Anda di halaman 1dari 28

Mengenal Al-Qur’an

PROBLEMATIKA
1. Membaca dan mengamalkan (Mukmin Sejati, di
ibaratkan dengan Al-Utrujjah).
2. Mengamalkan tapi tidak membaca (ibarat dengan
kurma).
3. Membaca tapi tidak mengamalkan (orang munafik,
Rasul mengumpamakan seperti buah Raihanah).
4. Tidak membaca dan tidak mengamalkan (ibarat
buah Hanzholah)
PERTANYAAN
1. ARTI AL-QUR’AN???
2. NAMA LAIN AL-QUR’AN?
3. JUMLAH AYAT DI DALAM AL-QUR’AN?
4. AYAT PERTAMA DAN TERAKHIR TURUN?
5. PENGERTIAN WAHYU?
6. PERBEDAAN AL-QUR’AN DG HADIST QUDSI?
7. ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN?
8. MAKIYAH DAN MADANIYAH?
Pokok Bahasan

Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Wahyu, dan Proses Pewahyuan
Perbedaan Al-Qur’an dan Hadis Qudsi.
Nama-Nama dan Isi Kandungan Al-Qur’an.
Pengertian Al-Qur’an (‫)ا لقرآن‬
Secara Etimologi (Lughatan)
Terambil dari ‫ ق رأ – ي قرأ – ق راء ة – ق رآنا‬yang berarti
bacaan.
Kata al-Qur’an adalah masdar (kata kerja yang
dibendakan) yang bermakna maf’ul (passif), ‫ = مـقـروء‬yang
dibaca.
Kata al-Qur’an adalah ismun jamid ghairu mahmudz
(suatu isim yang berkenaan dengan nama yang khusus
diberikan al-Qur’an (pendpt. Asy-Syafi’i)
‫ْأ‬
‫) فَِإ َذا قَ َر نَا ُه‬17( ُ‫ِإ َّن َعلَ ْينَا َج ْم َعهُ َوقُ ْرَآنَه‬
]18 ،17/‫) [القيامة‬18( ُ‫فَاتَّبِ ْع قُ ْرَآنَه‬
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah“
mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila
kami Telah selesai membacakannya Maka
”.ikutilah bacaannya itu
)Q.S. al-Qiyamah (75): 17-18(
AL-QUR’AN
(TERMINOLOGIS menurut Muh Ali Ash-Shabuni)
1. Al-Qur’an merupakan Firman Allah. (al-Kahfi [18]:109
dan Lukman [31]: 27)
2. Al-Qur’an berbahasa Arab (Yusuf [12]: 2)
3. Al-Qur’an adalah Mu’jizat (an-Nisa’ [4]: 82)
4. Al-Qur’an diterima secara mutawatir
5. Al-Qur’an tertulis dalam mushhaf
6. Al-Qur’an memberikan tantangan kepada siapa saja
yang ingin menandinginya (al-Isra’ [17]:88; Hud [11]: 13;
Yunus [10]: 38).
7. Al-Qur’an adalah bacaan yang bernilai ibadah bagi
pembacanya (HR. al-Bukhari dan HR.Tirmidzi)
8. Al-Qur’an diawali dari Surat al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat an-Nash.
Isi Kandungan Al-Qur’an
Garis besar kandungan al-Qur`an meliputi;
1. Aqidah
2. Syari’ah
3. Akhlaq
4. Berita ghaib
5. Ramalan
6. Berita gembira untuk yang taat dan kabar buruk bagi yang
ingkar
7. Perangkat hukum yang dibutuhkan manusia
8. Kisah-kisah
9. Ilmu pengetahuan
Perbedaan Antara Al-Qur’an dan Hadis
Qudsi

Al-Qur’an HadisQudsi

Maknadanlafalnyaotentikdari MaknadariAllah,namunlafald
Allahlangsung ariNabi

Melaluiprosespewahyuan Melaluiprosespengilhaman
Nama-Nama Al-Qur’an
1. Al-Qur’an (al-Baqarah [2]: 185; al-Hijr [15]: 87; dll)
2. Al-Kitab (al-Baqarah [2]: 2), al-A’raf (7):2 dan lain-
lain;
3. Al-Furqan (Ali Imran [3]: 4; al-Furqan [25]:1 ; dll);
4. Azd-Dzikr (al-Hijr [15]: 9)
Wahyu
 Al-wahy atau wahyu adalah kata masdar
(infinitif) auha-yuhi-wahyan dan materi
kata itu menunjukkan dua pengertian
dasar yaitu; tersembunyi dan cepat.
 Oleh sebab wahyu adalah pemberitahuan
secara tersembunyi dan cepat dan khusus
ditujukan kepada orang yang diberitahu
tanpa diketahui orang lain.
Pengertian wahyu dalam arti bahasa
meliputi
1. Ilham, sebagai bawaan dasar manusia, seperti wahyu
terhadap ibu Nabi Musa (Al-Qashash 7).
2. Ilham berupa naluri pada binatang, seperti wahyu kepada
lebah (An-Nahl 68).
3. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode, seperti isyarat
Zakaria yang diceritakan al-Qur’an.
4. Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang
buruk kelihatan indah dalam diri manusia (Al-An’am 121).
5. Apa yang disampaikan Allah kepada para malaikatnya
berupa suatu perintah untuk dikerjakan (Al-Anfal 12).
Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al Quraan
dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. an-Naml (27): 6 ).
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami
yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan
pertemuan dengan Kami berkata: `Datangkanlah Al
Qur`an yang lain dari ini atau gantilah dia `.
Katakanlah: `Tidaklah patut bagiku menggantinya dari
pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa
yang diwahyukan kepadaku.`(Q.S. Yunus: 15).
Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan
hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan.`(Q.S. an-Najm (53): 3-4 )
Cara Penyampaian Wahyu
Pertama, penyampaian wahyu kepada malaikat. Dalam
perkara ini ada 3 pendapat:
1. Bahwa Jibril menerimanya dengan secara mendengar
dari Allah dengan lafalnya yang khusus.
2. Bahwa Jibril menghafalnya dari lauhul mahfudz.
3. Bahwa maknanya disampaikan kepada Jibril, sedang
lafalnya adalah lafal Jibril, atau lafal Muhammad saw.
Pendapat yang benar adalah yang pertama.
Kedua, penyampaian wahyu kepada para Rasul. Ada
beberapa bentuk, antara lain:
1. Mimpi yang benar di dalam tidur
2. Kalam ilahi dari balik tabir tanpa melalui
perantara
3. Melalui perantara Malaikat
a) Dengan dencingan lonceng
b) Malaikat menjelma menjadi seorang laki-laki
PROSES TRANSMISI AL-QURAN
ALLAH

LAUH AL-MAHFUZH
source
(Harddisk)

uploa
d

BAITUL ‘IZZAH
(server) Naskah
lengkap

download secara
munajjiman
JIBRIL
MUHAMMAD UMAT MANUSIA
(gelombang elektro)
• Isyarat
• Bunyi lonceng
• Getaran
• Suara riuh
16
َُ‫ِإنَّا نَ ْح ُن نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوِإنَّا له‬
ُ
َ ‫لَ َحافِظ‬
‫ون‬
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya (Q.S. al-Hijr (15): 9)
Kandungan Al-Qur’an
1. AYAT
2. SURAT
3. JUZ
Pengertian Ayat
 Pada dasarnya isi al-Qur’an terdiri dari ayat-ayat.
Ayat ialah susunan kata dan kalimat al-Qur`an yang
membentuk makna yang sempurna, dan kumpulan
dari beberapa ayat tersebut dinamakan surat.
 Secara etimologis, ayat berarti tanda. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah pemilahan
makna-makna yang dikehendaki.
Ayat yang Pertama Kali Turun
1. Surat Al-Alaq 1-5, (pendapat kebanyakan ulama
berdasarkan hadis dari Aisyah)
2. Surat Al-Muddatstsir, (berdasar pada pendapat
Imam As-Suyuti, surat yang diturunkan secara utuh
satu surah).
3. Surat Al-Fatihah (pendapat Ibnu Abbas dan
Muhammad Abduh)
Ayat yang Terakhir Turun
1. Al-Ma’idah ayat 3, (pendapat kebanyakan ulama.
Ayat tersebut turun ketika Rasulullah melakukan
haji wada`, dan setelah itu beliau masih hidup
selama 81 hari lagi).
2. Surat An-Nashr, (dalam riwayat Muslim dari Ibnu
Abbas).
3. An-Nisa ayat 176, (dalam riwayat Bukhari dan
Muslim dari sahabat al-Barra` bin Azib).
Jumlah Ayat di Dalam Al-Qur’an
1. Tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa
jumlah ayat di dalam al-Qur’an 6666 ayat.
2. Jumlah ayat yang benar adalah 6236. Adapun
rinciannya sebagai berikut; klik di sini.
Makiyah dan Madaniyah
Ada tiga pemaknaan makiyah dan madaniyah;
1. Ditinjau dari aspek waktu turunnya al-Qur’an,
Makkiyyah adalah diturunkan sebelum hijrah meski
bukan di mekah. Madaniyah adalah diturunkan
setelah hijrah sekalipun bukan di madinah.
2. Ditinjau dari aspek tempat turunnya, Makkiyyah
ialah surat yang diturunkan di Makkah dan
sekitarnya dan Madaniyyah yaitu surat yang
diturunkan di Madinah dan sekitarnya
3. Ditinjau dari aspek tujuannya, Makkiyyah ialah surat
yang diturunkan untuk penduduk Makkah dan
Madaniyyah diturunkan untuk penduduk Madinah.
Pengertian Surat (‫)س ورة‬
 Secara etimologis adalah bentuk masdar dari kata
kerja ‫ س ار‬- ‫ي سور‬, dan bentuk jamaknya adalah ,‫ُس َور‬
‫اتس َو َرات‬
ُ , ‫ ُس و َر‬, ‫ ُس ْور‬yang memiliki arti ‘tingkatan atau
martabat, tanda atau alamat, gedung yang tinggi serta
indah, sesuatu yang sempurna atau lengkap dan
susunan sesuatu atas lainnya yang bertingkat-tingkat’
 Secara terminologisnya ialah rangkaian ayat-ayat al-
Qur’an yang ada pembuka dan penutupnya, atau
istilah bahasa Arabnya memiliki fawatih as-suwar dan
khawatim as-suwar.
Nama-Nama Surah
 Nama-nama surah di dalam al-Qur’an sebagian besarnya
ditentukan oleh Nabi sendiri. Meskipun tidak semuanya
terekam dalam periwayatan. Nama-nama surat berkaitan
erat dengan isi dan ada maksud tersendiri.
 Berikut ini beberapa hikmah pemberian nama surah:
1. Mempermudah dan menumbuhkan kerinduan untuk
mempelajari al-Qur’an dan menghafalkannya.
2. Menunjukkan tema pembicaraan.
3. Mengisyaratkan bahwa panjangnya suatu surat tidak
menunjukkan kelebihannya, namun semua surat adalah
mukjizat meskipun pendek.
4. Seorang pembaca dapat berhenti dalam tiap surat,
tidak harus membaca al-Qur’an sekaligus, sehingga
dapat dipahami maksud dan isi tiap surat.
5. Memperingan penghafal al-Qur’an, karena apabila
seorang calon hafid telah menghafal satu surat, ia
merasa bahwa baru menghafal sebagian al-Qur’an,
lalu berusaha sungguh-sungguh untuk meneruskan
hafalannya.
6. Perincian masing-masing surat tersebut menunjukkan
keterkaitan makna di dalamnya
Macam-Macam Surat
Jika dilihat dari panjang pendeknya surat ulama membaginya
menjadi beberapa bentuk;
1. At-Tiwal : surat yang jumlah ayatnya paling banyak. Ada 7 surat
yang termasuk kategori ini, yaitu al-Baqarah, Ali Imran, an-
Nisa’, al-Maidah, al-An`am, al-A`raf dan Yunus.
2. Al-Mi’un : surat yang jumlah ayatnya seratus lebih sedikit.
3. Al-Masani : surat yang jumlah ayatnya sedikit di bawah seratus.
4. Al-Mufassal : surat yang jumlah ayatnya relatif tidak banyak
dan letaknya di akhir-akhir surat al-Qur’an. Dinamakan
mufassal karena banyaknya pemisah basmalah antara surat
satu dengan yang lain. Hal ini terbagi lagi menjadi tiga yaitu
at-Tiwal (dari surat al-Hujurat –al-Buruj) ; al-Ausat (dari at-
Tariq-al-Bayyinah) ; dan al-Qisar (dari az-Zalzalah - akhir al-
Qur’an)
Billahi fisabilil haq,
fastabiqul khairat
wassalamu’alaikum…

Anda mungkin juga menyukai