KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoretis
1. Kecerdasan Emosional
a. Pengertian Kecerdasan
yang diterimanya).15
10
11
Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf
sebaliknya.
b. Macam-macam Kecerdasan
2) Kecerdasan bahasa
3) Kecerdasan musikal
4) Kecerdasan visual-spasial
5) Kecerdasan kinestetis
6) Kecerdasan interpersonal
7) Kecerdasan intrapersonal
8) Kecerdasan naturalis.16
16
Hamzah B.Uno dan Masri Kuadrat, Op. Cit., hlm. 11-14.
17
Ibid., hlm.15.
12
tentang Got Spot (pusat spiritual) yang terletak diantara jaringan syaraf
dan otak, kajian tentang Got Spot inilah yang melahirkan konsep
hati nurani.
18
Dwi Sunar, Tes IQ, EQ, dan SQ cara Mudah Mengenali dan Memahami Kepribadian
Anda,(Jakarta: FlashBooks, 2010), hlm. 20.
19
Ibid., hlm. 21.
20
Ibid., hlm. 23.
13
c. Pengertian Emosi
efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku, serta mewujudkan dalam
rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi
berprilaku menangis.
21
Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Membangun Kecerdasan Emosional dan Spiritual,
(Jakarta: Arga, 2009), hlm. 13.
22
Darwis Hude, Emosi, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 16.
23
Ibid., hlm. 18.
14
depresi berat.
24
Ary Ginanjar Agustian, Op. Cit., hlm. 199.
25
Mohommad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta
Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 62.
15
7) Jengkel: hina, jijik, muak, benci tidak suka, tidak suka, mau
muntah.
8) Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, hati hancur
lebur.26
berasal dari dalam maupun dari luar diri, sehingga berpengaruh pada
perilakunya.
orang lain, serta menggunakan emosi itu untuk memandu pikiran dan
26
Yatim Priyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 252-
253.
27
Dwi Sunar, Op. Cit., hlm. 129.
16
orang lain secara efektif, berhubungan baik dengan orang lain, dan
seseorang yaitu:
1) Faktor Internal
Faktor internal yaitu apa yang ada dalam diri individu yang
28
Ibid., hlm. 161.
29
Riana Mashar, Emosi Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 60.
30
Dwi Sunar, Op. Cit., hlm. 144.
17
dua sumber yaitu segi jasmani dan psikologis. Segi jasmani adalah
motivasi.
2) Faktor Eksternal
berikut:
pembelajaran.34
33
John Gottman & Joan Declaire, Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak,
(Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 73-103.
34
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.
162-163.
19
sulit dijangkau.
tujuan.35
tinggi adalah anak-anak yang bahagia, percaya diri, popular dan lebih
menjalin hubungan yang manis dengan orang lain, dapat mengelola stress
35
Riana Mashar, Op. Cit., hlm. 61-62.
36
Ibid., hlm. 60.
20
yang realistis untuk kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
Pada saat yang sama, kesadaran diri dapat membantu mengelola diri
sendiri dan hubungan antar personal serta menyadari emosi dan pikiran
berdampak positif bagi pelaksanaan tugas, peka terhada kata hati dan
37
Dwi Sunar, Op. Cit., hlm. 160-162.
21
emosi tidak hanya berarti meredam rasa tertekan atau menahan gejolak
dan melaraskan diri dengan orang banyak atau masyarakat. Hal ini
kondisinya tertekan, dapat mengenali diri sendiri dan emosi orang lain,
38
Suardi Syam, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Pekanbaru: Zanafa Publishing,
2015 ), hlm. 100-101.
39
Mohommad Ali dan Mohommad Asrori, Op. Cit., hlm. 68-69.
23
2. Hasil Belajar
dengan lingkungannya.
1) Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa
40
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2008), hlm. 13.
24
Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar
individu. Tingkah laku sebagai hasil proses belajar dipengaruhi oleh berbagai
merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses
dan psikomotorik.43 Surya menjelaskan bahwa belajar ialah suatu proses yang
seseorang yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai
41
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2014), hl m. 38.
42
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya, 2004),
hlm. 43.
43
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2013),
hlm. 18.
44
Zalyana, Psikologi Pembelajaran,(Pekanbaru: Mutiara Pesisir Sumatra, 2014), hlm.
14.
25
a. Prinsip-prinsip Belajar
instruksional.
efektif.
45
` Yatim Priyanto, Op. Cit., hlm. 62.
46
Ibid., hlm. 63.
26
gerak jasmani.
Sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil ujian pada
47
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 5-6.
48
Fatimah Depi Susanti, Hubungan antara Keterampilan dan Kreatifitas Mengajar Guru
dengan Prestasi Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru, (Pekanbru: Lembaga
Penelitian dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2014), hlm. 17.
27
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa,
untuk sebagian adalah berkat hasil tindak guru, suatu pencapaian tujuan
bahwa pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh
oleh guru di kelas. Sehubungan dengan penelitian ini maka hasil belajar
dalam diri), dan faktor eksternal (berasal dari luar diri). Slameto
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor
49
Dimyati dan Mudjiono, Op. Cit., hlm. 3-4.
28
intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Yang termasuk dalam faktor intern seperti,
menjadi tiga faktor yaitu, faktor keluarga, faktor sekolah (organisasi) dan
faktor masyarakat.50
rohani siswa.
siswa.
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk
secara garis besar dapat dikelompokkan dalam dua faktor, yaitu faktor
internal (dari dalam diri subjek belajar) dan faktor eksternal (dari luar diri
subjek belajar).
50
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), hlm. 54.
51
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.
129.
29
Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu dengan Siswa Sekolah Dasar Negeri
emosional antara siswa sekolah dasar islam terpadu dengan siswa sekolah
siswa Sekolah Dasar Islam lebih tinggi dari pada Sekolah Dasar Negeri
Pekanbaru.52
Tiris. Dan dari penelitian ini didapatkan bahwasanya terdapat pengaruh yang
belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS Madrasah Aliyah
52
Preti Suryani, Studi Perbandingan Tingkat Kecerdasan Emosinal Antara Siswa Sekolah
Dasar Islam Terpadu Dengan Siswa Sekolah Dasar Negeri Pekanbaru, Skripsi, (Pekanbaru:
Universitas Riau, 2005).
53
Murdiati, Pengaruh Kecerdasan Emosional Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Asy-Syafi’iyah Air Tiris, Skripsi, (Pekanbaru:
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2011).
30
secara simultan maupun parsial. Hasil secara simultan terlihat dari perhitungan
SPSS yang menunjukkan jika F hitung (51,024) > F tabel (3,097698). Secara
parsial dilihat dari perhitungan program SPSS yang menunjukkan jika t hitung
(9,210) > t tabel (1.986674) untuk kecerdasan emosional dan t hitung (2,199)
> t tabel (1.986674) untuk kepercayaan diri. Simpulan dari penelitian ini yaitu
terletak pada judul yang penulis angkat yakni mengenai korelasi antara
kecerdasan emosional dengan hasil belajar kimia siswa, selain itu tempat
C. Konsep Operasional
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel X adalah kecerdasan
54
Faya Sukma Putri, Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kepercayaan Diri Terhadap
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IS SMA Negeri 3 Magelang, (Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2012).
31
emosional siswa, sedangkan variabel Y yaitu hasil belajar kimia siswa kelas X
MA Hasanah.
tindakannya.
dan sekolah.
1. Asumsi
Pekanbaru.
2. Hipotesis
55
Murdiati, Op.Cit., hlm. 33-34.
33