0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas kode etik organisasi psikologi Amerika Serikat (APA) dan Indonesia (HIMPSI). Kode etik tersebut mencakup tanggung jawab, kompetensi, kerahasiaan, dan hubungan antar manusia dalam praktik psikologi.
Dokumen tersebut membahas kode etik organisasi psikologi Amerika Serikat (APA) dan Indonesia (HIMPSI). Kode etik tersebut mencakup tanggung jawab, kompetensi, kerahasiaan, dan hubungan antar manusia dalam praktik psikologi.
Dokumen tersebut membahas kode etik organisasi psikologi Amerika Serikat (APA) dan Indonesia (HIMPSI). Kode etik tersebut mencakup tanggung jawab, kompetensi, kerahasiaan, dan hubungan antar manusia dalam praktik psikologi.
• American Psychological Association (APA) adalah organisasi profesi yang merepresentasikan psikologi di Amerika Serikat. • APA dibentuk pada bulan Juli 1892 di Clark University oleh suatu kelompok kecil. • Pemimpin pertamanya, yang disebut sebagai presiden, adalah G. Stanley Hall. • APA memiliki kantor pusat yang dibina oleh dewan direksi dan dikelola oleh seorang presiden. Presiden APA juga bertugas sebagai pemimpin dewan perwakilan. • Kini ada 54 divisi profesional di APA. Kode etik psikologi APA • Tanggung jawab • Kompetensi • Standar moral dan hukum • Pertanyaan publik • Konfidensialitas • Kesejahteraan pengguna • Relasi profesional • Penggunaan teknik-teknik asesmen • Pencarian dalam aktivitas riset Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) • HIMPSI merupakan organisasi profesi psikologi di Indonesia, didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1959 dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi, disingkat ISPsi. • Sejalan dengan perubahan sistem pendidikan tinggi di Indonesia, melalui Kongres Luar Biasa pada tahun 1998 di Jakarta, organisasi ini mengubah nama menjadi Himpunan Psikologi Indonesia, disingkat HIMPSI. • Sebagai organisasi profesi, HIMPSI merupakan wadah berhimpunnya profesional Psikologi (Sarjana Psikologi, Magister Psikologi, Doktor Psikologi dan Psikolog). • Anggota HIMPSI yang memiliki minat dan praktik yang sama telah bergabung dalam 18 buah organisasi Ikatan Minat / Asosiasi. Kode etik psikologi HIMPSI • Kode etik psikologi adalah seperangkat nilai-nilai untuk ditaati dan dijalankan dengan sebaik-baiknya dalam melaksanakan kegiatan sebagai psikolog dan ilmuwan psikologi di Indonesia. • Kode Etik Psikologi Indonesia merupakan ketentuan tertulis yang diharapkan menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku, serta pegangan teguh seluruh Psikolog dan kelompok Ilmuwan Psikologi, dalam menjalankan aktivitas profesinya sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing-masing, guna menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. • Menjadi bingkai pembatas terhadap pengaruh otoritas dari komunitas di luar psikologi. • Psikolog dan kelompok ilmuwan psikologi harus memiliki tanggung jawab khusus terkait kesejahteraan dan kepentingan pengguna layanan psikologi dasar menetapkan KEPI. Kode etik psikologi HIMPSI • Pengembangan wilayah dan pengabdian kepada masyarakat • Pengembangan asosiasi/ikatan • Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan • Pengembangan profesi psikologi dan kode etik • Sumbangan pemikiran psikologi untuk bangsa • Riset dan publikasi • Hubungan nasional dan internasional Kode etik psikologi HIMPSI • Mengatasi isu etika • Kompetensi • Hubungan antar manusia • Kerahasiaan rekam dan hasil pemeriksaan psikologis • Iklan dan pernyataan public • Biaya layanan psikologi • Pendidikan dan pelatihan • Penelitian dan publikasi • Psikologi forensik • Asesmen dan intervensi • Psikoedukasi, konseling, psikoterapi Kompetensi dan ruang lingkup psikologi 1. Hak: • Mendapat perlindungan dan pembelaan dalam melaksanakan tugas keorganisasian dan/atau kegiatan profesi maupun kegiatan keilmuwan sesuai dengan Kode Etik • Memperoleh pembinaan dan peningkatan kompetensi profesional anggota • Memilih dan dipilih • Menyampaikan pendapat baik lisan atau tertulis kepada pengurus • Mengikuti semua kegiatan organisasi Kompetensi dan ruang lingkup psikologi 2. Kewajiban: • Menjunjung tinggi Kode Etik Psikologi • Setia kepada organisasi • Tunduk dan patuh kepada keputusan dan peraturan organisasi • Menjaga nama baik organisasi • Berpartisipasi dan mendukung kegiatan organisasi • Membayar uang pangkal • Melunasi iuran anggota tepat waktu Kompetensi dan ruang lingkup psikologi • Ilmuwan Psikologi memberikan layanan dalam bentuk mengajar, melakukan penelitian dan/ atau intervensi sosial dalam area sebatas kompetensinya. • Psikolog dapat memberikan layanan sebagaimana yang dilakukan oleh Ilmuwan Psikologi serta secara khusus dapat melakukan praktik psikologi. • Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dalam menangani berbagai isu atau cakupan kasuskasus khusus, penting untuk mengupayakan penambahan pengetahuan dan ketrampilan melalui berbagai cara. • Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi perlu menyiapkan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan dalam area-area yang belum memiliki standar baku penanganan, guna melindungi pengguna jasa layanan psikologi serta pihak lain yang terkait. • Dalam menjalankan peran forensik, selain memiliki kompetensi psikologi, Psikolog perlu memahami hukum yang berlaku di Indonesia, khususnya hukum pidana. Kompetensi dan ruang lingkup psikologi • Peningkatan kompetensi • Dasar-dasar pengetahuan ilmiah dan sikap profesional • Pendelegasian pekerjaan pada orang lain • Masalah dan konflik personal • Pemberian layanan psikologi dalam keadaan darurat Hubungan antar manusia • Sikap profesional • Pelecehan • Penghindaran dampak buruk • Hubungan majemuk • Konflik kepentingan • Eksploitasi • Hubungan profesional • Informed consent • Layanan psikologi kepada organisasi • Pengalihan dan penghentian layanan psikologi
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu