Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR FADHILAH BAHAR

NIM: 2020203888203050

1.Pengertian Makki dan Madani

               Secara bahasa Makki adalah Mekkah dan Madani adalah Madinah. Sedangkan Pengertian Makki
dan Madani secara istilah terdapat tiga pengertian yang dipakai oleh para ulama’ dalam mengartikan
Makki dan Madani, yaitu :

Pertama: Makki adalah sesuatu (ayat atau surat) yang diturunkan di Makkah walaupun turunnya itu
setelah hijrah. Yang termasuk turun di Makkah adalah daerah-daerah yang masih dalam kawasan
Makkah, seperti di Mina, Arafah, dan Hudaibiyah. Sedangkan  Madani adalah sesuatu yang diturunkan di
Madinah. Yang termasuk turun di Madinah adalah seperti di kawasan Badar dan Uhud. Pembagian ini
berdasarkan tempat turunnya Al-Qur’an (segi makani/tempat).

Kedua: Makki adalah sesuatu yang mengkhitabi penduduk Mekkah, sedangkan  Madani sesuatu adalah
yang mengkhitabi penduduk Madinah. Dari pengertian ini, dapat difahami bahwa ayat-ayat Al-Qur’an
yang dimulai dengan  ‫ياايهاالناس‬ adalah ayat Makkiyah, dan ayat-ayat yang dimulai dengan  ‫ياايهاالذين‬
‫امنوا‬ adalah termasuk ayat Madaniyah. Karena kebanyakan orang kafir itu dari penduduk Makkah,
meskipun dari penduduk Madinah juga ada yang kafir. Begitu juga kebanyakan orang beriman itu dari
penduduk Madinah, meskipun dari penduduk Makkah juga ada yang beriman.

Ketiga: Makki adalah sesuatu (ayat atau surat) yang diturunkan sebelum hijrah walaupun ayat atau surat
tersebut turun selain di Makkah. Sedangkan Madani adalah sesuatu yang diturunkan setelah hijrah,baik
yang turun di Makkah maupun di Madinah. Dan ini termasuk pendapat yang paling terkenal (masyhur).

           Dari definisi tersebut bahwa dapat kita ambil kesimpulan bahwa definisi Makki dan Madani
terbagi menjadi tiga yaitu ditinjau dari segi tempat turunnya, objek yang ditujunya (khitab) dan waktu
turunnya. Dan pendapat yang paling terkenal adalah definisi Makki dan Madani ditinjau dari waktu
turunnya.

2. Cara Mengetahui Makki dan Madani

1.Sima’i Naqli        

       Sima’i Naqli ( pendengaran seperti adanya) yaitu berdasarkan pada riwayat yang shahih dari para
sahabat yang hidup pada saat dan menyaksikan turunnya wahyu atau dari para tabi’in yang menerima
atau mendengar dari para sahabat bagaimana, di mana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan
turunnya wahyu tersebut. Nabi tidak pernah menjelaskan ayat makkiyah dan madaniyah tersebut, para
sahabat yang menyaksikan secara langsung diturunkan wahyu, menyaksikan tempat turunnya,
waktunya, sebab-sebab diturunkannya dan lain sebagainya[2].

2.Qiyas Ijtihadi
        Qiyas Ijtihadi yaitu didasarkan pada ciri-ciri Makki dan Madani[3]. Apabila dalam surah Makki
terdapat suatu ayat yang mengandung sifat Madani atau mengandung peristiwa Madani, maka ayat
tersebut dikatakan bahwa ayat itu Madani. Dan apabila dalam surat Madani terdapat suatu ayat yang
mengandung sifat Makki atau mengandung peristiwa Makki, Maka ayat tersebut dikatakan ayat Makki.
Apabila dalam suatu surah terdapat ciri-ciri Makki, maka surah tersebut termasuk surah Makkiyah.
Apabila dalam suatu surah terdapat ciri-ciri Madani, makasurah tersebut dinamakan surah Madaniyah.
Inilah yang disebut qiyas ijtihadi.

