Anda di halaman 1dari 16

ALQURAN HADITS

Cecep Zakarias El Bilad, M.Ud

Pendidikan Profesi Guru


IAIN Palangka Raya
Tahun 2023
Cecep Zakarias El Bilad, S.IP., M.Ud.
Pekerjaan : PNS Dosen
NIP : 19860730 202012 1 008
Sertifikat Pendidik : 192103716969
Homebase : Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir, Jurusan Ushuluddin,
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, IAIN Palangka Raya.
Pendidikan Terakhir : S2 Ilmu Agama Islam – Universitas Paramadina Jakarta
Tugas Tambahan : • Sekretaris Prodi PAI (2019)
• Pembina Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palangka Raya (2019-2021)
• Sekretaris Prodi KPI (2022-2023)
• Pengelola Program Pendidikan Kader Ulama (PKU) (2022-
Sekarang)
Domisili : Jl. Simpei Karuhai IV Gg.Brio No.1B Palangka Raya
No.HP : 0812-5674-7070
Karya : Sejumlah Artikel di jurnal-jurnal ilmiah seputar Filsafat Islam,
Tasawuf, Teologi Islam, dan lain sebagainya
: Sejumlah opini/artikel populer di media massa dan media
online
Pendidikan Terakhir : Buku:
1) Belajar Bijaksana dari Kaum Sufi (2018);
2) Manfaat Dzikir Tarekat bagi Kecerdasan Emosional
(2020);
3) Mengenal Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah: Bekal
Wawasan bagi Ikhwan TQN Suryalaya (2021);
4) Inventarisasi Tokoh Ulama Se-Kalimantan Tengah [editor]
(2022);
5) Tarekat Junaidiyah: Sejarah, Ajaran dan
Perkembangannya (2022).
Organisasi : • Pengasuh Pesantren Mahasiswa Miftahus Shudur (2018-
Sekarang)
• Pembina Yayasan Zawiyah Miftahus Shudur (2021-Sekarang)
SUMBER AJARAN/HUKUM ISLAM

AL-QURAN WAHYU ALLAH

SUNNAH HADITS RASULULLAH

PEMIKIRAN PEWARIS
IJTIHAD PAKAR RASUL
(ULAMA)
‫القرآن‬
• Isi al-Quran:
Prinsip keimanan (I’tiqādiyyah), prinsip syariat, janji dan
ancaman, tuntunan dan nasehat kehidupan (dunia-
akhirat, individu-sosial), riwayat dan cerita, ilmu
pengetahuan.
• Al-Quran kitab yg otentik:
Al-Hijr (ٌٕ‫(إَا َحٍ َزنُا انزكش ٔإَا نّ نحفظ‬
• Pada setiap kaum Allah mengutus seorang Rasul:
Yunus 47
• Al-Quran diturunkan dengan bahasa kaumnya:
Ibrohim 4
ُ ‫َشَا ُء َٔ ُْ َٕ ْان َع ِز‬ٚ ٍْ ‫َ ْٓذِ٘ َي‬َٚٔ ‫َشَا ُء‬ٚ ٍْ ‫َّللاُ َي‬
‫ز‬ٚ ِ َُٛ‫ان قَ ْى ِم ِه ِليُبَ ِّي َن لَ ُه ْم ف‬
‫ض ُّم ه‬ ِ ‫س‬َ ‫سى ٍل إِالَّ ِب ِل‬ َ ‫َو َما أ َ ْر‬
ُ ‫س ْلنَا ِم ْن َر‬
‫ ُى‬ٛ‫ْان َح ِك‬
Juga Surat Fussilat, 4:
•Tafsir & Takwil
Persamaan: sama-sama sebagai sarana memahami dan menjelaskan al-Quran
Perbedaan:
 Abu Thalib al-Tsa’labi:
Tafsir menerangkan objek lafal/redaksi teks dari sisi hakiki atau majazi; takwil
menafsirkan hakikat/substansi teks (batin al-lafzh).
 Abu Nasr al-Qusyairi, Naquib al-Attas, dll:
Tafsir lebih banyak berhubungan dengan hal-hal yang bersifat
riwayat/pendengaran; takwil lebih banyak berhubungan dengan hal-hal yang
bersifat penalaran/dirayah.
 Ar-Raghib al-Ishfahani: Tafsir lebih umum dari takwil. Tafsir lebih pada konteks
lafal dan makna mufradat; sedangkan takwil lebih pada persoalan makna dari
pembicaraan secara keseluruhan.
 Ulama kontemporer:
Takwil diartikan sebagai pengalihan lafal dari makna yang kuat (rājih) kepada
makna lain yang dikuatkan/dianggap kuat (marjū) karena ada dalil yang
mendukung. Misalnya, pada kata yadun dalam firman (QS. Al-Fath, 10):
‫ٓى‬ٚ‫ذ‬ٚ‫ذ هللا فٕق أ‬ٚ
Periode Perkembangan Tafsir:
1. Periode Nabi saw
2. Periode Mutaqaddimin
(Sahabat, Tabi’in & Tabi’I at-Tabi’in): Abu Bakar, Umar,
Utsman, Ali, Ibnu Mas’ud, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab,
Abu Musa al-Asy’ari, Abdullah bin Zubair, Abdullah bin
Abbas, dll.
1. Periode Muta’akhirin: Umat Islam sudah bersentuhan dg
beragam peradaban. Tafsir pun muncul dg beragam
pendekatan/perspektif, seperti keindahan bahasa/balaghah,
tatabahasa, hukum/fiqih, teologi/filosofis, isyarat/tasawuf,
dll. Para mufass ir juga sudah banyak terpengaruh oleh
afiliasi firqoh dan mazhab.
2. Periode Kontemporer (Akhir abad 19 – sekarang): Dampak
kolonialisme Barat berdampak lahirnya semangat
pembaharuan Islam, termasuk dalam ranah Tafsir.
METODE TAFSIR
Dari sisi Sumber Penafsiran: Dari sisi Langkah Penafsiran
1. Bi al-Ma’tsur/Bi al-Manqul 1. Muqâran
2. Bi al-Ra’yi/ Bi al-Ma’qul 2. Maudlû’I
3. Bi al-Isyarah Dari sisi Pespektif/Pendekatan
Dari sisi Intensitas Penafsiran: 1. Fiqh
1. Ijmali 2. Falsafi
2. Tahlili 3. Ilmi
4. Irfani/Tasawuf
5. Al-Adab al-Ijtima’î
‫السنة \ الحديث‬
‫‪• Dalil Alquran‬‬
‫ٔيا ‪ُٚ‬طك عٍ انٕٖٓ‪ .‬إٌ ْٕ اال ٔح‪1.QS. An-Najm, 3-4: ٙ‬‬
‫‪ٕٚ‬حٗ‬
‫ٔيا اتكى انشسٕ ُل فخزِٔ ٔ يا َٓاكى فاَت ُٕٓا ‪2.QS. Al-Hasyr, 7:‬‬
‫ع بارٌ هللا ‪3.QS. An-Nisa, 64:‬‬ ‫ٔيا اسسهُا يٍ سسٕل اال ن‪ٛ‬طا َ‬
‫قل انما انا بشر مثلكم يوحى إلي ‪4.Surat al-Kahfi, 110: .....‬‬
• Dalil Hadits:
ٔ ‫ كتاب هللا‬:‫ٍ نٍ تضهٕا أبذا إٌ تًسكتى بًٓا‬ٚ‫كى أيش‬ٛ‫تشكت ف‬
)‫سُت سسٕنّ (سٔاِ أبٕ دأٔد‬

