Anda di halaman 1dari 10

TEORI KEPRIBADIAN BEHAVIORISTIK (IVAN P.

PAVLOV)

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Kepribadian”

Dosen Pengampu :

Mayrina Eko Prasetyabudi, S.Psi, M.Psi

Disusun Oleh :

Aulia Nurjanah (303230033)

Azafia Fara Fadila (303230013)

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah serta inayahNya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Psikologi Kepribadian ini dengan tepat waktu, tak lupa sholawat serta salam semoga selalu
terlimpahkan kepada junjungan kita, nabi besar nabi agung nabi Muhammad saw. Semoga
kita kelak mendapatkan syafaatnya di hari akhir.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi Kepribadian dan
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai teori behavioristik khususnya menurut salah
satu pakar, yakni Ivan P. Pavlov.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Kami sadar akan banyaknya kekurangan dalam makalah ini, untuk
itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun.

Ponorogo, 15 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................4
A. BIOGRAFI SINGKAT IVAN P. PAVLOV.......................................................................................................4
B. EKSPERIMEN-EKSPERIMEN IVAN P. PAVLOV...........................................................................................4
C. KONSEP TEORI BEHAVIORISME................................................................................................................5
D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MENURUT IVAN P. PAVLOV.................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................................8
B. SARAN.........................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, kebanyakan orang cenderung
hanya menampilkan sisi baik dari diri mereka. Untuk itu, mereka sering menggunakan
topeng atau persona. Dengan menggunakan topeng tersebut, kadang-kadang orang dapat
memperoleh kedudukan, penghasilan, atau prestise yang lebih tinggi daripada jika mereka
tidak menggunakan topeng tersebut. Namun, hal ini seringkali membuat mereka terpaksa
untuk bertindak, berbicara, atau berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan diri mereka
sendiri, bahkan terkadang bertentangan dengan kepribadian asli mereka.

Secara umum, individualitas terdapat pada setiap orang biasa. Pada prinsipnya
kepribadian seseorang yang tidak normal dapat diamati melalui gejala-gejala yang
terlihat, namun tidak mungkin mengamati kepribadian tersebut secara pasti. Oleh karena
itu, kepribadian sangatlah penting dan merupakan bagian dari dunia batin kita yang
masih perlu dieksplorasi dan ditemukan.

Salah satu teori kepribadian, teori pengondisian klasik yang merupakan bagian dari
teori behavioris, menyatakan bahwa peniruan sangat penting untuk pembelajaran bahasa.
Teori ini juga menyatakan bahwa pembelajaran bahasa dikaitkan dengan terbentuknya
hubungan antara aktivitas stimulus-respons dan proses penguatan. Proses penguatan ini
diperkuat oleh situasi-situasi terkondisi yang berulang-ulang. Menurut Ivan Pavlov, teori
ini bersifat “klasik”, sehingga kesimpulan teoritis yang ditangkapnya merupakan “reaksi”
yang dikendalikan oleh pihak luar. Dia memutuskan kapan dan apa yang akan diberikan
sebagai “insentif.” Inilah kejeniusan Ivan Pavlov yang menggunakan teori pengkondisian
klasik sebagai dasar hasil eksperimennya. .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep teori belajar behaviorisme?
2. Bagaimana perkembangan kepribadian menurut Ivan P Pavlov?

C. Tujuan Penulisan
3. Mengetahui konsep teori belajar behaviorisme
4. Mengetahui perkembangan kepribadian menurut Ivan P. Pavlov

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi singkat Ivan P. Pavlov


Ivan Petrovich Pavlov (1849–1936) adalah seorang ilmuwan perilaku yang terkenal
dengan teori pengondisian klasiknya. Ivan Petrovich Pavlov lahir pada tanggal 18
September 1849 di Ryazan, Rusia, dan meninggal pada tanggal 27 Februari 1936 di
Leningrad. Ayahnya adalah seorang pendeta pedesaan Ortodoks. Awalnya, ia mencoba
mengikuti jejak ayahnya, tetapi Ivan Pavlov meninggalkannya dan melanjutkan ke
universitas di St. Petersburg. Pada tahun 1870 ia mulai mengajar di St. Petersburg. Dari
sini karirnya mulai meningkat dan ia menjadi direktur Institut Fisiologi Pavlov dari
Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Eksperimen fisiologis Pavlov yang paling terkenal dimulai ketika ia melakukan


penelitian tentang perencanaan. Sepanjang hidupnya, Pavlov dipengaruhi oleh buku-buku
abad ke-16, khususnya karya Pisarev. Dia sangat konsisten dalam pekerjaannya dan
memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang fisiologi.

Pengaruh Pavlov sebagai ahli fisiologi tidak sebesar di bidang psikologi. Faktanya,
pendapat Pavlov sejalan dengan filosofi materialisme sejarah, sehingga dijadikan dasar
psikologi di Uni Soviet. Salah satu ahli yang berjasa besar terhadap penyebaran pengaruh
Pavlov dalam bidang psikologi adalah von Bakhterev. Sekolah psikologi ini juga
mempunyai pengaruh yang luar biasa di Amerika Serikat. Ketika J. B. Watson membaca
karya Pavlov, ia merasa telah menemukan model yang sesuai dengan posisinya dalam
menjelaskan perilaku manusia.1

B. Eksperimen-eksperimen Ivan P. Pavlov


Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Pavlov dan teman-temannya mempelajari
proses pencernaan pada tubuh anjing. Selama penelitian mereka, para ahli memperhatikan
perubahan waktu dan kecepatan produksi air liur. Dalam eksperimen tersebut, Pavlov

1
Jaenudin Ujan, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm. 29.
4
dan teman-temannya menunjukkan bahwa pembelajaran dapat mempengaruhi perilaku
yang dianggap refleksif dan tidak terkendali, seperti mengeluarkan air liur.

Eksperimen Pavlov dapat dipahami dalam beberapa pengertian dasar yang biasa
dijadikan unsur eksperimen dalam teori Pavlov, yaitu:

1. Stimulus tak terkondisi (AS) - Stimulus aktual atau netral: Stimulus tak terkondisi,
yaitu stimulus yang segera menimbulkan respons. Misalnya daging bisa membuat
anjing mengeluarkan air liur. AS disebut juga dengan stimulus tanpa syarat,
stimulan alami, atau stimulan alami. Stimulan yang dapat menimbulkan reaksi
alami dan alami pada organisme.
2. Stimulus terkondisi (CS): Stimulus terkondisi, yaitu stimulus yang tidak segera
menimbulkan respons. Untuk memperoleh respons, CS harus terus dipasangkan
untuk memperoleh respons. Misalnya, suara bel yang selalu dipadukan dengan
daging menyebabkan air liur pada anjing.Stimulan terkondisi = stimulan tidak
alami = stimulan tidak alami = Disebut juga stimulus terkondisi (CS), merupakan
stimulan yang tidak menimbulkan respon secara alami.
3. Unconditional Response (UR): disebut unconditional respon, perilaku reaktif,
yaitu respon yang terjadi dengan adanya US, yaitu respon anjing mengeluarkan air
liur karena anjing melihat daging. Istilah lainnya adalah unconditional respon =
respon alami = respon alami, yaitu respon yang disebabkan oleh stimulus yang
tidak terkondisi (Uncondition Stimulus = UR).
4. Conditioned Response (CR): Respon terkondisi, yaitu respon yang terjadi dengan
adanya CS. Misalnya, anjing mengeluarkan air liur ketika mendengar suara bel,
suatu reaksi yang dipicu oleh refleks terkondisi (CR).2

C. Konsep Teori Behaviorisme


Menurut teori behavioral, belajar merupakan hasil respon seseorang terhadap suatu
stimulus yang diberikan. Behaviorisme adalah pandangan yang memandang peserta didik
pada dasarnya pasif, namun responsif terhadap rangsangan dari lingkungannya.
Pendekatan perilaku fokus pada membimbing peserta didik untuk mencapai hasil belajar
yang ditentukan. Pembelajaran dikatakan berhasil bila pembelajar mampu mencapai hasil
yang diharapkan.

2
Jaenudin Ujan, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: Pustaka Setia, 2015),
5
Tujuan pengajaran berorientasi tindakan adalah memberikan rangsangan yang tepat
kepada pelajar. Melalui stimulus atau kesempatan yang tepat, mereka dapat menunjukkan
bahwa mereka mampu mengekspresikan perilaku yang diinginkan, yang membuktikan
bahwa pembelajaran memang telah terjadi.3

D. Perkembangan Kepribadian Menurut Ivan P. Pavlov


1. Struktur Kepribadian Menurut Pavlov

Struktur kepribadian Pavlov bergantung pada reaksi dan rangsangan seseorang.


Semakin besar stimulus atau penguatan, semakin kuat respon yang diterima. Oleh
karena itu, Pavlov membagi struktur kepribadian menjadi dua bagian.

a. Tingkah laku responden. Respons yang dihasilkan organisme untuk menjawab


stimulus secara spesifik berdasarkan respons yang diberikan.
b. Tingkah laku operan. Respons yang dimunculkan organisme tanpa stimulus
spesifik yang langsung memaksa terjadinya respons itu. Organisme
dihadapkan pada pilihan-pilihan respons yang akan dipakai untuk menanggapi
suatu stimulus.4
2. Dinamika dan Perkembangan Kepribadian menurut Ivan P. Pavlov

Pavlov percaya bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan


perilaku yang selalu berhubungan dengan lingkungan. Cara efektif untuk mengubah
dan mengendalikan perilaku adalah penguatan. Artinya perilaku seseorang dapat
diubah dan dikendalikan melalui penguatan positif. Strategi aktivitas yang
meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku tertentu di masa depan. Seseorang
dapat dilatih untuk melakukan segala jenis perilaku jika konsekuensi dan penguatan
yang tersedia di lingkungan dapat dimodifikasi dan diatur sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.

Strategi itu pada dasarnya ada dua, yaitu:

a. Conditioning classic, disebut juga dengan conditioning responden karena


mempelajari perilaku dengan memanfaatkan hubungan stimulus respons yang
bersifat refleks.
3
Https://binus.ac.id/knowledge/2019/07/teori-konstruktivisme-dan-behaviorisme-dalam-perancangan-
elearning/.
4
Alwisol, Psikolo (Alwisol, 2004)gi Kepribadian, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2004), hlm. 402.
6
b. Conditioning operan, artinya tidak terpacu pada tingkah laku otomatis atau
refleks sehingga lebih fleksibel dibandingkan dengan conditioning classic.5

BAB III

PENUTUP

5
Jaenudin Ujan, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm. 34.
7
A. Kesimpulan
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa teori behavioris merupakan suatu pendekatan
terhadap psikologi pendidikan. Belajar merupakan hasil respon seseorang terhadap
stimulus yang diberikan. Behaviorisme adalah pandangan yang memandang peserta
didik pada dasarnya pasif, namun responsif terhadap rangsangan dari lingkungannya.

B. Saran
Dengan adanya pemaparan materi pada maalah ini, kami berharap para pembaca
mendapat tambahan pemahaman teori behaviorisme. Untuk memperluas pengetahuan,
kami menyarankan pembaca untuk mencari sumber referensi lainnya. Krena kami
menyadari banyak kekurangan dalam pemaparan materi yang kami sajikan.
.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2004). Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Jaenudin, U. (2015). Teori-Teori kepribadian. Bandung: Pustaka Setia.

Https://binus.ac.id/knowledge/2019/07/teori-konstruktivisme-dan-behaviorisme-dalam-
perancangan-elearning/.

Anda mungkin juga menyukai