Makalah
Oleh:
NASHRUNILHAQ ANWAR
NIM: 80200220042
PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Nashrunilhaaq Anwar
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha manusia untuk memenuhi dorongan rasa tahu makhluk hidup terhadap
dunia sekitarnya itulah yang melahirkan adanya penelitian. Usaha untuk memenuhi
dorongan ingin tahu atau mendapat jawaban atau penylesaian terhadap masalah
tersebut ditempuh dengan mengikuti metode-metode secara formal dan sistematis.
Tanpa adanya penelitian, pengetahuan tidak akan bertambah maju. Padahal
pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi penelitian sebagai dasar
untuk meningkatkan pengetahuan, harus diadakan agar meningkat pula pencapaian
usaha manusia. Dalam penelitian, seberapapun dan apapun yang dilakukan manusia
tidak boleh “membanggakan diri” dengan temuan-temuannya. Manusia harus semakin
menyadari keterbatasan kemampuan dan keberada nnya. Dengan melalui penelitian,
manusia terus berusaha untuk mengungkap rahasia alam di sekelilingnya.
Karya ilmiah merupakan penulisan yang didasarkan pada penyelidikan,
pengamatan, pengumpulan data dari suatu penelitian, baik dari penelitian lapangan, tes
laboratorium maupun kajian pustaka untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah.
Pada dasarnya secara umum metode penelitian dibagi menjadi lima
metode penelitian, yaitu : metode penelitian sejarah (histories), metode penelitian
deskriptif, metode penelitian eksperimen, metode penelitian ex post facto (juga biasa
disebut kausal komparatif), dan metode penelitian partisipatori.
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai beberapa nama dan hendak dibahas
dalam bab berikut adalah penelitian ex-postfacto. Penelitian ini disebut demikian,
karena sesuai dengan arti ex-postfacto, yaitu “dari apa dikerjakan setelah kenyataan”,
maka penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga
sering disebutafter the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya
sebagai retrospective study atau studi penulusuran kembal.
1
2
Lebih lanjut untuk memahami lebih jauh materi tentang metodologi penelitian
maka diperlukan pemahaman terhadap bagian-bagian penelitian. Salah satu bagian
yang sangat penting untuk dipahami adalah tentang penelitian expost facto. Olehnya
itu, dalam makalah ini penulis akan menguraikan secara sederhana mengenai
pengertian penelitian expost facto serta berbagai hal yang berkaitan tentang penelitian
expost facto.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian expost facto?
2. Bagaimana ciri-ciri penelitian expost facto?
3. Bagaimana langkah-langkah penelitian expost facto?
4. Apa kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian expost facto.
2. Untuk mengetahui ragam pembahasan penelitian expost facto.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian expost facto.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 223.
2
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan (kuantitatif dan kualitatif), (Cet.10: Depok;
Rajagrafindo persada, 2017), h. 119.
3
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan (kuantitatif dan kualitatif, h. 119
3
4
4
Muhammad Farouk, Metode Penelitian (Jakarta; Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, 2013).
h.71.
5
Y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel
bebas (independen).5
Dalam hal ini dapat dikatakan perbedaan antara metode penelitian eksperimen
terletak pada perlakuan variabel bebas. Pada eksperimen peneliti dituntut memberikan
perlakuan variabel bebas namun pengukuran efek dari variabel bebas pada variabel
terikat baik eksperimen maupun ex post facto tetap dilakuakan. Metode ex post fakto
dapat dilakukan apabila peneliti telah yakin bahwa perlakuan variabel bebas telah
terjadi sebelumnya. Metode ini banyak dilakukan dalam bidang pendidikan sebab tidak
semua masalah pendidikan dapat diteliti dengan metode eksperimen. Dalam banyak
hal variabel bebas dalam pendidikan tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti secara
langsung (eksperimen), mengingat sifatnya telah ada dalam pribadi subjek/individu
serta kondisinya diluar jangkauan peneliti untuk melakukan eksperimen.
Sebagai contoh: kita akan menguji hipotesis bahwa perceraian akan
mengakibatkan penyimpangan perilaku anak-anak. Dalam situasi ini kita tidak dapat
mengeksperimenkan suatu keluarga untuk melakukan perceraian. Perceraiandalam hal
ini bukan variabel bebas yang tidak dapat dimanipulasikan. Suatu hal yang tidak
mungkin dilakukan pada keluarga yang sedang mengalami perceraian.
Donald Ary juga menyatakan bahwa penelitian ex post facto merupakan
penemuan empiris yang dilakukan secara sistematis peneliti tidak melakukan kontrol
terhadap variabel-variabel bebas karena manifestasinya sudah terjadi Sebagai contoh
seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh merokok terhadap kemampuan menyerap
oksigen dalam darah. Peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen dengan menyuruh
orang menghisap beberapa batang rokok dalam sehari untuk diketahui pengaruhnya
terhadap kemampuan darah dalam mengikat oksigen.6
5
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan Pengembangannya,
(Jakarta; Bumi Aksara, 2012). h.165.
6
Ary Donal. Pengantar Penelitian Dalam Kependidikan, (Surabaya; UsahaNasional. 2011), h.
382 - 383.
6
7
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta. 2011), h. 223.
8
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R& D (Bandung: Alfabeta. 2013), h. 8.
7
9
Andi Ibrahim. Metode Penelitian (Makassar: Gunadarma Ilmu. 2018), h. 70-72.
9
10
Andi Ibrahim. Metode Penelitian, h. 70-72.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Kerlinger dalam Emzir mengatakan bahwa penelitian ex post facto adalah
penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan
variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah
terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Kesimpulan tentang adanya hubungan diantara variabel tersebut dibuat
berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat
tanpa intervensi langsung.
2. Karakteristik penelitian expost facto, yakni data dikumpulkan setelah semua
peristiwa terjadi, variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut
ke belakang untuk menemukan sebab,hubungan, dan maknanya, penelitian
expost facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen tidak
dapatdilaksanakan.
3. Langkah-langkah dalam penelitian expost facto, yakni perumusan masalah,
hipotesis, pengelompokan data, pengumpulan data, analisis data, dan
penafsiran hasil. Langkah yang dilakukan secara sistematis diharapkan
menghasilkan hasil yang optimal.
4. Kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto, yakni diantara kelebihanya
adalah Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan oleh penelitian
eksperimen, In formasi tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa
kejadiannya, di bawah kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam sekuensi dan
pola seperti apa fenomena terjadi. Adapun kekurangan adalah urang kontrol
terhadap variable bebas, Sulit memastikan apakah faktor-faktor penyebab telah
11
12
Donal, Ary Pengantar Penelitian Dalam Kependidikan. Surabaya; Usaha Nasional. 2011.
Farouk, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta; Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, 2013.
13