Disusun Oleh:
M. Azmi
1520311043
Kelas: KPS-NONREG/B
KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH
MAGISTER SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-quran merupakan kitab suci yang berisi petunjuk untuk kehidupan
umat manusia di dunia ini. Oleh karena itu menjadi amat penting bagi kita
sebagai umat Islam untuk memahami Al-quran dengan sebaik-baiknya
sehingga Al-quran bisa kita pahami dengan benar lalu kita gunakan sebagai
pedoman hidup di dunia ini dengan sebenar-benarnya. Al-quran adalah
risalah Allah kepada manusia semuanya. Maka tidaklah aneh apabila Alquran dapat memenuhi semua tuntutan kemanusiaan.
Al-quran terdiri dari 30 juz, 114 surah, 6666 ayat ( menurut Ibnu
Abbas : 6616 ayat ), 77.439 kosa kata, dan 325.345 huruf. Sekaligus sebagai
mukjizat yang terbesar diantara mukjizat-mukjizat yang lain.1 Turunnya Alquran dalam kurun waktu 23 tahun, dibagi menjadi dua fase. Pertama
diturunkan di Mekkah yang biasa disebut dengan ayat-ayat Makiyah. Dan
yang kedua diturunkan di Madinah disebut dengan ayat-ayat Madaniyah.
Al-quran sebagai kitab terakhir dimaksudkan untuk menjadi
petunjuk bagi seluruh umat manusia (hudan linnas) sampai akhir zaman. Alquran tidak mengkhususkan pembicaraannya kepada bangsa tertentu, seperti
kepada bangsa Arab saja, misalnya. Begitu juga ia tidak mengkhususkan
pembicaraannya kepada satu kelompok tertentu saja, seperti kepada kaum
Muslim saja. Melainkan, ia juga mengarahkan pembicaraannya kepada orangorang non-Muslim. Di dalamnya terkandung nilai-nilai yang luhur yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dalam berhubungan dengan
Tuhan maupun hubungan manusia dengan sesama manusia lainnya dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Fazlur Rahman mengemukakan
tentang tema-tema pokok yang terkandung dalam Al-quran yang meliputi :
BAB II
PEMBAHASAN
2 M. Yusran Asmuni, Dirasah Islamiyah I Pengantar Studi Alquran Hadits Fiqh dan Pranata
Sosial ( Jakarta : PT. Raja Grafindo. 1997) , hlm.43
A. ILMU AL-QURAN
Yang dimaksud dengan illmu Al-Quran adalah seluruh pembahasan
yang berhubungan dengan Al-Quranul Majid yang abadi, baik dari segi
penyusunannya, pengumpulannya, sistematikanya, perbedaan antara surat
makiyah dan madaniyah, pengetahuan tentang nasikh dan mansukh,
pembahasan tentang ayat-ayat yang muhkamat dan mutasyabihat, serta
pembahasan-pembahasan lain yang berhubungan dengan Al-Quran.
Adapun tujuan dari studi ilmu Al-Quran adalah:
1. Memahami kalam Allah Azza Wajalla, sejalan dengan keterangan dan
penjelasan dari Rasulullah SAW. serta sejalan pula dengan keterangan
yang dikutip oleh para sahabat dan tabiin tentang interpretasi mereka
mengenai Al Quran.
2. Mengetahui cara dan gaya yang dipergunakan oleh para Mufassir dalam
menafsirkan Al-Quran dengan disertai penjelasan tentang tokoh-tokoh
ahli tafsir yang ternama serta kelebihan-kelebihannya.
3. Mengetahui persyaratan-persyaratan dalam menafsirkan Al-quran.
4. Mengetahui ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan untuk itu.
1. Definisi Al-Quran
Kalam yang bersifat mujizat, yang diturunkan atas Rasul saw., ditulis
pada beberapa mushaf, diriwayatkan secara nutawatir, dan menjadi
ibadah membacanya.3
Al- Quran adalah kalam Allah yang tiada tandingannya
(mukjizat), diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para
Nabi dan Rasul dengan perantaraan Malaikat Jibril Alaihis salam,
dimulai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, dan
ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah.
Nama-nama Al-quran dan Alasan penamaannya:
a. Alasan dinamainya dengan Al-Quran ialah karena banyak kata-kata
Al-Quran terdapat dalam ayat, antara lain firman Allah SWT : surat
qaaf :
b. Alasan Al dinamai dengan Al-furqan sebagaimana tertera dalam
2.
Wahyu
Al-Quran adalah kitab Allah yang diturunkan kepada hamba-Nya
Muhammad SAW. Beliau mengetahui ayat-ayat Allah di mana sebelumnya
3. Ilham
5 Dr. H. Ahmad Zuhri, Lc, MA, Studi AlQuran dan tafsir, (Jakarta Selatan : Hijri
Pustaka Utama, 2006) hlm.153
Kata ilham berasal dari kata yang berarti menelan. Ketika berubah ke
wazan ifal, yakni alhma yulhimu ilhaman, maka kata ilham bermakna
menelan dalam arti menghujamkan ke dalam jiwa, Allah berfirman;
menerangkan
maknanya
dan
menjelaskan
apa
yang
oleh
keadaan
susunan
dan
beberapa
b. Gramatika
atau aturan
baikmengenai kata-kata tunggalnya, maupun mengenai tarkibtarkibnya. Tegasnya mengeetahui ilmu tashrif dan ilmu nahwu.
7 Mashuri sirojuddin Iqbal dan A. pudlali. Pengantar Ilmu Tafsi (Bandung: Angkasa
Bandung. 1989), hlm.100.
hukum.
Ilmu asbabul nuzul dan qisah-qisah. Dengan ilmu asbabul nuzul
j.
istilah
yaitu, metode
tafsir
sebagai
cara
menafsirkan
karena alquran
diturunkan dalam bahasa mereka. Paling tidak ada dua alasan yang
dikemukakan Muhammad husein adz-dzahabi:
Pertama meskipun sahabat rasul orang arab dan berbahasa
dengan bahasa arab, mereka hanya mengetahui secara umun ayat
alquran yaitu zahirnya dan hukum-hukumnya. Pada hal alquran
mempunyai makna batin dan makna-makna yang memerlukan
pembahasan dan pemikiran bahkan dalam hal-hal tertentu para sahabat
itu mempertanyakan kepada rasul.
Alasan kedua adalah kenyataan pada kitab-kitab yang kita
temukan sekarang banyak perbedaan pendapat mereka dari segi
bahasa. Dalam kedua pandangan tentang kemampuan sahabat rasul
saw. Memahami alquran, kedua ulama sepakat bahwa secara lembaga
shahabat rasul saw, ditinggalkan rasuk saw dalam keadaan mampu
memehami alquran al-karim. Sebab itulah tafsir alquran yang
disampaikan sahabat rasul hukumnya marfu, artinya dihukumkan
9 Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran Alquran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 5556.
tafsir
bi-alrayi,
abdul
azhim
az-zarqani
memeebagi tafsir bi al-rayi kepada tafsir al-mahmud dan rafsir almuzdmum. Tafsir al-mahmud adalah tafsir shahabat, tabiin tafsir
yang dikemukakan orang yang menafsirkan alquran yang
berpegang kepada tafsir alquran dengan alquran, tafsir alqurqan
yang disampaikan rasul saw.
c. Tafsir Bi Al- Isyari
Bayan fi Tafsir Alquran .Kitab beliau terdiri atas 30 jilid. Tafsir atTabari sangat terkenal di kalangan mufasir yang datang sesudahnya
karena kitab tersebut menjadi rujukan pertama, terutama dengan adanya
11 Manna Khalil al-Qattan, Mabahits Fi Ulumil Quran terj. Mudzakir AS, ( Jakarta ,
PT. Litera Antar Nusa : 2009 ) hlm.7
Kitab tafsir Bahr al-Ulum. Ahli fikih Mazhab Hanafi yang terkenal
dengan panggilan Imam al-Huda. Ada tiga naskah Bahr al-Ulum. Satu
naskah terdiri atas tiga jilid dan terdapat di Dar al-Kutub al-Misriyyah
(Mesir). Dua naskah lainnya masing-masing terdiri atas dua dan tiga
jilid serta terdapat di perpustakaan Universitas Al-Azhar.
3. As-Suyuti dengan karyanya ad-Durr al-Mansur fi at-Tafsir al-Ma'tsur
yang terdiri atas enam jilid. Ia menyebutkan, kitab tafsir ini berisi
penafsiran Rasulullah SAW. Di dalamnya, terdapat sepuluh ribu hadis,
baik yang marfu' maupun yang mauquf (yang disandarkan kepada
sahabat). Uraian dalam tafsir dikaitkannya pula dengan masalah
kebahasaan, seperti i'rab, balagah, dan badi' (keindahan susunan kata
Alquran).
4. Fakhruddin ar-Razi dengan karyanya Mafatih al-Gaib. Kitab ini terdiri
ISLAM
a) Fase Sebelum Kodifikasi
dan
Abbasyah
pada
periode-periode
awal
pemerintahannya.
1) Perkembangan Ulumul Quran Abad II H.
12 Qurais Shihab dkk, Sejarah dan Ulumul Quran ( Jakarta, Pustaka Firdaus : 1994 ) hlm. 4
Pada abad III selain tafsir dan ilmu tafsir para ulama mulai
menyusun beberapa ilmu Al-Quran (ulumul quran), diantaranya:
Mubhamat Al-Quran.
Ibn Al-Jauzi karyanya Funun Al-Afnan Fi Ajaib Al-Quran
Mutasyabih.
Ibn Abd As-Salam / Al Izz karyanya Ilmu Majaz Al-Quran.
Abu Syamah karyanya Al-Mursyid Al-Wajiz Fi Ulum AlQuran Tataallaq Bi Al-Quran Al-Aziz
Qowaid At-Tafsir.
Jalaludin Abdurrahman Bin Kamaluddin As-Suyuti karyanya
berasal
dari
pengertiantimur, kata-kata
kata Orient
tersebut
berarti
yang
mengandung
ilmu-ilmu
yang
Tabel 1
Perkembangan Al-quran16
Tahun
1143
peristiwa
Al-quran berbahasa latin, Liber legis Saracenorum quem alcoran vocant oleh
1530
Robert of Ketton
Al-quran pertama kali di cetak di kota Bunduqiyah ( Venisia ) Italia yang
1547
1616
1647
1649
1694
1698
1772
1787
Ludovico Marraci
Al-quran berbahasa Jerman, Die turkische Bibel oleh DF Mergellin
Percetakan umat Islam yang pertama didirikan oleh Malay Usman ( Sultan
Ottoman Turki ) di St. Petersburgh, Rusia
15 W. Montgomery Watt , Pengantar Studi Al-quran ( Jakarta : Rajawali pers :1991 ) hlm.
273
16 Abah Salma Alif Sampayya , Keseimbangan Matematika dalam Alquran , ( Jakarta:
Republika , 2007 ) hlm. 11
1828
1834
1838
1842
Arabicus
Al-quran dicetak di Persia ( Iran )
Al-quran dan terjemahan berbahasa Jerman oleh Gustav Lebercht Fluguel ,
1877
1923
1953
1955
1966
1967
Interperted
Jerman der Qoran oleh Rudi Paret
Terjemahan Al-quran berbahasa Indonesia Al-quran dan terjemahnya
yang disusun oleh pemerintah Indonesia dengan anggotanya Hasbie Assidiqie ,
Bustami, A.Gani. Muchtar Yahya, Mukti Ali, dan yang lainnya yang bekerja
selama 8 tahun
3) KRITIK ANALISIS TERHADAP KAJIAN ORIENTALIS
Ternyata tidak semua orientalis, mempunyai pemikiran sama,
dimana mereka mempelajari Islam untuk menyerang Islam itu, tetapi
justru banyak diantara mereka juga yang membela Islam, seperti
William Montogomery Watt, yang diklaim sebagai orientalis objektif
dan paling simpatik terhadap Islam, berpendapat bahwa kebenaran
kenabian Muhammad didasarkan pada fakta sejarah umat Islam sendiri.
Bagi Watt, pesan-pesan (massage) wahyu Nabi Muhammad telah
mengantarkan komunitas umat Islam berkembang sejak masa kerasulan
Muhammad hingga sekarang, umat Islam menaati ajaran, merasakan
kepuasan dan kebahagiaan, serta menjadi saleh dan taat dalam
keislamannya, meskipun hidup dalam lingkungan yang sulit. Ia
menyatakan,
Hal-hal
tersebut
menghasilkan
konklusi
bahwa
17 Ibid., hlm. 28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Al-Quran adalah: Kalam yang bersifat mujizat, yang diturunkan atas
Rasul saw., ditulis pada beberapa mushaf,diriwayatkan secara nutawatir, dan
menjadi ibadah membacanya.
Dari sudut isi atau substansinya, fungsi Al-Quran sebagai tersurat dalam namanamanya adalah sebagai Al-Huda (petunjuk), Al-Furqon (pemisah), As-Syifa
(Obat), Al Mauidzoh (nasehat). Ulama membagi tafsir alquran berdasarkan
metode penafsiran menjadi tiga macam, yaitu: Tafsir Al-riwayah/ Tafsir Bi Almatsur, Tafsir Bi Ad-Dirawayah/ Tafsir Bi Al-rayi, Tafsir Bi Al- Isyari,
Perkembangan studi Alquran dikalngan umat Islam terdiri dari beberapa
fase, mulai dari fase sebelum kodifikasi hingga ke fase modern . Perkembangan
Studi Alquran juga dilakukan oleh kesarjanaan Barat ( Orientalis ), yang Boleh
jadi motivasi awal orang orang barat mempelajari Islam, tidaklah untuk
menyerang Islam. Mungkin saja pada awalnya mereka benar-benar mempelajri
Islam sebagai suatu ilmu. Namun akhirnya orientalis tetap saja membawa bau
sentiment barat (baca: Kristen) terhadap Islam.
Tidak semua orientalis, mempunyai pemikiran sama, dimana mereka
mempelajari Islam untuk menyerang Islam itu, tetapi justru banyak diantara
mereka juga yang membela Islam, seperti William Montogomery Watt, E
Renan,dan lain sebagainya. Bahkan Kejujuran para orientalis dalam mengkaji
Islam ternyata membawa dampak yang baik , Tidak sedikit dari mereka yang
masuk Islam seperti Lord Hedley, Aten kaeeeDinech, penyair Jerman gothe, dan
Dr. Gerinech sebagai seoarang anggota parlemen Prancis.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ash-Shaabuniy , Muhammad, Studi Ilmu Al-quran. Bandung : CV Pustaka
Setia :1999
Asmuni, M. Yusran. Dirasah Islamiyah I Pengantar Studi Alquran Hadits Fiqh
dan Pranata Sosial. Jakarta : PT. Raja Grafindo. 1997
Alif
Sampayya,
Abah
Salma, Keseimbangan
Matematika
dalam
Al-