Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RUTIN

SEMINAR GEOGRAFI
D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
IRMA YEFTA WAHYUNI
3163331018

B EKSTENSI 2016

PENDIDIKAN GEOOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
A. Identitas Buku

Judul Buku : Metodologi Penelitian Pendidikan


Penulis : Dra. Effi Aswita Lubis, M. Pd., M. Si
Penerbit : Perdana Publishing
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2017
Jumlah halaman : 166
ISBN : 978-602-8848-94-7

B. Ringkasan Buku

Bab I Pendahuluan
Penelitian merupakan salah satu cara untuk mencari kebenaran. Terdapat bebagai cara
bagaimana kita bisa mengungkapkan sesuatu sehingga sesuatu itu dianggap benar, misalnya
dari urutan yang paling rendah adalah dongeng, pengalaman, berpikir induktif, berpikir
deduktif, dan metode ilmiah. Penelitian adalah cara mencapai kebenaran melalui metode
ilmiah (Russefendi,l994).

Penelitian dapat dikatakan sebagai cara mencari kebenaran melalui metode ilmiah,
karena dalam mengungkapkan penelitian menggunakan metode ilmiah yang meliputi :

( l) Perumusan masalah;

(2) Melakukan study literatur yakni study mengenal teori dan atau hasil penelitian dimasa
lampau yang berkenaan dengan permasalahan yang akan dikaji;

(3) Jika diperlukan merumuskan praduga-duga atau hipotesis-hipotesis;

(4) Mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data; dan

(5) Mengambil kesimpulan.


Metode ilmiah adalah cara mencari kebenaran yang tidak hanya didasarkan kepada
alasan induktif atau deduktif saja, tetapi bersifat menyeluruh atau gabungan antara berpikir
induktif dan berpikir deduktif. Metode ilmiah melibatkan kegiatan merumuskan hipotesis
secara induktif berdasarkan kepada pengamatan, mendeduksikan hipotesis, menguji hipotesis,
mengukuhkan benar tidaknya hipotesis itu. Selain itu, metode ilmiah mensyaratkan adanya
kegiatan secara terurut. Jadi, metode ilmiah adalah suatu prosedur dari proses mencari
kebenaran, dengan langkah-langkah : mengenal masalah dan merumuskannya, study literatur;
bila diperlukan merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan mengolah data, menguji hipotesis
dan mengambil keputusan.

Penelitian perlu senantiasa dilakukan karena beberapa alasan, diantarnya; (l)


penelitian akan memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi atau mengganggu.
sehingga maslah itu dapat terselesaikan dan tidak berlamt-lamt; (2) penelitian yang dilakukan
harus berupa penelitian lanjutan, penelitian untuk meluruskan atau penelitian pembantahan
hasil penelitian yang dianggap keliru; dengan demikian ilmu akan berkembang secara benar
karena melalui penelitian dapat ditemukan hal-hal baru ; (3) melalui penelitian
memungkinkan peningkatan aplikasi hasil penelitian yang ditemukan, sehingga kita akan
bertambah maju.

Menurut Russefendi (1994) terdapat berbagai pandangan bagaimana penelitian itu


bisa dikelompokkan, diantaranya pengelompokkan penelitian berdasarkan maksud dan
metodenya, pengelompokkan berdasarkan fungsi, disain dan teknik pengumpulan data, serta
pengelompokkan berdasarkan aspek lainnya. Berdasakan maksudnya, penelitian dapat
dibedakan menjadi penelitian : dasar, terapan, evaluasi, pengembangan, dan penelitian
mendesak. Penelitian dasar (basic research) adalah penelitian yang sepenuhnya bermjuan
unmk mengembangkan atau memperbaiki suatu teori tanpa memperhatikan kegunaan bidang
tentann! dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Penelitian terapan (applied research) adalah
penelitian yang bermaksud untuk menerapkan teori atau menguji teori dalam kaitannya
dengan pemanfaatan bidang tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian evaluasi (evaluation research) adalah penelitian yang bertujuan untuk


membantu dalam proses pengambilan keputusan mengenai sesuap: hal dilihat dari segi
efektifitas, biaya, dan lain-lain. Penelitian pengembangan (developmental research) adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan hal-hal baru dalam suatu bidang tertentu,
tanpa dimaksudkan unutk menguji teori tertentu. Penelitian mendesak (action researdi) walah
pmelitian yang bertujuan unurk mengembangkan ketempilan/kemampuan dan pendekatan
baru dalam memecahkan persoalan yang ada melalui penggunaan metode ilmiah.

