ISPSI adalah singkatan dari Ikatan Sarjana Psikologi atau kini dikenal dengan
HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia), merupakan organisasi profesi psikologi di
Indonesia, didirikan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1959. Organisasi Psikologi di
Indonesia, Pendidikan Psikologi di Indonesia diatur dan dikontrol oleh departemen
pendidikan nasional, sedangkan izin praktek psikolog diatur dan dikontol oleh (HIMPSI)
dan departemen tenaga kerja. Pada tahun 2013, terdapat berbagai organisasi
minat/asosiasi dalam HIMPSI. Organisasi/ asosiasi tersebut antara lain:
1. Ikatan Psikologi Klinis (IPK)
2. Ikatan Psikologi Sosial (IPS)
3. Ikatan Psikologi Olahraga (IPO)
4. Ikatan Psikologi Industri dan Organisasi (APIO)
5. Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonedia (APPI)
6. Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia (APSI)
7. Asosiasi Psikologi Islami (API)
8. Asosiasi Psikologi Kristiani (APK)
9. Asosiasi Psikologi Kesehatan Indonesia (APKI)
10. Asosiasi Psikologi Penerbangan Indonesia (APPI)
11. Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR)
12. Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI)
Visi ISPSI :
Menjadi Ikatan Psikologi Sosial yang andal, dapat dipercaya dan mampu memberikan
nilai tambah bagi anggotanya maupun masyarakat.
Misi ISPSI :
1. Peningkatan kompetensi keilmuan dan profesional para anggota
2. Memberikan perlindungan bagi pengguna jasa psikologi sosial
3. Menggalang kemitraan dengan saling membantu antar anggota dalam memastikan
integritas profesi
4. Peka dan berupaya turut serta dalam mencari solusi terhadap masalah-masalah yang
berkaitan dengan kajian psikologi sosial
5. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang dapat memberikan manfaat bagi
para pihak.
Tujuan :
Ikatan Psikologi Sosial bertujuan menghimpun psikolog, ilmuwan psikologi dan peminat
bidang Psikologi Sosial di Indonesia agar dapat :
1. Profesi Psikologi Sosial di Indonesia, agar eksistensi Psikologi Sosial di Indonesia
dapat tumbuh dan berkembang lebih kompetitif.
2. Peningkatan kompetensi keilmuan dan profesi di bidang Psikologi Sosial, agar
mampu menjalankan peran yang lebih aktif dan menentukan di masyarakat, sesuai
dengan sumpah/janji profesi.
3. Memberikan perlindungan kepada anggotanya dan masyarakat pengguna jasa
Psikologi Sosial, untuk memperoleh pelayanan profesional yang sesuai dengan hak-
hak sebagai pengguna jasa (konsumen) psikologi dan kode etik psikologi.
4. Pengabdian profesional di bidang Psikologi Sosial kepada masyarakat.
5. Menjalin kerjasama dengan organisasi profesi dan lembaga-lembaga lainnya yang
saling menguntungkan.