Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI BELAJAR OPERANT CONDITIONING

B.F SKINNER

Di susun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Teori Belajar

Dosen Pengampu :

Agus Wahyudi, S.Sos., M.pd.

Disusun oleh :

1. Dina Masrokhah (4130022004)


2. Putri Dwi Lestari (4130022006)
3. Nur Lailia (4130022008)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA (UNUSA)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori Belajar Operant
Conditioning BF Skinner” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Agus Wahyudi, S.Sos., M.pd. pada Mata Kuliah Teori Belajar. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori belajar operant conditioning BF Skinner
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Wahyudi, S.Sos., M.pd., selaku
dosen pengampu pada mata kuliah aswaja yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 19 April 2023

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
A. Sejarah Munculnya Teori Operant Conditioning Skinner................................... 3
B. Teori Belajar Operant Conditioning Skinner...................................................... 4
C. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Skinner........................................................... 5
D. Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelajaran................................................. 7
E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Skinner.......................................................... 7
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 9
A. Kesimpulan......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai
sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan memberi
banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku
(behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlav
(tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik
(classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan
oleh beberapa ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan
Gestalt.
Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini
adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan
mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan
negatif. Evaluasi atau Penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori
belajar ini guru tidak banyak memberikan ceramah,tetapi instruksi singkat yang
diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.
Salah satu teori dari aliran behaviorisme adalah teori operant conditioning. Ini
merupakan teori belajar yang berusia paling muda dan masihberpengaruh dikalangan
para ahli psikologi belajar masa kini. Pencipta teori ini bernama Burrhus Frederic
Skinner (lahir tahun 1904), seorang penganut behaviorism yang dianggap
kontroversal. Tema pokok yang mewarnai karya-karyanya adalah bahwa tinggkah
laku itu terbentuk oleh konsekuensikonsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku
itu sendiri.
Menurut Skinner penyelidikan mengenai kepribadian hanya sah jika
memenuhi beberapa kriteria ilmiah. Ia tidak akan menerima gagasan bahwa
kepribadian yang membimbing atau mengarahkan perilaku. Dalam hal ini Skinner
membedakan perilaku menjadi dua yaitu perilaku yang alami dan perilaku operan.
Perilaku alami menurutnya adalah perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang
jelas, sedangkan perilaku operan adalah perilaku yang ditimbulkan stimulus yang
tidak jelas atau tidak diketahui tetapi semata-mata dihasilkan oleh organisme itu
sendiri.

4
Bagi skinner faktor motivasional dalam tingkah laku bukan elemen dari
struktural dalam situasi yang sama. Tingkah laku seseorang bisa berbeda-beda
kekuatan dan keseringan munculnya. Hakikat dari teori skinner adalah teori belajar
bagaimana Individu memiliki tingkah laku baru menjadi lebih terampil dan menjadi
lebih tahu. Skinner meyakinkan bahwa kepribadian dapat dipahami dengan
mempertimbangkan tingkah laku dalam hubungannya yang terus-menerus dengan
lingkungannya. Sedangkan cara untuk mengontrol perilaku adalah dengan melakukan
penguatan terhadap suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku itu terjadi atau
sebaliknya tidak terjadi pada masa yang akan datang.
Dalam proses belajar mengajar manusia tidak bisa terlepas dari stimulus dan
respon yang dialami sebagai suatu tanggapan atas suatu rangsangan yang masuk. Para
ilmuwan terdahulu banyak menggunakan hewan sebagai bahan percobaan terhadap
teori-teori yang telah ditemukan yang mana teori tersebut bila sudah teruji dengan
baik maka dapat diaplikasikan terhadap manusia diantaranya yaitu teori Burrhus
Frederic Skinner, Edwin R Gutric, dan Clark Hull.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana sejarah munculnya teori Operant Conditioning Skinner?
2. Bagaimana teori belajar Operant Conditioning menurut Skinner?
3. Bagaimana prinsip-prinsip belajar menurut Skinner?
4. Bagaimana pengaplikasian teori belajar Skinner terhadap pembelajaran?
5. Apa kelebihan dan kekurangan teori belajar Skinner?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut
1. Untuk mengetahui sejarah munculnya teori Operant Conditioning Skinner
2. Untuk mengetahui teori belajar Operant Conditioning menurut Skinner
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar menurut Skinner
4. Untuk mengetahui pengaplikasian teori belajar Skinner terhadap pembelajaran
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori belajar Skinner

