Tentang
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Gambar pertama menjelaskan tahapan Before Conditioning, Yaitu ketika anjing diberi makan,
seekor anjing akan dengan sendirinya mengeluarkan air liur, walaupun tanpa ada
pengkondisian sebelumnya.
Gambar kedua juga masih pada tahapan Before Conditioning. Yakni ketika seekor anjing
dibunyikan sebuah bel. Maka anjing tidak merespon dan tidak mengeluarkan air liur.
Gambar ketiga yaitu tahapan During Conditioning. Menggambarkan keadaan bahwa ketika
anjing dibunyikan sebuah bel disertai sebuah makanan, maka anjing akan mengeluarkan
liurnya.
Gambar terakhir adalah tahapan After Conditioning, yaitu ketika tahapan during conditioning
dilakukan berulangkali maka ketika dibunyikan sebuah bel tanpa disertai sebuah makanan,
anjing akan dengan sendirinya mengeluarkan air liur.
Jika anda melihat atraksi dalam sebuah sirkus, seekor gajah atau singa atau lumba-lumba, bisa
berdiri atau berputar-putar hanya dengan ayunan tangan seorang pawang, ketahuilah bahwa itu
melalui proses during conditioning yang berulang-ulang.
Demikan halnya dengan manusia, manusia dapat dikondisikan sedimikan rupa. Pengulangan
dan latihan pada tahapan during conditioning digunakan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori belajar Pavlov adalah terbentuknya perilaku
yang diinginkan sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Secara umum, teori belajar Pavlov sangat cocok dipraktekkan pada pembelajaran yang
mengandung unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks dan daya tahan, seperti percakapan
bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang dan olahraga. Juga dapat
diterapkan untuk anak yang masih memerlukan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi,
gemar meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti permen dan pujian.