Berdasarkan metodenya, penelitian dikelompokkan menjadi penelitian : sejarah,


deskriptif, korelasional, kausal-komparatif, percobaan, dan knasi percobaan. Penelitian
sejalan adalah studi untuk mengerti dan menjelaskan kejadian-kejasian pada masa lampau,
sehingga bisa disimpulkan mengenai penyebab, pengaruh dan kecendrungan kejadian-
kejadian masa lalu yang mungkin dapat digunakan unmk menjelaskan peristiwa yang
sekarang terjadi dan mengantisipasi peristiwa yang akan datang. Penelitian dashiptzfadalah
penelitian: yang emnggunakan observasi, .wawaneaia, atau angket mengenai keadaan
sekarang mengenai subjek yang sedang diteliti.

Penelitian korelasional adalah penelitian yang berusaha untutk melihat apakah antara
dua variable atau lebih terdapat hubungan atau tidak. Penelitian kausal-komparatiftex-post
facto) adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat yang mungkin
terjadi melalui pengamatan sebagian akibat-akibat yang ada dan melihat kembali ke belakang
untuk melihat factorfaktor penyebabnya. Penelitian percobaan (aperimental research) adalah
penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Perlakuan yang dilakukan
terhadap variabel bebas dilihat hasilnya pada variabel ten'kat. Penelitian kuasi-percobaan
adalah penelitian untuk melihat hubungan sebab akibat. Bedanya dengan penelitian
percobaan, pada penelitian percobaan biasanya subjek dikelompokkan secara acak dan
perlakuan dimanipulasikan. Secara sengaja perlakuan dan control pada penelitiaan percobaan
diatur, sedangkan pada penelitian kuasi-pereobaan perlakuan itu sudah tejadi dan control
tidak bisa dilakukan.

Dalam merancang suatu penelitian, seorang peneliti perlu memahami langkah-


langkah yang harus ditempuh dalam proses penelitian, sebagai berikut :

Penelitian diawali dengan adanya masalah. Masalah adalah kesenjangan antara apa
yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Supaya arah penelitian menjadi jelas, peneliti
perlu teori sesuai dengan permasalahan. Dengan teori, peneliti dapat membangun kerangka
berpikir, sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian disebut hipotesis.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, peneliti harus melakukan pengumpulan data


pada obyek penelitian. Karena obyek penelitiann yang disebut populasi terlalu luas, maka
peneliti melakukan pengambilan sample. Sample yang diambil dari populasi harus
representative (artinya mewakili karakteristik populasi).

Setelah diperoleh sample peneliti mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data


diperlukan instrumen penelitian sebagai alat ukur. Instrumen penelitian harus memiliki
keterandalan dan kesahihan atau valid dan reliable. Instrument penelitian dapat menggunakan
instrumen yang baku/telah diuji atau peneliti menyusun instrumen sendiri. Instrumen yang
dibuat sendiri harus diuji validitas dan rehabilitasnya.
Data yang dikumpulkan peneliti selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data.
Dengan demikian gambaran data menjadi jelas baik bagi peneliti maupun orang lain. Untuk
keperluan penyajian dan diperlukan stastistik deskriptif. Setelah pengumpulan data,
dilakukan analisis data. Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis. Ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah, sedangkan
hipotesis statistik adalah dugaan keadaan populasi dengan menggunakan data sampel.

Dalam pengujian statistik perlu adanya taraf kesalahan yang ditemukan secara
signifikan. Untuk keperluan pengujian hipotesis statistic diperlukan analisis statistic. Melalui
analisis data dibuat keputusan hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, yang diikuti
dengan pembahasan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian meripakan desklipsi atau
analisis dengan menggunakan rujukan teori atau penelitian lain, sehingga hasil penelitian
dapat meyakinkan dan bermanfaat bagi orang lain.

Bab II Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau mempunyai lebih dari satu
nilai, keadaan, kategori atau kondisi. Para ilmuan cenderung memusatkan tenaga dan pikiran
pada variabel, karena mereka berusaha menguji dan menjelaskan perbedaan. Pada dasarnya
kegiatan pokok dari suatu ilmu pengetahuan adalah untuk menjelaskan perbedaan.

Konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati atau di teliti; konsep menentukan
variabel-variabel mana yang ada hubungan empiriknya. Konsep ada yang sederhana, ada pula
yang rumit. Sebaliknya ada konsep yang tidak dapat dilihat, karena memerlukan pengertian
abstrak yang disebut konstruk (eonstructs) Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu
penelitian semestinya dinyatakan dalam bahasa variabel. Konsep konsep yang tidak
mengandung pengertian nilai yang beragam biasanya dapat diubah menjadi variabel dengan
memusatkan pada aspek tertentu dari konsep tersebut. Dari segi hubungan antar variabel
dikenal dua jenis variabel utama, yaitu 1) Variabel bebas atau variabel pengaruh (independent
variable) 2) Variabel tidak bebas atau terikat atau variabel terpengaruh (dependent variable)
Ada beberapa jenis variabel yang berkaitan dengan hubungan antara variabel penelitian
seperti variabel control, variabel moderator, variabel intervening atau variabel antara,
variabel anteseden, variabel suppressor ( variabel penekan), dan variabel distorter ( variabel
pengganggu).

Jenis-jenis hubungan antara variabel penelitian sebagai berikut:


1. Hubungan simetris, Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila
variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya. Terdapat empat
kelompok hubungan simetris:

a. Kedua variabel merupakan indicator sebuah konsep yang sama.

b. Kedua variabel merupakan akibat dari suatu factor yang sama.

C. Kedua variabel berkaitan secara fungsional, dimana satu berada yang lainnya pun pasti
disana dimana ada guru disana ada murid, dimana ada majikan disana ada buruh.

d. Hubungan yang kebetulan semata-mata.

2. Hubungan Timbal Balik, adalah hubungan dimana sutu variabel dapat menjadi sebab dan
juga akibat dari variabel lainnya.

3. Hubungan Asimctris, inti pokok analisis sosisal terdapat dalam hubungan asimetris,
dimana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Berikut ini dijelaskan enam tipe
asimetris.

Bab III Metode Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian


Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data. Proses pengumpulan
data tersebut dapat dilakukan dengan metode tertentu. Jenis metode yang dipilih dan
digunakan dalam proses pengumpulan data tergantimg pada sifat dan karakteristik penelitian
yang dilakukan. Agar data yang dikumpulkan memenuhi persyaratan atau dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka petugas pengumpul data dan alat bantu
(instrument) pengumpulan data haruslah memenuhi kriteria yang diperlukan.

Diantara metode pengumpulan data yang cukup penting adalah wawancara,


kuesioner, observasi, tes dan dokumentasi. Setiap metodempengumpulan data tersebut
menggunakan instrumen pengumpulan data yang berbeda-beda. Pada dasarnya instrumen
dapat dibagi menjadi dua macam yakni tes dan non-tes. Ada dua jenis wawancara yang dapat
dilakukan kaitannya dengan Pengunmulan data penelitian yaitu:

1) Wawancara terpimpin (guided interview) yang juga dikenal sebutan wawancara


berstruktur atau wawancara sistematis.

2) Kuesioner atau angket dapat digunakan sebagai alat atau instrumen pengumpulan data
penelitian. Kuesioner terdiri dari daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden
untuk dijawab secara tertulis.
Observasi sebagai metode pengumpulan data banyak digunakan untuk mengamati
tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi
dapat dilakukan secara partisipatif (nonparticipan Observation) Observasi dapat juga
berbentuk observasi eksperimental ( experimental Observation ). Observasi yang dilakukan
dengan perencanaan yang matang disebut observasi sistematis.

Tes dapat diartikan sebagai alat pengukur yang mempunyai standar objektif sehingga
dapat dipergunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah lain:
individu. Beberapa juga tes yang biasa digunakan dalam penelitian misalnya tes bakat, tes
intelligensi, tes minat, tes prestasi, tes kepribadian, dan sebagainya. Tes yang baik adalah tes
yang objektif; valid dan reliabel. Dalam menggunakan metode dokumentasi ini, peneliti dapat
menyusun instrument dokumentasi berupa variabel-variabel terpilih yang akan
didokumentasikan dengan menggunakan daftar check list sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Dokumen dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi berisi catatan-
catatan yang bersifat formal.

