Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PERKEMBANGAN AL-QUR’AN

MATA KULIAH

PENGANTAR STUDI AL-QUR’AN

Dosen Pengampu:

Najib, S.Ag., M.Ag.

Oleh:

Andri Maulana (190103030365)

Duratun Nafisah (190103030204)

Rusidawati (190103030179)

Masri (190103030139)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

AKIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

BANJARMASIN

TAHUN AJARAN 2019


Pendahuluan

A. Latar Belakang
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengantar studi al-qur’an. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang
“sejarah perkembangan al-qur’an” dan diharapkan materi ini akan menjadi
pembelajaran kepada kita untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah al-qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pewahyuan pertama alqur’an?
2. Bagaimana sejarah pembukuan alqur’an?
3. Bagaimana perkembangan alqur’an sampai dimasa sekarang?

C. Tujuan penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada mata kuliah
studi pengantar al-qur’an dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah
diberikan .Selain itu juga bertujuaan untuk memperdalaman pengetahuan.
D. Manfaat penulisan
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat mempelajari dan
menganalisis sejarah perkembangan al-qur’an mulai dari pewahyuan dan sampai
sekarang.
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam yang diwahyukan kepada nabi
Muhammad SAW. Sebagai pedoman untuk umat islam dan juga ialah penyelamat bagi
seluruh manusia. Al-Qur’an sendiri pertama kali diwahyukan oleh malaikat Jibril a.s kepada
nabi Muhammad SAW. Al Quran adlah satu satunya pesan samawi yang mampu menjaga
orisinalitasnya sepanjang sejarah.Al-Quran telah mengarungi jalan sejarah dengan
selamat,dan sesuai dengan zama.Kitab ini selalu terjaga dari segala bentuk manipulasi dan
kerusakan zaman,Sesungguhnya kami telah menurunkan adz-Dzikr (al-quran)dan Kami yang
menjaganya(QS.al-Hijr:9)

Al-Quran adalah undang-undang islam.dia landasan islam yang paling mendasar.hukum


ini harus diketahui latar belakangnya dan dipahami dengan jelas.seluruh pristiwa layak untuk
diidintifikasi secara jeli.1

Al –Quran adalah firman Allah Swt.Buku suci ini mengandung pesan samawi yang
diperantarai oleh wahyu.Wahyu adalah ilham yang gaib dari sisi malakut al-A’la yang turun
ke alam ini.

Allah Swt berfirman melalui lisan rasulullah saw,


Dan sesungguhnya al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam yang
dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril),ke dalam hatimu (Muhammad saw) agar engkau
termasuk orang yang memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas(QS.Asy-Syuara:
192-195)
Itulah bagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepada mu...(QS.A-Isra:39.)
B. Wahyu secara etimologi
Secara kebahasaan, wahyu memiliki banyak arti yang berbeda-beda diantaranya adalah:
Isyarat, Tulisan, dan lain-lain.
Menurut Raghib Ishfhani, wahyu adalah isyarat yang cepat.
Menurut Abu Ishaq, dalam pengertian semua bahasa adalah pemberitahuan secara
rahasia,karena itulah ilham disebut dengan wahyu.

_________________
1
Muhammad Hadi Ma’rifah,sejarah al-Qur’an(jakarta:AL-HUDA 2007),hlm:2
Wahyu dalam Al-Qur’an memiliki empat arti:
1. Isyarat secera rahasia ‘
Adalah pemaknaan wahyu secara kebahasaanyang terdapat dalam QS.Maryam:11
2. Petunjuk Naluriah
Yaitu petunjuk-petunjuk yang bersifat naluriah yang terdapat di dalam diri semua
makhluk. Setiap maujud,baik itu benda padat,tumbuhan,hewan dan manusia,secara
instingtif mengetahui jalan keabadian dan keberlangsungan hidupnya. Petunjuk
naluriah ini dalam Al-Qur’an disebut wahyu.
3. Ilham (bisikan gaib)
Kadang kala manusia menerima pesan, tetapi tidak mengetahui dari mana asal pesan
tersebut. Biasanya pesan ini muncul dalam kondisi terdesak ketika dia menganggap
telah menapaki jalan buntu. Tiba-tiba, muncul pencerahan dari dalam hati yang
memberitahu adanya jalan terang dan memberi harapan untuk terbebas dari kesulitan
tersebut. Berkenaan dengan ibunda Nabi Musa a.s al-Qur’an akan mengisahkan,
Dan Kami ilhamkan kepada ib musa,”susuilah dia,dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka hanyutkan lah dia ke sungai(Nil).Danjanganlah kamu khawatir dan
jangan bersedih hati,karna sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu,ddan menjadikannya (salah seorang)dari para Rasul .”(QS.al-Qashash:7).2
4. Wahyu Risali
Wahyu ini hanya khusus untuk nabi. Didalam Al-Qur’an, wahyu risali disebut lebih
dari tujuh puluh kali:
Demikianlah Kami wahyukan kepada Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu
memberi peringatan kepada penduduk Mekkah dan penduduk(negeri-negeri)
sekelilingnya(QS.Asy-Syura:7)
C.Sejarah wahyu diturunkan
Ketika menerima wahyu secara langsung ,tanpa perantara,Rasulullah saw merasa
ada yang membebani dirinya .Teramat berat sehingga tubuhnya menggigil.dan mengucurkan
kalimat deras. Ketika wahyu itu sampai kepada beliau disaat beliau menunggang kuda
atawuunta,maka punggung hewan tersebut membungkuk dan hampir mengenai tanah.
Ali bin Abi thalib berkata.”Ketika surah al-maidah diturunkan kepada Rasulullah
saw,beliau sedang menunggang kuda yang bernama Syahba.Wahyu telah membuat beliau
menjadi berat,sehingga hewan yang berdiri itu tergantung.Aku melihat pusar hewan itu
hampir nyaris terkena tanah.pada saat itu Rasulullah saw tak sadarkan diri dan tangan beliau
berada d atas kepala seorang sahabat.”3

