوْ هُ ُم ْخل
ۗ َص ْينَ لَهُ ال ِّد ْين
٦٥ - َاَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْين ٦٥ - َاَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْين
34. Dialah yang hidup kekal, tidak ada Dialah yang hidup kekal, tidak ada
tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia
dengan tulus ikhlas beragama kepada- dengan tulus ikhlas beragama kepada-
Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan
seluruh alam. seluruh alam.
21
zakat; dan yang demikian itulah zakat; dan yang demikian itulah agama
agama yang lurus (benar). yang lurus (benar).
-Jiwanya sehat
3. Q. S. An – Nisa : 146 -Terhindar dari sifat munafik
-Berpegang teguh pada Allah
-Berdo’a karena Allah
4. Q. S. Al – A’raf : 29 -Beragama karena Allah
-Hanya percaya kepada Allah
-Menerima keadaan yang telah ditetapkan Allah
5. Q. S. At – Taubah : 91 -Menjalankan perintah Allah dalam keadaan
apapun
22
8. Q. S. Al – Hajj : 31 -Fokus saat beribadah pada Allah
23
Percaya
pada
Allah Berserah
Jujur
diri
Petunjuk Istiqomah
Ikhtiar
Ikhas Fokus
Mengajak Jiwa
kebaikan sehat
Bersih Teguh
24
c. Istiqomah
Q. S An-Nisa : 125
Q. S Yunus : 105
Q. S At-Taubah : 91
d. Jiwa yang sehat
Q. S An-Nisa : 146
e. Teguh
Q. S An-Nisa : 146
f. Bersih
Q. S Yunus : 105
g. Fokus
Q. S Al-Hajj : 31
Q. S Saba : 46
Q. S Az-Zumar : 2
Q. S Al-Mu’minun : 14 dan 65
h. Menyerukan kebaikan
Q. S Saba : 46
i. Ikhtiar
Q.S Ash-Shaffat : 40
j. Petunjuk
Q. S Az-Zumar : 3
k. JujurQ.S Az-Zumar : 3
Q.S Al-Mu’minun : 14
3. Formulasi
Ikhlas adalah sikap percaya dan berserah diri pada Allah dengan senantiasa
memfokuskan diri untuk selalu mengajak pada kebaikan seperti, bersikap jujur,
ikhtiar, dan teguh terhadap apa yang sedang dilakukan serta senantiasa
mengikuti petunjuk dari Allah. Itulah tanda dari orang yang jiwanya bersih dan
sehat.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tahapan yang telah kami lakukan, kami dapat mempelajari
bagaimana cara mencari ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan konsep yang
kami pilih menggunakan sumber dari tanzil.net dengan memasukkan akar
katanya yang sebelumnya kami tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan
tanzil.net. selain itu kami juga dapat mempelajari bagaimana cara mensortir
(memilih) ayat yang berkaitan dengan konsep yang kami pilih. Kami juga dapat
memahami bagaimana cara mencari makna mengenai konsep yang kami pilih
dari tafsir yang kami gunakan. Selain itu kami juga mampu untuk
mengkategorikan makna-makna yang telah kami peroleh dari tafsir dan
merumuskannya menjadi sebuah konsep baru mengenai ikhlas.
Kesulitan yang kami rasakan dalam proses menganalisa tafsir ini adalah
mencari akar kata dari konsep ikhlas, menyesuaikan akar kata dengan arti,
mengambil makna dari tafsir, dan menyusun konsep baru dengan
menggabungkan beberapa kata kunci menjadi satu kesatuan. Kelebihan dari
26
laporan yang kami buat yaitu, kami mampu mendapatkan data dari berbagai
sumber dan kami mampu menyelesaikan laporan ini tanpa melewati satu
tahapan yang sudah ditentukan. Sedangkan kekurangan dari laporan ini, dalam
membuat konsep baru kami kurang mendalami setiap tahapan yang telah
ditentukan karena keterbatasan waktu dan keterbatasan ilmu yang kami miliki.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Alviyah, A. (2016). Metode Penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. 15, 25–35.
Umar, R. (2015). Tafsir Al-Azhar Karya Hamka (Metode dan Corak Penafsirannya). Jurnal
Al-Asas, 3.
27