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Munculnya Teori Operant Conditioning Skinner
Teori Operant Conditioning adalah bagian dari teori Behavioristik yang
dikembangkan oleh beberapa tokoh seperti E.L Thorndike, Ivan Pavlov, B.F
Skinner, J.B Watson,Clark Hull, dan Edwin Gutrhrie.B.F Skinner adalah
penganut behavioristik yang dianggap kontroversial. Jadi Teori Behavioristik
menjelaskan tentang perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai
secara konkret.
Menurut Sugiyono dan Hariyanto:Teori belajar Behavioristik memandang
belajar yang terjadi pada individu lebih kepada gejala-gejala atau fenomena
jasmaniah yang terlihat dan terukur serta mengabaikan aspek-aspek mental atau
psikologis lainnyaseperti kecerdasan, bakat,minat dan perasaan atau emosi individu
selama belajar. Teori kaum Behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar,
karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Pada teori belajar ini
sering disebut Stimulus-Respons psikologis artinya bahwa tingkah laku
manusia dikendalikan oleh ganjaran atau rewarddan penguatan atau
reinforcementdari lingkungan.
Dengan demikian, pokok perhatian teori behavioristik adalah belajar
akanterjadi akibat adanya interaksi stimulus input dan respons/output yang dapat
diamati dan diukur. B.F Skinner merupakan tokoh yang memiliki pandangan
komprehensif dibandingkan dengan tokoh-tokoh behavioristik lainnya. Pada awalnya
Skinner terinspirasi dari pandangan Thorndike pada tahun 1911 atau beberapa
waktu sesudah munculnya teori Classical Conditioning Pavlov. Pada waktu
itu,Thorndike mempelajari pemecahan masalah terhadap binatang yang diletakkan
di sebuah “kotak teka-teki”. Setelah beberapakali percobaan, binatang itu mampu
meloloskan diri kian cepat dari percobaan-percobaan sebelumnya. Thorndike lalu
mengemukakan hipotesis “apabila suatu respons berakibat menyenangkan, ada
kemungkinan respons yang lain dalam keadaan yang sama” yang dikenaldengan Law
of Effect.

6
Berdasarkan percobaan Thorndike, Skinner mengemukakan pendapatnya
sendiri dengan memasukkan unsur penguatan terhadap hukum akibat tersebut.
Menurutnya perilaku yang dapat menguatkan cenderung diulangi kemunculannya.
Sedangkanperilaku yang tidak dapat menguatkan cenderung untuk menghilang
atau terhapus. Dengan demikian, individu akan cenderung mengulang respons-
respons yang diikuti penguatan. Artinya, proses belajar yang baik terjadi bila
pendidik mampu mengendalikanseluruhrespons yang muncul dari anak didik,
kemudian memberikan penguatannya supaya anak mampu mencapai sasaran belajar.
B. Teori Belajar Operant Conditioning Skinner
Dalam teori Operant Conditioning, Skinner menuangkan pemikirannya
yaitu adanya penguatan (reinforcement) Yakni penguatan positif atau reward dan
penguatan negatif atau punishment. Penguatan positif adalah rangsangan yang
memperkuat atau mendorong suatu tindak balas. Sedangkan penguatan negatif
ialah penguatan yang mendorong individu untuk menghindari suatu tindakan
balas tertentu yang tidak memuaskan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
konsekuensi (reinforcement) dapat memberikan motivasi untukterus melakukan hal
yang diinginkan. Sedangkan hukuman dapat memperlemah perilaku yang tidak
diinginkan.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada anak didik untuk
membantu anak didik dalam belajar, sedangkan Respons adalah reaksi
atautanggapan anak didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Operant
Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku
operan yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali
atau menghilang sesuai dengan keinginan. Menurut teori Skinner, konsekuensi
menyenangkan (penghargaan) akan memperkuat perilaku, sedangkan
konsekuensi yang tidak menyenangkan (hukuman) akan memperlemah tingkah
laku. Jadi, konsekuensi yang menyenangkan akan bertambah frekuensinya, sementara
konsekuensi yang tidak menyenangkan akan berkurang frekuensinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Skinner memandang reward
(hadiah) atau reinforcement (penguatan) sebagai unsur yang paling penting dalam
proses belajar. Manusia cenderung untuk belajar suatu respons jika diikuti oleh
reinforcement (penguat). Artinya bahwa ketika anak didik diberi penghargaan ketika
berperilaku sesuai yang diinginkan, maka anak tersebut akan memiliki semangat
untuk melakukan hal yang sama di waktu yang akan datang sehingga menjadi

7
sebuah kebiasaan. Sebaliknya ketika anak didik diberi hukuman karena
melakukan perilaku yang tidak diinginkan, maka anak didik tersebut akan
berusaha untuk menghindari bahkan tidak melakukan perilaku tidak menyenangkan
tersebut.

C. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Skinner


Belajar merupakan bagian penting dari kehidupan seseorang yang
memungkinkann seseorang unttuk memperoleh informasi yang baru melalui
pengalaman da konsekuensi atas perilaku yang telah diperbuat. Dalam teori
pembelajaran Operant Conditioning, Skinner telah mengidentifikasi beberapa prinsip
dasar yang menjelaskan tentang bagaimana seseorang belajar perilaku atau mengubah
tingkah laku yang sudah melekat pda diri seseorang. Prinsip-prinsip yang
dikemukakan oleh Skinner adalah sebagai berikut:
a. Reinforcement (penguatan)
Reinforcement adalah proses yang memeperkuat perilaku dalam memperbesar
kesempatan agar perilaku tersebut terjadi lagi. Dalam penguatan ini terdapat dua
kategori, yaitu;
1. Penguatan Positif
Penguatan positif adalah suatu metode penguatan perilaku yang menyertakan
stimulus yang menyengkanbagi seseorang, baik perilaku yang diinnginkan
maupun tidak diinginkan dan bergantung pada situasi dan kondisi. Sebagai
contoh, seorang guru dan orang tua memberikan anak-anak penghargaan atas
prestasi yang telah di capai.
2. Penguatan Negatif
Penguatan negatif adalah adalah suatu metode penguatan perilaku yang
dilakukan dengan cara menghilangkan atau meniadakan stimulus yang tidak
menyenangkan. Dalam penguatan ini terdapat dua tipe penguatan negatif,
yaitu mengatasi dan menghindari. Dalam tipe mengatasi, seseorang melakukan
perilaku khusus untuk menghindari stimulus yang tidak menyenangkan,
contohnya seorang guru mengarahkan siswa untuk meju kedepan karena telah
berbicara terus-menerus saat proses pembelajaran. Sedangkan dalam tipe
menghindari, seseorang melakukan suatu perilaku khusus yang dapat
menjauhi akibat dari perilaku yang tidak menyenangkan, contohnya guru

8
mengabaikan siswa yang sering bertanya tanpa memberikan jawaban apapun
atau jawaban yang tidak memuaskan.
b. Punishment (hukuman)
Menurut Skinner, hukuman adalah sebuah konsekuensi negatif yang diberikan
oleh seseorang kepada seseorang yang telah melakukan prilaku tertentu dan
bertujuan untuk mengurangi kemungkinan perilaku tersebut dan diulang kembali
di masa depan. Prinsip ini memiliki dua macam hukuman, yakni:
1. Hukuman Positif
Dalam hukuman ini, seseorang mengurangi perilaku dengan memberikan
stimulus tidak menyenangkan jika perilaku tersebut terjadi, contohnya seorang
guru menggunakan hukuman berupa mencubit dan memarahi siswa karena
tidak mengerjakan tugas dengan baik.
2. Hukuman Negatif
Dalam hukuman ini, seseorang mengurangi perilaku dengan menghilangkan
stimulus yang menyengkan juka perilaku tersebut dilakukan, contohnya
seorang guru tidak mengizinkan siswa dalam berbartisipasi kegiatan yang
kreativitas sebagai hukuman karena siswa tersebut sering terlambat datang ke
sekolah.
c. Shapping (pembentukan)
Pembentukan merupakan teknik penguatan yang digunakan untuk mengajarkan
perilaku yang belum pernah dilakukan oleh seseorang. Dalam prinsrip ini, guru
dapat membentuk pola piker kritis siswa dengan cara memberikan soal dengan
tingkat kesulitan yang bertahap sesuai dengan respon siswa.
d. Extinction (eliminasi)
Prinsip extinction dapat dilakukan dengan cara mengeliminasi perilaku yang
dipelajari dengan menghentikan penguat dari perilaku itu sendiri, contohnya
seorang murid sering berbicara saat pembelajan, kemudian guru mengabaikan
perilaku murid tersebut, sehingga perilaku tersebut akan hilang secara bertahap
karena tidak lagi diperkuat dengan perhatian atau pujian dari guru.
e. Generalization (generalisasi)
Prinsip generalisasi adalah perilaku yang telah dipelajari oleh individu dari satu
situasi ke situasi lain yang serupa, contohnya jika seorang murid belajar
bagaimana cara mengerjakan soal matematika dengan mudah saat di rumah, maka

9
siswa dapat menerapkan cara tersebut saat guru memberikan soal matematika di
sekolah.
f. Discrimination (deskriminasi)
Prinsip deskriminasi merupakan proses belajar bahwa perilaku tertentu akan
diperkuat dalam suatu situasi, tetap tidak dalam situasi lainnya, contohnya seorang
murid dilarang menceritakan lelucon di dalam perpustakaan atau di kelas saat
proses pembelajaran berlangsung, yang dimana situasi di dalam ruangan tersebut
diharapkan untuk tenang. Tindakan dalam prinsip ini, bertujuan untuk
mengajarkan dan memperkuat seseorang dapat membedakan perilaku yang baik
dan tidak baik di berbagai situasi.

D. Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelajaran


Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Belajar
adalah mengingat, mengerti, memahami, menerangkan, menganalisa, menganalisis,
mengevaluasi, berpikir, percaya, berpartisipasi, dan melaksanakan.belajar adalah
sebuah perubahan dari setiap tingkah laku yang merupakan pendewasaan atau
pematangan dari suatu kondisi organisme (subjek). Dan mengajar tidak hanya
menstransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga mengubah sikap dan tingkah laku yang
nyata. (Anwar, tt :95,96.98).
Menurut Skinner, belajar dapat memberikan kekuatan untuk terjadinya respons-
respons yang bertingkat dan berkelanjutan, apabila prosedur penguatan
(reinfoercment) diatur dengan sedemikian rupa. Oleh karena itu, dalam proses belajar
perlu ditetapkan tingkah laku. Pada saat orang belajar maka responsnya menjadi lebih
baik. Dan sebaliknya, apabila ia tidak belajar maka responsya akan menurun.
Dalam proses pembelajaran, guru dapat menyusun program pembelajaran
berdasarkan pandangan Skinner. Dalam menerapkan teori Skinner, guru perlu
memperhatikan dua hal yang penting yaitu : pemilihan stimulus yang deskriminatif
dan penggunaan penguatan.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh berdasarkan teori Operant Conditioning
adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari keadaan kelas.
2. Membuat daftar penguat dan positif.
3. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis
penguatnya.

10
4. Membuat program pembelajaran.

E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Skinner


Kelebihan teori Operant Conditioning Skinner adalah guru diarahkan untuk
menghargai setiap siswa dengan menghilangkan system hukuman dan didukung oleh
pembentukan lingkungan yang baik untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
berperilaku. Duungan tersebut dikuatkan dengan penguatann motivasi pada siswa
untuk berperilaku yang benar sesui dengan keinginan siswa.
Sedangkan untuk kekurangan teori Operant Conditioning Skinner adalah
proses belajar diamati dan dipandang secara langsung, padahal belajar adalah proses
kegiatan yang tidak dapat diamati secara langsung dari luar kecuali diikuti dengan
gejala yang terlihat. Kemudian proses belajar teori ini, siswa terkesan seperti mesin
robot, yang dimana siswa diharapkan untuk berperilaku yang tidak sesuai dengan
dirinya, padahal seriap siswa memiliki kemampuan mengatur dan mengendalikan diri
karena ia dapat merespon dan mennolek setiap perilaku yang tidak mereka inginkan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Teori Operant Conditioning adalah bagian dari teori Behavioristik yang
dikembangkan oleh beberapa tokoh, salah satunya B.F Skinner. Pada teori
belajar ini sering disebut Stimulus-Respons psikologis artinya bahwa
tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau rewarddan
penguatan atau reinforcementdari lingkungan.
2. Dalam teori Operant Conditioning, Skinner menuangkan pemikirannya yaitu
adanya penguatan (reinforcement) Yakni penguatan positif atau reward dan
penguatan negatif atau punishment.
3. Prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Skinner adalah reinforcement
(penguatan), punishment (hukuman), shapping (pembentukan), extinction
(eliminasi), generalization (generalisasi), dan discrimination.
4. Menurut Skinner, belajar dapat memberikan kekuatan untuk terjadinya respons-
respons yang bertingkat dan berkelanjutan, apabila prosedur penguatan
(reinfoercment) diatur dengan sedemikian rupa. Oleh karena itu, dalam proses
belajar perlu ditetapkan tingkah laku.
5. Kelebihan teori Operant Conditioning Skinner adalah guru diarahkan untuk
menghargai setiap siswa dengan menghilangkan system hukuman dan didukung
oleh pembentukan lingkungan yang baik untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan berperilaku. Sedangkan kekurangannya adalah proses belajar diamati

12
dan dipandang secara langsung, padahal belajar adalah proses kegiatan yang tidak
dapat diamati secara langsung dari luar kecuali diikuti dengan gejala yang terlihat.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Setiawan, N. I. (2015). MAKALAH MATA KULIAH PSIKOLOHI PENDIDIKAN
OPERATING CONDITIONING. Diambil kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/12185809/makalah_operant_conditioning
Chairul Anwar, M. ((2017)). Teori-Teori Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD. Diambil kembali
dari Jogjakarta: IRCiSoD.
Heyes, S. a. ( (1996)). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Lu, Y. &. (2022). Teori Operant Conditioning Menurut Burrhusm Frederic Skinner. Diambil
kembali dari Jurnal Arrabona, 5(1), 26-28.:
https://jurnal.sttarabona.ac.id/JurnalSTTA/
Rabbani, A. (2018, 08 17). B.F. Skinner. Prinsip Operant Conditioning. Diambil kembali dari
SOSIOLOGI97: https://www.sosiologi79.com/2018/08/bf-skinner-prinsip-operant-
conditioning.html
Suryana, E. (t.thn.). OPERANT CONDITING B.F SKINNER (Aplikasi Teori Dalam Praktek
Pendidikan). Diambil kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/7428448/OPERANT_CONDITING_B_F_SKINNER_Apl
ikasi_Teori_Dalam_Praktek_Pendidikan)

13

Anda mungkin juga menyukai