Bab IV Melaksanakan Uji Coba Instrumen


Secara umum terdapat dua jenis instrumen yaitu instrumen yang disusu sendiri oleh
peneliti, dan jenis kedua adalah instrumen yang sudah terstandar (standardized). Jumlah
instrumen jenis kedua belum banyak beredar di Indonesia. Di negara-negara maju instrumen
(terutama tes) terstandar seperti ini tidak diedarkan secara terbuka. Butir-butir instrumen
tersebut memang kebanyakan bersifat “rahasia” dan hanya boleh digunakan orang-orang
yang memang berwenang yaitu mereka yang telah terdidik untuk mengenal secara mendalam
mengenai instrumen tersebut. Di samping itu instrumen terstandar disusun melalui prosedur
tertentu yang langkahnya cukup panjang, yaitu melalui penyusunan secara cermat dan uji
coba berkali-kali.

Oleh karena itu biaya cukup mahal, dan tidak dengan mudah siapapun boleh
menggunakan. Jika peneliti menggunakan instrumen terstandar seperti itu maka mereka tidak
terlalu diruntut untuk mengadakan uji coba. Di dalam perangkat instrumen terstandar
biasanya sudah disertakan informasi lengkap tentang instrumen tersebut, meliputi antara lain:
tingkat validitas dan rehabilitas (tingkat keterandalannya, tingkat kesukaran, pedoman
pengelolaan dengan keterangan tentang kondisi seperti apa dan cara bagaimana instrumen
tersebut digunakan, dan sebagainya.
Teknik sampling merupakan salah satu bagian terpenting dalam bab metodologi
penelitian. Populasi adalah semua nilai, baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik
kuantitatif maupun kualitatif daripada karaktelistik tertentu mengenai sekelompok objek yang
lengkap dan jelas. Tujuan dimunculkannya populasi adalah agar kita dapat menentukan besar
anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi daerah berlakunya
generalisasi. Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi terdiri dari : (1)
populasi terbatas (terhingga Sementara sifatnya populasi tergolong kepada: (1) homogen, dan
(2) heterogen. Teknik sampel merupakan cara mengambil contoh (sampel), baik sampel dari
benda hidup maupun benda mati. Teknik sampel memiliki beberapa manfaat dalam penelitian
yaitu dapat :1) mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel; 2) Lebih teliti
menghitung yang sedikit dibandingkan dengan yang banyak; 3) Menghemat waktu, tenaga
dan financial.

Ada beberapa kriteria yang menjadi dasar pertimbangan setiap peneliti dalam
mengambil sampel yaitu; l) lakukan dulu generalisasi sampel, jika tidak akan dapat
menyebabkan kesimpulannya terlalu luas. 2) Berikan batasan-batasan yang tegas tentang
sifat-sifat populasi. 3) Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi, guna
mendapatkan konsep dan karakteristik suatu populasi. 4) Pilihlah teknik sampel dan hitunglah
besarnya anggota sampel yang sesuai dengan mjuan penelitian.

Untuk menentukan besarnya sampel dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu (1)
probability sampling dan nonprobability sampling. Teknik random sampling terdiri dari 5
(limat) macam yaitu :1) Simple Random Sampling, 2) Stratilied Sampling, 3) Cluster
Sampling, 5) Systematical Sampling. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui
teknik sampling ini, yaitu (a) dapat diambil populasi besar yang tersebar di berbagai daerah,
(b) pelaksanaannya lebih mudah dan murah, dibandingkan dengan teknik lainnya.
Kerugiannya dapat saja seorang anggota sampel terambil dua kali, karena berpindah ke
daerah yang sama di sekitarnya.

Teknik non probability terdiri dari 3 macam yaitu : l) Accidental Sampling; 2)


Purposive Sampling; 3) Quota Sampling; 4) Penentuan Ukuran Sampel. Besarnya anggota
sampel dalam suatu penelitian harus dihitimg berdasarkan teknik-teknik sampel yang
diperkenankan. Kebenaran suatu penelitian lebih besar ditentukan oleh jumlah sampel yang
diambil yang dijadikan bahan/data untuk di analisis.

Bab V Teknik Analisis Data Kuantitatif


Analisis data kuantitatif dengan menggunakan teknik statistic merupakan Salah satu
tahap yang sangat menetukan dalam suatu kegiatan penelitian.. Jika analisis telah dilakukan,
berarti peneliti telah berasumsi bahwa angka-angka yang dianalisis adalah represtasi data
yang sesuai dengan realitas data lapangan.

Setelah angka-angka yang akan dianalisis sudah valid, maka ketetapan teknik statistic
yang digunakan dan ketelitian perhitungan yang dilakukan, baik dalam koding dan tabulasi
data maupun dalam analisis data dengan menggrmakan teknik statistic harus dilakukan secara
benar dan cermat agar hasil penelitian atau kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggung
jawabkan bahkan dengan tingkat presisi yang tinggi.

Terdapat dua jenis analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis infensial. Dalam
analisis kuantitatif, baik analisis deskriptif maupun analisis inferensial, factor yang penting
yang perlu dibahas adalah ketetapan teknik statistic yang digunakan dan kecermatan dalam
proses analisis data. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik teknik
variabel deskriptif yang meliputi table &ckuensi, grafik, ukuran pemusatan (gejala pusat) dan
ukuran penyebaran.Tabel frekuensi dan grafik dapal digunakan untuk menyajikan data hasil
penelitian untuk semua jenis ariable, baik variabel yang mempunyai skala nominal, ordinal,
interval maupun rasio.Ukuran pemusatan yang biasa digunakan meliputi modus, media dan
meat! atau rata-rata. Sedang ukuran penyebaran yang sama digunakan meliputi rentangan
atau jangkauan, quartile, mean deviasi, dan standar deviasi] Penggunaan ukuran-ukuran
tersebut baik ukuran pemusatan maupun akurat! penyebaran, tergantung dari skala
pengukuran variabel yang akan dianalisis.

Di dalam penelitian kuantitatif. terutama survey sampel, penelitian hany? dilakukan


terhadap sejumlah sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh selalu diberlakukan atau
digeneralisasikan pada populasi yang menggunakan variabel dalam sampel untuk menaksir
parameter populasi. Hasil estimasi bukan merupakan kebenaran mutlak, tetapi merupakan
kebenaran yang bersifat probabilitas. Cara mengestimasi atau menaksir parameter populasi
berdasarkan data statistic pada sample, yaitu (1) menaksir rata-rata populasi berdasarkan
sample, (2) menaksir median populasi berdasarkan median sample, (3) menaksir standar
deviasi populasi berdasarkan standar deviasi sample. Untuk keperluan tersebut pertama-tama
kita akan menghitung standar error, yaitu: (1) Standar error mean, (2) standar error median,
(3) standar erroe standar deviasi,
Jenis analisis inferensial yang kedua adalah uji hipotesis. Pengujian hipotesa dapat
dibedakan atas dua kategori, yaitu: menguji hubungan dan menguji perbedaan. Menguji
hubungan dilakukan apabila ada dua variable yang akan diketahui kuat atau lemahnya
hubungan antara keduanyaMenguji hubungan antara dua variable disebut analisis bivariaL
Penggunaan teknik statistic pada analisis bivariat, yaitu: ( 1) menguji hipotesis mengenai
hubungan antara dua variable yang sedang diselidiki dan (2) menetukan kadar atau derajat
hubungan atau asosiasi antara kedua variable tersebut.

Langkah-langkah uji hipotesis dengan chi-kuadrat :1) Data kedua variabel yang akan
diuji hubungannya dibuat dalam bentuk tabel silang dengan variabel bebas sebagai kepala
kolom dan variabel tak bebas sebagai kepala baris: 2) Merumuskan hipotesis dilengkapi
dengan rumusan statistiknya 3) Menentukan besarnya chi kuadrat table.

Bab VI Penelitian Survey

Penelitian survey merupakan penelitian dengan mengumpulkan infomasi dari suatu


sample dengan menanyakannya melalui angket atau interview supaya nantinya
mengggambarkan berbagai aspek dari populasi (Fraenkel dan Wallen,l990). Survai
merupakan salah satu jenis penelitian yang banyak dilalmkan oleh peneliti dalam bidang
sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan pendidikan.

Penelitian Survey adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi
dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, lazimnya dengan
menguji hipotesis. Survei dibedakan dari percobaan (eksperimen) yang lebih banyak
dilakukan dalam penelitina ilmu-ilmu pengetahuan alam(natural sciencies).Kalau dalam
percobaan si peneliti dapat mengatur atau meberikan perlakuan (treatment) tertentu pada
variable, maka dalam penelitiansurvei si peneliti hanya bertindak sebagai pengamat dan tidak
boleh sama sekali mempenngamhi terjadinya data atau variable. Yang dikerjakan oleh
pelaksana survey hanyalah mencatat data seperti apa adanya dan kemudian berusaha
menganalisis dan menginterprestasikan data tersebut untuk kemudian mengambil keputusan.

Survey merupakan suatu cara yang utama untuk mengumpulkan data primer bila data
sekunder dianggap belum cukup lengkap untuk menjawab sesuatu pertanyaan. Penelitian
survei merupakan metode penelitian yang paling banyak digunakan dalam bidang social.
Terdapat dua metode survei terpenting yaitu wawancara dan kuesioner.
Penelitian survey bertujuan untuk: (1) mencari informasi factual secar mendetail yang
sedang menggejala, (2) mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan
justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, (3) untuk mengetahui ha-hal
yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan
masalah, Adapun ciri-ciri penelitian survey antara lain : 1) Data survey dapat dikumpulkan
dari seluruh populasi, 2) Untuk sesuatu hal data yang sifatnya nyata, 3) Hasil survei dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, 4) Biasanya untuk memecahkan
masalah yang sifatnya incidental, 5) Pada dasarnya survei dapat merupakan metode cross-
sectional dan longitudinaLG) Cenderung mengandalkan data kuantitatif; 8) Mengandalkan
teknik pengumpul data yang berupa kuesioner dan wawancar berstruktur.

Pada dasarnya, survey dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu sensus dan
survey sample. Berdasarkan lingkup dan pokok permasalahannya, survey dapat digolongkan
menjadi empat kategori yaitu: (1) sensus objek nyata, (2) sensus hal-hal yang tidak nyata, (3)
survey sample objek nyata, dan (4)sm'vey sample hal-hal yang tidak nyata.

Kelemahan metode survei ( 1) metode survei tidak memungkinkan peneliti untuk


menguji hubungan sebab-akibat, (2) ke dalam informasi atau keterangan yang di peroleh
melalui survei biasanya tidak sebesar yang diperoleh melalui pengamatan partisipan, dan (3)
peneliti cenderung tidak mempelajari berbagai faktor situasional atau kontekstual mutakhir
yang justru mungkin cukup penting. Tetapi survei dapat memberikan manfaat yang besar
untuk tujuan-mjuan deskriptii dan juga bermanfaat untuk penelitian hubungan antara berbagai
variabel. Metode survei juga dapat membantu dalam pengujian hipotesis.

Bab VII Menyusun Proposal Penelitian


Rancangan atau proposal penelitian'merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah
yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Dalam menyusun rancangan
penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk
mendukung dan yang menghambat terlasananya penelitian.

Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan


“penyimpanga” dari apa seharusnya sehingga dapat tejadi penyimpangan antara rencana
dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori dengan praktek, dan penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat) danwaktu tertentu.
Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan
pedoman yang betul-bem! mudah diikuti, Rancangan penelitian yang sering disebut proposal
penelitian paling tidak berisi empat komponen utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori,
Pengujian Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian.

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah

1.3. Batasan Masalah

1.4 Rumusan Masalah

1.5 Tujuan Penelitian

1.6 Manfaat Penelitian

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teori

2.2 Penelitian Yang Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

2.4. Pengajuan Hipotesis

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

3.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.6 Rancangan Penelitian

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.8 Teknik Analisis Data

4. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2 Analisis Data


4.3 Pembahasan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

URAIAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN

a. latar Belakang Masalah

Pada latar belakang masalah diuraikan hal-hal atau kondisi-kondisi yang


melatarbelakangi masalah, berupa kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang
diharapkan, serta dijelaskan pula perlu dan pentingnya masalah itu diteliti. Pada latar
belakang harus disinggung permasalahan, maian yang masalah yang diteliti dapat diyakinkan
mengan menunjukkan rangkum penelitian terdahulu yang mengidentifikasikan bahwa ada
aspek penting yang belum diteliti peneliti sebelumya dengan menunjukkan alasan:

l). Sudut pandang lain yang belum diteliti oleh peneliti terdahulu

2) Ada masalah yang belum dapat diselesaikan baik secara teoritis maupim metodologis

3) Melakukan replikasi atau memunculkan topik aspek atau masalah baru

b. Identifikasi Masalah

Berisi sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian pada latar belakang masalah
atau kedudukan masalah yang akan diteliti itu dalam liriglnip permasalahan yang lebih luas
dibandingkan dengan perumusan masalah.

c. Pembatasa Masalah

Berisi batasan sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya sebahagian
saja yang akan diteliti

d. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti di dalam penelitian merupakan rumusan formal
yang operasional dari masalah yang akan diteliti. Isi masalah harus konsisten dengan latar
belakang masalah. Umumnya bagi si peneliti, perumusan masalah merupakan bagian yang
sangat penting dan rumit dihadapi. Untuk itu ada hal yang perlu diperhatikan yakni masalah
yang dipilih hendaknya betul-betul bidang yang ditekuni. Secara operasional masalah
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, yang menggambarkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.

e. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memuat pernyataan singkat mengenai yujuan penelitian tersebut


dilakukan. Penelitian dapat bertujuan untuk menjajaki, menginaikan, menerangkan,
membuktikan atau merupakan suatu gejala, konsep, dugaan atau membuat suatu prototipe:
tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah

f. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkann bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, bagi masyarakat,


pembangunan, negara dan bangsa.

g. Kajian Pustaka

Bab tentang kajian pustaka meliputi : karangka teori, kerangka berpikir dan hipotesis.

h. Kerangka Teori

Kerangka teori berisi teori dari semua besaran variabel yang digunakan di dalam
penelitian. Teori ini harus ditulis secara jelas dan konklusif serta melalui berbagai
pertimbangan. Usahakan peristiwa terbaru (aktual), relevan dan asli dari jurnal ilmiah.
Uraikan dengan jelas kerangka teori yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian
yang akan dilakukan. Kerangka teori menggunakan teori, temuan dan hasil penelitian lain
yang relevan yang dapat digunakan sebagai acuan, yang dijadikan landasanuntuk melakukan
penelitian yang akan dilakukan. Uraian dalam kerangka teori mengacu pada literatur atau
sumber bacaan yang terdapat pada daftar pustaka.

i. Kerangka Berpikir

Berisi alasan atau argumentasi ilmiah deduktif sehingga dengan mengikuti alasan itu
secara logika terdapat benang merah yang tidak putus mulai dari masalah sampai pada
hipotesis penelitian, setiap masalah mempunyai argumentasi sendiri untuk sampai ke
hipotesis, yang merupakan inti dari permasalahan.

j. Hipotesis
Penelitian dapat menggunakan hipotesis atau tidak menggunakan hipotesis tergantung
pada sifat dan tujuan penelitian. Jika penelitian menggunakan hipotesis, maka hipotesis
hendaknya berupa rumusan formal atau pemecahan masalah. Isinya harus konsisten dengan
rumusan masalah. Ada beberapa kriteria :

1. Harus sederhana

2. Dapat Diuji

3. Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih

4. Harus sesuai dengan fakta

5. Relevan dengan ilmu

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

!. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identilikasi Masalah

1.3 Pemecahan Masalah

1.4 . Rumusan Masalah

1.5 . Tujuan Penelitian

1.6 Manfaat Penelitian

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teori

2.2. Penelitian Yang Relevan

2.3. Kerangka Berpikir

2.4 Pengajuan Hipotesis

III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

3.2 Subjek dan Objek


3.3. Definisi Operasional

3.4. Prosedur Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.6. Teknik Analisis Data

3.7 Indikator Keberhasilan

1V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.4 Deskripsi Hasil Penelitian

4.5 Analisis Data

4.6 Pembahasan

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai