Anda di halaman 1dari 2

Pelajaran 1 : Definisi Al-Qur’an secara bahasa dan Istilah

- Menurut Imam az Zujaj (w. 331 H) bahwa kata Qur’an itu berasal dari kata sifat, yakni (‫ ) ْالقَرْ ُء‬yang
sewazan (setimbang) dengan kata (‫ ) فُ ْعالَ ٌن‬yang artinya (ُ‫“ ) ْال َج ْمع‬kumpulan”. Hal itu dikarenakan al-
Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan
mengumpulkan intisari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya

Pelajaran 2 : Proses penurunan Al-Qur’an

- Ulama memberikan gambaran proses turunnya al-Qur’an dalam tiga keadaan, yaitu: (1) saat di al
lauhul mahfudz; (2) diturunkan ke baitul ‘izzah, dan (3) diturunkan ke dunia. Dan meski sanadnya
shohih, Dr. Subhi as Sholeh menolak pendapat diatas tersebut, karena turunnya Al-Qur’an yang
demikian itu termasuk bidang yang ghaib dan juga berlawanan dengan dzahir Al-Qur’an
- Proses penulisan Al-Qur’an dari wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW. Hingga selesai
dikumpulkan dalam sebuah tulisan berupa nushaf (kitab berjilid) pada zaman khalifah Utsman bin
Affan. Penulisan dan pengumpulan ini melewati 3 jenjang, yakni pada zaman Nabi, pada zaman Abu
bakar, dan pada zaman Utsman bin Affan. Terkecuali pada zaman Umar bin Khattab. Pada zaman
Sayyidina Umar radhiyallahu ‘anhu tidak disebutkan adanya proses penulisan kecuali sepeninggal
wafatnya Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu al-Qur’an yang disimpan oleh Sayyidina Umar
dan setelah beliau wafat diserahkan kepada Sayyidah Hafshah radhiyallahu ‘anha, putra dari khalifah
Umar dan istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

Pelajaran 3 : Bukti Keoutentikan Al-Qur’an

- Syarat-syarat mukjizat yakni :


a. Tidak sanggup dilakukan oleh siapapun selain dengan kekuatan dari Allah
b. Luar biasa dan berlawanan dengan hukum alam
c. Saksi dan bukti kebenaran dari pengakuan seorang Rasul
d. Tidak seorangpun yang dapat mengalahkan suatu mu’jizat
- Imam Jalaluddin as Suyuthi menjelaskan pembagian mukjizat sebagai berikut:
ِ ‫صيرهِتِم واَ ْكَثر مع ِجز‬
‫ات َه ِذ ِه ااْل َُّم ِة َع ْقلِيَّةٌ لَِفَر ِط ذُ َّكاِئ ِه ْم َو َك َم ِال اَْف َه ِام ِه ْم‬ ِ ِ ِ ِ‫ات بىِن اِسراِئل َكانَ ْ ِ ِ هِت‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ َ‫ت ح ِّسيَّةً لبَاَل َد ْم َوقلَّة ب‬ َ َ ْ َ ‫ َواَ ْكَث ُر ُم ْعجَز‬,ً‫َوه َي ا َّما ح ِّسيَّةً َوا َّما َع ْقليَّة‬
: Artinya
“Mukjizat adakalanya bersifat empiris dan adakalanya bersifat rasional (maksudnya
fenomena mukjizat adakalanya merupakan pengalaman empiris yang melibatkan indra
manusia yang menyaksikannya, dan adakalanya fenomena yang murni menggunakan akal
untuk dapat direnungi). Kebanyakan mukjizat Bani Israil adalah mukjizat empiris, karena
kebebalan mereka dan pendeknya nalar mata hati mereka, sedangkan kebanyakan mukjizat
umat ini (Islam) adalah mukjizat rasional karena kecerdasan pikiran mereka dan
kesempurnaan pemahaman mereka.” (Al-Itqan, hal 482).

