Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

(TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK )

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri dalam Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing : Dr. Zainal Abidin, M.Ag


Dr. Masykurillah, MA

Oleh:
Asnal mala
NPM. 2271010050

Magister Pendidikan Agama Islam


PASCASARJANA IAIN METRO

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) METRO


LAMPUNG
1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik hidayah dan inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi Tugas Mandiri dalam Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Islam

Kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat diharapkan dan akan diterima
dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga makalah ini kiranya dapat bermanfaat bagi
pengembangan Psikologi Pendidikan Islam

Metro, 24 September 2022

Penulis,

ASNAL MALA
NPM. 2271010050

DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
BAB II Pembahsan
1. Pengertian Teori Behavioristik
a. Pengertian behavioristik

b. Tokoh-tokoh dan pemikiran terhadap teori belajar behavioristik

2. Penerapan teori belajar behavioristik di dalam pembelajaran


3. Teori Belajar Behavioristik Dan Penerapannya Dalam Perseptif Islam
BAB III Penutup.
kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu bentuk kegiatan yang dimana kegiata ini berbentuk usaha

sadar yang di lakukan induvidu untuk memperoleh perubahan pada dirinya. Seperti

hal nya yang induvidu itu tidak tau menjadi tau dari yang masih memiliki prilaku

yang buruk bisa berubah memiliki prilaku yang baik.

Proses pembelajaran ini yang dimana menjadi salah satu topik yang dimana jika

topik nya terkait dengan prilaku.

Belajar merupakan aktivitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses

kerja faktor internal. Menurut Peaget belajar adalah proses penyesuaian atau adaptasi

melalui asimilasi dan akomodasi antara stimulasi dengan unit dasar kognisi seseorang

yang oleh Peaget menjadi schema. Menurut pandangan psikologi behavioristik

merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap

telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan

perilakunya. Menurut teori ini yang penting dalam belajar adalah input yang berupa

stimulus dan output yang berupa respon.

Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori behavioristik ini tentu berbeda

dengan teori yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari

dikelas. Ada berbagai asumsi atau pandangan yang muncul tentang teori

behavioristik. Teori behavioristik memandang bahwa belajar adalah mengubah

tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi

mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar

perubahan mendekati tujuan yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah
1 Pengertian Teori Behavioristik
a. Pengertian behavioristik

b. Tokoh-tokoh dan pemikiran terhadap teori belajar behavioristik

2 Penerapan teori belajar behavioristik di dalam pembelajaran


3 Teori Belajar Behavioristik Dan Penerapannya Dalam Perseptif Islam

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Teori Behavioristik
a. Pengertian behavioristik

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku

manusia.Menurut Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori

belajar memahami tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan

objektif,mekanistik,dan materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri

seseorang dapat dilakukan melalui upaya pengkondisian1. Dengan kata lain,

mempelajari tingkah laku seseorang seharusnya dilakukan melalui pengujian dan

pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan dengan mengamati kegiatan

bagian-bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan pengamatan, sebab pengamatan

merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah

laku tersebut.

b. Tokoh-tokoh dan pemikiran terhadap teori belajar behavioristik

1. El- Thorndike

Tokoh el-thorndike ini adalah tokoh yang di mana mengembangkan teori

koneksionalisme pada tahun 1874-1994 dan Beliau ini di lahirkan di

wiliamsbung,masachatuss pada tahun 1874.

yang dimana eksperimen yang di lakukan beliau yaitu eksperimen yang

melakukan melalui hewan-hewan seperti hal nya seperti kucing untuk mengetahui

fenomena belajar. Dengan cara kucing yang di biarkan sedang lapar di masukan

kedalam kadang atau sangkar yang di mana di dalam nya sudah di berikan

peralatan,pengukit,gerendelpintu,taliyang dimana sudah dihubungkan dengan

pengukit atau gerendel dan tak lupa juga diberikan maknan tepat di depan

1
Novi irwan nahar,”Penerapan Teori Belajar Behavioristic Dalam Proses Pembelajran”nusantara”jurnal ilmu pengetahuan
social no 1 (2016) h.65,http// jurnal.um-tapsel.ac.id
pintusangkar, secara tidak langsung kuncing itu berusaha untukmengeluarkan diri

nyaguna untuk mendaptkan makanan yang berada di depan pintu sangkar

nya,sehingga banyakcara yang di lakukan kucing seperti hal nyaiya berputar-

putra di dalam sangkar untuk mencari sela dan kakinya tak lamamenginjak

tombol yang dimana bias membuka pitusangkar nya dan kemudian kucing

itukeluar dan mengambil maknannya.2

Jadi yang dimaksud dalam teori belajar yang di temukan oleh tokoh thorndike

ini yang dimana teori ini biasa di sebut dengan teori (mencoba-coba dan gagal)

maksud nya setiap organisme jika mereka di hadapkan dengan situasi baru akan

melakukan tindakan-tindakan yang bersifat coba-coba secara membabi buta.

Maka jika kebetulan tindakan mencoba-coba ini memberikan hasil yang bagus

maka tindakan ini akan di buat menjadi pegangan untuk di jadikan sumber nya

karena tindakan coba mencoba ini tidak hanya di lakukan satu kali saja tapi di

lakukan berkali-kali demi mencapai nya hasil yang efisien agar bias dijadikan

pegangan.3

2. Ivan Pavlov

Jadi ivan Pavlov yang dimana tokoh yang biasa di sebut dengan tokoh

classical conditioning yang dimna beliau lahir pada tahun 1949 di kota rayasan

rusia. Ia juga merupakan ahli psikologi dari rusia.beliau adalah tokoh yang

dimana menggunakan hewan anjing sebagai eksperimen nya di dalam teorinya

yang mana di hasilkan dari percobaan yang di lakukan dengan anjing Pavlov

mendapatkan kesimpulan bahwa gerakan-gerakan reflex itu dapat di pelajari dan

dapat dirubah karnamemang seringnya pelatihan-pelatihanyangdimana bias

2
Harya islamuddin,”Psikologi Pndidikan”stain jember press.jember,2011.hlm.62
3
Drs.M.Ngalim Purwanto,MP.”Psikologi Pendidikan”Bandung,2010.Hlm.98-99
membuatnya berubah.sehingga dapat dilihat bahwa reflek itu memiliki 2 macam

reflek wajar dan reflek bersayarat.4

3. Ib Watson

Menurut tokoh Watson bahwa manusia itu sejak lahir sudah memiliki

beberapareflek dan reaksi-reaksi emosional seperti hal nya takut,marah,nangis,

sedih dan cinta.semua ini sudah di bentuk dari hubungan stimulus respon melalui

conditoring. Sedangkan eksperimen yang di lakukan Watson yaitu perasaan takut

pada anak yang dilihatkan dengan tikus dan kelinci dilihat pada percobaan ini

bahwa perasaan anak dapat di latih melalui conditional.5

Jadi esperimen yang dilakukan oleh Watson yaitu mengarah terhadap

psikologi anak yang tertuju pada tingkah laku seorang anak.

4. Bf Skinner

Melihat dari tokoh Pavlov dan Watson ,skinner juga memikirkan tingkah laku

sebagaimana tingkah laku adalah hubungan antara perangsang dan respon,tapi

untuk tokoh skinner ini lebih menunjukkan bahwa ada dua macam respon yaitu :

1) Respondent respons yang di timbulkan oleh perngsang tertentu contoh nya

keluar iar liur ludah setelah melihat makanan.

2) Operant response yaitu respon yang timbul dan berkembangnya di ikuti oleh

rangsang lalu perngsang contohnya seorang anak yang telah belajar lalu

mendapatkan hadiah.6

4
Ahmad,Abu,”Psikologi Belajar”Jakarta.2004
5
Drs.H.Maliyusuf sabri”Psikologi Pendidikan”Jakarta,1995 hlm.66-67
6
Purwa Atmaja Prawira”Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru”jogja 2013.hlm.270
2. Penerapan teori belajar behavioristik di dalam pembelajaran

Di dalam teori behavioristik ada beberapa esperimen yang di lakukan .seperti hal

nya yang di lakukan oleh bf skinner yang dimana esperimen nyatentang prilaku atau

tingkah laku yang dapat di rubah dengan cara terus diberikan percoban-percobaan. Melihat

bahwa ada dua respon yang memang jika di lihat dari materi sebelum nya yang sudah saya

berikan contoh nya teori ini ketika di gunakan atau di terpkan di dalam pembelajaran ya

tentu bias di gunakan dan bahkan ketika proses pembelajaran bias berjalan dengan baik

dan bias mencapai target yang sudah di tentukan oleh seorang guru maka seorang guru

bias menggunakan dan mempersiapkan metode dan teori yang pas untuk di gunakandi

dalam proses belajar jika kita lihat respon yang ke dua di dalam esperimen yang di

gunakan skinner itu bisa dan cocok di gunakan.

Seperti contoh nya teori inidi gunakan di dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam yaitu ketika materi penghafalan surta-surat penting anak di suruh untuk menghafal

lalu bagi siapa saja yang hafal duluan dan bias lancer hingga tajwid nya benar danbaik

maka kita selaku guru bias memberika hadiah berupa ucapan,nilai atau barang.

Jadi jika kita melihat bahwa teori ini mengarah kepada psikologi belajar anak yang

dimana ini sangatlah berpengaruh dalam perkembangan teori dan praktek pendidikan dan

pembelajaran.menurut budiningsih dari teori ini sangat berpengaruh begitu besar terhadap

perkembangan teori belajar.7

Jadi metode ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan

praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur kecepatan,spontalitas,kelenturan daya

tahap

3. Teori Belajar Behavioristik Dan Penerapannya Dalam Perseptif Islam


7
A.M.Irfan Taufan Asfah”Teori Behaviotisme”h.18
Bahwa pendidikan islam memberikan pemecahan kepada masalah yang dimana

selalu pengubahan kepada penguatan mental spiritual,penguatan tingkah laku kepada

ahlakul karimah,pengubahan lingkungan dan beberapa upaya perbaikan.melihat bahwa

kita sebagai orang muslim bahwa kita tak pernah jauh-jauh dari asas ketauhidan yang

dimana di dalam teori ini yang banyak mengarah kepada prilaku atau tingkah laku yang

bias di ubah menjadi lebih baik lagi. Disini kita dapat melihat bahwa dalam ketauhidan

kita bias melihat bahwa di dalam teori ini tidak mengaitkan dengan nilai-

nilaikeagaman.tetapi dengan ada nya pesepsi ini bukan berarti kita tidak boleh

menggunakan teori ini.8

BAB III
PENUTUP
8
Zulhami”Teori Belajar Behavioristic”vol 01 no 01 2015 .http//:padangsidimpuan.ac.id
Kesimpulan

Behavioristik merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari

sisi fenomena jasmaniah, dan aspek–aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak

mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.

Menurut teori ini, peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa

sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Refleks yang bisa meberikan respons

kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.

Tokoh-Tokoh dan Pemikirannya terhadap Teori Belajar Behavioristik.

a. Thorndike : koneksionisme.

b. Watson : Conditioning

c. Edwin Gut hrie : Conditioning

d. Skinner : Operant conditioning

e. Pavlov : Classic Conditioning

Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal

seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pelajar, media dan fasilitas

pembelajaran yang tersedia.

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan

pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas mimetic, yang menuntut pembelajar untuk

mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau

tes.

Teori ini memliki banyak kelebihan dan kekurangan. Sehingga apa yang menjadi

kelebihannya bisa menjadikan motivasi untuk menggairahkan belajar Dan kekurangannya

kita renovasi agar bisa lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Novi irwan nahar,”Penerapan Teori Belajar Behavioristic Dalam Proses

Pembelajran”nusantara”jurnal ilmu pengetahuan social no 1 (2016) h.65,http// jurnal.um-

tapsel.ac.id

Harya islamuddin,”Psikologi Pndidikan”stain jember press.jember,2011.hlm.62

Drs.M.Ngalim Purwanto,MP.”Psikologi Pendidikan”Bandung,2010.Hlm.98-99

Ahmad,Abu,”Psikologi Belajar”Jakarta.2004

Drs.H.Maliyusuf sabri”Psikologi Pendidikan”Jakarta,1995 hlm.66-67

Purwa Atmaja Prawira”Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru”jogja 2013.hlm.270

A.M.Irfan Taufan Asfah”Teori Behaviotisme”h.18

Zulhami”Teori Belajar Behavioristic”vol 01 no 01 2015 .http//:padangsidimpuan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai