PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kata mukjizat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan sebagai “kejadian
ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia”.Kata mukjizat terambil dari kata
bahasa Arab (a’jaza) yang berarti “melemahkan atau menjadikan tidak mampu”.Mukjizat
didefinisikan oleh pakar agama Islam, antara lain sebagi “suatu hal atau peristiwa luar biasa
yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi,sebagai bukti kenabiannya yang
ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa,namun
mereka tidak mampu melayani tantangan itu.1
Jika kita berkata “mukjizat Al-Quran” maka berarti bahwa mukjizat (bukti kebenaran)
tersebut adalah mukjizat yang memiliki atau yang terdapat di dalam Al-Quran,bukannya
bukti kebenaran yang datang dari luar Al-Quran atau faktor luar.Al-Quran biasa di
definisikan sebagai “firman Allah yang disampaikan oleh malaikat jibril sesuai redaksinya
kepada Nabi Muhammad SAW, dan diterima oleh umat islam secara tawatur”.2
Maka dari itu, para penulis akan mencoba untuk sedikit menguraikan tentang
“Kemukjizatan Al-Quran “ secara umum.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
1
M.QuraishShihab,”Mukjizat Al-Quran “(Bandung:PT.Mizan,2006.),23.
2
M.Quraish Shihab,”Mukjizat Al-Quran”,43.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti telah dikemukakan dalam uraian tentang pengertian mukjizat bahwa setiap
nabi datang dengan mukjizat yang berkaitan dengan “Keahlian masyarakatnya”.Hal ini
karena suatu keistimewaan baru dapat menjadi bukti bila aspek yang di kemukakan dapat
dimengerti oleh mereka yang ditantang , dan bahwa bukti tersebut akan semakin
membungkamkan bila aspek tantangan yang dimaksud menyangkut sesuatu yang dinilai
sebagai keunggulan yang ditantang.Al-Quran pertama kali berinteraksi dengan masyarakat
Arab pada masa Nabi Muhammad SAW.Keahlian mereka adalah bahasa dan sastra Arab, di
mana terjadi musabaqah (perlombaan) dalam menyusun syair atau khutbah,petuah dan
nasihat. 3
Dalam kondisi masyarakat yang demikian itu Allah mengutus Nabi Muhammad
dengan bekal mukjizat Al-Quran yang menggunakan bahasa Arab yang tinggi nilai
kesusastraannya, agar dapat dipahami dan diamalkan isi kandungannya, yang di mana telah di
jelaskan oleh Allah dalam surah (Asy-Syura : 7)5 yang artinya:
3
M.Quraish Shihab,”Mukjizat Al-Quran”,111.
4
Moh.Chadziq Charisma,”Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Quran”,(Surabaya: PT.Bina Ilmu
Jln.Tunjungan 53 E,1991.),15-16.
5
Moh.Chadziq Charisma,”Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Quran”,16.
2
“Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al-Quran dalam bahasa Arab,supaya kamu
memberi peringatan kepada Ummul Quro (penduduk makkah) dan penduduk negeri negeri
sekelilingnya”.
Kalau kita perhatiakan ayat diatas, maka jelas bahwasanya Allah sengaja
mewahyukan Al-Quran yang menjadi bekal mukjizat Nabi Muhammad dengan
mempergunakan bahasa Arab, bahasa dari penduduk dunia yang paling tinggi pada masa itu,
agar mereka membaca, memahami dan melaksanakan petunjuk-petunjuknya, serta rela
meninggalkan semua larangan yang ditetapkannya, karena bangsa arab pada masa itu telah
terbiasa mendengarkan dan menghayati susunan bahasa sastra yang tingggi dari gabungan
karya penyair atau susunan para orator yang mahsyur.
Di samping itu mereka juga dapat mengetahui dan menjadi peringatan agar dipikirkan
bahwa Al-Quran disusun dengan menggunakan bahasa sastra yang mengungguli susunan
bahasa yang biasa dipergunakan oleh para penyair dan orator yang termahsyur dari kalangan
mereka.6
Prinsip ajaran Islam yang terkandung dalam ayat Al-Quran yang mendasar adalah
satu,yaitu tentang ke-Esaan Allah.Prof.Dr.Ahmad Amin memberikan penjelasan bahwa,
“Puncak lambang yang di tetapkan oleh Islam untuk ke-Esaan Allah itu ialah “La ilaha illa
Lah”.Itulah selalu syiar Islam,itulah selalu lambang hidupnya.8Akal pikiran manusia yang
6
Moh.Chadziq Charisma,”Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Quran”,17.
7
Mohammad AlyAsh Shabuny,”Pengantar Studi Al-Quran” (At-Tibyan),(Bandung,
Alma’arif,1984),119
8
Moh.Chadziq Charisma,”Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Quran”,56.
3
sehat dan murni harus sampai kepada kepercayaan itu, karenanya akal manusia harus dilatih,
dibimbing dan dididik dengan mengajaknya memperhatikan tanda-tanda kebesaran dan
keagungan Allah yang dimanifestasikan dalam wujud alam semesta, termasuk juga diri
manusia itu sendiri.Dan manusia harus sanggup memikirkan dan meneliti rahasia alam ini
untuk membuktikan adanya Zat Yang Maha Kuasa, Yang Mencipta dan Maha Esa.
Agama Islam dengan bekal Al-Quran nya sanggup memberikan pengaruh yang besar
sekali manfaatnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik pada zaman
keemasan sampai pada zaman modern saat ini, adapun ilmu pengetahuan yang terkandung
dalam Al-Quran yang dapat dibongkar rahasianya, antara lain : tentang asal-usul kejadian
manusia, tentang masa melahirkan, tentang bahayanya minuman keras dan sejenisnya,
tentang asal usul kejadian alam semesta, dan lain sebagainya.
Di dalam Al-Quran banyak diberitakan tentang berita-berita yang bersifat gaib, baik
berupa sejarah para Nabi dan Rosul terdahulu atau orang-orang yang saleh dan yang ingkar
maupun masalah yang lain yang tidak dapat diungkapkan oleh manusia,juga rahasia alam
semesta yang belum terungkap.
4.Al-Quran mendorong manusia memperhatiakan urusan dunia dan akhirat secara serentak.
Berbakti kepada Allah bukan berarti harus menempuh jalan dengan cara menjauhkan
diri dari urusan duniawi, melainkan manusia harus bekerja, beramal dan bertindak
menciptakan kesejahteraan di dalam alam yang wujud ini.Untuk mengabdi dan berbakti
kepada Allah memang manusia harus menempuh jalan mengesakan Allah dan menyatukan
antara isi hatinya dengan ucapan dan perbuatanya dalam bentuk kepribadatan yang seluas
luasnya, mengamalkan ilmu dan melakukan kebajikan yang semata mata yamg di tujuakan
untuk mencapai keridhaan Allah.
4
Karena itu memutuskan hubungan dengan urusan dunia dan segala nikmat yang
dikaruniakan di dalamnya bukanlah sikap yang paling terpuji, bahkan sebaliknya, menjadikan
suatu sikap apatis terhadap hukum sunnatullah dan menentang fitrah kemanusiaan.
Dari kedua tanggapan diatas kita dapat mengetahui keluasan isi kandungan Al-Quran
yang menyangkut aspek hidup dan kehidupan manusia serta lain-lainya.Umpamakan saja Al-
Quran itu angkasa raya, maka semakin tinggi orang mengarunginya, tentu semakin banyak
rahasia yang belum terungkap.Dan semakin jauh orang meneliti rahasia lainnya, tentu
semakin luaslah pelajaran yng bisa ditemukan menjadi bukti dari kebesaran dan
keistimewaan dari kemukjizatan Al-Quran.
9
Moh.Chadziq Charisma,”Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Quran”,40.
10
Moh.Chadziq Charisma,”Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Quran”,41.
5
Al-Quran adalah petunjuk bagi umat manusia, yang isinya syarat dengan ajaran-ajaran
dan prinsip hidup untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat.Al-Quran juga
membicarakan isyarat ilmiah dan ilmu kauniyah seperti konsep-konsep dasar biologis,
kegunaan air bagi kehidupan, serta membicarakan fenomena fenomena geologi dan
reproduksi.11
1.Ilmu Kuniyah tunduk kepada undang-undang yang telah ditetapkan.Al-Quran adalah kitab
hidayah dan i’jaz.Dengan demikian Al-Quran tidak membicarakan hakikat ilmu alam,
bintang, dan kimia.
4.Al-Quran menjelaskan bahwa alam adalah ruang lingkup hidayah, membicarakan raasin
langit dan bumi, apa yang tersembunyi di daratan, lautan, dan sebagainya.
5.Bahasa yang digunakan oleh Allah SWT dalam mengungkapkan ayat kauniyah adalah
dengan bahasa yang indah.
Dan berikut ini adalah sebagian tentang kemukjizatan Al-Quran dari aspek ilmu13:
1.Kesatuan Alam
Teori ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa bumi adalah salah satu
dari sekumpulan planet yang telah memisah dan membeku sehingga cocok dihuni oleh
manusia.Teori ini dedukung oleh adanya gunung berapi yang memuntahkan lahar panas,
terdapat dalam Al-Quran surah Al-Anbiya [21]: 30 yang artinya :
“Tidaklah orang-orang kafir tahu,bahwa beberapa langit dan bumi adalah keduanya
bersatu, lalu kami belah keduanya, kami jadikan tiap-tiap sesuatu yang hidup di
air.Tidakkah mereka percaya?” (Q.S Al-Anbiya [21]: 30).
Masbukin, ”Kemukjizatan Al-Quran”, dalam Jurnal Pemikiran Islam Vol.37, No.2 Juli-
11
Desember2012,176
12
Masbukin, ”Kemukjizatan Al-Quran”, dalam Jurnal Pemikiran Islam,176.
13
Masbukin, ”Kemukjizatan Al-Quran”, dalam Jurnal Pemikiran Islam,177.
6
2.Terjadinya Perkawinan Dalam Tiap-tiap Benda
Orang berkeyakinan bahwasanya perkawinan itu berlaku pada dua jenis, yaitu
manusia dan hewan.Kemudain datang ilmu pengetahuan modern bahwasanya perkawinan itu
terjadi pula pada tumbuha-tumbuhan dan benda mati.Bahkan pada tiap tiap benda yang ada di
alam ini,juga terjadi perkawinan.Penemuan ini bahkan sudah di dahului oleh Al-Quran
seperti dalam surah Al-Zariyat ayat 49 yang artinya:
Pada abad yang silam, tepatnya di Inggris tahun 1884 M telah digunakan cara untuk
mengenali seseorang lewat sidik jarinya.Kemudian cara ini diikuti pula oleh setiap
negara.Karena disebabkan bahwa kulit jari-jari setiap manusia memiliki garis yang berbeda
dan garis itupun tidak akan berubah, berbeda dengan garis tubuh lainya.Tidak ada yang
hampir sama atau serupa.Sungguh itu pun suatu mu’jizat Allah, masalah ini pun sudah
dijelaskan oleh Allah dalam Q.S Al-Qiyamah yang artinya :
“Adakan manusia mampu mengira bahwa kami tidak akan mengumpulkan tulang tulangnya?
Ya, kami kuasa mengembalikan semua jari-jarinya (mesti kecil-kecil)” (Q.S Al-Qiyamah
[75]: 3-4).
4.Berkurangnya Oksigen
Sejak manusia mampu menyeruak ruang angkasa dengan pesawat, maka pengamatan
dan penelitian telah sampai pada kesimpulan bahwa di angkasa oksigen berkurang.Mana kala
seorang penerbang meluncur tinggi ke angkasa, dadanya terasa sesak dan sulit
bernafas.Penemuan ini sebenarnya telah di singgung oleh Al-Quran jauh sebelum manusia
melakukan penerbangan, yang terdapat dalam Al-Quran surah al-An’am yang artinya :
“Barang siapa yang Allah kehendaki, Allah akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya
dia melapangkan dadanya untuk (mememul agama) Islam.Dan barang siapa yang dia
kehendaki Allah kesehatannya, niscaya Allah menjdikan dadanya sesak dan sempit seolah-
olah dia sedang naik kelangit”. (Q.S al-An’am [6] : 125).
7
Demikianlah diantara kandungan mukjizat Al-Quran dari hasil penelitian kemampuan
akal manusia yang hanya diberi setetes ilmu pengetahuan oleh Yang Maha Mengetahui.
14
Masbukin, ”Kemukjizatan Al-Quran”, dalam Jurnal Pemikiran Islam,178.
8
PENUTUP
KESIMPULAN
4.Al-Quran mendorong manusia memperhatiakan urusan dunia dan akhirat secara serentak
Dapat kita ketahui bahwa di dalam ayat-ayat Al-Quran pada prinsipnya mengandung
berbagai macam makna yang dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman di dalam menempuh
kelangsungan hidup manusia,sehingga manusia di dalam mengerjakan kegiatannya akan
selalu terbimbing dan diarahkan dengan yang benar,yang sesuai dengan fitrah kejadiannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10