Anda di halaman 1dari 26

Al-Qur’an

sebagai Way of
Life
H. ADI HAMID FUADI, SHI, MM
NBM : 866.559
Etimologis
1. Kata al-Qur’an adalah ismun jamid ghairu mahmudz (suatu
isim yang berkenaan dengan nama yang khusus diberikan al-
Qur’an (pendpt. Asy-Syafi’i)
2. Kata al-Qur’an merupakan pecahan dari kata qaro’in (jama;
dari kata qorinah), yang berarti kaitan, indikator, petunjuk.
Sebab sebagaian ayat-ayat al-Qur’an itu serupa dengan ayat-
ayat yang lain, oleh karenanya seolah-olah sebagain ayat-
ayatnya merupakan indikator (petunjuk) dr apa yang dimaksud
oleh ayat-ayat lainnya (Pendpt. Al-Farra’)
3. Kata al-Qur’an merupakan pecahan dari kata qarona yang
berarti “menggabungkan sesuatu dengan yang lain”, sebab
surat-surat dan ayat-ayat dalam al-Qur’an dihimpun dan
digabungkan dalam satu mushhaf.(Pendpt. Al-Asy’ari).
4. Al-Qur’an berasal dari bahasa hebrew “kiryani’’ yang
berarti yang dibacakan (Pendpt. Weelhausen).
5. Al-Qur’an terambil dari asal kata al-qor’u yang berarti al-
jam’u “penghimpunan”, karena di dalamnya memuat
kumpulan intisari dari kitab-kitab terdahulu (Pendpt. Az-
Zajjaj)
6. Al-Qur’an mengikuti wazan Ghufran, merupakan
pecahan dari akar kata qoro’a, yg berarti tala (membaca).
Lafadz al-Qur’an adalam isim mashdar dengan arti isim
maf’ul, yaitu al-maqru’ “yang dibaca” (pendpt. Al-lihyani)
(Q.S. al-Qiyamah (75): 17-18.)
Terminologis
1. Al-Qur’an merupakan Firman Allah. (al-Kahfi [18]:109 dan
Lukman [31]: 27)
2. Al-Qur’an berbahasa Arab (Yusuf [12]: 2)
3. Al-Qur’an adalah Mu’jizat (an-Nisa’ [4]: 82)
4. Al-Qur’an diterima secara mutawatir
5. Al-Qur’an tertulis dalam mushhaf
6. Al-Qur’an memberikan tantangan kepada siapa saja yang
ingin menandinginya (al-Isra’ [17]:88; Hud [11]: 13; Yunus
[10]: 38).
7. Al-Qur’an adalah bacaan yang bernilai ibadah bagi
pembacanya (HR. al-Bukhari dan HR.Tirmidzi)
8. Al-Qur’an diawali dari Surat al-Fatihah dan diakhiri dengan
surat an-Nas.
‫‪Definisi Al Quran‬‬
‫القرآن هو الكم هللا اذلي نزل به الروح األمني عىل قلب رسول هللا محمد بن عبد‬
‫هللا بألفاظ العربية ومعانيه احلقة‪ ،‬ليكون جحة للرسول عىل انه رسول هللا‪ ،‬ودستورا‬
‫للناس هيتدون هبداه‪ ،‬وقربة يتعبدون بتالوته‪ .‬وهو املدون بني دفيت املصحف‪،‬‬
‫املبدوء بسورة الفاحتة‪ ،‬اخملتوم بسورة الناس‪ ،‬املنقول إ لينا ابلتواتر كتابة ومشافهة‬
‫جيال عن جيل‪ ،‬حمفوظا من أي تغيري أو تبديل مصداق قول هللا سبحانه فيه «إ ان‬
‫حنن نزلنا اذلكرى وإ ان هل حلافظون»‬
Posisi dan Fungsi al-Qur`an

1. Al- Qur`an adalah wahyu dan kalamullah. (QS. 4:163. 39:1-2)


2. Al-Qur`an bukan saja sebagai kitab suci (scripture) melainkan juga
petunjuk (al-hudâ) (QS.2:2) kabar gembira dan rahmat (QS. 31:3).
3. Al-Qur`an Ibarat katalog sebuah produk barang. (Syaikh Sya`rawi).
4. Al-Qur`an bagaikan mutiara (Abdullah Darroz).
5. Karakterisrik Al-Qur`an.
6. Al-Quran dan Perubahan Rialita Kehidupan.

‫ هم المؤمنون‬:‫ قال‬.‫ين‬ َ ‫يه ُه ًدى لِل ُْمتَّ ِق‬ ِ ‫ب ِف‬ َ ْ‫ابل َا َري‬ ُ َ‫• َذ ِل َك ال ْ ِكت‬
‫ين ِإلَّا َخ َس ًارا‬
َ ‫الظا ِل ِم‬
َّ ‫يد‬ َ ‫• َونُن َ ِ ّز ُل ِم َن الْقُ ْرآ َ ِن َما ُه َو ِشفَاءٌ َو َر ْح َم ٌة لِل ُْم ْؤ ِم ِن‬
ُ ‫ين َول َا يَ ِز‬
) 82: ‫• ( اإلسراء‬
FASE-FASE TURUNNYA
1. Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama kurang
lebih 23 tahun.
2. Al-Qur'an terdiri atas 30 Juz, 114 Surah, 6236 ayat,
97439 kata, dan 323015 huruf,
3. Saat turun pertama kali itu juga disebut ‘yawum al-
furqa>n’, sebagai isyarat bahwa Al-Qur'an membawa
ajaran-ajaran dan hukum-hukum yang jelas, yang
memberikan batas yang terang antara yang hak dan yang
batil, yang salah dan yang benar, serta antara yang halal
dan yang haram.
HIKMAH TURUNNYA SECARA
BERANGSUR-ANGSUR

1. Untuk memantapkan jiwa Nabi saw.


2. Untuk berangsur-angsur menetapkan hukum.
3. Untuk memuliakan Nabi saw., serta memperlihatkan sikap
lemah-lembut Allah kepada beliau.
4. Untuk memudahkan menghafal al-Qur’an.
5. Sebagai koreksi terhadap kesalahan-kesalahan atau
mengikuti peristiwa-peristiwa terjadinya.
6. Sebagai bukti bahwa wahyu yang diucapkan Nabi saw.,
adalah wahyu dari Allah swt.
KODIFIKASI AL-QUR’AN
1. Pada masa Rasulullah:
a. Para penulis wahyu (al-Kutab al-wahyi): Abu bakar,
Umar bin al-Khatab, Usman bin affan, Ali bin Abi
Thalib, Zaid bin tsabit, Ubay bin kaab, Muawiyah
bin abi Sufyan, Yazin bin Abi Sufyan, Khalid bin
Sa’id al-Ash, Handhalah bin ar-Rabi’, Zubair bin al-
Awwam, dll.
b. Pola pengumpulan: Zaid bin Tsabit mengatakan,
“Kami bersama Rasulullah megurutkan al-Qur’an
pada kulit daun.” Maksudnya adalah: kami
mengumpulkan secara teratur dan tertib ayat-
ayatnya di kulit kayu/ kulit daun”.
c. Alat Tulis: pelepah kurna, batu-batu yang tipis,
potongan dari kulit kayu atau dedaunan, kumpulan
pelepah kurma yang lebar, tulang kambing, tulang
unta yang lebar.
2. Pada Masa Abu Bakar:
a. Latar Belakang: peristiwa perang yamamah pada
tahun ke 2 H yang telah merenggut banyak nyawa
para penghafal al-Qur’an.
b. Pengusul: ‘Umar bin al-Khattab.
c. Zaid bin Tsabit terpilih sebagai ketua Tim karena: 1.
termasuk penghafal al-Qur’an, 2. Menyaksikan
“pertemuan terakhir” terhadap al-Qur’an. 3.
termasuk penulis wahyu untuk Rasulullah, 4. cerdas
dan berakhlak mulia.
d. Metode pengumpulan: Tautsiq dan Tatsabbut.
e. Prinsip:
1) Apa yang ditulis di hadapan Rasulullah
2) Apa yang dihafal oleh pada sahabat
3) Disetujui oleh dua orang saksi,
4) Apa yang telah diterima oleh sahabat dari
Rasulullah.
3. Pada Masa Usman bin Affan:
a. Latar Belakang: Perbedaan dialek bacaan
(fatabayyanu dan fatastabbatu (Q.S. al-Hujurat: 6).
b. Panitia: Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin
al-Ash, Abdurrahman bin al-Harits al-Hisyam.
c. Metode pengumpulan: Mengihilangkan tanda
ganda
d. Prinsip:
1) Usman meminta al-Qur’an yang disimpan di rumah
Hafshah dan menyerahkan kepada tim untuk di
salin.
2) Jika ditemukan satu ayat mengandung lebih dari
satu bacaan, maka dipilih mana yang bacaan Arab
Qurais.
3) Setelah selesai digandakan dan dikirimm ke Makah,
Madinah, di Kufah, Syam, dan Basrah.
Isi Kandungan
Dimensi Keagamaan:
1. Tauhid (Q.S. an-Nahl [16]:36; al-Ahzab [33]:40)
2. Janji dan ancaman (Q.S. an-Nur [24]:55; at-Taubah [9]:
67-68; al-Hajj [22]:72)
3. Ibadah (QS. Azd-Dariyat: 56)
4. Jalan dan cara mencapai kebahagiaan (Q.S. al-Fatihah
[1]: 6)
5. Kisah-kisah umat manusi sebelum Nabi Muhammad
Isi Kandungan
Dimensi Keilmuan
Menurut Dr. M. Ijazul Khatib dari Univ. Damaskus 750
ayat al-Qur’an, hampir 1/8 seluruh isinya, menegur
orang-orang beriman untuk mempelajari alam semesta,
untuk berpikir, menggunakan nalar sebaik-baiknya, dan
untuk menggunakan kegiatan ilmiah sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat.
Metodologi
Terjemahan al-Qur’an
1. Terjemah harfiah, yaitu terjemahan dengan kata perkata.
Sebagai contoh, firman Allah:
َ ُ‫إِنَّا َج َع ْلنَاهُ قُرْ آنا ً َع َربِيّا ً لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِل‬
)3:‫ون) (الزخرف‬
Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa
Arab supaya kamu memahami(nya).
2. Terjemahan harfiyah adalah dengan cara menerjemahkan
kata perkata di dalam ayat ini, menjadi ‫ ِإ]نَّ]ا‬, kemudian ]‫ َج َع ْلنَ ُاه‬,
kemudian ً‫ق]] آ]نا‬
ْ‫ ُ ر‬, kemudian ً‫ َع] َربِيّا‬, dan seterusnya.
Terjemah
Maknawiyah/Tafsiriah
1. Mengungkapkan makna perkataan atau kalimat dengan
menggunakan bahasa lain tanpa terikat mufrodat (kosa
kata) dan tartib (susunan kata).
2. Terjemah maknawiyahnya yaitu dengan menerjemahkan
makna ayat secara keseluruhan tanpa memperhatikan
makna kata perkata dan tartib (urutan) nya.
Penerjemahan semacam ini lebih dekat kepada makna
tafsir ijmali (umum).
Perumpamaan Hebat
1. “Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur’an
adalah bagaikan buah utrujah, aromanya harum dan rasanya
nikmat.
2. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-
Qur’an seperti buah kurma, tidak ada baunya dan rasanya
manis.
3. Perumpamaan seorang munafik yang membaca Al-Qur’an
bagai raihanah (semacam bunga kenanga), baunya harum
namun rasanya manis.
4. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-
Qur’an bagai buah handzalah (antawali), tidak ada buahnya
dan rasanya pahit.” (Muttafaq Alaihi)
‫سو َنهُ َب ْي َن ُه ْم‬
‫ار ُ‬‫اب هَّللا ِ َو َي َت َد َ‬
‫ون ِك َت َ‬ ‫ت هَّللا ِ َت َعا َلى َي ْتلُ َ‬ ‫ت ِمنْ بُيُو ِ‬ ‫اج َت َم َع َق ْو ٌم ِفى َب ْي ٍ‬ ‫َما ْ‬
‫ال ِئ َكةُ َو َذ َك َر ُه ُم هَّللا ُ ِفي َمنْ‬
‫س ِكي َنةُ َو َغ ِش َي ْت ُه ُم ال َّر ْح َمةُ َو َحفَّ ْت ُه ُم ا ْل َم َ‬
‫ِإ َّال َن َز َلتْ َع َل ْي ِه ُم ال َّ‬
‫ِع ْن َدهُ‬
Mengamalkan
dalam Kehidupan
َ ُ‫اب أَفَاَل تَ ْعقِل‬
‫ون‬ َ ُ‫س ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم تَ ْتل‬
َ َ‫ون ا ْل ِكت‬ َ ُ‫س ْو َن أَ ْنف‬
َ ‫اس بِا ْل ِب ِّر َوتَ ْن‬ َ ‫أَتَأْ ُم ُر‬
َ َّ‫ون الن‬
mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,
sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal
kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? (
Baqoroh 44)
Semoga Istiqomah ...

Anda mungkin juga menyukai