Dibuat Oleh
TAHUN 2023
BAB 1 ( KODE ETIK PSIKOLOGI)
Kode Etik Psikologi merupakan hasil nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan nilai luhur tersebut Pendidikan
Tinggi Psikologi telah menghasilkan Psikolog dan Ilmuwan Psikologi yang senantiasa
menghargai dan menghormati harkat maupun martabat manusia serta menjunjung tinggi
terpeliharanya hak-hak asasi manusia.
Tujuan Himpsi :
KASUS diindentifikasi sebagai kejadian yang menarik untuk dibahas, yang dari
pembahasan itu akan diperoleh pemahaman menyeluruh dari berbagai arah/integrasi-
utuh-komprehensiv
Mempelajari kasus “meminta” peserta untuk aktiv : siap dengan data (dari mem-
baca), siap untuk berpendapat
Kasus pada umumnya riel (yang disamar- kan) atau cerita yang diriel-kan
Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Indonesia :
Seseorang yang disebut saja I, dia bekerja di propinsi P, sebagai rekruitmen di sebuah
perusahaan , bertugas untuk menyeleksi calon karyawan untuk beberapa perusahan .
Sedangkan dia hanya S1, tetapi di tempat kerjanya dia harus memberikan interpretasi
dari hasil tes-tes Psikologi yang diberikannya dan merekomendasikan siapa saja yang
bisa diterima atau tidak. Tes Psikologi tersebut di keluarkan oleh perusahaan tersebut.
Berdasarkan dari pengetahuan kode etik psikologi itu merupakan salah satu
pelanggaran
Sekarang di Indonesia begitu banyak lembaga-lembaga bimbingan psikologi ilegal,
dan ada juga yang menawarkan jasa bimbingan tersebut ke sekolah-sekolah. Karena
alat tes Psikologi merupakan rahasia negara, walaupun tidak semua rahasia negara
namun tidak bisa sembarangan dijadikan pengetahuan umum. Hal tersebut merupakan
pelanggaran kode etik.
Pelanggaran lain yaitu ada lembaga yang datang ke sekolah dasar menawarkan test IQ
dengan membayar Rp 5000. Setelah ditelusuri ternyata test itu sama sekali bukan test
IQ, melainkan hanya sebuah test keperibadian dan tidak ada psikolog yang bekerja di
situ. Ini merupakan pelanggaran kode etik, tidak hanya membohongi orang banyak,
tetapi juga sudah mempergunakan alat test yang bukan keahliannya
Penghormatan pada harkat martabat manusia. Pada prinsip ini psikolog maupun
ilmuwan psikologi harus:
1. Menekankan pada hak asasi manusia dalam melaksanakan layanan psikologi
2. Menghormati martabat setiap orang serta hak-hak individu akan keleluasaan
pribadi, kerahasiaan dan pilihan pribadi seseorang
3. Menyadari bahwa diperlukan kehati-hatian khusus untuk melindungi hak dan
kesejahteraan individu atau komunitas yang karena keterbatasan yang ada
dapat mempengaruhi otonomi dalam pengambilan keputusan
4. Menyadari dan menghormati perbedaan budaya, peran, gender, suku
bangsa,orientasi seksual, ketidak mampuan (berkebutuhan khusus), status
sosial- ekonomi dll.
5. Berusaha untuk menghilangkan pengaruh bias dan menghindari keterlibatan
baik yang disadari maupun tidak disadari dalam aktivitas-aktivitas yang
didasari prasangka
Integritas dan sikap ilmiah
Psikolog maupun ilmuwan psikologi harus
1. Mendasarkan pada dasar dan etika ilmiah terutama pada pengetahuan yang
sudah diyakini kebenarannya oleh komunitas psikologi
2. Senantiasa menjaga ketepatan, kejujuran, kebenaran dalam keilmuan,
pengajaran, pengamalan dan praktik psikologi
3. Tidak mencuri, berbohong, terlibat pemalsuan, tipuan atau distorsi fakta yang
direncanakan dengan sengaja memberikan fakta-fakta yang tidak benar
4. Berupaya untuk menepati janji tetapi dapat mengambil keputusan tidak
mengungkap fakta secara utuh atau lengkap dengan tetap bertanggung jawab
meminimalkan dampak buruk bagi pengguna layanan psikologi
5. Memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan kebutuhan, konsekuensi dan
bertanggung jawab untuk memperbaiki ketidakpercayaan atau akibat buruk
yang muncul ketika melakukan pelayanan psikologi
Professional
1. Memiliki kompetensi dalam melaksanakan pelayanan psikologi dengan
menekankan pada tanggung jawab, kejujuran, batasan kompetensi, obyektif
dan integritas
2. Membangun hubungan yang didasarkan pada saling percaya, menyadari
tanggung jawab profesional dan ilmiah terhadap pengguna layanan
psikologi
3. Menjunjung tinggi kode etik, peran dan kewajiban profesional dengan
mengambil tanggung jawab secara tepat atas tindakan mereka
4. Dapat berkonsultasi, bekerjasama dan/atau merujuk pada teman sejawat,
profesional lain maupun institusi lain untuk memberikan layanan terbaik pada
pengguna psikologi
Keadilan
1. Memahami bahwa kejujuran dan ketidakberpihakkkan adalah hak setiap orang
sehingga semua pengguna layanan psikologi harus mendapatkan layanan dan
memperoleh keuntungan dalam kualitas yang setara dalam hal proses, prosedur
dan layanan yang dilakukan
2. Menggunakan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional,
waspada dalam memastikan kemungkinan bias-bias yang muncul dan
mempertimbangkan batas kompetensi dan keahlian
Manfaat
1. Berusaha memberikan manfaat pada kesejahteraan manusia, perlindungan hak
dan meminimalkan resiko dampak buruk pengguna layanan psikologi dan
pihak-pihak yang terkait
2. Menghindari serta meminimalkan akibat dampak buruk jika terjadi konflik
3. Perlu waspada terhadap kemungkinan adanya faktor-faktor pribadi, keuangan,
sosial, organisasai maupun politik yang mengarah pada penyalah gunaan atas
pengaruh mereka