3. Tanda – Tanda surah makkiyah dan madaniyyah

Surah makkiyah :

a. Setiap surat yang didalamnya mengandung “sajdah” .

b. Setiap surat yang mengandung lafal Kalla. Lafal ini hanya terdapat dari separuh terakhir dari Al-
Qur’an. Dan disebutkan sebanyak 33 kali dalam 15 surat.

c. Setiap surat yang mengandung yaa ayyuhannaas dan tidak mengandung yaa ayyuhal ladziina
aamanuu. Kecuali surah Al-hajj yang pada akhir suratnya terdapat yaa ayyuhalladziina aamanuu-rka’u
wasjudu. Namun sebagian besar ulama berpendapat bahwa ayat tersebut adalah ayat makiyah.

d. Setiap surat yang mengandung kisah para nabi dan umat terdahulu, kecuali surat Al-Baqarah.

e. Setiap surat yang mengandung kisah Nabi Adam dan iblis kecuali surat Al-Baqarah.

f. Setiap surat yang dibuka dengan huruf muqatha’ah atau hija’i, seperti alif laamm miim, alif laam raa,
dan lain lain kecuali surah Al-Baqarah dan Ali Imran.  Sedangkan surat Ra’d masih diperselisihkan.

Surah madaniyah :

a. Kalimatnya banyak menggunakan kata yang mendalam, kokoh dengan makna yang kuat.

b. Banyak dijumpai seruan yang berbunyi “Ya ayyuhalladzina aamanuu”

c. Ayat Madaniyah cenderung panjang.

d. Kalimat-kalimatnya memakau ushul serta ungkapan-ungkapan syariah.


4. Macam – Macam surah makkiyah dan madaniyyah

ama-nama surat Makkiyah, berdasarkan Juz dalam Al Qur'an:

1. QS. Al Fatihah
2. QS. Al An'am
3. QS. Al A'raf
4. QS. Yunus
5. QS. Hud
6. QS. Yusuf
7. QS. Ar-Ra'd
8. QS. Ibrahim
9. QS. Al Hijr
10. QS. An Nahl
11. QS. Al Isra'
12. QS. Al Kahfi
13. QS. Maryam
14. QS. Thaha
15. QS. Al Anbiya
16. QS. Al Mu'minun
17. QS. Al Furqan
18. QS. Asy Syu'ara
19. QS. An Naml
20. QS. Al Qashash
21. QS. Al Ankabut
22. QS. Ar Ruum
23. QS. Luqman
24. QS. As Sajdah
25. QS. Sabaa'
26. QS. Fathir
27. QS. Ya Sin
28. QS. Ash Shaffat
29. QS. Shad
30. QS. Az Zumar
31. QS. Al Mu'min
32. QS. Al Fushshilat
33. QS. Asy Syuraa
34. QS. Az Zukhruf
35. QS. Ad Dukhan
36. QS. Al Jasiyah
37. QS. Al Ahqaf
38. QS. Qaaf
39. QS. Az Zariyat
40. QS. Ath Thur
41. QS. An Najm
42. QS. Al Qamar
43. QS. Al Waqi'ah
44. QS. Al Mulk
45. QS. Al Qalam
46. QS. Al Haqqah
47. QS. Al Ma'arij
48. QS. Nuh
49. QS. Al Jin
50. QS. Al Muzammil
51. QS. Al Muddatstsir
52. QS. Al Qiyamah
53. QS. Al Mursalat
54. QS. An Naba'
55. QS. An Nazi'at
56. QS. 'Abasa
57. QS. At Takwir
58. QS. Al Infithar
59. QS. Al Muthaffifin
60. QS. Al Insyiqaq
61. QS. Al Buruj
62. QS. Ath Thariq
63. QS. Al A'la
64. QS. Al Ghasyiyah
65. QS. Al Fajr
66. QS. Al Balad
67. QS. Asy Syams
68. QS. Al Lail
69. QS. Adh Dhuha
70. QS. Al Insyirah
71. QS. At Tiin
72. QS. Al 'Alaq
73. QS. Al Qadr
74. QS. Al 'Adiyat
75. QS. Al Qari'ah
76. QS. At Takatsur
77. QS. Al 'Ashr
78. QS. Al Humazah
79. QS. Al Fiil
80. QS. Al Quraisy
81. QS. Al Ma'un
82. QS. Al Kautsar
83. QS. Al Kafirun
84. QS. Al Lahab
85. QS. Al Ikhlash
86. QS. Al Falaq
87. QS. An Naas

Nama-nama surat Madaniyah berdasarkan urutan Juz:

