KELOMPOK 1
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023
Kata Pengantar
Dengan hormat,
Kehadirat Allah SWT yang Maha Esa, kami panjatkan puji syukur atas nikmat dan
rahmat-Nya yang senantiasa melimpah. Shalawat serta salam kami sampaikan kepada
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari kegelapan menuju cahaya petunjuk.
Serta salam sejahtera pula selalu tercurah kepada kita semua.
Dalam kerangka pengembangan pemahaman dan pemikiran, saya dengan rendah hati
menyajikan makalah ini yang berjudul “Teori Pengkondisian klasik Ivan Pavlov”.
Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi dan mendalami Teori Pengkondisian klasik ,
serta mengaitkannya dengan relevansi dan aplikasinya dalam konteks Manusia.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan berbagai pihak.
Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Universitas Muria
Kudus yang telah memberikan bimbingan, saran, dan dorongan selama proses
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, membuka
wawasan, dan menginspirasi pembaca untuk lebih mendalami dan menggali potensi
dari Teori Pengkondisian klasik Kesalahan dan kekurangan yang ada tentu saja
menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun selalu saya nantikan guna perbaikan dan penyempurnaan di masa
mendatang.
Tanpa mengurangi rasa hormat, marilah kita bersama-sama memahami, menyimak,
dan meresapi isi makalah ini. Semoga pengetahuan yang terkandung di dalamnya
dapat membuka pintu pemahaman yang lebih luas dan membimbing kita menuju
kesadaran yang lebih tinggi.
Akhir kata, izinkan kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang
telah diberikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita
semua.
Kelompok 1
Universitas Muria Kudus
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah............................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Ivan Pahlov...................................................................................................................6
2.2 Teori Pembiasaan Klasikal (Classical Conditioning)...................................................7
2.3 Eksperiment Teori Ivan Pahlov....................................................................................9
2.4 Hukum-Hukum Teori Belajar Classical Conditioning Paplov...................................10
2.5 Prinsip-Prinsip Teori Belajar Classical Conditioning Pavlov.....................................16
2.6 Penerapan Prinsip-prinsip Teori Belajar Classical Conditioning dalam Pengajaran..18
2.7 Penerapan Prinsip-prinsip Teori Belajar Classical Conditioning di Kelas.................19
2.8 Penerapan Prinsip-prinsip Teori Belajar Classical Conditioning dalam Kehidupan
Sehari-Hari........................................................................................................................21
BAB III.................................................................................................................................23
PENUTUP............................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................23
Daftar Pustaka......................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Pengkondisian klasik, sebuah teori yang berasal dari penelitian ilmuwan Rusia
Ivan Pavlov pada awal abad ke-20, telah menjadi salah satu konsep sentral
dalam memahami perilaku dan pembelajaran. Pavlov awalnya melakukan
penelitian tentang refleks air liur pada anjing dan secara tidak sengaja
menemukan konsep pengondisian klasik ketika ia memperhatikan bahwa anjing
mulai merespons rangsangan yang sebelumnya tidak berhubungan setelah
dikaitkan dengannya berulang kali dicocokkan dengan rangsangan yang
berbeda. Dalam perkembangannya, teori ini diterapkan untuk memahami
bagaimana manusia dan hewan dapat belajar melalui hubungan antara stimulus
dan respon. Meskipun eksperimen Pavlov pada anjing memberikan dasar bagi
teori ini, penerapan pengondisian klasik pada konteks psikologi manusia
membuka jalan untuk eksplorasi lebih lanjut tentang bagaimana hubungan
antara Rangsangan dan respons dapat memengaruhi perilaku dan pembelajaran
manusia. Dalam konteks ini, penelitian terbaru dan pengembangan lebih lanjut
teori Pavlov menjadi relevan untuk memahami mekanisme dasar pembelajaran
dan dampaknya terhadap bidang psikologi modern. Oleh karena itu, kajian
lebih lanjut terhadap teori pengkondisian klasik sangat bermanfaat untuk
memahami perilaku manusia, terutama dalam konteks psikologi pendidikan,
psikologi klinis, dan penerapan lainnya
Ivan Petrovich Pavlov adalah tokoh klasik di bidang pengondisian dan bapak
teori pembelajaran modern. Ia dilahirkan di Ryazan, Rusia, di mana ayahnya, Peter
Dmitrievich Pavlov, menjadi pendeta pada tanggal 18 September 1849. Ia meninggal
pada tanggal 27 Februari 1936 di Leningrad. Ia belajar di sekolah paroki sebelum
memasuki Seminari Teologi. Awalnya Pavlov ingin menjadi pendeta seperti ayahnya,
namun ia berubah pikiran dan memilih menjadi ahli fisiologi. Dia adalah seorang
sarjana fisiologi yang fanatik dan tidak ingin disebut psikolog. Dia memasuki St.
Petersburg pada tahun 1870 dan mempelajari sejarah alam di Fakultas Fisika dan
Matematika. Pada tahun ketiganya, ia masuk Académie Médica Chiraginale. Namun,
dia tidak ingin menjadi dokter; sebaliknya, dia ingin menjadi ahli fisiologi yang hebat.
Pavlov menginstruksikan staf laboratoriumnya untuk hanya menggunakan istilah
fisiologis. Dia akan menghukum karyawannya jika dia melihat mereka menggunakan
bahasa psikologis, seperti mengekspresikan emosi atau pengetahuan tentang seekor
anjing. Dalam fisiologi, eksperimen Pavlov yang paling terkenal dimulai dengan studi
tentang pencernaan. Buku-buku abad ke-16, terutama yang ditulis oleh Pisarev,
mempengaruhi Pavlov sepanjang hidupnya. Berkat sangat konsisten dalam bekerja, ia
mendapat banyak ilmu tentang fisiologi. Perjalanan Pavlov ke luar negeri memainkan
peran penting dalam perkembangannya sebagai ahli fisiologi. Eksperimen yang
dilakukannya sangat dipengaruhi oleh keahliannya di bidang fisiologi.
Selama eksperimennya, ia menemukan bahwa seekor anjing, yang menjadi subjek
penelitiannya, mengeluarkan air liur saat makan. Ia kemudian mempelajari fenomena
ini dan mengembangkan teori pengkondisian klasik untuk mempelajari perilaku
terkondisi. Menurut teori ini, ketika bunyi bel (bel disebut stimulus yang terkondisi
atau dipelajari, stimulus yang tidak terkondisi atau tidak dipelajari) digabungkan
dengan makanan (makanan disebut stimulus yang tidak terkondisi atau gagal belajar),
hal yang sama terjadi. . reaksi terjadi. dalam air liur anjing, pengalaman itu akan
tercipta dari suara bel. Karyanya bahkan memenangkan Hadiah Nobel.
Selain itu, teori ini menciptakan psikologi perilaku dan meletakkan dasar untuk
mempelajari proses pembelajaran dan mengembangkan teori pembelajaran. Sejak
tahun 1902, Pavlov menggunakan anjing untuk melakukan penelitian ekstensif
tentang kelenjar ludah. Sejak tahun 1902, Pavlov menggunakan anjing untuk
melakukan penelitian ekstensif tentang kelenjar ludah. Sesaat sebelum tahun itu,
ketika Pavlov berusia 50 tahun, ia memulai karyanya yang terkenal tentang keadaan
refleks yang dikenal sebagai refleks terkondisi. Dua karya penting adalah Conditioned
Reflexes dan The Work of the Digestive Glands (1902). Atas karyanya, ia menerima
Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1904. Karyanya
tentang pengkondisian memiliki dampak yang signifikan terhadap psikologi perilaku
di Amerika Serikat (Situs Resmi Nobel Foundation, 2007).
Pavlov hanya mempunyai pengaruh yang lebih signifikan terhadap psikologi
dibandingkan terhadap ahli fisiologi. Di Uni Soviet, psikologi saat ini sebagian besar
bersifat Pavlov. Di Uni Soviet, psikologi didasarkan pada pandangan Pavlov karena
sejalan dengan materialisme dan doktrin sejarah.
Von Bechterev adalah psikolog paling terkenal yang mempopulerkan efek Pavlovian.
Aliran psikologi ini sangat berpengaruh di Amerika Serikat, kecuali di Uni Soviet.
Ketika J.B. Watson menghabiskan waktu membaca karya Pavlov dan merasa bahwa
ia menemukan contoh-contoh yang sesuai dengan gagasannya untuk menjelaskan
masalah-masalah dalam perilaku manusia. Dengan demikian, Pavlovianisme
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan behaviorisme di
Amerika Serikat.
Ivan Pavlov meninggal karena pneumonia di Leningrad pada 27 Februari 1936, dalam
usia 86 tahun. Dia diberi pemakaman mewah dan laboratorium serta kantornya
dilestarikan sebagai museum untuk menghormatinya.
Manapun stimulus netral yang berulang-kali terjadi bersama-sama dengan stimuli ini
cenderung untuk dikondisikan (C) ke ketakutan sebagai respon. Jika seorang guru
selalu meneliti seorang anak, kemudian hanya memperhatikan dia tanpa mengkritik
boleh jadi membuat dia menaruh perhatiannya. Hal yang ekstrim, anak bisa
berhubungan dengan guru di kelas dengan perhatian dan ketakutannya yang ia
kembangkan samarata, atau ketakutan yang kadang tidak masuk akal. Hal yang sama
juga terjadi pada masyarakat yang khawatir tentang polisi atau pasien yang khawatir
tentang perawat. Namun, stimulus dapat membuat respons positif. Bahkan ketika
pujian tidak lagi diberikan, memuji seorang siswa akan berdampak positif padanya.
Pada akhirnya, metode ini dapat membantu membangun hubungan kelas yang baik.
Hal yang sama berlaku untuk perawat, polisi, atau orang yang bekerja dengan orang
lain: stimuli yang dapat diandalkan dapat menyebabkan tanggapan yang positif pada
orang lain. Bahkan dalam pelajaran yang tidak melibatkan perasaan, pengganti
stimulus dapat bermanfaat. Tidak perlu merenungkan pengaruh ini. Belajar berlanjut,
juga dikenal sebagai belajar asiosatif, hanya memerlukan dua stimuli yang tidak
berhubungan terjadi bersama-sama untuk membuat tanggapan, atau keduanya dari
stimuli yang ada saat ini. Stimuli dapat digunakan untuk mendorong anak-anak untuk
menulis padanan yang menghasilkan apa yang diinginkan dengan baik jika mereka
belajar menggunakan unit balok kecil. Anak-anak pada awalnya tidak memiliki
kemampuan tertentu (netral) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Namun, setelah
mereka belajar, mereka mulai mengasiosatifkan ingatan mereka pada hal-hal lain.
Dalam praktik pendidikan, kita mungkin mendengar lonceng berbunyi yang
mengisyaratkan kelas dimulai atau pelajaran berakhir. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru dengan pertanda. Selain menyarankan bahwa kondisi-kondisi ini
dibuat untuk meminta tanggapan dari ahli pendidikan lain, mereka juga mengusulkan
bahwa panduan belajar dengan menggabungkan gambar dan kata-kata ketika
mempelajari bahasa akan sangat bermanfaat dalam mengajar perbendaharaan kata-
kata. Memasangkan kata-kata dalam bahasa Inggris dengan kata-kata dari bahasa lain
akan membantu siswa membuat perbendaharaan kata dalam bahasa asing. Dalam arti
yang lebih luas, siswa akan lebih memahami konsep lain jika mereka mengaitkan
konsep dengan pengalaman sehari-hari mereka. Bidang psikologi kontemporer masih
mempelajari klasik conditioning, tetapi beberapa ahli telah berhenti mempelajarinya.
1) mendorong siswa yang pemalu untuk mengajarkan siswa lain tentang materi
pelajaran
2) membuat tujuan jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka panjang, seperti
memberikan tes setiap hari atau setiap minggu untuk membantu siswa memahami apa
yang dipelajari dengan baik
3) jika siswa takut berbicara di depan kelas, mintalah mereka untuk membaca laporan.
Setelah dia terbiasa, minta dia membaca laporan di depaan seluruh siswa di kelas.
Sebagai guru, kita harus mengetahui cara mengurangi kondisi responsif yang tidak
produktif yang dialami siswa kita. Psikolog telah belajar bagaimana memadamkan hal
negatif sebagai reaksi emosional terhadap stimulus dikondisikan. Caranya adalah
dengan memperkenalkan stimulus itu secara bertahap sehingga siswa menjadi bahagia
atau santai (M.C.Jones, 1924; Wolpe, 1969). Sebagai contoh, jika Imung takut
berenang, kita mungkin memulai pelajaran berenangnya di tempat yang lebih dangkal,
seperti bayi bermain di tempat mandinya. Kemudian, secara bertahap, ia akan merasa
lebih nyaman untuk mencoba berenang setelah naik ke air yang lebih dalam.
Membantu dan membuat siswa sukses dan senang di kelas adalah hal yang paling
membanggakan bagi seorang pendidik. Guru harus ingat bahwa kelas dapat
memengaruhi perilaku siswa.
Ternyata ada situasi yang sama dalam kehidupan sehari-hari yang dialami anjing.
Suara lagu penjual es krim dari rumah ke rumah adalah contohnya.Pada awalnya,
mungkin terdengar aneh, tetapi setelah pedagang es krim sering lewat, nada lagu
tersebut bisa membuat Anda menangis, terutama di siang hari.Bayangkan betapa
lelahnya si penjual berteriak-teriak untuk menjual barangnya jika lagu tersebut tidak
ada. Contoh lain adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atau tombol antrian di
bank. Tanpa disadari, proses menandai sesuatu terjadi, yaitu membedakan suara
penjual makanan (rujak, es, nasi goreng, siomay, dll.) yang sering lewat di rumah dari
suara bel istirahat atau usai sekolah, dan antrian di bank tanpa harus berdiri lama.
Contoh lain adalah untuk meningkatkan kedekatan dengan pasangan Anda jika
mereka "sangat suka (UCR)" coklat. Setiap kali Anda bertemu (CS) dengan kekasih
anda, berikan dia coklat; dia pasti akan sangat menyukainya. Berdasarkan teori, ketika
ini dilakukan berulang kali, pasangan Anda akan sangat suka dengan Anda (CR)
secara otonom. Ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara UCS, CS, UCR,
dan CR, seperti ekperimen Pavlov.
Bunyi bel bank untuk antrian atau bel kelas untuk penanda waktu adalah contoh lain.
Tanpa disadari, proses menandai sesuatu terjadi, yaitu membedakan suara orang yang
sering lewat di rumah, seperti rujak, es, nasi goreng, dan siomay; bel masuk kelas
istirahat atau usai sekolah; dan antri di bank tanpa harus berdiri lama.
Dari contoh ini, kita dapat mengetahui bahwa strategi Pavlov memungkinkan
seseorang untuk dikendalikan dengan mengganti stimulus alami dengan yang tepat
untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sebaliknya, individu tidak
menyadari bahwa mereka dikendalikan oleh stimulus dari luar dirinya.
Kelebihan Teori
Kelemahan Teori
Namun, kelemahan dari Teori Pengondisian Klasik Pavlov adalah bahwa dia percaya
bahwa belajar hanya terjadi secara otomatis tanpa memperhatikan keaktifan dan
kehendak pribadi. Selain itu, teori ini terlalu menekankan peran kebiasaan dan latihan.
Padahal, individu tidak sepenuhnya tergantung pada pengaruh luar, yang
menyebabkan individu menjadi pasif karena bergantung pada stimulus yang diberikan.
Selain itu, mengingat perbedaan yang ada antara karakter fisik dan psikis manusia,
teori ini mengaitkan proses belajar manusia dengan perilaku hewan yang sulit
diterima. Oleh karena itu, teori ini tidak dapat digunakan untuk belajar dalam konteks
tertentu. Ini termasuk belajar keterampilan atau keterampilan tertentu dan pembiasaan
pada anak-anak kecil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi secara mendalam teori kondisioning klasik
yang dikembangkan oleh Ivan Pavlov. Konsep dasar teori ini melibatkan
pembentukan hubungan antara stimulus tak bersyarat, stimulus bersyarat, dan respon
bersyarat. Proses kondisioning klasik memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang
bagaimana pembelajaran dan asosiasi dapat terjadi dalam konteks lingkungan.
Banyak bidang menggunakan teori ini, seperti psikologi klinis, pendidikan, dan
pemasaran. Pendekatan kondisioning klasik sering digunakan dalam pengobatan
gangguan psikologis untuk mengatasi respons yang tidak diinginkan. Pemasaran dapat
menggunakan kondisioning klasik untuk membuat asosiasi positif dengan produk atau
merek tertentu.
Setelah semua ini dikatakan, teori kondisioning Ivan Pavlov klasik masih sangat
penting untuk memahami psikologi pembelajaran. Konsep-konsep Pavlov masih
memengaruhi pola pikir dan perilaku manusia, meskipun telah berlalu lebih dari
seratus tahun. Untuk memahami lebih lanjut tentang psikologi manusia dan
aplikasinya dalam berbagai bidang kehidupan, diperlukan pemahaman yang lebih
mendalam tentang teori ini.
Daftar Pustaka