_______________________
2
Penegasan ini menunjukan arti kata”wahyu”secara umum_peny
3
Tafsir al-Ayyasyi,jilid 1,hlm.388
Ubadah bin Suamid berkata.”Ketika wahyu turun,wajah Rasulullah saw pucat pasi.pada saat
itu beliau menundukan wajahnya.kemudian para sahabat juga mengikuti beliau.”4
Kita tidak mengerti mengapa Rasulullah saw mengalami hal demikian,kita tidak
mengetahui hakikat wahyu itu sendiri.untuk mengetahui lebih rinci,silahkan merujuk ke
kitab-kitab yang membahas tentang wahyu dan cara turunnya .5

___________________________
4
Tahabaqat Ibn Sa’d.jilid 1.hlm.131
5
At-Tamhid fi ulum al-Quran karya Muhammad Hadi Ma’rifat,jilid 1,hlm.66 dan seterusnya.
D.Ayat yang pertama dan terakhir diturunkan
Permulaan ayat yang diturunkan ialah beberapa ayat pada permulaan surah Al-Alaq
(Iqro’bismi Robbika), seperti telah diterangkan dalam hadist Bukhori. Dan adapu ayat
terakhir diturunkan adalah firman Allah s.w.t dalam surah Al-Baqoroh ayat 281 yang
terjemahannya :

“Dan peliharalah dirimu dari (‘adzab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu
semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang
sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak
dianiaya.”

Ini adalah pendapat yang benar dan kuat menurut hasil seleksi para ulama yang
tokohnya As-Sayuthy. Pendapat ini dikutip dari seorang tokoh ummat, yaitu Abdullah bin
Abbas yang diriwayatkan oleh Nasa’I dari ‘Ikrimah dari Ibnu Abbas. Yang berkata:

“Dari Nabi setelah turun ayat itu hanya hidup sembilan hari yang kemudian beliau wafat
pada malam senin tanggal 3 Robi’ul awwal”

___________________________
At-Tibyan hlm.29-30
E. Penafsiran Al-Qur’an

Tafsir adalah kunci untuk membuka gudang simpanan yang tertimbun dalam
al-qur’an. Tanpa tafsir orang tidak akan bisa membuka gudang simpanan tersebut
untuk mendapatkan mutiara dan permata yang ada didalamnya. Dan inilah yang
menjadi tujuan para mufassir (sebutan untuk orang yang menafsirkan alqur’an) untuk
menafsirkan ayat-ayat alqur’an.
Tafsir menurut bahasa ialah “pembahasan” atau “keterangan” dan menurut
istilah adalah “ilmu untuk mengetahui kandunga kitab Allah yang diturunkan kepada
Nabi s a w. dan penjelasan serta pengambilan hukum secara hikmah-hikmahnya.
Kata lain tafsir ialah ta’wil yang berasal dari kata “aul” yang artinya kembali.
Sebagian ulama (ada yang berpendapat) bahwa ta’wil adalah murodif (sinonim) kata
tafsir. Dan adapun menurut istilah mutaqoddimin (Ulama terdahulu) ta’wil artinya
tafsir. Bila dikatakan mereka ta’wil alqur’an atau tafsir alqur’an pengertiannya sama.
Tafsir adalah makna zhahir dari ayat al-qur’an sedang ta’wil ialah menguatkan
sebagian makna dari beberapa beberapa makna yang tercakup dalam pengertisn ayat
yang mungkin mempunyai beberapa pengertian.

1. Pembagian Tafsir

a.Tafsir Riwayat (ma’tsur)


Ialah rangkaian keterangan yang terdapat dalam al-qur’an dan menggunakan
As-sunnah atau penafsiran menurut atsar yang timbul dari kalangan sahabat.
b. Tafsir Diroyah (ro’yu)
Ialah ijtihad yang didasarkan pada dasar-dasar yang shahih, kaidah yang murni
dan tepat, bisa diikuti serta sewajarnya diambil oleh orang yang hendak mendalami tafsir al-
qur’an atau mendalami pengertiannya.
c. Tafsir Isyary dan Gharaibut Tafsir
Adalah penafsiran al-qur’an yang berlainan menurut zhahir ayat karena ada
petunjuk-petunjuk yang tersirat dan hanya oleh sebagian ulama, atau hanya diketahui oleh
orang yang kenal akan Allah yaitu orang berpribadi luhur dan sungguh terlatih jiwanya
(mujahadah).

___________________
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an. Juz 1. hal. 34
F. Terjemahan Al-qur’an

Terjemahan alqur’an adalah salah satu topik yang paling penting dalam kajian
alqur’an saat ini.

Anda mungkin juga menyukai