1. QS. Al-Baqarah
2. QS. Ali 'Imran
3. QS. An-Nisaa'
4. QS. Al-Maidah
5. QS. Al-Anfal
6. QS. At-Taubah
7. QS. Al-Hajj
8. QS. An-Nur
9. QS. Al-Ahzab
10. QS. Muhammad
11. QS. Al-Fath
12. QS. Al-Hujurat
13. QS. Ar-Rahman
14. QS. Al-Hadid
15. QS. Al-Mujadilah
16. QS. Al-Hasyr
17. QS. Al-Mumtahanah
18. QS. Ash-Shaf
19. QS. Al-Jumu'ah
20. QS. Al-Munafiqun
21. QS. At-Taghabun
22. QS Ath-Thalaq
23. QS. At-Tahrim
24. QS. Al-Insan
25. QS. Al-Bayyinah
26. QS. Al-Zalzalah
27. QS. An-Nashr

5. Sediktnya ada empat teori dalam menentukankriteria untuk memisahkan nama bagian alquran
Surah Makkiyah dan Madaniyah. sebutkan keempat teori tersubut !

1.Teori mulahazhatu makaanin (teori geografis) yang berorientasi pada tempat turunnya surat atau ayat
al-Qur'an. Artinya, surat atau ayat dalam al-Qur'an yang diturunkan di Makah berarti makiyah–baik
waktu turunnya sebelum atau sesudah hijrah ke Madinah. Sedangkan ayat atau surat yang turun setelah
melakukan hijrah di Madinah berarti disebut madaniyah.
2. Teori mulahadzat al-mukhathabin fi an-nuzul (teori subyektif), yaitu teori yang berorientasi pada
subyek siapa yang di-khitabi/dipanggil dalam ayat. Jika subyeknya orang-orang Makah maka ayatnya
dinamakan Makiyah. Dan jika subyeknya orang-orang Madinah maka disebut Madaniyah. Ini
menunjukkan bahwa butuh penilaian seobyektif mungkin—artinya bahwa usaha untuk mencarikan jalan
keluar tetap dibutuhkan. Menurut teori ini, yang dinamakan surat Makki adalah berisi khitab kepada
penduduk Makah dengan kata; “ya ayyuha an-nas” (wahai manusia) atau “ya ayyuha al-kafirun” (wahai
orang-orang kafir) atau “ya bani Adama” (hai anak cucu Adam). Sebab kebanyakan penduduk Makah
adalah orang-orang kafir, maka tidak salah dipanggil dengan panggilan orang kafir atau wahai manusia,
walaupun orang kafir di daerah lain juga turut dipanggil. Sedangkan yang dimaksudkan dengan surat
Madani ialah memuat panggilan dengan panggilan kepada penduduk Madinah. Panggilan itu biasanya
memakai; “ya ayyuha al-ladzina amanu” (wahai orang yang beriman). Karena mayoritas penduduk
Madinah adalah mereka yang beragama Islam dan tergolong sebagai orang mukmin. Maka panggilan
yang 21 disampaikan dalam bahasa al-Qur'an adalah sebagaimana panggilan dimaksud.

3. Teori mulahadzatu zaman an-nuzul (teori historis), yaitu teori yang berorientasi pada sejarah waktu
turunnya al-Qur'an. Yang dijadikan tonggak sejarah oleh teori ini ialah hijrah Muhammad dari Makah ke
Madinah. Maka yang dimaksudkan dengan surat Makki adalah yang diturunkan sebelum hijrah ke
Madinah meskipun ayat tersebut turun di luar kota Makah, semisal di Mina, Arafah atau Hudaibiyah dan
lainnya. Sementara Madani adalah ayat yang diturunkan setelah Muhammad hijrah ke Madinah
meskipun ayat tersebut diturunkan di Badar, Uhud, Arafah atau Makah.

4. Teori mulahadzatu ma tadhammanat as-surah (teori content analisis), yaitu suatu teori yang
mendasarkan kriterianya dalam membedakan Makiyah dan Madaniyah-nya kepada isi daripada
ayat/surat yang bersangkutan. Dengan kaidah yang demikian ini, maka yang dimaksud dengan Makki
adalah surat/ayat yang berisi cerita-cerita umat terdahulu atau nabi-nabi yang telah lalu. Sedangkan
yang disebut Madani adalah ayat/surat yang menjelaskan tentang hukum hudud, faraid dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai