Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Gusril, M.Pd
Dr. Masrun,M.Kes., AIFO
Oleh Kelompok 5:
Ami Febby Triani 22199004
Firman 22199013
Yurmianna Marlina Hasibuan 22199053
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
“ Teori Belajar Classical Condisioning Pavlov dan Watson” dalam mata kuliah
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Gusril, M.Pd dan Bapak Dr. Masruni, M.Kes.,
AIFO selaku dosen pengampu atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan selalu dihadapi
oleh setiap orang. Belajar adalah dasar untuk memahami perilaku. Maka dari
Dalam hal ini tidak dipertentangkan kebenaran setiap teori yang dihasilkan
tetapi yang lebih penting adalah pemakaian teori-teori itu dalam praktek
anak–anak belajar.
mereka dapat mencerna dan lama diingat atau bertahan dalam fikiran mereka.
1
2
behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dan lain sebagainya. Tanpa
pengamatan dari tingkah laku hasil belajar orang tidak dapat mengetahui ada
bentuk yang dapat diamati. Berdasarkan tanda – tanda belajar tersebut, maka
gejala yang dialami dalam proses belajar. Oleh karena itu, dalam makalah ini
B. Perumusan Masalah
mengetahui :
C. Tujuan Penulisan
dan air liurnya. Teori classical conditioning dari usaha Ivan Pavlov dalam
Selain itu, teori–teori tingkah laku turut menjelaskan respons makhluk hidup
dengan cara menghubungkan apa yang dialami atau menjadi stimulus respons
tertentu yang didapat dari lingkungan tertentu. Proses hubungan yang terus
menerus antara respons yang muncul dan rangsangan yang diberikan inilah
menemukan hal ini ketika dia sedang mempelajari fungsi perut dan mengukur
cairan yang dikeluarkan dari perut ketika anjing yang dia gunakan sebagai
subjek eksperimen sedang makan. Ketika Pavlov mengukur sekresi perut saat
Air liur juga dikeluarkan oleh anjing ketika mendengar suara langkah kaki
3
4
dengan kata lain merupakan atau suatu proses untuk membuat berbagai
refleks perilaku tertentu menjadi sebuah tingkah laku yang dimiliki oleh
ini disangka refleksif dan tidak dapat dikendalikan, seperti pengeluaran air
liur.
5
Kelebihan
Kelemahan
B. Teori Watson
interaksi antara stimulus dan respons, stimulus dan respons yang dimaksud
harus dapat diamati dan dapat diukur. Watson tidak mempercayai unsur
belajar, sehingga peran lingkungan sangat penting. Pada dasarnya teori ini
bertitik tolak pada hal yang sama, yaitu mekanisme terbentuknya stimulus (S)
takut, marah, dan cinta. Respons takut, misalnya, dimulai dengan meloncat
atau gerak badan dan nafas yang tersengal. Selanjutnya bergantung kepada
usia bayi, menangis, jatuh, dan merangkak atau lari akan mengikuti. Respon
takut diamati dalam lingkungan alam setelah suara gaduh atau kehilangan
menerus dan dalam waktu yang cukup lama, akan berakibat berubahnya
perilaku individu.
Lingkungan yang akan memberikan contoh dan individu akan belajar dari
semua itu.
8
Kelebihan
2. Secara keseluruhan konsep – konsep yang ada pada teori tersebut cukup
mudah dipahami.
Kekurangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
respons, stimulus dan respons yang dimaksud harus dapat diamati dan
B. Saran
manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun
DAFTAR RUJUKAN
Rahmat Hidayat, Deden Zaenudin A. Naufal, ed. (2011). Teori dan Aplikasi
Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Ghalia Indonesia.
Saul McLeod. (2018). Edward Thorndike: The Law of Effect, Artikel Online
https://www.simplypsychology.org/edward-thorndike.html (diakses pada
17/12/2018, pukul 14.02)
Sobur Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia Teori Teori
Asosiasionistik Dominan