Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN EKSPERIMEN

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Konsentrasi Pendidikan Agama Islam Program Magister
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Oleh:

FAHRUL RAHMAN
NIM: 80200220038

PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan

nikmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Salawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. yang dengannya

manusia mampu berhijrah dari satu masa yang tidak mengenal peradaban menuju

kepada satu masa yang berperadaban.

Makalah ini membahas tentang “Penelitian Eksperimen”. Penulis sangat

berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan tentang metodologi penelitian mengenai penelitian eksperimen. Lebih

lanjut penulis menyampaikan ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada

Ayahanda Prof. Dr. H. Khalifah Mustami., M.Pd. dan Ibunda Dr. Sitti Mania., M.Ag.

selaku dosen pembimbing mata kuliah metodologi penelitian yang telah memberikan

arahan serta bimbingan sehungga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa pada proses penulisan karya ilmiah ini

dari awal sampai akhir tidak luput dari segala kekurangan maupun berbagai hambatan

dan kendala yang sifatnya datang dari eksternal selalu mengiringi proses penulisan.

Oleh karena itu, penulis dengan penuh kesadaran menyampaikan permohonan maaf

apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, untuk itu diperlukan kritik dan

saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini kedepanya.

Makassar, 26 Mei 2021

Penulis,

Fahrul Rahman

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. Pengertian Penelitian Eksperimen ................................................................. 3
B. Ragam Pembahasan Penelitian Eksperimen .................................................. 3
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
B. Implikasi ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran

mengenai sesuatu masalah dengan metode ilmiah. Dorongan utama manusia untuk

mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang ada pada setiap manusia.

Dalam dunia penelitian, ketika seseorang ingin memperoleh kebenaran

mengenai suatu masalah. Maka banyak sekali metode-metode yang dapat digunakan

ketika seorang peneliti ingin melakukan penelitian. Salah satu metode tersebut adalah

metode penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif.

Karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang

utamanya berkaitan dengan sebab akibat. Selain itu, penelitian eksperimen juga

merupakan salah satu bentuk penelitian yang memerlukan syarat yang lebih ketat jika

dibandingkan dengan jenis penelitian lainnya. Hal ini karena sesuai dengan maksud

para peneliti yang mengiginkan adanya kepastian untuk memperoleh informasi tentang
variabel mana yang menyebabkan sesuatu terjadi dan variabel mana yang memperoleh

akibat terjadinya perubahan dalam suatu kondisi eksperimen.

Lebih lanjut untuk memahami lebih jauh materi tentang metodologi penelitian

maka diperlukan pemahaman terhadap bagian-bagian penelitian. Salah satu bagian

yang sangat penting untuk dipahami adalah tentang penelitian eksperimen. Olehnya

itu, dalam makalah ini penulis akan menguraikan secara sederhana mengenai

pengertian penelitian eksperimen serta berbagai hal yang berkaitan tentang penelitian
eksperimen.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penelitian eksperimen?

2. Bagaimana ragam pembahasan penelitian eksperimen?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian penelitian eksperimen.

2. Untuk mengetahui ragam pembahasan penelitian eksperimen.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen

Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

lain dalam kondisi yang terkendalikan.1

Sedangkan menurut Wiersma sebagaimana yang dikutip Emzir mendefinisikan

eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel

bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh

peneliti.2

Definisi yang lebih jelas diungkapkan oleh M. Kasiram bahwa eksperimen

dapat didefinisikan sebagai suatu model penelitian di mana peneliti

memanipulasi suatu stimuli atau kondisi, kemudian mengobservasi pengaruh atau

akibat dari perubahan stimuli atau kondisi tersebut pada obyek yang dikenai stimuli

atau kondisi tersebut.3

B. Ragam Pembahasan Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen sebagai sebuah cabang ilmu untuk mencari perlakuan

tertentu terhadap suatu kondisi. Selain itu, penelitian eksperimen juga bertujuan agar

siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008), h.
72.
2
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h. 63.
3Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan

Metodologi Penelitian (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 210.

3
4

persoalan yang dihadapinya dengan melakukan percobaan sendiri.4 Sehingga,

penelitian eksperimen sangat penting untuk di ketahui. Adapun beberapa pembahasan

yang berkaitan dengan penelitian eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Untuk lebih mudah memahami pengertian penelitian eksperimen, terutama

pada beberapa kata yang menjadi kata kunci dalam penelitian eksperimen, seperti kata

manipulasi, control, dan observasi. Selanjutnya akan dijelaskan tentang karakteristik


penelitian eksperimen, yaitu:

a. Manipulasi

Karakteristik pertama yang selalu ada dalam penelitian eksperimen adalah

adanya tindakan manipulasi variabel yang secara terencana dilakukan oleh peneliti.

Dalam hal ini Sukardi menjelaskan bahwa memanipulasi variabel ini tidak mempunyai

arti yang negatif seperti yang terjadi di luar konteks penelitian. Selanjutnya, yang

dimaksud dengan manipulasi yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh

seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan

secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat. Sebagai

contoh dalam hal ini misalnya dalam suatu proses penelitian laboratorium, dua
kelompok yaitu treatment dan kelompok kontrol diberikan suhu ruangan yang

bertingkat, yaitu dingin, sedang dan panas. Perbedaan kondisi ruang tersebut

direncanakan sebagai penentu awal agar mereka memperoleh hasil yang mungkin

berbeda di antara kedua grup. Perbedaan yang muncul tersebut diperhitungkan sebagai

4
Rika Diyasrini, “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar
Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA”, https://media.neliti.com/media/publications/213767-
penerapan-metode-eksperimen-untuk-mening.pdf (27 Mei 2021)
5

akibat adanya manipulasi variabel terhadap dua kelompok.5

b. Mengontrol variabel

Karakteristik kedua yang selalu ada dalam penelitian eksperimen yaitu adanya

kontrol yang secara sengaja dilakukan oleh peneliti terhadap variabel yang ada.

Menurut L.R.Gay dalam Emzir bahwa kontrol atau pengendalian mengacu pada usaha-

usaha pihak peneliti untuk menyingkirkan pengaruh suatu variabel (selain variabel

bebas) yang dapat mempengaruhi performansi pada variabel terikat. Dengan kata lain,
peneliti ingin agar kelompok sedapat mungkin sama, dengan demikian perbedaan

utama di antara mereka hanyalah variabel bebas, perbedaan yang disebabkan oleh

peniliti.6 Selanjutnya dalam penelitian eksperimen dilakukan kegiatan untuk melihat

hubungan sebab akibat dari satu atau lebih variable independent dengan satu atau lebih

variable control.7
c. Observasi (pengamatan)
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap
variabel terikat dalam suatu penelitian eksperimen, pengamatan perlu dilakukan.
Pengamatan dilakukan pada ciri-ciri tingkah laku subjek yang diteliti. Dalam
melakukan pengamatan ini peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan
instrumen.8

2. Masalah dalam Penelitian Eksperimen

Masganti mengungkapkan bahwa masalah adalah kesenjangan antara harapan

5Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h.181.


6
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h. 63.
7
A. Eko Setyanto, “Memperkenalkan Kembali Metode Eksperimen dalam Kajian Komunikasi”
Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 3 no. 1 (Juni 2015), h. 40.
https://media.neliti.com/media/publications/100453-ID-memperkenalkan-kembali-metode-
eksperimen.pdf. (Diakses 27 Mei 2021)
8
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, h. 63.
6

dan kenyataan. Masalah penelitian adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan

yang dapat diteliti.9

Menurut kerlinger permasalahan yang kan diteliti hendaknya dapat memenuhi

tiga kriteria penting, yaitu:


a. Permasalahan atau problematika sebaiknya merefleksikan dua variabel atau lebih
b. Sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak meragukan
c. Sebaiknya dapat diuji secara empirik.10
Jadi menurut sukardi suatu masalah pada penelitian eksperimen pada
prinsipnya terbangun dari hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-
effect relationship). Pada penelitian eksperimen masalah itu muncul melalui
pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang
dikontrol dengan teliti, maka apa yang akan terjadi? Oleh karena itu penelitian
eksperimen ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mengatur situasi dimana
pengaruh beberapa variabel terhadap satu atu variabel terikat dapat teridentifikasi.11
3. Kajian Teori dalam Penelitian Eksperimen
Dalam mengkaji sumber pengetahuan, peneliti mencar dasar-dasar nyang
menjadi acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. melakukan
pendalaman dan mengidentifikasi pengetahuan yang tidak terbatas hanya pada satu
sumber saja tetapi dapat bervariasi. Kegiatan inilah yang disebut dengan kajian teori.
Kajian teori yang baik adalah kajian teori yang cocok dengan variabel
penelitian secara teoritis dan filosofis. Misalnya penelitian pendidikan islam sebaiknya
kajian teori diambil dari tokoh-tokoh pendidikan islam agar filosofis pendidikan islam
ikut terbangun dalam teori-teori yang digunakan. Kemudian jumlah kelompok teori
yang dikumpulkan harus disesuaikan dengan jumlah variabel yang ditelti. Kalau dalam

9
Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, (Medan: IAIN Press, 2011), h.
111-112.
Fred N. kerlinger, Asas-Asas Penelitian Behavioral, terjemahan Landung R. Simatupang,
10

(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007), h.49.


11Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h.178-179.


7

penelitian eksperimen ada variabel independent dan variabel dependent maka kedua-
duanya harus dijelaskan berdasarkan teori-teori yang ada.
Ada beberapa langkah dalam melakukan kajian teori, yaitu:
a. Menidentifikasi term kunci yang akan digunakan dalam pencarian literatur.
b. Mengumpulkan semua literatur yang berkaitan dengan topik
c. Memilih literatur yang akan digunakan
d. Mengorganisir literatur yang telah dipilih
e. Menulis review literature dan menuliskan ringkasanya.
4. Instrumen Penelitian Eksperimen
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa Instrumen penelitian diartikan sebagai
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.12
Instrumen penelitian ini adalah merupakan sesuatu hal yang sangat perlu
Bahkan menurut Burhan Bungin, instrumen penelitian menempati posisi teramat
penting sebagai perangkat lunak dari seluruh rangkaian proses pengumpulan data
penelitian di lapangan, lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa instrumen penelitian itu
tidak berbeda dengan sebuah “jala” atau “jaring” yang digunakan untuk menangkap
atau menghimpun data sebanyak dan sevalid mungkin.13
Maka untuk menjelaskan tentang instrumen yang dipakai dalam penelitian
eksperimen, penulis mengutip penjelasan dari Masganti sitorus. Yang mana dijelaskan
bahwa instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen antara lain
tes, angket dan perlakuan. Tes-tes telah di ujicobakan sebelum digunakan sebagai alat
pengumpul data. Tes dilakukan di awal dan di akhir penelitian untuk mengetahui terjadi
perubahan pada perilaku responden penelitian. Angket digunakan untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel kontrol yang digunakan dalam
penelitian misalnya variabel konsep diri siswa dalam penelitian tentang pengaruh

12
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.101.
13
M.Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2005), h.94-95.
8

metode pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar PAI. Perlakuan digunakan


untuk menyediakan situasi yang diperkirakan menjadi sebab terjadinya perubahan pada
variabel terikat yang diteliti misalnya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan
metode kontekstual.14
5. Penentuan Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi berasal dari bahasa Inggris Population yang berarti jumlah
penduduk.15 Oleh sebab itu kata populasi selalu dikaitkan dengan masalah-masalah
kependudukan. Kemudian kata populasi banyak digunakan dalam berbagai disiplin
ilmu, termasuk metodologi penelitian. Selain itu, karena tujuan utama penelitian
eksperimental adalah generalisasi. Selanjutnya peneliti ingin menyimpulkan bahwa
hipotesis bisa benar atau salah bagi populasi tertentu.16
Untuk lebih memperjelas pemahaman terdapat beberapa pengertian populasi
menurut para ahli:

1) Populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas


obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.17
2) Menurut Babbie sebagaimana yang dikutip Sukardi bahwa populasi tidak lain
adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara
teoritis menjadi target hasil penelitian.18

14
Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, h. 94-95.
15
Jhon M.Echols & Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama: 2005), h.438.
16
Ni Made Ratminingsih, “Penelitian Eksperimental dalam Pembelajaran Bahasa Kedua” Jurnal
Ilmu Komunikasi, vol. 6 no. 11 (Juni 2010), h. 4.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PRASI/article/view/6816 (Diakses 27 Mei 2021)
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008), h.
80.
18
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, h.178-179.
9

3) Suharsimi mengungkapkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek


penelitian.19
Lebih lanjut dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan
yang dalam hal ini penulis mengutip kesimpulan Masganti, dikarenakan dapat
mewakili dari beberpa defenisi diatas, yaitu: populasi dalam metodologi penelitian
adalah: “keseluruhan unit yang memiliki ciri-ciri yang sama menurut kriteria penilaian
yang sedang dilakukan”.20

b. Sampel
1) Pengertian dan Hal Memilih Sampel
Untuk memberikan pemahaman tentang apa sampel, Sugiyono memberikan
gambaran bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.21
Penentuan terpilihnya sampel penelitian itu haruslah dengan teliti. Artinya
haruslah benar-benar representatif. Maksudnya adalah harus benar-benar bisa mewakili
seluruh karekteristik yang ada dalam populasi.22
Menurut Burhan Bungin ada bebapa hal yang perlu dalam menentukan sampel
dalam suatu penelitian, yaitu:
a) Derajat keseragaman (degree of homogeneity) populasi. Semakin homogen
populasi, maka semakin besar kemungkinan penggunaan sampel dalam jumlah
kecil.
b) Derajat kemampuan peneliti mengenal sifat-sifat khusus populasi.
c) Presisi (ketetapan/kesamaan) yang dikehendaki penelitian. populasi penelitian
amat besar sehingga derajat kemampuan peneliti mengenal karekteristik khusus
populasi menjadi rendah. Oleh karena itu jika penelitian menghendaki derajat

19
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h.104.
20
Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, h. 44.
21
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 80.
22
Fred N. kerlinger, Asas-Asas Penelitian Behavioral, terjemahan Landung R. Simatupang,
h.188.
10

presisi yang tinggi, maka menjadi keharusan menggunakan sampel besar dalam
penelitian yang dilakukannya.
d) Penggunaan teknik sampling yang tepat. Sampling adalah kegiatan yang berkaitan
dengan langkah-langkah penetuan sampel penelitian.23
Selanjutnya mengenai besaran jumlah kelompok sampel yang dibutuhkan pada
suatu penelitian eksperimen adalah tergantung dari desain eksperimen yang digunakan.
Ada eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelompok yang diambil dari populasi
yang sama, dan ada pula eksperimen yang dilakukan satu kelompok saja tetapi terhadap
kelompok tersebut dilakukan pengukuran sebanyak dua kali. Sehingga jumlah
sampelnya tergantung dari desain kelompok yang ditentukan. Sedangkan besaran
anggota sample, ditentukan oleh kekuatan pengaruh perlakuan dari studi-studi
sebelumnya.24
Maka dengan kata lain kita dapat merumuskan bahwa sebelum melakukan
penggambilan sampel peneliti harus mengetahui terlebih dahulu berapa besar anggota
sampel yang akan diambil dari populasinya. Besar anggota sampel akan mempengaruhi
representatif atau tidaknya sample terhadap populasi. Dijelaskan bahwa semakin besar
anggota sampel semakin mencerminkan keadaan populasinya.
2) Teknik Pengambilan Sampel
Dalam metodologi penelitian banyak sekali teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel penelitian, namun yang terkenal dalam penelitian eksperimen
adalah dengan cara randomisasi.
Pemilihan subyek secara acak (random) di dalam menentukan kelompok
kontrol maupun eksperimen. Hal ini dilakukan untuk menghindari variabel-variabel di
luar yang diuji/eksperimen turut mempengaruhi terhadap variabel terikat. Randomisasi
dilakukan pada saat menentukan subyek eksperimen pada kelompok control dan
eksperimen sebelum perlakuan. Cara biasa yang dilakukan untuk hal tersebut adalah

23
M.Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2005), h. 104.
24
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h. 393.
11

mengukur kemampuan awal terhadap variabel terikat antara kelompok eksperimen


dengan kelompok control. Setelah hasil tersebut diketahui dan memberikan kesamaan
(rata-rata kemampuan kelompok contol dan kelompok eksperimen tidak berbeda) maka
eksperimen dapat dilakukan.25
6. Metode Pengumpulan Data
Suharsimi arikunto menjelaskan secara luas bahwa, metode pengumpulan data
adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpukan data. Sedangkan
instrument pengumpulan data adalah “alat bantu” yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data.26
Lebih lanjut secara ringkas perbedaan yang paling menonjol dari keduanya
bahwa metode adalah cara dan instrument adalah alat bantu. Metode pengumpulan data
dalam penelitian eksperimen umumnya menggunakan tes, angket, dan eksperimen.
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
b. Angket (kuesioner)
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
c. Eksperimen
Eksperimen digunakan untuk membuat suatu situasi yang telah dirancang
sebelumnya oleh si peneliti.27 Eksperimen sendiri meliputi kegiatan penelitian kasual
(sebab akibat) yang pembuktianya melalui komparasi perbandingan antara kelompok

25
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan
Metodologi Penelitian (Malang: UIN-Malang press, 2008), h. 127.
26
M.Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 104.
27
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, h. 396.
12

yang mendapat perlakuan dan kelompok control, serta kondisi subjek sebelum
diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan.28

28
Amat Jaedun, “Metode Penelitian Eksperimen”,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569339/pengabdian/metode-penelitian-eksperimen.pdf (27 Mei
2021)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Selain itu, penelitian eksperimen

juga berarti suatu model penelitian di mana peneliti memanipulasi suatu stimuli

atau kondisi, kemudian mengobservasi pengaruh atau akibat dari perubahan

stimuli atau kondisi tersebut pada obyek yang dikenai stimuli atau kondisi

tersebut

2. Ragam pembahasan dari penelitian eksperimen meliputi karakteristik penelitian

eksperimen, masalah dalam penelitian eksperimen, kajian teori penelitian

eksperimen, instrumen penelitian eksperimen, penentuan populasi dan sampel,

dan metode pengumpulan data penelitian eksperimen yang memberikan


cakrawala pemahaman lebih lanjut tentang penelitian eksperimen. Oleh karena

itu, adanya penelitain eksperimen begitu penting untuk memberikan penjabaran

informasi tentang penelitian yang hendak dilakukan. Selain itu, penelitian

eksperimen dibuat agar dapat memberikan kerangka kerja dalam menjelaskan

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan.

13
14

B. Implikasi

Memahami secara utuh pembahasan tentang penelitian eksperimen sangat

penting untuk secara berkelanjutan mendalami serta memahami metodologi penelitian.

Pembahasan dan kesimpulan di atas dapat berimplikasi dalam menghasilkan nuansa

ilmu pengetahuan baru serta menyegarkan kembali pemahaman terhadap pengertian

dan ragam pembahasan yang berkaitan dengan penelitian eksperimen.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.


Bungin, M.Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2005.
Diyasrini, Rika “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA”,
https://media.neliti.com/media/publications/213767-penerapan-metode-
eksperimen-untuk-mening.pdf (27 Mei 2021)
Echols, Jhon M. & Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama: 2005.
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009.
Jaedun, Amat “Metode Penelitian Eksperimen”,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569339/pengabdian/metode-penelitian-
eksperimen.pdf (27 Mei 2021)
Kasiram, Moh, Metodologi Penelitian Refleksi Pengembangan Pemahaman dan
Penguasaan Metodologi Penelitian, Malang: UIN-Malang Press, 2008.
Kerlinger, Fred, Asas-Asas Penelitian Behavioral, terjemahan Landung R.
Simatupang, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2007.
Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia, 2011.
Ratminingsih, Ni Made. “Penelitian Eksperimental dalam Pembelajaran Bahasa
Kedua.” Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 6 no. 11 (Juni 2010).
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PRASI/article/view/6816 (Diakses 27
Mei 2021)
Setyanto, A. Eko. “Memperkenalkan Kembali Metode Eksperimen dalam Kajian
Komunikasi.” Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 3 no. 1 (Juni 2015).
https://media.neliti.com/media/publications/100453-ID-memperkenalkan-
kembali-metode-eksperimen.pdf (Diakses 27 Mei 2021)
Sitorus, Masganti, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam, Medan: IAIN Press, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2008.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:
Bumi Aksara, 2008.

15

Anda mungkin juga menyukai