Disusun Oleh:
SISKA TRESIA OKTARI (22124055)
SRI WAHYUNI (22124057)
PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dan baginda Rasululah
SAW yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tim dapat
menyelesaikan karya tulis dengan judul “Teori Belajar Operant Conditioning
Menurut Skinner ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian dan Praktik
Pendidikan IPA di Pendidikan Dasar.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, dan memerlukan perbaikan untuk kedepannya. Dalam kesempatan
ini, tim ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
yaitu Ibu Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd., M.Pd. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila
masih banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, dan semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak teori tentang belajar yangtelah berkembang mulai abad ke 19 sampai
sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang pesat dan
memberibanyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah
laku(behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkanolehpsikolog Rusia Ivan Pavlav
(tahun1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik
(classicalconditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh
beberapa ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt.
Teori belajar behaviorisme ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah
terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat
penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif.
Evaluasiatau Penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru
tidak banyak memberikan ceramah,tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh baik
dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.
Salah satu teori dari aliran behaviorisme adalah teori operant conditioning. Ini
merupakan teori belajar yang berusia paling muda dan masih berpengaruh dikalangan
paraahli psikologi belajar masa kini. Pencipta teori ini bernama Burrhus Frederic
Skinner (lahirtahun 1904), seorang penganut behaviorism yang dianggap kontroversal.
Tema pokok yang mewarnai karya-karyanya adalah bahwa tinggkah laku itu terbentuk
oleh konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari Teori operant conditioning?
2. Bagaimana sejarah dari Teori operant conditioning?
3. Apa saja Langkah-langkah dari penerapan Teori operant conditioning?
4. Apa saja dampak yang timbul dari implementasi Teori operant conditioning
bagi guru dan peserta didik?
5. Bagaimana rancangan kegiatan pembelajaran yang menerapkan Teori operant
conditioning?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuan Konsep dari Teori operant conditioning.
2. Untuk mengetahui sejarah lahirnya Teori operant conditioning.
3. Untuk mengetahui Langkah-langkah penerapan Teori operant conditioning.
4
4. Untuk mengetahui dampak bagi guru dan peserta didik dari penerapan Teori operant
conditioning.
5. Untuk mengetahui rancangan kegiatan pemeblajaran yang menerapkan Teori operant
conditioning.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dasar dari teori operant conditioning ini digagas oleh E. L. Thorndike sekitar
tahun 1911, dari teori yang dikemukakan oleh E. L. Thorndike tersebut B. F. Skinner
terinspirasi dan membuat eksperimen sebagai berikut: Dalam laboratorium,
Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut
“Skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol,
alat memberi makanan, penampung makanan, lampu yangdapat diatur nyalanya, dan
lantai yang dapat dialiri listrik. Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus berusaha
keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak kesana-kemari untuk keluar
dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar.
6
Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner
menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan
(reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan
stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan (Steve Heyes and Malcom
Hard, 1996).
Dapat ditarik suatu kesimpulan dari beberapa pengertian diatas dan hasil
percobaan Skinner bahwa operant conditioning ialah penciptaan suatu kondisi yang
bertujuan untuk mengubah perilaku subjek hasil dari suatu respon positif dengan cara
memberikan penguatan (reinforcement) atas respon yang diberikan oleh subjek. Yang
mana artinya dalam Pendidikan bahwa ketika anak didik diberi penghargaan ketika
berperilaku sesuai yang diinginkan, maka anak tersebut akan memiliki semangat
untuk melakukan hal yang sama di waktu yang akan datangsehingga menjadi
sebuah kebiasaan. Sebaliknya ketika anak didik diberi hukuman karena melakukan
perilaku yang tidak diinginkan, maka anak didik tersebut akan berusaha untuk
menghindari bahkan tidak melakukan perilaku tidak menyenangkan tersebut.
7
Behaviorisme” yang diterbitkan pada 1904. Teori Behavioristik menjelaskan tentang
perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Teori kaum
Behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia
adalah hasil belajar. Pada teori belajar ini sering disebut StimulusRespons psikologis
artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan
penguatan atau reinforcement dari lingkungan (Chairul Anwar, 2017).
8
d. Membuat program pembelajaran berisi urutan prilaku yang dikehendaki,
penguatan, waktu mempelajari prilaku, dan evaluasi
Sedangkan menurut Suciati dan Prasetya dalam Asri Budiningsih (2013) secara
umum langkah langkah pembelajaran yang berpijak pada teori Skinner (Behavioristik)
sebagai berikut:
9
D. Dampak/Implementasi Teori Operant Conditioning terhadap guru dan siswa
Dampak implementasi Teori Operant Conditioning terhadap guru menurut antara lain:
10
lain. Akan tetapi, apabila reward terus diberikan, maka akan mencapai tujuan yang
diinginkan.
Yang baik dalam pendidikan adalah hadiah diberikan jika itu dipandang perlu.
Pada mulanya pemberian hadiah atau hukuman, dalam jangka pendek akan mempunyai
efek mengubah kenaikan tingkah laku yang diinginkan. Tetapi, dalam jangka panjang
hadiah tetap berefek menaikkan, sedangkan hukuman justru tidak berfungsi lagi.
Menurut Skinner hukuman justru menimbulkan efek yang tidak baik, yaitu:
KUNCI JAWABAN
1. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori Operant Conditionin suatu teori yang
mengunakan konsekuensi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam mengubah
tingkah laku. Yang mana dalam pelaksanaannya ada pemberian reward (hadiah) dan tidak
adanya hukuman. Yang baik dalam pendidikan adalah variabel ratio, yaitu hadiah diberikan
kadang – kadang, jika dipandang perlu. Teori ini juga mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Alangkah baiknya jika penerapan teori ini tidak diterapkan sepenuhnya, tetapi
juga digabung dengan teori yang lainnya sehingga akan tercipta suatu tujuan pendidikan
yang diinginkan.
2. Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit yang terkecil.
b. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan
jika benar diperkuat.
11
c. Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
d. Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari
pelanggaran agar tidak menghukum.
e. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
f. Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)
g. Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai
tujuan.
h. Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan pembentukan (shaping).
i. Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan
3. Kelebihan
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori Operant Conditionin suatu teori yang
mengunakan konsekuensi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam mengubah
tingkah laku. Yang mana dalam pelaksanaannya ada pemberian reward (hadiah) dan tidak
adanya hukuman. Yang baik dalam pendidikan adalah variabel ratio, yaitu hadiah diberikan
kadang – kadang, jika dipandang perlu. Teori ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Alangkah baiknya jika penerapan teori ini tidak diterapkan sepenuhnya, tetapi juga
digabung dengan teori yang lainnya sehingga akan tercipta suatu tujuan pendidikan yang
diinginkan.
13
Dafatr Pustaka
14