Anda di halaman 1dari 9

YAHUDI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

(Suatu Kajian Tafsir Tematik)

Ahmad Solikin
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Sholihinahmad375@gmail.com

Abstrak
Sejarah dan agama merupakan wilayah perbincangan yang sangat luas. Bahkan di dalam Al-
Qur’an pembahasan sejarah atau kisah lebih mendominasi dari aspek yang lainnya. Meskipun
demikian, kisah dalam al-Qur’an mempunyai pengertian yang menarik, Al-Qur’an tidak
menekankan pada kronologi, figur, waktu dan penanggalannya sebagaimana biasanya
terdapat dalam kisah sejarah atau cerita lainnya, tetapi Al-Qur’an lebih menekankan pada
aspek ajaran yang terkandung di dalamnya sebagai peringatan, konfirmasi, serta penjelasan
atas berbagai hal yang menyangkut ajaran Al-Qur’an itu sendiri, disamping itu tentunya
sebagai petunjuk dan rahmat. Tulisan ini dengan menggunakan metodologi kepustakaan
(library research) akan mencoba mengulik kembali bagaimana eksistensi yahudi dalam al-
qur’an dan hasilnya pembaca dapat mengetahui bagaimana yahudi dalalm pandangan al-
qur’an dan agama islam.

Kata kunci: al-Qur’an, yahudi, islam

Pendahuluan

Sejarah dan agama merupakan wilayah perbincangan yang sangat luas. Bahkan di
dalam Al-Qur’an pembahasan sejarah atau kisah lebih mendominasi dari aspek yang lainnya.
Meskipun demikian, kisah dalam al-Qur’an mempunyai pengertian yang menarik, Al-Qur’an
tidak menekankan pada kronologi, figur, waktu dan penanggalannya sebagaimana biasanya
terdapat dalam kisah sejarah atau cerita lainnya, tetapi Al-Qur’an lebih menekankan pada
aspek ajaran yang terkandung di dalamnya sebagai peringatan, konfirmasi, serta penjelasan
atas berbagai hal yang menyangkut ajaran Al-Qur’an itu sendiri, disamping itu tentunya
sebagai petunjuk dan rahmat. 1
Umat islam selain dianggap sebagai umat Nabi Muhammad SAW, nyatanya juga
disebut sebagai umat yang prima dan pilihan. Demikian karena orang-orang atau umat
sebelum agama islam itu daya fikir dan mentalnya lemah sekali, terbukti bagaiman Allah
SWT mengangkat gunung thur di atas kepala mereka agar mau menerima taurat. Bahkan
umat-umat terdahulu jarang sekali ada yang pandai dengan kitab nya masing-masing,
sehingga Nabi-nabi mereka yang hafal sekaligus pandai dalalm kitabnya, kemudian dianggap
hebat sekali bahkan sampai menganggap Nabi-nabi mereka sebagai anak tuhan seperti
anggapan bani israil terhadap Nabi ‘Uzair dan Nabi ‘Isa As. Sebagaimana firman Allah
dalam QS. At Taubah (9): 30 yang berbunyi:
‫ﵟَو َقاَلِت ٱۡل َيُهوُد ُعَز ۡي ٌر ٱۡب ُن ٱِهَّلل َو َقاَلِت ٱلَّنَٰص َر ى ٱۡل ِس يُح ٱۡب ُن ٱِۖهَّلل َٰذ ِلَك َقۡو ُلُهم َأۡف َٰو ِهِه ۖۡم ُيَٰض ِهُٔـوَن َقۡو َل ٱَّلِذ يَن َكَفُروْا ِم ن َقۡب ُۚل‬
‫ِب‬ ‫َم‬
‫َٰق َتَلُهُم ٱُۖهَّلل َأَّنٰى ُيۡؤ َفُك وَن ﵞ‬
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al
Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana
mereka sampai berpaling?. 2

1
Muhammad Asvin and Abdur Rohman, “Konsep Arti Islam Dalam Al- Qur’an” (2022): 50–64.
2
QS. at Taubah (9): 30.
Sejatinya yahudi mempunyai kedudukan baik dalam pandangan agama islam,
mengingat yahudi adalah agama terdahulu sebelum islam. Islam sendiri hadir sebagai
kebenaran serta penyempurna agama-agama sebelumnya. 3Sebab esensi nya, apa yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw dalam ajarannya juga sama seperti yang
disampaikan oleh para nabi terdahulu. Namun banyaknya nabi yaang Allah utus pada setiap
umat dan pada zaman yang berbeda, bukan mengindikasikan bahwa agama Allah itu banyak,
sebab sebenarnya apa yang disampaikan nabi terdahulu berada dalam satu panji yaitu Islam.
Islam hadir sebagai pembenaran, pelengkap serta penyempurnaan dari agama-agama
sebelumnya.

Pembahasan
A. Term Yahudi Dalam al-Qur’an

Yahudi menjadi bahasan yang selalu diungkap oleh al-Qur’an dan bahkan lafadz-
lafadz yang digunakannya beragam. Jika dilihat dalam ilmu semantik 4 penyebutan dan
pemakaian istilah yahudi dalam al-Qur’an memliki beberapa derivasi, dan penggunaan
perbedaan derivasi5 tersebut bukanlah sebatas derivasi tanpa makna sehingga lafadz yahudi
dalam al-Qur’an ketika disematkan dengan berbeda-bedanya redaksi, maka penyebutan
tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pemaparan kondisi orang-orang
yahudi. Secara bahasa kata Yahudi berasal dari Bahasa Arab, turunannya adalah hada-yahudu
artinya raja’-yarji’u (kembali) kata hawadah artinya kasih sayang atau tawahhud yang berarti
taubat. Seperti ucapan Nabi Musa a.s “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini
dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau”.

Tabel 1: pengelompokan lafadz al-yahudu dan al-ladzina hadu dalam al-Qur’an


No Nama Surah Ayat Keterangan
1 Al-Baqarah 113, 120 (‫ﵟٱۡل َيُهوُد ﵞ‬
2 Al-Maidah 18, 51, 64, 82 ‫ﵟٱۡل َيُهوُد ﵞ‬
3 At-Taubah 30 ‫ﵟٱۡل َيُهوُد ﵞ‬
4 Al-baqarah 1 ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬
5 An-nisa 2 ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬
6 Al-maidah 2 ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬
7 Al-an’am 2 ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬
8 Al-nahl 1 ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬
9 Al-hajj 1 ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬
10 Al-jumuah 1 ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬
11 Al-baqarah 111, 135, 140 ‫ﵟُهوًداﵞ‬

Menurut penelitian penulis dalam kitab Mu’jam al-Mufahros li afadzil qur’an, lalu
penulis klasifikasikan dalam bentuk tabel diatas. Yakni al-Qur’an mengemukakan lafadz
yang bermakna yahudi sebanyak 10 kali dari beberapa surah, yaitu dalam Surah al-Maidah
sebanyak 4 ayat, al-Baqarah 2 ayat, at-Taubah 1 ayat. 6 Kemudian lafadz yahudi dalam al-
3
Kementerian Agama et al., “Epistemologi Tafsir Pernikahan Beda Agama Dalam Hubungan Antar-
Umat Beragama ( Tafsir Alquran Tematik ) Karya” 1, no. 1 (2021): 243–256.
4
Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna / arti yang terkandung dalam bahasa,
kode, atau jenis lain dari representasi. Dengan kata lain, semantik adalah studi tentang makna.
5
Derivasi adalah proses pembentukan kata yang menghasilkan leksem baru (menghasilkan kata-kata
yang berbeda dari paradigma yang berbeda.
6
Muhammad Fu’ad ‘Abd Al-Baqiy, Kitab Al-Mu’jam Al-Mufahras Lialfazhi Al-Qur’anil Karim, 1364.
Qur’an dengan kata serapan “Al-ladzina-hadu” diungkapkan sebanyak 9 kali, yaitu dalam
surah al-Baqarah 1 ayat, surah al-Nisa 2 ayat, al-Maidah 2 ayat, al-An’am 1 ayat dan al-Nahl
1 ayat, al-hajj 1 ayat dan al-jumuah 1 ayat.
Al-qur’an dengan kemukjizatannya selalu menghadirkan kekayaan bacaan nya,
sehingga semakin dikaji maka identitas al-Qur’an sebagai shahih li kulli zaman wa makan
terasa nyata adanya, selain itu al-Quran juga sebagai pedoman dan petunjuk berperan sebagai
komunikator sehingga memiliki sifat terbuka dalam proses pengkajiannya. Firman Allah
dalam al-Qur’an QS. al-Baqarah (9): 2 yang berbunyi:
”Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”
karena fungsinya sebagai petumjuk, maka ia dapat beradaptasi pada setiap ruang dan waktu.
Sebagai sebuah dokumen unutk umat manusia, maka al-Qur’an haruslah dapat memberikan
bimbingan kepada manusia dalam hidup dan kehidupannya.
Berangkat dari basis data di atas, al-Qur’an dalam teks nya mengemukakan kata yahudi
dengan berbagai istilah.
Tabel 2: Pengelompokan ahlul kitab dalam al-Qur’an
No Nama Surah Ayat Keterangan
1 Al-Baqarah 105,109 ‫ﵞ‬ ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِب‬
2 Ali Imran 64-65, 70-75, 98- ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬
99, 110, 113, 119
3 Al-Nisa 123, 153, 159, 171. ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬
4 Al-Maidah 15, 19, 59, 65, 68, ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬
77.
5 al-Ankabut 46 ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬
6 al-Ahzab 26 ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬
7 al-Hadid 29 ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬
8 al-Hasyr 2, 11 ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬
9 al-Bayyinah 1, 6 ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬

Al-qur’an menuturkan lafadz ahl-kitab dalam berbagai maknanya terulang sebanyak


31 kali, di dalam surah al-Baqarah 2 ayat, ali imran 12 ayat, al-nisa 4 ayat, al-maidah 6 ayat,
al-ankabut 1 ayat, al-ahzab 1 ayat, al-hadid 1 ayat, al-hasyr 2 ayat dan al-bayyinah 2 ayat.

B. Yahudi Dalam Pandangan Al-qur’an


Al-qur’an menyinggung kisah yahudi dalam berbagai kisah, ayat dan trem yang
berbeda dalam al-Qur’an. Sehingga al-qur’an memberikan informasi secara utuh dan jelas
bagaimana pandangan al-qur’an terhadap yahudi.7 Ungkapan yahudi secara tekstual untuk
mengungkapkan yahudi secara agama maupun sebagai bangsa disampaikan dengan
beberapa trem oleh al-qur’an, yakni yahud, yahudiyya, hud, hadu, hudan, ahl kitab, bani
Israil.
Namun dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada lafadz yahudu, al-
ladzina hadu, hudan dan ahl-kitab. Fokusnya adalah pada pemberitaan al-qur’an dalam
yahudi dengan trem ahl-kitab, bukan pada lafadz yahudi yang diungkapkan secara tersirat
makna saja. Demikian untuk mendapatkan kefahaman yang utuh terkait ahl-kitab itu
sendiri. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

a. Yahud ‫ﵟٱۡل َيُهوُد ﵞ‬


Lafadz yahud diawali dengan alif dan lam dan digunakan sebagai rujukan pada bangsa
yahudi. Jika ditambahkan ya’ nisbah (‫ )اليهودي‬berarti digunakan kepada orang yang beragama

7
Dudung Abdul Karim, “No Title” 1, no. 2 (2021): 136–149.
yahudi, sedangkan yahudiyya ‫ يهوديا‬diartikan sama dengan al-yahudi yang ketambahan ya’
nisbah.
Kesemuanya ini diungkapkan dalam al-Qur’an dengan nada sumbang serta
menunjukkan kecaman terhadap mereka. Firman Allah Swt:
‫ﵟَأۡم َتُقوُلوَن ِإَّن ِإۡب َٰر ِهۧـ َم َوِإۡس َٰم ِع يَل َوِإۡس َٰح َق َو َيۡع ُقوَب َو ٱَأۡلۡس َباَط َكاُنوْا ُهوًدا َأۡو َنَٰص َر ٰۗى ُقۡل َء َأنُتۡم َأۡع َلُم َأِم ٱُۗهَّلل َوَم ۡن َأۡظ َلُم ِمَّم ن َكَتَم َش َٰه َد ًة‬
‫ِع نَد ۥُه ِم َن ٱِۗهَّلل َوَم ا ٱُهَّلل ِبَٰغ ِفٍل َع َّم ا َتۡع َم ُلوَن ﵞ‬
Artinya: Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?"
Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim
dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah
sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. 8
Penggunaan lafadz ‫ ﵟٱۡل َيُهوُد ﵞ‬fungsinya adalah membantah terhadap klaim-klaim
orang yahudi yaang ber-anggapan bahwa Nabi Ibrahim adalah yahudi atau nasrani yang akan
memperoleh keselamatan. Firman Allah Swt:
‫ﵟَم ا َك اَن ِإۡب َٰر ِهيُم َيُهوِد ّٗي ا َو اَل َنۡص َر اِنّٗي ا َو َٰل ِكن َك اَن َح ِنيٗف ا ُّم ۡس ِلٗم ا َوَم ا َك اَن ِم َن ٱۡل ُم ۡش ِرِكيَن‬
Artinya: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik. 9
Juga klaim-klaim antara sesama ahl-kitab yang masing-masing dari mereka ber-
anggapan bahwa yahudi sebagai kelompok yang paling benar. Firman Allah Swt:
‫ﵟَو َقاَلِت ٱۡل َيُهوُد َلۡي َسِت ٱلَّنَٰص َر ٰى َع َلٰى َشۡي ٖء َو َقاَلِت ٱلَّنَٰص َر ٰى َلۡي َسِت ٱۡل َيُهوُد َع َلٰى َشۡي ٖء َو ُهۡم َيۡت ُلوَن ٱۡل ِكَٰت َۗب َك َٰذ ِلَك َقاَل ٱَّلِذ يَن اَل َيۡع َلُم وَن‬
‫ﵞ‬١١٣ ‫ِم ۡث َل َقۡو ِلِهۚۡم َفٱُهَّلل َيۡح ُك ُم َبۡي َنُهۡم َيۡو َم ٱۡل ِقَٰي َم ِة ِفيَم ا َكاُنوْا ِفيِه َيۡخ َتِلُفوَن‬
Artinya: Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai
suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai
sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-
orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan
mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih
padanya.10
Dan anggapan bahwa kelompok mereka merupakan kekasih Allah Swt. Firman Allah
Swt:
‫َّٰٓب‬
‫ر ِّمَّم ۡن َخ َلَۚق َيۡغ ِفُر ِلَم ن َيَشٓاُء َو ُيَع ِّذ ُب َم ن َيَشٓاُۚء َوِهَّلِل‬ٞ‫ﵟَو َقاَلِت ٱۡل َيُهوُد َو ٱلَّنَٰص َر ٰى َنۡح ُن َأۡب ُؤ ْا ٱِهَّلل َو َأِح ُؤ ۚۥُه ُقۡل َفِلَم ُيَع ِّذ ُبُك م ِبُذ ُنوِبُك ۖم َبۡل َأنُتم َبَش‬
‫َٰٓن‬
‫ﵞ‬١٨ ‫ُم ۡل ُك ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأۡلۡر ِض َوَم ا َبۡي َنُهَم ۖا َوِإَلۡي ِه ٱ َم ِص يُر‬
‫ۡل‬
Artinnya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah
dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-
dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah
manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa
yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah
kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). 11
Kemudian masih banyak lagi keburukan-keburukan orang yahudi yang di dalam al-
qur’an dirujuk dengan term al-yahud, antara lain yakni kecaman keras terhadap orang yahudi
karena tidak hanya berburuk sangka kepada manusia, bahkan Allah Swt pun tak luput dari
prasangka buruk mereka dengan mengatakan bahwa Allah Swt itu tangannya terbelenggu
(kikir). Firman Allah Swt: ‫ﵟَو َقاَلِت ٱۡل َيُهوُد َيُد ٱِهَّلل َم ۡغ ُلوَلٌۚة ُغ َّلۡت َأۡي ِد يِهۡم َو ُلِع ُنوْا ِبَم ا َقاُلوْۘا َبۡل َيَداُه َم ۡب ُسوَطَتاِن ُينِفُق َك ۡي َف‬
‫ُك َّلَم ٓا َأۡو َق ُدوْا َن اٗر ا ِّلۡل َح ۡر ِب‬ ‫ٱۡل ِقَٰي َم ِۚة‬ ‫َيَشٓاُۚء َو َلَيِزيَد َّن َك ِثيٗر ا ِّم ۡن ُهم َّم ٓا ُأنِز َل ِإَلۡي َك ِم ن َّرِّبَك ُطۡغ َٰيٗن ا َو ُك ۡف ٗر ۚا َو َأۡل َقۡي َنا َبۡي َنُهُم ٱۡل َع َٰد َو َة َو ٱۡل َبۡغ َض ٓاَء ِإَلٰى َي ۡو ِم‬
‫ﵞ‬٦٤ ‫ُيِح ُّب ٱۡل ُم ۡف ِس ِد يَن‬ ‫َو ٱُهَّلل اَل‬ ‫َفَس اٗد ۚا‬ ‫ُۚهَّلل‬
‫َأ َفَأَها ٱ َو َيۡس َع ۡو َن ِفي ٱَأۡلۡر ِض‬
‫ۡط‬
Artinya: Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan
merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka
8
QS. al-baqarah (2):140.
9
QS. ali imran (3): 67.
10
QS. al-baqarah (2): 113.
11
QS. al-maidah (5): 18.
katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan
sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara
mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai
hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka
berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat
kerusakan.12

Kemudian, tingkah orang yahudi semakin menjadi-jadi , meraka melakukan syirik


yakni ber-anggapan Nabi Uzair merupakan putra Allah. Sungguh anggapan itu di rasa kurang
ajar. Firman Allah Swt:

‫ﵟَو َقاَلِت ٱۡل َيُهوُد ُعَز ۡي ٌر ٱۡب ُن ٱِهَّلل َو َقاَلِت ٱلَّنَٰص َر ى ٱۡل َم ِس يُح ٱۡب ُن ٱِۖهَّلل َٰذ ِلَك َقۡو ُلُهم ِبَأۡف َٰو ِهِهۖۡم ُيَٰض ِهُٔـوَن َقۡو َل ٱَّلِذ يَن َكَفُروْا ِم ن َقۡب ُۚل َٰق َتَلُهُم ٱُۖهَّلل َأَّنٰى‬
‫ُيۡؤ َفُك وَن ﵞ‬
Dengan penjelasan ini, tampak bahwa orang yahudi dalam moral beragamanya sudah
bergeser jauh, padahal ajaran-ajaran moral yang terdapat dalam kitab orang yahudi ini sama
dengan ajaran moral orang islam. Namun dewasa ini ajaran-ajarn yang indah itu, merak tidak
lagi mengenalnya. Kini yang tertanam dalam jiwa meraka baik secara individu ataupun
sebagai bangsa adalah “Yahudi yang suci sebagai bangsa pilihan tuhan, berada diatas segala
bangsa di dunia”. 13 Seorang yahudi saja yang dilukai oleh orang selain yahudi misalnya,
harus dibalas dengan membunuh ratusan bahkan ribuan orang dari selain agama yahudi.

b. Al-ladzina hadu ‫ﵟَو ٱَّلِذ يَن َهاُدوْاﵞ‬


Term al-ladzina hadu, yang berarti orang-orang yang masuk agama yahudi. Lafadz
hadu fi’il madly (kata kerja lampau) yang bermula dari lafadz ha’, waw, dal yang secara
literalnya mengandung arti “kembali secara perlahan, lemah lembut, dan berjalan merangkak-
rangkak. Pengertian tersebut lazim digunakan sebagai arti taubat. 14 Hal ini berkaitan dengan
orang-oramg yang berrdosa dan menyimpang dari agamanya, lalu mereka sadar dan ingin
bertaubat sehingga mereka dengan rendahnya memohon ampun dan meminta agar
diembalikan pada jalan yang benar dengan perlahan dan lemah lembut seolah-olah mereka
tidak ingin lagi melakukan kesalahan.
Merekapun juga dikecam karena kegemarannya memutarbalikkan fakta dan
menyebarluaskan berita bohong, sehingga umat islam dihimbau agar behati-hati dengan
mereka, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Al-maidah (5):41:
‫ۛ۟ا‬
‫{ ۞ َیٰۤـ َأُّیَها ٱلَّرُسوُل اَل َیۡح ُز نَك ٱَّلِذ یَن ُیَسٰـ ِرُع وَن ِفی ٱۡل ُك ۡف ِر ِم َن ٱَّلِذ یَن َقاُلۤو ۟ا َء اَم َّنا ِبَأۡف َو ٰ ِهِه ۡم َو َلۡم ُت ۡؤ ِم ن ُقُل وُبُهۛۡم َوِم َن ٱَّل ِذ یَن َه اُدو‬
‫َسَّم ٰـُعوَنۚ۟ا ِلۡل َك ِذِب َسَّم ٰـُعوَن ِلَقۡو ٍم َء اَخ ِریَن َلۡم َیۡأ ُتوَۖك ُیَح ِّر ُفوَن ٱۡل َك ِلَم ِم ۢن َبۡع ِد َم َو اِضِع ۖۦِه َیُقوُلوَن ِإۡن ُأوِتیُتۡم َهٰـ َذ ا َفُخ ُذ وُه َو ِإن َّلۡم ُتۡؤ َت ۡو ُه‬
‫َفٱۡح َذ ُرو َو َم ن ُیِرِد ٱُهَّلل ِفۡت َنَت ۥُه َفَلن َتۡم ِلَك َل ۥُه ِم َن ٱِهَّلل َش ۡی ًٔـۚا ُأ۟و َلٰۤـ ِٕىَك ٱَّل ِذ یَن َلۡم ُی ِرِد ٱُهَّلل َأن ُیَطِّه َر ُقُل وَبُهۚۡم َلُهۡم ِفی ٱلُّد ۡن َیا ِخ ۡز ࣱۖی َو َلُهۡم ِفی‬
‫ٱۡل َٔـاِخَر ِة َع َذ اٌب َع ِظ یم‬
Artinya: Wahai Rasul (Muhammad)! Janganlah engkau disedihkan karena mereka
berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan
dengan muLuṭ mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman, dan
juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohongdan sangat
suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang
kepadamu.*Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka
mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika

12
QS. Al-maidah (5):64.
13
Kajian Tematik, “PANDANGAN YAHUDI TERHADAP ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL- QUR ’ AN DALAM
PERSPEKTIF AL- QUR ’ AN” (2021).
14
Fakulti Pengajian et al., “Beragama Terutamanya Bagi Tiga Agama Semitik Yahudi, 1” 2 (2021): 94–
111.
kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.” Barang siapa dikehendaki Allah untuk
dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah
(untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah
untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan
mendapat azab yang besar.

Pada sisi lain, orang yahudi gemar sekali mengklaim bahwa mereka adalah kekasih
Allah Swt, sedangkan selain mereka tidak termasuk didalamnya. Firman Allah dalam QS. al-
Jumuah (62):6.
‫{ ُقۡل َیٰۤـ َأُّیَها ٱَّلِذ یَن َهاُدۤو ۟ا ِإن َز َعۡم ُتۡم َأَّنُك ۡم َأۡو ِلَیۤا ُء ِهَّلِل ِم ن ُدوِن ٱلَّناِس َفَتَم َّنُو ۟ا ٱۡل َم ۡو َت ِإن ُك نُتۡم َص ٰـِدِقیَن‬
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang Yahudi! Jika kamu mengira bahwa
kamulah kekasih Allah, bukan orang-orang yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika
kamu orang-orang yang benar."
Namun disamping kecaman dan nada-nada sumbang yang diungkapkan oleh al-
Qur’an dengan term al-ladzina hadu, al-qur’an masih mengakui dari beberapa mereka yang
masih konsisten dengan ajarannya, 15 mereka inilah yang oleh Allah dijamin keselamatannya.
Seperti dalam firman-Nya di QS. (20:62, Q.S. al-Maidah (5): 44, dan Q.S. al-Hajj (22): 17.

c. Hudan ‫ﵟُهوًداﵞ‬
Kata hudan yang juga mempunyai akar kata yang sama dengan kata hadu, adalah
bentuk jamak dari ism fa’il yang secara literal berarti orang yang bertaubat. 16 Pengungkapan
kata hudan dalam Alquran yang menunjukan kepada orang-orang Yahudi, semuanya bernada
sumbang.
Hal ini karena ayat-ayat yang berbicara tentang orang-orang Yahudi yang
menggunakan lafal hudan, semuanya menyangkut klaim-klaim mereka yang tidak benar.
Misalnya klaim tentang Ahlul Kitab Yahudi dan Nasrani yang masing-masing menyatakan
diri mereka sebagai kelompok yang paling benar dan bahwa kelompok mereka yang akan
selamat dan masuk surga, sedang kelompok lainnya bakal celaka, padahal mereka tidak
memberikan argumentasi terkait klaim mereka itu. 17
Term hudan juga di ungkapkan Alquran berkaitan dengan klaim-klaim Ahlul Kitab
yang masing-masing menyerukan agar memilih Yahudi atau Nasrani jika ingin mendapat
petunjuk, padahal agama mereka sudah tercemar oleh kemusyrikan. Sebagaimana firman
Allah dalam QS. al-baqarah (2):135:
‫ۗ۟ا‬
‫َو َقاُلو۟ا ُك وُنو۟ا ُهوًدا َأۡو َنَص ٰـَر ٰى َتۡه َتُدو ُقۡل َبۡل ِم َّلَة ِإۡب َر ٰ ِهۧـ َم َحِنی ࣰفۖا َو َم ا َك اَن ِم َن ٱۡل ُم ۡش ِرِكیَن‬

Artinya: Dan mereka berkata, "Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu
mendapat petunjuk.” Katakanlah, "(Tidak!) Tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang
lurus dan dia tidak termasuk golongan orang yang mempersekutukan Tuhan.
Term hudan juga di ungkapkan Aquran berkaitan dengan bantahan Al-Qur’an akan
klaim-klaim mereka yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan al-
Asbath adalah Yahudi dan Nasrani.

d. Ahl-kitab ‫ﵟ َأۡه ِل ٱۡل ِكَٰت ِبﵞ‬


Kata Ahl dalam Alquran disebut sebanya 125 kali yang terdiri dari huruf alif, ha’, dan
lam yang secara literal mengandung pengertian ramah, senang atau suka. Ahl juga bisa

15
Ilim Abdul Halim, “Agama Yahudi Sebagai Fakta Sejarah Dan Sosial Keagamaan,” Religious: Jurnal
Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya 1, no. 2 (2017): 135.
16
Tematik, “PANDANGAN YAHUDI TERHADAP ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL- QUR ’ AN DALAM
PERSPEKTIF AL- QUR ’ AN.”
17
Khalid Ibn Sulayman Al-Muzaini, Al-Muharrar Fi Asbab Nuzul Al-Quran, n.d.
bermakna sebuah komunitas. Kata tersebut kemudian digunakan untuk menunjuk kepada
sesuatu yang mempunyai hubungan yang sangat dekat, seperti ungkapan Ahl al-Rajul, yairtu
orang yang menghimpun mereka, baik karena hubungan nasab maupun agama, atau hal-hal
yang setara dengannya, seperti profesi, etnis dan komunitas.18 Sebuah keluarga disebut Ahl
karena anggota-anggotanya diikat oleh hubungan nasab. Demikian pula komunitas yang
mendiami daerah tertentu disebut Ahl karena mereka diikat oleh hubungan geografis. Bahkan
kata Ahl juga digunakan menunjuk hubungan yang didasarkan atas ikatan ideology atau
agama, seperti ungkapan Ahl al-Islâm untuk menunjuk penganut agama Islam.19
Dalam al-Qur’an penyebutan ahl banyak sekali dengan berbagai ragam derivasinya.
Tetapi secara umum makna yang dikandungnya dapat dikembalikan kepada pengertian
kebahasaan. Misalnya menunjuk kepada sesuatu kelompok tertentu, seperti ahl bayt (QS. al-
Ahzâb [33]: 33) ditujukan kepada keluarga Nabi. Term Ahl juga dapat menunjuk kepada
penduduk (QS. al-Qashas [28]: 45), menunjuk kepada keluarga (QS. Hûd [11]: 40). Al-
Qur’an juga mneggunakan term Ahl untuk menunjuk kepada penganut suatu paham dan
pemilik ajaran tertentu (QS. al-Baqarah [2]: 105). Term Ahl juga digunakan Alquran untuk
menunjuk kelompok masyarakat yang mempunyai otoritas yang bisa dipertanggungjawabkan
dalam bidang keagamaan. Untuk kelompok yang disebutkan terakhir ini, Alquran
memerintahkan agar menjadikan mereka sebagai rujukan terhadap masalah-masalah
keagamaan yang pelik. 20
Sedang kata al-Kitab yang terdiri dari huruf kaf, ta’, dan ba’, secara literal
memberikan pengertian menghimpun sesuatu dengan sesuatu yang lain, seperti menghimpun
kulit binatang yang lainnya yang telah disamak dengan menjahitnya. Term al-Kitab yang
menunjuk kepada kitab suci yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, penggunaannya
bersifat umum. Umum di sini berarti meliputi semua kitab suci yang telah diturunkan Allah,
baik kitab suci yang telah diturunkan kepada nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad saw,
seperti Nabi Musa a.s. dan ‘Isa a.s. maupun untuk menunjuk kepada wahyu yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw.
Dengan demikian Term Ahl al-Kitâb mengacu kepada komunitas atau kelompok
pemeluk agama yang memiliki kitab suci yang diwahyukan Allah swt. kepada Nabi dan
Rasul-Nya. Karena dalam Alquran penyebutan Term Ahl al-Kitâb mayoritas dimaksudkan
adalah Bani Isra’il’ dan kaum Yahudi, maka Term Ahl al-Kitâb sangat berkaitan Yahudi.
Adapun ayat-ayat yang memakai term Ahl al-Kitâb yang khusus menunjuk kepada
kaum Yahudi pada umumnya diumgkap dengan nada sumbang. Nada sumbang disini dapat
berupa kecaman kepada mereka berkaitan dengan sikap dan perilaku yang buruk, seperti
sikap antipati terhadap umat Islam yang mereka tampakan dalam bentuk ketidaksenangan
apabila umat Islam memperoleh kebaikan (Q.S al-Baqarah [2]: 105):
‫َّم ا َيَو ُّد ٱَّلِذ يَن َكَفُرو۟ا ِم ْن َأْهِل ٱْلِكَٰت ِب َو اَل ٱْلُم ْش ِرِكيَن َأن ُيَنَّز َل َع َلْيُك م ِّم ْن َخْيٍر ِّم ن َّرِّبُك ْم ۗ َو ٱُهَّلل َيْخ َتُّص ِبَر ْح َم ِتِهۦ َم ن َيَش ٓاُء ۚ َو ٱُهَّلل ُذ و‬
‫ٱْلَفْض ِل ٱْلَعِظ يِم‬
Artinya: Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan
diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa
yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia
yang besar.

18
Dalam kaitan ini, binatang melata yang sudah jinak disebut ahlîyûn, hal itu disebabkan karena
jinaknya sehingga binatang tersebut yang tadinya liar dan berpindah-pindah, lalu menghuni tempat tertentu.
Lihat Muhammad ibn ‘Isâ al-Tirmidzî, Sunan Tirmidzî, (Beirut: Dâr al-Fikr, 1980), Juz III, \ h. 162. Lihat juga al-
Dârimî Sunan al- Dârimî, (Beirut: Dâr al-Fikr, 1978), h. 140
19
Lihat Ahmad ibn Fâris ibn Zakarîyâ, Mu’jam al-Maqâyîs fî alLughât, \ h. 95. Lihat juga dalam Al-
Raghib Al-Asfahani, AlMufradat fi Gharib Al-Qur’an, h. 25, Ibrâhîm al-Abyârî, alMausû’ah Al-Qur’âniyah, h. 32
20
Abdul Ghafur Waryono, “Persaudaraan Agama-Agama Millah Ibrahim Dalam Tafsir Al-Mizan,” 2016.
Diantara tindakan yang dilakukan kaum Yahudi untuk membuat umat Islam ragu
terhadap ajaran yang dibawa Rasulallah saw adalah berpura-pura masuk Islam kemudian
mengingkari kembali (Ali ‘Imran [3]: 72). Kemudian Mereka pun berusaha menyudutkan
umat Islam dengan meminta kepada Nabi Muhammad saw. agar kepada orang-orang Yahudi
diturunkan sebuah kitab secara khusus kepada mereka. Akan tetapi Al-quran menyatakan,
bahwa permintaan demikian bukan merupakan suatu hal yang baru di kalangan mereka (QS.
al-Nisa’ [4]: 153). Permintaan tersebut mereka ajukan, bukan untuk mencari kebenaran
melainkan untuk menyudutkan Rasulallah saw.
Setelah berbagai pelanggaran baik secara terselubung dan terang-terangan yang
dilakukan orang-orang Yahudi di Madinah, maka Rasulallah saw. kemudian bertindak tegas
kepada mereka, di antara tindakan tegas Rsaulallah saw tersebut adalah mengusir mengusir
orang-orang Yahudi Bani Nadhir dari Madinah (QS. al-Hasyr [59]: 2,11). serta hukuman
tegas terhadap Yahudi Bani Qurayzhah yang telah mengkhianati umat Islam. Firman Allah:
‫َو َأنَز َل ٱَّلِذ یَن َظٰـَهُروُهم ِّم ۡن َأۡه ِل ٱۡل ِكَتٰـِب ِم ن َصَیاِص یِه ۡم َو َقَذ َف ِفی ُقُلوِبِهُم ٱلُّر ۡع َب َفِری ࣰقا َتۡق ُتُلوَن َو َتۡأ ِس ُروَن َفِر ی ࣰقا‬
Artinya: Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizah) yang membantu
mereka (golongan-golongan yang bersekutu) dari benteng-benteng mereka, dan Dia
memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebagian mereka kamu bunuh dan sebagian
yang lain kamu tawan.

Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis dapat mengatakan beberapa hal, diantaranya; Yahudi
merupakan kombinasi dari Agama, Budaya, Bangsa dan Ras. Yahudi sebagai fakta sejarah
menunjukkan suatu kisah sejarah yang memiliki karakter spiritual, intelektual dan mampu
mempertahankan identitasnya (survive). Secara sosiologis Yahudi termasuk agama karena
memiliki unsur-unsur agama yaitu kepercayaan keagamaan, pengalaman keagamaan, ritual
keagamaan dan komunitas keagamaan. Yahudi sebagai fakta sosial keagamaan telah berperan
dan beriteraksi dengan masyarakat non-Yahudi baik dalam komunikasi konflik maupun
integrasi. Hal ini penting untuk bahan pelajaran dalam memelihara perdamaian di masyarakat
termasuk di Indonesia yang memiliki keanekaragaman agama dan budaya. Apabila ancaman
konflik antar penganut agama bisa diatasi, maka memelihara integrasi di kalangan antar etnik
perlu terus dijaga.
Adapun eksistensi Yahudi dalam Al-Qur’an diterangkan dalam beberapa ayat, antara
lain tentang pelanggaran yang mereka lakukan baik itu terhadap Allah SWT, tidak mengakui
keberadaan Rasulullah SAW, perlakuan buruk terhadap sesama manusia pun Allah jelaskan
dan ceritakan dalam Al-Qur’an. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti semerta-merta
Allah telah mendiskriminasi kaum Yahudi. Karena pada beberapa ayat yang lain pun Allah
SWT juga menjelaskan tentang kebebasan memilih dengan dan tidak sedikit Allah SWT
menberikan kenikmatan yang melimpah untuk mereka.
Al-Qur’an secara umum mengecam orang-orang Yahudi dengan pemakaian lafal
Hadu, Hudan, Al-yahudu . karena berbagai penyimpangan yang telah mereka lakukan
terhadap agama dan kitab suci mereka, juga karena perbuatan mereka yang kerap
menimbulkan kerusakan dan permusuhan terhadap kelompok agama lain. Di lain pihak
Alquran juga mengakui orang-orang Yahudi yang tetap berada di jalan yang lurus (istiqamah)
yang dalam Alquran penyebutan mereka dengan memakai lafal hȃdȗ, mereka mengamalkan
ajaran Taurat dengan konsisten dan melakukan amal shaleh, sehingga mereka mendapat
sapaan positif dalam Alquran walaupun jumlah mereka tidak terlalu banyak.

Daftar Pustaka
Agama, Kementerian, Fahma Maulida, Ahmad Zainal Abidin, and Salamah Noorhidayati.
“Epistemologi Tafsir Pernikahan Beda Agama Dalam Hubungan Antar-Umat Beragama
( Tafsir Alquran Tematik ) Karya” 1, no. 1 (2021): 243–256.
Al-Baqiy, Muhammad Fu’ad ‘Abd. Kitab Al-Mu’jam Al-Mufahras Lialfazhi Al-Qur’anil
Karim, 1364.
Al-Muzaini, Khalid Ibn Sulayman. Al-Muharrar Fi Asbab Nuzul Al-Quran, n.d.
Asvin, Muhammad, and Abdur Rohman. “Konsep Arti Islam Dalam Al- Qur’an” (2022): 50–
64.
Halim, Ilim Abdul. “Agama Yahudi Sebagai Fakta Sejarah Dan Sosial Keagamaan.”
Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya 1, no. 2 (2017): 135.
Karim, Dudung Abdul. “No Title” 1, no. 2 (2021): 136–149.
Khalid Ibn Sulayman Al-Muzaini, Al-Muharrar Fi Asbab Nuzul Al-Quran, n.d
Muhammad Fu’ad ‘Abd Al-Baqiy, Kitab Al-Mu’jam Al-Mufahras Lialfazhi Al-Qur’anil
Karim, 1364.
Pengajian, Fakulti, Peradaban Islam, Kolej Universiti, Fakulti Pengajian, Peradaban Islam,
and Pengajian Peradaban Islam. “Beragama Terutamanya Bagi Tiga Agama Semitik
Yahudi, 1” 2 (2021): 94–111.
Tematik, Kajian. “PANDANGAN YAHUDI TERHADAP ISLAM DALAM PERSPEKTIF
AL- QUR ’ AN DALAM PERSPEKTIF AL- QUR ’ AN” (2021).
Waryono, Abdul Ghafur. “Persaudaraan Agama-Agama Millah Ibrahim Dalam Tafsir Al-
Mizan,” 2016.

Anda mungkin juga menyukai