NIM : 18410172
A. PENGERTIAN HIMPSI
Visi HIMPSI, menjadi organisasi profesi psikologi yang diakui secara nasional
maupun internasional dan berperan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Anggota HIMPSI yang memiliki minat dan praktik yang sama telah bergabung
dalam 13 buah organisasi Ikatan Minat / Asosiasi.
Jumlah perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan/fakultas psikologi
telah mencapai 93 fakultas, yang terdiri dari 18 fakultas PTN dan 75 fakultas PTS yang
tersebar di seluruh Indonesia.
B. SEJARAH HIMPSI
C. TUJUAN HIMPSI
Tujuan Himpsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam perencanaan
kegiatan yang dibahas dalam rapat kerja.
E. KATEGORI KEANGGOTAAN
a. Anggota Biasa
Terdiri dari Psikolog dan Ilmuwan Psikolog. Persyaratan menjadi Anggota Biasa
HIMPSI, yaitu :
1) Memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang terakreditasi dan dilegalisir oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
2) Memiliki referensi dari 2 (dua) orang anggota Majelis Psikologi Indonesia atau
psikolog senior yang sekurang-kurangnya telah 10 (sepuluh) tahun menjadi
psikolog.
3) Memperoleh persetujuan HIMPSI terkait dengan kompetensi profesi psikologi.
4) Memiliki izin bekerja di Indonesia.
5) Mampu berbahasa Indonesia secara aktif.
6) Calon diusulkan oleh HIMPSI Wilayah atau Asosiasi/Ikatan Minat Keilmuan
dan/atau Praktik Spesialisasi Psikologi untuk mendapat persetujuan dalam
rapat kerja.
7) Apabila mendapat persetujuan, calon wajib mengisi formulir keanggotaan yang
disediakan Pengurus Wilayah/Pengurus Cabang tempat yang bersangkutan
berdomisili.
b. Pasal 3
Pengaturan penyelenggaraan Jasa/Praktik Psikologi bertujuan untuk:
(1) Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi; dalam memberikan pernyataan kepada
masyarakat melalui berbagai jalur media baik lisan maupun tertulis mencerminkan
keilmuannya sehingga masyarakat dapat menerima dan memahami secara benar agar
terhindar dari kekeliruan penafsiran serta menyesatkan masyarakat pengguna jasa dan atau
praktik psikologi. Pernyataan tersebut harus disampaikan dengan ;
(2) Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi dalam pernyataan yang dibuat harus
mencantumkan gelar atau identitas keahlian pada karya di bidang psikologi yang
dipublikasikan sesuai dengan gelar yang diperoleh dari institusi pendidikan yang
terakreditasi secara nasional atau mencantumkan sebutan psikolog sesuai sertifikat yang
diperoleh.
(3) Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi tidak membuat pernyataan palsu, menipu atau
curang mengenai
b. Gelar profesi
g. Dasar ilmiah dan klinis, atau hasil dan tingkat keberhasilan jasa layanan
h. Biaya
https://himpsi.or.id/
https://maprianuddin.wordpress.com/2013/06/03/sejarah-himpsiorganisasi-profesi-psikologi-di-
indonesia-tahun-ini/