Hadits tentang Muadz bin Jabal ketika


dibaiat Nabi untuk diutus ke Yaman
DEFINISI SUNNAH
• Sinonim: al-jadīd, al-khabar, al-qarīb.
• Makna Etimologis:
Muhammad ‘Ajjaj al-Khotib, dalam as-Sunnah Qabla at-
Tadwin, hal. 14:
‫ ٔ كم يٍ إبتذا أيشا عًم‬.......‫ح‬ٛ‫شة حسُت كاَت أ لب‬ٛ‫ انس‬:‫انسُت‬
ُّ‫م ْٕ انز٘ س‬ٛ‫بّ لٕو بعذِ ل‬
Said Isma’il ‘Ali dalam as-Sunnah an-Nabawiyyah: Ru’yah
Tarbawiyyah, hal. 25:
‫ح‬ٛ‫مت حسُت كاَت أٔ لب‬ٚ‫شة ٔ انطش‬ٛ‫انسُت فٗ انهغت تطهك عهٗ انس‬
• Makna Terminologis:
Muhammad ‘Ajjaj al-Khotib dalam as-Sunnah Qabla at-Tadwin, hal. 16-18:
Kedudukan Sunnah terhadap al-Quran:
 Merinci ayat-ayat yang global:
Contoh: perintah shalat, zakat, haji, dll
 Mengecualikan ayat-ayat yang umum
 Membatasi ayat-ayat yang mutlak
Contoh: pengharaman semua bangkai kecuali belalang
dan ikan
 Memperjelas ayat-ayat yang musytarak;
 Menerangkan yang belum diterangkan dalam al-Quran
Contoh: Larangan berpoligami dengan bibi dan saudara
sesusu dari istri.
 Menguatkan yang sudah diterangkan dalam al-Quran
‫اإلجتهاد‬
DEFINISI:
‫بذل الجهد الستنباط واستخراج األحكام الشرعية الفرعية من‬
‫أدلتها التفصيلية‬
Pengerahan segenap kesanggupan oleh seorang mujtahid
untuk menyimpulkan dan memutuskan hukum-hukum syari’at
dengan argumentasi yang rinci.
BIDANG IJTIHAD:
Perihal yang tidak terdapat hukum yang jelas dalam al-Quran
maupun Sunnah.
‫‪DALIL IJTIHAD‬‬
‫‪Hadits Riwayat Bukhari-Muslim‬‬
‫إذا حكم الحاكم فاجتهد فأصاب فله أجران‪ ,‬وإذا حكم فاجتهد ثم‬
‫أخطأ فله أجر‪.‬‬

‫‪Hadits riwayat Ahmad, at-Tirmidzi dan Abu Daud tentang‬‬


‫‪wasiat Nabi kepada Muaz bin Jabal saat diutus ke Yaman.‬‬
‫أن رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص بعث معاذا إلى اليمن فقال كيف تقضي‬
‫فقال أقضي بما في كتاب هللا قال فإن لم يكن في كتاب هللا قال‬
‫فبسنة رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص قال فإن لم يكن في سنة رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص قال‬
‫أجتهد رأيي……‪.‬‬
DUA DIMENSI WAHYU (AL-QURAN & HADITS)

Wahyu diungkapkan secara kultural, namun maknanya


universal
a. Universal-Normatif:
• Bersifat mutlak dan tetap
• Berisi perintah-larangan, anjuran, informasi/pesan,
hikmah/nasehat, yang berlaku sepanjang zaman dan
di mana saja.
a. Lokal-Kultural:
• Bersifat relatif, beragam, dinamis (dhanni) .
• bahasa Arab, nama-nama tempat, sosok ataupun
peristiwa, logika, dll., yang semuanya sesuai dengan
konteks yang melingkupi kehadiran wahyu.

Anda mungkin juga menyukai