Pelajaran 4 : Kemukjizatan Al-Qur’an


- Secara umum Aspek-aspek kemukjizatan Al-Qur’an terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Gaya bahasa ( Uslub ) adalah gaya bahasa khas, yang tidak dapat ditiru oleh siapapun
Keistimewaan Uslub Al-Qur’an antara lain :
1)Kelembutan al-Qur’an secara lafaz yang terdapat dalam susunan suara dan keindahan bahasanya.
2)Sesuai dengan akal dan perasaan, di mana al-Qur’an memberikan doktrin pada akal dan hati,
serta merangkum kebenaran dan keindahan sekaligus.
3)Keindahan dalam kalimat serta beraneka ragam bentuknya, yaitu satu makna diungkapkan dalam
beberapa lafaz dan susunan yang bermacam-macam yang semuanya indah dan halus.
4)Al-Qur’an mencakup dan memenuhi persyaratan antara bentuk global (ijmal) dan bentuk yang
terperinci (tafsil).
5)Kalimat-kalimat yang lugas dapat dimengerti secara langsung
#denis@official
Contoh Uslub Al-Qur’an : Misteri Angka 19. Di antara keistimewaan kerapihan penyusunan kata-
kata itu pada angka 19, yakni jumlah huruf yang terdapat pada kalimat basmalah.Kalimat ‫بسم هللا‬
‫ الرحمن الرحيم‬terdiri dari 19 huruf dan setiap katanya terulang 19 kali dalam surah-surah al-Qur’an,
atau beberapa kali kelipatan angka 19, dengan penjelasan sebagai berikut:
a) Kata ‫ اسم‬berulang 19 kali di dalam al-Qur’an
b) Kata ‫ هللا‬berulang 2698 kali, itu berarti = 19 x 142
c) Kata ‫ الرحمن‬berulang 57 kali, itu berarti = 19 x 3
d) Kata ‫ الرحيم‬berulang 144 kali, itu berarti = 19 x 6

b. Isi Kandungannya
Dilihat dari isi kandungannya, kemukjizatan Al-Qur’an antara lain adalah :
1. Al-Qur’an mengungkapkan berita-berita yang bersifat ghaib, seperti berita tentang masa lalu
dan berita tetang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, baik didunia maupun diakhirat.
2. I’Jajul Ilmi, yakni kemukjizatan ilmu pengetahuan Al-Qur’an mengungkapkan isyarat-isyarat
rumit terhadap suatu pengetahuan sebelum dunia ilmu pengetahuan itu sendiri sanggup
menemukannya.

Pelajaran 5 : Pokok-pokok Isi Al-Qur’an :


- Kajian Aqidah : Q.S. Al-Ikhlas : 1-4, Q.S. Al-Baqarah : 163, Q.S. Al-Baqarah : 185
- Kajian Ibadah : Q.S. Az-Zariyat : 56, Q.S. Al-Baqarah : 21
- Kajian Muamalah : Q.S. An-Nisa : 29, Q.S. Al-baqarah : 282
- Kajian Akhlak : Q.S. Al-Qalam : 4, Q.S. Al-Ahzab : 21
- Kajian Hukum : Q.S. An-Nisa : 105, Q.S. Al-Maidah : 90
- Kajian Sejarah ; Q.S. Yusuf : 111, Q.S. Al-Furqan : 37-39

Pelajaran 6 : Struktur ayat dan surat dalam Al-Qur’an


- Komposisi dan pembagian Al-Qur’an :
a. Menurut Imam Hafs, Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 Juz dan 6.236 ayat
b. Menurut Imam Warsy, Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 Juz dan 6.214 ayat
c. Menurut Imam Ad-Dur Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 Juz dan 6.262 ayat
d. Menurut mashur kalangan ulama, Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 Juz dan 6.666 ayat
- Manzil, yakni adalah sebuah sistem pembagian pembacaan Al-Qur’an untuk memudahkan
penyelesaian (pengkhataman) Al-Qur’an selama 7 hari ( 1 minggu ). Manzil terdiri dari 7 bagian,
yaitu :
Manzil Juz Surah Dari Surah Hingga Surah
1 1-6 1-4 Al-Fatihah An-nisat
2 6-11 5-9 Al-Ma’idah At-Taubah
3 11-14 10-16 Yunus An-Nahl
4 15-19 17-25 Al-Isra’ Al-Furqan
5 19-23 26-36 Asy-Syu’ara Yasin
6 23-26 37-49 Ash-Shaffat Al-hujur
7 26-30 50-114 Qaf An-Nas

- Mu’jam (kamus kumpulan), yaitu kamus khusus Al-Qur’an untuk mencari ayat-ayat yang
berhubungan dengan suatu isi tertentu. Kamus Al-Qur’an ini biasa menggunakan daftar istilah untuk
mengumpulkan daftar bahasan-bahasan tertentu dalam Al-Qur’an. Diantara kitab-kitab kamus Al-
Qur’an yang terkenal adalah kitab Al-Mu’jam al-muhfahras lialfazhi al-Qur’anil karim karya syekh
Muhammad fuad Abdul Baqi. Dan Mu’jam al-mufahras li-Maani al-Qur’anil karim karya
Muhammad Bassam Rushdi al-Zain.

#denis@official

Anda mungkin juga menyukai