Makalah
Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
RANGKUMAN MATERI 1
• Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap mencakup semua ilmu yang ada
hubungannya dengan al-Qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti tafsir,
maupun berupa ilmu-ilmu bahasa Arab seperti ilmu i’rab al-Qur’an sebagai
• Menurut para ulama ushul, ulama fiqh, dan ulama bahasa, al-Qur’an adalah kalam
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang lafadzh-lafadzhnya
mengandung mukjizat, membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan
secara mutawatir, dan ditulis pada mushaf, mulai dari surat al-Fatihah sampai
• Quraish Shihab dalam Mardan menyebutkan bahwa materi-materi cakupan ulum al-
Qur’an dapat dibagi dalam empat komponen. Empat komponen tersebut adalah
pengenalan terhadap al-Qur’an, kaidah-kaidah tafsir, metode-metode tafsir, kitab-
kitab tafsir dan para mufasir
enam hal pokok. Adapun enam hal pokok tersebut sebagai berikut:
1. Persoalan turunnya al-Qur’an (nuzul Al-Qur’an)
“NUZULUL QUR’AN”
▪ Nuzul al-Qur‟an berasal dari kata “nuzul” dan kata “al-Qur‟an”. Kata
nuzul adalah bentuk mashdar bahasa Arab dengan akar kata “nazala – yanzilu –
nuzulan” yang berarti “turun, atau berpindah tempat, atau menempati sesuatu”.1
Sedangkan al-Qur‟an adalah kalam Allah swt. yang tiada tandingannya, yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. penutup para nabi dan rasul dengan
perantaraan malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf yang disampaikan kepada kita
secara mutawatir serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dengan
surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah An-Nas.
▪ Al-Qur‟an pertama kali turun kepada Nabi Muhammad saw. ketika berada di Gua Hira
berkhalwat, bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan tahun 41 dari milad Nabi Muhammad
saw.. atau 6 Agustus 610 M. malaikat yang meyuruh Nabi membaca, tapi Nabi menjawab
ma ana biqari.2 Jadi, Nabi belum bisa membaca saat pertama kali ayat al-Qur‟an
▪ Adapun ayat yang pertama turun ada beberapa pendapat. Kebanyakan riwayat
menerangkan bahwa permulaan al-Qur‟an yang diturunkan itu ialah lima ayat pertama
dari surah Al-„Alaq. Akan tetapi ada juga beberapa riwayat yang menyatakan bahwa
surah Al-Fatihah yang mula-mula diturunkan. Adapula riwayat yang menyatakan surah
▪ Adapun cara Rasulullah saw. menerima wahyu al-Qur‟an dari malaikat Jibril as. adalah
sebagai berikut :
2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi Muhammad saw. menjadi seorang laki-
laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya, sehingga Nabi mengetahui dan dapat
menghafalnya.
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi Muhammad saw. tidak berupa seorang
▪ Ayat-ayat al-Qur‟an yang diterima oleh Nabi berupa wahyu Allah swt diturunkan dalam
rentan waktu yang cukup lama. Prof. Dr. Mardan sebagaimana yang dikutip dari kitab al-
Madkhal li Dirasah al-Qur’an al-Karim karya Abu Syahbah mengatakan bahwa diantara
ulama ada yang beranggapan waktu turunnya al-Qur‟an dari langit dunia kepada
Muhammad selama 22 tahun atau tepatnya menurut jumhur ulama adalah 22 tahun 2
bulan dan 22 hari. Namun perbedaan yang terjadi dalam hal ini sejatinya bersumber dari
▪ Wahyu yang pertama diturunkan kepada Muhammad adalah ayat 1 sampai 5 dari surah al-
Alaq di Gua Hira yaitu pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 M. Sedangkan yang terakhir
diurunkan adalah QS Al-Ma‟idah: 3 yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. di Padang
Arafah pada tahun 632 M/10 Zulhijjah tahun ke-10 Hijriyah atau tahun yang ke 63 dari
➢ Pada periode Nabi, pengumpulan Al-Qur‟an dilakukan melalui hafalan dan tulisan.
Penulisan Al-Qur‟an pada masa Nabi dilakukan untuk mencatat dan menulis setiap
➢ Pada periode Abu Bakar pengumpulan Al-Qur‟an terjadi karena banyaknya Huffaz
yang wafat pada perang Yamamah. Pengumpulan tersebut dilakukan oleh Zaid bin
Tsabit atas usulan dari Umar bin Khatab
oleh Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa‟id bin „As, dan Abdurrahman
bin Haris bin Hisyam. Mereka menyalinnya ke dalam beberapa Mushaf yang
▪ Pengertian dari surah atau ayat al-makkiyah dan al-madaniyyah dapat ditinjau
dari beberapa aspek, seperti dari segi tempat, waktu, dan sisi lain, contohnya,
Makkah dan sekitarnya, dan madaniyyah berarti segala ayat yang isi
Makkah, ayatnya pendek-pendek, gaya bahasanya tegas, padat dan berisi, serta
siksaan Tuhan yang ditimpahkan kepada mereka, dll. Adapun ciri-ciri surah atau
ayat madaniyyah, setiap ayat yang membicarakan soal hukum, fardhu, dll.
“FAWATIH AL-SUWAR”
▪ Fawatih al-suwar adalah pembuka surah yang bisa berupa huruf, kata, ataupun
kalimat. Adapun kedudukannya dalam Ulumul Qur‟an, fawa>tih} al-suwar tidak
merupakan pembuka surah yang berupa huruf semata. Karakter pembuka surah
dengan kalimat berita (jumlah al-k}habariyah), 5) pembuka surah dengan sumpah (al-
surah dengan do‟a (al-du’a>’), dan 10) pembuka surah dengan alasan (ta’li>l).
Ulama berbeda pendapat terkait Fawa>tih} al-suwar ini. Letak perbedaan ulama terkait
fawa>tih} al-suwar ialah pada ta’wil ulama tentang ayat mutasya>bih. Penyebab
perbedaan pendapat itu berawal dari cara menjelaskan struktur kalimat pada ayat
berikut dalam QS A>li ‘Imra>n/3 ayat 7. Berangkat dari perbedaan itu, maka ulama
terbagi kepada dua kelompok yakni terdapat sekelompok ulama yang mengatakan
bahwa makna ayat al-muqat}ht}ha’ah adalah murni ayat mutasya>bih yang hanya
diketahui.
RANGKUMAN MATERI KE-6
“AL-MUHKAM WAL MUTASYABIHAH”
▪ Muhkam merupakan ayat yang jelas maknanya, dan tidak memerlukan keterangan
dari ayat-ayat lain. Sedangkan Mutasyabih berarti ayat-ayat yang belum jelas
Qur’an menyatakan bahwa sebab adanya kesamaran dalam Alquran terdapat 3 hal,
yaitu sebagai berikut:Kesamaran dari aspek lafal saja, kesamaran dari aspek
1. Muhkam
2. Mutasyabih
a. Yakni ayat-ayat yang tidak diketahui hakikat maknanya seperti tibanya hari
kiamat.
b. Ayat-ayat yang dapat diketahui maknanya dengan sarana bantu baik dengan
c. Ayat yang hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang dalam ilmunya.
✓ Manfaat adanya ayat muhkam dan mutasyabih diantaranya jika seluruh ayat Al-
Qur’an terdiri dari ayat-ayat muhkamat, maka akan sirnalah ujian keimanan dan
amal karena pengertian ayat yang jelas, Apabila seluruh ayat Al-Qur’an
mutasyabihat, niscaya akan padamlah kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk
bagi manusia.
RANGKUMAN MATERI KE-7
segi-segi relevansi antara ayat yang satu dengan ayat yang lain dan surat yang satu
dengan surat yang lain, baik dari segi makna dan keindahan gaya bahasanya.
1. Munasabah antara satu kalimat dengan kalimat sebelumnya dalam satu ayat.
bukanlah merupakan hal-hal yang ditetapkan oleh Al-Qu‟an itu sendiri atau Al-
hadits , melankan bertitik tolak dari ijtihad dan kepandaian serta kejelian mufassir
dalam menerangkan I‟jaz-I‟jaz dan rahasia-rahasia Al-Qur‟an. Oleh karena itu
sangat sulit menentukan kriteria yang dapat di jadika rujukan. Umpanya, jika
munasabah itu seiring dengan konteks redaksi ayat serta tidak bertentngan dengan
▪ As-syuthi menjelaskan secara global bahwa ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan untuk menemukan munasabah yaitu:
1. Memperhatikan tujuan pembahasan suatu surat yang menjadi objek bahasan.
2. Memperhatikan uraian ayat-ayat yang sesuai dengan tujuan yang di bahas
dalam surah.